Claim Missing Document
Check
Articles

Hubungan Asupan Protein Ibu Hamil Trimester III Dengan BB Lahir Bayi RSIA Kota Makassar Marwa Amrang; Nesyana Nurmadilla; Sigit Dwi Pramono; Fadli Ananda; Rasfayanah Rasfayanah
Wal'afiat Hospital Journal Vol 1 No 2 (2020): Wal'afiat Hospital Journal
Publisher : Rumah Sakit Ibnu Sina, Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (489.46 KB) | DOI: 10.33096/whj.v1i2.48

Abstract

Masalah gizi menjadi penyebab kematian ibu dan anak secara tidak langsung yang sebenarnya masih dapat dicegah. Rendahnya asupan gizi dan status gizi ibu hamil selama kehamilan dapat mengakibatkan berbagai dampak tidak baik bagi ibu dan bayi. Asupan protein yang kurang selama kehamilan dapat mengakibatkan gangguan pertumbuhan janin di dalam kandungan yang mengakibatkan bayi lahir dengan berat badan lahir rendah. Untuk mengetahui bagaimana hubungan antara asupan protein pada ibu hamil trimester III dengan berat badan lahir bayi di RSIA Sitti Khadijah I dan RSIA Masyita. Penelitian ini menggunakan desain analitik dengan pendekatan kohort prospektif. Sampel dalam penelitian ini adalah ibu hamil trimester III sebanyak 24 orang yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Teknik sampling yang digunakan adalah total sampling. Alat ukur yang digunakan adalah alat ukur berat badan, alat ukur tinggi badan, pita LiLA, semi quantitative food frequency questionnaire (SF FFQ, dan timbangan bayi. Hasil penelitian pada 24 sampel ibu hamil didapatkan bahwa asupan protein kurang 14 sampel (58,3%), asupan protein cukup 8 sampel (33,3%) dan asupan protein berlebih 2 sampel (8,3%). Untuk LiLA didapatkan 2 sampel KEK (8,3%) dan 22 tidak KEK (91,7%) dan untuk berat badan lahir bayi didapatkan BBLR 1 sampel (4,2%), berat normal 22 sampel (41,7%) dan berat berlebih 1 sampel (4,2%). Berdasarkan hasil uji Chi-Square menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan antara asupan protein dengan berat badan lahir bayi dengan nilai p=0,342 tetapi ada kecenderungan protein memiliki peranan terhadap berat badan lahir bayi.
HUBUNGAN POLA MAKAN, TINGKAT STRESS, DAN RIWAYAT PENGGUNAAN OAINS DENGAN KEJADIAN DISPEPSIA PADA MAHASISWA DI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA ANGKATAN 2020 Andi Adam Indra; Rasfayanah; Nirwana Laddo; Nesyana Nurmadilla; Prema Hapsari
Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 1 No. 2 (2023): Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan
Publisher : CV SWA Anugerah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5455/nutricia.v1i2.693

