p-Index From 2020 - 2025
19.06
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal Keperawatan Indonesia Jurnal Keperawatan Jiwa (JKJ): Persatuan Perawat Nasional Indonesia Jurnal Kesehatan Jurnal Kesehatan JURNAL PENDIDIKAN KEPERAWATAN INDONESIA Jurnal Obsesi: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Jurnal Keperawatan BSI JPKMI (Jurnal Publikasi Kesehatan Masyarakat Indonesia) Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada Dinamisia: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Jurnal Ilmiah Ilmu Keperawatan Indonesia (Indonesian Nursing Scientific Journal) Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat (The Public Health Science Journal) Holistik Jurnal Kesehatan Jurnal Kreativitas PKM Manuju : Malahayati Nursing Journal Journal of Nursing Care Abdimas Umtas : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat MEDIA INFORMASI Indonesian Journal of Nursing Research (IJNR) Jurnal Kesehatan Media Karya Kesehatan Jurnal Riset Kesehatan Poltekkes Depkes Bandung Kumawula: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Jurnal Medika Cendikia (e-Journal) Malahayati International Journal of Nursing and Health Science Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal JURNAL GIZI DAN KESEHATAN Journal of Telenursing (JOTING) Jurnal Abdi Insani Jurnal Aisyah : Jurnal Ilmu Kesehatan Indonesian Journal of Global Health research Jurnal Sains Kesehatan MAHESA : Malahayati Health Student Journal Jurnal Ilmiah Ibnu Sina (JIIS): Ilmu Farmasi dan Kesehatan Jurnal Keperawatan BSI JANACITTA: Journal of Primary and Children's Education Jurnal Kesehatan Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada PROMOTIF: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat (The Public Health Science Journal)
Claim Missing Document
Check
Articles

Dampak Penggunaan Media Sosial Terhadap Gangguan Psikososial Pada Remaja: A Narrative Review Inggit Annisa Nurfethia Gunawan; Suryani .; Iwan Shalahuddin
Jurnal Kesehatan Vol 15, No. 1 (2022): Jurnal Kesehatan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/jk.v15i1.17426

Abstract

Banyak faktor yang dapat menyebabkan remaja mengalami gangguan kesehatan jiwa, salah satunya adalah penggunaan media sosial. Penggunaan media sosial dapat menimbulkan berbagai dampak baik positif maupun negatif. Namun penggunaan media sosial dengan intensitas tinggi menimbulkan peluang lebih besar pada remaja untuk mengalami gangguan kesehatan jiwa. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat bagaimana dampak media sosial terhadap gangguan psikososial yang terjadi pada remaja. Metode literatur ini dilakukan dengan pendekatan narrative review. Pencarian artikel menggunakan database EBSCOHOST database, Google Scholar, Proquest database, PUBMED database, dan  Science Direct. Kata kunci Bahasa inggris yang digunakan adalah “social media” AND “impact” AND “psychosocial disorders” AND “adolescent” OR “youth”. Sedangkan kata kunci dalam Bahasa Indonesia yaitu “dampak” DAN “media sosial” DAN “gangguan psikososial” DAN “remaja”. Kriteria inklusi dan eksklusi yang ditetapkan dalam pemilihan artikel diantaranya artikel mengenai dampak media sosial terhadap kesehatan jiwa remaja, artikel full text, tahun terbit artikel maksimal 10 tahun terakhir (2012-2021). Didapatkan 10 artikel membahas tentang dampak penggunaan media sosial yang menimbulkan depresi,  kecemasan, dan timbulnya gangguan makan pada remaja. Kesimpulan pada penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan media sosial dengan berlebih dapat menimbulkan berbagai dampak pada remaja seperti gangguan makan, kecemasan, hingga depresi.
Efektifitas pendidikan kebencanaan terkait kesiapsiagaan penduduk di daerah rawan gempa: Studi literatur Iwan Shalahuddin; Indra Maulana; Sandra Pebrianti; Theresia Eriyani
Holistik Jurnal Kesehatan Vol 16, No 2 (2022)
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawata Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/hjk.v16i2.2079

