p-Index From 2020 - 2025
3.673
P-Index
This Author published in this journals
All Journal HAYATI Journal of Biosciences Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia Jurnal Akuakultur Indonesia Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan Marine Fisheries: Jurnal Teknologi dan Manajemen Perikanan Laut Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis Jurnal Ilmu-Ilmu Perairan dan Perikanan Indonesia Jurnal Akuakultur Rawa Indonesia Maspari Journal Biospecies Jurnal Veteriner Bumi Lestari ILMU KELAUTAN: Indonesian Journal of Marine Sciences Jurnal Natur Indonesia Berkala Perikanan Terubuk BIOTROPIA - The Southeast Asian Journal of Tropical Biology Maspari Journal Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan (Journal of Natural Resources and Environmental Management) Agrokreatif Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Aceh Journal of Animal Science Jurnal Edukasi dan Sains Biologi JURNAL BIOLOGI INDONESIA ZOO INDONESIA Jurnal Biodjati Omni-Akuatika Acta Aquatica: Aquatic Sciences Journal Jurnal Pengelolaan Perikanan Tropis (Journal Of Tropical Fisheries Management) LIMNOTEK - Perairan Darat Tropis di Indonesia Majalah Ilmiah Biologi BIOSFERA: A Scientific Journal Jurnal Agroqua: Media Informasi Agronomi dan Budidaya Perairan Indonesian Aquaculture Journal Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia Jurnal Iktiologi Indonesia (Indonesian Journal of Ichthyology) Molekul: Jurnal Ilmiah Kimia Best Journal (Biology Education, Sains and Technology) Zoo Indonesia Jurnal Risalah Kebijakan Pertanian dan Lingkungan Habitus Aquatica : Journal of Aquatic Resources and Fisheries Management Abdi Masya JESBIO : Jurnal Edukasi dan Sains Biologi Berkala Penelitian Hayati Manfish Journal Journal of Marine Studies MetaBio : Jurnal Pendidikan
Claim Missing Document
Check
Articles

FOOD PREFERENCES OF EARLY JUVENILE SCALLOPED SPINY LOBSTER IN EKAS BAY, LOMBOK, INDONESIA Kawirian, Rizky Regina; Affandi, Ridwan; Mashar, Ali; Effendi, Irzal
Indonesian Aquaculture Journal Vol 18, No 1 (2023): (June, 2023)
Publisher : Center for Fisheries Research, Agency for Marine and Fisheries Research and Human Resource

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/iaj.18.1.2023.61-69

Abstract

Ekas Bay is the largest bay on the island of Lombok which is the location for catching and cultivating spiny lobsters. This research was conducted from May to July 2021 on the Scalloped spiny lobster (Panulirus homarus). This study aims to identify the types of natural foods consumed and determine the preferred types of food, as well as the early juvenile feeding time of Scalloped spiny lobster located in Ekas Bay, East Lombok Regency, West Nusa Tenggara Province (NTB). Puerulus samples were collected in the last week of May 2021, enlarged puerulus was performed in submerged cages measuring 15 cm × 15 cm × 15 cm, mesh size <3 mm, with a density of 4 puerulus/m2. The cages are placed at a location 70 m to the sea from the shoreline, at a depth of 0.5, 1.0, and 1.5 m. After reaching the juvenile phase, lobsters are collected during the new and full moon phases (06.00 am, 06.00 pm and 12.00 am, respectively) in June to July 2021. A total of 60 individual juvenile lobsters (algal phase) were analyzed for their stomach contents. The average percentage of the total Index of Relative Important (IRI) obtained for the identified taxa were bivalves (22.32%), copepods (23.64%), demosponges (24.98%), while digestibdle material was 29.06%. The electivity index data (Ei) shows that lobsters prefer bivalves over other taxa. Lobster samples taken in the morning had a stomach fullness rate of 50%, indicating active feeding at night.
KOMUNITAS ZOOPLANKTON DI PERAIRAN BUDIDAYA BENIH LOBSTER PASIR (Panulirus homarus Linnaeus, 1758) DI TELUK EKAS, KABUPATEN LOMBOK TIMUR, INDONESIA Kawirian, Rizky Regina; Affandi, Ridwan; Mashar, Ali; Effendi, Irzal
Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia Vol 29, No 1 (2023): (Maret) 2023
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Karawang, BRSDM KP.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/jppi.29.1.2023.%p

