p-Index From 2020 - 2025
19.06
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal Keperawatan Indonesia Jurnal Keperawatan Jiwa (JKJ): Persatuan Perawat Nasional Indonesia Jurnal Kesehatan Jurnal Kesehatan JURNAL PENDIDIKAN KEPERAWATAN INDONESIA Jurnal Obsesi: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Jurnal Keperawatan BSI JPKMI (Jurnal Publikasi Kesehatan Masyarakat Indonesia) Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada Dinamisia: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Jurnal Ilmiah Ilmu Keperawatan Indonesia (Indonesian Nursing Scientific Journal) Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat (The Public Health Science Journal) Holistik Jurnal Kesehatan Jurnal Kreativitas PKM Manuju : Malahayati Nursing Journal Journal of Nursing Care Abdimas Umtas : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat MEDIA INFORMASI Indonesian Journal of Nursing Research (IJNR) Jurnal Kesehatan Media Karya Kesehatan Jurnal Riset Kesehatan Poltekkes Depkes Bandung Kumawula: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Jurnal Medika Cendikia (e-Journal) Malahayati International Journal of Nursing and Health Science Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal JURNAL GIZI DAN KESEHATAN Journal of Telenursing (JOTING) Jurnal Abdi Insani Jurnal Aisyah : Jurnal Ilmu Kesehatan Indonesian Journal of Global Health research Jurnal Sains Kesehatan MAHESA : Malahayati Health Student Journal Jurnal Ilmiah Ibnu Sina (JIIS): Ilmu Farmasi dan Kesehatan Jurnal Keperawatan BSI JANACITTA: Journal of Primary and Children's Education Jurnal Kesehatan Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada PROMOTIF: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat (The Public Health Science Journal)
Claim Missing Document
Check
Articles

Fungsi Perawatan Kesehatan Keluarga Ibu Hamil dengan Anemia di Poliklinik Kebidanan RSUD Kabupaten Garut Theresia Eriyani; Iwan Shalahuddin; Witdiawati Witdiawati
Indonesian Journal of Nursing Research (IJNR) Vol 1, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (49.32 KB) | DOI: 10.35473/ijnr.v1i1.9

Abstract

Perdarahan  karena anemia gravidarum  merupakan masalah kesehatan yang utama yang merupakan penyebab  paling banyak menimbulkan gangguan pada janin yang dikandung dan penyebab kematian pada ibu hamil saat melahirkan. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya anemia pada ibu hamil yaitu faktor kurangnya konsumsi makanan yang kaya akan zat besi, kebutuhan yang tinggi pada wanita hamil juga faktor keluarga (kondisi keluarga) dalam hal ini mempunyai kontribusi yang penting artinya bagaimana keluarga berfungsi merawat ibu hamil dengan anemia. Berdasarkan hal tersebut, penulis merasa tertarik untuk meneliti fungsi perawatan keluarga terhadap ibu hamil dengan anemia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran fungsi perawatan kesehatan keluarga pada ibu hamil dengan anemia di Poliklinik Kebidanan RSUD Kab. Garut. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan teknik total sampel dengan 50 orang responden. Hasil analisis penelitian menunjukan ketidakselarasan antara hasil penelitian tentang fungsi perawatan kesehatan yang meliputi praktik gaya hidup, praktik lingkungan dan praktik preventif berdasarkan medis yang secara umum cukup baik dengan ibu hamil yang tetap menderita anemia. Banyak fungsi yang harus dikaji pada keluarga yang mengalami masalah kesehatan diantaranya fungsi afektif, fungsi sosial dan fungsi ekonomi, selain itu apakah dalam praktiknya keluarga mempunyai pengetahuan, motivasi, keterampilan keluarga dan koordinasi keluarga yang cukup baik. Simpulan dari penelitian ini adanya ketidakselarasan antara hasil penelitian dengan ibu hamil yang tetap menderita anemia, oleh karena itu perlu dilakukan kerjasama dengan puskesmas tentang reveral system, dibuat protap untuk ibu hamil dengan anemia dan dilakukannya kunjungan rumah oleh perawat.
Faktor Faktor Yang Berhubungan Dengan Kemandirian Keluarga Dalam Perawatan Hipertensi Pada Keluarga Binaan Puskesmas Sukaresmi Kabupaten Garut Udin Rosidin; Theresia Eriyani; Iwan Shalahuddin
Jurnal Kesehatan Vol 5 No 3 (2017): Desember
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/j-kes.v5i3.24

