Claim Missing Document
Check
Articles

ANALISIS KESESUAIAN FUNGSI KAWASAN DAN PENGGUNAAN LAHAN EKSISTING TERHADAP RTRW DI KABUPATEN PESISIR SELATAN Fella Melifa; Ratna Wilis
JURNAL BUANA Vol 4 No 5 (2020)
Publisher : JURUSAN GEOGRAFI FIS UNP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/student.v4i5.1167

Abstract

Semakin meningkat angka pertumbuhan penduduk maka semakin tinggi pula tingkat pembangunan di suatu wilayah. Maka permasalahan yang muncul yaitu alih fungsi lahan sehingga diperlukan arahan fungsi kawasan.Tujuan penelitian adalah mengetahui kesesuaian arahan fungsi kawasan dan penggunaan lahan eksisting terhadap RTRW di Kabupaten Pesisir Selatan dengan menggunakan metode overlay di setiap parameter yang dijadikan acuan dalam menyesuaikan antara arahan fungsi kawasan dan penggunaan lahannya terhadap RTRW. Dalam Penelitian ini menggunakan variabel fungsi kawasan, penggunaan lahan dan pola ruang. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 1) fungsi kawasan paling dominan di Kabupaten Pesisir Selatan adalah Kawasan Penyangga dengan luas 2715.3098 Km2 atau 44 persen.Penggunaan Lahan Eksisting yang paling dominan adalah Hutan dengan luas 3444.22 Km2 atau 56.9 persen. 2)Kesesuaian fungsi kawasan,penggunan lahan dan terhadap peruntukkan RTRW menunjukkan bahwa 269329.493 Hektar memiliki arahan fungsi kawasan dan penggunaan lahannya yang selaras dengan peruntukkan lahan RTRW dan sekitar 334205.138 Hektar dominan yang tidak selaras dengan arahan fungsi kawasan dan penggunaan lahannya eksisting terhadap RTRWnya.
KESESUAIAN FUNGSI KAWASAN DAN PENGGUNAAN LAHAN TERHADAP RTRW DI KABUPATEN TANAH DATAR Dilla Hativa; Ratna Wilis
JURNAL BUANA Vol 4 No 5 (2020)
Publisher : JURUSAN GEOGRAFI FIS UNP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/student.v4i5.1168

Abstract

ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk Mengetahui fungsi kawasan dan penggunaan lahan eksisting Kabupaten Tanah Datar dan mengetahui tingkat kesesuaian fungsi kawasan dan penggunaan lahan eksisting terhadap peruntukkan lahan RTRW di Kabupaten Tanah Datar dengan menggunakan metode overlay yang dilakukan pada setiap parameter yang dijadikan acuan dalam membuat kesesuaian fungsi kawasan dan penggunaan lahan terhadap RTRW. Variabel yang digunakan dalam penelitian yaitu fungsi kawasan, penggunaan lahan dan pola ruang. Hasil penelitian menunjukkan 1) Fungsi kawasan paling dominan di Kabupaten Tanah Datar yaitu kawasan budidaya tanaman semusim dan tahunan dengan luas 769,75 Km2 atau 67,62 persen dan fungsi kawasan paling sedikit yaitu kawasan budidaya tanaman semusim dan permukiman dengan luas 44,75 Km2 atau 3,35 persen. Dan untuk penggunaan lahan eksisting yang paling dominan yaitu hutan dengan luas 744,36 Km2 atau 54,73 persen, sawah dengan luas 281,91 Km2 atau 20,73 persen dan luas paling sedikit yaitu tanah terbuka 2,51 Km2 atau 0,18 persen. 2) Hasil kesesuaian fungsi kawasan, penggunaan lahan, terhadap peruntukan RTRW menunjukkan bahwa 356,82 Km2 atau 26,71 persen memiliki fungsi kawasan dan penggunaan lahan yang telah sesuai dengan peruntukan lahan RTRW. Dan 979,18 Km2 atau 73,29 persen memiliki fungsi kawasan dan penggunaan lahan yang tidak sesuai dengan peruntukan lahan RTRW. Lahan yang tidak sesuai paling banyak terdapat pada Kecamatan Lintau Buo Utara seluas 138,62 Km2 atau 14,63 persen.
ANALISIS KESESUAIAN LAHAN UNTUK KAWASAN PERMUKIMAN DI KECAMATAN RAMBATAN KABUPATEN TANAH DATAR Taufan Muhammad; Ratna Wilis
JURNAL BUANA Vol 4 No 6 (2020)
Publisher : JURUSAN GEOGRAFI FIS UNP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/student.v4i6.1255

