Claim Missing Document
Check
Articles

Prenatal Yoga terhadap Pengurangan Kecemasan Ibu Hamil : Prenatal Yoga terhadap Pengurangan Kecemasan Ibu Hamil Windayanti, Hapsari; Adeya Ilma Permana
Midwifery Science Care Journal Vol. 3 No. 1 (2024): Midwifery Science Care Journal
Publisher : STIKES Telogorejo Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63520/mscj.v3i1.537

Abstract

Abstract: Background: Pregnancy takes place physiological and psychological changes cause pregnant women to experience anxiety. If left untreated it can lead to pregnancy and childbirth complications. Anxiety levels can be minimized with nonpharmacological prenatal yoga interventions. Based on a preliminary study on 24 pregnant women on Saturday, March 18, 2023 in Gogodalem Village, Bringin District, Semarang Regency, 15 (26.3%) experienced anxiety in preparing for childbirth. The purpose of this study was to determine the effect of prenatal yoga on reducing anxiety for pregnant women in Gogodalem Village, Bringin District, Semarang Regency. Methods: This research is quantitative research. Quasi-Experimental research design with one group pre test post test design. The study population is all pregnant women in the second and third trimesters in Gogodalem Village, Bringin District, Semarang Regency on May 20, 2023 with 17 samples with purposive sampling techniques. The research instrument uses SOP and PRAQ-R2. Test data normality with Shapiro Wilk Test and statistical analysis of Paired t Test. Results: The results showed that before prenatal yoga pregnant women in the second and third trimesters had an average score of 31.24 (moderate anxiety) and after prenatal yoga an average score of 19.88 (mild anxiety). Paired test result t Test p = 0.000 means p < 0.05 i.e. Ha is accepted. Conclusion: There is an influence of prenatal yoga on reducing anxiety for pregnant women in Gogodalem Village, Bringin District, Semarang Regency. Advice: For pregnant women in the second and third trimesters are expected to reduce anxiety levels by doing prenatal yoga. Midwives are expected to apply prenatal yoga in pregnant women's classes and guide them to apply at home Keywords: Prenatal yoga, Anxiety, Pregnant women ABSTRAK Latar Belakang: Kehamilan berlangsung terjadi perubahan fisiologis dan psikologis menyebabkan ibu hamil mengalami kecemasan. Jika tidak diobati dapat menyebabkan komplikasi kehamilan dan persalinan. Tingkat kecemasan dapat diminimalisir dengan intervensi nonfarmakologi prenatal yoga. Berdasarkan studi pendahuluan pada 24 ibu hamil hari Sabtu, 18 Maret 2023 di Desa Gogodalem Kecamatan Bringin Kabupaten Semarang, 15 (26,3 %) mengalami kecemasan dalam mempersiapkan persalinannya. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh prenatal yoga terhadap pengurangan kecemasan ibu hamil di Desa Gogodalem Kecamatan Bringin Kabupaten Semarang. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Desain penelitian Quasi Eksperimen dengan one group pre test post test design. Populasi penelitian adalah seluruh ibu hamil trimester II dan III di Desa Gogodalem Kecamatan Bringin Kabupaten Semarang sejumlah 20 bulan Mei 2023 dengan sampel 17 dengan teknik purposive sampling. Instrumen penelitian menggunakan SOP dan PRAQ-R2. Uji normalitas data dengan Uji Shapiro Wilk dan analisis statistik uji Paired t Test. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan sebelum dilakukan prenatal yoga ibu hamil trimester II dan trimester III rata-rata skor 31,24 (kecemasan sedang) dan setelah dilakukan prenatal yoga rata rata skor 19,88 (kecemasan ringan). Hasil uji Paired t Test p = 0,000 berarti p < 0,05 yaitu Ha diterima. Simpulan: Terdapat pengaruh prenatal yoga terhadap pengurangan kecemasan ibu hamil di Desa Gogodalem Kecamatan Bringin Kabupaten Semarang. Saran: Bagi ibu hamil trimester II dan III diharapkan dapat mengurangi tingkat kecemasan dengan melakukan prenatal yoga. Bagi bidan diharapkan menerapkan prenatal yoga dalam kelas ibu hamil dan membimbing untuk mengaplikasikan dirumah. Kata Kunci : Prenatal yoga, Kecemasan, Ibu hamil
Pemanfaatan Booklet Kreasi Menu Makanan Pendamping ASI (Mp-Asi) UNTUK Meningkatkan Motivasi Ibu Balita dalam Pencegahan Stunting Windayanti, Hapsari; Widayati; Luvi Dian Afriyani; Wahyu Kristiningrum
INDONESIAN JOURNAL OF COMMUNITY EMPOWERMENT (IJCE) Vol. 7 No. 1 (2025): Indonesian Journal of Community Empowerment Mei 2025
Publisher : UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35473/ijce.v7i1.3904

Abstract

Infants and toddlers are part of an important phase in the life cycle, marked by very rapid physical growth and social development. This period is marked by high nutritional needs to support the speed of children's growth and development. Lack of nutritional intake in the first 1,000 days of life, covering the period from in the womb to the age of two years. This can have a serious impact not only on physical growth, but also on the child's cognitive development, intelligence, and productivity in the future. As a result, the child's development as an adult is at risk of being suboptimal.In Indonesia, one in three toddlers experiences stunting, which means growth disorders due to chronic malnutrition. Data from Riskesdas (2018), shows that the prevalence of stunting reaches 30.8%. One of the areas facing this problem is the Bergas Health Center work area, where a number of toddlers were found to be stunted.. One effort that can be made to overcome stunting is through the provision of appropriate Complementary Foods (MP-ASI), according to the child's age and nutritional needs. MP-ASI that is presented in an attractive, varied, and balanced way can increase toddlers' interest in eating. Seeing this problem, the community service team took the initiative to provide education to mothers of toddlers about creating MPASI menus. This activity was carried out through a lecture method and assisted by an informative booklet that was designed attractively. Previously, this kind of booklet had never been provided in the Bergas Health Center area. This community service program includes three stages, namely the preparation, implementation, and evaluation stages. The activity has been carried out three times in toddler classes located in Jatijajar, Randugunting, and Bergas Lor, with a total of 26 mothers/caregivers participating.  