Abstract

Penyakit  kardiovaskuler kini menjadi  penyebab utama  kematian  di dunia, termasuk di Indonesia. Dari data Riset Kesehatan Dasar Kementerian Kesehatan RI tahun 2007 diketahui bahwa 31,9 % kematian di Indonesia disebabkan oleh penyakit kardiovaskuler. diantaranya adalah penyakit  hipertensi  sebesar  12,3 %,  sebagai  penyebab  kematian  kedua  setelah stroke. Selain  menjadi  penyebab  kematian,  penyakit  hipertensi juga  prevalensinya  sangat tinggi yaitu 31,7 %. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor faktor apa saja yang berhubungan dengan kemandirian keluarga dalam melaksanakan perawatan hipertensi pada keluarga binaan. Penelitian  ini  menggunakan pendekatan  kuantitatif,  dengan  metode  penelitian  adalah cross sectional. Variabel dalam penelitian ini adalah   pengetahuan, akses ke pelayanan kesehatan dan  perilaku  petugas  kesehatan sebagai variabel independen dan kemandirian keluarga dalam melaksanakan perawatan hipertensi di rumah adalah variabel dependennya.  Hasil penelitian  menunjukkan  bahwa pada variabel independen  pengetahuan  responden  50% baik,  akses  ke  pelayanan  kesehatan 52,6% jauh,  dan  perilaku  petugas  kesehatan  55,3%  tidak  melakukan  standar pelayanan kesehatan. Sedangkan  variabel  dependen  39,5 % responden  berada pada tingkat kemandirian I. Kesimpulan berdasarkan hasil uji statistik didapatkan hasil adanya hubungan  antara  pengetahuan  dengan  kemandirian  keluarga  (p value  = 0,042), adanya hubungan antara  akses ke pelayanan  kesebatan dengan tingkat kemandirian keluarga (p value = 0,044) dan ada hubungan antara perilaku petugas kesehatan terhadap tingkat kemandirian (p value = 0,030). Saran untuk Puskesmas Sukaresmi   yang   dapat  diberikan   adalah   untuk   tetap melakukan pembinaan keluarga khususnya pada penderita hipertensi, mendekatkan  jangkauan  pelayanan kesehatan kepada keluarga binaan dan selalu bekerja sarna dengan keluarga dalam melaksanakan program pembinaan keluarga.
Hubungan Pengetahuan, Sikap Dengan Perilaku Pengaturan Diet Hipertensi Di Puskesmas Guntur Garut Iwan Shalahuddin; Udin Rosidin; Umar Sumarna
Jurnal Kesehatan Vol 9 No 3 (2021): Desember
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/jkes.v9i3.287

Abstract

Hypertension is a non-communicable disease in which cases are still many in Indonesia. Hypertension diet is one of the treatments to prevent recurrence in hypertension. The knowledge of attitude and behaviuor in a person will be carried out with proper management. Knowledge is something that can underlie or encourage someone to take action or behaviuor. The recommended hypertension diet for people with hypertension is the consumption of food that is low in salt, low in fat, increase fibre, increase potassium intake, do not consume cigarette, coffee and alcohol, increase consumption of vegetable and fruit. The purpose of this research was to determine the description of knowledge, attitude and behavior of hypertension sufferers about dietary food regulation in the working area of Guntur Health Center Garut. This research was conducted using a quantitative approach. The population in this research were all hypertension sufferers in Guntur Health Center as many as 265 people. The sample in this research amounted to 159 people using accidental sampling techniques. the instrument used in the form of a questionnaire, which includes: knowledge, attitude and behaviour. Data analysis used univariate analysis. The result of this research indicated that the majority of respondents had a good level of knowledge as many as 152 people (95,6%),159 people (100%) had a supportive attitude, and 159 people (100%) had positive behavior. There is a relationship between knowledge and attitudes towards dietary regulation behavior for hypertensive patients with analytical test results obtained p-value less than 0.05 (knowledge 0.033 and attitude 0.013). From the result of this research, there were several behaviours that had to be improved and had to be maintained. like reducing the consumption of full cream milk, biscuit and egg yolk and maintaining consumption of fruit, vegetable and food that contain low fat.The result of this research expected to be used as a reference and learning both in the provision of health education or other nursing care for the knowledge, attitude and behaviour of hypertension sufferers about dietary food regulation
Stigma Masyarakat Terhadap Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) Firmansyah Danukusumah; Suryani Suryani; Iwan Shalahuddin
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol 11 No 03 (2022): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia Maju (STIKIM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33221/jikm.v11i03.1403

