p-Index From 2020 - 2025
11.32
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal Keperawatan Indonesia Nurse Media Journal of Nursing Majalah Keperawatan Unpad Jurnal NERS Jurnal Promkes: The Indonesian Journal of Health Promotion and Health Education Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes Jurnal Luka Indonesia NurseLine Journal Jurnal Keperawatan Padjadjaran Jurnal Kesehatan Vokasional Belitung Nursing Journal Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia Jurnal Kesehatan Komunitas Jurnal Keperawatan Silampari Indonesian Journal of Nursing Health Science Jurnal Kesehatan Prima Journal of Health Science and Prevention Holistik Jurnal Kesehatan Faletehan Health Journal Jurnal Perawat Indonesia Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan Health Information : Jurnal Penelitian Jurnal Keperawatan (JKEP) JOURNAL EDUCATIONAL OF NURSING(JEN) PREPOTIF : Jurnal Kesehatan Masyarakat Jurnal Ners Jurnal Persatuan Perawat Nasional Indonesia (JPPNI) Journal of Telenursing (JOTING) Jurnal Aisyah : Jurnal Ilmu Kesehatan Indonesian Journal of Global Health research Babali Nursing Research Jurnal Keperawatan Muhammadiyah Bengkulu Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan MAHESA : Malahayati Health Student Journal Indonesian Journal of Cancer Jurnal Kebidanan dan Keperawatan Aisyiyah Journal Of Health & Cardiovascular Nursing DUNIA KEPERAWATAN: JURNAL KEPERAWATAN DAN KESEHATAN Jurnal Keperawatan JOURNAL OF Qualitative Health Research & Case Studies Reports Jurnal Berita Ilmu Keperawatan Media Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar Holistik Jurnal Kesehatan
Claim Missing Document
Check
Articles

Motivasi dan Efikasi Diri Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Dalam Asuhan Keperawatan Yesi Ariani; Ratna Sitorus; Dewi Gayatri
Jurnal Keperawatan Indonesia Vol 15 No 1 (2012): Maret
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jki.v15i1.44

Abstract

Efikasi diri diperlukan bagi pasien Diabetes Mellitus (DM) tipe 2 untuk meningkatkan kemandirian pasien dalam mengelolapenyakitnya. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi hubungan antara motivasi dan efikasi diri pasien DM tipe 2 di RSUPX, Medan. Desain dalam penelitian ini adalah deskriptif analitik cross sectional dengan jumlah sampel 110 pasien DM tipe 2.Analisis data menggunakan Chi square, uji t independen, dan regresi logistik berganda. Hasil penelitian menunjukkanbahwa karakteristik responden tidak ada yang berhubungan dengan efikasi diri, kecuali status sosial ekonomi (p= 0,046;α= 0,05). Ada hubungan antara dukungan keluarga, depresi, dan motivasi dengan efikasi diri (p= 0,01, 0,026, 0,031; α= 0,05).Individu yang memiliki motivasi yang baik berpeluang 3.736 kali menunjukkan efikasi diri yang baik dibandingkandengan individu yang memiliki motivasi kurang baik setelah dikontrol depresi (CI 95% OR= 1.35; 10,32). Hasil ini merekomendasikanperawat untuk dapat meningkatkan motivasi dan efikasi diri pasien DM tipe 2 dengan memberikan pendidikankesehatan terstruktur, memfasilitasi pemberian dukungan sosial, dan memberikan intervensi untuk mencegah munculnyadepresi.
Kesiapan pulang Pasien Penyakit Jantung Koroner Melalui Penerapan Discharge Planning Aria Wahyuni; Elly Nurrachmah; Dewi Gayatri
Jurnal Keperawatan Indonesia Vol 15 No 3 (2012): November
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jki.v15i3.3

