Claim Missing Document
Check
Articles

TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG YOGA UNTUK MENGURANGI NYERI HAID DI SMP NEGERI 5 UNGARAN: TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG YOGA UNTUK MENGURANGI NYERI HAID DI SMP NEGERI 5 UNGARAN Hermalia Andra Ristanti; Windayanti, Hapsari
Midwifery Science Care Journal Vol. 2 No. 1 (2023): Midwifery Science Care Journal
Publisher : STIKES Telogorejo Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63520/mscj.v2i1.338

Abstract

Latar Belakang: Masa remaja bagian dari proses tumbuh kembang, mulai dari masa peralihan anak menuju dewasa. Salah satu indikator biologis dari keremajaan adalah wanita mulai menstruasi/ haid. Meskipun begitu, pada kenyataannya wanita tetap mengalami masalah menstruasi, antara lain nyeri haid. penanganan nyeri haid dapat dilakukan menggunakan dua cara yaitu farmakologi serta non farmakologi. Yoga adalah salah satu langkah untuk mengurangi nyeri haid primer. Hasil studi pendahuluan berdasarkan informasi guru di SMP Negeri 5 Ungaran Kab. Semarang terdapat siswi yang datang ke Unit Kesehatan Sekolah (UKS) disebabkan oleh nyeri haid, dari hasil studi pendahuluan dengan 10 remaja putri seluruh remaja putri tidak mengetahui penanganan yoga untuk mengurangai nyeri haid. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan remaja putri tentang yoga untuk mengurangi nyeri haid. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan model rancangan deskriptif dan teknik sampling menggunakan total sampling yang melibatkan 104 siswa perempuan di SMP Negeri 5 Ungaran. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner tingkat pengetahuan remaja tentang yoga untuk mengurangi nyeri haid melalui google form. Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan analisis univariat dalam bentuk distribusi frekuensi. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan dari 104 responden sebesar 12 responden (11,5%) memiliki pengetahuan tentang yoga masuk dalam kategori baik, 40 responden (38,5%) pengetahuan tentang yoga masuk dalam kategori cukup, 52 responden (50,0%) memiliki pengetahuan tentang yoga masuk dalam kategori kurang. Kesimpulan: Sebagian besar responden yaitu remaja SMPN 5 ungaran memiliki pengetahuan yang kurang tentang Yoga untuk mengurangi nyeri haid yaitu sebesar 52 responden (50,0%).
TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANTENATAL CARE: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANTENATAL CARE Munasifah, Munasifah; Windayanti, Hapsari
Midwifery Science Care Journal Vol. 2 No. 2 (2023): Midwifery Science Care Journal
Publisher : STIKES Telogorejo Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63520/mscj.v2i2.475

Abstract

Background: The problem that occurs at the Banyubiru Health Center, Semarang Regency is that there are still pregnant women who do not fully know about Antenatal care, which affects the ANC coverage that has not been achieved at the Banyubiru Health Center, namely in July and August 2021 as many as 632 pregnant women target with an achievement target in July K1 58, 3%, K4 58.3% and K6 58.3%. In July there were 335 targets for pregnant women with achievements in K1 53%, K4 50.6% and K6 42.1%, and in August there were 388 targets for pregnant women with K1 66.6, K4 66.6%, and K6 66.6%. In August, the performance in K1 was 61.4%, K4 58.4% and K6 22.3%. The impact of not doing antenatal care checks will increase pregnant women with high risk due to lack of initial screening for screening pregnancy risks Research Objectives: To describe the level of knowledge of pregnant women about the meaning, purpose, benefits, service standards, and schedule of antenatal care visits. Methods: This study uses a quantitative descriptive research design, the number of samples is 35 respondents using a sampling technique using Simple Random Sampling with Stratified Random Sampling. The research instrument uses a questionnaire. Results: The results showed that the knowledge of pregnant women about antenatal care at the Banyubiru Health Center, Semarang Regency, was included in the sufficient category of 48.6%, with good knowledge of 25.7% and 25.7% with less knowledge. Conclusion: Based on the results of the study, it can be concluded that the knowledge of pregnant women about the definition of antenatal care is good as much as 77.1%. The majority of pregnant women's knowledge about the purpose of antenatal care is 51.4%. The majority of pregnant women's knowledge about the benefits of antenatal care is 57.1%. The majority of pregnant women's knowledge about antenatal care service standards is 42.9%. The majority of pregnant women's knowledge about antenatal care visits is 80% less.