Abstract

Lobster pasir (Panulirus homarus Linnaeus, 1758) merupakan jenis spiny lobster yang paling banyak dibudidayakan di Indonesia. Zooplankton menjadi mangsa penting dari spiny lobster dan diduga menentukan keberhasilan budidaya spiny lobster terutama pada fase puerulus dan juvenil awal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendata jenis, indeks keanekaragaman (H’), dan kelimpahan spesies zooplankton di Teluk Ekas pada fase bulan yang berbeda di kedalaman penempatan wadah pemeliharaan puerulus lobster. Sampel zooplankton diperoleh ketika fase bulan gelap dan terang pada bulan Juni-Juli 2021 dari tiga kedalaman penempatan puerulus (0,5 m, 1 m, 1,5 m). Karakteristik morfologi digunakan dalam identifikasi jenis zooplankton menggunakan beberapa buku identifikasi dan konfirmasi nama spesies di website World Register of Marine Species (https://www.marinespecies.org/). Total sebanyak 14 jenis zooplankton diperoleh yang terbagi ke dalam enam kelas yakni appendicularia (1), bivalvia (1), copepoda (3), malacostraca (2), oligotrichea (6), polychaeta (1). Copepoda  merupakan kelompok yang ditemukan paling melimpah dan berpotensi sebagai pakan alamiah dalam budidaya benih spiny lobster. Fase bulan gelap memiliki taksa yang lebih tinggi, dengan keanekaragaman dan kelimpahan zooplankton lebih tinggi di bulan terang pada tiap kedalaman laut pengambilan sampel.
Growth of Sailfin Silversides (Telmatherina antoniae Kottelat, 1991) in Matano Lake, South Sulawesi, Indonesia: Pertumbuhan Ikan Opudi (Telmatherina antoniae Kottelat, 1991) di Danau Matano, Sulawesi Selatan, Indonesia Tussadiyah, Fadzillah; Affandi, Ridwan; Hakim, Agus Alim; Sulistiono, Sulistiono
Habitus Aquatica Vol 4 No 2 (2023): Habitus Aquatica : Journal of Aquatic Resources and Fisheries Management
Publisher : Department of Aquatic Resources Management, Faculty of Fisheries and Marine Science, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/HAJ.4.2.57

Abstract

Salah satu ikan endemik di perairan Danau Matano adalah Telmatherina antoniae. Ikan tersebut memiliki potensi sebagai ikan hias karena keunikannya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pertumbuhan ikan di danau tersebut. Penelitian dilakukan pada bulan Maret 2018 – Februari 2019 di Danau Matano, Sulawesi Selatan. Ikan tersebut memiliki pola pertumbuhan allometrik negatif dan positif. Nilai faktor kondisi T. antoniae jantan dan betina terendah berada di daerah Wotu Pali dan yang tertinggi berada di Sungai Petea. Faktor kondisi T. antoniae betina terendah pada Juni 2018 dan tertinggi pada Maret 2018, sedangkan faktor kondisi T. antoniae jantan terendah pada Oktober 2018 dan tertinggi pada Januari 2019. Koefisien pertumbuhan T. antoniae betina lebih besar daripada jantan, Persamaan pertumbuhan T. antonaie Lt = 104,49 [1-e-0,22(t+0,54)] dan ikan T. antonaie betina Lt = 103,37[1-e-0,28(t+0,42)].
Biologi Reproduksi Ikan Baronang (Siganus guttatus Bloch 1787) di Kepulauan Seribu, Jakarta: Biologi Reproduksi Ikan Baronang (Siganus guttatus Bloch 1787) di Kepulauan Seribu, Jakarta Widiana, Widiana; Setyobudiandi, Isdradjat; Affandi, Ridwan; Wildan, Dudi Muhammad; Harahap, Antoni
Jurnal Pengelolaan Perikanan Tropis (Journal of Tropical Fisheries Management) Vol 7 No 2 (2023): Journal of Tropical Fisheries Management
Publisher : Departement of Aquatic Resources Management, Faculty of Fisheries and Marine Sciences, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jppt.v7i2.48569

