Claim Missing Document
Check
Articles

Kelimpahan dan komposisi fitoplankton di perairan Teluk Kodek Pemenang Lombok Utara Nunik Cokrowati; Sadikin Amir; Zaenal Abidin; Bagus Dwi Hari Setyono; Ayu Adhita Damayanti
Depik Vol 3, No 1 (2014): April 2014
Publisher : Faculty of Marine and Fisheries, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.13170/depik.3.1.1279

Abstract

Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelimpahan dan komposisi fitoplankton di Teluk Kodek Pemenang Lombok Utara. Penelitian ini menggunakan metode survey pada 4 stasiun di perairan Teluk Kodek pada Bulan Agustus 2012 dan analisa fitoplankton dilakukan di Laboratorium Perikanan Program Studi Budidaya Perairan Universitas Mataram. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelimpahan fitoplankton di perairan Teluk Kodek pada bulan Agustus 2012 adalah 6557 ind/l.  Tercatat 20 spesies  fitoplankton yang ditemukan yang dikelompokkan menjadi dua kelompok besar yaitu diatom dan dinoflagelata. Kelompok diatom terdiri 11 spesies, yaitu; Guinardia flaccida, Rhizosolenia setigera, Navicula sp., Chaetoceros sp., Thalassionema nitzschioides, Pleurosigma normanii, Planktoniella sol, Pseudo-nitzchia brasiliana, Lauderia annulata, Socphanopysis palmeriana, Oscillatoria sp., sedangkan dari kelompok dinoflagelata terdiri dari 9 spesies, yaitu; Pyrocytis noutiluca, Dinophysis cudate., Prorocentrum lima, Alexandrium tamarence, Ceratium fusus, C. incisum, C. boehmii, Torodium teredo and Odontella sinensis.  Indeks keragaman phytoplankton Teluk Kodek adalah 0,1307 dan masuk kategori keanekaragaman rendah, sedangkan indek keseragaman diperoleh nilai 0,207 dan masuk kategori keseragaman rendah. Nilai tersebut menunjukkan bahwa komunitas fitoplankton di perairan Teluk Kodek pada Bulan Agustus 2012 tidak stabil.Kata Kunci: Diatom; Dinoflagelata; Keanekaragaman; Budidaya Laut.
Pertumbuhan dan konsumsi pakan ikan lele (Clarias sp.) yang diberi pakan berbahan baku lokal Zaenal Abidin; Muhammad Junaidi; Paryono .; Nunik Cokrowati; Salnida Yuniarti
Depik Vol 4, No 1 (2015): APRIL 2015
Publisher : Faculty of Marine and Fisheries, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.13170/depik.1.1.2360