Abstract

Stigma merupakan salah satu faktor penghambat dalam pemulihan orang dengan gangguan jiwa. Banjaran Wetan merupakan suatu wilayah dengan jumlah klien gangguan jiwa yang meningkat setiap tahunnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran stigma masyarakat terhadap orang dengan gangguan jiwa di RW 05 Desa Banjaran Wetan Kabupaten Bandung. Desain penelitian ini menggunakan desain deskriptif kuantitatif. Populasi pada penelitian ini sebanyak 452 orang dengan sampel penelitian menggunakan purposive sampling sehingga didapatkan sampel sebanyak 50 orang. Instrumen pada penelitian menggunakan kuesioner Community Attitudes toward the Mentally Ill (CAMI). Analisis data menggunakan mean, median, serta standar deviasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa stigma masyarakat masih tinggi (mean=129; SD=14). Skor tertinggi pada aspek ideologi komunitas kesehatan mental (mean=35,48; SD=4), diikuti dengan aspek kebajikan (mean=34,70; SD=4), aspek otoritarianisme (mean=31,12; SD=3) dan yang terendah yaitu aspek pembatasan sosial (mean=27,86; SD=2). Artinya masyarakat beranggapan bahwa orang dengan gangguan jiwa harus mendapatkan perawatan yang memadai dan perlu pelayanan kesehatan jiwa akan tetapi bukan di lingkungan mereka. Saran untuk penelitian ini diharapkan ada program pendidikan kesehatan kepada masyarakat mengenai orang dengan ganggguan jiwa.
Gambaran Tingkat Pengetahuan Remaja Tentang Bullying Di SMA Tamansiswa Rancaekek Anisa Anggraeni Mustikasari Budiana; Iwan Shalahuddin; Indra Maulana
Malahayati Nursing Journal Vol 4, No 4 (2022): Volume 4 Nomor 4 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (268.8 KB) | DOI: 10.33024/mnj.v4i4.6124

Abstract

ABSTRACT This research is motivated by the rampant phenomenon of bullying among teenagers. The phenomenon of bullying is a problem that is still ongoing, often parents and schools consider this bullying behavior a natural thing to happen without thinking about the long-term impacts that will occur in the future. This bullying behavior occurs due to the lack of knowledge of teenagers and the ignorance of parents and schools in seeing bullying. The KPAI commissioner explained that the cases of violations that occurred in 2019 were dominated by bullying in the form of physical violence, psychological violence, and sexual violence . To find out how the level of knowledge of adolescents about the dangers of bullying . Methods quantitative descriptive research. The research instrument used a bullying knowledge level questionnaire . The sample in this study was SMA Tamansiswa Rancaekek class XII students using a total sampling of 62 students. In this study, a univariate analysis was conducted in the form of a frequency distribution using SPSS. Frequency distribution of respondents ( Age , Gender). The results of this study showed that from 62 respondents, more than half of the respondents 38 people (61.3 % ) had a good level of knowledge . This study shows the level of knowledge of adolescents in Class XII SMA Tamansiswa Rancaekek, namely the level of knowledge is good. Thus, students are expected to be able to maintain, explore and increase young people's knowledge about bullying. Keywords : Adolescents, Bullying, Knowledge Level  ABSTRAK Penelitian ini dilatarbelakangi oleh maraknya fenomena bullying dikalangan remaja. Fenomena Bullying merupakan sebuah masalah yang saat ini masih berlanjut, seringkali orang tua maupun pihak sekolah menganggap perilaku bullying ini hal yang alami terjadi tanpa memikirkan dampak jangka panjang yang akan terjadi dimasa depan. Perilaku Bullying ini terjadi  karena pengetahuan remaja yang kurang serta ketidaktauan orang tua dan pihak sekolah dalam melihat bullying. Komisioner KPAI menjelaskan kasus pelanggaran yang terjadi pada tahun 2019 didominasi oleh bullying berupa kekerasan fisik, kekerasan psikis, dan kekerasan seksual. Tujuan untuk mengetahui bagaimana tingkat pengetahuan remaja tentang bahayanya bullying. Metode penelitian deskriptif kuantitatif. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner tingkat pengetahuan bullying. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa SMA Tamansiswa Rancaekek kelas XII dengan menggunakan total sampling sebanyak 62 Siswa. Pada penelitian ini dilakukan analisis univariat dalam bentuk distribusi frekuensi dengan menggunakan SPSS, Distribusi frekuensi responden (Usia, Jenis kelamin). Hasil dari penelitian ini didapatkan bahwa dari 62 responden yaitu lebih dari setengah responden 38 orang (61,3%) memiliki tingkat pengetahuan baik. Kesimpulan dari penelitian ini menunjukan tingkat pengetahuan remaja di Kelas XII SMA Tamansiswa Rancaekek yaitu Tingkat Pengetahuan Baik. Dengan demikian, diharapkan siswa dapat mempertahankan, mendalami serta meningkatkan pengetahuan tremaja tentang hayanya bullying. Kata kunci: Bullying, Remaja, Tingkat Pengetahuan
Faktor Yang Berhubungan Dengan Perilaku Tokoh Masyarakat (Kader) Dalam Pencegahan Covid-19 Di Desa Haurpanggung Kabupaten Garut Udin Rosidin; Umar Sumarna; Iwan Shalahuddin
Malahayati Nursing Journal Vol 4, No 5 (2022): Volume 4 Nomor 5 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (290.163 KB) | DOI: 10.33024/mnj.v4i5.6175