Abstract

One important aspect of managing rabbitfish is conducting studies on their reproductive biology. The aim of this research is to examine aspects of the reproductive biology of rabbitfish, which include sex ratio, size at first maturity of gonads, spawning type, spawning season, and reproductive potential. This research was carried out five times, namely from November to December 2014 and April to June 2015 in the Seribu Islands. A total of 210 sample fish were observed, consisting of 64 female fish and 146 male fish. The results showed that the sex ratio of rabbitfish was unbalanced, the growth pattern was isometric, the average reproductive potential of rabbitfish was 96 000 eggs, and the spawning type was total spawning.
PELATIHAN DIGITAL MARKETING BAGI PELAKU EKONOMI KREATIF KABUPATEN KLATEN -, Hariningsih; Istiyanto, Joko; Daryanto, Tri; Mardani, Danis Aditya; Affandi, Ridwan
Abdi Masya Vol 5 No 2
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52561/abdimasya.v5i2.433

Abstract

Nowadays, UMKM is required to face business challenges by adapting and innovating to survive by transforming into the digital realm. This is due to the development of information technology; most people often spend their time surfing the internet with their gadgets. There has even been a change in shopping culture from conventional to online. Online sales are not only through e-commerce or marketplaces. Now online sales have spread to social media. Entrepreneurs must have the skills to utilize technology to expand the market and increase sales. Therefore, in this community service activity, digital marketing training was carried out for creative economy entrepreneurs in Klaten Regency to help expand the market and increase sales through digital marketing. The materials that will be provided are the concept of marketing content, the use of e-commerce applications, and digital marketing through social media. The success of the training was evaluated using the Likert scale method. The knowledge of the training participants increased after attending the training. The post-test results showed an average of 83.22%, while the previous pre-test was only 58.77%. The evaluation results showed that participants were satisfied with the training that had been held, with a satisfaction level of 83.01%.
KARAKTER BIOMETRIK DAN FISIOLOGIS BENIH IKAN SIDAT (Anguilla sp.) DI MUARA SELATAN SUKABUMI, JAWA BARAT: KARAKTER BIOMETRIK DAN FISIOLOGIS BENIH IKAN SIDAT (Anguilla sp.) DI MUARA SELATAN SUKABUMI, JAWA BARAT Larasati, Aulia Nur; Affandi, Ridwan; Kamal, Mohammad Mukhlis; Wildan, Dudi Muhammad
Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan Vol 16 No 1 (2025): FEBRUARI 2025
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24319/jtpk.16.1-11

Abstract

Teluk Palabuhan Ratu merupakan tempat bertemunya beberapa muara sungai, antara lain Sungai Cimandiri, Sungai Ciletuh, Sungai Cikaso, dan Sungai Cibuni, yang merupakan jalur masuknya glass eel atau benih ikan sidat (Anguilla spp.) dari perairan laut ke muara-muara tersebut. Sungai yang berbeda memiliki kondisi kualitas air yang berbeda. Kondisi kualitas air yang berbeda ini akan menyebabkan adanya perbedaan kualitas dan kuantitas benih ikan sidat yang masuk ke muara tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan lokasi yang memiliki benih unggul dan benih yang mutunya rendah berdasarkan karakteristik biometrik dan tingkat stres benih sidat di beberapa muara di selatan Sukabumi, Jawa Barat. Informasi yang diperoleh akan dijadikan dasar dalam menetapkan lokasi yang memiliki potensi benih sidat unggul dan menetapkan lokasi yang perlu dikonservasi dan rehabilitasi. Penelitian dilakukan di empat lokasi yaitu Muara Sungai Cimandiri, Ciletuh, Cibuni, dan Cikaso, dari bulan Desember 2021-Januari 2022 waktu tersebut merupakan waktu puncak ruaya benih sidat. Parameter yang diamati meliputi fisika dan kimia air, biometrik, dan glukosa darah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setiap lokasi memiliki nilai parameter fisika dan kimia air yang berbeda-beda, akan tetapi memiliki tingkat stres yang relatif sama. Nilai biometrik benih ikan sidat terbaik terdapat pada benih sidat yang berasal dari Muara Sungai Cimandiri, sedangkan benih yang mutunya rendah adalah benih yang ditangkap di Muara Sungai Cibuni. Oleh sebab itu, sidat yang cocok untuk kegiatan budidaya berasal dari Muara Sungai Cimandiri, sedangkan lokasi sidat yang perlu di konservasi adalan Muara Sungai Cibuni.
Pair replacement on the spawning success of broodstock Seahorse (Hippocampus barbouri) Syafiuddin, .; Junior, M. Zairin; Jusadi, Dedi; Carman, Odang; Affandi, Ridwan
Jurnal Akuakultur Indonesia Vol. 10 No. 1 (2011): Jurnal Akuakultur Indonesia
Publisher : Indonesian Society of Scientific Aquaculture (ISSA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1111.033 KB) | DOI: 10.19027/jai.10.29-37