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kesesuaian lahan untuk permukiman di Kecamatan Rambatan dan mengetahui kesesuaian lahan permukiman Kecamatan Rambatan terhadap pola ruang Kabupaten Tanah Datar. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini bersifat deskriptif kuantitatif. Kesesuaian lahan permukiman diperoleh dengan memberikan bobot dan skor pada masing-masing parameter fisik (drainase, tekstur tanah, kemiringan lereng, kedalaman tanah, singkapan batuan, erosi dan banjir ), kemudian dilakukan overlay antar parameter tersebut dengan menggunakan software ArcGis 10.4. Hasil penelitian menunjukkan 1) Terdapat empat kategori yaitu sangat sesuai dengan luas 2,22 Km2, sesuai dengan luas 34,48 Km2, sesuai marginal dengan luas 58,51 Km2, dan tidak sesuai dengan luas 2,86 Km2. Daerah yang sangat sesuai terdapat pada Nagari III Koto dengan luas 2,18 Km2. Kesesuaian paling besar untuk lahan permukiman terdapat pada Nagari Rambatan dengan luas 13,04 Km2 atau 15,46 persen dari luas wilayah. Selanjutnya sesuai marginal / kesesuaian dengan faktor pembatas paling besar terdapat pada Nagari Simawang dengan luas 15,16 Km2. 2) Kawasan yang sesuai untuk permukiman di Kecamatan Rambatan banyak terdapat pada kawasan yang sesuai untuk permukiman dengan faktor pembatas yaitu seluas 6,33 Km2 dan lahan yang sesuai seluas 1,36 Km2. Kesesuaian Marginal paling banyak terdapat pada Nagari Simawang dengan luas 1,66 Km2, lahan pada pola ruang yang diperuntukkan untuk permukiman di Kecamatan Rambatan tidak sesuai paling besar terdapat pada Nagari Balimbing seluas 0,13 Km2.
PENENTUAN POTENSI LAHAN PERTANIAN PANGAN BERKELANJUTAN (LP2B) DAN LAHAN CADANGAN PERTANIAN PANGAN BERKELANJUTAN (LCP2B) DI KABUPATEN TANAH DATAR rido koja; Ratna Wilis
JURNAL BUANA Vol 5 No 2 (2021)
Publisher : JURUSAN GEOGRAFI FIS UNP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/student.v5i2.1542

Abstract

This research was conducted in Tanah Datar Regency which aims to determine Sustainable Food Agricultural Land (LP2B) and Sustainable Food Agricultural Reserves (LCP2B) in Tanah Datar Regency. The method used is a descriptive approach with quantitative research and the data used is secondary data with data processing using the Boolean logic method. The results of this study indicate Sustainable Food Agricultural Reserves (LCP2B) has the potential for an area of ​​29,318.58 hectares or 21.16% of the total area of ​​the Regency. Lintau Buo District has the widest Sustainable Food Agricultural Reserves (LCP2B) potential, namely 4,765.67 hectares and Pariangan District is the smallest sub-district which is 552.32 hectares. Sustainable Food Agricultural Land (LP2B) covers an area of ​​27,754.64 hectares or 20.03% of the total area of ​​Tanah Datar Regency which is spread across all districts. Sungai Tarab District has the widest potential for Sustainable Food Agricultural Land (LP2B), namely 2,794.98 hectares and Batipuh Selatan District is the smallest sub-district, which is 759.93 hectares.
Analisis Technological Pedagogical and Content Knowledge (TPACK) Guru Geografi di Kabupaten Solok, Sumatera Barat Nofrion Nofrion; Bayu Wijayanto; Ratna Wilis; Rery Novio
JURNAL GEOGRAFI Vol 10, No 2 (2018): JURNAL GEOGRAFI
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/jg.v10i2.9070