Abstract

Latar belakang:  Sekitar 25% populasi di dunia mengalami gejala dyspepsia enam kali setiap tahunnya.Diperkirakan sekitar 30% kasus dijumpai pada praktek dokter umum dan 60% kasus pada praktek gastroenterology. Di Indonesia, diperkirakan sekitar 15-40% populasi mengalami dyspepsia. Menurut data Depkes tahun 2016 mengenai profil kesehatan Indonesia, nyeri abdomen dan gastroenteritis ringan lainnya menempati urutan ke 3 dari 10 daftar penyakit pada pasien rawat inap terbanyak dengan jumlah 380.774 kasus. Sindroml dispepsia dapatl disebabkan olehl banyak lhal.penyebab timbulnya dispepsia diantaranyal karena faktorl diet danl lingkungan, sekresil cairan asaml lambung, fungsil motorik llambung, persepsi viscerall lambung, psikologi,dan infeksil Helicobacter pylori. Metode: Jenis penelitian yang dilakukan merupakan penelitian Observational/Survei dengan pendekatan analitik dan desain penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah Cross Sectional. Populasi yang digunakan dalam penelitian adalah Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia Angkatan 2020 dengan teknik pengambilan sampel Probability Sampling dan dihitung berdasarkan rumus Slovin sehingga jumlah sampel yang didapatkan sebanyak 167 responden. Data yang didapat kemudian diolah menggunakan Microsoft Excel dan SPSS dan dianalisis dengan menggunakan analisis univariat dan analisis bivariat. Hasil: Hasil uji statistik terhadap frekuensi makan dengan gejala dispesia didapatkan nilai p = 0,031 berarti < 0,05 dan OR = 0,411. Hasil uji statistik antara porsi makan terhadap Kejadian dispepsia didapatkan nilai p = 0,022 berarti < 0,05 dan OR = 2,808. Hasil uji statistik antara jenis makan terhadap Kejadian dispepsia didapatkan nilai p = 0,043 berarti < 0,05 dan OR = 0,443. Hasil uji statistik tingkat stress terhadap dispepsia didapatkan nilai p = 0,034 berarti < 0,05 . Hasil uji statistik riwayat oains terhadap dispepsia didapatkan nilai p = 0,000 berarti < 0,05 dan OR = 0,018. Kesimpulan: Pola Makan pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia Angkatan 2020 mayoritas memiliki frekuensi makan >3 kali sehari, porsi makan baik, dan mengkonsumsi makanan yang tidak mengiritasi, tingkat stress pada mahasiswa fakultas kedokteran universitas muslim Indonesia Angkatan 2020 pada penelitian ini mayoritas mahasiswa mengalami stress sedang, Riwayat penggunaan oains pada mahasiswa fakultas kedokteran universitas muslim Indonesia Angkatan 2020 pada penelitian ini mayoritas mahasiswa tidak memiliki Riwayat oains, mahasiswa fakultas kedokteran universitas muslim Indonesia Angkatan 2020 pada penelitian ini mayoritas menderita sindrom dyspepsia, Terdapat hubungan signifikanl antara Pola Makan, Tingkat stress dan riwayatl penggunaan OAINSl dengan kejadian ldispepsia.
Hubungan Tingkat Pengetahuan terhadap Sikap Ibu tentang Pemberian MPASI pada Bayi Usia 6-12 Bulan Gita Ananda Pratiwi; Anna Sari Dewi; Andi Alamanda Irwan; Nirwana Laddo; Nesyana Nurmadilla; Muh Alfian Jafar; Djauhariah A. Madjid; Syarifuddin Rauf
Fakumi Medical Journal: Jurnal Mahasiswa Kedokteran Vol. 2 No. 6 (2022): Juni
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/fmj.v2i6.16

Abstract

Air Susu Ibu (ASI) adalah makanan terbaik untuk bayi baru lahir, bayi cukup bulan (matur) maupun bayi kurang bulan (premature). Pemberian ASI ini diberikan sampai bayi berusia 6 bulan. Setelah itu, bayi harus diperkenalkan dengan makanan padat yang disebut Makanan Pendamping ASI (MPASI). MP-ASI adalah makanan atau minuman yang mengandung zat gizi, diberikan kepada bayi atau anak usia 6-24 bulan guna memenuhi kebutuhan gizi selain dari ASI. Hal ini dikarenakan ASI hanya mampu memenuhi duapertiga kebutuhan bayi pada usia 6-9 bulan, dan pada 9-12 bulan memenuhi setengah dari kebutuhan bayi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan terhadap sikap ibu tentang pemberian makanan pendamping ASI (MP-ASI) pada bayi usia 6-12 bulan di Puskesmas Tamalate Kota Makassar. Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Populasi adalah seluruh subjek ibu yang mempunyai bayi usia 6-12 bulan di Puskesmas Tamalate Kota Makassar. Sampel diambil secara accidental sampling dengan jumlah 60 ibu. Analisis data menggunakan chi-square (a = 0,05). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan ibu terhadap sikap ibu tentang pemberian MPASI (nilai p= 0,016 < a=0,05). Dianjurkan agar pemerintah ataupun petugas kesehatan untuk melakukan penyuluhan lebih intens mengenai Makanan Pendamping ASI untuk lebih meningkatkan pengetahuan ibu dalam pentingnya pemberian MPASI yang baik dan benar.
Pengaruh Pemberian Kurma terhadap Glukosa Darah Setelah Berbuka Puasa pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran UMI Rajabul Haery; Nurfachanti Fattah; Rachmat Faisal Syamsu; Shulhana Mokhtar; Nesyana Nurmadilla; Ahmad Ardhani Pratama
Fakumi Medical Journal: Jurnal Mahasiswa Kedokteran Vol. 2 No. 6 (2022): Juni
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/fmj.v2i6.19