The results of the implementation showed an increase in motivation from mothers/caregivers in preventing stunting through providing appropriate MPASI.   ABSTRAK Bayi dan balita bagian dari fase penting dalam siklus kehidupan, ditandai pertumbuhan fisik serta perkembangan sosial yang sangat cepat. Periode ini ditandai dengan kebutuhan gizi yang tinggi untuk mendukung kecepatan tumbuh kembang anak. Kekurangan asupan gizi pada 1.000 hari pertama kehidupan, mencakup masa sejak dalam kandungan hingga anak berusia dua tahun. Hal ini dapat berdampak serius, tidak hanya pada pertumbuhan fisik, tetapi juga pada perkembangan kognitif, kecerdasan, dan produktivitas anak dimasa mendatang. Akibatnya, perkembangan anak saat dewasa berisiko menjadi tidak optimal. Di Indonesia, satu dari tiga balita mengalami stunting, yang berarti gangguan pertumbuhan akibat kekurangan gizi kronis. Data dari Riskesdas (2018), menunjukkan bahwa prevalensi stunting mencapai angka 30,8%. Salah satu daerah yang menghadapi permasalahan ini adalah wilayah kerja Puskesmas Bergas, ditemukan sejumlah balita yang mengalami stunting. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi stunting adalah melalui pemberian Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) yang tepat, sesuai dengan usia dan kebutuhan gizi anak. MP-ASI yang disajikan secara menarik, bervariasi, dan bergizi seimbang dapat meningkatkan minat makan balita. Melihat permasalahan tersebut, tim pengabdian masyarakat berinisiatif memberikan edukasi kepada ibu balita mengenai kreasi menu MP-ASI. Kegiatan dilakukan melalui metode ceramah dan dibantu dengan booklet informatif yang dirancang menarik. Sebelumnya, booklet semacam ini belum pernah diberikan di wilayah Puskesmas Bergas. Program pengabdian masyarakat ini mencakup tiga tahapan, yakni tahap persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi.  Kegiatan telah dilaksanakan sebanyak tiga kali, di kelas balita yang berlokasi di Jatijajar, Randugunting, dan Bergas Lor, dengan peserta sebanyak 26 ibu/pengasuh.  Hasil pelaksanaan menunjukkan adanya peningkatan motivasi dari para ibu/pengasuh dalam mencegah stunting melalui pemberian MPASI yang tepat.
Hubungan Pendidikan Dengan Pengetahuan Tentang Aromaterapi Pada Ibu Hamil Di Wilayah Kerja Puskesmas Bergas Khairani, Alya Fernanda; widayati, Widayati; Windayanti, Hapsari
Midwifery Care Journal Vol 6, No 3 (2025): July
Publisher : Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/micajo.v6i3.13413

Abstract

 translator AfrikaansAlbanian - shqipeArabic - ‎‫العربية‬‎Armenian - ՀայերէնAzerbaijani - azərbaycancaBasque - euskaraBelarusian - беларускаяBengali - বাংলাBulgarian - българскиCatalan - catalàChinese - 中文(简体中文)Chinese - 中文 (繁體中文)Croatian - hrvatskiCzech - češtinaDanish - danskDutch - NederlandsEnglishEsperanto - esperantoEstonian - eestiFilipinoFinnish - suomiFrench - françaisGalician - galegoGeorgian - ქართულიGerman - DeutschGreek - ΕλληνικάGujarati - ગુજરાતીHaitian Creole - kreyòl ayisyenHebrew - ‎‫עברית‬‎Hindi - हिन्दीHungarian - magyarIcelandic - íslenskaIndonesian - Bahasa IndonesiaIrish - GaeilgeItalian - italianoJapanese - 日本語Kannada - ಕನ್ನಡKorean - 한국어Latin - Lingua LatinaLatvian - latviešuLithuanian - lietuviųMacedonian - македонскиMalay - Bahasa MelayuMaltese - MaltiNorwegian - norskPersian - ‎‫فارسی‬‎Polish - polskiPortuguese - portuguêsRomanian - românăRussian - русскийSerbian - СрпскиSlovak - slovenčinaSlovenian - slovenščinaSpanish - españolSwahili - KiswahiliSwedish - svenskaTamil - தமிழ்Telugu - తెలుగుThai - ไทยTurkish - TürkçeUkrainian - українськаUrdu - ‎‫اردو‬‎Vietnamese - Tiếng ViệtWelsh - CymraegYiddish - יידיש  Double-click Select to translate  Knowledge is very closely related to education, people with higher education are expected to have wider knowledge. The level of education affects the understanding and use of aromatherapy among pregnant mothers through a variety of ways, ranging from the ability to access and understand information to the practices of use and safety evaluation. Aromatherapy itself has benefits for pregnant mothers in managing symptoms such as stress, nausea, and pain. To find out the relationship between education and knowledge about aromatherapy in pregnant mothers in the work area of Bergas health center. This research uses a correlation analytical design with a quantitative approach. The population in this study was pregnant women with a total of 120 pregnant women. The sample in this study was pregnant women with a total of 92 respondents using the formula slovin, sampling techniques with techniques purposive sampling by design cross-sectional, data collection tools use questionnaires, analysis tests use tests chi square. The results of the study showed a large height of middle-educated mothers of 36 pregnant women (39.1) and a large number of mothers with sufficient knowledge of 47 pregnant mothers (51.1%). The result of the analysis of the chi-square test there was a significant relationship between education and knowledge of aromatherapy in pregnant mother in the working area Bergas health center with p-value (0,001) α (0,05). The higher the level of education of pregnant women, the better the level of knowledge about aromatherapy in pregnant women.
