Claim Missing Document
Check
Articles

Hubungan Pendidikan Dengan Pengetahuan Tentang Aromaterapi Pada Ibu Hamil Di Wilayah Kerja Puskesmas Bergas Khairani, Alya Fernanda; widayati, Widayati; Windayanti, Hapsari
Midwifery Care Journal Vol. 6 No. 3 (2025): July 2025
Publisher : Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/micajo.v6i3.13413

Abstract

 translator AfrikaansAlbanian - shqipeArabic - ‎‫العربية‬‎Armenian - ՀայերէնAzerbaijani - azərbaycancaBasque - euskaraBelarusian - беларускаяBengali - বাংলাBulgarian - българскиCatalan - catalàChinese - 中文(简体中文)Chinese - 中文 (繁體中文)Croatian - hrvatskiCzech - češtinaDanish - danskDutch - NederlandsEnglishEsperanto - esperantoEstonian - eestiFilipinoFinnish - suomiFrench - françaisGalician - galegoGeorgian - ქართულიGerman - DeutschGreek - ΕλληνικάGujarati - ગુજરાતીHaitian Creole - kreyòl ayisyenHebrew - ‎‫עברית‬‎Hindi - हिन्दीHungarian - magyarIcelandic - íslenskaIndonesian - Bahasa IndonesiaIrish - GaeilgeItalian - italianoJapanese - 日本語Kannada - ಕನ್ನಡKorean - 한국어Latin - Lingua LatinaLatvian - latviešuLithuanian - lietuviųMacedonian - македонскиMalay - Bahasa MelayuMaltese - MaltiNorwegian - norskPersian - ‎‫فارسی‬‎Polish - polskiPortuguese - portuguêsRomanian - românăRussian - русскийSerbian - СрпскиSlovak - slovenčinaSlovenian - slovenščinaSpanish - españolSwahili - KiswahiliSwedish - svenskaTamil - தமிழ்Telugu - తెలుగుThai - ไทยTurkish - TürkçeUkrainian - українськаUrdu - ‎‫اردو‬‎Vietnamese - Tiếng ViệtWelsh - CymraegYiddish - יידיש  Double-click Select to translate  Knowledge is very closely related to education, people with higher education are expected to have wider knowledge. The level of education affects the understanding and use of aromatherapy among pregnant mothers through a variety of ways, ranging from the ability to access and understand information to the practices of use and safety evaluation. Aromatherapy itself has benefits for pregnant mothers in managing symptoms such as stress, nausea, and pain. To find out the relationship between education and knowledge about aromatherapy in pregnant mothers in the work area of Bergas health center. This research uses a correlation analytical design with a quantitative approach. The population in this study was pregnant women with a total of 120 pregnant women. The sample in this study was pregnant women with a total of 92 respondents using the formula slovin, sampling techniques with techniques purposive sampling by design cross-sectional, data collection tools use questionnaires, analysis tests use tests chi square. The results of the study showed a large height of middle-educated mothers of 36 pregnant women (39.1) and a large number of mothers with sufficient knowledge of 47 pregnant mothers (51.1%). The result of the analysis of the chi-square test there was a significant relationship between education and knowledge of aromatherapy in pregnant mother in the working area Bergas health center with p-value (0,001) < α (0,05). The higher the level of education of pregnant women, the better the level of knowledge about aromatherapy in pregnant women.