Abstract

Perubahan kadar glukosa darah merupakan salah satu aspek yang diperhatikan saat sedang berpuasa. Salah satu alternatif makanan pembuka yang digunakan untuk meningkatkan kadar glukosa darah adalah buah kurma. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh pemberian kurma terhadap kadar glukosa darah sebelum dan sesudah berbuka puasa pada mahasiswa fakultas kedokteran Universitas Muslim Indonesia angkatan 2017. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian yang menggunakan metode analitik dengan uji komparatif. Pengolahan uji hipotesis menggunakan uji wilcoxon karena data tidak terdistribusi dengan normal. Alat yang digunakan buku catatan penelitian, ballpoint, glucose blood automatic cek, strip Glucosa sedangkan untuk bahannya menggunakan buah kurma jenis ajwa. Hasil pengukuran kadar glukosa darah pada mahasiswa kedokteran 2017 Universitas Muslim Indonesia Makassar yang melakukan puasa selam 10 jam memiliki rata- rata kadar glukosa darah 86,02+7,211 mg/dl. Setelah berbuka puasa dengan 3 biji kurma kemudian setelah 15 menit dilakukan pengukuran glukosa darah kembali ke seluruh responden, dan didapatkan kenaikan kadar glukosa darah pada seluruh responden dengan rata-rata 121,24+6,314 mg/dl.Berdasarkan uji Wilcoxon diperoleh nilai Asymp.Sig.(2-tailed) sebesar 0,000. Karena nilai sig 0,000 < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan kadar glukosa darah saat pre-test dan saat post-test. Kemudian berdasarkan hasil uji wilcoxon diperoleh nilai signifikan 0,000 < 0,05, sehingga disimpulkan terdapat peningkatan kadar glukosa darah sebelum dan sesudah berbuka puasa dengan kurma
Hubungan Asupan Karbohidrat Ibu Hamil Trimester III dengan BB Lahir Bayi RSIA Kota Makassar Marhamah; Nesyana Nurmadilla; Sigit Dwi Pramono; Fadli Ananda; Rasfayanah
Fakumi Medical Journal: Jurnal Mahasiswa Kedokteran Vol. 2 No. 7 (2022): Juli
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/fmj.v2i7.101

Abstract

Gizi ibu yang kurang pada saat kehamilan akan menghambat pertumbuhan dan perkembangan janin, serta menghambat pembentukan fungsi otak janin. Janin yang kekurangan gizi berisiko lahir dengan berat badan rendah dan ketika tumbuh dewasa akan berisiko lebih tinggi untuk menderita penyakit degeneratif (diabetes, hipertensi, penyakit jantung, dan stroke) daripada yang tidak kekurangan gizi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana hubungan asupan karbohidrat pada ibu hamil trimester III dengan berat badan lahir bayi di RSIA Sitti Khadijah 1 dan RSIA Masyita Kota Makassar. Penelitian ini menggunakan desain analitik dengan pendekatan kohort prospektif. Sampel dalam penelitian ini adalah ibu hamil trimester III sebanyak 24 orang yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Teknik sampling yang digunakan adalah total sampling. Alat ukur yang digunakan adalah alat ukur berat badan, alat ukur tinggi badan, pita LiLA, semi quantitative food frequency questionnaire (SF FFQ), dan timbangan bayi. Hasil penelitian pada 24 sampel ibu hamil didapatkan bahwa asupan karbohidrat kurang 12 sampel (50%), asupan karbohidrat cukup 7 sampel (29,2%) dan asupan karbohidrat berlebih 5 sampel (20,8 %). Untuk LiLA didapatkan 2 sampel KEK (8,3%) dan 22 tidak KEK (91,7%) dan untuk berat badan lahir bayi didapatkan BBLR 1 sampel (4,2%), berat normal 22 sampel (41,7%) dan berat berlebih 1 sampel (4,2%). Kemudian Berdasarkan hasil uji Chi-Square menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan antara asupan karbohidrat dengan berat badan lahir bayi dengan nilai p=0,779.
Hubungan Tekanan Darah dengan IMT (Indeks Massa Tubuh) pada Mahasiswa Angkatan 2020 Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia Sarah Busyra S. Azzubaidi; Mochammad Erwin Rachman; Achmad Harun Muchsin; Nesyana Nurmadilla; Nurhikmawati
Fakumi Medical Journal: Jurnal Mahasiswa Kedokteran Vol. 3 No. 1 (2023): Januari
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/fmj.v3i1.179