Abstract

AbstrakPenyakit Jantung Koroner (PJK) adalah suatu bentuk gangguan pembuluh darah koroner yang termasuk dalam ketegoriarterosklerosis. Ketidaksiapan pasien PJK pulang dari rumah sakit akan berdampak terhadap rawatan ulang sebagai akibat daripelaksanaan program discharge planning yang belum efektif selama dirawat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruhpenerapan discharge planning terhadap kesiapan pulang pasien penyakit jantung koroner. Penelitian ini menggunakandesain quasi experiment dengan pendekatan non-equivalent post test only control group design. Jumlah sampel 32 orang yangterbagi atas 16 orang kelompok kontrol dan 16 orang kelompok intervensi dan dilakukan di tiga rumah sakit di Kota Bukittinggi.Hasil penelitian didapatkan adanya pengaruh penerapan discharge planning terhadap kesiapan pulang pasien penyakit jantungkoroner yang terdiri dari status personal, pengetahuan, kemampuan koping, dan dukungan (p= 0,001; α= 0,05). Penelitian inimerekomendasikan discharge planning yang baik dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas asuhan keperawatan dan kualitashidup pasien penyakit jantung koroner.Kata Kunci: discharge planning, kesiapan pulang, penyakit jantung koronerAbstractCoronary Heart Disease (CHD) is a form of blood vessel disorder that belongs to the category of coronary atherosclerosis. Anunreadiness of patients with CHD to go home from the hospital will have an impact on readmission as a result of ineffectivedischarge planning program during hospitalized. The purpose of this study was to examine the effect of the implementation ofdischarge planning program on the readiness to be discharged from the hospital. A quasi experiment with non-equivalent posttest only control group design was employed. The participant of the study was 32 respondents devided into control andintervention groups, each had 16 respondents who were taken from three hospitals in Bukittingi. The result showed thatdischarge planning program has significance influence on patient’s perception of their readiness to be discharged from thehospital, it consisting of personal status, knowledge, coping ability, and support (p= 0.001; α= 0.05). This study recommendsthat a good discharge planning program can be implemented to improve the quality of nursing care, to reduce the risk ofreadmission to the hospital and the quality of life of patients with coronary heart diseases.Keywords: coronary heart disease, discharge planning, readiness to be discharged
Hubungan Motivasi dan Komitmen Organisasi dengan Kinerja Perawat dalam Pelaksanaan Dokumentasi Asuhan Keperawatan Nur Miladiyah; Mustikasari Mustikasari; Dewi Gayatri
Jurnal Keperawatan Indonesia Vol 18, No 1 (2015): March
Publisher : Faculty of Nursing Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jki.v18i1.392

Abstract

Motivasi dan komitmen organisasi merupakan faktor yang meningkatkan dan membangun kinerja perawat secara konstruktif dalam menghasilkan kualitas asuhan keperawatan yang bermutu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan motivasi dan komitmen organisasi dengan kinerja perawat dalam pelaksanaan dokumentasi asuhan keperawatan di sebuah Rumah Sakit di Bekasi. Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasi dengan rancangan cross sectional. Sampel penelitian ini adalah seratus enam perawat pelaksana dengan menggunakan kuesioner dan observasi dokumentasi asuhan keperawatan. Analisis dengan univariat, bivariat (chi square), dan multivariat (regresi logistik berganda). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara motivasi dan kinerja perawat dalam pelaksanaan dokumentasi asuhan keperawatan (p= 0,000; α= 0,05). Motivasi ekstrinsik memengaruhi kinerja perawat dua puluh enam kali lebih tinggi (OR= 26,708) setelah dikontrol oleh variabel umur, status kepegawaian, dan masa kerja. Perlu dilakukan audit dokumentasi sebagai bagian dari penilaian kinerja perawat. Abstract Motivation and Organizational Commitment Determine Nursing Quality and Performance in ones Hospital Bekasi. Motivation and organizational commitment is a factor that can increase positive attitudes towards work and build constructively nurses performance in producing quality nursing care quality. Study is to examine the relationship between motivation and commitment to the organization's performance in implementing nursing documentation of nursing care in hospitals Bekasi. This descriptivestudy with cross sectional correlation. Sample of 106 nurses using questionnaires and observation documentation of nursing care with univariate analysis, bivariate (chi-square) and multivariate (multiple logistic regression). The research results concluded there was relationship between motivation with nurses' performance in implementing nursing care documentation (p= 0.000; α = 0.05). Extrinsic motivation could affect the performance of nurses 26 times higher (OR= 26.708) after controlled by age, employment status, and years of service. Audit documentation needs to be done as part of the performance assessment nurse. Keywords: Documentation of nursing, motivation, organizational commitment, performance
Penurunan Tekanan Darah dan Kecemasan Melalui Latihan Slow Deep Breathing Pada Pasien Hipertensi Primer Tri Cahyo Sepdianto; Elly Nurachmah; Dewi Gayatri
Jurnal Keperawatan Indonesia Vol 13 No 1 (2010): Maret
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jki.v13i1.229

