Claim Missing Document
Check
Articles

Asuhan Kebidanan Continuity of Care (COC) pada Ny”D” Umur 30 Tahun G2P1A0 di Klinik Pratama Noah Arofah Bekasi Siti Waslikhah; Hapsari Windayanti
Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo Vol. 4 No. 1 (2025): Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper Kebidanan Universitas Ngudi Waluy
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Continuity of care (CoC) in midwifery is a series of continuous and comprehensive service activities ranging from pregnancy, childbirth, postpartum care, newborn services and family planning services that connect women's health needs in particular and the personal circumstances of each individual (Richards et al., 2019). Continuity of Care is a service that is achieved when there is a continuous relationship between a woman and a midwife. Continuity of care is related to the quality of services over time, which requires a continuous relationship between patients and health professionals. Midwifery services should be provided from the beginning of pregnancy, throughout the trimester of pregnancy and during labor until the first six weeks postpartum. Maternal Mortality Rate (MMR) and Infant Mortality Rate (AKB) are one of the important indicators of public health status. The highest cause of maternal mortality in Semarang is due to bleeding, preeclampsia/eclampsia. While in babies it is due to birth with Low Birth Weight, asphyxia, congenital disorders. The efforts made to address these problems are to provide services on an ongoing basis Continuity Of Care (COC). The purpose of writing this report is to carry out midwifery care in a Continuity Of Care (CoC) in pregnant women, childbirth, BBL, postpartum and family planning at the Noah Arofah Primary Clinic Bekasi. The method in this study is descriptive in the form of a case study, which is to examine a problem through a case consisting of a single unit. A single unit in question can contain 1 person, a group of residents affected by a problem. The author monitored pregnant women 5 times. The monitoring results obtained were complaints of discomfort of pregnant women in the second to third trimester. Vaginal delivery on April 13, 2025 at 01.45 WIB, male gender. The author's care for pospartum visit 1 to pospartum visit 4 was carried out well, but on the seventh day of pospartum visit, the mother experienced less and less breast milk so that she was given oxytocin massage. The care of  neonatal visit 1 to  neonatal visit 4 was carried out well without problems. The mother used injectable birth control for 3 months and no problems were found. The care has been provided comprehensively and there is no gap between theory and practice in the Comprehensive Care of Mrs. D and her baby. This case study was carried out at the Noah Arofah Primary Clinic in Bekasi. in December 2024 until May 2025.the subject of the case study is Mrs.D G2P1A0. The data collection technique uses primary data and secondary data. Primary data were obtained through observation, physical examination, and individual interviews, as well as documentation using a study format, while secondary data was obtained from KIA books. In carrying out research on pregnancy care, ANC visits were given 5 times in the second trimester 2x and 3x in the third trimester 3x. on April 5, 2025 the gestational age was 39 weeks. childbirth care 1 time during the care of period I, period II, period III, and period IV. Newborn care was 5 times, namely at 6 hours, 3 days, 7 days, 14 days and 40 days with primary data, postpartum care, 5 times, namely six hours, seven days, fourteen days and 20 days after childbirth with primary data and family planning counseling was one time, namely on the 40th day after childbirth with primary data.   Abstrak Continuity of care (CoC) dalam kebidanan adalah serangkaian kegiatan pelayanan yang berkelanjutan dan menyeluruh mulai dari kehamilan, persalinan, nifas, pelayanan bayi baru lahir serta pelayanan keluarga berencana yang menghubungkan kebutuhan kesehatan perempuan khususnya dan keadaan pribadi setiap individu Continuity of Care merupakan pelayanan yang tercapai apabila terjalin hubungan yang berkesinambungan antara seorang wanita dengan bidan. Kesinambungan perawatan berkaitan dengan kulitas layananan dari waktu ke waktu, yang memerlukan hubungan berkelanjutan antara pasien dan tenaga profesianal kesehatan. Pelayanan kebidanan harus diberikan sejak awal kehamilan, seluruh trimester kehamilan dan selama persalinan sampai dengan enam minggu pertama post partum. Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) menjadi salah satu indikator penting dari derajat kesehatan masyarakat. Sementara pada bayi adalah karena kelahiran dengan Berat Bayi Lahir Rendah, asfiksia, kelainan kongenital. Upaya yang dilakukan untuk masalah tersebut adalah dengan memberikan pelayanan secara berkesinambungan Continuity Of Care (COC). Tujuan dari penulisan laporan ini adalah untuk melakukan asuhan kebidanan secara Continuity Of Care (CoC) pada ibu hamil, bersalin, BBL, nifas dan KB di Klinik Pratama Noah Arofah Bekasi. Metode dalam penelitian ini diskriptif yang berupa studi penelaahan kasus (case study) yaitu meneliti suatu permasalahan melalui suatu kasus yang terdiri dari unit tunggal. Unit tunggal yang dimaksud dapat berisi satu orang, sekelompok penduduk yang terkena suatu masalah. Pemantauan ibu hamil dilakukan penulis sebanyak 5 kali. Hasil pemantauan yang didapatkan adalah keluhan ketidaknyamanan ibu hamil pada trimester 2 sampai 3. Persalinan secara pervaginam tanggal 13 April 2025 pukul 01.45 WIB, jenis kelamin laki-laki. Asuhan Kunjungan nifas 1 sampai kunjungan nifas 4 penulis laksanakan dengan baik namun di kunjungan nifas  hari ke tujuh ibu mengalami Asi yang keluar semakin sedikit sehingga diberikan Pijat oksitosin. Asuhan kunjungan neonatus 1 sampai kunjungan neonatus 4 dilaksanakan dengan baik tanpa masalah. Ibu menggunakan KB suntik 3 bulan dan tidak ditemukan masalah. Asuhan telah diberikan secara komprehensif dan tidak terdapat kesenjangan antara teori dan praktik pada Asuhan Komprehensif Ny. D dan bayinya. Studi kasus ini dilaksanakan di di Klinik Pratama Noah Arofah Bekasi. pada bulan Desember 2024 sampai Mei 2025. Subjek studi kasus yaitu Ny. D G2P1A0. Teknik pengumpulan data menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui observasi, pemeriksaan fisik, dan wawancara individu, serta dokumentasi menggunakan format pengkajian, sedangkan data sekunder diperoleh dari buku KIA. Dalam melaksanakan penelitian pada asuhan kehamilan diberikan kunjungan ANC sebanyak 5 kali pada trimester dua 2 kali dan trimester tiga 3 kali. pada tanggal 05 April 2025 usia kehamilan 39 Minggu. pengasuhan persalinan sebanyak 1 kali saat asuhaan kala I, kala II, kala III, dan kala IV. Asuhan bayi baru lahir sebanyak 5 kali, yaitu pada 6 jam, 3 hari, 7 hari, 14 hari dan 40 hari dengan data primer, pengasuhan nifas, 5 kali yaitu enam jam, tujuh hari, empat belas hari dan 20 hari setelah melahirkan dengan data primer dan keluarga penyuluhan keluarga berencana yaitu satu kali yaitu pada hari ke-40 setelah melahirkan dengan data primer.
Edukasi Akupresur dalam Mengurangi Nyeri Haid pada Remaja Putri di Desa Cenang Kabupaten Brebes Eka Setyawati; Ernawati; Endang Rahayu; Sari Kusmiati; Yesinta Mona Agustin; Hapsari Windayanti
Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo Vol. 4 No. 1 (2025): Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper Kebidanan Universitas Ngudi Waluy
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dysmenorrhea is a common menstrual disorder among adolescent girls that significantly impacts daily activities and quality of life. In Cenang Village, Brebes, most adolescents rely solely on painkillers without knowledge of non-pharmacological alternatives such as acupressure. This community service activity aimed to improve adolescents’ knowledge and skills in managing menstrual pain through acupressure techniques. A pre-experimental design with one group pretest-posttest was used, involving 30 girls aged 10–14 years. The intervention included health education and hands-on training in acupressure on specific points (LI4, SP6, PC6, and LR3). The evaluation showed a significant improvement in knowledge, from 23.3% categorized as good in the pretest to 73.3% in the posttest. The educational session was delivered through participatory and contextual methods aligned with active learning and Notoatmodjo’s theory of health promotion. The program also shifted adolescents' attitudes towards safer pain management and fostered collaboration between local health cadres, midwives, and youth. This activity proved effective and feasible to replicate in other adolescent health services (Posyandu Remaja) to enhance reproductive health literacy and self-management in rural youth communities communities. By empowering adolescents with knowledge and skills related to reproductive health, the programme not only improved their understanding but also encouraged them to take an active role in their health decisions, ultimately contributing to healthier futures for themselves and their peers.   