Abstract

ABSTRACT Prevention of COVID-19 must be done by the whole community. So public health precautions must be applied. The public must be disciplined in carrying out promotive and preventive efforts in preventing COVID-19. The support of community leaders is currently still limited to the phase of just getting involved and being part of the activity. Efforts to prevent COVID-19 are not enough just to provide information to the public. These prevention efforts need the support and active role of public figures. It is hoped that it can be known what factors are related to the behavior of health cadres in preventing COVID-19 in Haurpanggung Village, Tarogong Kidul District, Garut Regency. The design of this research is to analyze secondary data as a follow-up to community service activities. The population in this study were all public figures in the village of Haurpanggung, totaling 80 people. Univariate analysis was used in the form of frequency distribution and bivariate with a chi-square test. Correlation is significant if p-Value <  α or p-Value < 0.05. Respondents' knowledge does not have a relationship with the behavior of implementing covid-19 prevention with a p-Value of 0.078, Respondents' perception has a relationship with the behavior of implementing covid-19 prevention with a p-value of 0.034, and the respondent's perception has no relationship with the behavior of implementing covid prevention -19 with a p-Value value of 0.09. This study can conclude that knowledge and perception do not have a significant relationship with the behavior of community leaders in Haurpanggung Village in implementing health protocols as an effort to prevent COVID-19. Keywords: Determinants of Behavior, Prevention of COVID-19, Public FigureABSTRAK Pencegahan COVID-19 harus dilakukan oleh seluruh masyarakat. Maka  kewaspadaan kesehatan masyarakat harus diterapkan. Masyarakat harus disiplin melaksanakan upaya-upaya promotif dan preventif dalam pencegahan COVID-19. Dukungan tokoh masyarakat saat ini masih terbatas pada fase sekedar terlibat dan menjadi bagian dari kegiatan. Upaya pencegahan COVID-19 tidak cukup hanya sekedar memberikan informasi kepada masyarakat. Upaya pencegahan tersebut perlu dukungan dan peran aktif dari para tokoh masyarakat. Tujuan diharapkan dapat diketahui faktor- faktor apa saja yang berhubungan dengan perilaku kader kesehatan dalam pencegahan COVID-19 di Desa Haurpanggung Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut. Rancangan penelitian ini adalah menganalisa data sekunder sebagai tindak lanjut dari kegiatan pengabdian pada masyarakat. Populasi dalam penelitian  ini adalah  seluruh tokoh masyarakat yang ada di Desa Haurpanggung yang berjumlah 80 orang. Analisis yang digunakan Univariat dalam bentuk distribusi frekuensi dan bivariat denga  uji chi square. Korelasi dinyatakan signifikan bila p-Value < α  atau p-Value < 0,05. Pengetahuan responden tidak memiliki hubungan dengan perilaku pelaksaaan pencegahan covid-19 dengan hasil nilai p-Value 0,078, Persepsi responden memiliki hubungan dengan perilaku pelaksaaan pencegahan covid-19 dengan hasil nilai p-Value 0,034, serta persepsi responden tdiak memiliki hubungan dengan perilaku pelaksaaan pencegahan covid-19 dengan hasil nilai p-Value 0,09. Penelitian ini dapat menyimpulkan bahwa pengetahuan dan persepsi tidak memiliki hubungan yang bermakna dengan perilaku tokoh masyararakat Desa Haurpanggung dalam pelaksanaan protokol kesehatan sebagai upaya pencegahan COVID-19. Kata Kunci: Determinan Perilaku, Pencegahan COVID-19, Tokoh Masyarakat 
PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG PHBS TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN KADER DI DESA JAYARAGA GARUT Udin Rosidin; Iwan Shalahuddin; Theresia Eriyani
Malahayati Nursing Journal Volume 2 Nomor 1 Tahun 2020
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (427.531 KB) | DOI: 10.33024/manuju.v2i1.2358