Abstract

Seahorse, (Hippocampus barbouri) is one of marine living resources having high commercial values and has commonly been traded especially as live ornamental aquarium fish, raw material of traditional medicine and as souvenirs. This expriment was conducted to determine the succces of spawning rate by replacing the broodstock pair of seahorse. This study was done experimentally with treatment of replacement of broodstock pair after spawning under control condition. The experiment was designed to apply completely randomize design by using the following treatments: Treatment A, without replacement neither male nor female. Treatment B, spawned female broodstock  was being mated with her unpaired male broodstock.  Treatment C, a male broodstock that still brood was being mated with his unpaired female broodstock.  Treatment D, a spawned male broodstock that has released larva was being mated with his unpaired female broodstock.  Results showed that under control condition the replacement of broodstock pairs of seahorse had significantly influenced the spawning interval, number of eggs released and number of juveniles produced (P0,05).  It can be concluded that seahorse is not monogamous, either male or female after being spawned may accept other pair for the next spawning. Key words: pair replacement, broodstock, success spawning, Hippocampus barbouri   ABSTRAK Kuda laut, (Hippocampus barbouri) merupakan salah satu sumberdaya hayati laut yang memiliki nilai komersial dan telah banyak diperdagangkan terutama sebagai ikan hias, bahan baku obat tradisional dan juga sebagai suvenir. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengkaji tingkat keberhasilan pemijahan dengan penggantian pasangan induk kuda laut pada wadah budidaya. Percobaan ini dilakukan secara ekperimental dengan perlakuan penggantian pasangan induk setelah pemijahan dalam wadah budidaya. Percobaan dirancang dengan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan perlakuan sebagai berikut: Perlakuan  A, pemijahan   sepasang  induk kuda laut (tanpa pergantian). Perlakuan B, pemijahan induk betina yang telah memijah dengan induk jantan bukan pasangannya. Perlakuan C, pemijahan  induk  jantan  yang telah memijah (mengerami telur) dengan induk betina bukan pasangannya. Perlakuan D, pemijahan induk jantan yang telah melahirkan dengan induk betina bukan pasangannya. Hasil penelitian menunjukan bahwa penggantian pasangan induk pada wadah budidaya sangat berpengaruh terhadap interval pemijahan, jumlah telur yang dikeluarkan dan jumlah juwana yang dihasilkan (P0,05). Dari hasil penelitian ini disimpulkan bahwa kuda laut, tidak bersifat monogami, artinya baik jantan maupun betina setelah memijah dapat menerima pasangan lain untuk pemijahan berikutnya. Kata kunci: induk, keberhasilan pemijahan, pergantian pasangan, Hippocampus barbouri
Substitution time of natural food by artificial diet on survival rate and growth of pacific white shrimp (Litopenaeus vannamei) postlarvae during rearing in low salinity media Taqwa, Ferdinand Hukama; Djokosetiyanto, Daniel; Affandi, Ridwan
Jurnal Akuakultur Indonesia Vol. 10 No. 1 (2011): Jurnal Akuakultur Indonesia
Publisher : Indonesian Society of Scientific Aquaculture (ISSA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (60.776 KB) | DOI: 10.19027/jai.10.38-43