Prenatal Yoga terhadap Pengurangan Kecemasan Ibu Hamil : Prenatal Yoga terhadap Pengurangan Kecemasan Ibu Hamil Windayanti, Hapsari; Adeya Ilma Permana
Midwifery Science Care Journal Vol. 3 No. 1 (2024): Midwifery Science Care Journal
Publisher : STIKES Telogorejo Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63520/mscj.v3i1.537

Abstract

Abstract: Background: Pregnancy takes place physiological and psychological changes cause pregnant women to experience anxiety. If left untreated it can lead to pregnancy and childbirth complications. Anxiety levels can be minimized with nonpharmacological prenatal yoga interventions. Based on a preliminary study on 24 pregnant women on Saturday, March 18, 2023 in Gogodalem Village, Bringin District, Semarang Regency, 15 (26.3%) experienced anxiety in preparing for childbirth. The purpose of this study was to determine the effect of prenatal yoga on reducing anxiety for pregnant women in Gogodalem Village, Bringin District, Semarang Regency. Methods: This research is quantitative research. Quasi-Experimental research design with one group pre test post test design. The study population is all pregnant women in the second and third trimesters in Gogodalem Village, Bringin District, Semarang Regency on May 20, 2023 with 17 samples with purposive sampling techniques. The research instrument uses SOP and PRAQ-R2. Test data normality with Shapiro Wilk Test and statistical analysis of Paired t Test. Results: The results showed that before prenatal yoga pregnant women in the second and third trimesters had an average score of 31.24 (moderate anxiety) and after prenatal yoga an average score of 19.88 (mild anxiety). Paired test result t Test p = 0.000 means p < 0.05 i.e. Ha is accepted. Conclusion: There is an influence of prenatal yoga on reducing anxiety for pregnant women in Gogodalem Village, Bringin District, Semarang Regency. Advice: For pregnant women in the second and third trimesters are expected to reduce anxiety levels by doing prenatal yoga. Midwives are expected to apply prenatal yoga in pregnant women's classes and guide them to apply at home Keywords: Prenatal yoga, Anxiety, Pregnant women ABSTRAK Latar Belakang: Kehamilan berlangsung terjadi perubahan fisiologis dan psikologis menyebabkan ibu hamil mengalami kecemasan. Jika tidak diobati dapat menyebabkan komplikasi kehamilan dan persalinan. Tingkat kecemasan dapat diminimalisir dengan intervensi nonfarmakologi prenatal yoga. Berdasarkan studi pendahuluan pada 24 ibu hamil hari Sabtu, 18 Maret 2023 di Desa Gogodalem Kecamatan Bringin Kabupaten Semarang, 15 (26,3 %) mengalami kecemasan dalam mempersiapkan persalinannya. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh prenatal yoga terhadap pengurangan kecemasan ibu hamil di Desa Gogodalem Kecamatan Bringin Kabupaten Semarang. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Desain penelitian Quasi Eksperimen dengan one group pre test post test design. Populasi penelitian adalah seluruh ibu hamil trimester II dan III di Desa Gogodalem Kecamatan Bringin Kabupaten Semarang sejumlah 20 bulan Mei 2023 dengan sampel 17 dengan teknik purposive sampling. Instrumen penelitian menggunakan SOP dan PRAQ-R2. Uji normalitas data dengan Uji Shapiro Wilk dan analisis statistik uji Paired t Test. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan sebelum dilakukan prenatal yoga ibu hamil trimester II dan trimester III rata-rata skor 31,24 (kecemasan sedang) dan setelah dilakukan prenatal yoga rata rata skor 19,88 (kecemasan ringan). Hasil uji Paired t Test p = 0,000 berarti p < 0,05 yaitu Ha diterima. Simpulan: Terdapat pengaruh prenatal yoga terhadap pengurangan kecemasan ibu hamil di Desa Gogodalem Kecamatan Bringin Kabupaten Semarang. Saran: Bagi ibu hamil trimester II dan III diharapkan dapat mengurangi tingkat kecemasan dengan melakukan prenatal yoga. Bagi bidan diharapkan menerapkan prenatal yoga dalam kelas ibu hamil dan membimbing untuk mengaplikasikan dirumah. Kata Kunci : Prenatal yoga, Kecemasan, Ibu hamil
Pemanfaatan Booklet Kreasi Menu Makanan Pendamping ASI (Mp-Asi) UNTUK Meningkatkan Motivasi Ibu Balita dalam Pencegahan Stunting Windayanti, Hapsari; Widayati; Luvi Dian Afriyani; Wahyu Kristiningrum