Abstract

Background: Lack of public knowledge is the cause of the large number of victims when there is a disaster that hits several areas, especially in Indonesia itself and is less aware of disaster management and the lack of community preparedness in anticipating the disaster so that the most casualties are children and their communities. Purpose: To know the effectiveness of disaster education on population preparedness in earthquake-prone areas.Method: Literature review, the data search used electronic data sources, namely Google Scholar, PubMed, and Ebsco, and the findings from there were 7 articles.Results: The effect of earthquake disaster education related to the preparedness of the population in earthquake-prone areas, to prepare for disaster preparedness, especially for women, can be done with the Health Belief Model (HBM) Education.Conclusion: The vulnerable groups with disasters, especially earthquakes themselves, to prepare preparedness for school children can be seen from their age and education.Keywords: Disaster preparedness; Earthquake; Education; Disaster-prone regionPendahuluan: Kurangnya pengetahuan masyarakat menjadi penyebab banyaknya korban Ketika ada bencana yang melanda beberapa wilayah khususnya di Indonesia sendiri dan kurang mengathui tentang manajemen bencana dan kurangnya kesiapsiagaan masyarakat dalam mengantisipasi bencana tersebut sehingga korban jiwa paling banyak anak-anak dan masyarakatnya. Tujuan: Mendapatkan gambaran umum mengenai efektifitas pendidikan kebencanaan tentang kesiapsiagaan penduduk di daerah rawan gempa.Metode: Metode yang digunakan dalam penulisan literature review ini adalah narrative review.  Pencarian data menggunakan sumber data elektronik yaitu Google Scholar, PubMed dan Ebsco, kemudian ditemukan dari pencarian itu ada 7 jurnal.Hasil: Pengaruh pendidikan kebencanaan gempa bumi terkait kesiapsiagaan penduduk di daerah rawan gempa, untuk mempersiapkan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana khususnya pada Wanita bisa dilakukan dengan Pendidikan Health Belief Model ( HBM ).Simpulan: Kelompok rentan dengan bencana khusunya gempa bumi sendiri untuk mempersiapkan kesiapsiagaan pada anak sekolah yang bisa dilihat dari usia dan pendidikannya.
PERBEDAAN PERSEPSI IBU TERHADAP TENAGA PENOLONG PERSALINAN DI KAMPUNG GAYA BARU VI SEPUTIH SURABAYA LAMPUNG TENGAH 2012 Iwan Shalahuddin; Asep Nidzar Faijurahman
Holistik Jurnal Kesehatan Vol 12, No 1 (2018)
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawata Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (450.546 KB) | DOI: 10.33024/hjk.v12i1.140

Abstract

Pendahuluan: Berdasarkan studi awal di sekolah di SMA Ciledug AL Musadaddiyah Garut tahun 2015. memiliki siswa dengan latar belakang keluarga broken home, menurut penuturan salah satu guru Bimbingan Konseling mengatakan bahwa "siswa yang mengalami masalah broken home paling banyak ada pada siswa di kelas XI yaitu 58 dari 209 siswa (sebanyak 27.75%), karena memiliki otoritas, kepercayaan diri yang lebih sebagai kakak kelas, lebih berani terhadap guru serta belum terkonsentrasi ke pelajaran seperti kelas XII. Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara siswa dari keluarga broken home dengan perilaku menyimpang di sekolah di SMA Ciledug AL Musadaddiyah Garut tahun 2015.Metode: Jenis penelitian ini bersifat deskriptif korelasional karena bertujuan untuk mendapatkan hubungan antara siswa dari keluarga broken home dengan perilaku menyimpang di sekolah.Hasil: Pada penelitian ini menunjukan bahwa terdapat hubungan antara siswa dari keluarga broken home dengan perilaku menyimpang di sekolah. Keluarga broken home merupakan sumber utama penyebab kenakalan atau penyimpangan pada remaja di sekolah. Berdasarkan pembahasan mengenai temuan hasil peneltian dengan menggunakan analisa bivariat, dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat hubungan antara siswa dari keluarga broken home dengan perilaku menyimpang di sekolah. Hal tersebut mengandung makna bahwa siswa dengan latar belakang keluarga broken home dapat menjadi faktor terjadinya penyimpangan perilaku di sekolah. Sedangkan dampak paling besar terhadap terjadinya penyimpangan perilaku pada responden adalah perceraian orang tua yaitu sebesar 85,7 %
Gambaran pengetahuan, sikap dan perilaku tentang manajemen diet pada pasien hipertensi di Garut, Indonesia Via Komalasari; Iwan Shalahuddin; Hasniatisari Harun
Holistik Jurnal Kesehatan Vol 14, No 4 (2020)
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawata Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/hjk.v14i4.2989