Abstract

Artikel ini ditulis untuk mengetahui dan menganalisis kompetensi TPACK Guru Geografi di Kabupaten Solok. Data dalam artikel ini didapatkan dari penelitian yang melibatkan 16 orang Guru yang terdiri dari data kompetensi TPACK guru dalam hal penguasaan materi, pemanfaatan media dan teknologi dalam pembelajaran serta kompotensi pedagogik yang dilihat dari dokumen perencanaan pembelajaran/RPP dan kinerja dalam pelaksanaan pembelajaran. Data didapatkan dengan Paket Soal Tes Penguasaan Materi yang valid, Lembar Observasi Pemanfaatan Media dan Teknologi dalam Pembelajaran, Lembar Observasi Pembelajaran serta Lembar Check List untuk analisis Dokumen. Data dianalisis dengan deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa TPACK – Content Knowledge Guru Geografi di Kabupaten Solok berada pada kategori sedang atau pada nilai rata-rata 51. Soal materi kelas X adalah soal paling sulit bagi guru. Hasil TPACK – Technology guru Geografi menunjukkan kategori sedang. Namun, terindikasi media presentasi yang ditampilkan adalah hasil modifikasi dari media yang sudah dibuat orang lain. Sedangkan TPACK – Pedagogic Guru berdasarkan kinerja  dalam pelaksanaan pembelajaran memiliki rata-rata 80,79 atau berada pada kategori sedang dengan tingkat relevansi komponen RPP dengan Standar Proses adalah 100%. Berdasarkan data di atas maka perlu diberikan pembinaan untuk meningkatkan penguasaan materi kelas X bagi guru. Lalu, pelatihan untuk merancang media presentasi pembelajaran berbasis Ms. Office Power Point dan lain-lain hasil karya sendiri serta penguatan dalam merancang RPP berdasarkan karakteristik siswa di sekolah masing-masing.Kata Kunci: Kompetensi TPACK, Pembelajaran Geografi This article was written to find out and analyze Geography Teacher’s TPACK competence in Solok Regency. The data in this article was obtained from a study involving 16 teachers consisting of teachers’ TPACK competency data in terms of materials mastery, media and technology utilization in learning and also pedagogical competence which is seen from lesson plan/RPP and performance in learning implementation. Data were obtained with valid Material Mastery Test Package, Observation Sheet of Media and Technology Utilization in Learning, Learning Observation Sheet and Checklist Sheet for Document analysis. Data were analyzed by quantitative descriptive. The results showed that TPACK - Content Knowledge of Geography Teachers in Solok Regency was in the medium category or in the average score of 51. The question of class X materials is the most difficult thing for teachers. The result of TPACK – Technology of Geography teacher shows medium category. However, it is indicated that media presentation which is displayed is the result of modifications from the media that has been created by others. Moreover, TPACK - Pedagogic of teacher based on performance in learning implementation have average 80,79 or in medium category, with RPP component relevance level with Standard Process is 100%. Based on the data above, it is necessary to provide coaching to improve mastery of class X materials for teachers. In addition, the training to design their own instructional media presentation based on Ms. Office Power Point etc. and also strengthening in designing RPP based on the characteristics of students in each school.Keywords: Geography Learning, Geography Teacher, TPACK Competency
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA MATERI DAUR HIDUP HEWAN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR DI KELAS IV SDN 012 SIMANGAMBAT KECAMATAN SIABU KABUPATEN MANDAILING NATAL Ratna Wilis
Jurnal Guru Kita PGSD Vol 1, No 4: September 2017
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (256.189 KB) | DOI: 10.24114/jgk.v1i4.9408

Abstract

Absrack : Improving Student Learning Outcomes of Animal Life Material Using Image Media in Class IV SDN 012 Simangambat, Kecamatan Siabu Kabupaten Mandailing Natal. This study aims to improve student learning outcomes by using the media images in class IV SDN 012 Simangambat. This type of research is Classroom Action Research using the image media. The subjects of the study were the fourth grade students of SDN 012 Simangubat with the total number of 23 people consisting of 15 male students and 8 female students. The result of research indicate that applying of learning model using image media can improve student learning result. The learning outcomes at prasiklus, the average grade obtained by the students was 3.98 out of 23 students 20 people got scores below the KKM (86.96%), 3 complete (13.04%), the highest score 8.0 and the lowest value 1.5. In the first cycle, the average grade increased to 5.77 with 13 students scored below the KKM (56.52%) and 10 people scored above the KKM (43.48%). In cycle II the average grade value increased again to 7.17, all students completed the lowest score of 6.1, the highest score of 10.Keywords : Media Image, Student Results, ScienceAbstrak : Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Materi Daur Hidup Hewan Dengan Menggunakan Media Gambar di Kelas IV SDN 012 Simangambat, Kec Siabu Kab. Mandailing Natal. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa siswa dengan menggunakan media gambar di kelas IV SDN 012 Simangunbat. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas dengan menggunakan media gambar. Subjek penelitian adalah siswa kelas IV SDN 012 Simangambat dengan jumlah 23 orang terdiri dari 15 siswa laki-laki dan 8 siswa perempuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaraan menggunakan media gambar dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hasil belajar pada saat prasiklus, rata-rata kelas yang diperoleh siswa adalah 3,98 dari 23 siswa 20 orang mendapat nilai di bawah KKM (86,96%), 3 orang tuntas (13,04%), nilai tertinggi 8,0 dan nilai terendah 1,5. Pada siklus I nilai rata-rata kelas meningkat menjadi 5,77 dengan 13 siswa memperoleh nilai di bawah KKM (56,52%) dan 10 orang memperoleh nilai di atas KKM (43,48%). Pada siklus II nilai rata-rata kelas meningkat lagi menjadi 7,17 , semua siswa tuntas nilai terendah 6,1, nilai tertinggi 10.Kata Kunci : Media Gambar, Hasil Belajar Siswa, IPA
Manajemen Perilaku Kesehatan Gigi dan Mulut dalam Penurunan Debris Index pada Anak Sdn 53 Banda Aceh Herry Hasan Imran; Niakurniawati Niakurniawati; Ratna Wilis; Nasri Nasri
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 6, No 6 (2023): Volume 6 No 6 Juni 2023
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v6i6.9633

