Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi mengidentifikasi bagaimana bahasa digunakan untuk mempertahankan atau mengubah hierarki sosial yang ada dalam pendidikan. Melalui pendekatan kualitatif dengan metode analisis wacana kritis dan analisis percakapan, penelitian ini mengkaji bagaimana kekuasaan dan hierarki memengaruhi interaksi antara guru dan siswa, yang merupakan aspek penting dalam dinamika pendidikan tetapi sering diabaikan dalam penelitian linguistik forensik yang lebih fokus pada konteks hukum atau kejahatan verbal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kekuasaan dan hierarki antara guru dan siswa di kelas nampak sebagai kontrol yang dimiliki guru dalam proses pembelajaran di kelas tercermin dari cara interaksi guru melalui struktur kalimat dan tindak tutur yang digunakan guru, serta pola giliran berbicara sesuai konteks sebagai indikator dominasi guru atau partisipasi siswa. Hal ini membawa dampak pada keterlibatan siswa dalam pembelajaran, yang mendorong keterlibatan aktif dan refleksi mendalam.