Abstract

Abstract. Fish meal, corn, and rice bran are feed ingredient which easily obtained. Different of quality and amount of each ingredients in fish feed result a various respons on fish.  The aim of this study were to determine respon of growth and feed consumption of walking cat fish (Clarias sp.) which fed feed made of fish meal, rice bran, and corn. The experimental diets containing fish meal, corn meal, and rice bran meal, respectively A. 70;10:19,5.; B. 60;25;14,5 C=60,19,75:19,75; D=60:9,5:30, and the other diets, E and F, were commersial diets. Daily growth rate, feed consumption, feed eficiency, and feed conversion ratio showed significant differences (p0,05) among the treatments. In general, feed consumption rate, daily growth rate, feed efficiency, and feed conversion rate were best obtained on commercial feed, while feed made from local ingredients showed lower performance than commercial feed. The low quality of feed local ingredients were caused by used low quality of local ingredients which caused the level minimum of fibre and ash were high in 17,9% and 23,5%, respectively. The utilization of Local fish meal 60-70%, corn meal 9,5-19,75%, and rice bran meal 14,5-30% in fish diet did not result better growth performance than commercial diet, however the best formulation for local ingredients of fish meal, corn meal, rice bran meal were 60%; 19,75%; 19,75% and 60%; 9,5%;30 % respectively Keywords : Corn meal; diets; feed consumption; fish meal; growth; rice bran; walking catfish (Clarias sp.)Abstrak.  Tepung ikan, jagung dan dedak padi adalah merupakan bahan baku yang mudah diperoleh dan dapat digunakan sebagai bahan baku pakan ikan, meskipun demikian perbedaan kualitas setiap jenis bahan baku dan jumlah pengggunaan setiap bahan baku dalam pakan dapat menghasilkan respon yang berbeda terhadap ikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon pertumbuhan dan konsumsi pakan ikan lele (Clarias sp.) yang diberikan pakan berbahan tepung ikan, tepung dedak padi, dan tepung jagung. Pakan uji yang dicobakan adalah pakan dengan komposisi tepung ikan: tepung jagung, dan: tepung dedak yang berbeda yaitu masing-masing A=70:10:19,5; B=60:25:14,5; C=60:19,75:19,75; D=60:9,5:30, serta dua pakan komersial yaitu E dan F Hasil penelitian menunjukkan bahwa pakan dengan komposisi bahan baku yang berbeda berpengaruh (p0,05) terhadap laju pertumbuhan harian, tingkat konsumsi pakan, efisiensi pakan dan rasio konversi pakan. Tingkat konsumsi pakan, laju pertumbuhan harian, efisiensi pakan dan rasio konversi pakan yang terbaik diperoleh pada pakan komersial sedangkan pakan yang berbahan baku lokal menunjukkan tampilan yang lebih rendah dibandingkan pakan komersial. Rendahnya kualitas pakan berbahan baku lokal diduga disebabkan oleh bahan baku lokal  yang digunakan memiliki kualitas yang rendah sehingga menghasilkan pakan dengan kandungan serat kasar dan abu yang tinggi masing-masing minimal 17,9% dan 23,5%. Penggunaan bahan baku local yaitu tepung ikan 60-70%, tepung jagung 9,5-19,75% dan dedak 14,5 – 30% belum dapat menghasilkan tampilan pertumbuhan yang lebih baik dibandingkan dengan pakan komersial, meskipun demikian formulasi terbaik  pakan berbahan baku lokal diperolah pada komposisi tepung ikan; jagung; dedak adalah 60%; 19,75%; 19,75% dan 60%; 9,5%;30 %.Kata kunci    : Ikan lele (Clarias sp.); konsumsi pakan; pakan; pertumbuhan; tepung dedak; tepung ikan; tepung jagung
Penambahan Kalsium Karbonat (CaCO3) pada Media Ir Tawar Budidaya Udang Vaname (Litopenaeus Vannamei) Andre Rachmat Scabra; Nunik Cokrowati; Rahmat Wahyudi
Samakia : Jurnal Ilmu Perikanan Vol 14 No 2 (2023): Samakia: Jurnal Ilmu Perikanan
Publisher : Faculty of Science and Technology University Ibrahimy

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35316/jsapi.v14i2.1382

Abstract

Udang vaname merupakan biota yang mampu hidup pada salinitas yang luas, mulai dari air tawar hingga air laut. Pada kegiatan budidaya air tawar, keberadaan mineral menjadi faktor pembatas yang menyebabkan pertumbuhannya belum optimal. Berbagai penelitian, salah satunya adalah Scabra et al., (2021), menunjukkan bahwa udang vannamei yang dipelihara pada media air tawar dengan penambahan mineral berupa fosfor menunjukkan pertumbuhan yang lebih baik. Mineral lain yang juga dibutuhkan untuk meningkatkan pertumbuhan udang adlaah kalsium. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh penambahan CaCO3 dengan dosis yang berbeda terhadap pertumbuhan udang vannamei yang dipelihara pada media air tawar. Perlakuan pada penelitian adalah pemeliharaan udang pada media air laut (P1), pemeliharaan udang dengan media air tawar yang ditambahkan dengan kalsium (CaCO3) dengan dosis yang berbeda yaitu 0 ppm (P2), 40 ppm (P3), 80 ppm (P4),dan 120 ppm (P5). Data yang diperoleh dianalisa secara statistic dan deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai tingkat kelangsungan hidup (SR) udang tertinggi terjadi pada P1 sebesar 78%. Pada pemeliharaan dengan media air tawar, didapatkan nilai SR tertinggi pada P3 sebesar 68 %. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada P1, yaitu sebesar 22,72 g. Pada media air tawar, pertumbuhan tertinggi terjadi pada P3, yaitu sebesar 14,74 g. Kesimpulan penelitian ini adalah Udang vannamei yang dipelihara pada media air laut (P1) menghasilkan performa yang lebih baik. Pada media air tawar, penambahan kalsium karbonat (CaCO3) dengan dosis 40 ppm (P3) diketahui dapat memberikan peningkatan nilai pertumbuhan dan kelangsungan hidup.
Pertumbuhan rumput laut Kappaphycus alvarezii hasil kultur jaringan pada jarak tanam yang berbeda Ayuningsih Ria Sapitri; Nunik Cokrowati; Rusman .
Depik Vol 5, No 1 (2016): APRIL 2016.
Publisher : Faculty of Marine and Fisheries, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.13170/depik.5.1.3843

