Claim Missing Document
Check
Articles

Found 36 Documents
Search

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) BERBANTUAN LKPD UNTUK MENINGKATKAN LITERASI SAINS SISWA Cahyanto, Bagus; Luthfiyah Srihayuningsih, Nanik; Aulia Nikmah, Shafira; Habsia, Amila
Ibriez : Jurnal Kependidikan Dasar Islam Berbasis Sains Vol 9 No 2 (2024)
Publisher : Universitas Islam Negeri Kiai Ageng Muhammad Besari Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21154/ibriez.v9i2.664

Abstract

Literasi sains merupakan kompetensi esensial yang mendukung kemampuan berpikir kritis siswa dan relevan dalam rangka menghadapi tantangan masa depan. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi penerapan model pembelajaran berbasis masalah (problem-based learning) berbantuan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) dalam meningkatkan literasi sains siswa di MIN 1 Kota Malang. Penelitian ini juga mengidentifikasi tantangan yang dihadapi guru selama implementasi model tersebut. Peneliti menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif, data dikumpulkan melalui wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi model pembelajaran berbasis masalah dilakukan melalui lima tahapan yang meliputi (a) mengorientasikan siswa pada masalah, (b) mengorganisasi siswa untuk belajar, (c) membimbing siswa dalam penyelidikan, (d) mengembangkan dan mempresentasikan hasil, serta (e) menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah. Tantangan yang dihadapi guru meliputi (a) heterogenitas kemampuan dan kecepatan belajar siswa, (b) keterbatasan waktu, dan (c) pengelolaan kelas dan pembelajaran. Studi ini mengungkapkan bahwa model pembelajaran berbasis masalah berbantuan LKPD dapat meningkatkan literasi sains siswa meskipun terdapat beberapa tantangan dalam implementasinya. Penelitian ini diharapkan mampu memberikan kontribusi sekaligus referensi guru dalam meningkatkan kualitas pembelajaran melalui model problem-based learning di SD/MI.
Praktik Konsinyasi dan Branding Produk untuk Pengembangan Kewirausahaan Mahasiswa dalam Eduprener Center Rini, Titis Angga; Cahyanto, Bagus
Jurnal Sosial & Abdimas Vol. 6 No. 2 (2024): Jurnal Sosial & Abdimas
Publisher : LPPM Universitas Adhirajasa Reswara Sanjaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51977/jsa.v6i2.1745

Abstract

Tulisan ini berisikan hasil pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat yang ditunjukkan untuk meningkatkan aktivitas kewirausahaan mahasiswa Prodi PGSD melalui pelatihan kewirausahaan untuuk branding produk berbasis konsinyasi. Pada pelaksanannya pelatihan diwujudkan dalam kegiatan workshop dengan pola on-in-on secara blended (offline dan online) dengan materi tambahan terkait branding produk yang difasilitasi oleh mitra dari Sahabatukm.id. Selama pelaksanaan kegiatan, data dikumpulkan melalui kuisioner, catatan lapangan, dan dokumentasi dengan hasilnya dianalisis melalui teknik SWOT secara deskriptif. Hasilnya branding enam produk usaha mahasiswa berhasil dilakukan dan dikonsinyasikan dalam Eduprener Center. Selama kegiatan ini diperoleh peningkatan aktivitas kewirausahaan mahasiswa berdasarkan keberhasilan branding, keberhasilan konsinyasi, dan progress keuntungan usaha yang dicapai dalam kategori baik. Dari segi teknis, materi, kebermanfaatan, dan luaran kegiatan mendapatkan penilaian sangat baik dari mahasiswa dalam pengembangan usahanya pada Eduprener Center.
School Culture-Based Character Education: Implementation of Strengthening Religious Character in Islamic Primary Schools Cahyanto, Bagus
MODELING: Jurnal Program Studi PGMI Vol. 10 No. 4 (2023): Desember
Publisher : Program Studi PGMI Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Nahdlatul Ulama Al Hikmah Mojokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.69896/modeling.v10i4.2417

