Abstrak — Burn Burger merupakan UMKM makanan danminuman yang berada di Bandung dan berdiri sejak 2019. BurnBurger memiliki tingkat penerimaan produk yang baik dimasyarakat. Meski begitu, Burn Burger masih belum mencapaitarget pendapatannya. Meski menggunakan Instagram untukmengkomunikasikan pemasarannya, kinerjanya masih dibawah pesaing, terlihat dari engagement rate dan skor indeksyang lebih rendah dari pesaingnya. Untuk mengatasi masalahini, dilakukan analisis perbandingan performa Instagram BurnBurger dengan pesaing menggunakan metode Benchmarkingdan Analytical Hierarchy Process (AHP) untuk menentukantingkat prioritas tiap kriteria dan sub kriteria. 5 kriteria (feeds,story, profile, caption, reels) dan 15 sub kriteria diidentifikasimelalui voice of customer dan studi literatur. Pada pengolahanAHP menghasilkan urutan prioritas: story, reels, feeds, profile,dan caption. Kemudian dilakukan observasi benchmark untukmendapatkan praktik terbaik. Berdasarkan hasil observasi,didapatkan 12 sub kriteria yang memiliki kesenjangan kinerja,Burn Burger akan mengadopsi praktik terbaik pesaing untukmemperbaiki konten social media marketing Instagram. Kata kunci — Social Media Marketing, Instagram,Benchmarking, Analytical Hierarchy Process.