Abstract

Abstract. The purpose of this study is to determine the best planting space on the growth of regenerated tissue culture Kappaphycusalvarezii. The completely randomized design (CRD) was utilized in this study, thre treatment was four different planting spaces; P1: 15cm, P2: 20 cm, P3: 25 cm, and P4: 30 cm with initial weight of 100g/hill. Every treatment has four replicates (four rafts). The data were subjected to one way of analysis of variance (ANOVA) at 5% of error levels and followed by Least Significant Difference (LSD) test. The Anova test showed that planting space gave a significant affect on weight gain and growth rate where the best planting space was 25 cm with weight gain and growth rate of 331.4 g and 4.87% perday, respectively. Keywords: K.alvarezii;space; tissue culture regenerated;growth;photosynthesis Abstrak. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan jarak tanam optimum untuk pertumbuhan rumput laut Kappaphycus alvarezii hasil kultur jaringan. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan menggunakan bibit hasil kultur jaringan dengan jarak tanam yang berbeda yakni P1: jarak tanam 15cm , P2: jarak tanam 20 cm, P3: jarak tanam 25 cm, dan P4: jarak tanam 30 cm dengan berat awal 100 g/rumpun, masing-masing perlakuan dengan empat kali ulangan pada 4 rakit. Data penelitian yang diperoleh, ditabulasi menggunakan Microsoft excel dan dianalisis menggunakan analisis sidik ragam (ANOVA) pada taraf kesalahan 5%, kemudian dilakukan uji lanjut dengan uji Least Significant Difference (LSD). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa jarak tanam berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan rumput laut (P0,05), dimana jarak tanam terbaik adalah 25 cm dengan pertambahan bobot 331,4 g dan laju pertumbuhan 4,87% per hari.Kata Kunci: K. alvarezii; Jarak tanam; kultur jaringan; pertumbuhan; fotosintesis
Pertumbuhan dan konsumsi pakan ikan lele (Clarias sp.) yang diberi pakan berbahan baku lokal Zaenal Abidin; Muhammad Junaidi; Paryono .; Nunik Cokrowati; Salnida Yuniarti
Depik Vol 4, No 1 (2015): APRIL 2015
Publisher : Faculty of Marine and Fisheries, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.13170/depik.1.1.2360