Pijat Tui Na untuk Meningkatkan Nafsu Makan pada Bayi dan Balita di Dusun Krajan Desa Candirejo Kecamatan Pringapus Nadia Oktaviana; Hapsari Windayanti; Novi Ridianti; Nurlela; Wijayanti, Desi; Rinawati
Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo Vol. 4 No. 1 (2025): Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper Kebidanan Universitas Ngudi Waluy
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tui Na massage is a form of complementary therapy based on acupressure that is effective in overcoming appetite disorders in toddlers. In addition to increasing appetite, this massage also strengthens the emotional connection between children and parents through gentle touch and positive pressure, which can prevent psychological problems in children (Putri & Megasari, 2022). As a non-pharmacological method, Tui Na massage can stimulate increased appetite so that children's nutritional needs can be optimally met. Eating difficulties in toddlers are characterized by behavior of refusing food, choosing types of food (picky eaters), eating in small portions, and long meal durations. This condition has an impact on the child's nutritional status, which is indicated by weight that does not match the growth chart, or even decreases. Children with eating problems also tend to get tired easily, are less active, and have difficulty concentrating. The three main factors that cause eating difficulties in toddlers include decreased appetite, digestive tract disorders, and eating disorders, especially oral motor disorders. This community service activity was carried out directly with the stages of pre-test knowledge about Tui Na Massage, counseling and distribution of leaflets, demonstration of Tui Na Massage techniques, question and answer sessions, post-tests, and documentation. The instruments used included questionnaires for pre- and post-tests, educational media in the form of leaflets, phantom dolls, and massage oil.             Abstrak Pijat Tui Na merupakan salah satu bentuk terapi komplementer berbasis akupresur yang efektif dalam mengatasi gangguan nafsu makan pada anak balita. Selain meningkatkan nafsu makan, pijat ini juga memperkuat hubungan emosional antara anak dan orang tua melalui sentuhan lembut dan tekanan positif, yang dapat mencegah timbulnya masalah psikologis pada anak (Putri & Megasari, 2022). Sebagai metode non-farmakologis, Pijat Tui Na mampu merangsang peningkatan nafsu makan sehingga kebutuhan nutrisi anak dapat tercukupi secara optimal. Kesulitan makan pada balita ditandai dengan perilaku menolak makanan, memilih jenis makanan (picky eater), makan dalam porsi kecil, serta durasi makan yang lama. Kondisi ini berdampak pada status gizi anak, yang ditunjukkan dengan berat badan tidak sesuai grafik pertumbuhan, bahkan mengalami penurunan. Anak dengan masalah makan juga cenderung mudah lelah, kurang aktif, dan mengalami gangguan konsentrasi. Tiga faktor utama penyebab kesulitan makan pada balita meliputi penurunan nafsu makan, gangguan saluran cerna, serta gangguan proses makan, terutama gangguan oral motor. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilaksanakan secara langsung dengan tahapan pre-test pengetahuan tentang Pijat Tui Na, penyuluhan dan pembagian leaflet, demonstrasi teknik Pijat Tui Na, sesi tanya jawab, post-test, serta dokumentasi. Instrumen yang digunakan meliputi kuesioner untuk pre dan post-test, media edukasi berupa leaflet, boneka phantom, dan minyak pijat.
Literature Review : Pengetahuan, Sikap dan Perilaku dalam Pemberian ASI Eksklusif Septabela Mahardika; Muliana; Fitri Rismawati; Syarifah Zaidah Putri Al-Hinduan; Hermin Limbu; Lilis Jayanti; Riski Febriana Dewi; Siti Shofia Luthfiyati Annisa; Dina; Anggun Puspita Dewi; Hapsari Windayanti
Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo Vol. 4 No. 1 (2025): Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper Kebidanan Universitas Ngudi Waluy
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Exclusive breastfeeding is breast milk given to babies up to 6 months of age without any complementary foods except medicines and vitamins (Astuti et al., 2020). Breastfeeding is a scientific process, and millions of mothers around the world successfully breastfeed their babies without ever reading a book on breastfeeding. With the times, the science of breastfeeding is sometimes forgotten. In this study, the design or model used was a literature review, also known as a literature review. This literature review was obtained from Google Scholar and PubMed databases with publication years 2009-2024. The results of the study include the triggering factors in exclusive breastfeeding to infants are knowledge, attitudes, and behavior of mothers, where most mothers still do not understand the benefits of exclusive breastfeeding. The coverage of exclusive breastfeeding is still below the target so it is hoped that there will be efforts to provide comprehensive education for the community regarding the importance of exclusive breastfeeding for 6 months, and breastfeeding continues until the age of 2 years. The role of health workers is needed to provide education related to the importance of exclusive breastfeeding, lactation management education so that mothers will be more motivated to provide exclusive breastfeeding.             Abstrak ASI eksklusif adalah air susu ibu yang diberikan kepada bayi sampai dengan usia 6 bulan tanpa makanan pendamping apapun kecuali obat-obatan dan vitamin (Astuti et al., 2020). Menyusui adalah suatu proses ilmiah, dan berjuta-juta ibu di seluruh dunia berhasil menyusui bayinya tanpa pernah membaca buku tentang ASI. Seiring dengan perkembangan zaman, ilmu tentang menyusui kadang-kadang dilupakan. Dalam penelitian ini, desain atau model yang digunakan adalah tinjauan pustaka, juga dikenal sebagai tinjauan literatur. Literature Review ini didapatkan dari database Google Scholar dan PubMed dengan tahun publikasi 2009-2024. Literatur review ini bertujuan untuk mengetahui pengetahuan, sikap, dan perilaku ibu dalam pemberian ASI Eksklusif, di mana sebagian besar ibu masih belum paham tentang manfaat pemberian ASI Eksklusif. Cakupan pemberian ASI Eksklusif masih dibawah target sehingga diharapkan adanya upaya dalam memberikan edukasi yang menyeluruh bagi masyarakat terkait dengan pentingnya pemberian ASI Eksklusif selama 6 bulan, dan ASI terus dilanjutkan hingga usia 2 tahun. Peran tenaga kesehatan sangat dibutuhkan untuk memberikan edukasi terkait dengan pentingnya pemberian ASI Eksklusif, edukasi mengelola laktasi sehingga para ibu akan lebih termotivasi untuk memberikan ASI Eksklusif.