Abstract

Hypertension knowledge, attitudes, and behavior related to diet management among patient with hypertension in Garut-IndonesiaBackground: Hypertension is a non-communicable disease in which cases are still many in Indonesia. The knowledge, attitude and patient behavior with proper diet management would like to recover. Knowledge is something that can underlie or encourage someone to take action or behavior. The recommended hypertension diet for people with hypertension is the consumption of food that is low in salt, low in fat, increase fibre, increase potassium intake, do not consume cigarette, coffee and alcohol, increase consumption of vegetable and fruit.Purpose: To determine description of Hypertension knowledge, attitudes, and behavior related to diet management among patient with hypertension in Garut-IndonesiaMethod: A quantitative approach with the population were patient with hypertension in Guntur Health Center, the samples were of 159 respondent using accidental sampling techniques. The instrument used as a questionnaire which includes knowledge, attitude and behaviour. Data analysis used univariate analysis.Results: Showed that most respondents had a good level of knowledge of 152 (95,6%) respondent,159 people (100%) had a supportive attitude, and of 159 (100%) respondent had a positive behavior. Reported that there were some behaviours need to change or preserve as local wisdom such as reducing the consumption of full cream milk, biscuit and egg yolk and maintaining consumption of fruit, vegetable and food that contain low fat.Conclusion: Base on the result expected to use as a reference and learning both in the provision of health education or other nursing care for the knowledge, attitude and behaviour of hypertension sufferers about dietary.Keywords: Hypertension; Knowledge; Attitudes; Behavior; Diet management; Patient.Pendahuluan: Diet hipertensi merupakan salah satu penatalaksanaan hipertensi yang mudah untuk diubah. Diet hipertensi bisa meningkatkan status kesehatan seseorang, status kesehatan seseorang bisa dipengaruhi oleh perilaku. Faktor yang yang erat kaitanya dengan perilaku adalah pengetahuan dan sikap. Pengetahuan yang baik dan sikap yang mendukung akan membantu terlaksananya penatalaksanaan hipertensi dengan benar.Tujuan: Untuk mengetahui gambaran pengetahuan, sikap dan perilaku penderita hipertensi tentang manajemen diet.  Metode: Penelitian deskriptif kuantitatif, populasinya semua pasien yang menderita hipertensi di wilayah Garut dengan jumlah sampelnya sebanyak 159 responden dengan teknik pengambilan sampel accidental sampling. Instrumen yang digunakan dalam bentuk kuesioner, yang meliputi: pengetahuan, sikap dan perilaku. Analisis data menggunakan analisis univariatHasil: Menunjukan bahwa sebagian besar responden memiliki tingkat pengetahuan baik yaitu 152 orang (95,6%), sebanyak 159  (100%) responden memiliki sikap yang mendukung dan 159 (100%) responden memiliki perilaku yang positif.Simpulan: Ada beberapa perilaku yang harus ditingkatkan seperti mengurangi konsumsi susu full cream, biskuit dan kuning telur serta mempertahankan perilaku yang sudah baik seperti konsumsi buah, sayur dan makanan yang mengandung rendah lemak.  
Pencegahan primer dan perilaku sehat pada setiap anggota keluarga yang tidak menderita diabetes melitus di dalam keluarga dengan diabetes melitus Gina Ratna Suminar; Citra Windani Mambang Sari; Iwan Shalahuddin
Holistik Jurnal Kesehatan Vol 13, No 4 (2019)
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawata Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (344.087 KB) | DOI: 10.33024/hjk.v13i4.2061

Abstract

The Primary prevention and healthy lifestyles among non diabetic members of familial type 2 diabeticBackground:  Diabetes Mellitus (DM) is one of the diseases that tends to have the increasing rate of incidence. DM can be prevented through preventive and mitigating measures of risk factors that can cause DM, especially in someone who has a history of DM on family members.Purpose: Describing the primary prevention and healthy lifestyles among non diabetic members of familial type 2 diabetic at Public Health Centre (Puskesmas) the work area of Tarogong, west Java Indonesia.Methods: A quantitative descriptive with consecutive sampling which was conducted on 138 respondents from the population of 210 family members of patients with DM. Data collection techniques were conducted by using questionnaires to find out and measure DM prevention by healthy lifestyles. The data are grouped into categories of good and poor that were analyzed using descriptive statistics based on the mean value of the questionnaire.Results: Finding that all respondents (88.4%) was in good category in DM prevention by healthy lifestyles. While the behavior of prevention of DM seen from the diet most of the respondents are in good category (61.6%), physical activity almost entirely in good category (91.3%), weight control mostly in category poor (55.1%), smoking habit almost entirely in category (86.2%), and stress management is almost entirely in good category (87.7%).Conclusion: The small percentage of respondents are still lacking of the information about DM, thus becoming poor aware of the importance in doing DM prevention behavior by healthy lifestyles. This happens because most of the respondents have not yet received the necessary information about DM disease. Therefore, it is recommended that the Public Health Centre (Puskesmas) or other local facilities provide information about DM disease not only to the patients but also to their family members.Keywords: The Primary Prevention; Healthy Lifestyles; Type 2 DiabeticPendahuluan: Diabetes Melitus (DM) merupakan salah satu penyakit yang memiliki angka kejadian terus meningkat. DM dapat dicegah melalui tindakan pencegahan dan penanggulangan dari faktor resiko yang dapat menyebabkan DM. Resiko DM lebih besar terjadi pada anggota keluarga yang mempunyai riwayat DM.Tujuan: Mengidentifikasi gambaran perilaku pencegahan primer pada anggota keluarga dengan DM di wilayah kerja Puskesmas Tarogong.Metode: Deskriptif kuantitatif dengan menggunakan consecutive sampling yang dilakukan pada 138 responden dari jumlah populasi 210 anggota keluarga penderita DM. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner untuk mengukur perilaku pencegahan DM serta data dikelompokkan ke dalam kategori baik dan buruk yang dianalisis menggunakan statistik deskriptif berdasarkan nilai mean kuesioner.Hasil: Didapatkan hampir seluruhnya responden (88.4%)  berada pada kategori baik dalam perilaku pencegahan DM. Sedangkan perilaku pencegahan DM dilihat dari pola makan sebagian besar responden berada pada kategori baik (61.6%), aktivitas fisik hampir seluruhnya pada kategori baik (91.3%), pengontrolan berat badan sebagian besar pada kategori buruk (55.1%), kebiasaan pengendalikan perilaku merokok hampir seluruhnya pada kategori baik (86.2%), dan pengelolaan stres hampir seluruhnya pada kategori baik (87.7%).Simpulan: Sebagian kecil responden masih buruk dalam melakukan perilaku pencegahan DM. Hal ini terjadi karena sebagian besar responden belum semuanya mendapatkan informasi tentang penyakit DM. Disarankan agar pihak Puskesmas dapat memberikan informasi mengenai penyakit DM tidak hanya pada pasien yang menderita tetapi anggota keluarganya pun perlu diberikan. 
Gambaran dukungan keluarga terhadap pengobatan remaja penyandang Thalasemia Indah Permata Artamia; Windy Rakhmawati; Iwan Shalahuddin
Holistik Jurnal Kesehatan Vol 13, No 3 (2019)
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawata Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (462.952 KB) | DOI: 10.33024/hjk.v13i3.1594