Abstract

AbstrakTujuan penelitian untuk mengidentifikasi penurunan tekanan darah dan tingkat kecemasan pasien hipertensi primer setelah melakukan latihan slow deep breathing antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Penelitian menggunakan desain kuasi eksperimen Pretest-Posttest Control Group melibatkan 28 responden untuk setiap kelompok. Hasil menunjukkan perbedaan penurunan rata-rata tekanan darah sistolik sebesar 15,5 mmHg, perbedaan penurunan rata-rata tekanan darah diastolik sebesar 9,9 mmHg dan perbedaan penurunan rata-rata skor tingkat kecemasan sebesar 3,2. Analisis lebih lanjut menunjukkan ada perbedaan penurunan yang signifikan rata-rata tekanan darah sistolik, tekanan darah diastolik dan tingkat kecemasan antara kelompok intervensi dengan kelompok kontrol (p= 0,000, α= 0,05). Latihan Slow deep breathing dalam pelayanan keperawatan dapat digunakan sebagai intervensi keperawatan mandiri dalam memberikan asuhan keperawatan pada pasien hipertensi primer. AbstractThe purpose of this study is to identify the reduction of blood pressure and anxiety level in patients with primary hypertension after slow deep breathing exercise between intervention and control groups. This research utilized a Quasi-Experimental Pre – post test Control Group design involved 28 subjects for each group. The result indicated that there is a decrease of 9.9 mm Hg in the average of systolic blood pressure and the anxiety level of 3.2 after the intervention. Further result demonstrated that there is a significant reduction of the average systolic and diastolic pressure, and anxiety level between intervention and control groups (p= 0,000, α= 0,05). Therefore, the slow deep breathing exercise can be applied as one of the independent nursing therapies in nursing care of patients with primary hypertension.
Dimensi Kecerdasan Emosional: Memahami dan Mendukung Orang Lain Terhadap Perilaku Caring Perawat Pelaksana Menurut Persepsi Klien Anisah Ardiana; Junaiti Sahar; Dewi Gayatri
Jurnal Keperawatan Indonesia Vol 13 No 3 (2010): November
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jki.v13i3.243

Abstract

AbstrakKemampuan memahami dan mendukung emosi orang lain memampukan perawat menerima perasaan klien sehingga akan terbentuk hubungan saling percaya, salah satu wujud perilaku caring. Penelitian deskriptif korelasi ini bertujuan mengetahui hubungan dimensi kecerdasan emosional: memahami dan mendukung emosi orang lain dengan perilaku caring perawat menurut persepsi klien. Sampel meliputi 92 perawat pelaksana dan 92 klien. Analisis menggunakan uji Chi-Square dan regresi logistik berganda. Menurut persepsi klien, 54% perawat berperilaku caring dan 59,8% perawat memiliki dimensi memahami dan mendukung emosi orang lain. Terdapat hubungan yang signifikan antara dimensi memahami dan mendukung emosi orang lain dengan perilaku caring perawat. Perawat dengan dimensi memahami dan mendukung emosi orang lain yang tinggi berpeluang 2,567 kali lebih caring. Rumah sakit perlu mengembangkan program pelatihan komunikasi efektif dan terapeutik. AbstractNurse's caring behavior based on high emotional intelligence can encourage the quality of nursing service. The descriptive correlation research with samples of 92 nurses and 92 patients, was to recognize the relationship between dimension of understanding and support of other people's emotions with nurse's caring behavior according to patients' perceptions. An approximately 54 % of nurses are caring and 59,8 % nurses have dimension of understanding and support of other people's emotions. Chi-Square test showed that the dimension of understanding and support of other people's emotions is significantly associated with nurses caring behavior. Nurses who are having high level in this dimension are having opportunity as much as 2,567 times more caring. A training program on effective and terapheutic communication should be developed.
Penurunan Stres Fisik dan Psikososial Melalui Meditasi Pada Lansia Dengan Hipertensi Primer Harmilah Harmilah; Elly Nurachmah; Dewi Gayatri
Jurnal Keperawatan Indonesia Vol 14 No 1 (2011): Maret
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jki.v14i1.58