Abstract

Pendahuluan: Cakupan rumah tangga berperilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di Jawa Barat sebesar 51,40 %.  Angka cakupan tersebut berada pada posisi 12 dari 33 provinsi di Indonesia. Angka nasional  menunjukan sebesar 56,58%. Apabila kita amati angka tersebut ternyata angka Jawa Barat lebih rendah dari angka nasional. Berdasarkan profil Kesehatan Kabupaten Garut didapatkan data bahwa rumah tangga yang sudah melaksanakan PHBS baru sebesar 51,70 %. Salah satu penyebabnya adalah masih rendahnya pengetahuan masyarakat tentang PHBS.Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan tentang PHBS terhadap peningkatan pengetahuan Kader Kesehatan dalam memahami PHBS Rumah Tangga. Metode:  Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analitik kuantitatif dengan membandingkan rata rata nilai pengetahuan responden  sebelum dan sesudah kegiatan pendidikan dilaksanakan. Uji statistik yang digunakan adalah uji wilcoxon dengan tingkat kesalahan sebesar 5% ( alpha =0,05). Jumlah populasi sebanyak 45 orang.Hasil: Hasil penelitian menunjukan adanya perubahan yang signifikan antara sebelum dan sesudah pendidikan kesehatan dengan p value ; 0,00. Rata rata nilai pre test 46,2 (SD.8,57) dan post test 67.3 (SD 9,59).Simpulan: Penelitian ini didapatkan adanya peningkatan rata rata nilai pengetahuan responden sebesar 12.50. Diharapkan dari penelitian ini dapat menjadi upaya untuk lebih meningkatkan pendidikan kesehatan tentang PHBS Rumah Tangga.
Tingkat Kecemasan Keluarga Yang Memiliki Salah Satu Anggota Keluarga Dengan Tuberkulosis Paru Iwan Shalahuddin; Windy Rakhmawati; Fitri Fadhila
Malahayati Nursing Journal Vol 4, No 4 (2022): Volume 4 Nomor 4 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (280.853 KB) | DOI: 10.33024/mnj.v4i4.6050