Abstract

Character is an important part to be developed in educational practices at school. Elementary schools as the foundation for instilling values ??have a strategic role in strengthening the character of students. This research aims to reveal the practice of strengthening religious character based on school culture at MI Al Ma'arif 07 Singosari Malang. Researchers used a descriptive qualitative approach, where data collection was carried out through interviews, observation and documentation. Researchers used a descriptive qualitative approach in this research, where data collection was carried out through various methods to gain an in-depth understanding of the phenomenon under study. This approach was chosen to dig deeper into the processes and experiences experienced by the research subjects, as well as the context in which the school culture-based religious character strengthening program was implemented. Based on the research results, it shows that all elements in the school are able to collaborate well to create a strong religious character in students. Various religious programs are designed and implemented regularly to achieve this goal. Schools understand the importance of forming students' religious character from an early age as a foundation for future life. The findings in this research are that the practice of strengthening religious character based on school culture is carried out through various programs including congregational Dhuha prayers, congregational Dhuhur prayers, reciting Juz Ama before learning, reading surah yaasiin and tahlil on Fridays, reciting Rotibul Hadad, and literacy activities.
Pengolahan Limbah Kulit Apel Menjadi Minuman Tradisional Menyehatkan Warga Desa Wringinanom Kabupaten Malang Ardiansyah, Arief; Budiya, Bahroin; Cahyanto, Bagus
E-Dimas: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 15, No 1 (2024): E-DIMAS
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/e-dimas.v15i1.15374

Abstract

Berlimpahnya hasil pertanian buah apel di Desa Wringinanom menjadikan desa ini menjadi salah satu sentra industri olahan makanan atau camilan dari bahan baku buah apel. Olahan-olahan makanan tersebut tidak sering menghasilkan limbah berupa kulit apel yang berlimpah. Limbah tersebut biasanya dijadikan campuran makanan sapi atau hewan ternak lainnya. Kegiatan pengabdian ini bertujuan memberikan dampingan kepada kelompok tani apel di Desa Wringinanom agar mampu mengolah limbah kulit apel menjadi serbuk wedang apel yang bermanfaat bagi kesehatan serta memiliki nilai ekonomi. Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian ini berupa kegiatan pendampingan dengan metode pendemonstrasian teknik pengolahan limbah kulit apel kepada warga. Kegiatan pengabdian ini menghasilkan dua luaran. Luaran pertama adalah berupa produk serbuk wedang kulit apel yang layak konsumsi. Luaran kedua berupa keterampilan mengolah limbah kulit apel menjadi minuman serbuk wedang kulit apel. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini memperoleh antusiasme yang cukup tinggi di kalangan warga. Mereka menganggap kegiatan ini menginspirasi dalam menghasilkan produk yang bermanfaat yang berasal dari limbah. Perhatian dan bantuan dari pihak pemerintah maupun dinas yang terkait sangat dibutuhkan untuk keberadaan dan keberlangsungan produk di masa depan.
Apologizing with Threats? An Ethnocyberpragmatic Study of Social Commerce Content among the Madurese Ethnic Group Putikadyanto, Agus Purnomo Ahmad; Suhartono, Suhartono; Mintowati, Mintowati; Cahyanto, Bagus; Setyawan, Agung
GHANCARAN: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia SPECIAL EDITION: LALONGET VI
Publisher : Tadris Bahasa Indonesia, Fakultas Tarbiyah, Institut Agama Islam Negeri Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19105/ghancaran.vi.21757