Konseling Tekhnik Menyusui pada Ibu Postpartum di RSUD Temanggung Eva Desitasari; Yulianti, Rizkhiana; Hapsari Windayanti; Tristiana
Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo Vol. 4 No. 1 (2025): Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper Kebidanan Universitas Ngudi Waluy
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

One of the most enjoyable moments after birth is the process of breastfeeding a baby. When breastfeeding a baby is a moment to establish closeness between mother and baby and rarely in this breastfeeding process there are several complaints from the mother, including breast milk that does not come out, the baby cannot breastfeed, and sore nipples. Based on data from the Basic Health Research (Riskesdas) in 2010, it was explained that 67.5% of mothers who failed to provide exclusive breastfeeding to their babies were due to the mother's lack of understanding of the correct breastfeeding technique, so that they often experience sore or cracked nipples. This community service activity is a form of effort to increase knowledge and skills about the correct breastfeeding technique. It is expected that postpartum mothers provide breast milk with the correct technique so that they can provide exclusive breastfeeding for at least 6 months. The number of postpartum mothers participating was 20 people. The method of implementing Community Service activities is carried out in 3 stages, namely: the planning stage, the implementation stage of community service activities and the evaluation stage. The results of mothers' knowledge about the correct breastfeeding technique before being given counseling were conducted pretest, most had good knowledge as many as 4 (15%), sufficient as many as 9 (55%) and lacking as many as 7 (30%). From the community service carried out after being given counseling about the correct breastfeeding technique and conducted posttest all respondents had good knowledge as many as 20 (100%). This shows the success of community service activities, mothers' knowledge after being given counseling about the correct breastfeeding technique to overcome problems during breastfeeding in postpartum mothers.   Abstrak Salah satu yang paling menyenangkan pada saat setelah kelahiran adalah proses menyusui bayi. Pada saat menyusui bayi merupakan moment untuk menjalin kedekatan ibu dan bayi dan jarang dalam proses menyusui ini muncul beberapa keluhan dari ibu, antara lain ASI yang tidak keluar, bayi yang tidak bisa menyusui, putingnya lecet. Berdasarkan data dari Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2010 dijelaskan bahwa 67,5% ibu yang gagal memberikan ASI ekslusif kepada bayinya adalah kurangnya pemahaman ibu tentang teknik menyusui yang benar, sehingga sering mengalami puting lecet ataupun retak. Kegiatan pengabdian masyarakat ini sebagai bentuk upaya untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan tentang teknik menyusui yang benar. Diharapkan ibu postpartum memberikan ASI dengan teknik yang benar sehingga memberikan ASI eksklusif minimal 6 bulan. Jumlah peserta ibu nifas yaitu berjumlah 20 orang. Metode pelaksanaan kegiatan Pengabdian Masyarakat dilakukan dengan 3 tahap yaitu: tahap perencanaan, tahap pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat dan tahap evaluasi. Hasil dari pengetahuan ibu tentang tekhnik menyusui yang benar sebelum diberikan penyuluhan dilakukan pretest sebagian besar berpengetahuan baik sebanyak 4 (15%) , cukup sebanyak 9 (55%) dan kurang sebanyak 7 (30%). Dari pengabdian masyarakat yang dilakukan setelah diberikan penyuluhan tentang tekhnik menyusui yang benar dan dilakukan posttest seluruh responden memiliki pengetahuan baik sebanyak 20 (100%). Hal ini menunjukkan keberhasilan dalam kegiatan pengabdian Masyarakat, pengetahuan ibu setelah diberikan penyuluhan tentang tekhnik menyusui yang benar untuk mengatasi permasalahan selama menyusui pada ibu postpurtum.
Hubungan Karakteristik Ibu Hamil dengan Tingkat Pengetahuan Tentang Tanda Bahaya Kehamilan di Klinik Pratama Rawat Inap dan Bersalin Nur Hikmah Riska Selviana; Widayati; Hapsari Windayanti
Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo Vol. 4 No. 1 (2025): Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper Kebidanan Universitas Ngudi Waluy
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pregnancy is the process of fertilization leading to the birth of a fetus after 40 weeks. The Maternal Mortality Rate (MMR) has increased in Indonesia but decreased in Central Java. Knowledge of pregnancy danger signs is crucial in preventing complications. Based on a preliminary study at the Klinik Pratama Rawat Inap dan Bersalin Nur Hikmah in November 2024, some pregnant women, particularly primigravida, were unaware of the danger signs of pregnancy. This study aims to examine the relationship between maternal characteristics and the level of knowledge about pregnancy danger signs at Klinik Nur Hikmah This research is a descriptive study with a cross-sectional approach, utilizing an observational method. The study population consisted of pregnant women who underwent prenatal checks between October and November 2024 at the Klinik Pratama Rawat Inap dan Bersalin Nur Hikmah, totaling 46 respondents. Sampling was done using total sampling.The majority of pregnant women were aged 20-35 years (60.9%), had higher education (45.7%), and were multiparous (65.2%). Most respondents also had good knowledge about pregnancy (63%). A significant relationship was found between maternal age and knowledge of dangerous pregnancy signs (p-value 0.021), between gravida status and knowledge (p-value 0.008), and education level was nearly significant (p-value 0.051). It is hoped that pregnant women will be more proactive in seeking information about dangerous pregnancy signs.   