Abstract

Hipertensi merupakan salah satu penyakit kardiovaskuler yang menyebabkan kematian. Tindakan keperawatan pada klienhipertensi primer salah satunya adalah meditasi. Tujuan penelitian ini mengidentifikasi penurunan rerata stres fisik dan psikososiallansia dengan hipertensi primer setelah melakukan meditasi di Panti Sosial Tresna Werdha A dan B, Yogyakarta. Penelitiandengan desain kuasi eksperimen dengan kontrol ini melibatkan 22 sampel untuk masing-masing kelompok. Kelompok intervensimelakukan meditasi sehari sekali selama empat minggu. Pengambilan sampel dengan cara purposive sampling. Dengan uji t,hasilnya menunjukkan penurunan rerata stres fisik dan psikososial setelah meditasi pada kelompok intervensi lebih banyakdibanding dengan kelompok kontrol. Meditasi dapat menurunkan stres fisik dan psikososial pada lansia dengan hipertensiprimer secara signifikan. Disarankan agar meditasi diterapkan dalam rangka pemberian asuhan keperawatan pada pasien denganhipertensi primer minimal sehari sekali selama 30 menit.
Penurunkan Tekanan Darah Pada Pasien Hipertensi Melalui Brisk Walking Exercise Sukarmin Sukarmin; Elly Nurachmah; Dewi Gayatri
Jurnal Keperawatan Indonesia Vol 16 No 1 (2013): Maret
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jki.v16i1.17

Abstract

Brisk walking exercise merupakan salah satu bentuk moderate aerobic exercise yang direkomendasikan oleh ahli jantung di Amerika dan Eropa sebagai salah satu perubahan gaya hidup pasien hipertensi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh brisk walking exercise terhadap tekanan darah pasien hipertensi di Kudus. Penelitian dilakukan pada penderita hipertensi di unit rawat jalan dua rumah sakit di Kudus dengan metode penelitian eksperimen randomized control trial (RCT) dengan pendekatan pre dan post with control. Penelitian dilakukan pada 42 responden ( 21 responden kelompok kontrol dan 21 kelompok intervensi). Hasil uji paired t test perubahan tekanan darah sistolik dan diastolik kelompok kontrol menunjukan adanya nilai yang bermakna (p= 0,000 dan p= 0,026; α= 0,05). Untuk itu, perlu adanya penerapan brisk walking untuk penatalaksanaan hipertensi di rumah sakit maupun puskesmas (komunitas).
Pengalaman Perawat Kepala Ruang Tentang Pelaksanaan Model Delegasi Keperawatan ’Relactor’ (MDK’R’) Vivi Yosafianti Pohan; Dewi Gayatri; Eni Hidayati
Jurnal Keperawatan Indonesia Vol 21, No 3 (2018): November
Publisher : Faculty of Nursing Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jki.v21i3.669