INDONESIAN JOURNAL OF COMMUNITY EMPOWERMENT (IJCE) Vol. 7 No. 1 (2025): Indonesian Journal of Community Empowerment Mei 2025
Publisher : UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35473/ijce.v7i1.3904

Abstract

Infants and toddlers are part of an important phase in the life cycle, marked by very rapid physical growth and social development. This period is marked by high nutritional needs to support the speed of children's growth and development. Lack of nutritional intake in the first 1,000 days of life, covering the period from in the womb to the age of two years. This can have a serious impact not only on physical growth, but also on the child's cognitive development, intelligence, and productivity in the future. As a result, the child's development as an adult is at risk of being suboptimal.In Indonesia, one in three toddlers experiences stunting, which means growth disorders due to chronic malnutrition. Data from Riskesdas (2018), shows that the prevalence of stunting reaches 30.8%. One of the areas facing this problem is the Bergas Health Center work area, where a number of toddlers were found to be stunted.. One effort that can be made to overcome stunting is through the provision of appropriate Complementary Foods (MP-ASI), according to the child's age and nutritional needs. MP-ASI that is presented in an attractive, varied, and balanced way can increase toddlers' interest in eating. Seeing this problem, the community service team took the initiative to provide education to mothers of toddlers about creating MPASI menus. This activity was carried out through a lecture method and assisted by an informative booklet that was designed attractively. Previously, this kind of booklet had never been provided in the Bergas Health Center area. This community service program includes three stages, namely the preparation, implementation, and evaluation stages. The activity has been carried out three times in toddler classes located in Jatijajar, Randugunting, and Bergas Lor, with a total of 26 mothers/caregivers participating.  The results of the implementation showed an increase in motivation from mothers/caregivers in preventing stunting through providing appropriate MPASI.   ABSTRAK Bayi dan balita bagian dari fase penting dalam siklus kehidupan, ditandai pertumbuhan fisik serta perkembangan sosial yang sangat cepat. Periode ini ditandai dengan kebutuhan gizi yang tinggi untuk mendukung kecepatan tumbuh kembang anak. Kekurangan asupan gizi pada 1.000 hari pertama kehidupan, mencakup masa sejak dalam kandungan hingga anak berusia dua tahun. Hal ini dapat berdampak serius, tidak hanya pada pertumbuhan fisik, tetapi juga pada perkembangan kognitif, kecerdasan, dan produktivitas anak dimasa mendatang. Akibatnya, perkembangan anak saat dewasa berisiko menjadi tidak optimal. Di Indonesia, satu dari tiga balita mengalami stunting, yang berarti gangguan pertumbuhan akibat kekurangan gizi kronis. Data dari Riskesdas (2018), menunjukkan bahwa prevalensi stunting mencapai angka 30,8%. Salah satu daerah yang menghadapi permasalahan ini adalah wilayah kerja Puskesmas Bergas, ditemukan sejumlah balita yang mengalami stunting. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi stunting adalah melalui pemberian Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) yang tepat, sesuai dengan usia dan kebutuhan gizi anak. MP-ASI yang disajikan secara menarik, bervariasi, dan bergizi seimbang dapat meningkatkan minat makan balita. Melihat permasalahan tersebut, tim pengabdian masyarakat berinisiatif memberikan edukasi kepada ibu balita mengenai kreasi menu MP-ASI. Kegiatan dilakukan melalui metode ceramah dan dibantu dengan booklet informatif yang dirancang menarik. Sebelumnya, booklet semacam ini belum pernah diberikan di wilayah Puskesmas Bergas. Program pengabdian masyarakat ini mencakup tiga tahapan, yakni tahap persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi.  Kegiatan telah dilaksanakan sebanyak tiga kali, di kelas balita yang berlokasi di Jatijajar, Randugunting, dan Bergas Lor, dengan peserta sebanyak 26 ibu/pengasuh.  Hasil pelaksanaan menunjukkan adanya peningkatan motivasi dari para ibu/pengasuh dalam mencegah stunting melalui pemberian MPASI yang tepat.