Abstract

Hipertensi merupakan penyakit tidak menular yang menjadi salah satu penyebab utama kematian prematur di dunia. Organisasi kesehatan dunia (World Health Organization/WHO) mengestimasikan saat ini prevalensi hipertensi secara global sebesar 22% dari total penduduk dunia. Indeks massa tubuh (IMT) merupakan alat ukur yang sederhana dalam pemantauan status gizi orang dewasa terkait dengan kelebihan dan kekurangan berat badan. Kelebihan indeks massa tubuh sangat berpotensi mengalami obesitas. Obesitas sangat berkaitan dengan kegemaran mengonsumsi makanan tinggi lemak yang meningkatkan risiko terjadinya peningkatan tekanan darah. Untuk mengetahui hubungan antara tekanan darah dengan IMT (Index Massa Tubuh) pada mahasiswa angakatan 2020 fakultas kedokteran universitas muslim Indonesia. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian cross sectional dengan model pendekatan point time approach dengan teknik pengambilan sampel probability sampel. Analisis data menggunakan uji statistic Chi-Square. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 72 orang mahasiswa angkatan 2020 Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia. Indeks massa tubuh dan tekanan darah dari 72 sampel keduanya diketahui bahwa kategori normal memiliki proporsi tertinggi. Hasil pengukuran IMT dengan jumlah 33 orang dengan presentase 45,8% sedangkan pada pengukuran tekanan darah dengan jumlah 52 orang dengan presentase 72,2%. Nilai hubungan tekanan darah dengan indeks massa tubuh didapatkan nilai p=0,003 yang berarti terdapat hubungan antara tekanan darah dengan indeks massa tubuh. Terdapat hubungan antara tekanan darah dengan indeks massa tubuh pada mahasiswa angkatan 2020 Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia.
Perbandingan Kadar Hemoglobin pada Anak Stunting dan NonStunting Rizki Handayani; Sri Julyani; Nur fadilah Khalid; Nesyana Nurmadilla; Rachmat Faisal Syamsu
Fakumi Medical Journal: Jurnal Mahasiswa Kedokteran Vol. 3 No. 2 (2023): Februari
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/fmj.v3i2.182

Abstract

Stunting atau tinggi badan rendah dibandingkan umur seseorang menunjukkan adanya kekurangan gizi pada periode paling kritis tumbuh kembang seseorang di awal masa kehidupannya. Hal ini diidentifikasi dengan menilai panjang atau tinggi anak dibandingkan dengan usianya dan menginterpretasikan hasil pengukuran tersebut dengan membandingkannya dengan nilai standar yang berlaku. Kejadian stunting tidak pernah lepas dari asupan zat gizi makro seperti karbohidrat, protein, serta lemak. Asupan mineral mikro seperti zat besi dan zinc juga perlu diperhatikan, intake zat besi yang tidak adekuat akan mengurangi simpanan zat besi dan akan berlanjut dimanifestasikan dengan penurunan kadar hemoglobin.
Analisis Karakteristik dan Pola Pemberian MPASI Anak Usia 6-24 Bulan di Puskesmas Soroako Aulia Putri Apriliani; Djauhariah Arifuddin; Nesyana Nurmadilla; Fadli Ananda; Irmayanti Haidir Bima
Fakumi Medical Journal: Jurnal Mahasiswa Kedokteran Vol. 3 No. 7 (2023): Juli
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/fmj.v3i7.270

Abstract

Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MPASI) adalah makanan padat, semi padat dan makanan lunak (disiapkan secara lokal ataupun diproduksi secara komersial) yang diberikan kepada anak-anak usia 6-23 bulan untuk melengkapi ASI. Untuk mengetahui karakteristik dan pola pemberian MPASI pada anak usia 6-24 bulan. Metode penelitian deskriptif observasional dengan pendekatan cross sectional. Hasil penelitian menunjukkan 59 persen anak diberikan MPASI lokal, 3 persen MPASI pabrikan dan 38 persen MPASI gabungan. Pada usia pemberian MPASI sebanyak 86 persen tepat. Pemberian tekstur MPASI usia 6-8 bulan 95 persen tepat, usia 9-11 bulan 60 persen tepat, dan usia 12-23 bulan 90 persen tepat. Pemberian porsi MPASI usia 6-8 bulan semua ibu memberikan MPASI secara tepat, usia 9-11 bulan 97 persen tepat, dan usia 12-23 bulan 46 persen tepat. Pemberian frekuensi MPASI usia 6-8 bulan 99 persen tepat, usia 9-11 bulan 98 persen tepat, dan usia 12-23 bulan 97 persen tepat. Pemberian frekuensi makan selingan usia 6-23 bulan 73 persen tepat. Pemberian MPASI secara aman dan higienis 99 persen diberikan secara aman dan higienis. Pola pemberian MPASI pada wilayah kerja Puskesmas Soroako secara keseluruhan diberikan sesuai anjuran, namun pemberian tekstur MPASI usia 9-11 bulan dan porsi MPASI usia 12-23 bulan banyak yang tidak tepat.
Efek Air Zamzam terhadap Penderita Preeklampsia Aprianti Amalia Kartika; Anna Sri Dewi; Nesyana Nurmadilla; Nasruddin Andi Mappaware; Ida Royani
Fakumi Medical Journal: Jurnal Mahasiswa Kedokteran Vol. 4 No. 1 (2024): Januari
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/fmj.v4i1.436