Abstrak Kehamilan adalah proses pembuahan yang mengarah pada kelahiran janin setelah 40 minggu. Angka Kematian Ibu (AKI) meningkat di Indonesia, namun menurun di Jawa Tengah. Pengetahuan ibu hamil tentang tanda bahaya kehamilan sangat penting untuk mencegah komplikasi. Berdasarkan studi pendahuluan di Klinik Pratama Rawat Inap dan Bersalin Nur Hikmah pada November 2024, beberapa ibu hamil, terutama primigravida, kurang mengetahui tanda bahaya kehamilan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan karakteristik ibu hamil dengan tingkat pengetahuan tentang tanda bahaya kehamilan di Klinik Nur Hikmah. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan cross-sectional, menggunakan metode observasional. Populasi penelitian ini ibu hamil yang melakukan pemeriksaan kehamilan pada bulan Oktober – November 2024 di Klinik Pratama rawat inap dan bersalin Nur Hikmah periode bulan November-Desember yaitu sebanyak 46 orang ibu hamil, Pengambilan sampel menggunakan metode total sampling. Mayoritas ibu hamil berusia 20-35 tahun (60,9%), memiliki pendidikan tinggi (45,7%), dan berstatus multipara (65,2%). Sebagian besar responden juga memiliki pengetahuan yang baik tentang kehamilan (63%). Terdapat hubungan signifikan antara usia ibu hamil dengan pengetahuan tentang tanda bahaya kehamilan (p-value 0.021). antara gravida ibu hamil dengan pengetahuan tersebut (p-value 0.008). serta pendidikan ibu hamil dengan pengetahuan tentang tanda bahaya kehamilan hampir signifikan (p-value 0.051). Diharapkan Ibu hamil diharapkan lebih proaktif dalam mencari informasi mengenai tanda bahaya kehamilan.
Continuity of Care (COC) pada Ny. B Umur 30 Tahun G2P1A0 di PMB X Eva Desitasari; Windayanti, Hapsari
Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo Vol. 4 No. 1 (2025): Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper Kebidanan Universitas Ngudi Waluy
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Continuity of care is the provision of midwifery care from pregnancy, childbirth, postpartum, neonate until deciding to use family planning. This aims to help monitor and detect the possibility of complications that accompany the mother and baby from pregnancy until the mother uses family planning. The method of midwifery care at PMB X and through home visits by providing counseling according to the mother's needs. Midwifery care provided to Mrs. "B" lasted from pregnancy, childbirth, postpartum, neonate to family planning with a frequency of 2 pregnancy visits, 1 delivery, 2 postpartum, 2 neonates, and 1 family planning. In Mrs. "D" the pregnancy process went physiologically without any problems or complications although in TM II the mother experienced back pain. The entire delivery process took place normally and smoothly without any complications and management had been carried out according to the 60 APN steps. In midwifery care during the postpartum period, it was normal and smooth. In providing midwifery care for family planning, the mother has been given counseling and decided to use Injectable Family Planning. Continuous midwifery care (continuity of care) that has been carried out on Mrs. "B" during pregnancy, childbirth, postpartum period, newborns, and family planning, the examination results were within normal limits and there were no accompanying complications. It is expected that the midwife profession in providing continuous midwifery care (continuity of care) will always apply midwifery management, maintain and improve competence in providing care according to midwifery service standards.   Abstrak Asuhan kebidanan berkelanjutan (continuity of care) yaitu pemberian asuhan kebidanan sejak kehamilan, bersalin, nifas, neonatus hingga memutuskan menggunakan KB. Hal  ini  bertujuan  sebagai  upaya  untuk  membantu memantau dan            mendeteksi adany kemungkinan timbulnya komplikasi yang menyertai ibu dan bayi dari masa kehamilan sampai ibu menggunakan KB. Metode asuhan kebidanan di PMB X dan melalui kunjungan rumah dengan memberikan konseling sesuai kebutuhan Ibu. Asuhan kebidanan yang diberikan pada Ny.”B” berlangsung dari masa kehamilan, bersalin, nifas, neonatus sampai KB dengan frekuensi kunjungan hamil sebanyak 2 kali, persalinan 1 kali, nifas 2 kali, neonatus 2 kali,serta KB sebanyak 1 kali. Pada Ny.”B” proses kehamilan berjalan dengan fisiologis tidak ada masalah maupun komplikasi walaupun pada TM II ibu mengalami nyeri punggung. Seluruh proses persalinan berlangsung normal dan lancar tanpa ada penyulit atau komplikasi dan penatalaksanaan telah dilakukan sesuai 60 langkah APN. Pada asuhan kebidanan masa nifas normal dan lancar. Dalam memberikan asuhan kebidanan KB ibu telah diberikan konseling dan memutuskan menggunakan KB Suntik Asuhan kebidanan berkelanjutan (continuity of care) yang telah dilakukan pada Ny. “B” saat hamil, bersalin, masa nifas, bayi baru lahir, dan keluarga berencana didapatkan hasil pemeriksaan dalam batas normal dan tidak ada penyulit yang menyertai. Diharapkan profesi bidan dalam memberikan asuhan kebidanan berkelanjutan (continuity of care) selanjutnya selalu menerapkan manajemen kebidanan, mempertahankan dan meningkatkan kompetensi dalam memberikan asuahan sesuai standar pelayanan kebidanan.
Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny. T, Umur 22 Tahun, G1P0A0 di Desa Sukorejo, Kecamatan Kesesi, Kabupaten Pekalongan Kamini; Hapsari Windayanti
Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo Vol. 4 No. 1 (2025): Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper Kebidanan Universitas Ngudi Waluy
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Maternal and neonatal mortality remain major challenges in Indonesia's healthcare system. One effective strategy to reduce maternal mortality rate (MMR) and infant mortality rate (IMR) is the implementation of Continuity of Care (CoC), a comprehensive and continuous midwifery care approach from pregnancy through childbirth, postpartum, newborn care, and family planning. This case study aims to describe the implementation of comprehensive midwifery care for Mrs. T, a 22-year-old primigravida (G1P0A0), in Sukorejo Village, Kesesi District, Pekalongan Regency. This descriptive research employed a case study design and was carried out using the seven-step Varney midwifery management process, documented using the SOAP format. Antenatal care was provided at 38 weeks of gestation, during which the mother and fetus were found to be in physiological condition with no complications. Counseling focused on nutrition, adequate rest, birth preparedness, and recognizing early signs of labor. During labor, comprehensive care was provided through all four stages of delivery. Labor progressed spontaneously, and the baby was delivered in good condition with a birth weight of 3,450 grams. Postpartum care was carried out in three visits, showing no signs of complications and indicating a normal recovery. The mother was counseled about postpartum nutrition, breastfeeding, and newborn care. Newborn care included physical examination, administration of vitamin K, immunization with Hepatitis B (Hb 0), and education on thermal protection and exclusive breastfeeding. In the family planning phase, the mother received counseling on various contraceptive methods, including their benefits and possible side effects. She chose a long-acting reversible contraceptive (LARC), specifically an implant. The decision was made with informed consent, and she expressed readiness to adhere to the recommended method. This case study found no gap between theoretical knowledge and clinical practice. The care provided was aligned with national midwifery service standards and demonstrated the effectiveness of CoC in improving maternal and neonatal health outcomes. Furthermore, it highlights the importance of integrating CoC into midwifery education to ensure students gain practical skills and experience in providing comprehensive care.   Abstrak Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) masih menjadi tantangan utama dalam pelayanan kesehatan maternal di Indonesia. Salah satu upaya untuk menurunkan angka tersebut adalah melalui pendekatan Continuity of Care (CoC), yaitu pemberian asuhan kebidanan secara menyeluruh dan berkesinambungan mulai dari masa kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir hingga pelayanan keluarga berencana (KB). Penelitian ini merupakan studi kasus yang bertujuan untuk memberikan gambaran pelaksanaan asuhan kebidanan komprehensif pada Ny. T, usia 22 tahun, G1P0A0, di Desa Sukorejo, Kecamatan Kesesi, Kabupaten Pekalongan. Metode yang digunakan adalah studi deskriptif dengan pendekatan studi kasus, yang dilaksanakan berdasarkan tujuh langkah proses kebidanan Varney dan dicatat dalam format SOAP. Asuhan kehamilan dilakukan pada usia gestasi 38 minggu, menunjukkan kondisi ibu dan janin dalam keadaan fisiologis tanpa keluhan atau risiko yang memerlukan penanganan khusus. Asuhan persalinan diberikan secara menyeluruh dari kala I hingga kala IV, dengan hasil persalinan spontan dan bayi lahir dalam kondisi sehat. Selama masa nifas dilakukan tiga kali kunjungan yang menunjukkan kondisi ibu dalam masa pemulihan yang baik, dan tidak ditemukan komplikasi. Asuhan pada bayi baru lahir meliputi pemeriksaan fisik, pemberian imunisasi hepatitis B (Hb 0), edukasi perawatan bayi, serta dukungan terhadap praktik menyusui eksklusif. Pada fase KB, ibu memilih metode kontrasepsi implan setelah diberikan konseling terkait jenis, manfaat, serta efek samping alat kontrasepsi jangka panjang. Hasil dari studi kasus ini menunjukkan tidak adanya kesenjangan antara teori dan praktik, serta pelaksanaan asuhan kebidanan yang sesuai dengan standar pelayanan kebidanan. Kesimpulan dari studi ini adalah bahwa pendekatan Continuity of Care secara komprehensif dan konsisten dapat mendeteksi dini risiko dan meningkatkan kualitas kesehatan ibu dan bayi. Pendekatan ini juga memberikan pengalaman belajar langsung bagi mahasiswa dalam mengaplikasikan teori ke dalam praktik nyata.
Continuity of Care (COC) pada Ny.L Umur 26 Tahun G2P1A0 di PMB X Yulianti, Rizkhiana; Hapsari Windayanti
Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo Vol. 4 No. 1 (2025): Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper Kebidanan Universitas Ngudi Waluy
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Continuous midwifery care (continuity of care) is the provision of midwifery care starting from pregnancy, childbirth, postpartum, neonates until deciding to use family planning (KB). This study started from November-April 2025, the research instrument used Varney's 7-step documentation and SOAP. By conducting Pregnancy Visits (ANC) on Mrs. "L" 3 times by providing counseling according to the mother's needs such as discomfort during pregnancy, pregnancy danger signs, and preparation for childbirth. Childbirth Care for Mrs. "L" took place on March 29, 2025 with spontaneous vaginal delivery and no complications during labor all went normally, Newborn Care, namely the baby was born with reddish skin, crying hard and active movement, Baby weight 3000 grams, Body length 50 cm and no problems with the baby, for Neonatal Visits carried out 3 times at the age of 1 day, 4 days and 2 weeks at each visit care was given according to the baby's needs and went normally. Postpartum period was visited 4 times, namely at 1 day, 4 days, 2 weeks and 4 weeks postpartum all went normally without any abnormalities, and Family Planning (KB) Care for Mrs. L after being given counseling on various types of KB. Mrs. "L" decided to use KB Implant because of its long term and high effectiveness in preventing pregnancy.   Abstrak Asuhan kebidanan berkelanjutan (continuity of care) yaitu pemberian asuhan kebidanan mulai dari kehamilan, bersalin, nifas, neonatus hingga memutuskan menggunakan keluarga berencana (KB). Penelitian ini dimulai dari bulan November-April 2025 instrumen penelitian menggunakan dokumentasi 7 langkah Varney dan SOAP. Dengan melakukan kunjungan Kehamilan (ANC) pada Ny “L” sejumlah 3 kali dengan memberikan konseling sesuai dengan kebutuhan ibu seperti ketidaknyamanan selama kehamilan, tanda bahaya kehamilan, dan persiapan persalinan. Asuhan Persalinan Pada Ny. “L” berlangsung pada tanggal 29 maret 2025 dengan persalinan spontan Pervaginam dan tidak ada penyulit selama persalinan semua berjalan normal,  Asuhan Bayi Baru lahir yaitu bayi lahir dalam keadaan kulit kemerahan menangis kuat dan pergerakan aktif, Berat badan bayi 3000 gram, Panjang badan 50 cm dan tidak ada permasalahan pada bayi, untuk Kunjungan Neonatus dilakukan sejumlah 3 kali pada usia 1 hari, 4 hari dan 2 minggu disetiap kunjungan diberikan asuhan sesuai dengan kebutuhan bayi dan berlangsung normal. Masa nifas dilakukan kunjungan sejumlah 4 kali yaitu pada nifas 1 hari, 4 hari, 2 minggu dan 4 minggu semua berlangsung normal tidak ada kelainan, dan Asuhan Keluarga berencana (KB) pada Ny. L setelah diberikan konseling tentang macam-macam KB. Ny “L” memutuskan untuk menggunakan KB Implan dikarenakan jangka panjang dan efektivitas tinggi dalam mencegah kehamilan.