Abstract

ABSTRACT Each person will have different emotional experiences, when his child has pulmonary TB, depending on how the individual's response to the situation around him. Pulmonary TB disease in children, is a developmental and growth disturbance in children, resulting from a lack of appetite, prolonged recurring fever, and coughing for a long time, including frequent diarrhea. Besides the treatment of pulmonary TB in children requires more intensive care because children are still very dependent on others, especially parents or mothers. Providing treatment to children requires patience the correct way of giving because children can be resistant, to vomiting drugs. If the family has a sick child such as pulmonary TB, then parents will appear to be in excessive fear and will drain energy, cause anxiety, and prevent the family from performing their functions properly in caring for sick family members. Families who have to supervise taking medication will also experience problems at work because they have to take care of it all the time.  The purpose of this study was to determine the anxiety of family members in members suffering from pulmonary tuberculosis. This study used the literature review method, with journals analyzing as many as 10 articles. Sources used by Google Scholar, PubMed, and ProQuest used keywords, namely: anxiety of family members with pulmonary tuberculosis. using the literature published in 2010-2019 which can be accessed in full text and in Indonesian and English. The results of the study, in general, are anxiety at mild to moderate anxiety levels, showing that the fear of TB transmission and the stigma attached to TB is a common response to having a person with a TB diagnosis in Sundanese families in Indonesia, the condition of family members who have pulmonary TB members, will disrupt psychological states, anxiety depends on perception, factors that have a relationship with anxiety namely gender and age, education, economic status and the influence of Family Psychoeducation on Anxiety Levels. Family anxiety arises because there is a lack of understanding of the prevention of transmission, and it is also influenced by the perception of each individual regarding the prevention of pulmonary TB transmission. Keywords: Family Members, Anxiety, Family, Pulmonary TB  ABSTRAK Setiap orang akan memiliki pengalaman emosional yang berbeda-beda, ketika anaknya mengalami TB paru, tergantung bagaimana tanggapan individu mengenal situasi disekitarnya. Penyakit TB paru pada anak yaitu terjadinya gangguan perkembangan dan pertumbuhan pada anak, akibat dari terjadinya nafsu makan kurang, demam berulang yang berkepanjangan, batuk dalam jangka waktu lama, termasuk sering mengalami diare. Selain itu pengobatan TB paru pada anak membutuhkan perawatan yang lebih intensif karena anak masih sangat tergantung kepada orang lain khususnya orang tua atau ibu. Pemberian pengobatan pada anak memerlukan kesabaranan cara pemberian yang benar karena anak dapat bersikap menolak, memuntahkan obat. Apabila keluarga memiliki anak sakit seperti TB paru, maka orang tua akan muncul rasa takut yang berlebihan serta akan menguras tenaga, menimbulkan rasa khawatir, dan menghambat keluarga untuk melakukan fungsinya dengan baik dalam merawat anggota keluarga yang sakit. Keluarga yang harus mengawasi minum obat juga akan mengalami masalah dalam bekerja karena harus merawat setiap saat.  Untuk mengetahui Kecemasan Keluarga Pada Anggota Yang Menderita Tuberkulosis Paru. Penelitian ini menggunakan metode literature review, dengan jurnal yang dianalisis sebanyak 10 artikel. Sumber yang digunakan Google Schoolar, PubMed dan ProQuest menggunakan kata kunci yang yaitu: kecemasan anggota keluarga dengan Tuberkulosis Paru. dengan menggunakan literatur terbitan tahun 2010-2019 yang dapat diakses fulltext dan berbahasa Indonesia dan Inggris. Hasil penelitian secara umum kecemasan pada tingkat kecemasan ringan sedang dan berat, menunjukan bahwa ketakutan akan penularan TB dan stigma yang melekat TB adalah respons umum untuk memiliki orang dengan Diagnosis TB pada keluarga Sunda di Indonesia, kondisi anggota keluarga yang memiliki anggota akibat TB paru, akan mengganggu keaadan psikologis, kecemasan tergantung kepada persepsi, faktor yang ada hubungan dengan kecemasan yaitu jenis kelamin dan umur, pendidikan, status ekonomi dan pengaruh Psikoedukasi Keluarga Terhadap Tingkat Kecemasan. Kecemasan Keluarga timbul karena pemahaman mengenai pencegahan penularan masih kurang, serta dipengaruhi juga oleh persepsi dari masing-masing individu terhadap pencegahan penularan TB paru. Kata Kunci: Anggota Keluarga, Kecemasan, Keluarga, TB Paru
Terapi Pengelolaan Kecemasan dalam Menurunkan Stres pada Korban Pasca Bencana Gempa Bumi Iwan Shalahuddin; Theresia Eriyani; Lia Sari; Mela Yulianti; Siti Nur Fatimah; Melliany Safitrie; Dinda Sari Agustina; Neng Della Monika
Jurnal Keperawatan Jiwa (JKJ): Persatuan Perawat Nasional Indonesia Vol 10, No 2 (2022): Mei 2022
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jkj.10.2.2022.229-244