Abstract

Indonesia masih banyak menghadapi masalah kekurangan mutrisi, terutama nutrisi mikronutrient seperti magnesium, kalsium, zink dan selenium. Kekurangan gizi mikroonutrient yang bervariasi meningkatkan resiko preeklampsia. Pada preeklampsia terjadi disfungsi plasenta serta adanya respon inflamasi sistemik dengan mengaktivasi endotel dan koagulasi. Air zamzam dimurnikan oleh umat Islam dan dianggap penyembuhan. Air zamzam mengandung kalsium, klorida, magnesium, nitrat, florida, fosfat, ammonia, stronsium, arsenik, selenium, zink tembaga, kromium, mangan cobalt,cadmium, dan timbal. Tujuan penelitian ini mengetahui efek pemberian air zamzam pada preeklampsia. Metode yang penulis gunakan adalah studi literature review dengan desain narrative review. Hasil penelitian menunjukkan bahwa air zamzam merupakan air yang memiliki efek anti inflamasi kuat yang dapat mencegah aktivasi sel endotel pada preeklampsia, air zamzam juga mengandung selenium dan zink yang memiliki efek antioksidan yang tinggi dan kandungan kalsium dan magnesium yang dapat membantu agar terjadi vasodilatasi pembuluh darah sehingga dapat menurunkan tekanan darah pada ibu hamil penderita preeklampsia. Penelitian menunjukkan bahwa air zamzam dapat menyebabkan turunnya tekanan darah pada ibu hamil penderita preeklampsia.
Analisis IMT Terhadap Alopesia Androgenik Fakultas Kedokteran, RS Ibnu Sina Dan Menara UMI Makassar diana, Nur akhsan; Nurelly, Nurelly; Sodiqah, Yani; Nurmadilla, Nesyana; Surdam, Zulfiyah
Wal'afiat Hospital Journal Vol 2 No 1 (2021): Wal'afiat Hospital Journal
Publisher : Rumah Sakit Ibnu Sina, Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (564.91 KB) | DOI: 10.33096/whj.v2i1.58