Abstrak Dismenore merupakan salah satu gangguan menstruasi yang umum dialami remaja putri dan berdampak pada aktivitas harian serta kualitas hidup. Di Desa Cenang, Brebes, sebagian besar remaja hanya mengandalkan obat pereda nyeri tanpa pengetahuan alternatif non-farmakologis seperti akupresur. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan remaja dalam mengelola nyeri haid melalui teknik akupresur. Metode yang digunakan adalah pre-eksperimental dengan desain one group pretest-posttest, melibatkan 30 remaja putri usia 10–14 tahun. Intervensi dilakukan melalui edukasi dan pelatihan langsung teknik akupresur pada titik LI4, SP6, PC6, dan LR3. Hasil evaluasi menunjukkan peningkatan signifikan pengetahuan, dari 23,3% kategori baik pada pretest menjadi 73,3% setelah posttest. Edukasi ini dilakukan secara partisipatif dan kontekstual, sesuai dengan pendekatan pembelajaran aktif dan teori promosi kesehatan menurut Notoatmodjo. Kegiatan juga berdampak pada perubahan sikap remaja terhadap penanganan nyeri haid serta membangun kolaborasi antara kader, bidan, dan remaja. Program ini terbukti efektif, aplikatif, dan layak direplikasi di posyandu remaja lainnya untuk meningkatkan pemberdayaan dan kemandirian remaja putri dalam menjaga kesehatan reproduksinya.
Hubungan Pendidikan Dengan Pengetahuan Tentang Aromaterapi Pada Ibu Hamil Di Wilayah Kerja Puskesmas Bergas Khairani, Alya Fernanda; widayati, Widayati; Windayanti, Hapsari
Midwifery Care Journal Vol. 6 No. 3 (2025): July 2025
Publisher : Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/micajo.v6i3.13413

Abstract

 translator AfrikaansAlbanian - shqipeArabic - ‎‫العربية‬‎Armenian - ՀայերէնAzerbaijani - azərbaycancaBasque - euskaraBelarusian - беларускаяBengali - বাংলাBulgarian - българскиCatalan - catalàChinese - 中文(简体中文)Chinese - 中文 (繁體中文)Croatian - hrvatskiCzech - češtinaDanish - danskDutch - NederlandsEnglishEsperanto - esperantoEstonian - eestiFilipinoFinnish - suomiFrench - françaisGalician - galegoGeorgian - ქართულიGerman - DeutschGreek - ΕλληνικάGujarati - ગુજરાતીHaitian Creole - kreyòl ayisyenHebrew - ‎‫עברית‬‎Hindi - हिन्दीHungarian - magyarIcelandic - íslenskaIndonesian - Bahasa IndonesiaIrish - GaeilgeItalian - italianoJapanese - 日本語Kannada - ಕನ್ನಡKorean - 한국어Latin - Lingua LatinaLatvian - latviešuLithuanian - lietuviųMacedonian - македонскиMalay - Bahasa MelayuMaltese - MaltiNorwegian - norskPersian - ‎‫فارسی‬‎Polish - polskiPortuguese - portuguêsRomanian - românăRussian - русскийSerbian - СрпскиSlovak - slovenčinaSlovenian - slovenščinaSpanish - españolSwahili - KiswahiliSwedish - svenskaTamil - தமிழ்Telugu - తెలుగుThai - ไทยTurkish - TürkçeUkrainian - українськаUrdu - ‎‫اردو‬‎Vietnamese - Tiếng ViệtWelsh - CymraegYiddish - יידיש  Double-click Select to translate  Knowledge is very closely related to education, people with higher education are expected to have wider knowledge. The level of education affects the understanding and use of aromatherapy among pregnant mothers through a variety of ways, ranging from the ability to access and understand information to the practices of use and safety evaluation. Aromatherapy itself has benefits for pregnant mothers in managing symptoms such as stress, nausea, and pain. To find out the relationship between education and knowledge about aromatherapy in pregnant mothers in the work area of Bergas health center. This research uses a correlation analytical design with a quantitative approach. The population in this study was pregnant women with a total of 120 pregnant women. The sample in this study was pregnant women with a total of 92 respondents using the formula slovin, sampling techniques with techniques purposive sampling by design cross-sectional, data collection tools use questionnaires, analysis tests use tests chi square. The results of the study showed a large height of middle-educated mothers of 36 pregnant women (39.1) and a large number of mothers with sufficient knowledge of 47 pregnant mothers (51.1%). The result of the analysis of the chi-square test there was a significant relationship between education and knowledge of aromatherapy in pregnant mother in the working area Bergas health center with p-value (0,001) < α (0,05). The higher the level of education of pregnant women, the better the level of knowledge about aromatherapy in pregnant women.