Hubungan Pendidikan Dengan Pengetahuan Tentang Aromaterapi Pada Ibu Hamil Di Wilayah Kerja Puskesmas Bergas Khairani, Alya Fernanda; widayati, Widayati; Windayanti, Hapsari
Midwifery Care Journal Vol 6, No 3 (2025): July
Publisher : Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/micajo.v6i3.13413

Abstract

 translator AfrikaansAlbanian - shqipeArabic - ‎‫العربية‬‎Armenian - ՀայերէնAzerbaijani - azərbaycancaBasque - euskaraBelarusian - беларускаяBengali - বাংলাBulgarian - българскиCatalan - catalàChinese - 中文(简体中文)Chinese - 中文 (繁體中文)Croatian - hrvatskiCzech - češtinaDanish - danskDutch - NederlandsEnglishEsperanto - esperantoEstonian - eestiFilipinoFinnish - suomiFrench - françaisGalician - galegoGeorgian - ქართულიGerman - DeutschGreek - ΕλληνικάGujarati - ગુજરાતીHaitian Creole - kreyòl ayisyenHebrew - ‎‫עברית‬‎Hindi - हिन्दीHungarian - magyarIcelandic - íslenskaIndonesian - Bahasa IndonesiaIrish - GaeilgeItalian - italianoJapanese - 日本語Kannada - ಕನ್ನಡKorean - 한국어Latin - Lingua LatinaLatvian - latviešuLithuanian - lietuviųMacedonian - македонскиMalay - Bahasa MelayuMaltese - MaltiNorwegian - norskPersian - ‎‫فارسی‬‎Polish - polskiPortuguese - portuguêsRomanian - românăRussian - русскийSerbian - СрпскиSlovak - slovenčinaSlovenian - slovenščinaSpanish - españolSwahili - KiswahiliSwedish - svenskaTamil - தமிழ்Telugu - తెలుగుThai - ไทยTurkish - TürkçeUkrainian - українськаUrdu - ‎‫اردو‬‎Vietnamese - Tiếng ViệtWelsh - CymraegYiddish - יידיש  Double-click Select to translate  Knowledge is very closely related to education, people with higher education are expected to have wider knowledge. The level of education affects the understanding and use of aromatherapy among pregnant mothers through a variety of ways, ranging from the ability to access and understand information to the practices of use and safety evaluation. Aromatherapy itself has benefits for pregnant mothers in managing symptoms such as stress, nausea, and pain. To find out the relationship between education and knowledge about aromatherapy in pregnant mothers in the work area of Bergas health center. This research uses a correlation analytical design with a quantitative approach. The population in this study was pregnant women with a total of 120 pregnant women. The sample in this study was pregnant women with a total of 92 respondents using the formula slovin, sampling techniques with techniques purposive sampling by design cross-sectional, data collection tools use questionnaires, analysis tests use tests chi square. The results of the study showed a large height of middle-educated mothers of 36 pregnant women (39.1) and a large number of mothers with sufficient knowledge of 47 pregnant mothers (51.1%). The result of the analysis of the chi-square test there was a significant relationship between education and knowledge of aromatherapy in pregnant mother in the working area Bergas health center with p-value (0,001) α (0,05). The higher the level of education of pregnant women, the better the level of knowledge about aromatherapy in pregnant women.
Konseling Tekhnik Menyusui pada Ibu Postpartum di RSUD Temanggung Eva Desitasari; Yulianti, Rizkhiana; Hapsari Windayanti; Tristiana
Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo Vol. 4 No. 1 (2025): Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper Kebidanan Universitas Ngudi Waluy
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

One of the most enjoyable moments after birth is the process of breastfeeding a baby. When breastfeeding a baby is a moment to establish closeness between mother and baby and rarely in this breastfeeding process there are several complaints from the mother, including breast milk that does not come out, the baby cannot breastfeed, and sore nipples. Based on data from the Basic Health Research (Riskesdas) in 2010, it was explained that 67.5% of mothers who failed to provide exclusive breastfeeding to their babies were due to the mother's lack of understanding of the correct breastfeeding technique, so that they often experience sore or cracked nipples. This community service activity is a form of effort to increase knowledge and skills about the correct breastfeeding technique. It is expected that postpartum mothers provide breast milk with the correct technique so that they can provide exclusive breastfeeding for at least 6 months. The number of postpartum mothers participating was 20 people. The method of implementing Community Service activities is carried out in 3 stages, namely: the planning stage, the implementation stage of community service activities and the evaluation stage. The results of mothers' knowledge about the correct breastfeeding technique before being given counseling were conducted pretest, most had good knowledge as many as 4 (15%), sufficient as many as 9 (55%) and lacking as many as 7 (30%). From the community service carried out after being given counseling about the correct breastfeeding technique and conducted posttest all respondents had good knowledge as many as 20 (100%). This shows the success of community service activities, mothers' knowledge after being given counseling about the correct breastfeeding technique to overcome problems during breastfeeding in postpartum mothers.   