Abstract

Abstract. Fish meal, corn, and rice bran are feed ingredient which easily obtained. Different of quality and amount of each ingredients in fish feed result a various respons on fish.  The aim of this study were to determine respon of growth and feed consumption of walking cat fish (Clarias sp.) which fed feed made of fish meal, rice bran, and corn. The experimental diets containing fish meal, corn meal, and rice bran meal, respectively A. 70;10:19,5.; B. 60;25;14,5 C=60,19,75:19,75; D=60:9,5:30, and the other diets, E and F, were commersial diets. Daily growth rate, feed consumption, feed eficiency, and feed conversion ratio showed significant differences (p0,05) among the treatments. In general, feed consumption rate, daily growth rate, feed efficiency, and feed conversion rate were best obtained on commercial feed, while feed made from local ingredients showed lower performance than commercial feed. The low quality of feed local ingredients were caused by used low quality of local ingredients which caused the level minimum of fibre and ash were high in 17,9% and 23,5%, respectively. The utilization of Local fish meal 60-70%, corn meal 9,5-19,75%, and rice bran meal 14,5-30% in fish diet did not result better growth performance than commercial diet, however the best formulation for local ingredients of fish meal, corn meal, rice bran meal were 60%; 19,75%; 19,75% and 60%; 9,5%;30 % respectively Keywords : Corn meal; diets; feed consumption; fish meal; growth; rice bran; walking catfish (Clarias sp.)Abstrak.  Tepung ikan, jagung dan dedak padi adalah merupakan bahan baku yang mudah diperoleh dan dapat digunakan sebagai bahan baku pakan ikan, meskipun demikian perbedaan kualitas setiap jenis bahan baku dan jumlah pengggunaan setiap bahan baku dalam pakan dapat menghasilkan respon yang berbeda terhadap ikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon pertumbuhan dan konsumsi pakan ikan lele (Clarias sp.) yang diberikan pakan berbahan tepung ikan, tepung dedak padi, dan tepung jagung. Pakan uji yang dicobakan adalah pakan dengan komposisi tepung ikan: tepung jagung, dan: tepung dedak yang berbeda yaitu masing-masing A=70:10:19,5; B=60:25:14,5; C=60:19,75:19,75; D=60:9,5:30, serta dua pakan komersial yaitu E dan F Hasil penelitian menunjukkan bahwa pakan dengan komposisi bahan baku yang berbeda berpengaruh (p0,05) terhadap laju pertumbuhan harian, tingkat konsumsi pakan, efisiensi pakan dan rasio konversi pakan. Tingkat konsumsi pakan, laju pertumbuhan harian, efisiensi pakan dan rasio konversi pakan yang terbaik diperoleh pada pakan komersial sedangkan pakan yang berbahan baku lokal menunjukkan tampilan yang lebih rendah dibandingkan pakan komersial. Rendahnya kualitas pakan berbahan baku lokal diduga disebabkan oleh bahan baku lokal  yang digunakan memiliki kualitas yang rendah sehingga menghasilkan pakan dengan kandungan serat kasar dan abu yang tinggi masing-masing minimal 17,9% dan 23,5%. Penggunaan bahan baku local yaitu tepung ikan 60-70%, tepung jagung 9,5-19,75% dan dedak 14,5 – 30% belum dapat menghasilkan tampilan pertumbuhan yang lebih baik dibandingkan dengan pakan komersial, meskipun demikian formulasi terbaik  pakan berbahan baku lokal diperolah pada komposisi tepung ikan; jagung; dedak adalah 60%; 19,75%; 19,75% dan 60%; 9,5%;30 %.Kata kunci    : Ikan lele (Clarias sp.); konsumsi pakan; pakan; pertumbuhan; tepung dedak; tepung ikan; tepung jagung
Kelimpahan dan komposisi fitoplankton di perairan Teluk Kodek Pemenang Lombok Utara Nunik Cokrowati; Sadikin Amir; Zaenal Abidin; Bagus Dwi Hari Setyono; Ayu Adhita Damayanti
Depik Vol 3, No 1 (2014): April 2014
Publisher : Faculty of Marine and Fisheries, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.13170/depik.3.1.1279

Abstract

Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelimpahan dan komposisi fitoplankton di Teluk Kodek Pemenang Lombok Utara. Penelitian ini menggunakan metode survey pada 4 stasiun di perairan Teluk Kodek pada Bulan Agustus 2012 dan analisa fitoplankton dilakukan di Laboratorium Perikanan Program Studi Budidaya Perairan Universitas Mataram. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelimpahan fitoplankton di perairan Teluk Kodek pada bulan Agustus 2012 adalah 6557 ind/l.  Tercatat 20 spesies  fitoplankton yang ditemukan yang dikelompokkan menjadi dua kelompok besar yaitu diatom dan dinoflagelata. Kelompok diatom terdiri 11 spesies, yaitu; Guinardia flaccida, Rhizosolenia setigera, Navicula sp., Chaetoceros sp., Thalassionema nitzschioides, Pleurosigma normanii, Planktoniella sol, Pseudo-nitzchia brasiliana, Lauderia annulata, Socphanopysis palmeriana, Oscillatoria sp., sedangkan dari kelompok dinoflagelata terdiri dari 9 spesies, yaitu; Pyrocytis noutiluca, Dinophysis cudate., Prorocentrum lima, Alexandrium tamarence, Ceratium fusus, C. incisum, C. boehmii, Torodium teredo and Odontella sinensis.  Indeks keragaman phytoplankton Teluk Kodek adalah 0,1307 dan masuk kategori keanekaragaman rendah, sedangkan indek keseragaman diperoleh nilai 0,207 dan masuk kategori keseragaman rendah. Nilai tersebut menunjukkan bahwa komunitas fitoplankton di perairan Teluk Kodek pada Bulan Agustus 2012 tidak stabil.Kata Kunci: Diatom; Dinoflagelata; Keanekaragaman; Budidaya Laut.
Penyuluhan Teknik Budidaya Ikan Menggunakan Keramba Jaring Apung di Danau Lebo Kabupaten Sumbawa Barat Zaenal Abidin; Rangga Idris Affandi; Andre Rachmat Scabra; Nunik Cokrowati; Jami'atul Auliah; A Rahman; Damai Diniariwisan; Muhammad Sumsanto; Thoy Batun Citra Rahmadani; Wastu Ayu Diamahesa
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 6 No 4 (2023): Oktober-Desember 2023
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jpmpi.v6i4.5713

