p-Index From 2020 - 2025
8.509
P-Index
This Author published in this journals
All Journal JURNAL GIZI INDONESIA Majalah Kedokteran Bandung Jurnal Kebijakan Kesehatan Indonesia PIKSEL : Penelitian Ilmu Komputer Sistem Embedded and Logic Althea Medical Journal Indonesian Journal of Disability Studies Jurnal Edukasi dan Penelitian Informatika (JEPIN) Global Medical and Health Communication Jurnal Sistem Kesehatan Jurnal Kesehatan Vokasional Cetta: Jurnal Ilmu Pendidikan The Southeast Asian Journal of Midwifery WIDYA LAKSANA Journal of Education Technology Jurnal Riset dan Aplikasi: Akuntansi dan Manajemen Jurnal Kreativitas PKM JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati) Jurnal Pendidikan Kedokteran Indonesia: The Indonesian Journal of Medical Education Journal of Health Sciences Media Karya Kesehatan JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT AL-IRSYAD (JPMA) Jurnal Bidan Cerdas Kumawula: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Edum Journal Jurnal BIMTAS: Jurnal Kebidanan Umtas Jurnal PORKES Jurnal Aisyah : Jurnal Ilmu Kesehatan Jurnal Paedagogy Jurnal Menara Medika Jurnal Pengabdian dan Pengembangan Masyarakat Jurnal Inovasi Pendidikan MH Thamrin Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Jurnal Kependidikan: Jurnal Hasil Penelitian dan Kajian Kepustakaan di Bidang Pendidikan, Pengajaran dan Pembelajaran Jurnal Perak Malahayati : Pengabdian Kepada Masyarakat Jurnal Penelitian Keperawatan Kontemporer (JPKK) Inovasi Kurikulum Gemakes: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Berita Kedokteran Masyarakat Jurnal Asuhan Ibu dan Anak Eduvest - Journal of Universal Studies Jurnal Ilmiah Pengabdian Masyarakat Bidang Kesehatan Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
Claim Missing Document
Check
Articles

Kejadian Pernikahan Usia Dini Berdasarkan Karakteristik Dan Sosial Budaya Di Desa Cipacing Kecamatan Jatinangor Kabupaten Sumedang Tahun 2014 Meiandayati, Rini; Nirmala, Sefita Aryati; Didah, Didah; Susanti, Ari Indra
Jurnal Sistem Kesehatan Vol 1, No 2 (2015): Volume 1 Nomor 2 Desember 2015
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (269.963 KB) | DOI: 10.24198/jsk.v1i2.18129

Abstract

Permasalahan pernikahan usia dini di masyarakat pada kenyataannya masih banyak terjadi di negara berkembang terutama di pelosok terpencil. Menikah usia dini menjadi pencetus terjadinya resiko pada kehamilan yang dapat meningkatkan kesakitan bahkan kematian bagi ibu dan bayi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Gambaran Karakteristik dan Sosial Budaya yang Mempengaruhi Pernikahan Usia Dini di Desa Cipacing Kecamatan Jatinangor Kabupaten Sumedang Tahun 2014. Metode penelitian yang digunakan adalah metode diskriptif dengan pendekatan Cross sectional. Waktu pembuatan penelitian dan tempat dilakukan di Desa Cipacing Kecamatan Jatinangor Kabupaten Sumedang sejak Oktober 2013 sampai dengan Juli 2014. Jenis Pengambilan sampel menggunakan total sampling yaitu seluruh populasi dijadikan sampel sebanyak 44 orang. Hasil penelitian pernikahan usia dini terbanyak terjadi pada usia 19−20 tahun (56,41%), pendidikan SMP (61,54%), pekerjaan responden saat menikah tidak bekerja (71,79%), pendapatan suami saat menikah ≤Rp.1.300.000 (92,31%), pendapatan responden saat menikah yaitu tidak ada pendapatan (71,79%), pendapatan orang tua responden ≤Rp.1.300.000 sebanyak (92,3%), perilaku sosial budaya dari faktor individu yang melakukan (61,54%), faktor keluarga (82,05%), dan faktor masyarakat lingkungan (64,10%). Kejadian pernikahan usia dini masih banyak terdapat di Desa Cipacing Kecamatan Jatinangor Kabupaten Sumedang. Salah satu penyebab terjadinya pernikahan usia dini adalah perilaku sosial budaya yang meliputi faktor individu, faktor keluarga dan faktor lingkungan masyarakat.Kata Kunci : Pernikahan Usia Dini, Perilaku Sosial Budaya (Faktor Individu, Keluarga, Lingkungan Masyarakat).
GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA MENGENAI HIV/AIDS SETELAH MENGIKUTI PROGRAM HEBAT DI SMP NEGERI KOTA BANDUNG Hidayah, Ulfa; Sari, Puspa; Susanti, Ari Indra
Jurnal Sistem Kesehatan Vol 3, No 3 (2018): Volume 3 Nomor 3 Maret 2018
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (224.139 KB) | DOI: 10.24198/jsk.v3i3.16984