Abstract

Gempa bumi merupakan terjadinya pelepasan energi yang menumpuk dan terkungkung di dalam kerak bumi ke permukaan dengan gelombang getaran yang kemudian dirasakan oleh manusia. Gempa bumi secara konsisten terbukti berhubungan dengan adanya masalah kesehatan mental seperti depresi dan gangguan stress pasca-trauma segera setelah bencana. Tujuan penulisan untuk melakukan kajian mengenai metode terapi pengelolaan kecemasan yang efektif digunakan untuk menurunkan gangguan stress pada korban yang terkena bencana gempa bumi. Metode penelitian yang digunakan adalah literature review dengan pendekatan narrative review. Pencarian data menggunakan sumber data, seperti PubMed, EBSCO, dan Google Scholar dengan jumlah artikel yang didapat 470 dari dalam dan luar negeri. Setelah melalui tahapan penyeleksian 10 jurnal tahun publikasi 2018-2021 yang layak digunakan untuk basis intervensi dan diekstraksi ke dalam tabel penelitian. Upaya untuk pengelolaan kecemasan pada korban bencana gempa bumi dengan terapi non farmakologi dengan kegiatan keagamaan, expressive art therapy, dukungan social, pengungkapan diri, psikoedukasi, serta play therapy. Terapi keagamaan secara efektif dapat menurunkan kecemasan pada korban bencana orang dewasa dengan melakukan dan mengikuti kegiatan keagamaan secara rutin.  Pada Remaja efektif dengan terapi CBT dengan perbaikan kognitif dan dukungan emosional. Sedangkan pada anak-anak efektif menurunkan kecemasan dan gangguan stress dengan terapi CBT bermain, art therapy, trauma healing, dan terapi bermain.
Efektivitas Hipnoterapi sebagai Intervensi untuk Mengurangi Stres pada Remaja: Studi Literatur Azka Aflahatinufus; Aat Sriati; Iwan Shalahuddin
Jurnal Keperawatan Jiwa (JKJ): Persatuan Perawat Nasional Indonesia Vol 10, No 2 (2022): Mei 2022
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jkj.10.2.2022.245-256