Abstract

Perawat kepala ruang melakukan pendelegasian keperawatan sebagai salah satu kegiatan dalam melaksanakan fungsi manajemen keperawatan. Tujuan penelitian adalah menggali pengalaman perawat kepala ruang tentang pelaksanaan Model Delegasi Keperawatan ’Relactor’ (MDK’R’), serta kendala-kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan MDK’R’ di Rumah Sakit (RS) Roemani Semarang. Desain penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan menggunakan pedoman wawancara sebagai instrumen penelitian dan peneliti sendiri. Partisipan dalam penelitian adalah 3 orang perawat kepala ruang. Penelitian dilakukan di RS Roemani Semarang, di ruang rawat anak, ruang rawat penyakit dalam, dan Intensive Care Unit (ICU). Penelitian ini mendapatkan hasil bahwa dalam pelaksanaan MDK’R’ terdapat pengisian formulir yang belum optimal, penundaan pengisian formulir, dan ketidakpahaman cara pengisian formulir akibat belum adanya standardisasi dan kurangnya kontrol dari atasan. Kendala dalam pelaksanaan MDK’R’ pada penelitian ini akibat banyaknya pekerjaan perawat kepala ruang, kurangnya kedisiplinan, kesadaran diri rendah, dan kurangnya manajemen waktu dan prioritas pekerjaan. Kata Kunci: Model Delegasi Keperawatan Relactor, pelaksanaan MDK’R’, pengalaman, perawat kepala ruang Abstract The experience of head nurses in the implementation of the relactor nursing delegation model at roemani hospital. The head of the nursing room delegates nursing as one of the activities in carrying out the nursing management function. The purpose of this study was to explore the experiences of the head nurses about the implementation of Relactor Nursing Delegation Model (RNDM) and the constraints faced in implementing RNDM at Roemani Hospital Semarang. In this study, the qualitative research design was conducted with a descriptive phenomenological approach. Data collection was done by interviewing and using interview guidelines as an instrument of research and the researcher itself. Participants in this study were three head nurses. The study was conducted in Roemani Hospital Semarang in the children ward, internal medicine ward, and ICU. The results of this study showed that in the implementation of RNDM there is not optimal and delay in filling out forms, lack of understanding about filling out forms because there is no standardization and lack of control from superiors. The constraints in the implementation of RNDM in this study were affected by many worloads of the head nurses, lack of discipline, low self-awareness, and lack of time management and work priorities. Keyword: Relactor Nursing Delegation Model, MDK’R’ Implementation, experience, head of the nursing room.
Motivasi Kerja Meningkatkan Manajemen Waktu Perawat Iin Inayah; Budi Anna Keliat; Dewi Gayatri
Jurnal Keperawatan Indonesia Vol 14 No 2 (2011): Juli
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jki.v14i2.314

Abstract

AbstrakData survey menyatakan belum optimalnya manajemen waktu dan motivasi kerja perawat. Tujuan penelitian untuk mendapatkangambaran dan hubungan yang paling signifikan antara aspek motivasi kerja dengan manajemen waktu, dikontrol oleh karakteristikperawat. Analisis data dengan menggunakan Chi-square dan regresi logistik ganda. Penelitian di instalasi rawat inap RS diBogor menggunakan sampel 138 perawat pelaksana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perawat pelaksana dengan “kebutuhanmempengaruhi” yang tinggi mempunyai peluang 5,7 kali melakukan manajemen waktu yang lebih baik. Perawat pelaksanadengan “kebutuhan berprestasi” yang tinggi mempunyai peluang 2,7 kali melakukan manajemen waktu yang baik. Saran penelitianini yaitu perlunya stimulus dalam meningkatkan motivasi kerja, penempatan dan audit dalam pelaksanaan manajemen waktuperawat.Kata Kunci: kebutuhan afiliasi, kebutuhan berprestasi, kebutuhan mempengaruhi, manajemen waktu, motivasi kerjaAbstractData survey said not optimally time management and work motivation in Bogor Hospital. This study is description and to seewhat has most significant relationship between work motivation and time management was controlled with nurse characteristics.Data analysis using Chi-square and multiple logistic regression. Place research is in hospitalized patient at Bogor Hospitalwith 138 nurse as sample. The result was indicated that a nurse who have motivation “need of power” had 5.6 better in timemanagement, and for a nurse who have work motivation “need of achievement” had 2.7 better time management. Therecommendation is need for give stimulus work motivation, replacement and than audit for time management of nurse.Keywords: need of affiliation, need of achievement, need of power, time management, work of motivation
Perkembangan Manajemen Perawatan Luka : Dulu dan Kini Dewi Gayatri
Jurnal Keperawatan Indonesia Vol 2 No 8 (1999): Desember
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jki.v2i8.100