Abstract

Family support in adolescents with thalassemia undergoing treatmentBackground: Thalassemia is a chronic disease that affect to body organ caused by the disease itself and medication given in a long term. Compliance of taking medication becomes determing factor of treatment success. Family support is influential factor of therapy success. It includes instrumental support, informational support, assessment support, and emotional support.Purpose: The objective of this research is to know the description of family support therapy of adolescent with thalassemia in Garut.Methods: The method of this research is quantitative descriptive with total sampling technique (N=54) of adolescent with thalassemia population in Garut.Results: The result of this research is most of responden earn high support with maximum value of 70.4%, and medium support with value 29.6%, and there is no respondent with low support. From sub variable result as a whole, they obtained high support which was an instrumental support 70.4%, informational support 64.8%, assessment support 70.4%, and emotional support 53.7%.Conclusion: The result of this research is that most adolescent with Thalassemia obtained high support as many as 70.4%, therefore it can be factor determing therapy receivedKeywords: Family support; Adolescents; Thalassemia; Undergoing treatmentPendahuluan: Thalasemia merupakan penyakit kronis yang berdampak pada organ tubuh disebakan oleh penyakit itu sendiri dan pengobatan yang diberikan dalam jangka panjang. Kepatuhan menjadi faktor yang menentukan keberhasilan pengobatan. Dukungan keluarga merupakan faktor yang mempengaruhi kepatuhan pengobatan, yang meliputi dukungan instrumental, informasional, penilaian, dan emosional.Tujuan: Diketahuinya gambaran dukungan keluarga terhadap pengobatan remaja penyandang Thalasemia di kabupaten Garut.Metode: Metode penelitian ini menggunakan deskriptif kuantitatif dengan teknik pengambilan sampel total sampling (N=54) dengan populasi yaitu penyandang Thalasemia usia remaja di kabupaten Garut.Hasil: Hasil penelitian dukungan keluarga sebagian besar responden mendapatkan dukungan tinggi dengan nilai maksimum yaitu 70.4% dan dukungan sedang dengan nilai minimum yaitu 29.6%, dan tidak terdapat responden yang mendapatkan dukungan rendah, dan dari hasil per subvariabel secara keseluruhan mendapatkan dukungan tinggi yaitu, dukungan instrumental sebesar 77.8%, dukungan informasional sebesar 64.8%, dukungan penilaian sebesar 70.4%, dan dukungan emosional sebesar 53.7%.Simpulan:  dari penelitian ini bahwa remaja penyandang Thalasemia sebagian besar mendapatkan dukungan tinggi sebanyak 70.4%, sehingga dapat menjadi faktor dalam menentukan pengobatan yang diterima
Gambaran tingkat pengetahuan kepala keluarga tentang rumah sehat di kampung Cibogo desa Rancabango Kecamatan Tarogong Garut Iis Yulianti; Iwan Shalahuddin; Nina Sumarni
Holistik Jurnal Kesehatan Vol 15, No 1 (2021)
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawata Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/hjk.v15i1.3443