Asuhan Kebidanan Continuity of Care (COC) pada Ny”D” Umur 30 Tahun G2P1A0 di Klinik Pratama Noah Arofah Bekasi Siti Waslikhah; Hapsari Windayanti
Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo Vol. 4 No. 1 (2025): Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper Kebidanan Universitas Ngudi Waluy
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Continuity of care (CoC) in midwifery is a series of continuous and comprehensive service activities ranging from pregnancy, childbirth, postpartum care, newborn services and family planning services that connect women's health needs in particular and the personal circumstances of each individual (Richards et al., 2019). Continuity of Care is a service that is achieved when there is a continuous relationship between a woman and a midwife. Continuity of care is related to the quality of services over time, which requires a continuous relationship between patients and health professionals. Midwifery services should be provided from the beginning of pregnancy, throughout the trimester of pregnancy and during labor until the first six weeks postpartum. Maternal Mortality Rate (MMR) and Infant Mortality Rate (AKB) are one of the important indicators of public health status. The highest cause of maternal mortality in Semarang is due to bleeding, preeclampsia/eclampsia. While in babies it is due to birth with Low Birth Weight, asphyxia, congenital disorders. The efforts made to address these problems are to provide services on an ongoing basis Continuity Of Care (COC). The purpose of writing this report is to carry out midwifery care in a Continuity Of Care (CoC) in pregnant women, childbirth, BBL, postpartum and family planning at the Noah Arofah Primary Clinic Bekasi. The method in this study is descriptive in the form of a case study, which is to examine a problem through a case consisting of a single unit. A single unit in question can contain 1 person, a group of residents affected by a problem. The author monitored pregnant women 5 times. The monitoring results obtained were complaints of discomfort of pregnant women in the second to third trimester. Vaginal delivery on April 13, 2025 at 01.45 WIB, male gender. The author's care for pospartum visit 1 to pospartum visit 4 was carried out well, but on the seventh day of pospartum visit, the mother experienced less and less breast milk so that she was given oxytocin massage. The care of  neonatal visit 1 to  neonatal visit 4 was carried out well without problems. The mother used injectable birth control for 3 months and no problems were found. The care has been provided comprehensively and there is no gap between theory and practice in the Comprehensive Care of Mrs. D and her baby. This case study was carried out at the Noah Arofah Primary Clinic in Bekasi. in December 2024 until May 2025.the subject of the case study is Mrs.D G2P1A0. The data collection technique uses primary data and secondary data. Primary data were obtained through observation, physical examination, and individual interviews, as well as documentation using a study format, while secondary data was obtained from KIA books. In carrying out research on pregnancy care, ANC visits were given 5 times in the second trimester 2x and 3x in the third trimester 3x. on April 5, 2025 the gestational age was 39 weeks. childbirth care 1 time during the care of period I, period II, period III, and period IV. Newborn care was 5 times, namely at 6 hours, 3 days, 7 days, 14 days and 40 days with primary data, postpartum care, 5 times, namely six hours, seven days, fourteen days and 20 days after childbirth with primary data and family planning counseling was one time, namely on the 40th day after childbirth with primary data.   Abstrak Continuity of care (CoC) dalam kebidanan adalah serangkaian kegiatan pelayanan yang berkelanjutan dan menyeluruh mulai dari kehamilan, persalinan, nifas, pelayanan bayi baru lahir serta pelayanan keluarga berencana yang menghubungkan kebutuhan kesehatan perempuan khususnya dan keadaan pribadi setiap individu Continuity of Care merupakan pelayanan yang tercapai apabila terjalin hubungan yang berkesinambungan antara seorang wanita dengan bidan. Kesinambungan perawatan berkaitan dengan kulitas layananan dari waktu ke waktu, yang memerlukan hubungan berkelanjutan antara pasien dan tenaga profesianal kesehatan. Pelayanan kebidanan harus diberikan sejak awal kehamilan, seluruh trimester kehamilan dan selama persalinan sampai dengan enam minggu pertama post partum. Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) menjadi salah satu indikator penting dari derajat kesehatan masyarakat. Sementara pada bayi adalah karena kelahiran dengan Berat Bayi Lahir Rendah, asfiksia, kelainan kongenital. Upaya yang dilakukan untuk masalah tersebut adalah dengan memberikan pelayanan secara berkesinambungan Continuity Of Care (COC). Tujuan dari penulisan laporan ini adalah untuk melakukan asuhan kebidanan secara Continuity Of Care (CoC) pada ibu hamil, bersalin, BBL, nifas dan KB di Klinik Pratama Noah Arofah Bekasi. Metode dalam penelitian ini diskriptif yang berupa studi penelaahan kasus (case study) yaitu meneliti suatu permasalahan melalui suatu kasus yang terdiri dari unit tunggal. Unit tunggal yang dimaksud dapat berisi satu orang, sekelompok penduduk yang terkena suatu masalah. Pemantauan ibu hamil dilakukan penulis sebanyak 5 kali. Hasil pemantauan yang didapatkan adalah keluhan ketidaknyamanan ibu hamil pada trimester 2 sampai 3. Persalinan secara pervaginam tanggal 13 April 2025 pukul 01.45 WIB, jenis kelamin laki-laki. Asuhan Kunjungan nifas 1 sampai kunjungan nifas 4 penulis laksanakan dengan baik namun di kunjungan nifas  hari ke tujuh ibu mengalami Asi yang keluar semakin sedikit sehingga diberikan Pijat oksitosin. Asuhan kunjungan neonatus 1 sampai kunjungan neonatus 4 dilaksanakan dengan baik tanpa masalah. Ibu menggunakan KB suntik 3 bulan dan tidak ditemukan masalah. Asuhan telah diberikan secara komprehensif dan tidak terdapat kesenjangan antara teori dan praktik pada Asuhan Komprehensif Ny. D dan bayinya. Studi kasus ini dilaksanakan di di Klinik Pratama Noah Arofah Bekasi. pada bulan Desember 2024 sampai Mei 2025. Subjek studi kasus yaitu Ny. D G2P1A0. Teknik pengumpulan data menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui observasi, pemeriksaan fisik, dan wawancara individu, serta dokumentasi menggunakan format pengkajian, sedangkan data sekunder diperoleh dari buku KIA. Dalam melaksanakan penelitian pada asuhan kehamilan diberikan kunjungan ANC sebanyak 5 kali pada trimester dua 2 kali dan trimester tiga 3 kali. pada tanggal 05 April 2025 usia kehamilan 39 Minggu. pengasuhan persalinan sebanyak 1 kali saat asuhaan kala I, kala II, kala III, dan kala IV. Asuhan bayi baru lahir sebanyak 5 kali, yaitu pada 6 jam, 3 hari, 7 hari, 14 hari dan 40 hari dengan data primer, pengasuhan nifas, 5 kali yaitu enam jam, tujuh hari, empat belas hari dan 20 hari setelah melahirkan dengan data primer dan keluarga penyuluhan keluarga berencana yaitu satu kali yaitu pada hari ke-40 setelah melahirkan dengan data primer.
Edukasi Akupresur dalam Mengurangi Nyeri Haid pada Remaja Putri di Desa Cenang Kabupaten Brebes Eka Setyawati; Ernawati; Endang Rahayu; Sari Kusmiati; Yesinta Mona Agustin; Hapsari Windayanti
Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo Vol. 4 No. 1 (2025): Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper Kebidanan Universitas Ngudi Waluy
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dysmenorrhea is a common menstrual disorder among adolescent girls that significantly impacts daily activities and quality of life. In Cenang Village, Brebes, most adolescents rely solely on painkillers without knowledge of non-pharmacological alternatives such as acupressure. This community service activity aimed to improve adolescents’ knowledge and skills in managing menstrual pain through acupressure techniques. A pre-experimental design with one group pretest-posttest was used, involving 30 girls aged 10–14 years. The intervention included health education and hands-on training in acupressure on specific points (LI4, SP6, PC6, and LR3). The evaluation showed a significant improvement in knowledge, from 23.3% categorized as good in the pretest to 73.3% in the posttest. The educational session was delivered through participatory and contextual methods aligned with active learning and Notoatmodjo’s theory of health promotion. The program also shifted adolescents' attitudes towards safer pain management and fostered collaboration between local health cadres, midwives, and youth. This activity proved effective and feasible to replicate in other adolescent health services (Posyandu Remaja) to enhance reproductive health literacy and self-management in rural youth communities communities. By empowering adolescents with knowledge and skills related to reproductive health, the programme not only improved their understanding but also encouraged them to take an active role in their health decisions, ultimately contributing to healthier futures for themselves and their peers.   Abstrak Dismenore merupakan salah satu gangguan menstruasi yang umum dialami remaja putri dan berdampak pada aktivitas harian serta kualitas hidup. Di Desa Cenang, Brebes, sebagian besar remaja hanya mengandalkan obat pereda nyeri tanpa pengetahuan alternatif non-farmakologis seperti akupresur. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan remaja dalam mengelola nyeri haid melalui teknik akupresur. Metode yang digunakan adalah pre-eksperimental dengan desain one group pretest-posttest, melibatkan 30 remaja putri usia 10–14 tahun. Intervensi dilakukan melalui edukasi dan pelatihan langsung teknik akupresur pada titik LI4, SP6, PC6, dan LR3. Hasil evaluasi menunjukkan peningkatan signifikan pengetahuan, dari 23,3% kategori baik pada pretest menjadi 73,3% setelah posttest. Edukasi ini dilakukan secara partisipatif dan kontekstual, sesuai dengan pendekatan pembelajaran aktif dan teori promosi kesehatan menurut Notoatmodjo. Kegiatan juga berdampak pada perubahan sikap remaja terhadap penanganan nyeri haid serta membangun kolaborasi antara kader, bidan, dan remaja. Program ini terbukti efektif, aplikatif, dan layak direplikasi di posyandu remaja lainnya untuk meningkatkan pemberdayaan dan kemandirian remaja putri dalam menjaga kesehatan reproduksinya.