Edukasi Pijat Commond Cold dalam Mengatasi Gejala Batuk Pilek pada Bayi dan Balita Rambu Anggi Hunga Meha; Nanda Azabi; Anasa Laila Wiradani; Calista Desy R; Finoria Vitoria; Amandha Rassya D; Rini Susanti; Hapsari Windayanti; Kartika Sari; Widayati
Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo Vol. 4 No. 1 (2025): Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper Kebidanan Universitas Ngudi Waluy
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Common cold is a contagious disease that can be transmitted through air particles and is located in the respiratory tract. Transmission depends on the size of the particles (droplets) that carry the virus into the respiratory tract. The common cold virus can be transmitted through inhalation, direct contact, or indirect contact. A person exposed to an infectious dose of 10 viruses/droplets, 50% will suffer from common cold. Early symptoms include discomfort from the nose or throat. Then it starts with sneezing, runny nose, and feeling slightly sick. Sometimes followed by mild fever. The nose releases clear and watery fluid in the first few days. Then the nasal discharge becomes thicker, yellow-green in color. Usually, parents feel worried about cough, runny nose, and sore throat in children, especially when the child refuses to eat. This worry is caused because parents do not understand the pathophysiology of cough and cold and lack understanding of how to manage the disease. Besides pharmacological therapy, there is also complementary therapy, which is common cold massage. Massage has several positive effects such as weight gain, better sleep patterns, improved neuromotor development, better emotional bonding, and reduced rates of nosocomial infections including common cold. The purpose of this community service is to increase mothers' knowledge about handling cough and cold in babies/toddlers using non-pharmacological therapy, which is common cold massage. Counseling was given to 24 mothers who had babies/toddlers in Kebon Kliwon Village, Bergas District. The first stage was finding respondents, mothers who have babies/toddlers because they are vulnerable to cough and cold. The second stage was conducting a pre-test about the mother's knowledge. The third stage was delivering materials and management of common cold massage. The fourth stage was post-test. The goal of this counseling is so that mothers are expected to be able to apply common cold massage at home.   Abstrak Common cold merupakan penyakit menular yang dapat bertransmisi lewat partikel udara dan terletak di traktus respiratorius. Penularan bergantung pada ukuran partikel (droplet) yang membawa virus tersebut masuk ke dalam saluran nafas. Virus common cold dapat menular melalui inhalasi, kontak langsung ataupun kontak tidak langsung. Seseorang yang terserang dengan dosis infeksi 10 virus/droplet, 50% akan menderita common cold. Gejala awal berupa rasa tidak enak dari hidung atau tenggorokan. Kemudian mulai bersin-bersin, hidung meler dan merasa sakit ringan. Kadang disertai demam ringan. Hidung mengeluarkan cairan yang encer dan jernih pada hari-hari pertama. Selanjutnya sekret hidung menjadi lebih kental, berwarna kuning hijau. Umumnya orangtua akan merasa khawatir akan batuk, pilek dan radang tenggorokan pada anak-anak serta karena anak menolak makan. Kekhawatiran ini disebabkan karena para orangtua tidak memahami patofisiologi batuk pilek serta kurang memahami upaya untuk tatalaksana pada penyakit tersebut. Selain terapi farmakologis terdapat juga terapi komplementer yaitu pijat commond cold. Pijat memiliki beberapa efek positif dalam hal penambahan berat badan, pola tidur yang lebih baik, peningkatan perkembangan neuromotorik, ikatan emosional yang lebih baik, penurunan tingkat infeksi nosokomial salah satunya common cold. Tujuan pengabdian masyarakat ini untuk meningkatkan pengetahuan ibu mengenai penanganan batuk pilek pada bayi/balita menggunakan terapi non farmakologis yaitu dengan pijat commond cold. Penyuluhan dilakukan kepada 24 ibu yang memiliki bayi/balita di Desa Kebon Kliwon Kecamatan Bergas. Tahap pertama adalah mencari responden edukasi ibu yang memiliki anak bayi/balita karena rentan terkena batuk pilek. Tahap kedua melakukan pre test tentang pengetahun ibu. Tahap ketiga pemaparan materi dan penatalaksanaan pijat commond cold. Tahap ke empat post test. Tujuan dari penyuluhan ini agar ibu diharapkan dapat mengaplikasikan pijat commond cold di rumah.