Pijat Tui Na untuk Meningkatkan Nafsu Makan pada Bayi dan Balita di Dusun Krajan Desa Candirejo Kecamatan Pringapus Nadia Oktaviana; Hapsari Windayanti; Novi Ridianti; Nurlela; Wijayanti, Desi; Rinawati
Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo Vol. 4 No. 1 (2025): Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper Kebidanan Universitas Ngudi Waluy
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tui Na massage is a form of complementary therapy based on acupressure that is effective in overcoming appetite disorders in toddlers. In addition to increasing appetite, this massage also strengthens the emotional connection between children and parents through gentle touch and positive pressure, which can prevent psychological problems in children (Putri & Megasari, 2022). As a non-pharmacological method, Tui Na massage can stimulate increased appetite so that children's nutritional needs can be optimally met. Eating difficulties in toddlers are characterized by behavior of refusing food, choosing types of food (picky eaters), eating in small portions, and long meal durations. This condition has an impact on the child's nutritional status, which is indicated by weight that does not match the growth chart, or even decreases. Children with eating problems also tend to get tired easily, are less active, and have difficulty concentrating. The three main factors that cause eating difficulties in toddlers include decreased appetite, digestive tract disorders, and eating disorders, especially oral motor disorders. This community service activity was carried out directly with the stages of pre-test knowledge about Tui Na Massage, counseling and distribution of leaflets, demonstration of Tui Na Massage techniques, question and answer sessions, post-tests, and documentation. The instruments used included questionnaires for pre- and post-tests, educational media in the form of leaflets, phantom dolls, and massage oil.             Abstrak Pijat Tui Na merupakan salah satu bentuk terapi komplementer berbasis akupresur yang efektif dalam mengatasi gangguan nafsu makan pada anak balita. Selain meningkatkan nafsu makan, pijat ini juga memperkuat hubungan emosional antara anak dan orang tua melalui sentuhan lembut dan tekanan positif, yang dapat mencegah timbulnya masalah psikologis pada anak (Putri & Megasari, 2022). Sebagai metode non-farmakologis, Pijat Tui Na mampu merangsang peningkatan nafsu makan sehingga kebutuhan nutrisi anak dapat tercukupi secara optimal. Kesulitan makan pada balita ditandai dengan perilaku menolak makanan, memilih jenis makanan (picky eater), makan dalam porsi kecil, serta durasi makan yang lama. Kondisi ini berdampak pada status gizi anak, yang ditunjukkan dengan berat badan tidak sesuai grafik pertumbuhan, bahkan mengalami penurunan. Anak dengan masalah makan juga cenderung mudah lelah, kurang aktif, dan mengalami gangguan konsentrasi. Tiga faktor utama penyebab kesulitan makan pada balita meliputi penurunan nafsu makan, gangguan saluran cerna, serta gangguan proses makan, terutama gangguan oral motor. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilaksanakan secara langsung dengan tahapan pre-test pengetahuan tentang Pijat Tui Na, penyuluhan dan pembagian leaflet, demonstrasi teknik Pijat Tui Na, sesi tanya jawab, post-test, serta dokumentasi. Instrumen yang digunakan meliputi kuesioner untuk pre dan post-test, media edukasi berupa leaflet, boneka phantom, dan minyak pijat.