Abstract

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (KEMENKES RI) sejak tahun 2005hingga tahun 2015 mencatat 68.917 kasus HIV/AIDS. Berdasarkan kelompok umur, presentase kasus tertinggi HIV/AIDS tahun 2015 terjadi pada remaja. Rendahnya pengetahuan remaja mengenai HIV/AIDS menyebabkan tingginya angka HIV/AIDS pada remaja. Upaya yang dilakukan untuk mencegah meningkatnya angka kejadian HIV/AIDS dengan meningkatkan pengetahuan remaja melalui program Hidup Sehat Bersama Sahabat (HEBAT). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pengetahuan remaja mengenai HIV/AIDS setelah mengikuti program HEBAT di 4 SMP Negeri Kota Bandung. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri Kota Bandung pada tanggal 25 Juli sampai 3 Agustus 2016. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif bersifat kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner dan teknik cluster sampling serta stratified random sampling yang berjumlah 297 orang yang berasal dari empat sekolah dan menggunakan analisis univariat. Hasil Penelitian ini menunjukan bahwa 54,9 % remaja mempunyai pengetahuan yang baik mengenai HIV/AIDS, 43,8 % berpengetahuan cukup dan 1,3 % berpengetahuan kurang. Remaja perempuan memiliki pengetahuan yang lebih baik disbanding remaja laki-laki sebesar 57,8 %, sedangkan laki-laki cenderung berpengetahuan cukup dibandingkan dengan perempuan sebesar 46,0%. Sedangkan untuk remaja yang berpengetahuan buruk laki-laki cenderung lebih besar yaitu 2,0 % dibanding perempuan yang hanya 0,7 %. Simpulan dalam penelitian ini menunjukan bahwa pengetahuan pada remaja cenderung lebih baik setelah remaja mengikuti program HEBAT. Oleh karena itu dengan adanya program HEBAT diharapkan dapat menurunkan angka kejadian HIV/AIDS seiring dengan meningkatnya pengetahuan remaja.Kata Kunci : HIV/AIDS, Pengetahuan, Program HEBAT.
GAMBARAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN SAAT PROSES RUJUKAN DARI TINGKAT PRIMER KE TINGKAT SEKUNDER DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SUMEDANG wulandari, atikah putri; Susanti, Ari indra; Mandiri, Ariyati
Jurnal Sistem Kesehatan Vol 2, No 2 (2016): Volume 2 Nomor 2 Desember 2016
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (214.826 KB) | DOI: 10.24198/jsk.v2i2.11230