Abstract

 Manajemen keperawatan luka mengalami pasang surut dalam perkembangannya. Pada awalnya, penanganan luka berdasarkan pengalaman dan kepercayaan yang dianut. Dahulu, perawatan luka bertujuan untuk mengontrol perdarahan dan menutupinya dengan bahan-bahan yang mudah diperoleh seperti lumpur, dedaunan, lumut, dll. Dan dalam proses penyembuhan turut melibatkan ahli agama dan astronom. Pemberian zat-zat topical dan besi panas sehingga luka menjadi infeksi terus berlangsung hingga adanya penemuan Lister dan Pasteur. Penemuan Lister dan Pasteur menyebabkan penggunaan antiseptic meningkat secara pesat selama Perang Dunia (PD) I untuk meminimalkan kejadian infeksi. Perkembangan balutan modern dimulai pada pertengahan abad 20 mengubah konsep yang sebelumnya dianut, dan sejak itu terjadi banyak penemuan baru yang menghasilkan balutan oklusif. Hingga saat ini penelitian-penelitian terus dilakukan untuk mencari alternative balutan baru. Wound management expands from time to time and changes rapidly. In the old time, people used variety of different treatments in managing wounds based on experience and belief. Historically, wound management aimed to control bleeding and to cover the wound with dressing made by available materials such as mud, leaves, lichen, etc. the treatments involved priests and astronomer. Covering wound with topical agent and hot iron had made the wound to be infectied. The situation continued until the discoveries of Pasteur and Lister. The discoveries of Lister and Pasteur resulted an increase used of antiseptic in order to minimize wound infection.The development of modern wound dressing which started in the mind 20th century has changed the conventional dressing. Since then many new discoveries has resulted in occlusive dressing. Nowdays, the research has focused on the development of new dressing technology.
Co-Authors Agung Waluyo Agustina Rifa Ahmad Asyrofi, Ahmad Ahmad Fadhlur Rahman Ahmad Syaripudin Alfhy Septiana Ningsih Allenidekania Allenidekania Allenidekania Allenidekania Allenidekania, Allenidekania Alvian Harisandy Amalia Nur Aqmarini Anak Agung Ayu Emi Primayanthi Anak Agung Ayu Emi Primayanthi Andrian Waluya Adi Ani Haryani Anisah Ardiana Antaroza, Wiwik Aria Wahyuni Arif Rahman Asep Kuswandi Ashar Prima Asriadi Asriadi Astuti Giantini Astuti Yuni Nursasi Ati Surya Mediawat Ati Surya Mediawati Ayu Ramadhana Bejo Utomo Besral . Betty Luinta Saragih Budi Anna Keliat Cahyaningrum, Devy Novita Christantie Effendy Cicilia Ika Wulandari Cynthia Tri Wardhani Dadan Erwandi Dahlia, Debie - Danny Des Kartyko Lakoro Darmajayanti, Febry Dede Kurniati dewi adnan Dhea Natasha Dhea Natashia Dhea Natashia Dhea Natashia Diah Arruum Dian Novita Kurniasih Dian Novita Kurniasih Diana Irawati Diana Irawati Diana Irawati Dila Nurul Arsyi Dina