Literature Review : Pengetahuan, Sikap dan Perilaku dalam Pemberian ASI Eksklusif Septabela Mahardika; Muliana; Fitri Rismawati; Syarifah Zaidah Putri Al-Hinduan; Hermin Limbu; Lilis Jayanti; Riski Febriana Dewi; Siti Shofia Luthfiyati Annisa; Dina; Anggun Puspita Dewi; Hapsari Windayanti
Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo Vol. 4 No. 1 (2025): Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper Kebidanan Universitas Ngudi Waluy
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Exclusive breastfeeding is breast milk given to babies up to 6 months of age without any complementary foods except medicines and vitamins (Astuti et al., 2020). Breastfeeding is a scientific process, and millions of mothers around the world successfully breastfeed their babies without ever reading a book on breastfeeding. With the times, the science of breastfeeding is sometimes forgotten. In this study, the design or model used was a literature review, also known as a literature review. This literature review was obtained from Google Scholar and PubMed databases with publication years 2009-2024. The results of the study include the triggering factors in exclusive breastfeeding to infants are knowledge, attitudes, and behavior of mothers, where most mothers still do not understand the benefits of exclusive breastfeeding. The coverage of exclusive breastfeeding is still below the target so it is hoped that there will be efforts to provide comprehensive education for the community regarding the importance of exclusive breastfeeding for 6 months, and breastfeeding continues until the age of 2 years. The role of health workers is needed to provide education related to the importance of exclusive breastfeeding, lactation management education so that mothers will be more motivated to provide exclusive breastfeeding.             Abstrak ASI eksklusif adalah air susu ibu yang diberikan kepada bayi sampai dengan usia 6 bulan tanpa makanan pendamping apapun kecuali obat-obatan dan vitamin (Astuti et al., 2020). Menyusui adalah suatu proses ilmiah, dan berjuta-juta ibu di seluruh dunia berhasil menyusui bayinya tanpa pernah membaca buku tentang ASI. Seiring dengan perkembangan zaman, ilmu tentang menyusui kadang-kadang dilupakan. Dalam penelitian ini, desain atau model yang digunakan adalah tinjauan pustaka, juga dikenal sebagai tinjauan literatur. Literature Review ini didapatkan dari database Google Scholar dan PubMed dengan tahun publikasi 2009-2024. Literatur review ini bertujuan untuk mengetahui pengetahuan, sikap, dan perilaku ibu dalam pemberian ASI Eksklusif, di mana sebagian besar ibu masih belum paham tentang manfaat pemberian ASI Eksklusif. Cakupan pemberian ASI Eksklusif masih dibawah target sehingga diharapkan adanya upaya dalam memberikan edukasi yang menyeluruh bagi masyarakat terkait dengan pentingnya pemberian ASI Eksklusif selama 6 bulan, dan ASI terus dilanjutkan hingga usia 2 tahun. Peran tenaga kesehatan sangat dibutuhkan untuk memberikan edukasi terkait dengan pentingnya pemberian ASI Eksklusif, edukasi mengelola laktasi sehingga para ibu akan lebih termotivasi untuk memberikan ASI Eksklusif.
Edukasi Pijat Commond Cold dalam Mengatasi Gejala Batuk Pilek pada Bayi dan Balita Rambu Anggi Hunga Meha; Nanda Azabi; Anasa Laila Wiradani; Calista Desy R; Finoria Vitoria; Amandha Rassya D; Rini Susanti; Hapsari Windayanti; Kartika Sari; Widayati
Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo Vol. 4 No. 1 (2025): Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper Kebidanan Universitas Ngudi Waluy