Abstract

Knowledge of a healthy house among householders at Cibogo village Rancabango Tarogong –Garut Background: The house is a residence that functions as a place to nurture the family. A healthy house is a house that can meet healthy criteria, including meeting the physiological and psychological needs of its inhabitants, meeting the prevention of disease transmission and meeting the prevention of accidents. The impact of an unhealthy home is causing and transmitting various types of diseases, especially environmental-based diseases.Purpose: To determine of the Knowledge of a healthy house among householders at Cibogo village Rancabango Tarogong -GarutMethod: A quantitative descriptive with total sampling techniq. The locations at Cibogo village Rancabango Tarogong –Garut with respondents as 159 of householders.Results: Finding that the level of knowledge of 159 householders about healthy homes of 40.9% have a poor knowledge, of 36.5% have enough knowledge and of 22.6% have an excellent knowledge.Conclusion: The level of knowledge of householders about a healthy house mostly was in a category of lacking, and they need further information by competent resources regarding a healthy house.Keywords: Knowledge; Healthy House; HouseholdersPendahuluan: Rumah adalah suatu hunian yang fungsinya sebagai tempat untuk membina keluarga. Rumah yang sehat yaitu rumah yang dapat memenuhi kriteria sehat diantaranya memenuhi kebutuhan fisiologis dan psikologis penghuninya, memenuhi pencegahan penularan penyakit serta memenuhi pencegahan terjadinya kecelakaan. Dampak yang ditimbulkan dari rumah yang tidak sehat dapat menyebabkan dan menularkan berbagai jenis penyakit, terutama penyakit berbasis lingkungan.Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan kepala keluarga di Kampung Cibogo Desa Rancabango Kecamatan Tarogong Garut. Metode: Deskriptif kuantitatif dengan teknik total sampling. Lokasi di Desa Cibogo Rancabango Tarogong – Garut dengan responden 159 kepala keluarga.Hasil: Tingkat pengetahuan kepala keluarga tentang rumah sehat yaitu 40.9% memiliki pengetahuan buruk, 36.5% memiliki pengetahuan yang cukup dan 22.6% memiliki pengetahuan yang baik.Simpulan: Tingkat pengetahuan kepala rumah tangga tentang rumah sehat sebagian besar berada pada kategori buruk, dan mereka membutuhkan informasi lebih lanjut dari sumber daya yang kompeten tentang rumah sehat. 
Latihan fisik pada anak penderita asma: Studi literatur Siti Rahmawati; Iwan Shalahuddin; Gusgus Ghraha Ramdhanie
Holistik Jurnal Kesehatan Vol 15, No 3 (2021)
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawata Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/hjk.v15i3.4663

Abstract

Children with asthma and physical exercise: A literature StudyBackground: Physical exercise in children with asthma is very important, but the negative perception that there will be a recurrence of asthma attacks after physical exercise makes them reluctant to do physical exercise. This has a negative impact on fitness which will cause the rate of recurrence of asthma to increase so there will be an increase in the number of emergency management and hospitalizations, followed by poorly attended rates in school, and decreased productivity.Purpose: To synthesize existing research on various physical exercises in children with asthma.Method: This literature design uses a narrative review method. Search for articles specified in Indonesian, namely "Latihan Fisik" AND "Anak" AND "Asma". And for the English article, namely "Physical Exercise" AND "Children" AND "Asthma".Results: Finding 10 articles that were identified and relevant to the purpose of the study. The result of the literature study illustrated that there were several physical exercises that were applied by children with asthma as non-pharmacological therapy, including physical exercise swimming, active play, cycling/static cycling, HIIT aerobic physical exercise, treadmill, and indoor physical exercise (low intensity: walking, flexibility, coordination/relaxation High intensity: running, weight training with companion/sports team).Conclusion: All articles showed that physical exercise could maintain body fitness, could improve asthma control, and could improve the quality of life of children with asthma. This literature study is to be used as an information and educational content in nursing interventions on asthma management in children.Keywords: Asthma; Children; Physical exercisePendahuluan: Latihan fisik pada anak penderita asma sangat penting, namun adanya persepsi negatif akan adanya kekambuhan serangan asma setelah latihan fisik membuat enggan melakukan latihan fisik. Hal tersebut berdampak negatif pada kebugaran tubuh yang akan menyebabkan angka kekambuhan asma meningkat sehingga akan terjadi peningkatan angka penanganan gawat darurat dan rawat inap, angka absensi anak disekolah meningkat dan menurunkan produktivitas.Tujuan: Untuk mensintesis penelitian yang telah ada mengenai berbagai latihan fisik pada anak penderita asma. Metode:  Desain literatur ini menggunakan metode narrative review. Pencarian artikel  yang ditentukan dalam Bahasa Indonesia yaitu “Latihan Fisik” DAN “Anak” DAN “Asma”. Dan untuk artikel Bahasa Inggris yaitu “Physical Exercise” AND “Children” AND “Asthma”.Hasil: Didapatkan 10 artikel yang teridentifikasi dan relevan dengan tujuan penelitian. Hasil studi literatur menggambarkan terdapat beberapa latihan fisik yang bisa dilakukan oleh anak penderita asma sebagai terapi nonfarmakologis, diantaranya ada latihan fisik berenang, bermain aktif, bersepeda/bersepeda statis, latihan fisik aerobic HIIT, treadmill dan latihan fisik didalam ruangan (intensitas rendah: berjalan, fleksibilitas, koordinasi/relaksasi. Intensitas tinggi : berlari, latihan beban dengan pendamping/olahraga tim).Simpulan: Dari semua artikel menunjukkan bahwa dengan latihan fisik dapat menjaga kebugaran tubuh, dapat meningkatkan kontrol asma serta dapat meningkatkan kualitas hidup anak penderita asma. Studi literatur ini diharapkan dapat dijadikan informasi dan muatan edukasi dalam intervensi keperawatan pada manajemen asma pada anak. 
PENGARUH PENYULUHAN DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP PENGETAHUAN TENTANG BAHAYA MEROKOK PADA SISWA SMP N 1 SEPUTIH BANYAK LAMPUNG TENGAH TAHUN 2014 Iwan Shalahuddin; Sandi Irwan Sukmawan
Holistik Jurnal Kesehatan Vol 12, No 2 (2018)
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawata Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (411.592 KB) | DOI: 10.33024/hjk.v12i2.6