Abstract

Kegiatan pengabdian ini dilakukan dengan menggunakan metode penyuluhan yang disertai dengan demonstrasi. Kegiatan diikuti oleh 42 orang peserta yang berasal dari daerah di sekitar danau Lebo Meraran. Kegiatan penyuluhan dan demonstrasi dilakukan di daerah pinggir danau. Materi penyuluhan yang disampaikan adalah tentang teknik pembuatan keramba, dan teknik budidaya di keramba jaring apung. Sebagai bahan demonstrasi maka disediakan miniatur keramba jaring apung yang dibuat dengan skala sebenarnya untuk ditampilkan pada saat kegiatan berlangsung. Para peserta sangat antusias untuk mengikuti kegiatan ini yang dibuktikan dengan keaktifan para peserta untuk berdiskusi secara terarah tentang topik yang disampaikan oleh pemateri. Hasil dari evaluasi yang dilakukan melalui tes tanya jawab secara langsung diketahui bahwa para peserta dapat mengerti tentang materi yang disampaikan serta berkeinginan untuk mengimplementasikan kegiatan budidaya ikan di keramba.
Introduksi Teknologi Budidaya Rumput Laut Sargassum sp. Untuk Produksi Bioethanol Nunik Cokrowati; Yuliana Asri; Salnida Yuniarti Lumbessy; Rangga Idris Affandi; Nuri Muahiddah; Sukartono; Muhammad Marzuki; Thoy Batun Citra Rahmadani; Irika Devi Anggraini; Septhian Marno
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 7 No 2 (2024): April-Juni
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jpmpi.v7i2.8185

Abstract

Abstract: Sargassum sp. seaweed is included in the category of brown macro algae that has not been cultivated and has not been optimally utilized. Sargassum sp. has economic value because it contains alginate and iodine which are utilized in the food, pharmaceutical, cosmetic, and textile industries. Sargassum sp. has a high carbohydrate content that can be converted into bioethanol and bioenergy. So that this potential can be developed to improve the community's economy and increase efforts to protect the environment from pollution from the use of fossil fuels. Sargassum sp. seaweed can be found in the waters of Gerupuk, Sengkol Village, Pujut District. Gerupuk is a hamlet that is included in the Mandalika Creative Economic Zone, among the community's livelihood activities is seaweed cultivation. Seaweed farmers in Gerupuk only cultivate K. alvarezii seaweed. They only know Sargassum sp. as a seaweed that grows wild and has no economic value. Sargassum sp. in Gerupuk is not utilized, so it needs to be educated on its benefits and utilization. This community service activity will be carried out in Gerupuk Hamlet, Sengkol Village, Pujut District, Central Lombok Regency. The output targets of this community service activity are appropriate technology for the cultivation of Sargassum sp. for bioethanol production, publications at national community service seminars and articles published in national community service journals indexed by sinta. The stages of implementing this activity are coordination of activities, counseling, demonstration of Sargassum sp. seaweed cultivation, mentoring, evaluation of activities, and collaboration with the Lombok Marine Aquaculture Center (BPBL). The expected results of this activity are that seaweed farmers in Gerupuk can cultivate Sargassum sp. to improve the household economy and the community economy. Keywords: Seaweed, Sargassum sp., cultivation, bioenergy, bioethanol.
Budidaya Rumput Laut Eucheuma spinosum Di Pantai Muluk Gerupuk Kabupaten Lombok Tengah Nunik Cokrowati; Salnida Yuniarti Lumbessy; Endah Wahyuningsih; Nuryatin; Muhammad Faris; Dwi Agustina; Salwa Suhendri; Muhammad Iman Nichfu Sa’ban; Pilo; M. Zohri; Febriana Irfani
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 7 No 3 (2024): Juli - September
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jpmpi.v7i3.8999

