Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di Sekolah Menengah Pertama dalam Kurikulum 2013 dikembangkan sebagai mata pelajaran IPA terpadu. IPA terpadu mempunyai makna memadukan konsep-konsep IPA dari fisika, biologi, kimia, ilmu pengetahuan bumi dan antariksa. Hasil survei awal di sekolah mitra menunjukkan bahwa: (1) Guru belum memahami dengan baik materi IPA terpadu dan pengembangan bahan ajarnya. (2) Masih banyak peserta didik kesulitan menyelesaikan soal-soal IPA terpadu. (3) Masih banyak peserta didik yang belum tuntas dalam belajar IPA. (4) Masih banyak peserta didik yang tidak mau bertanya pada guru pada saat belajar IPA. Solusi yang ditawarkan dalam memecahkan masalah prioritas mitra adalah pendampingan menyusun modul IPA terpadu bagi guru IPA dan membahas soal-soal IPA terpadu bagi peserta didik. Tujuan kegiatan pendampingan adalah guru mampu menyusun modul IPA terpadu berbasis riset dan peserta didik mampu menyelesaikan soal-soal IPA terpadu. Metode yang digunakan adalah metode ceramah, diskusi, latihan, dan praktik yang berorientasi pada pencapaian hasil. Pada awal pendampingan dilakukan diskusi untuk mengetahui pengetahuan awal peserta tentang penguasaan materi pelajaran IPA terpadu. Peserta didik kelas IX didampingi oleh tim pelaksana dalam membahas soal-soal IPA terpadu, pada saat belajar tambahan. Pada akhir kegiatan pendampingan, guru IPA melakukan uji coba modul pembelajaran pada peserta didik. Peserta didik mengikuti tes penguasaan materi IPA terpadu. Hasil pendampingan guru dan peserta didik dalam pembelajaran IPA terpadu adalah: (1) Materi pelatihan dapat dikuasai oleh peserta (guru IPA), baik pengetahuan maupun keterampilan membuat modul pembelajaran IPA terpadu berbasis riset. (2) Terdapat peningkatan kemampuan peserta didik menguasai materi pembelajaran IPA terpadu.