Abstract

This research was conducted to determine natural food substitution time by artificial diet   after salinity acclimatization from 20 ppt until 2 ppt, which can increase survival and growth of (Litopenaeus vannamei) postlarvae during rearing period. Design experiment was completely randomized design with five treatments and three replications of natural food Chironomus sp.  (60% of crude protein) substitution time by artificial diet (40% of crude protein) at day: 1 (A), 7 (B), 14 (C), 21 (D) and full natural food without artificial diet (E) during 28 days rearing period. White shrimp postlarvae and rearing media in this experiment based from best result of earlier research that is PL25 from acclimatization in media 2 ppt with addition of potassium 25 ppm to freshwater media.  The densities of PL25 white shrimp were 20 PLs/50 liters of 2 ppt media. The result of this experiment showed that the use of artificial diet as soon as after salinity acclimatization (PL25) gave best performance production compared to which only that was given natural food Chironomus sp. during experiment or with treatment by artificial diet substitution at day-7, day-14 or day-21, shown with the highest value of food consumption level, protein retention, energy retention, daily growth rate and food efficiency. Survival rate of PL54 was above 80% and not significant different between treatment. That is supported by chemical-physical value of water quality still in range appropriate to survival rate of white shrimp post larvae during a rearing period. The result of this experiment indicated that requirement nutrient of PL25 in low salinity did not fulfilled if only rely on natural food, so that require artificial diet with nutrition content to support growth and survival rate of white shrimp post larvae more maximal. Key words: salinity, natural food, artificial diet, Pacific white shrimp   ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan waktu penggantian pakan alami oleh pakan buatan yang tepat selama masa pemeliharaan postlarva udang vaname di media bersalinitas rendah setelah melalui masa aklimatisasi penurunan salinitas dari 20 ppt hingga 2 ppt, sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan dan kelangsungan hidup. Rancangan percobaan berupa rancangan acak lengkap dengan perlakuan yang diterapkan berupa waktu penggantian pakan alami Chironomus sp. (kadar protein 62%) oleh pakan buatan (kadar protein 40%) pada hari ke-1 (A), ke-7 (B), ke-14 (C), ke-21 (D) dan pakan alami (E) selama masa pemeliharaan. Postlarva udang vaname dan media pemeliharaan yang dipergunakan selama percobaan mengacu pada hasil terbaik yang didapatkan dari penelitian pendahuluan yaitu berupa PL25 hasil aklimatisasi di media bersalinitas 2 ppt  dengan penambahan kalium 25 ppm ke media air tawar pengencer. Padat tebar sebanyak 20 ekor/50 liter/wadah. Hasil percobaan menunjukkan bahwa pemberian pakan buatan yang diberikan segera setelah masa aklimatisasi salinitas (pada awal pemeliharaan PL25) memberikan performa produksi budidaya terbaik bila dibandingkan dengan yang hanya diberi pakan alami selama masa pemeliharaan maupun waktu penggantian pakan alami oleh pakan buatan pada hari ke-7, ke-14 dan hari ke-21 yang ditunjukkan dengan tingkat konsumsi pakan, retensi protein, retensi energi, laju pertumbuhan harian dan efisiensi pakan yang tertinggi.  Kelangsungan hidup di akhir pemeliharaan (PL54)  di atas 80% dan tidak berbeda nyata antar perlakuan. Hal ini ditunjang oleh nilai fisika kimia air yang berada dalam kisaran yang layak selama masa pemeliharaan. Hasil percobaan ini menunjukkan bahwa kebutuhan nutrisi pada stadia PL25 di media bersalinitas rendah tidak terpenuhi jika hanya mengandalkan pakan alami sehingga perlu ditunjang dari pakan buatan dengankandungan nutrisi yang dapat mendukung pertumbuhan dan kelangsungan hidup yang lebih maksimal. Kata kunci: salinitas, pakan alami, pakan buatan, udang vaname.
Feeding rate of freshwater eel Anguilla bicolor bicolor: at the body weight of 1–2 g Fekri, Latifa; Affandi, Ridwan; Budiardi, Tatag
Jurnal Akuakultur Indonesia Vol. 13 No. 1 (2014): Jurnal Akuakultur Indonesia
Publisher : Indonesian Society of Scientific Aquaculture (ISSA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2852.205 KB) | DOI: 10.19027/jai.13.21-27

