Penelitian ini bertujuan untuk memahami persepsi penyandang disabilitas netra terhadap aksesibilitas fisik Bus Trans Padang dan mendeskripsikan pengalaman mereka terkait kemudahan, kenyamanan, keamanan, dan kemandirian dalam menggunakan fasilitas fisik. Penelitian dilakukan di beberapa halte Trans Padang di Kota Padang, yaitu Halte SMP Negeri 1, Halte Pasar Raya, Halte Fakultas Keperawatan UNAND, dan Halte UNP, dengan partisipan penyandang disabilitas netra yang memiliki pengalaman menggunakan layanan ini. Pendekatan penelitian bersifat kualitatif deskriptif dengan jenis fenomenologi untuk memahami pengalaman subjektif partisipan. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dan dianalisis menggunakan reduksi, penyajian, dan verifikasi data. Hasil penelitian menunjukkan beberapa hambatan utama dalam aksesibilitas fisik. Jalur menuju halte sulit dilalui karena jarak yang jauh serta kondisi guiding block dan trotoar yang rusak. Naik dan turun bus terkendala oleh posisi bus yang tidak selalu sejajar dengan halte dan fasilitas fisik yang terbatas. Interior bus memiliki keterbatasan, seperti kursi sempit, ketiadaan handrail, dan ruang gerak yang terbatas. Keberadaan kondektur yang membantu menjadi faktor pendukung mobilitas partisipan. Temuan ini memberikan wawasan penting bagi pengelola dan perencana transportasi publik untuk meningkatkan aksesibilitas fisik Bus Trans Padang agar lebih inklusif, aman, nyaman, dan mendukung kemandirian penyandang disabilitas netraKata Kunci: aksesibilitas fisik, trans padang, disabilitas netra