PERBEDAAN KECEMASAN IBU HAMIL SEBELUM DAN SETELAH MELAKUKAN PRENATAL YOGA Windayanti, Hapsari; Widayati, Widayati; Kristiningrum, Wahyu
Jurnal Ilmiah Kesehatan Ar-Rum Salatiga Vol 5, No 2 (2021)
Publisher : STIKES Ar-Rum Salatiga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36409/jika.v5i2.105

Abstract

Yoga adalah cara untuk mempersiapkan persalinan yang menitikberatkan pada pengendalian otot, teknik pernapasan, relaksasi dan ketenangan pikiran. Teknik relaksasi dapat dilakukan dengan membayangkan sesuatu yang menyenangkan dapat membuat tubuh menjadi relaks. Prenatal yoga yang dilakukan secara teratur dapat menciptakan kesehatan fisik, menghadirkan ketenangan dalam pikiran dan batin. Berlatih yoga dan meditasi secara teratur pada masa hamil akan menjalin komunikasi yang harmonis antara calon ibu dan buah hatinya. Perubahan fisik yang terjadi selama masa hamil akan memengaruhi kehamilan yang tidak nyaman, sehingga ibu merasakan kecemasan dalam menjalani kehamilannya. Berlatih yoga pada masa ini merupakan salah satu solusi yang bermanfaat sebagai media self help yang akan mengurangi ketidaknyamanan/kecemasan selama hamil. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan prenatal yoga terhadap kecemasan ibu hamil. Sampel yaitu ibu hamil trimester 3 di Studio Senam “Qita Yoga”. Metode penelitiannya termasuk eksrperimen semu (Quasi Experimental), data berdistribusi tidak normal maka menggunakan uji wilcoxon. Hasil yang didapatkan yaitu nilai p value sebesar 0,000 yang berarti Ho ditolak. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan kecemasan ibu hamil sebelum dan setelah melakukan prenatal yoga. Saran untuk ibu hamil yaitu prenatal yoga bisa mengurangi kecemasan pada ibu hamil.
GAMBARAAN KEPATUHAN MINUM TABLET Fe DAN PENINGKATAN KADAR HAEMOGLOBIN PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS UNGARAN KABUPATEN SEMARANG Windayanti, Hapsari
Jurnal Ilmiah Kesehatan Ar-Rum Salatiga Vol 2, No 2 (2018)
Publisher : STIKES Ar-Rum Salatiga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36409/jika.v2i2.16

Abstract

Wanita hamil merupakan salah satu kelompok yang rentan masalah gizi terutama anemia gizi besi. Zat besi (Fe) dibutuhkan tubuh untuk membentuk sel darah merah (hemoglobin). Selama hamil, asupan zat besi harus ditambah mengingat selama kehamilan, volume darah pada tubuh ibu meningkat. Sehingga, untuk dapat tetap memenuhi kebutuhan ibu dan menyuplai makanan serta oksigen pada janin melalui plasenta, dibutuhkan asupan zat besi yang lebih banyak. Ketidakpatuhan ibu hamil dalam konsumsi tablet Fe diketahui dari angka perdarahan pada saat persalinan masih tinggi yang disebabkan tidak patuh dalam konsumsi tablet Fe selama kehamilan. Ketidakpatuhan ibu hamil mengkonsumsi tablet Fe yaitu efek samping yang ditimbulkan seperti mual, muntah, dan susah buang air. Desain penelitian yang akan digunakan adalah penelitian studi korelasi dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah Proportional Random Sampling. Sampel pada penelitian ini adalah ibu hamil trimester II-III (12-38 minggu) sebanyak 54 ibu hamil. Hasil penelitian, sebagian besar ibu hamil (37,5%) patuh minum tablet Fe di wilayah kerja Puskesmas Ungaran Kabupaten Semarang. Sebagian besar ibu hamil (63%) mengalami penurunan kadar haemoglobin di wilayah kerja Puskesmas Ungaran Kabupaten Semarang. Keberhasilan kepatuhan minum tablet Fe salah satu peran dari keluarga khususnya suami ibu hamil. Suami mengingatkan ibu untuk minum tablet Fe secara teratur, memantau kepatuhan ibu dengan mengawasi jumlah tablet Fe yang diminum, mengingatkan untuk ibu melakukan pemeriksaan rutin dan mendapatkan tablet Fe, mendampingi ibu dalam pengambilan tablet Fe di pelayanan kesehatan atau membeli di apotik. Penurunan kadar Hb pada ibu hamil pada level tertentu merupakan hal yang normal pada ibu hamil. WHO merekomendasikan batas bawah penurunan Hb adalah 11gr/dl yang artinya bahwa dibawah batas tersebut baru digolongkan anemia pada kehamilan. Penurunan pada trimester pertama (batas aman > 11 gr/dl), kemudian akan mencapai titik terendah pada akhir trimester kedua (batas aman >10,5 gr/dl) kemudian berlahan naik selama trimester ketiga.
