Perkembangan zaman yang semakin modern membuat manusia semakin mudah dalam menerima informasi baik yang bersifat positif maupun negatif. Penelitian ini bertujuan untuk mempermudah guru dan peserta didik dalam menerima pembelajaran dengan media video pembelajaran. Pada penelitian ini mengembangkan media video pembelajaran berbasis behavioral dalam edukasi seks untuk pengenalan organ seksual sebagai upaya perlindungan diri pada peserta didik kelas VI di SDN Rawarengas 1. Latar belakang penelitian ini adalah minimnya media edukatif yang efektif dalam memberikan pemahaman yang tepat mengenai organ seksual dan pentingnya perlindungan diri sejak dini. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Research and Development (RD) dengan model pengembangan Borg and Gall dengan menggunakan tahapan yaitu (1) potensi dan masalah; (2) mengumpulkan informasi; (3) desain produk; (4) validasi desain; (5) revisi desain; (6) uji coba produk. Pada tahap analisis, ditemukan bahwa peserta didik kelas VI di SDN Rawarengas 1 memiliki pengetahuan yang terbatas mengenai organ seksual dan perlindungan diri. Berdasarkan hasil desain dan pengembangan, dibuatlah sebuah media video pembelajaran yang menarik, interaktif, dan mudah dipahami oleh peserta didik. Video ini mencakup materi mengenai pengenalan organ seksual, fungsi-fungsi dasar, serta langkah-langkah perlindungan diri yang harus diambil. Implementasi media video dilakukan dengan melibatkan guru dan peserta didik dalam kegiatan pembelajaran di kelas. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa penggunaan media video ini secara signifikan meningkatkan pemahaman peserta didik mengenai organ seksual dan pentingnya menjaga diri dari bahaya seksual. Respon peserta didik dan guru terhadap media video ini juga sangat positif, dimana peserta didik merasa lebih tertarik dan mudah memahami materi yang disampaikan. Dengan demikian, media video pembelajaran berbasis behavioral edukasi seks ini dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif media pembelajaran yang efektif dalam edukasi seks di sekolah dasar. Pengembangan media ini diharapkan dapat menjadi kontribusi dalam upaya peningkatan literasi kesehatan reproduksi dan perlindungan diri pada anak usia sekolah dasar.