Lestari Dita Sulistyowati Dita Sulistyowati Djuria, Syafrina Arbaani Dwi Suryani Edian Fitriana Ella Nurlaella Hadi Elly Nurachmah Elly Nurrachmah Eni Hidayati Enie Novieastari Ermi Rabiuliya Erni Saraswati Febrianti Asbaningsih, Febrianti Febrianty, Indida Leli Indah Febryandy, Valentino Feriadianto, Feriadianto Fitriyan Rayasari Hadi, Muhammad Hanny Handiyani Hargiana, Giur Harmilah Harmilah Hasan Fuadi Hening Pujasari Heri Kristianto Hilman Syarif I Ketut Suada Ida Yanti Iin Inayah Ikeu Nurhidayah Ikeu Nurhidayah Imam Ghozali Imami Nur Rachmawati Indah Susilowati Indah Susilowati Irawan, Aprianto Guntur Irman Irman Isran Janno Sinaga Jathu Dwi Wahyuni Jumaiyah, Wati Jumaiyah, Wati Junaiti Sahar Krisna Yetti Krisna Yetti Krisna Yetti Malawat Kristiani Sitorus Kuntarti Kustiyuwati Kustiyuwati La Ode Abd Rahman La Ode Abd Rahman Laras Adythia Pratiwi Lasiyani, Ni Luh Lasut, Margareth Legu, Ermelinda Toyo Lina Herida Pinem Liya Arista Malau, Mahda Chresginova Maria Yulianti Martiningsih Martiningsih, Martiningsih Masfuri - Meidiawati, Ati Surya Meilati Suryani Muhammad Adam Mustafidz, Mustafidz Nana Rochana, Nana Nani Nurhaeni Natashia, Dhea Ni Luh Kompyang Sulisnadewi Ni Nyoman Budi Indrayanti Ni Nyoman Budi Indrayanti Norma Sistina Nugraha, Rudi Nuiva, Uun Nuniek Nizmah Fajriyah Nur Miladiyah Nuraini, Tuti Nurbaeti, Reidha Fitri Nurlelasari Harahap Nurmalasari Nurmalasari Osty Histry Kapahang Poppy Fitriyani Pradana Soewondo Prakartini, Entin Pratiwi, Laras Adythia Purba, Venbora Putri Nurfitriani Raden Siti Maryam Rahma Jumila Rahman, Ahmad Fadhlur Ratna Aryani Ratna Sitorus Ratna Sitorus Rayasari, Fitrian Renie Kumalasari Resty, Dian Eka Ria Andjarwati Ria Mariatul Isnaani Ria Utami Riadinni Alita Rikumahu, Marisco Riski Oktafia Rita Erlina Rizany, Ichsan Rohman Azzam Ros Endah Happy Patriyani Rr Tutik Sri Hariyati Rr. Tutik Sri Hariyati Rr. Tutik Sri Hariyati S., Chiyar Edison Saharuddin Sali Rahadi Asih Sapriyanti Sapriyanti Sari, Fani Hestiana Septi Kurniasari Setiyadi, Agus Setyowati Setyowati Setyowati, Setyowati Shanti Farida Rachmi Sigit Mulyono Sismanto, Bayu Aji Sri Hendrawati Sri Murtiasih Sri Purwaningsih Sri Yona Sukarmin Sukarmin Sukarmin Sukarmin Sukarmin Sukma Wicaturatmashudi Susanti, Epi Susi Hartati Tantri Widyarti Utami Teresa Teresa Titiek Muhaeriwati Titin Sutini Tommy Indra Tri Cahyo Sepdianto Tulangow, Indri Winny Tuti Afriani Tuti Herawati Tuti Herawati Tuti Nuraini Tuti Nuraini Tuti Nuraini Tuti Nuraini Tuti Nuraini Tuti Nuraini Tuti Nuraini Vivi Yosafianti Pohan Waluyo, Agung Waluyo, Agung Wati Jumaiyah Widyatuti Yari, Yarwin Yati Afianti Yati Afiyanti Yati Afiyanti Yeni Rustina Yesi Ariani Yiyin Qamariah Takaredas Yodang Yodang Yulia Andriyani Yulis Andri Nuryani Yuniarsih, Winda Yusep Abdul Latif Yushlihah Rofiati Yusuf Zulfa Zulfa