Penelitian ini menganalisis persepsi mahasiswa universitas mengenai dampak pesat kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) dalam pendidikan. Dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan metode survei deskriptif, data dikumpulkan melalui kuesioner dari 120 mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI), UIN Imam Bonjol Padang, yang berfokus pada tiga aspek: pola pemanfaatan AI, potensinya dalam pembelajaran, serta dampaknya yang dirasakan terhadap berpikir kritis dan otonomi intelektual. Hasilnya mengungkap sebuah paradoks: di satu sisi, AI secara signifikan meningkatkan efisiensi dan kecepatan penyelesaian tugas hingga tingkat yang sangat tinggi, namun di sisi lain, utilitas ini justru mengurangi dorongan untuk berpikir kritis dan menciptakan ketergantungan untuk sekadar menyelesaikan tugas alih-alih meningkatkan kompetensi, meskipun AI berpotensi membantu pengembangan intelektual yang lebih mendalam. Studi ini menyimpulkan bahwa meskipun AI banyak diadopsi untuk produktivitas dan dipersepsikan mendukung berpikir kritis, pengembangan literasi AI yang lebih mendalam sangat penting untuk mengoptimalkan manfaatnya melampaui sekadar penggunaan instrumental