Abstract

ABSTRACT: KNOWLEDGE OF TUBERCULOSIS AND PATIENT COMPLIANCE WITH ANTI-TUBERCULOSIS CHEMOTHERAPY USING THE DIRECTLY OBSERVED TREATMENT, SHORT-COURSE STRATEGY (DOTS) AMONG PATIENTS ATTENDING TUBERCULOSIS CLINICS AT DR. SLAMET HOSPITAL GARUT-WEST JAWA Background: Estimated in Indonesia in 2013 about 90 million people diagnosed tuberculosis, in West Java in 2015 about 30 thousand patients and in Garut in 2015 about 12 thousand cases of tuberculosis. Knowledge is a very important domain resulting patient medications adherence and recovery Purpose: Knowing that correlation between knowledge of tuberculosis and patient compliance with antituberculosis chemotherapy using the directly observed treatment, short-course strategy (DOTS) among patients attending tuberculosis clinics at DR. Slamet Hospital Garut-West Jawa Methods: The research was conducted in two ways: knowledge variable by questionnaire and for the compliance variable by observation. Type of research used descriptive correlation with sample of 30 patients. Knowledge variables in two groups, that were good knowledge and poor of knowledge, while for compliance variables into two group; patient takes medication regularly or irregularly for 6 months. Test statistic used Chi Square test. Results: The patient knowledge in poor category and noncompliance medications, with p = 0.00 indicates there is a positive correlation between knowledge of tuberculosis and patient compliance with anti-tuberculosis chemotherapy using the directly observed treatment, short-course strategy (DOTS) and when patient has a poor knowledge would be 13.375 times potentially become noncompliance to take medicine. Conclusion: There is a positive correlation between knowledge of tuberculosis and patient compliance with antituberculosis chemotherapy using the directly observed treatment, short-course strategy (DOTS) among patients attending tuberculosis clinics at DR. Slamet Hospital Garut-West Jawa. Suggestions; to be regularly to give health educations to improve the patients knowledge. Latar Belakang: Perkembangan penyakit tuberkulosis didunia diperkirakan pada tahun 2005 yaitu 9 juta pasien tuberkulosis baru, di Indonesia pada tahun 2013 sekitar 90 juta orang didiagnosa tuberkulosis, di Jawa Barat  pada tahun 2015 sekitar 30 ribu  pasien dan di Garut pada tahun 2015 sekitar 12 ribu kasus tuberculosis. Pengetahuan  merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk perilaku seseorang. Kepatuhan adalah derajat dimana pasien mengikuti anjuran klinis dari dokter yang mengobatinya.  Tujuan: Mengetahui ada hubungan antara pengetahuan pasien tentang tuberkulosis dengan kepatuhan minum obat di Poliklinik DOTS RSU dr Slamet Garut.  Metode: Penelitian dilakukan dengan dua cara yaitu untuk variabel pengetahuan dengan menyebarkan kuesioner dan untuk variabel kepatuhan dengan mengadakan observasi. Jenis penelitian menggunakan deskriptif korelasi dengan sampel 30 pasien. Variabel pengetahuan dikelompokan menjadi dua, yaitu pengetahuan baik dan kurang dikatakan pengetahuan baik apabila nilai total skor persentase kuesioner (P) ≥ 75 % dan kurang bilamana total skor persentase (P) < 75 %, sedangkan untuk variabel kepatuhan dikelompokan juga kedalam dua, yaitu patuh dan tidak patuh, dikatakan patuh bila mana pasien minum obat secara teratur selama 6 bulan dan tidak patuh bilamana pasien tidak teratur minum obat. Analisis yang digunakan adalah univariat dan bivariat. Uji statistiuk yang digunakan yakni uji Chi Square. Hasil: Hasil analisis dari total skor penelitian pengetahuan pasien termasuk kedalam kategori kurang, dan hasil observasi kepatuhan diperoleh hasil sebagian pasien tidak patuh, dengan p = 0,00 < α = 0,05 menunjukan terdapat hubungan positif antara pengetahuan pasien tentang Tuberkulosis dengan Kepatuhan minum obat, dan resiko bila pengetahuan kurang maka akan terjadi 13,375 X pasien menjadi tidak patuh minum obat.  Kesimpulan: Terdapat hubungan positif antara pengetahuan pasien tentang TB dengan kepatuhan minum obat di Poliklinik DOTS RSU dr. Slamet Garut  
Manajemen nyeri neuropati pada pasien diabetes melitus tipe 2: Studi literatur Sandra Pebrianti; Bambang Aditya Nugraha; Iwan Shalahuddin
Holistik Jurnal Kesehatan Vol 14, No 2 (2020)
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawata Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (432.358 KB) | DOI: 10.33024/hjk.v14i2.2828