Abstract

Conventionally, apologies are understood as expressions of regret or corrective exchanges aimed at maintaining social order when a norm is violated. However, in the context of social commerce content among the Madurese ethnic group, apologies do not always signify remorse. This study examines the phenomenon of apologies accompanied by threats in the practice of Madurese social commerce on digital platforms such as Facebook and YouTube. The threats accompanying apologies can be either non-conditional or conditional, and are used to strengthen bargaining positions or assert the speaker’s authority. Using an ethnocyberpragmatic approach, this research highlights how apology utterances accompanied by threats or warnings are employed within Madurese social commerce content. Data were collected from social media posts showcasing bargaining interactions between sellers and buyers. The analysis reveals that apologies in this discourse do not function literally, but rather as part of a culturally distinctive trading strategy. In conclusion, social commerce within the Madurese community serves not only as a medium for economic transactions but also as a site for cultural expression and identity negotiation that remains vibrant in contemporary digital communication practices.
Pengembangan Bahan Ajar Digital dan Non-Digital Pelajaran Bahasa Inggris Untuk Guru MI Miftahul Ulum 02 Putat Lor Kabupaten Malang Nasihah, Durotun; Cahyanto, Bagus; Zubaidi, Nanang; Satsuki, Takizawa; Nafi’ah, Nida
Lumbung Inovasi: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 10 No. 4 (2025): December
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat (LITPAM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/2q6r1a80