Abstract

Sebanyak 85% ibu hamil atau bersalin mengalami proses normal dan 15 % mengalami komplikasi. Jika ibu bersalin mengalami komplikasi dan tidak segera ditangani akan berdampak terhadap Angka Kematian Ibu (AKI). Penyebab tidak langsung salah satunya 4 Terlambat telah menyumbangkan AKI cukup besar. Salah satu dari 4T tersebut adalah terlambat mengambil keputusan setuju merujuk. Maka dari itu peneliti melakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui gambaran pengambilan keputusan saat proses rujukan dari tingkat primer ke tingkat sekunder di RSUD Sumedang. Metode yang dilakukan adalah metode deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik accidental sampling. Data diambil dari kuesioner yang dibagikan pada 90 ibu yang dirujuk dari tingkat primer ke tingkat sekunder di RSUD Sumedang pada bulan September-Desember 2015. Hasil penelitian yang didapatkan bahwa pengambilan keputusan yang dipegang oleh keluarga cenderung mengambil keputusan dengan lambat sebesar 16,1 % dan mengalami keterlambatan merujuk sebanyak 17,2%. Pengambilan keputusan diambil dengan cepat baik penyulit dari ibu sebanyak 57,6%  maupun janin sebanyak 42,4%. Kesimpulan penelitian ini adalah pengambilan keputusan lebih banyak oleh suami, namun pengambilan keputusan oleh keluarga lebih lambat dan mengakibatkan keterlambatan merujuk. Kemudian, pengambilan keputusan pun lebih cepat baik dari penyulit ibu maupun janinKata Kunci : keterlambatan merujuk, merujuk, pengambilan keputusan, penyulit
PERBANDINGAN PENGETAHUAN REMAJA MENGENAI PENDEWASAAN USIA PERKAWINAN MELALUI METODE FASIL DAN SIMULATION GAME Sari, Puspa; Susanti, Ari Indra; Astuti, Sri; Wijaya, Merry; Nur Annisa, Eka Noyan Nur Annisa
The Southeast Asian Journal of Midwifery Vol 3 No 1 (2017): The Southeast Asian Journal of Midwifery
Publisher : Asosiasi Pendidikan Kebidanan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKPermasalahan masalah kesehatan reproduksi, diantaranya usia perkawinan pertama di bawah usia 20 tahun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan pengetahuan remaja mengenai Pendewasaan  Usia Perkawinan (PUP) melalui metode fasil dan simulation game di salah satu SMP di wilayah Jatinangor. Penelitian ini adalah penelitian quasi eksperimental dalam bentuk pretest-posttest design yang dilakukan pada tanggal 2 Agustus 2016. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa dan siswi kelas IX SMP Negeri 1 Jatinangor yang berusia 13-15 tahun. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik random sampling dengan jumlah sampel 20 responden dengan metode fasil (kelompok kontrol) dan 20 responden dengan metode simulation game (kelompok eksperimen). Metode pendidikan kesehatan dengan metode fasil dan simulation game dapat meningkatkan pengetahuan remaja mengenai. Analisis data menggunakan Uji Wilcoxon. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan pengetahuan remaja sebelum dan sesudah diberikan pendidikan kesehatan mengenai PUP dengan metode fasil maupun metode simulation game (p>0,05). Tidak terdapat perbedaan yang signifikan terhadap pengetahuan remaja mengenai PUP setelah diberikan pendidikan kesehatan dengan metode fasil dan simulation game (p>0,05).  Kata kunci: Fasil, Simulation Game, Pendewasaan Usia Perkawinan, Pendidikan kesehatan, Pengetahuan remaja.    ABSTRACTAdolescent, nowadays, are still susceptible of the reproductive health problem, especially for them who were married under the age of 20 years old. This study aimed to find out the comparison of adolescent’s knowledge about marriage age maturation through fasil and simulation game . Quasi experimental with pre-test and post-test design was applied in this study. It was conducted on 02 August 2016. The samples of the study were the third graders of SMP Negeri 1 Jationangor  with the range of age 13-15 years old. The samples involved in this study were randomly taken and devided into two groups, that were control and experimental groups, with 20 respondents in each. The control group was applied the fasil method, while the experimental group was applied the simulation game method. Then, at the end, the data gained were analyzed by Wilcoxon test. The result of the study showed the two methods can improve the of adolescent’s knowledge about marriage age maturation.  there was no  significant difference of the adolescent’s knowledge before and after given the campaign of educational health information about Marriage Age Maturation (PUP) through either fasil or simulation game methods (p<0,05). Moreover, there was no significant comparison of the adolescent’s knowledge about Marriage Age Maturation (PUP) after given the campaign of educational health information about Marriage Age Maturation (PUP) through either fasil or simulation game methods (p>0,05). Based on the result, it can be concluded that there was no significant difference of the adolescent’s knowledge about marriage age maturation after given the campaign of educational health information about marriage age maturation through either fasil or simulation game methods.  Key Words: Fasil, Simulation Game, Marriage Age Maturation, Educational health information, Adolescent knowledge
Hubungan Anemia Dengan Status Gizi Pada Remaja Putri Parasdia, Roos Arum; Sari, Puspa; Susanti, Ari Indra; Widjayanti, Merry
The Southeast Asian Journal of Midwifery Vol 3 No 1 (2017): The Southeast Asian Journal of Midwifery
Publisher : Asosiasi Pendidikan Kebidanan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Anemia pada remaja putri dapat menimbulkan resiko jangka panjang maupun jangka pendek. Salah satu faktor yang memengaruhi anemia pada remaja adalah status gizi. Penelitian ini bertujuan untuk  mengetahui hubungan anemia pada remaja dengan status gizi pada remaja putri pada beberapa SMA di wilayah Jatinangor Jawa Barat. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Jumlah sampel 84 orang dengan tekhnik simple random sampling dari seluruh siswi kelas X di setiap SMA. Kadar Hb diperiksan dengan Hb digital, status gizi dilakukan pemeriksaan berat badan dan tinggi badan. Analisis data secara univariat dan bivariat dengan chi square. Hasil penelitian  menunjukkan prevalensi anemia pada remaja putri sebanyak 45,2 %, status gizi kurus 14,3%. Tidak ada hubungan yang bermakna antara anemia dengan status gizi (p-value=0,649). Simpulan dari penelitian ini adalah Prevalensi anemia pada responden masih tinggi namun tidak ada hubungan yang bernakna antara anemia dengan status gizi.  Kata Kunci : Anemia, Remaja putri, Status Gizi.ABSTRACT  Anemia can cause a risk to adolescent girls both long term and in the short term. One of the factors influence anemia in adolescents is nutrition status. This study aims to determine of anemia in adolescent with nutritional  status in adolescent girls The Design of this study is cross sectional. The sample of this study is 84 adolesent girls, people was selected by simple random sampling technique from all student at  class x ech high school on 2-3 August 2016. hemoglobin levels was checked by a digital, nutritional status examination of weight and height. Data were analyzed with  univariate and bivariate  chi square.   The results of the study shows that the prevalence of anemia in adolescent is 45.2%, nutritional status underwieght is 14,3%. There is no relationship between anemia with nutrisional status (p-value=0,649). The conclusion of this research is the prevalence of anemia is still high,and there was no significant association between anemia and nutritisional status.  Key Word : Anemia, adolescent girls, nutritisional status
Fenomena Penolakan Auditor Perempuan oleh Auditee Pandalungan Indraswari, Ari Susanti; Ludigdo, Unti; Kamayanti, Ari
Jurnal Riset dan Aplikasi: Akuntansi dan Manajemen Vol 1, No 3 (2016)
Publisher : Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (179.09 KB) | DOI: 10.18382/jraam.v1i3.40

