Introduction: Cerebral Palsy (CP) adalah kondisi neurologis yang mempengaruhi perkembangan otak dan sistem saraf, sehingga mengganggu kemampuan motorik dan keseimbangan tubuh. Pada anak-anak, CP dapat mempengaruhi kemampuan belajar dan bergerak. Salah satu jenis CP, yaitu CP ataxia, terjadi akibat kerusakan pada bagian otak yang mengatur keseimbangan dan gerakan, sehingga menyebabkan kesulitan dalam mengontrol gerakan tubuh.Case Presentation: Pasien merupakan seorang anak perempuan yang berumur 1 tahun 11 bulan datang bersama dengan keluarganya ke PNTC. Di usia ke 6 bulan keluarga pasien merasa pertumbuhan pasien tidak seperti anak pada umumnya dan seusianya. Menurut keterangan keluarga, pasien belum mampu berguling, berlutut, posisi ongkang-ongkang, dan berdiri tegak sendiri. Pasien sudah memiliki kemampuan untuk duduk, namun posisi duduknya kurang tepat. Pasien juga masih sensitif dengan suara yang membuat ia merasa terganggu. Hingga saat usianya sekarang pasien juga belum mampu untuk berbicara dengan kata yang bermakna, hanya bisa berbicara bubbling. Pasien juga tidak memiliki riwayat penyakit, tidak terdapat permasalahan dimasa kehamilan seperti tidak pernah jatuh dan tidak ada terdiagnosa virus. Pasien lahir dalam usia kehamilan cukup bulan dan tidak ada diagnosis apapun. Pasien menerima treatment oleh fisioterapis selama 2-3 kali pertemuan setiap minggunya.Management and Outcome: Penelitian dengan metode Case Report dilakukan di Pediatric Neurodevelopmental Therapy Center pada anak berusia 1 tahun 11 bulan dengan diagnosis cerebral palsy ataxia. Anak tersebut memiliki kemampuan terbatas, yaitu hanya dapat mengangkat kepala. Penelitian ini menggunakan intervensi Neurodevelopmental Treatment (NDT), latihan kekuatan, mobilisasi sendi, dan pijat. Peningkatan diukur menggunakan beberapa alat ukur, yaitu GMFM, PFRT, PEDI, dan TCMS.Discussion: Pengukuran yang telah dilakukan pada responden cerebral palsy ataxia yang berusia 6 bulan menemukan hasil berupa GMFM, PFRT, PEDI, dan TCMS mendapatkan score yang sama dari T1-T4, yang mana GMFM dengan score 46%, PFRT dengan score <10 cm, PEDI dengan score 12,5%-25% dan TCMS dengan score total 23.Conclusion: Berdasarkan penelitian dengan menggunakan Case Report menunjukkan penatalaksanaan fisioterapi dalam jangka waktu 4 minggu sebanyak 2 kali/minggu dengan intervensi Neurodevelopmental Treatment (NDT), latihan kekuatan, mobilisasi sendi, dan pijat secara keseluruhan dari hasil evaluasi didapatkan belum ada peningkatan.