Abstract

Management of neuropathic pain in patients with diabetes mellitus patients type 2: A literature studyBackground: An increase in the population of people with diabetes mellitus (DM), has an impact on increasing the most serious complications of diabetic neuropathy. Studies reveal that 16% to 26% of patients with diabetes neuropathy experience pain. People with DM who experience diabetic neuropathy pain will feel very uncomfortable and disturbed, neuropathic pain causes complaints not only physically, but also the mood and quality of life of patients. Therefore, it is important to identify the management of neuropathic pain in patients with type 2 diabetes mellitus to improve the quality of life of patients.Purpose: This literature review is to identify the management of neuropathic pain in type 2 DM patients.Method: Tracking this literature review using databases such as Google Scholar, Pubmed and Proquest with inclusion criteria that focus on the management of neuropathic pain in DM patients, publication years between 2010-2020 in Indonesian and English, quasi experiment design and Randomized controlled trial . Obtained as many as 87 articles, 32 met the criteria of the year and as many as 19 were the last complete articles found as many as 10 articles which were in line with the focus of the search.Results: Neuropathy management interventions were grouped into exercise, relaxation distraction techniques, percutaneous electrical stimulation and supportive education.Conclusion: Exercise, relaxation distraction techniques, percutaneous electrical stimulation and educational supportive interventions become one of the interventions that can be considered to use in the management of neuropathic pain in type 2 diabetes mellitus patients to improve comfort and quality of life.Keyword: Management; Neuropathic Pain; Patients; Diabetes mellitus type 2Pendahuluan: Peningkatan populasi penyandang diabetes melitus (DM), berdampak pada peningkatan komplikasi yang paling serius yaitu neuropati diabetik.  Studi mengungkapkan bahwa 16% hingga 26% pasien dengan neuropati diabetes mengalami rasa nyeri. Penyandang DM yang mengalami nyeri neuropati diabetik akan merasa sangat tidak nyaman dan terganggu, nyeri neuropati menimbulkan keluhan tidak hanya fisik, namun juga mood dan kualitas hidup pasien. Oleh karena itu, menjadi penting untuk mengidentifikasi manajemen nyeri neuropati pada psien diabetes mellitus tipe 2 untuk meningkatkan kualitas hidup pasien.Tujuan: Dengan studi literatur untuk mengidentifikasi manajemen nyeri neuropati pada pasien DM tipe 2.Metode: Penelusuran dengan menggunakan basis data seperti google scholar, Pubmed dan Proquest dengan kriteria inklusi yang berfokus pada manajemen nyeri neuropati pada pasien DM, tahun publikasi antara 2010-2020 dalam bahasa Indonesia dan bahasa inggris, desain quasi experiment dan Randomized controlled trial. Didapatkan sebanyak 87 artikel, 32 memenuhi kriteria tahun dan sebanyak 19 merupakan artikel lengkap terakhir ditemukan sebanyak 10 artikel yang sesui fokus pencarian.Hasil: Intervensi manajemen neuropati dikelompokan menjadi exercise, teknik distraksi relaksasi, stimulasi listrik perkutan dan suportif edukatif.Simpulan: Exercise, tekhnik distraksi relaksasi, stimulasi listrik perkutan dan intervensi suportif edukatif menjadi salah satu intervensi yang dapat dipertimbangkan untuk digunakan pada manajemen nyeri neuropati pada pasien diabetes mellitus tipe 2 demi meningkatkan kenyamanan dan kualitas hidup. 