Pengetahuan Remaja Putri tentang Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI): Knowledge of Young Women about Breast Self-Examination (BSE) Windayanti, Hapsari; Adimayanti, Eka; Siyamti, Dewi
Indonesian Journal of Midwifery (IJM) Vol. 6 No. 1 (2023): Maret 2023
Publisher : Universitas Ngudi waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (190.753 KB) | DOI: 10.35473/ijm.v6i1.2197

Abstract

In young women there is a very important stage of development, namely biological and physiological development which can determine the quality of oneself to become an adult. Menstruation is one indicator of female sexual maturity. During the menstrual cycle, it is necessary to pay attention to personal hygiene during menstruation and handling menstrual pain. In addition to this during the menstrual cycle there are things that are also of concern to adolescents, namely early detection of breast cancer, because young age is not a guarantee of being safe from breast cancer. Recognizing the incidence of cancer is important because it can reduce the incidence of new cancers. Prevention and early detection efforts are needed which will be easier to do when the risk factors and symptoms of cancer are identified. Breast cancer is very dangerous and must be watched out for early on. Nevertheless, breast cancer can be prevented by living a healthy lifestyle, routinely carrying out Breast Self-Examination (BSE) which is done by every woman. The purpose of the study was to describe the knowledge of young women about BSE. The study was conducted on 76 class X students, majoring in Multi Media (MM), Computer and Network Engineering (TKJ), Industrial Electronic Engineering (TEI) at SMK NU Ungaran with accidental sampling as a sampling technique. Assessment of knowledge of young women was carried out with a questionnaire about BSE examination. The research data obtained were 18 students (23.7%) had less knowledge, 25 students (32%) had good knowledge and 33 students (43%) had sufficient knowledge. Suggestions for schools are that it is hoped that the formation of peers can be an approach to assist young women in obtaining health education, especially about BSE, in collaboration with the puskesmas or the nearest health institution   Abstrak Pada remaja putri terjadi tahap perkembangan yang sangat penting, yaitu perkembangan biologis dan fisiologis yang dapat menentukan kualitas diri untuk menjadi seseorang yang dewasa. Haid merupakan salah satu indikator kematangan seksual perempuan. Selama siklus haid perlu diperhatikan tentang personal hygiene selama haid dan penanganan nyeri haid. Selain hal tersebut selama siklus haid ada hal yang juga menjadi perhatian remaja yaitu deteksi dini kanker payudara, karena usia muda bukan jaminan aman dari kanker payudara. Pengenalan kejadian kanker menjadi penting karena dapat menurunkan kejadian baru kanker diperlukan upaya pencegahan dan deteksi dini yang akan lebih mudah dilakukan ketika faktor risiko dan gejala kanker sudah dikenali. Kanker payudara sangat berbahaya dan harus diwaspadai sejak dini. Meskipun demikian, kanker payudara dapat dicegah dengan perilaku hidup sehat, rutin melakukan Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) yang dilakukan oleh setiap perempuan Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui gambaran pengetahuan remaja putri tentang SADARI. Penelitian dilakukan pada 76 siswi kelas X, jurusan Multi Media (MM), Tehnik Komputer dan Jaringan (TKJ), Tehnik elektronik Industri (TEI) SMK NU Ungaran dengan teknik pengambilan sampel menggunakan accidental sampling. Penilaian pengetahuan remaja putri dilakukan dengan kuesioner tentang pemeriksaan SADARI. Data hasil penelitian diperoleh sebanyak 18 siswi (23,7%) mempunyai pengetahuan kurang, sebanyak 25 siswi (32%) mempunyai pengetahuan baik dan sebanyak 33 siswi (43%) mempunyai pengetahuan cukup. Saran untuk sekolah diharapkan adanya pembentukan teman sebaya bisa menjadikan salah satu pendekatan untuk membantu remaja putri dalam mendapatkan edukasi kesehatan khususnya tentang SADARI, dengan bekerja sama dengan pihak puskesmas ataupun institusi kesehatan terdekat.