Abstract

ABSTRACT The aim of the research was to determine feed requirement for the maintenance, optimum, and maximum growth of freshwater eel (Anguilla bicolor bicolor) seed (1–2 g body weight). Feed used in this research was KRA feed with 46% protein content, with different feeding level (FR) at 0%, 5%, 10%, and 15% of fish biomass. The experiment was conducted in 30 days. Parameters measured were survival and specific growth (SGR). The results showed that survival of fish in all treatments were 100%, except in fish fed on 15% of biomass (only 96). Fish growth with feeding of 0%, 5%,10%, and 15%, were -1.06%; 0.42%; 0.73%; and 0.19%, respectively. Based on the analysis of the relationship between feeding level and growth, the feed requirement for maintenance, optimum, and maximum growth in 1–2 g freshwater eel seed were 3.3%; 7.0%; and 9.5% of the biomass, respectively. Keywords: eel seed, feed requirement, growth ABSTRAK Penelitian dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan kebutuhan pakan untuk maintenance, dan untuk pertumbuhan optimum serta maksimum benih ikan sidat (Anguilla bicolor bicolor) (bobot tubuh 1–2 g). Pakan yang digunakan pada penelitian ini adalah pakan KRA dengan kadar protein 46%, dengan tingkat pemberian pakan 0%, 5%, 10%, dan 15% dari bobot biomassa ikan. Pemeliharaan berlangsung selama 30 hari. Parameter yang diukur meliputi sintasan (STS) dan laju pertumbuhan spesifik (LPS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa STS benih ikan sidat selama pemeliharaan, memiliki nilai yang baik (100%) kecuali pada pemberian pakan 15% (hanya 96%). Laju pertumbuhan benih ikan sidat selama pemeliharaan dengan pemberian pakan 0%, 5%, 10%, dan 15% berturut-turut adalah -1,06%; 0,42%; 0,73%; dan 0,19%. Berdasarkan analisis hubungan antara tingkat pemberian pakan dan laju pertumbuhan spesifik, maka kebutuhan pakan maintenance, pertumbuhan optimum dan maksimum benih ikan sidat berukuran 1–2 g berturut-turut adalah 3,3%; 7%; dan 9,5% dari biomassa. Kata kunci: benih ikan sidat, kebutuhan pakan, pertumbuhan
Fish oil supplementation in commercial diet on growth of Anguilla bicolor bicolor Mukti, Retno Cahya; Utomo, Nur Bambang Priyo; Affandi, Ridwan
Jurnal Akuakultur Indonesia Vol. 13 No. 1 (2014): Jurnal Akuakultur Indonesia
Publisher : Indonesian Society of Scientific Aquaculture (ISSA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2808.23 KB) | DOI: 10.19027/jai.13.54-60

