Shrimp-flavored corn is a fried snack produced through a deep-frying process in which the product is fully immersed in oil, resulting in a high oil content. To ensure that shrimp-flavored corn can be stored for a longer period and has an appealing appearance for consumers, its oil content must be reduced. To lower the oil content, the Sima Indah Household Industry in Kupang City, as the partner, has been using the deposit-gravity method. However, this method is ineffective, as it requires a long processing time and does not maximize oil reduction. To address this problem, the empowerment program aimed to assist the partner in reducing the oil content of shrimp-flavored corn through training in the use of an oil spinner machine. The program consisted of three stages: the preparation stage (coordination and mapping of partner needs), the training stage (delivery of theoretical materials and simulation of oil spinner machine usage), and the evaluation stage (pre-test, post-test, measurement of spinning capacity and processing time, as well as observation of the product’s appearance). The training results showed a significant increase in the partner’s knowledge of the oil spinner machine, with the average pre-test score of 10% rising to 100% in the post-test. In addition, spinning capacity increased from 2 kg/hour to 10 kg/hour, while spinning time was reduced from 20 minutes to 5 minutes. Furthermore, the oil spinner machine was proven effective in significantly reducing the oil content of shrimp-flavored corn, as indicated by the product’s brighter and drier appearance.Jagung rasa udang merupakan makanan olahan gorengan yang dihasilkan melalui proses deep frying dimana produk terendam minyak dalam pengolahannya menyebabkan produk mengandung minyak yang tinggi. Agar jagung rasa udang dapat disimpan dalam jangka waktu lama dan tampilan menarik bagi konsumen, maka jagung rasa udang harus dikurangi kandungan minyaknya. Untuk mengurangi kandungan minyak tersebut, IRT Sima Indah Kota Kupang sebagai mitra melakukan dengan metode deposit-gravitasi, namun metode tersebut tidak efektif karena membutuhkan waktu yang lama serta jumlah minyak yang lepas tidak maksimal. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, kegiatan pemberdayaan bertujuan untuk membantu mitra mengurangi kandungan minyak pada produk jagung rasa udang melalui pelatihan penggunaan mesin peniris minyak. Metode kegiatan terdiri dari tahap persiapan berupa koordinasi dan pemetaan kebutuhan mitra, tahap pelatihan berupa penyampaian materi teori dan simulasi penggunaan mesin peniris minyak, serta tahap evaluasi melalui pre-test, post-test, observasi kapasitas dan waktu penirisan, serta tampilan produk jagung rasa udang sebelum dan sesudah penirisan menggunakan mesin peniris minyak. Hasil pelatihan menunjukkan adanya peningkatan signifikan pengetahuan mitra tentang mesin peniris minyak, dengan rata-rata skor pre-test sebesar 10% meningkat menjadi 100% pada post-test. Selain itu, terjadi peningkatan kapasitas penirisan dari 2 kg/jam menjadi 10 kg/jam, serta penghematan waktu penirisan dari 20 menit menjadi 5 menit. Selanjutnya dihasilkan bahwa mesin peniris minyak terbukti mampu mengurangi kandungan minyak pada jagung rasa udang secara signifikan yang diindikasikan melalui tampilan produk yang cerah dan kering.