Abstract

AbstractThe study aimed at examining several reasons of the Pandalungan auditees rejection to female auditors from the cultural side of Pandalungan. This study applied a qualitative approach with a model case study and interview as the data collection technique. Acting as the informans are Pandalungan auditees, a female auditor, a cultural observer and a community leader. As a basis of cultural side analysis, seven elements of the universal cultures are used, those are religious system, social system, knowledge system, languages, art, lifelihood and life tool or technology system. The results indicated that the uncooperative attitude shown by the Pandalungan auditees was one of their ways to avoid female auditors who were more conscientious when doing an auditing process. An emergence of todus or embarassment sense was a reaction in response to female auditors findings on their Monitoring Report (LHP), which were simply translated as indication of corruption, thus disturbing the Pandalungan auditees dignity as a sokkla human being (a good and obedient human being).AbstrakPenelitian ini bertujuan menelaah alasan di balik penolakan auditee Pandalungan terhadap auditor perempuan dari sisi budaya Pandalungan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan model penelitian studi kasus dan wawancara sebagai teknik pengumpulan data. Bertindak sebagai informan adalah auditee Pandalungan, auditor perempuan dan budayawan serta tokoh masyarakat. Sebagai sandaran analisis dari sisi budaya, digunakan tujuh unsur budaya universal yaitu sistem religi, sistem kemasyarakatan, sistem pengetahuan, bahasa, kesenian, mata pencaharian dan sistem peralatan hidup atau teknologi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sikap tidak kooperatif yang ditunjukkan oleh auditee Pandalungan merupakan salah satu cara mereka menghindari auditor perempuan yang lebih teliti ketika proses pengawasan. Timbulnya rasa todus atau malu adalah reaksi dari temuan auditor perempuan dalam Laporan Hasil Pengawasan (LHP) yang diterjemahkan begitu saja sebagai indikasi korupsi, sehingga mengusik harga diri auditee Pandalungan sebagai manusia sokkla (manusia yang berlaku baik dan menghindari kemaksiatan).
Comparison of Knowledge, Attitude, Motivation-to-Breastfeed Exclusively between Allied Health Students and Students of Other Fields at Universitas Padjadjaran Astuti, Sri; Judistiani, Tina Dewi; Rahmiati, Lina; Susanti, Ari Indra
Majalah Kedokteran Bandung Vol 48, No 3 (2016)
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (533.468 KB) | DOI: 10.15395/mkb.v48n3.848