Abstract

Eucheuma spinosum is a seaweed included in the red algae (Rhodophyta). The content of compounds in seaweed as secondary metabolites functions as antioxidants, antivirals, antifungals and antimicrobials in brown, red and green seaweed. Eucheuma spinosum is one type of red seaweed that has the potential as an antimicrobial compound due to the presence of bioactive components consisting of saponins and flavonoids. The purpose of this activity is applying seaweed cultivation using bottom off method. The activity was carried out at Muluk Beach, Gerupuk, Sengkol Village, Pujut District, Central Lombok Regency. Activities were carried out for 30 days, from July 28, 2024 to August 26, 2024. The method of implementing the activity is a demonstration plot of Eucheuma spinosum cultivation. Therefore, this activity was carried out to increase the production of Eucheuma spinosum seaweed in Gerupuk. The results of this activity are Eucheuma spinosum cultivation used bottom off method.
Performa Pertumbuhan Sargassum cristafolium Di Teluk Gerupuk Lombok Tengah Cokrowati, Nunik
Saintek Perikanan : Indonesian Journal of Fisheries Science and Technology Vol 20, No 1 (2024): SAINTEK PERIKANAN
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/ijfst.20.1.%p

Abstract

Sargassum cristafolium seaweed is a seaweed that has a dominant polysaccharide content including alginate, laminarin, and fucoidan which is usually used in the food, textile, pharmaceutical, agricultural, and cosmetic industries. So with the many benefits that S. cristafolium has, it causes the export volume of seaweed to increase so that production indirectly also increases. However, S. cristafolium has not been cultivated on a mass basis in NTB, especially on the island of Lombok. So with the potential of S. cristafolium seaweed supported by the Gerupuk Bay aquatic environment, it is suitable for cultivation. But at the level of cultivators, what is still a problem is the use of early seaweed seeds. So the purpose of this study was to analyze the differences in the growth of S. cristafolium cultivated with different seed weights. The method used is an experimental method using a Completely Randomized Design (CRD). The treatments in this study consisted of 5 treatments and 4 replications, namely P1 (seedling weight 100 g), P2 (seedling weight 75 g), P3 (seedling weight 50 g), P4 (seedling weight 25 g), P5 (seedling weight 125 g). Data were analyzed using Analysis of variance (ANOVA) and then continued with Duncan's test with a 95% confidence level. The best absolute growth research results were in the P1 treatment (seed weight 100 g) which was 91.25 g. While the best specific growth rate was in treatment P4 (seedling weight 25 g) with a value of 7.84%. This study concluded that different seed weights affected the growth of S. cristafolium seaweed.