Abstract

Saat ini guru dituntut untuk selalu kreatif dan inovatif dalam mengembangkan bahan ajar bahasa Inggris karena banyak siswa sekolah dasar yang memiliki kemampuan bahasa Inggris yang masih rendah. Guru kelas diwajibkan menguasai semua mata pelajaran termasuk bahasa Inggris, tetapi sebagian besar dari mereka masih bergantung pada lembar kerja siswa (LKS) sebagai bahan ajar utama. Masalah yang dihadapi di sekolah wilayah urban adalah minimnya akses kegiatan-kegiatan penunjang yang terkait penggunaan teknologi dalam pembelajaran dan menciptakan bahan ajar yang kreatif dan inovatif.  Oleh karena itu, guru perlu mendapatkan kegiatan pelatihan dan pendampingan dalam menciptakan bahan ajar baik digital maupun non-digital. Bahan ajar digital dirancang sebagai bentuk adaptasi terhadap kemajuan teknologi yang pesat, sedangkan bahan ajar non-digital dimaksudkan untuk mendukung praktik pembelajaran yang berlangsung saat ini. Peserta dalam pelatihan ini berjumlah 20 orang guru dan tenaga kependidikan MI Miftahul Ulum 02, kabupaten Malang, Indonesia. Metode yang digunakan meliputi pelatihan, pendampingan, implementasi dan evaluasi. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa 52,9 % peserta yang awalnya belum pernah mengikuti pelatihan pengembangan bahan ajar baik digital dan non-digital, kini 75 % peserta merasa mendapat pengetahuan terkait pembuatan bahan ajar. Selain itu, 82,4% peserta fokus menggunakan LKS dalam pembelajaran, kini 100% peserta mempunyai satu bahan ajar digital, satu bahan ajar non-digital. Pellatihan ini menunjung pembeljaran yang kontekstual berbasis teknologi di sekolah dasar wilayah rural. Development of English Lesson Digital and Non-Digital Teaching Materials for Teachers at MI Miftahul Ulum 02 Putat Lor, Malang Regency Abstract Currently, teachers are required to be creative and innovative in developing English language teaching materials because many elementary school students have low English skills. Classroom teachers are required to master all subjects, including English, but most of them still rely on student worksheets (LKS) as the main teaching material. A problem faced in urban schools is the limited access to supporting activities related to the use of technology in learning and creating creative and innovative teaching materials. Therefore, teachers need training and mentoring in creating both digital and non-digital teaching materials. Digital teaching materials are designed as a form of adaptation to rapid technological advances, while non-digital teaching materials are intended to support current learning practices. Participants in this training were 20 teachers and educational staff from MI Miftahul Ulum 02, Malang Regency, Indonesia. The methods used included training, mentoring, implementation, and evaluation. The results of the activity showed that 52.9% of participants who had not previously participated in training on developing digital and non-digital teaching materials, now 75% of participants felt they had gained knowledge related to creating teaching materials. In addition, 82.4% of participants focused on using LKS in learning, now 100% of participants have one digital teaching material, one non-digital teaching material. This training supports technology-based contextual learning in elementary schools in rural areas.
Co-Authors ABD. MALIK Adamiyah, Imasatul Afifulloh, Mohammad Agung Setyawan Agus Mukti Wibowo Ahmad Arifuddin Ahmad Putikadyanto, Agus Purnomo Ahmad Syaifuddin Al Anshori, Thoriq Al Arobi, Achmad Syuro Amalia, Heni Risky Anggraini, Fatik Lutviana Anies Fuady Ansori Ardiansyah, Arief Arina, Anggi Laela Arrozak, Muhammad Atiqoh Bela Dina, Lia Nur Aulia Nikmah, Shafira Azizi, Pedja Rifki Badaruddin, Sukri Badrus Sholeh Arif, Moh Bahroin Budiya Binti Kampun, Hdariyani Brata, Reza Dewa DAMAJANTI KUSUMA DEWI Damajanti Kusuma Dewi, Damajanti Kusuma Damayanti, Novadita Agustin Daroini, Hasanatud Dianti, Anggraini Nur Diky Kurniyanto, Muhamad Irfan Don, Abdul Ghafar Dwi Apriliani, Denisya Evi Rizqi Salamah, Evi Rizqi Faisal Faliyandra Farahdilla, Ariska Febrianti, Maulidia Sukma Firmansyah, Zikri Fita Mustafida Fitria, Rhizma Nur Fitriyati, Fitriyati Fiveronica, Ilma Garbacz, Nicholas Alexander Habsia, Amila Harianto Harianto Hasanatin, Mar'atul Indana, Fina Mafasa Irsadi, Fijriah Oktavia Janah, Safiratul Jannah, Intan Miftaul Kamarzaman, Mohd Haidhar Kampun, Hdariyani Binti Kapsir, Kapsir Khasanah, Siti Asfirotul Khausumah, Nuril Khoiriyah Khoiriyah Latifah, Titik Nur Lia Nur Atiqoh Bela Dina Luthfiyah Srihayuningsih, Nanik Mardiyah, Khotimatul Masrukhin Masrukhin Mega Amarlita, Dhamas Miftahunnikmah, Miftahunnikmah Mintowati, Mintowati Mufarrihul Hazin Muhamad Arif Muhammad Turhan Yani Mukhtar, Adilah Salsabilah Mutmainah, Syifa Nafi’ah, Nida Nanang Zubaidi Nasihah, Durotun Ni Luh Sakinah Nuraini Nur Atiqoh Bela Dina, Lia Nur Cholifah, Tety Nur Hamidah, Nur Nuraini, Febritesna Nurdianasari, Nindya Nuris Hidayat Puri Selfi Cholifah Putikadyanto, Agus Purnomo Ahmad Putri, Kusfa Hariyani Rahayu, Sitti Dian Rani Darmayanti ROFIK JALAL ROSYANAFI Rukhoyah, Siti Nur Sabdogati, Seto Dhutomangkoro Salamah, Evi Rizqi Sari, Efiana Dwi Wulan Satsuki, Takizawa Shidqi, Ahmad Fajar Ash Sholihah, Laili Khalimatus Suarmika, Putu Eka Suhartono Suroya, Atika Ulfah Suwandayani, Beti Istanti Syahputra, Hafiz Udabi Ersyan Syaroh, Cusnul May Taranggana Aji, Dinar Supraba Titis Angga Rini Ulmy, Adella Yauma Wati, Ari Kusuma Yauma Ulmy, Adella Yulandra, Novita Zahirroh, Najma Zakaria, Zukhkriyan