Hubungan Pengetahuan dengan Sikap SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri) pada Remaja Putri: The Correlation between Knowledge and Attitudes Young Women about Breast Self-Examination (BSE) Windayanti, Hapsari; Widayati
Indonesian Journal of Midwifery (IJM) Vol. 6 No. 2 (2023): September 2023
Publisher : Universitas Ngudi waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35473/ijm.v6i2.2581

Abstract

The number of breast cancer cases is ranked second after cervical cancer, the most common among women in the world. A survey conducted by WHO stated that 8-9% of women suffer from breast cancer. Breast self-examination is very important because almost 85% of breast lumps are discovered by sufferers themselves. This method is very simple, but it is hoped that it can reduce the high number of breast cancer sufferers, because the earlier it is detected, the faster the treatment process is needed. BSE is an important thing for teenagers to know to help teenagers carry out early detection of breast cancer. Good knowledge about BSE can help teenagers have a positive attitude towards themselves. The aim of the research is to determine the relationship between knowledge and BSE attitudes in young women. The population of female students at SMK "S" in Temanggung was 35 respondents. The sampling technique used was Accidental Sampling of 29 respondents. Data analysis used frequency distribution and Chi Square test. The research results showed that there was nocorrelation between knowledge and BSE (p value > 0.05).   Abstrak Jumlah kasus kanker payudara menduduki peringkat kedua setelah kanker serviks yang paling banyak diderita wanita di dunia. Survei yang dilakukan WHO menyatakan 8–9% wanita mengalami kanker payudara. Pemeriksaan payudara sendiri sangat penting untuk dilakukan karena hampir 85% benjolan di payudara ditemukan oleh penderita sendiri. Metode ini sangat sederhana, namun diharapkan dapat menekan tingginya angka penderita kanker payudara, karena semakin awal terdeteksi maka semakin cepat proses pengobatan yang diperlukan. SADARI menjadi hal yang penting untuk diketahui oleh remaja untuk membantu remaja melakukan deteksi dini dari kanker payudara. Pengetahuan yang baik mengenai SADARI dapat membantu remaja mempunyai sikap yang positif terhadap dirinya. Tujuan penelitiannya yaitu  untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan dengan sikap SADARI pada remaja putri. Populasinya siswi SMK “S” di Temanggung sebanyak 35 responden. Tehnik sampling yang digunakan adalah accidental sampling, sebanyak 29 responden. Analisis data menggunakan distribusi frekuensi dan uji Chi Square. Hasil penelitian didapatkan bahwa tidak terdapat hubungan antara pengetahuan dengan sikap SADARI (p value > 0,05)
Penerapan Metode Edukasi Interaktif "Ular Tangga” untuk Mengoptimalkan Pemahaman Gizi pada Ibu Hamil Widayati; Hapsari Windayanti
INDONESIAN JOURNAL OF COMMUNITY EMPOWERMENT (IJCE) Vol. 7 No. 2 (2025): Indonesian Journal of Community Empowerment November 2025
Publisher : UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35473/ijce.v7i2.4241

Abstract