Abstract

Comparison of Knowledge, Attitude, and Motivation-to-Breastfeed Exclusively between Allied Health Students and Students of Other Fields at Universitas PadjadjaranUniversity students are among future intellectuals who will play an important role in community education and empowerment, especially on the topic of exclusive breastfeeding, in which the coverage is low in Indonesia. This study aimed to compare students’ knowledge, attitude, and motivation-to-breastfeed exclusively between allied health studies (AHS), i.e medicine and midwifery,  and other fields studies (OFS), i.e. psychology, communication, literacy, and farming. Further information will be gained from exploring the correlation of knowledge-attitude, as well as attitude - motivation in both groups. A study was conducted among Indonesian female students in their final year of bachelor degree in October to November 2013. The subjects recruited were 196/340 female AHS and 300/633 female OFS. The remaining students were absent at data collection time. Validity and reliability of the questionnaires were satisfactory. Ethical clearance was obtained from the Committee on Health Research Ethics, Faculty of Medicine, Universitas Padjadjaran. The mean scores must be higher than the cut off points to pass. Student’s T test result showed a highly significant difference (AHS vs OFS group: 83.1 vs 71.1 for  knowledge, 91.3 vs 86.4 for attitude, and 88.3 vs 83.6 for  motivation-to-breastfeed exclusively,  p<0.001). It is revealed also that the correlation index between knowledge-attitude as well as attitude -  motivation-to- breastfeed exclusively were higher in AHS group, but some AHS students scored lower than the OFS students. Discussion on this topic is presented in this article. Corrective interventions are needed for students who scored low.  This study shows a satisfactory students’ scores of knowledge, attitude, motivation-to-breastfeed exclusively. The AHS group has a better performance and correlation index between  knowledge and attitude, attitude and  motivation-to-breastfeed exclusively. [MKB. 2016;48(3):176–80]Key words: Allied health students, attitude, knowledge, motivation-to-breastfeed exclusively, students of other fields Hubungan antara Pengetahuan dan Perilaku, serta Motivasi Menyusui pada Mahasiswi Fakultas Medis dan Non-medis di Universitas PadjadjaranMahasiswi universitas yang keberadaanya di antara para intelektual masa depan mempunyai peran penting dalam pendidikan dan pemberdayaan masyarakat, khususnya mengenai air susu ibu (ASI) eksklusif yang mempunyai cakupan rendah di Indonesia. Penelitian ini bertujuan membandingkan pengetahuan, sikap, dan motivasi untuk menyusui secara eksklusif antara beberapa studi kesehatan (AHS), yaitu kedokteran dan kebidanan, serta studi bidang lain (OFS), yaitu psikologi, komunikasi, sastra, dan pertanian. Informasi lebih lanjut akan mengeksplorasi hubungan pengetahuan, sikap, serta sikap-motivasi pada kedua kelompok. Penelitian ini dilakukan dari Oktober–November 2013. Sampel terdiri atas 196/340 perempuan AHS dan 300/633 OFS perempuan di Universitas Padjadjaran. Sampel yang tidak diambil adalah mahasiswi yang tidak hadir pada saat pengumpulan data. Validitas dan reliabilitas kuesioner yang memuaskan. Izin etik diperoleh dari Komite Etik Penelitian Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran. Hasil nilai yang lebih tinggi mempunyai poin untuk lulus. Hasil uji-t mahasiswi menunjukkan perbedaan yang sangat signifikan (AHS vs kelompok OFS adalah 83,1 vs 71,1 untuk pengetahuan, 91,3 vs 86,4 sikap, dan 88,3 vs 83,6 motivasi untuk menyusui secara eksklusif, p<0,001). Indeks korelasi antara pengetahuan dan sikap serta sikap dengan motivasi untuk menyusui secara eksklusif lebih tinggi pada kelompok AHS, namun beberapa mahasiswi AHS mempunyai nilai lebih rendah daripada mahasiswi OFS. Hal tersebut dibahas dalam artikel, intervensi korektif yang diperlukan antara mahasiswi yang mendapat nilai rendah. Penelitian ini menunjukkan hasil yang memuaskan pada nilai mahasiswi tentang pengetahuan, sikap, dan motivasi untuk menyusui secara eksklusif. Kelompok AHS menunjukkan kinerja dan indeks korelasi yang lebih baik antara pengetahuan dan sikap, sikap dengan motivasi untuk menyusui secara eksklusif. [MKB. 2016;48(3):176–80]Kata kunci: Mahasiswi kesehatan, motivasi untuk menyusui secara eksklusif, mahasiswi non-kesehatan, sikap dan pengetahuan
PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG BAHAYA PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH DI DESA KALISARI DAN DESA KALIJAYA KABUPATEN KARAWANG Dilla, Vera Fauziah; Wijaya, Merry; Mandiri, Ariyati; Susanti, Ari Indra; Elba, Fardila
Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol 11, No 1 (2020): JURNAL ILMU KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
Publisher : STIKES Muhammadiyah Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26751/jikk.v11i1.767