Co-Authors Adeya Ilma Permana Afriyani, Luvi Dian Agustin Dwiningrum Ainun Mardiah ainun Akhid Suraiya Alif’fah Setiyana Putri Alya Fernanda Khairani Alya Fernanda Khairani amanda putri Amandha Rassya D Ameliana Friskia Rahmadini Amilatun Azizah Ana Sulisnani Ana Zully Astuti Ananda, Ayu Anasa Laila Wiradani Andaeni, Wahyu Retno Anggi Anggun Puspita Dewi Anisa Indarti Aprilia, Nia Aprillia Rahmasanti Ari Budiawati Ari Widayaningsih Ari Widyaningsih Arina Manasika Pridanti Rimbawati Arsfandi, Asraria Asmanah Asmida Erliana Simatupang Asraria Arsfandi Avisha Ladyana Fitri Ayu Ananda Ayu, Galih Cahyaningrum Cahyaningrum Cahyaningrum Cahyaningrum Calista Desy R Christania R.L Hawa Dania Aprilia Delvianti Tandean Denil Shintiya Desti, Fransisca Dewi Siyamti Dewianti, Azelia Dhini Kusumastuti Dian Ayu Tias Pradani Diana Rosanti Dina Dina Fitrianingtyas Dita Sintama Domingas Da Costa Dwi Prasetyo Rini Eka Adimayanti Eka Setyawati Endah Pratiwi, Putri Endang Rahayu Erliyani Ernawati Eti Salafas Eva Desitasari Fatchiyah, Siti Febria, Rizky Febriana, Diana Feni Dwiyanti Feni Noviyani Finoria Vitoria Fitri Nuraeni KD Fitri Rismawati Fitria Primi Astuti Fitriyani, Windy Fitriyatul Munawaroh Frisca Anggraeni Manik Goncalves, Josefina Handayana Hanik Ekowati hapita Hapitha Hartini Hartini Haryati Hawa, Christania R.L Heldayati Heni Rusmayani Heni Setyowati Herlina Sri Komala Dewi Herlina Tipuk Rosdiana Hermalia Andra Ristanti Hermin Limbu Hidayanti, Nur Ikka Bella Seftiyani Ilya Wanawati Indawati Indriani Kasih Sabwan Indriyani Suroso Intan Permata Sari Isfaizah Istatik Ulyanita Izzah, Lu’luul Fitrotul Jumiati Kamini Kartika Sari Khairani, Alya Fernanda Khoeriah, Hanifah Kinanti Kurniawati La Tanjo, Yunita Laeli Fauzia Lailatul Farihah Lia Indah Fil Mina Lidia Arjulia Sari Lilis Jayanti Lisa Komalasari Listyaningsih, Moneca Diah Lu’luul Fitrotul Izzah Maemunah Maemunah Manik, Frisca Anggraeni Marjini Martiningsih Masruroh Masruroh . Masruroh Masruroh Maya Kurnia Dewi Maya Kurnia Dewi Maya Kurnia Dewi, Maya Kurnia Meisya Tiara Herlina Melna Mila Elvi Ekayanti Moneca Diah Listiyaningsih Muhdia Muliana Mulyani Mulyani Mulyani Mulyani Munasifah, Munasifah Nadia Oktaviana Nafa Nofitasari Nanda Azabi Ni Kadek Cahyaningsih Nia Aprilia Nining Fuji Lestari Novi Ridianti nugraheni latifah Nur Azizah Nur Hidayanti nur risqiyati, mufatikha Nurida Dyah Nurlela NURUL HIDAYAH Oktaviani, Ismi Pagirik, Sintia Pinto, Martinha Pipit Ariani Pirawati prabaningrum, titis dwicahya Prihatiningsih Purwati Putri Ayuni Sari Putri Lestari Aulia Putri Rahmawati Putri, Alif’fah Setiyana Putri, Septiani Dewi qurratul ain , aprilia Rahayu, Nisfia rahmadani, mutia Rahmadini, Ameliana Friskia Rambu Anggi Hunga Meha Retnowati, Aryani Rika Yunita Ernanda Rinawati Rinawati Rinawati Rinawati Rinawati Rini Septianasari Rini Susanti Risa Khalisah Riska Selviana Riski Febriana Dewi Rosita Sekar Tanjung Sabwan, Indriani Kasih Sairoh Sari Kusmiati Sari, Lidia Arjulia Sari, Putri Ayuni Sasminayati Septabela Mahardika Septiningrum Setyowati, Hesti Silvie Nurbaeni Siti Aisyah Siti Shofia Luthfiyati Annisa Siti Suwarsih Siti Waslikhah Siwi Indriatni Sofiyanti, Ida Sonia Alice Da Costa Sri Sutarti Sri Widyawati Suci Rohandayani Sudarni Sugeng Maryanto Sulistyani, Tyas Susiani Heni I Syarifah Zaidah Putri Al-Hinduan Tasuib, Maria Jessyca Titik Nor Hidayah Tri Fitriana Sakti Tri Widi Murtiningsih Trianingsih Tristiana Uci Nurmala Ucia Rorin Ulfi Amalia Uli Che Agutine Ulya Sesa Febriani Vanisa Veftisia, Vistra Vidya Efliliana Wahyu Indah Lestari Wahyu Kristiningrum Wahyu Retno Andaeni Watmawati Widayati Widayati Widayati Widayati Widyaningsih, Ari Wijayanti, Desi yance kristiani lodo Yenny Rahmawati Yesinta Mona Agustin Yuli Nur Asiyah Yulia Nur Khayati Yulianti, Rizkhiana Yuliastuti, Evy Yuni Frischila