Stunting is a child growth disorder that causes them to be short in stature. Fortunately stunting in children can be prevented during pregnancy. Stunting is a problem that occurs in almost all regions of Indonesia. One in three toddlers in Indonesia suffers from stunting, which affects their growth and development.  Based on 2018 Riskesdas data, stunting cases reached 30.8% (Ri, 2018) while the WHO has set a threshold whereby Indonesia has a high prevalence rate (30-39%). Stunting is a condition of growth failure in toddlers due to prolonged malnutrition, especially during the first 1000 days of life (HPK). Babies born with low birth weight will experience incomplete growth and cause stunting in children. Improving nutrition during pregnancy can improve the nutritional status of pregnant women thereby preventing stunting (Syakur et al., 2023). Cognitive and motor development barriers that will affect brain development and abilities in school. Meanwhile, the long-term impact of impaired brain development in early childhood will result in decreased intellectual capacity neurological disorders and a negative impact on productivity in adulthood. This community service program aims to provide pregnant women with knowledge about nutrition as a primary measure to prevent stunting. Health education was provided interactively and through demonstrations using a snake ladder game involving 37 pregnant women. The stages included preparation, implementation, and evaluation. The pre-test results showed that 10.8% of pregnant women had good knowledge and after receiving health education 86.5% had good knowledge. The results of the implementation showed an increase in pregnant women's knowledge about maternal nutrition.   ABSTRAK Stunting merupakan gangguan tumbuh kembang anak yang menyebabkan tubuh mereka berperawakan pendek. Beruntungnya, masalah stunting pada anak sudah dapat dicegah sejak masa kehamilan. Permasalahan stunting terjadi hampir di seluruh wilayah Indonesia. Satu dari tiga anak balita di Indonesia mengalami stunting dan berdampak pada tumbuh kembangnya.  Berdasarkan data Riskesdas 2018, kasus stunting mencapai 30,8% (RI, 2018), sementara WHO menetapkan ambang batas yang mana Indonesia menempati pada angka dengan prevalensi tinggi (30-39%). Stunting merupakan keadaan gagal tumbuh pada balita akibat dari kekurangan gizi yang lama terutama pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Bayi yang dilahirkan dengan berat badan lahir rendah akan mengalami pertumbuhan yang tidak sempurna dan menyebabkan stunting pada anak. Perbaikan nutrisi semenjak hamil dapat meningkatkan status nutrisi ibu hamil sehingga dapat mencegah stunting (Syakur et al., 2023). Hambatan perkembangan kognitif dan motorik yang akan berpengaruh pada perkembangan otak dan kemampuan di sekolah. Sedangkan dampak jangka panjang akibat terganggunya perkembangan otak diwaktu kecil akan mengakibatkan menurunnya intelektual, terjadinya gangguan fungsi saraf sehingga berpengaruh pada hasil produktifitasnya waktu dewasa. Program pengabdian masyarakat ini bermaksud untuk memberikan pengetahuan ibu hamil tentang nutrisi ibu hamil sebagai upaya primer dalam pencegahan stunting. Pemberian Pendidikan Kesehatan dilakukan secara interaktif dan demonstrasi dengan menggunakan ular tangga yang melibatkan 37 ibu hamil. Tahapannya meliputi tahap persiapan, pelaksanaan dan evaluasi. Hasil pre-test menunjukkan bahwa pengetahuan ibu hamil yang berpengetahuan baik sebesar 10,8% dan setelah diberikan Pendidikan Kesehatan yang berpengetahuan baik sebesar 86,5%. Hasil kegiatan pelaksanaan menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan ibu hamil tentang nutrisi ibu hamil.