Abstract

ABSTRACT This study was aimed to determine the effect of fish oil addition on growth performance and fatty acid composition of eel Anguilla bicolor bicolor. Freswater eel at an initial body weight of 9.90± 0.05 g were maintained in aquarium with volume of 120 L at stocking density of 1 g/L for 40 days. This research applied complete randomized design with four treatments addition of fish oil, i.e. 0%, 5%, 10%, and 15%. All treatments were carried out in triplicate. Feed given as much as 3% of the fish biomass a day for four times at 06:00, 11:00, 16:00, and 21:00. The results showed that the addition of fish oil in the diet have different effects (P<0.05) on specific growth (0.88–1.36%), feed efficiency (30.18–48.53%), protein retention (14.57–20.24%), fat retention (16.77–52.49%), energy retention (12.38–20.20%), and hepatosomatic index (1.72–2.72%) whereas the survival showed no difference (P>0.05) at 100%. In the fatty acid composition total of unsaturated fatty acid composition was 30.91–40.95%, n-3 fatty acids was 6.10–8.19%, and n-6 fatty acids were 6.18–8.19%. In conclusion, the addition of fish oil in the diet of freshwater eel Anguilla bicolor bicolor can be done up to 5% (13% fat content of diet). Keywords: Anguilla bicolor bicolor, fish oil, growth performance, fatty acid composition  ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh penambahan minyak ikan terhadap kinerja pertumbuhan dan komposisi asam lemak ikan sidat Anguilla bicolor bicolor. Ikan sidat dengan bobot 9,90±0,05 g dipelihara dalam akuarium dengan volume 120 L pada padat tebar 1 g/L selama 40 hari. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap terdiri atas empat perlakuan penambahan minyak ikan pada pakan sebesar 0%, 5%, 15%, dan 15%. Semua perlakuan terdiri atas tiga ulangan. Pakan diberikan sebanyak 3% dari biomassa ikan dan diberikan sebanyak empat kali sehari yaitu pukul 06.00, 11.00, 16.00 dan 21.00. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan minyak ikan dalam pakan memberikan pengaruh yang berbeda (P<0,05) terhadap spesific growth rate (0,88– 1,36%), efisiensi pakan (30,18–48,53%), retensi protein (14,57–20,24%), retensi lemak (16,77–52,49%), retensi energi (12,38–20,10%), dan indeks hepatosomatik (1,72–2,72%). Sintasan tidak menunjukkan adanya perbedaan (P>0,05) yaitu 100%. Pada komposisi asam lemak dihasilkan total komposisi asam lemak tidak jenuh 30,91– 40,95%, asam lemak n-3 6,10–8,19%, dan asam lemak n-6 6,18–8,19%. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa penambahan minyak ikan dalam pakan ikan sidat Anguilla bicolor bicolor dapat dilakukan sampai dengan 5% (kadar lemak pakan 13%). Kata kunci: Anguilla bicolor bicolor, minyak ikan, kinerja pertumbuhan, komposisi asam lemak
Co-Authors , Suharsono -, Hariningsih . Sulistiono . Syafiuddin Abdul Rahman Singkam Abdul Rahman Singkam Ade Yulita Hesti Lukas Adinda Kurnia Putri Agoes Mardiono Jacoeb Agus Alim Hakim Agus Oman Sudrajat Agus Salim Ahmad Fachrudin Ahmad Fahrul Syarif Akhmad Firmansyah Alam Putra Persada Ali Mashar Alimuddin Am Azbas Taurusman Andi Chadijah Andi Gunawan Antonius Suwanto Apriana Vinasyiam Arlita, Kriswidya Asbar Laga, Asbar Azam B. Zaidy Bahiyah Bahiyah Bambang Kiranadi Bambang Priyo Utomo Benny Heltonika Cathrine Ferlianova Leuwol Cecep Kusmana Chair Rani Charles Parningotan Haratua Simanjuntak Daniel Djokosetiyanto Daniel R Monintja Daniel R Monintja DEDI JUSADI Dedi Soedarma Dedi Soedharma DEDI SOEDHARMA Dedy Soedharma Delismawati Lubis Dendi Hidayatullah, Dendi Desrita Desrita Didik Wahju Hendro Tjahjo Dietriech Geoffrey Bengen Dimas Angga Hedianto Dinar Tri Soelistyowati Djadja S . Sjafei Djadja S. Sjafei Djadja Subardja Sjafei Djadja Subardja Sjafei Djamar Tumpal F. Lumbanbatu Eddy Supriyono