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Common cold is a contagious disease that can be transmitted through air particles and is located in the respiratory tract. Transmission depends on the size of the particles (droplets) that carry the virus into the respiratory tract. The common cold virus can be transmitted through inhalation, direct contact, or indirect contact. A person exposed to an infectious dose of 10 viruses/droplets, 50% will suffer from common cold. Early symptoms include discomfort from the nose or throat. Then it starts with sneezing, runny nose, and feeling slightly sick. Sometimes followed by mild fever. The nose releases clear and watery fluid in the first few days. Then the nasal discharge becomes thicker, yellow-green in color. Usually, parents feel worried about cough, runny nose, and sore throat in children, especially when the child refuses to eat. This worry is caused because parents do not understand the pathophysiology of cough and cold and lack understanding of how to manage the disease. Besides pharmacological therapy, there is also complementary therapy, which is common cold massage. Massage has several positive effects such as weight gain, better sleep patterns, improved neuromotor development, better emotional bonding, and reduced rates of nosocomial infections including common cold. The purpose of this community service is to increase mothers' knowledge about handling cough and cold in babies/toddlers using non-pharmacological therapy, which is common cold massage. Counseling was given to 24 mothers who had babies/toddlers in Kebon Kliwon Village, Bergas District. The first stage was finding respondents, mothers who have babies/toddlers because they are vulnerable to cough and cold. The second stage was conducting a pre-test about the mother's knowledge. The third stage was delivering materials and management of common cold massage. The fourth stage was post-test. The goal of this counseling is so that mothers are expected to be able to apply common cold massage at home.   Abstrak Common cold merupakan penyakit menular yang dapat bertransmisi lewat partikel udara dan terletak di traktus respiratorius. Penularan bergantung pada ukuran partikel (droplet) yang membawa virus tersebut masuk ke dalam saluran nafas. Virus common cold dapat menular melalui inhalasi, kontak langsung ataupun kontak tidak langsung. Seseorang yang terserang dengan dosis infeksi 10 virus/droplet, 50% akan menderita common cold. Gejala awal berupa rasa tidak enak dari hidung atau tenggorokan. Kemudian mulai bersin-bersin, hidung meler dan merasa sakit ringan. Kadang disertai demam ringan. Hidung mengeluarkan cairan yang encer dan jernih pada hari-hari pertama. Selanjutnya sekret hidung menjadi lebih kental, berwarna kuning hijau. Umumnya orangtua akan merasa khawatir akan batuk, pilek dan radang tenggorokan pada anak-anak serta karena anak menolak makan. Kekhawatiran ini disebabkan karena para orangtua tidak memahami patofisiologi batuk pilek serta kurang memahami upaya untuk tatalaksana pada penyakit tersebut. Selain terapi farmakologis terdapat juga terapi komplementer yaitu pijat commond cold. Pijat memiliki beberapa efek positif dalam hal penambahan berat badan, pola tidur yang lebih baik, peningkatan perkembangan neuromotorik, ikatan emosional yang lebih baik, penurunan tingkat infeksi nosokomial salah satunya common cold. Tujuan pengabdian masyarakat ini untuk meningkatkan pengetahuan ibu mengenai penanganan batuk pilek pada bayi/balita menggunakan terapi non farmakologis yaitu dengan pijat commond cold. Penyuluhan dilakukan kepada 24 ibu yang memiliki bayi/balita di Desa Kebon Kliwon Kecamatan Bergas. Tahap pertama adalah mencari responden edukasi ibu yang memiliki anak bayi/balita karena rentan terkena batuk pilek. Tahap kedua melakukan pre test tentang pengetahun ibu. Tahap ketiga pemaparan materi dan penatalaksanaan pijat commond cold. Tahap ke empat post test. Tujuan dari penyuluhan ini agar ibu diharapkan dapat mengaplikasikan pijat commond cold di rumah.