Co-Authors Adeya Ilma Permana Afriyani, Luvi Dian Agustin Dwiningrum Ainun Mardiah ainun Akhid Suraiya Alif’fah Setiyana Putri Alya Fernanda Khairani Alya Fernanda Khairani amanda putri Amandha Rassya D Ameliana Friskia Rahmadini Amilatun Azizah Ana Sulisnani Ana Zully Astuti Ananda, Ayu Anasa Laila Wiradani Andaeni, Wahyu Retno Anggi Anggun Puspita Dewi Anisa Indarti Aprilia, Nia Aprillia Rahmasanti Ari Budiawati Ari Widayaningsih Ari Widyaningsih Arina Manasika Pridanti Rimbawati Arsfandi, Asraria Asmanah Asmida Erliana Simatupang Asraria Arsfandi Avisha Ladyana Fitri Ayu Ananda Ayu, Galih Cahyaningrum Cahyaningrum Cahyaningrum Cahyaningrum Calista Desy R Christania R.L Hawa Dania Aprilia Delvianti Tandean Denil Shintiya Desti, Fransisca Dewi Siyamti Dewianti, Azelia Dhini Kusumastuti Dian Ayu Tias Pradani Diana Rosanti Dina Dina Fitrianingtyas Dita Sintama Domingas Da Costa Dwi Prasetyo Rini Eka Adimayanti Eka Setyawati Endah Pratiwi, Putri Endang Rahayu Erliyani Ernawati Eti Salafas Eva Desitasari Fatchiyah, Siti Febria, Rizky Febriana, Diana Feni Dwiyanti Feni Noviyani Finoria Vitoria Fitri Nuraeni KD Fitri Rismawati Fitria Primi Astuti Fitriyani, Windy Fitriyatul Munawaroh Frisca Anggraeni Manik Goncalves, Josefina Handayana Hanik Ekowati hapita Hapitha Hartini Hartini Haryati Hawa, Christania R.L Heldayati Heni Rusmayani Heni Setyowati Herlina Sri Komala Dewi Herlina Tipuk Rosdiana Hermalia Andra Ristanti Hermin Limbu Hidayanti, Nur Ikka Bella Seftiyani Ilya Wanawati Indawati Indriani Kasih Sabwan Indriyani Suroso Intan Permata Sari Isfaizah Istatik Ulyanita Izzah, Lu’luul Fitrotul Jumiati Kamini Kartika Sari Khairani, Alya Fernanda Khoeriah, Hanifah Kinanti Kurniawati La Tanjo, Yunita Laeli Fauzia Lailatul Farihah Lia Indah Fil Mina Lidia Arjulia Sari Lilis Jayanti Lisa Komalasari Listyaningsih, Moneca Diah Lu’luul Fitrotul Izzah Maemunah Maemunah Manik, Frisca Anggraeni Marjini Martiningsih Masruroh Masruroh . Masruroh Masruroh Maya Kurnia Dewi Maya Kurnia Dewi Maya Kurnia Dewi, Maya Kurnia Meisya Tiara Herlina Melna Mila Elvi Ekayanti Moneca Diah Listiyaningsih Muhdia Muliana Mulyani Mulyani Mulyani Mulyani Munasifah, Munasifah Nadia Oktaviana Nafa Nofitasari Nanda Azabi Ni Kadek Cahyaningsih Nia Aprilia Nining Fuji Lestari Novi Ridianti nugraheni latifah Nur Azizah Nur Hidayanti nur risqiyati, mufatikha Nurida Dyah Nurlela NURUL HIDAYAH Oktaviani, Ismi Pagirik, Sintia Pinto, Martinha Pipit Ariani Pirawati prabaningrum, titis dwicahya Prihatiningsih Purwati Putri Ayuni Sari Putri Lestari Aulia Putri Rahmawati Putri, Alif’fah Setiyana Putri, Septiani Dewi qurratul ain , aprilia Rahayu, Nisfia rahmadani, mutia Rahmadini, Ameliana Friskia Rambu Anggi Hunga Meha Retnowati, Aryani Rika Yunita Ernanda Rinawati Rinawati Rinawati Rinawati Rinawati Rini Septianasari Rini Susanti Risa Khalisah Riska Selviana Riski Febriana Dewi Rosita Sekar Tanjung Sabwan, Indriani Kasih Sairoh Sari Kusmiati Sari, Lidia Arjulia Sari, Putri Ayuni Sasminayati Septabela Mahardika Septiningrum Setyowati, Hesti Silvie Nurbaeni Siti Aisyah Siti Shofia Luthfiyati Annisa Siti Suwarsih Siti Waslikhah Siwi Indriatni Sofiyanti, Ida Sonia Alice Da Costa Sri Sutarti Sri Widyawati Suci Rohandayani Sudarni Sugeng Maryanto Sulistyani, Tyas Susiani Heni I Syarifah Zaidah Putri Al-Hinduan Tasuib, Maria Jessyca Titik Nor Hidayah Tri Fitriana Sakti Tri Widi Murtiningsih Trianingsih Tristiana Uci Nurmala Ucia Rorin Ulfi Amalia Uli Che Agutine Ulya Sesa Febriani Vanisa Veftisia, Vistra Vidya Efliliana Wahyu Indah Lestari Wahyu Kristiningrum Wahyu Retno Andaeni Watmawati Widayati Widayati Widayati Widayati Widyaningsih, Ari Wijayanti, Desi yance kristiani lodo Yenny Rahmawati Yesinta Mona Agustin Yuli Nur Asiyah Yulia Nur Khayati Yulianti, Rizkhiana Yuliastuti, Evy Yuni Frischila