Abstract

ABSTRAK Manajemen  perilaku kesehatan gigi dan mulut adalah manajemen pendekatan yang menekankan pada pemahaman perilaku anak sekolah dasar didalam mengelola kesehatan gigi dan mulut. Anak sekolah menurut definisi WHO (World Health Organization) yaitu golongan anak yang berusia antara 7-15 tahun, sedangkan di Indonesia lazimnya anak yang berusia 7-12 tahun. Usia antara 6-12 tahun adalah usia anak duduk di sekolah dasar. Pada permulaan usia 6 tahun anak mulai masuk sekolah, sehingga anak-anak mulai masuk ke dalam dunia baru, dimana mulai banyak berhubungan dengan orang-orang di luar keluarganya dan berkenalan dengan suasana dan lingkungan baru dalam hidupnya. Hal ini dapat mempengaruhi  kebiasaan makan mereka. Kegembiraan di sekolah menyebabkan anak- anak sering menyimpang dari kebiasaan waktu makan yang sudah diberikan kepada mereka. Tujuan pengabdian masyarakat untuk melihat perilaku anak sekolah dasar dalam penurunan debris indeks. Metode pengabdian masyarakat dilakukan dengan wawancara dan pemeriksaan dengan jumlah sampel 30 murid. Berdasarkan hasil penelitian kami tentang manajemen perilaku kesehatan gigi dan mulut anak SDN 53 Banda Aceh menunjukkan bahwa dari 30 anak kategori pengetahuan baik 15 (50%) anak dan dengan status kebersihan gigi dan mulut kriteria sedang yaitu sebanyak 20 murid (66,6%) dan yang memiliki pengetahuan kurang baik 15 (50%) dengan status kebersihan gigi dan mulut pada kriteria sedang yaitu sebanyak 10 murid (33,3%). Dari 30 anak kategori tindakan baik 25 (83,3%) anak dan dengan status kebersihan gigi dan mulut kriteria sedang yaitu sebanyak 20 murid (66,6%) dan yang memiliki pengetahuan kurang baik 5 (16,6%) dengan status kebersihan gigi dan mulut pada kriteria sedang yaitu sebanyak 10 murid (33,3%). Pengabdian masyarakat yang dilakukan bertujuan meningkatkan keterampilan anak dalam menyikat gigi untuk penurunan debris indek pada anak SDN 53 Banda Aceh.Dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan manajemen perilaku kesehatan gigi dan mulut dalam penurunan debris index pada anak SDN 53 Banda Aceh, terjadi peningkatan status kebersihan gigi dan mulut anak SDN 53 Banda Aceh dengan katagori baik 17 anak (56,7%). Kata Kunci : Manajemen Perilaku, Kesehatan Gigi  ABSTRACT Dental and oral health behavior management is a management approach that emphasizes understanding the behavior of elementary school children in managing dental and oral health. School children, according to the WHO (World Health Organization) definition, are children aged between 7-15 years, while in Indonesia it is usually children aged 7-12 years. Age between 6-12 years is the age of children sitting in elementary school. At the age of 6 years, children start going to school, so that children begin to enter a new world, where they start to have a lot of contact with people outside their family and get acquainted with new situations and environments in their lives. This can affect their eating habits. The excitement at school causes children to often deviate from the mealtime habits they have been given. The purpose of community service is to see the behavior of elementary school children in reducing the debris index. The community service method is carried out by interviews and examinations with a sample of 30 students. Based on the results of our research on dental and oral health behavior management in SDN 53 Banda Aceh children, it was shown that out of 30 children in the good knowledge category, 15 (50%) were children and with moderate criteria for dental and oral hygiene status, namely 20 students (66.6%) and who had poor knowledge 15 (50%) with the status of dental and oral hygiene in the moderate criteria, namely as many as 10 students (33.3%). Of the 30 children in the good action category, 25 (83.3%) were children and with moderate dental and oral hygiene status, namely 20 students (66.6%) and who had poor knowledge, 5 (16.6%) with dental hygiene status and mouth on medium criteria, namely as many as 10 students (33.3%). The community service carried out aims to improve children's skills in brushing their teeth to reduce index debris in SDN 53 Banda Aceh children. It can be concluded that there was an increase in dental and oral health behavior management in reducing the debris index in children at SDN 53 Banda Aceh, there was an increase in the oral hygiene status of children at SDN 53 Banda Aceh with a good category of 17 children (56.7%). Keywords: Behavior Management, Dental Health
ANALISIS TEKANAN PENDUDUK TERHADAP LAHAN PERTANIAN SAWAH DI KECAMATAN BATIPUH Fitri Rahmadani; Ratna Wilis
JURNAL BUANA Vol 5 No 4 (2021)
Publisher : JURUSAN GEOGRAFI FIS UNP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/student.v5i4.1786