Co-Authors Adeya Ilma Permana Afriyani, Luvi Dian Agustin Dwiningrum Ainun Mardiah ainun Akhid Suraiya Alif’fah Setiyana Putri Alya Fernanda Khairani Alya Fernanda Khairani amanda putri Amandha Rassya D Ameliana Friskia Rahmadini Amilatun Azizah Ana Sulisnani Ana Zully Astuti Ananda, Ayu Anasa Laila Wiradani Andaeni, Wahyu Retno Anggi Anggun Puspita Dewi Anisa Indarti Aprilia, Nia Aprillia Rahmasanti Ari Budiawati Ari Widayaningsih Ari Widyaningsih Arina Manasika Pridanti Rimbawati Arsfandi, Asraria Asmanah Asmida Erliana Simatupang Asraria Arsfandi Avisha Ladyana Fitri Ayu Ananda Ayu, Galih Cahyaningrum Cahyaningrum Cahyaningrum Cahyaningrum Calista Desy R Christania R.L Hawa Dania Aprilia Delvianti Tandean Denil Shintiya Desti, Fransisca Dewi Siyamti Dewianti, Azelia Dhini Kusumastuti Dian Ayu Tias Pradani Diana Rosanti Dina Dina Fitrianingtyas Dita Sintama Domingas Da Costa Dwi Prasetyo Rini Eka Adimayanti Eka Setyawati Endah Pratiwi, Putri Endang Rahayu Erliyani Ernawati Eti Salafas Eva Desitasari Fatchiyah, Siti Febria, Rizky Febriana, Diana Feni Dwiyanti Feni Noviyani Finoria Vitoria Fitri Nuraeni KD Fitri Rismawati Fitria Primi Astuti Fitriyani, Windy Fitriyatul Munawaroh Frisca Anggraeni Manik Goncalves, Josefina Handayana Hanik Ekowati hapita Hapitha Hartini Hartini Haryati Hawa, Christania R.L Heldayati Heni Rusmayani Heni Setyowati Herlina Sri Komala Dewi Herlina Tipuk Rosdiana Hermalia Andra Ristanti Hermin Limbu Hidayanti, Nur Ikka Bella Seftiyani Ilya Wanawati Indawati Indriani Kasih Sabwan Indriyani Suroso Intan Permata Sari Isfaizah Istatik Ulyanita Izzah, Lu’luul Fitrotul Jumiati Kamini Kartika Sari Khairani, Alya Fernanda Khoeriah, Hanifah Kinanti Kurniawati La Tanjo, Yunita Laeli Fauzia Lailatul Farihah Lia Indah Fil Mina Lidia Arjulia Sari Lilis Jayanti Lisa Komalasari Listyaningsih, Moneca Diah Lu’luul Fitrotul Izzah Maemunah Manik, Frisca Anggraeni Marjini Martiningsih Masruroh Masruroh . Masruroh Masruroh Maya Kurnia Dewi Maya Kurnia Dewi Maya Kurnia Dewi, Maya Kurnia Meisya Tiara Herlina Melna Mila Elvi Ekayanti Moneca Diah Listiyaningsih Muhdia Muliana Mulyani Mulyani Mulyani Mulyani Munasifah, Munasifah Nadia Oktaviana Nafa Nofitasari Nanda Azabi Ni Kadek Cahyaningsih Nia Aprilia Nining Fuji Lestari Novi Ridianti nugraheni latifah Nur Azizah Nur Hidayanti nur risqiyati, mufatikha Nurida Dyah Nurlela NURUL HIDAYAH Oktaviani, Ismi Pagirik, Sintia Pinto, Martinha Pipit Ariani Pirawati prabaningrum, titis dwicahya Prihatiningsih Purwati Putri Ayuni Sari Putri Lestari Aulia Putri Rahmawati Putri, Alif’fah Setiyana Putri, Septiani Dewi qurratul ain , aprilia Rahayu, Nisfia rahmadani, mutia Rahmadini, Ameliana Friskia Rambu Anggi Hunga Meha Retnowati, Aryani Rika Yunita Ernanda Rinawati Rinawati Rinawati Rinawati Rinawati Rini Septianasari Rini Susanti Risa Khalisah Riska Selviana Riski Febriana Dewi Rosita Sekar Tanjung Sabwan, Indriani Kasih Sairoh Sari Kusmiati Sari, Lidia Arjulia Sari, Putri Ayuni Sasminayati Septabela Mahardika Septiningrum Setyowati, Hesti Silvie Nurbaeni Siti Aisyah Siti Shofia Luthfiyati Annisa Siti Suwarsih Siti Waslikhah Siwi Indriatni Sofiyanti, Ida Sonia Alice Da Costa Sri Sutarti Sri Widyawati Suci Rohandayani Sudarni Sugeng Maryanto Sulistyani, Tyas Susiani Heni I Syarifah Zaidah Putri Al-Hinduan Tasuib, Maria Jessyca Titik Nor Hidayah Tri Fitriana Sakti Tri Widi Murtiningsih Trianingsih Tristiana Uci Nurmala Ucia Rorin Ulfi Amalia Uli Che Agutine Ulya Sesa Febriani Vanisa Veftisia, Vistra Vidya Efliliana Wahyu Indah Lestari Wahyu Kristiningrum Wahyu Retno Andaeni Watmawati Widayati Widayati Widayati Widayati Widyaningsih, Ari Wijayanti, Desi yance kristiani lodo Yenny Rahmawati Yesinta Mona Agustin Yuli Nur Asiyah Yulia Nur Khayati Yulianti, Rizkhiana Yuliastuti, Evy Yuni Frischila