Abstrak Salah satu yang paling menyenangkan pada saat setelah kelahiran adalah proses menyusui bayi. Pada saat menyusui bayi merupakan moment untuk menjalin kedekatan ibu dan bayi dan jarang dalam proses menyusui ini muncul beberapa keluhan dari ibu, antara lain ASI yang tidak keluar, bayi yang tidak bisa menyusui, putingnya lecet. Berdasarkan data dari Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2010 dijelaskan bahwa 67,5% ibu yang gagal memberikan ASI ekslusif kepada bayinya adalah kurangnya pemahaman ibu tentang teknik menyusui yang benar, sehingga sering mengalami puting lecet ataupun retak. Kegiatan pengabdian masyarakat ini sebagai bentuk upaya untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan tentang teknik menyusui yang benar. Diharapkan ibu postpartum memberikan ASI dengan teknik yang benar sehingga memberikan ASI eksklusif minimal 6 bulan. Jumlah peserta ibu nifas yaitu berjumlah 20 orang. Metode pelaksanaan kegiatan Pengabdian Masyarakat dilakukan dengan 3 tahap yaitu: tahap perencanaan, tahap pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat dan tahap evaluasi. Hasil dari pengetahuan ibu tentang tekhnik menyusui yang benar sebelum diberikan penyuluhan dilakukan pretest sebagian besar berpengetahuan baik sebanyak 4 (15%) , cukup sebanyak 9 (55%) dan kurang sebanyak 7 (30%). Dari pengabdian masyarakat yang dilakukan setelah diberikan penyuluhan tentang tekhnik menyusui yang benar dan dilakukan posttest seluruh responden memiliki pengetahuan baik sebanyak 20 (100%). Hal ini menunjukkan keberhasilan dalam kegiatan pengabdian Masyarakat, pengetahuan ibu setelah diberikan penyuluhan tentang tekhnik menyusui yang benar untuk mengatasi permasalahan selama menyusui pada ibu postpurtum.
Hubungan Karakteristik Ibu Hamil dengan Tingkat Pengetahuan Tentang Tanda Bahaya Kehamilan di Klinik Pratama Rawat Inap dan Bersalin Nur Hikmah Riska Selviana; Widayati; Hapsari Windayanti
Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo Vol. 4 No. 1 (2025): Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper Kebidanan Universitas Ngudi Waluy
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pregnancy is the process of fertilization leading to the birth of a fetus after 40 weeks. The Maternal Mortality Rate (MMR) has increased in Indonesia but decreased in Central Java. Knowledge of pregnancy danger signs is crucial in preventing complications. Based on a preliminary study at the Klinik Pratama Rawat Inap dan Bersalin Nur Hikmah in November 2024, some pregnant women, particularly primigravida, were unaware of the danger signs of pregnancy. This study aims to examine the relationship between maternal characteristics and the level of knowledge about pregnancy danger signs at Klinik Nur Hikmah This research is a descriptive study with a cross-sectional approach, utilizing an observational method. The study population consisted of pregnant women who underwent prenatal checks between October and November 2024 at the Klinik Pratama Rawat Inap dan Bersalin Nur Hikmah, totaling 46 respondents. Sampling was done using total sampling.The majority of pregnant women were aged 20-35 years (60.9%), had higher education (45.7%), and were multiparous (65.2%). Most respondents also had good knowledge about pregnancy (63%). A significant relationship was found between maternal age and knowledge of dangerous pregnancy signs (p-value 0.021), between gravida status and knowledge (p-value 0.008), and education level was nearly significant (p-value 0.051). It is hoped that pregnant women will be more proactive in seeking information about dangerous pregnancy signs.   Abstrak Kehamilan adalah proses pembuahan yang mengarah pada kelahiran janin setelah 40 minggu. Angka Kematian Ibu (AKI) meningkat di Indonesia, namun menurun di Jawa Tengah. Pengetahuan ibu hamil tentang tanda bahaya kehamilan sangat penting untuk mencegah komplikasi. Berdasarkan studi pendahuluan di Klinik Pratama Rawat Inap dan Bersalin Nur Hikmah pada November 2024, beberapa ibu hamil, terutama primigravida, kurang mengetahui tanda bahaya kehamilan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan karakteristik ibu hamil dengan tingkat pengetahuan tentang tanda bahaya kehamilan di Klinik Nur Hikmah. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan cross-sectional, menggunakan metode observasional. Populasi penelitian ini ibu hamil yang melakukan pemeriksaan kehamilan pada bulan Oktober – November 2024 di Klinik Pratama rawat inap dan bersalin Nur Hikmah periode bulan November-Desember yaitu sebanyak 46 orang ibu hamil, Pengambilan sampel menggunakan metode total sampling. Mayoritas ibu hamil berusia 20-35 tahun (60,9%), memiliki pendidikan tinggi (45,7%), dan berstatus multipara (65,2%). Sebagian besar responden juga memiliki pengetahuan yang baik tentang kehamilan (63%). Terdapat hubungan signifikan antara usia ibu hamil dengan pengetahuan tentang tanda bahaya kehamilan (p-value 0.021). antara gravida ibu hamil dengan pengetahuan tersebut (p-value 0.008). serta pendidikan ibu hamil dengan pengetahuan tentang tanda bahaya kehamilan hampir signifikan (p-value 0.051). Diharapkan Ibu hamil diharapkan lebih proaktif dalam mencari informasi mengenai tanda bahaya kehamilan.