Abstract

This research was conducted to see how variations in population pressure on paddy fields, variations in the carrying capacity of paddy fields and to determine the optimum population size in Batipuh District. This type of research is descriptive quantitative. This research was conducted in Batipuh District, carried out from September to October 2020. The data analysis technique was obtained through the analytical tool used to calculate population pressure using Prof. formula. Otto Soemarwoto model II. The results showed that Batipuh District had experienced population pressure (TP <1). The highest value of population pressure in Batipuh District was in the village of Bungo Tanjung (106.8), while the lowest value was in the village of Sabu (39.9). The results of the analysis of the carrying capacity of the land show that there are 5 villages that are able to meet the food needs of their residents properly, namely Andaleh, Sabu, Batipuh Baruah, Pitalah, Bungo Tanjung. There are 2 nagari that are in class II classification, namely the Batipuh Ateh village and the Gunung Rajo village. Nagari with class III classification is only found in Tanjung Barulak village, which means that the village has not been able to provide adequate food. Nagari whose population has not exceeded the optimum limit consists of 7 nagari, namely; nagari Bungo Tanjung, Pitalah, Gunung Rajo, Batipuh Baruah, Batipuh Ateh, Sabu and Andaleh. Nagari whose population has passed the optimum limit is the village of Tanjung Barulak. Key Words: Population Pressure, Land Carrying Capacity, Optimum Population
TINGKAT PEREKONOMIAN MASYRAKAT PETANI HORTIKULTURA DI KECAMATAN BANUHAMPU Luklu Ul Hayati; Ratna Wilis
JURNAL BUANA Vol 5 No 5 (2021)
Publisher : JURUSAN GEOGRAFI FIS UNP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/student.v5i5.1840

Abstract

Mapping of horticultural crops is needed to determine the amount of productivity that is affected by the dry and rainy seasons. The welfare of farmers can also be measured through this mapping. For this reason, in measuring the economic level of horticultural farmers by collecting quantitative data with several correspondents of horticultural farmers in the area of Banuhampu District. So, the yield of horticultural plant productivity from summer and winter that has the highest productivity value is onion plants, while the lowest productivity is during the rainy season and in summer. For land cultivation, horticultural farmers use two methods, namely primary and secondary methods, while the land used is privately owned with seeds and toxins financed independently. However, for fertilizer, part of it is subsidized by the government in the program of adulterating farmers. The income of horticultural plant farmers who are classified as very high are shallot farmers and those with the lowest group are dominated by leek farmers. Thus, the economic level of horticultural farmers can be measured and can be a reference for farmers to choose plants to plant according to the season to be. faced so as not to experience losses.
Penginformasian Potensi Desa Wisata Berbasis Weblog di Nagari Koto Rantang Kecamatan Palupuah Kabupaten Agam Arie Satria Nasrul; ratna wilis
JURNAL BUANA Vol 2 No 2 (2018)
Publisher : JURUSAN GEOGRAFI FIS UNP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/student.v2i2.95