Co-Authors Aat Sriati Aat Sriati Ade Haniah Sya’adah Rahmaniah Agiesta Sephya Shobarina Agustin, Yulian Mutiara Ahmad Yamin Ahmad Yamin Ahmad Yamin Ahmad Yamin Ahmad Yamin Ai Mardhiyah Ai Mardhiyah Ai Wia Akmal Sybromillys Alfairuz, Faiz Zahran Aliya Rahayu Andis Pratama Anggi Putri Ariyani Anggi Putri Ariyani Anggi Putri Ariyani Anisa Anggraeni Mustikasari Budiana Ariyani, Anggi Putri Asep Nidzar Faijurahman Asri Wahyu Candrawati Atlastieka Praptiwi Audi Siti Sarah Azka Aflahatinufus Bambang Aditya Nugraha Cindy Puspita Sari Citra Windani Mambang Sari Citra Windani Mambang Sari Citra Windani Mambang Sari Citra Windani Mambang Sari Constantius Augusto Dadang Purnama Dadang Purnama Dadang Purnama Dadang Purnama Desy Indra Yani Devi Nurrahmawati Devi Nurrahmawati Devi Nurrahmawati Devi Nurrahmawati Dewanti Widya Astari Dewi Nurjannah Dinda Sari Agustina Eka Afrima Sari Eka Sakti Wahyuningtyas Elfrida Ratnawati Ermiati Ermiati Femmy Aditya Purnama Sejati Feni Agustina Firman Sugiharto Firmansyah Danukusumah Fita Rizkiyani Fita Rizkiyani Fitri Fadhila Fitriani, Milda Nurul Furkon Nurhakim Furkon Nurhakim Furkon Nurhakim Gihon Jessi Novita Gina Ratna Suminar Gusgus Ghraha Ramdhanie Hasniatisari Harun Hendrawati Hendrawati Henny Cahyaningsih Henny Suzana Mediani Henny Yulianita Hera Prafitri Rusmana Hesti Platini Iis Yulianti Ikhsan Hafidz Indah Farida Indah Permata Artamia Indra Maulana Indra Maulana Indra Maulana Indra Maulana Indra Maulana Indra Maulana Indra Maulana Indra Maulana Indra Maulana Indra Maulana Indra Maulana, Indra Inggit Annisa Nurfethia Gunawan Intan Lutfi Meilani Intan Maeilani Rahayu Iqbal Pramukti Ismanto Manik Iwan Suhendar Iyus Yosep Iyus Yosep Jasmine, Ajeng Juniarti, Neti Karwati, Karwati Kosim Kosim Kurniawan Yudianto Kurniawan Yudianto Laili Rahayuwati Lia Sari Lilis Mamuroh Lilis Mamuroh Lumban Raja, Ofni Stephany Luthfiyani, Nida Mamat Lukman Mamat Lukman Mamat Lukman Mamat Lukman Mamat Lukman Mamat Lukman Mamat Lukman, Mamat Maria komariah Maria Komariah Mediawati, Ati Surya Meisha Nurlianti Hidayat Mela Yulianti Melliany Safitrie Moch Panji Khoerudin Nadilla Cynthia Nur Fikriyah Nadira Dewi Cahyani Neng Della Monika Neng Husna Saida Nida Luthfiyani Nida Luthfiyani Nida Luthfiyani Nida Luthfiyani Nina Sumarni Nina Sumarni Nina Sumarni Nina Sumarni Nindi Pratiwi Nita Fitria Noor, Rohmahalia M. Nur Oktavia Hidayati Nur Oktavia Hidayati Nur Oktavia Hidayati Nur Oktavia Hidayati Nurhandiya, Vina Nurul Darmawulan Nurul Hidayah Pebrianti, Sandra Pristasari, Sheizi Putri Rizki Ma’rifati Rukmini Putri, Nabela Egidia Rahayu, Intan Maeilani Rifaldi Azis Risgian Putra, Juli Riyanti Riyanti Rohmah, Maishyela Rohmahalia M Noor Rohmahalia M Noor Rohmahalia M Noor Rohmahalia M Noor Rohmahalia M. Noor Rohmahalia M. Noor S Setiawan Saida, Neng Husna Sandi Irwan Sukmawan Sandra Pebrianti Sandra Pebrianti Sandra Pebrianti Sandra Pebrianti Sandra Pebrianti Sandra Pebrianti Sandra Pebrianti Santhna Letchmi Panduragan Sari, Citra Windani Mambang Setiawan, S Shafira Rizki Amalia Shalwa Shahibah Shifa Leviyanti Azzahra Shofura Kamil Pasya Siti Nur Fatimah Siti Rahmawati Siti Ulfah Rifa’atul Fitri Siti Yuyun Rahayu Fitri Solihin, Yasmin Salsabila Sri Hendrawati Sumarna, Umar Sumarna, Umar Suparmas, Nurkhaliza Septiani Suryani . Suryani Suryani Syifa Aulia Hafitriany Tartila Farha Sidik Taty Hernawaty Taty Hernawaty Taty Hernawaty Tetti Solehati Theresia Eriyani Theresia Eriyani Theresia Eriyani Theresia Eriyani Titin Sutini Titin Sutini Tuti Pahria Udin Rosidin Udin Rosidin Udin Rosidin Udin Rosidin Udin Rosidin Udin Rosidin Umar Sumarna Umar Sumarna Umar Sumarna Umar Sumarna Umar Sumarna Umar Sumarna Umar Sumarna Umar Sumarna Urip Rahayu, Urip Via Komalasari Vina Nurhandiya Windy Rakhmawati Witdiawati Witdiawati Witdiawati Witdiawati Witdiawati Witdiawati Witdiawati Witdiawati Witdiawati Witdiawati Witdiawati Witdiawati Witdiawati, Witdiawati Yudianto, Kurniawan Yulian Mutiara Agustin