Continuity of Care (COC) pada Ny. B Umur 30 Tahun G2P1A0 di PMB X Eva Desitasari; Windayanti, Hapsari
Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo Vol. 4 No. 1 (2025): Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper Kebidanan Universitas Ngudi Waluy
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Continuity of care is the provision of midwifery care from pregnancy, childbirth, postpartum, neonate until deciding to use family planning. This aims to help monitor and detect the possibility of complications that accompany the mother and baby from pregnancy until the mother uses family planning. The method of midwifery care at PMB X and through home visits by providing counseling according to the mother's needs. Midwifery care provided to Mrs. "B" lasted from pregnancy, childbirth, postpartum, neonate to family planning with a frequency of 2 pregnancy visits, 1 delivery, 2 postpartum, 2 neonates, and 1 family planning. In Mrs. "D" the pregnancy process went physiologically without any problems or complications although in TM II the mother experienced back pain. The entire delivery process took place normally and smoothly without any complications and management had been carried out according to the 60 APN steps. In midwifery care during the postpartum period, it was normal and smooth. In providing midwifery care for family planning, the mother has been given counseling and decided to use Injectable Family Planning. Continuous midwifery care (continuity of care) that has been carried out on Mrs. "B" during pregnancy, childbirth, postpartum period, newborns, and family planning, the examination results were within normal limits and there were no accompanying complications. It is expected that the midwife profession in providing continuous midwifery care (continuity of care) will always apply midwifery management, maintain and improve competence in providing care according to midwifery service standards.   Abstrak Asuhan kebidanan berkelanjutan (continuity of care) yaitu pemberian asuhan kebidanan sejak kehamilan, bersalin, nifas, neonatus hingga memutuskan menggunakan KB. Hal  ini  bertujuan  sebagai  upaya  untuk  membantu memantau dan            mendeteksi adany kemungkinan timbulnya komplikasi yang menyertai ibu dan bayi dari masa kehamilan sampai ibu menggunakan KB. Metode asuhan kebidanan di PMB X dan melalui kunjungan rumah dengan memberikan konseling sesuai kebutuhan Ibu. Asuhan kebidanan yang diberikan pada Ny.”B” berlangsung dari masa kehamilan, bersalin, nifas, neonatus sampai KB dengan frekuensi kunjungan hamil sebanyak 2 kali, persalinan 1 kali, nifas 2 kali, neonatus 2 kali,serta KB sebanyak 1 kali. Pada Ny.”B” proses kehamilan berjalan dengan fisiologis tidak ada masalah maupun komplikasi walaupun pada TM II ibu mengalami nyeri punggung. Seluruh proses persalinan berlangsung normal dan lancar tanpa ada penyulit atau komplikasi dan penatalaksanaan telah dilakukan sesuai 60 langkah APN. Pada asuhan kebidanan masa nifas normal dan lancar. Dalam memberikan asuhan kebidanan KB ibu telah diberikan konseling dan memutuskan menggunakan KB Suntik Asuhan kebidanan berkelanjutan (continuity of care) yang telah dilakukan pada Ny. “B” saat hamil, bersalin, masa nifas, bayi baru lahir, dan keluarga berencana didapatkan hasil pemeriksaan dalam batas normal dan tidak ada penyulit yang menyertai. Diharapkan profesi bidan dalam memberikan asuhan kebidanan berkelanjutan (continuity of care) selanjutnya selalu menerapkan manajemen kebidanan, mempertahankan dan meningkatkan kompetensi dalam memberikan asuahan sesuai standar pelayanan kebidanan.
Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny. T, Umur 22 Tahun, G1P0A0 di Desa Sukorejo, Kecamatan Kesesi, Kabupaten Pekalongan Kamini; Hapsari Windayanti
Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo Vol. 4 No. 1 (2025): Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper Kebidanan Universitas Ngudi Waluy
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Maternal and neonatal mortality remain major challenges in Indonesia's healthcare system. One effective strategy to reduce maternal mortality rate (MMR) and infant mortality rate (IMR) is the implementation of Continuity of Care (CoC), a comprehensive and continuous midwifery care approach from pregnancy through childbirth, postpartum, newborn care, and family planning. This case study aims to describe the implementation of comprehensive midwifery care for Mrs. T, a 22-year-old primigravida (G1P0A0), in Sukorejo Village, Kesesi District, Pekalongan Regency. This descriptive research employed a case study design and was carried out using the seven-step Varney midwifery management process, documented using the SOAP format. Antenatal care was provided at 38 weeks of gestation, during which the mother and fetus were found to be in physiological condition with no complications. Counseling focused on nutrition, adequate rest, birth preparedness, and recognizing early signs of labor. During labor, comprehensive care was provided through all four stages of delivery. Labor progressed spontaneously, and the baby was delivered in good condition with a birth weight of 3,450 grams. Postpartum care was carried out in three visits, showing no signs of complications and indicating a normal recovery. The mother was counseled about postpartum nutrition, breastfeeding, and newborn care. Newborn care included physical examination, administration of vitamin K, immunization with Hepatitis B (Hb 0), and education on thermal protection and exclusive breastfeeding. In the family planning phase, the mother received counseling on various contraceptive methods, including their benefits and possible side effects. She chose a long-acting reversible contraceptive (LARC), specifically an implant. The decision was made with informed consent, and she expressed readiness to adhere to the recommended method. This case study found no gap between theoretical knowledge and clinical practice. The care provided was aligned with national midwifery service standards and demonstrated the effectiveness of CoC in improving maternal and neonatal health outcomes. Furthermore, it highlights the importance of integrating CoC into midwifery education to ensure students gain practical skills and experience in providing comprehensive care.   Abstrak Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) masih menjadi tantangan utama dalam pelayanan kesehatan maternal di Indonesia. Salah satu upaya untuk menurunkan angka tersebut adalah melalui pendekatan Continuity of Care (CoC), yaitu pemberian asuhan kebidanan secara menyeluruh dan berkesinambungan mulai dari masa kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir hingga pelayanan keluarga berencana (KB). Penelitian ini merupakan studi kasus yang bertujuan untuk memberikan gambaran pelaksanaan asuhan kebidanan komprehensif pada Ny. T, usia 22 tahun, G1P0A0, di Desa Sukorejo, Kecamatan Kesesi, Kabupaten Pekalongan. Metode yang digunakan adalah studi deskriptif dengan pendekatan studi kasus, yang dilaksanakan berdasarkan tujuh langkah proses kebidanan Varney dan dicatat dalam format SOAP. Asuhan kehamilan dilakukan pada usia gestasi 38 minggu, menunjukkan kondisi ibu dan janin dalam keadaan fisiologis tanpa keluhan atau risiko yang memerlukan penanganan khusus. Asuhan persalinan diberikan secara menyeluruh dari kala I hingga kala IV, dengan hasil persalinan spontan dan bayi lahir dalam kondisi sehat. Selama masa nifas dilakukan tiga kali kunjungan yang menunjukkan kondisi ibu dalam masa pemulihan yang baik, dan tidak ditemukan komplikasi. Asuhan pada bayi baru lahir meliputi pemeriksaan fisik, pemberian imunisasi hepatitis B (Hb 0), edukasi perawatan bayi, serta dukungan terhadap praktik menyusui eksklusif. Pada fase KB, ibu memilih metode kontrasepsi implan setelah diberikan konseling terkait jenis, manfaat, serta efek samping alat kontrasepsi jangka panjang. Hasil dari studi kasus ini menunjukkan tidak adanya kesenjangan antara teori dan praktik, serta pelaksanaan asuhan kebidanan yang sesuai dengan standar pelayanan kebidanan. Kesimpulan dari studi ini adalah bahwa pendekatan Continuity of Care secara komprehensif dan konsisten dapat mendeteksi dini risiko dan meningkatkan kualitas kesehatan ibu dan bayi. Pendekatan ini juga memberikan pengalaman belajar langsung bagi mahasiswa dalam mengaplikasikan teori ke dalam praktik nyata.