Abstract

Remaja lebih rentan mengalami stres dibandingkan kelompok usia lainnya karena sedang mengalami masa transisi dari anak-anak ke dewasa. Kejadian stres ini harus ditangani dengan baik sebelum berdampak negatif pada fisik dan psikologis. Salah satu intervensi yang dapat menurunkan stres adalah hipnoterapi. Tujuan review ini untuk mengetahui efektivitas hipnoterapi sebagai intervensi dalam mengurangi stres pada remaja. Metode: Metode review yang digunakan adalah narrative review. Pencarian artikel menggunakan PubMed, EBSCO, dan Google Scholar. Kriteria artikel yang digunakan adalah artikel mengenai hipnoterapi untuk mengurangi stres pada remaja, tahun terbit 2000 –2020, berbahasa Inggris atau Indonesia, dan artikel full text. Artikel yang telah disortir, dianalisis, dan disajikan dalam bentuk tabel. Hasil: Didapatkan tujuh artikel yang termasuk kedalam kriteria. Hasil literatur menunjukkan bahwa hipnoterapi efektif untuk mengurangi stres pada remaja. Hal tersebut signifikan berdasarkan hasil uji statistik setiap artikel, dengan nilai p value: 0,000; < 001; < 01; dan < 0,02. Tujuh artikel ini menggunakan teknik hipnoterapi yang berbeda – beda. Kesimpulan: Hipnoterapi terbukti efektif dalam mengurangi stres pada remaja.
Co-Authors Aat Sriati Aat Sriati Ade Haniah Sya’adah Rahmaniah Agiesta Sephya Shobarina Agustin, Yulian Mutiara Ahmad Yamin Ahmad Yamin Ahmad Yamin Ahmad Yamin Ahmad Yamin Ai Mardhiyah Ai Mardhiyah Ai Wia Akmal Sybromillys Alfairuz, Faiz Zahran Aliya Rahayu Andis Pratama Anggi Putri Ariyani Anggi Putri Ariyani Anggi Putri Ariyani Anisa Anggraeni Mustikasari Budiana Ariyani, Anggi Putri Asep Nidzar Faijurahman Asri Wahyu Candrawati Atlastieka Praptiwi Audi Siti Sarah Azka Aflahatinufus Bambang Aditya Nugraha Cindy Puspita Sari Citra Windani Mambang Sari Citra Windani Mambang Sari Citra Windani Mambang Sari Citra Windani Mambang Sari Constantius Augusto Dadang Purnama Dadang Purnama Dadang Purnama Dadang Purnama Desy Indra Yani Devi Nurrahmawati Devi Nurrahmawati Devi Nurrahmawati Devi Nurrahmawati Dewanti Widya Astari Dewi Nurjannah Dinda Sari Agustina Eka Afrima Sari Eka Sakti Wahyuningtyas Elfrida Ratnawati Ermiati Ermiati Femmy Aditya Purnama Sejati Feni Agustina Firman Sugiharto Firmansyah Danukusumah Fita Rizkiyani Fita Rizkiyani Fitri Fadhila Fitriani, Milda Nurul Furkon Nurhakim Furkon Nurhakim Furkon Nurhakim Gihon Jessi Novita Gina Ratna Suminar Gusgus Ghraha Ramdhanie Hasniatisari Harun Hendrawati Hendrawati Henny Cahyaningsih Henny Suzana Mediani Henny Yulianita Hera Prafitri Rusmana Hesti Platini Iis Yulianti Ikhsan Hafidz Indah Farida Indah Permata Artamia Indra Maulana Indra Maulana Indra Maulana Indra Maulana Indra Maulana Indra Maulana Indra Maulana Indra Maulana Indra Maulana Indra Maulana Indra Maulana, Indra Inggit Annisa Nurfethia Gunawan Intan Lutfi Meilani Intan Maeilani Rahayu Iqbal Pramukti Ismanto Manik Iwan Suhendar Iyus Yosep Iyus Yosep Jasmine, Ajeng Juniarti, Neti Karwati, Karwati Kosim Kosim Kurniawan Yudianto Kurniawan Yudianto Laili Rahayuwati Lia Sari Lilis Mamuroh Lilis Mamuroh Lumban Raja, Ofni Stephany Luthfiyani, Nida Mamat Lukman Mamat Lukman Mamat Lukman Mamat Lukman Mamat Lukman Mamat Lukman Mamat Lukman, Mamat Maria komariah Maria Komariah Mediawati, Ati Surya Meisha Nurlianti Hidayat Mela Yulianti Melliany Safitrie Moch Panji Khoerudin Nadilla Cynthia Nur Fikriyah Nadira Dewi Cahyani Neng Della Monika Neng Husna Saida Nida Luthfiyani Nida Luthfiyani Nida Luthfiyani Nida Luthfiyani Nina Sumarni Nina Sumarni Nina Sumarni Nina Sumarni Nindi Pratiwi Nita Fitria Noor, Rohmahalia M. Nur Oktavia Hidayati Nur Oktavia Hidayati Nur Oktavia Hidayati Nur Oktavia Hidayati Nurhandiya, Vina Nurul Darmawulan Nurul Hidayah Pebrianti, Sandra Pristasari, Sheizi Putri Rizki Ma’rifati Rukmini Putri, Nabela Egidia Rahayu, Intan Maeilani Rifaldi Azis Risgian Putra, Juli Riyanti Riyanti Rohmah, Maishyela Rohmahalia M Noor Rohmahalia M Noor Rohmahalia M Noor Rohmahalia M Noor Rohmahalia M. Noor Rohmahalia M. Noor S Setiawan Saida, Neng Husna Sandi Irwan Sukmawan Sandra Pebrianti Sandra Pebrianti Sandra Pebrianti Sandra Pebrianti Sandra Pebrianti Sandra Pebrianti Sandra Pebrianti Santhna Letchmi Panduragan Sari, Citra Windani Mambang Setiawan, S Shafira Rizki Amalia Shalwa Shahibah Shifa Leviyanti Azzahra Shofura Kamil Pasya Siti Nur Fatimah Siti Rahmawati Siti Ulfah Rifa’atul Fitri Siti Yuyun Rahayu Fitri Solihin, Yasmin Salsabila Sri Hendrawati Sumarna, Umar Sumarna, Umar Suparmas, Nurkhaliza Septiani Suryani . Suryani Suryani Syifa Aulia Hafitriany Tartila Farha Sidik Taty Hernawaty Taty Hernawaty Taty Hernawaty Tetti Solehati Theresia Eriyani Theresia Eriyani Theresia Eriyani Theresia Eriyani Titin Sutini Titin Sutini Tuti Pahria Udin Rosidin Udin Rosidin Udin Rosidin Udin Rosidin Udin Rosidin Udin Rosidin Umar Sumarna Umar Sumarna Umar Sumarna Umar Sumarna Umar Sumarna Umar Sumarna Umar Sumarna Umar Sumarna Urip Rahayu, Urip Via Komalasari Vina Nurhandiya Windy Rakhmawati Witdiawati Witdiawati Witdiawati Witdiawati Witdiawati Witdiawati Witdiawati Witdiawati Witdiawati Witdiawati Witdiawati Witdiawati Witdiawati, Witdiawati Yudianto, Kurniawan Yulian Mutiara Agustin