Co-Authors A. Rahman Abd Saddam Mujib Abidin, Z Agun Permata Sari agung Suryanto Ahmad Ahmad Aimin, Almu Aini, Kuratul Alis Mukhlis Aluh Nikmatullah ALUH NIKMATULLAH Aluh Nikmatullah Alvia, Sakila Amrina Rossada, Rizky Andre Rachmat Scabra Andriani, Sumiyati Antika, Rendi Aprilia, Nulia Angga Apriliyanti, Fisma Ardyen Saputra, Ardyen Arziahningsih Arziahningsih Asri, Yuliana Astuti, Nur Anggraeni Asya, Beuty Ayu Adhita Damayanti Ayuningsih Ria Sapitri Bagus Dwi Hari Setyono Baiq Hilda Astriana Baiq Hilda Astriana Baiq Hilda Astriana Baiq Hilda Astriana, Baiq Hilda Baiq Nadia Dwi Yulihastiana Baiq Sri Ismariani Baiq Suherna Suriani Bambang Ali Akbar Chandrika Eka Larasati, Chandrika Eka Damai Diniariwisan Dewi N. Setyowati Dewi Nur’aeni Setyowati Dewi Nur’aeni Setyowati Dewi Nur’aeni Setyowati Dewi Putri Lestari, Dewi Putri Diamahesa, Wastu Ayu Diana Arfiati Dina, Karina Farkha Diniariwisan, Damai Dwi Agustina Dwi Agustina Dwiyanti, Septiana Edi Sulman Endah Wahyuningsih Erwansyah, Erwansyah Fachrurizal Amri Maulana Fatimah, Syifa Febriana Irfani Fisma Josara Apriliyanti Fitriani, Syawalina Hajar, St. Hanan, Nasril Hardawiansyah, Hardawiansyah Hendriawan, Rizki Hery Widijanto Husna, Mardiatul Ihsan Fadilulhak Ilyas, Anita Prihatin Iman, Atifatul Irfani, Febriana Irika Devi Anggraini Islam, Prasetyo Fajar Izzati, Amaeliya Jamal Basmal, Jamal Jami'atul Auliah Jayusri, Jayusri Joko Priyono Joko Priyono Jum'at, Muhammad Junaidi, Muhammad Karina Farkha Dina Kholilah, Nenik Laily Fitriani Mulyani Laily Fitriani Mulyani Laily Fitriani Mulyani lalu Yayan Nigar Luh Putu Mitha Dhila Endraswari Lumbessy, Salnida Yuniarti M. Zohri Maedi Mahdalena Muhammad Faris Muhammad Faris, Muhammad Muhammad Firdaus Muhammad Iman Nichfu Sa’ban Muhammad Junaidi Muhammad Junaidi Muhammad Junaidi Muhammad Marzuki Muhammad Marzuki Muhammad Sumsanto Muhammad Supiandi Muhammad Supriyadin Muhammad Syafii Mulyani, Laily Fitriani Mursal Ghazali Musafir Nanda Diniarti Nanik Tri Purwaningsih Nigar, lalu Yayan Nihla Farida Ningsih, Shinta Wahyu Nisa, Baiq Haerun Nur’aeni setyowati, Dewi Nuri Muahiddah Nurliah Buhari Nurliah Buhari, Nurliah NURUL HIDAYAH Nuryatin Nuryatin, Nuryatin Oktaviani, Tannia Rosali Oktavianti, Velita P Paryono Paryono Paryono . Pebriata, M. Nurdian Pilo Prasedya, Eka Sunarwidhi Purwaningsih, Nanik Tri Putra, Aryan Perdana Putra, Muhammad Maizi Diploma Putri Dwi Aryanti Putri, Marselia Aisyah Rafif, M. Roid Al Rahmadani, Thoy Batun Citra Rahman, Ibadur Rahmatullah, Sanca Rahmi Sri Ramadhani Ramadhan, Muhammad Arif Rangga Idris Affandi Rhojim Wahyudi Riatulhilal Rifaid Rifaid RINA KURNIANINGSIH Rinto Basuki Rio Ary Sudarmawan Riza Sofia Jalila Rosalina Rovi Ratna Sari Rukmini Kusmarwiyah Rukmini Kusmarwiyah Rusdani, Muhammad Masyarul Rusman . Rusman Rusman Rusmin Nuryadin S Sunarpi Sadikin Amir Safira, Devita Safitri, Iin Safitri, Wiwin Sahendra, Satria Ari Sahrul Alim Salwa Suhendri Saptono Waspodo Saputra, Rivaldi Ananda Satria Ari Sahendra Sa’ban, M. Iman Nichfu Septhian Marno Setyowati, Dewi Nur'aeni Setyowati, Dewi Nur’aeni Shofiyatul Lailiyah Sinta Rahmawanti Sitti Hilyana Sitti Hilyana Slamet Suprayogi Soliyanti Sri Andayani Sri Ismariani, Baiq Sugma, Lara Suhdi, Suhdi Suhendri, Salwa Sukartono sukriadi sukriadi Sulman, Edi Sunaryo Sunaryo Supiandi, Muhammad Supriadin Supriadin supriadin supriadin Supriyadin, Muhammad Suriani, Baiq Suherna SUWARTI Syahruni, Fajar Thoy Batun Citra Rahmadani Thoy Batun Citra Rahmadani Tri Oktaviani Utami, Wiyat Zahroh Sepia Velita Oktavianti W Wulandari Waang, Dinda Christasya WAHYU FIRMANSYAH Wahyudi Rahmat Wila Lailatul Hulpa Yanti, Septiana Dwi Yasir Yatin, Nur Yenny Risjani Yonita, Nuansa Azma Yuliana Asri Yulihastiana, Baiq Nadia Dwi Yuniarlin Hilmi Farnani Yuniarti Lumbessy, Salnida Yuyun Arfah Zaenal Abidin Zaenal Abidin Zohri, M.