Abstract

Alopesia androgenik adalah penipisan rambut akibat adanya rangsangan hormon androgen terhadap folikel rambut yang memiliki predisposisi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui analisis Indeks Masa Tubuh (IMT) terhadap penderita alopesia androgenetik, mengetahui prevalensi alopesia androgenik dengan rerata. Indeks Massa Tubuh di Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia, RS Ibnu Sina dan Menara Universitas Muslim Indonesia. Penelitian ini merupakan jenis penelitian analitik observasional dengan rancangan cross sectional. Penelitian ini dilakukan di Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia, RS Ibnu Sina dan Menara Universitas Muslim Indonesia. Hasil penelitian ditemukan adanya hubungan antara Indeks Massa Tubuh terhadap penderita alopesia androgenik. Prevalensi alopesia androgenik terbanyak yaitu dengan Indeks Massa Tubuh normal 34,8%.
Co-Authors Abdi, Dian Amelia Abidin, Mohammad Reza Zainal Achmad Harun Muchsin Ahmad Ardhani Pratama Ahmad, Izhar Fitrah Ahyar, Farah Firjatillah Aisyah, A Aidha Nurul Alhumaerah, Musdalifah Amir, Suliati P. Amrizal Muchtar Ananda Putri, Atika Ananda, Fadli Anas, Muhammad Werfhina Aswar Andi Adam Indra Andi Alamanda Irwan Andi Alamanda Irwan Andi Anita Nur Fadhilah Andi Fahirah Arsal Andi Mappaware, Nasrudin Andi Tenri Sanna Anggita, Dwi Anggita, Dwi Anna Sari Dewi Anna Sri Dewi Aprianti Amalia Kartika Arifin, Arina F Arifin, Arina Fathiyyah Arina F Arifin Arina Fathiyyah Arifin Arlini Wello, Eny Aulia Putri Apriliani Aulia, Aulia AULIA, RIZKA Ayu Ulfiah Bamahry, Aryanti Bamahry, Aryanti B Basri, Rezky Pratiwi Lambang Dahliah, Dahliah Darma, Sidrah Darmawan, Inchi Muh Arrayyan Dewi, Anna Sari Dian Amelia Abdi diana, Nur akhsan Djauhariah A. Madjid Djauhariah Arifuddin DK, Indah Lestari Fadli Ananda Fahmi Utami, Dian Fattah, Nurfachanti Fattah, Nurfachanti Fattah, Nurfachanti Fattah Gayatri, Sri Wahyuni Gita Ananda Pratiwi Hadi, Santriani Hamsah, M. Hamzah, Pratiwi Nasir Hamzah, Pratiwi Natsir Harahap, Muhammad Wirawan Haring, Andi Muh. Batara Sakti Hikma, Nur Suci Ida Royani Ida Royani Irmayanti Haidir Bima Irmayanti Irmayanti, Irmayanti Irna Diyana Kartika Iskandar, Darariani Ismail, Muhammad Wirasto  Iswahyudi, Andi Alfiyah Az-Zahro Jafar, Muh Alfian Kanang, Indah Lestari Daeng Karim, Marzelina Khairuddin Djawad Khomeny, Imran Al Mu’min Lestari, Regina Liaury, Kristian M Syahwal M., Andi Nurdina Maharani, Ratih Natasha Makmun, Armanto Marhamah Marwa Amrang Mochammad Erwin Rachman Mokhtar, Shulhana Muchsin, Achmad Harun Muh Alfian Jafar Muh. Nasrum Massi Mutmainnah Musa, Inna N Akib, Marlyanti N, Hermiaty Namirah, Hanna Aulia Nasruddin Andi Mappaware Nasrudin Andi Mappaware Nirwana Laddo Nirwana Laddo Novriansyah, Zulfikri Khalil Nulanda, Mona Nur fadilah Khalid Nur Nur Nur, A. Ainun Wulandari Nurelly, Nurelly Nurfachanti Fattah Nurhikmahwati, Nurhikmahwati Nurhikmawati Nurrahmah Akib, Marlyanti Pratiwi, Rezky Prema Hapsari Prema Hapsari Prema Hapsari Hidayati Putra, Fadil Mula Putri, Andi Nur Afifah Maharani Rachmat Faisal Syamsu Rachmat Faisal Syamsu Rachmat Faisal Syamsu Rachmat Faisal Syamsu Rachmat Faisal Syamsu, Rachmat Faisal Rahman, Hasmina Rahmawati, Rahmawati Rajabul Haery Rasfayanah Rasfayanah Rasfayanah Rasfayanah Rasfayanah, Rasfayanah Rezky Pratiwi Rezky Pratiwi. LB Rifa'at, Syahrul Riskiyanti Apriliah Rizki Handayani Rizki Rizki Rusydi, Hanina Nur Zahra Safitri, Asrini Safitri, Asrini Saputri, Ade Amelyani Sarah Busyra S. Azzubaidi Shafa Nathania Utami Sherliana, Sherliana Shulhana Mokhtar Shulhana Mokhtar Sigit Dwi Pramono Sigit Dwi Pramono Sodiqah, Yani Sommeng, Faisal Sri Julyani Sri Julyani Sri Vitayani Sri Wahyuni Gayatri Sultan Buraena Surdam, Zulfiyah Syahril, Erlin Syahruddin, Febie Irsandy Syamsu Rijal Syamsu Rijal Syarifuddin Rauf Tahir, Akina Maulidhany Taufan, Wa Ode Sri Apriani Ulfiah, Ayu Usman, Adinda Zahra Utami, Dian Fahmi Wello, Eny Arlini Wibowo, Suchika Aisyah Widya Lestari Ningsih Husain Wiriansya, Edward Pandu Wisudawan, Wisudawan Zulfitriani Murfat