Abstract

ABSTRAKPengetahuan remaja tentang seks pranikah masih kurang karena sumber informasi yang didapatkan tidak benar, tepat, dan terpercaya sehingga akan mempengaruhi pemahaman menjadi menyimpang. Pengetahuan remaja yang minim akan berpegaruh terhadap perilaku seksual pranikah. Perilaku seksual pranikah berisiko terjadi kehamilan di luar nikah, aborsi, dan dapat meningkatkan kasus kekerasan dan perceraian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengetahuan remaja putri tentang bahaya perilaku seksual pranikah di Desa Kalisari dan Desa Kalijaya Kabupaten Karawang. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Penelitian ini dilakukan pada bulan juli 2018 dengan populasi dua desa sebayak 403 orang. Besar sampel dalam penelitian ini sebanyak 80 remaja putri di Desa Kalisari dan Desa Kalijaya. Instrument penelitian ini menggunakan kuesioner. Cara pengolahan dan analisis data menggunakan spss versi 15. Hasil penelitian pada kuesioner pengetahuan menunjukkan 47,8% berpengetahuan cukup. Simpulan penelitian ini adalah masih terdapat remaja yang berpengetahuan cukup tentang bahaya perilaku seksual pranikah.Kata Kunci: Pengetahuan, Perilaku Seksual Pranikah, Remaja PutriABSTRACTAdolescent girls' knowledge about premarital sex is still lacking due to the incorrect, inaccurate, and untrustworthy source of information obtained, which affects their understanding to be distorted. Lack of adolescent girls' knowledge will affect the premarital sexual behavior. Premarital sexual behavior presents risks of an extramarital pregnancy, abortion, and can increase cases of violence and divorce. This study aimed to determine the adolescent girls' knowledge about the dangers of premarital sexual behavior in Kalisari and Kalijaya Villages, Karawang District. The research method used was descriptive research with cross-sectional approach and the sampling used purposive sampling technique. This study was conducted in July 2018 with a population of two villages consisting of 403 people. The sample size in this study was 80 adolescent girls in Kalisari and Kalijaya Villages. Instrument of this study used a questionnaire. Furthermore, data processing and analyzing used SPSS version 15. The results of the study from questionnaire on knowledge showed that 47.8% were knowledgeable enough. The conclusion of this study is that there are still adolescent girls who have sufficient knowledge about the dangers of premarital sexual behavior.Keywords: knowledge, premarital sexual behavior, adolescent girls
Survei Pengetahuan Orang Tua melalui Kegiatan Sekolah Keluarga Balita (SKB) dengan Online Learning: Parental Knowledge Survey through Toddler Family School Activities (SKB) with Online Learning Susanti, Ari Indra; Ferdian, Dani; Annisa, Eka Noyan Nur; Calista, Raya Faiha
Jurnal Bidan Cerdas Vol. 2 No. 3 (2020)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33860/jbc.v2i3.91