Abstract

ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi wisata yang ada di Nagari Koto Rantang dan bentuk weblog desa wisata Nagari Koto Rantang untuk menginformasikan potensi wisata. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data diperoleh dari hasil dokumentasi dan hasil wawancara dengan informan kunci dilapangan. Teknik keabsahan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode triangulasi. Teknik analisis data terdiri dari pengumpulan data, reduksi data, display data kemudian dilakukan verifikasi data atau penarikan kesimpulan. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa (1) potensi wisata yang dimiliki Nagari Koto Rantang terdiri dari Objek wisata bunga raflesia, wisata kuliner kopi luwak, wisata panorama, pembuatan jalur trabas dan kegiatan agrowisata, dan wisata pendidikan LAPAN dan BMKG, (2) setelah menemukan potensi wisata, kemudian dibuat weblog pariwisata guna memberikan informasi terkait dengan kegiatan pariwisata yang ada di Nagari Koto Rantang.
Co-Authors Abel Tasman Afri Yusmawardi Afrina, Lusi Agus Hendra Al Rahmad AHMAD AL KHALIL ahmad Fadhil Ahmad fadil ahyuni . Ahyuni ahyuni Ahyuni Ahyuni Ainal Mardhiah Ainun Mardhiah, Ainun Amelia, Nora Andriani Andriani Andriani Angraina, Dilla Annisa Aulia Ali Anwar, Chairanisa Aprillia, Yolanda Apriska, Putri Aprizon Putra Arbi, Isra Arie Satria Nasrul Arnela Nur Asyura, Finaul Atika Putri Sepyoza Ayu Ningsih Azhari Syarief badri ahmad Bayu Wijayanto Bayu Wijayanto Betti Mailizar Bigharta Bekti Susetyo chadijah nengsih nengsih Citra Feriana PUTRI Cut Aja Nuraskin Deded Chandra Dedi Hermon Dhirah, Ulfa Husna Dian Adhetya Arif Dilla Hativa dion, nofrion Elsi Agusri Dewi emil liza marzena emira mora Erna M.Si Juita S.Pd ernawati . Faisal Yasin Fella Melifa Fitri Rahmadani Fitri Yanti Anas FITRIA IRZA WULANDARI Hayati, Zahrotal Helfia Edial Hendry Frananda, Hendry Herry Hasan Imran Idha Permatasari Ifan Wahyudi ilham fani Imran, Herry Irda Suryani Irvan Oktavianus Iswandi Iswandi Iswandi U iswandi U Jasiro, Affandri Keumala, Cut Ratna Khofifah Indah Firdaus Komaini, Anton Lailatur Rahmi Lathifah Maarufi Lestari, Ramaika Liana, Intan Lubis, Sistia Ainun Luklu Ul Hayati Marya, Sri Mentari Dian Pertiwi Muchlis, Arif Fadli Mulyani, Isni mutiara putri insani Nasri Nasri Nasri Nasri, Nasri Natasya Nia Kurniawati Nia Puteri Handayani Niakurniawati Niakurniawati Niakurniawati, Niakurniawati Nora Fudhla Nova, Sari Nurhasanah, Fadillah Nurhayati Nurhayati Nurhayati Nurlaili Ramli Nurul Oktimawani Tanjung Pinezia Fitri Arsalina Pudia M. Indika puja priska cindy Puput Bella Mulbes Putri, Sri Kandi Rachmy, Helviona Rahmanelli Rahmanelli Rahmaniar Rahmayani Rahmayani Ramadhan, Risky RANNY PERMATA SARI Ratna Keumala, Cut Ratna Ratna Raudhatun Nuzul ZA, Raudhatun Reca Rery Novio Resty Ramahdana Rido Koja Ridwandi ridwandi Rimadeni, Yeni Rosalin Rosalin, Rosalin Rosdiana, Eva Rostini, Rostini Samaniyah, Siti Sari Nova Silvia Kurnia Syahada Slamet Rianto Soraya, Elmitha Tri Sri Mariya Suci Ramadhani, Suci Sugeng Nugroho Sukron Operma Suparno Suryani, Linda Syafri Anwar Sya’bani, Nur Syukri, Alfi T. Alamsyah Tari Rusti Ningsih Taufan Muhammad Triyatno Triyatno Vivi dona sari widodo saputra Widya Prarikeslan Widya Prarikesslan Wirza Wirza, Wirza Yenni Melia Yulfa, Arie Yulia Citra Yurni Suasti Yusyaf, Dhiva Julian Zahara, Elfi