Efriyeldi, Efriyeldi Eko Harianto, Eko Elen Selviana Ena Sutisna Enang Harris Enang Harris Enang Harris Surawidjaja Enang Harris Surawidjaja, Enang Harris Endah Purnamawati Epa Paujiah, Epa Etty Riani F. Damianus Hukom Farida Nur Rachmawati Fauzan, Tezza Ferdinand Hukama Taqwa Firat Meiyasa Gadis Sri Haryani Gadis Sri Haryani Gadis Sri Haryani Gatot Yulianto Gema Wahyu Dewantoro Gema Wahyu Dewantoro, Gema Wahyu Hadra Fi Ahlina Haninditya, Beta Harahap, Antoni Hardono Manan Harpasis S. Sanusi Harpasis S. Sanusi Haryono . Haryono Haryono Haryono Haryono Haryono Haryono Haryono Haryono Hayono, Hayono Hayono, Hayono Henni Syawal Heru Setijanto Husain Latuconsina Iis Diatin Ilham Zulfahmi Iman Rusmana Iman Supriatna iman supriatna INDRAYANI INDRAYANI ING MOKOGINTA Ing Mokoginta Irzal Effendi Isdradjad Setyobudiandi Isdradjat Setyobudiandi Iska Angelika Ismudi Muchsin Ismudi Muchsin Istiyanto, Joko Jack Mamangke Jannesa Nasmi Jimmi . Jusmaldi Jusmaldi Kadarwan Soewardi Kardiyo Praptokardiyo Kasful Anwar Khairunnisa, Nursifa Koeswinarning Sigit Kukuh Nirmala Kuntari, Wahyu Budi Kurnia Faturrohman Kurniawati H Ekosafitri La Eddy Larasati, Aulia Nur Latifa Fekri Lella Herdiana Lenny S Syafei M F Rahardjo M F Rahardjo M Mukhlis Kamal M. Apuk Ismane M. F. Rahardjo M. F. Rahardjo M. F. Rahardjo M. F. Rahardjo M. F. Rahardjo, M. F. M. Fadjar Rahardjo M. Mukhlis Kamal, M. Mukhlis M. Zairin Junior Mafatih Devi Safrina, Mafatih Devi Mala Nurilmala Mardani, Danis Aditya Marlindoaman Saragih Mennofatria Boer Menofatria Boer MF Rahardjo Mia Setiawati Mohammad Kamal Mohammad Mukhlis Kamal MOZES R. TOELIHERE Mozes R. Toelihere MOZES TOELIHERE Muchammad Sri Saeni Mufti Abdul Murhum MUHAMMAD AGUS SUPRAYUDI Muhammad Jamal Muhammad Mukhlis Kamal Muhammad Mukhlis Kamal Muhammad Mukhlis Kamal Muhammad Mukhlis Kamal, Muhammad Mukhlis MUHAMMAD ZAIRIN Jr. Mukhlis Kamal Mulyadi . Mulyadi . Mulyadi Mulyadi Mulyadi Mulyadi Munawar Khalil Murniarti Brojo Nadeak, Horas Nanik Mustikaning Tyas Nastiti Kusumorini NASTITI KUSUMORINI Nidya Kartini Nidya KARTINI Norce Mote Norman Razieb Azwar Nur Bambang Priyo Utomo Nur Bambang Priyo Utomo Nur Bambang Priyo Utomo Nurfitri Triramdani Nurhidayat Nurhidayat Nurhidayat Nurhidayat Nurlisa Alias Butet Odang Carman Odilia Rovara Prastomo, Arul Tabah Priyo Handoyo Wicaksono Purnama Sukardi Purnama Sukardi Purnamawati, , R. Widjajakusuma Radhita Millaty Rahadjo, M F Rahadjo, M F Rahardjo, MF. Rahardjo, MF. Rahardjo, Muhammad Fajar Rahmadi Azis, Rahmadi Retno Cahya Mukti Rika Fauziah Riri Ezraneti Riri Ezraneti Rita Rachmawati Rizky Regina Kawirian Rizsa Mustika Pertiwi Robin, , Ronny I. Wahju Roza Elvyra Rudhy Gustiano Rudhy Gustiano Rudhy Gustiano Saddon Silalahi SATA YOSHIDA SRIE RAHAYU Seiichi Watanabe Setyo Wahyudi Siska Tridesianti Siti Nurul Aida Siti Sofiah Sri Wahyuni Srihadi Agungpriyono Sukenda Sukenda Sulistiono Sulistiono Sulistiono Sulistiono Sulistiono Sulistiono Sulistiono Sulistiono Surachman Suwardi Suradi Suradi Suradi Wijaya Saputra Sutrisno Sukimin Sutrisno Sukimin Syamsul Bahri Agus, Syamsul Bahri TARUNI SRI PRAWAST MIEN KAOMINI ANY ARYANI DEDY DURYADI SOLIHIN Tatag Budiardi TATI NURHAYATI Thomas Nugroho Tjahjo Winanto Tjahjo Winanto, Tjahjo Tri Daryanto Tri Prartono Tri Wahyuni Tridesianti, Siska Triheru Prihadi, Triheru Triyanto Triyanto Triyanto Tussadiyah, Fadzillah Untung Susilo Untung Susilo Usman Muhammad Tang Vera Dewiana Bakhris Wahyuni, Sri Wasmen Manalu Widiana, Widiana Wildan Nurusallam Wildan Nurussalam Wildan, Dudi Muhammad Y. Hadiroseyani Yanti Sinaga Yonvitner - Yulfiperius, Yulfiperius Yuli Siti Fatma Yuli Wahyu Tri Mulyani Yulia Sistina Yulintine Yulintine Yulvian Sani Yuni Puji Hastuti Yunizar Ernawati Yusfiati Yusfiati Yusminah Hala Yusnarti Yus Zulfa Yandes