Abstract

Health education in the digital era requires one social media, namely WhatsApp as an information media that is considered effective and efficient. Thus, parents get health education through WhatsApp in the Sekolah Keluarga Balita (SKB) online learning activities with the agreed time. This study aims to determine the knowledge of parents about the First 1000 Days of Life (HPK) through the SKB online learning that used WhatsApp. The research method used description with a cross-sectional approach. This research was conducted in March 2020 among parents of toddlers living in the fostered villages of Kampung Bestari Astra (KBA) as many as 150 people. The sampling technique was used accidental sampling. This questionnaire was given to the respondent in the form of bit.ly/ (google form). This questionnaire was filled out by respondents before being given a health education video. Data analysis using univariate have presented in the form of a frequency distribution table. The results showed that most participants in the Joint Decree were 135 people, with the age of 20-35 years as many as 60 people, and 78 parents were unfavorable knowledge. The conclusion in this study that some parents aged 20-35 years have less knowledge about the First 1000 Days of Life (HPK) so that health education is needed in a Toddler Family School (SKB) online using WhatsApp.
Gambaran Kejadian Risiko 4T pada Ibu Hamil di Puskesmas Jatinangor: Hazairin, Ajeng Maulani; Arsy, Auliya Nurul; Indra, Rosalinda Agnestya; Susanti, Ari Indra
Jurnal Bidan Cerdas Vol. 3 No. 1 (2021)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33860/jbc.v3i1.358

Abstract

Introduction: High-risk pregnancies are found in pregnant women who are too old, too young, too many, and too close (4T). Many risk factors become screening/early detection of pregnant women in the Poedji Rochjati scorecard, including maternal age <16 years, maternal age >35 years, and mothers who have children 4 or more. Objective: The aim of this study was to describe the 4T risk incidence in pregnant women at the Jatinangor Community Health Center in 2020. Methods: The type of research used was descriptive-analytic with a quantitative approach and cross-sectional design. The population in this study were all pregnant women who were in Jatinangor Health Center. January-September 2020 period, amounting to 2357 people, using accidental sampling technique and obtained a total sample of 149 people. Data analysis using descriptive data analysis with frequency distribution. Results: The results showed that respondents who had the highest risk of 4T were 63.19% at the age of more than 35 years, and multiparity of 43.62%. Conclusion: In this study, it was found that the incidence of 4T risk in pregnant women at the Jatinangor Health Center in 2020 was mostly at the risk of being too old by 58.3% which was dominated by multiparity.
Co-Authors Ade Zayu Cempaka Sari Adnani, Qorinah Estiningtyas Sakilah Adnani Agus Hadian Rahim Ajeng Maulani Hazairin Akhmad Yogi Pramatirta, Akhmad Yogi Alvie Rizky Gusrianty Alvie Rizky Gusrianty, Alvie Rizky Aminarista Aminarista Anita Rachmawati Annisa Triska Almanda Dewi Annisa, Eka Noyan Nur Aprianti, Nurul Azmi Ardini Saptaningsih Raksanagara Ari Kamayanti Aritonang, Patricia Zenitha Ariyati Mandiri Arsy Prawita Arsy Prawita, Arsy Arsy, Auliya Nurul Aryuti Nirmala, Sefita Asep Herry Hernawan Ashifa, Ade Nurul Astuti Dyah Bestari atikah putri wulandari atikah putri wulandari, atikah putri Atriany Nilam Sari Atriany Nilam Sari Atriany Nilam Sari Atriany Nilam Sari Atriany Nilam Sari Atriany Nilam Sari Auliya Nurul Arsy Ayi Purbasari Budi Sujatmiko Calista, Raya Faiha Chairiyah, Royani Dani Ferdian Dani Ferdian Darmawan, Flora Honey Dessy Nur Safitri Desti Ratna Wulan Desti Ratna Wulan, Desti Ratna Dida Akhmad Gurnida Didah Didah Didah Didah Didah Didah Didah Didah Didah Didah Didah, Didah Dilla, Vera Fauziah Dini Saraswati Handayani Edhyana Sahiratmadja Eka Marliana Putri Eka Noyan Nur Annisa Eka Noyan Nur Annisa Elba, Fardila Elly Yana Elly Yana, Elly Elsa Pudji Setiawati Fadila, Nadia Nur Fardila Elba Fardila Elba Fardila Elba Fardila Elba Faza Ayu Nurfauziyya Fa’ni, Renidya Asyura Muttabi’ Deya Fedri R Rinawan Fedri Ruluwedrata Rinawan Ferdian, Dani Firman Fuad Wirakusumah Gathari, Yuan Veriontina Ginna Megawati Gitta Agustina Habibah, Minda Hanifah, Silva Agustini Harefa, Nuryudica Hartinah Hartinah Hartinah Hartinah Hazairin, Ajeng Maulani Hazizah, Wahdah Hendraswari, Chatrine Aprilia Herry Garna Hidayah, Ulfa Hironima N Fitri Ilma Dina Arrahmah Indah Amelia Indra, Rosalinda Agnestya Insi Farisa Desy Arya Jayanti, Evi Dwi Johanes C. Mose Khotimah , Khusnul khusnul khotimah Kristianti, Yasinta Dewi Kusteja, Nadya Fauzia Lani Gumilang Larasati, Putri Argi Latifah, Ulfa Lausi, Risye Nuroctaviani Lina Rahmiati Mahandry, Silmy Putri Maisha Shafa Anggraina Mardianah, Lia Martin, Novia Martini, Neneng Meiandayati, Rini Melani, Margareta Merry Widjayanti Merry Wijaya Mia Wahdini Millatina Ghassani Mohammad Ali Muaebah, Shiva muhammad rizky, muhammad Nadhiati Awlia Nasution Nelly Dameria Sinaga Neneng Martini Neneng Martini Neneng Martini Neneng Martini Neneng Martini Nilam Sari, Atriany Nina Zayanti Nina Zayanti, Nina Noormarina Indraswari Novia Martin Nur Annisa, Eka Noyan Nur Annisa Nur Rahmah Nuraini, Annisa Nurani, Adinda Meisya Hasna Nurihsan, Achmad Juntika Nurparidah, Rani Nuryudica Harefa Parasdia, Roos Arum Patricia Zenitha Aritonang Pitaloka, Anita Pramatirta, Achmad Yogi ` Prischilia Modesta Sueng Son Purnama, Wanda G. Puspa Sari Puspa Sari Puspa Sari Puspa Sari Puspa Sari Puspa Sari Sari Puspa Sari, Puspa Putri Meylin Redia Qorinah Estiningtyas Sakilah Adnani Qorinah Estiningtyas Sakilah Adnani Adnani Rabbani, Salma Damayanti Raden Tina Dewi Judistiani Rahmiati, Lina Rani Fitriyani Supriatna Raya Faiha Calista Reizza Dwitara Pramodya Reizza Dwitara Pramodya, Reizza Dwitara Rica Elista Rica Elista, Rica Rifqi Muhammad Fikri Rima Kusumah Dewi Rima Nopiantini Rima Nopiantini, Rima Rinawan, Fedri R. Rini Meiandayati Rista Yunanda Risye Nuroctaviani Lausi Rizkia Dwi Rahmandiani Roos Arum Parasdia Rosalinda Agnestya Indra Rosmawati, Dean Ruluwedrata Rinawan, Fedri Safitri, Dessy Nur Santoso, Ragil Adi Saraswati Handayani, Dini Sefita Aryati Nirmala Sefita Aryati Nirmala Sefita Aryati Nirmala, Sefita Aryati Sefita Aryuti Nirmala Sharon Gondodiputro Sharon Gondodiputro Silva Agustini Hanifah Siska Bradinda Putri Sudirman Siti Jubaedah Siti Nur Fatimah Sri Astuti Sri Astuti Sri Astuti Sri Astuti Sri Hastuti, Tuti Sri Yunita Sri Yunita Sri Yusnita Irda Sari Supriyatin, Dedeh Suryani, Neni Susiarno , Hadi Susiarno, Hadi Tarawan , Vita Murniati Theresa Febrianti Napitupulu Tisnasari Hafsah, Tisnasari Triyani, Dinna Ulfa Hidayah Ulfa Latifah Unti Ludigdo Vera Fauziah Dilla Veronica Fernandez Widarti Widarti Widjayanti, Merry Winerti, Hervina Yasinta Dewi Kristianti Yogi Pramatirta, Akhmad Yohana Filiberta Lumu Ladjar Yosintha Dilina Wanda Yuliasti Eka Purnamaningrum Zulianto, Arief