Continuity of Care (COC) pada Ny.L Umur 26 Tahun G2P1A0 di PMB X Yulianti, Rizkhiana; Hapsari Windayanti
Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo Vol. 4 No. 1 (2025): Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper Kebidanan Universitas Ngudi Waluy
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Continuous midwifery care (continuity of care) is the provision of midwifery care starting from pregnancy, childbirth, postpartum, neonates until deciding to use family planning (KB). This study started from November-April 2025, the research instrument used Varney's 7-step documentation and SOAP. By conducting Pregnancy Visits (ANC) on Mrs. "L" 3 times by providing counseling according to the mother's needs such as discomfort during pregnancy, pregnancy danger signs, and preparation for childbirth. Childbirth Care for Mrs. "L" took place on March 29, 2025 with spontaneous vaginal delivery and no complications during labor all went normally, Newborn Care, namely the baby was born with reddish skin, crying hard and active movement, Baby weight 3000 grams, Body length 50 cm and no problems with the baby, for Neonatal Visits carried out 3 times at the age of 1 day, 4 days and 2 weeks at each visit care was given according to the baby's needs and went normally. Postpartum period was visited 4 times, namely at 1 day, 4 days, 2 weeks and 4 weeks postpartum all went normally without any abnormalities, and Family Planning (KB) Care for Mrs. L after being given counseling on various types of KB. Mrs. "L" decided to use KB Implant because of its long term and high effectiveness in preventing pregnancy.   Abstrak Asuhan kebidanan berkelanjutan (continuity of care) yaitu pemberian asuhan kebidanan mulai dari kehamilan, bersalin, nifas, neonatus hingga memutuskan menggunakan keluarga berencana (KB). Penelitian ini dimulai dari bulan November-April 2025 instrumen penelitian menggunakan dokumentasi 7 langkah Varney dan SOAP. Dengan melakukan kunjungan Kehamilan (ANC) pada Ny “L” sejumlah 3 kali dengan memberikan konseling sesuai dengan kebutuhan ibu seperti ketidaknyamanan selama kehamilan, tanda bahaya kehamilan, dan persiapan persalinan. Asuhan Persalinan Pada Ny. “L” berlangsung pada tanggal 29 maret 2025 dengan persalinan spontan Pervaginam dan tidak ada penyulit selama persalinan semua berjalan normal,  Asuhan Bayi Baru lahir yaitu bayi lahir dalam keadaan kulit kemerahan menangis kuat dan pergerakan aktif, Berat badan bayi 3000 gram, Panjang badan 50 cm dan tidak ada permasalahan pada bayi, untuk Kunjungan Neonatus dilakukan sejumlah 3 kali pada usia 1 hari, 4 hari dan 2 minggu disetiap kunjungan diberikan asuhan sesuai dengan kebutuhan bayi dan berlangsung normal. Masa nifas dilakukan kunjungan sejumlah 4 kali yaitu pada nifas 1 hari, 4 hari, 2 minggu dan 4 minggu semua berlangsung normal tidak ada kelainan, dan Asuhan Keluarga berencana (KB) pada Ny. L setelah diberikan konseling tentang macam-macam KB. Ny “L” memutuskan untuk menggunakan KB Implan dikarenakan jangka panjang dan efektivitas tinggi dalam mencegah kehamilan.
Co-Authors Adeya Ilma Permana Afriyani, Luvi Dian Agustin Dwiningrum Ainun Mardiah ainun Akhid Suraiya Alif’fah Setiyana Putri Alya Fernanda Khairani Alya Fernanda Khairani amanda putri Amandha Rassya D Ameliana Friskia Rahmadini Amilatun Azizah Ana Sulisnani Ana Zully Astuti Ananda, Ayu Anasa Laila Wiradani Andaeni, Wahyu Retno Anggi Anggun Puspita Dewi Anisa Indarti Aprilia, Nia Aprillia Rahmasanti Ari Budiawati Ari Widayaningsih Ari Widyaningsih Arina Manasika Pridanti Rimbawati Arsfandi, Asraria Asmanah Asmida Erliana Simatupang Asraria Arsfandi Avisha Ladyana Fitri Ayu Ananda Ayu, Galih Cahyaningrum Cahyaningrum Cahyaningrum Cahyaningrum Calista Desy R Christania R.L Hawa Dania Aprilia Delvianti Tandean Denil Shintiya Desti, Fransisca Dewi Siyamti Dewianti, Azelia Dhini Kusumastuti Dian Ayu Tias Pradani Diana Rosanti Dina Dina Fitrianingtyas Dita Sintama Domingas Da Costa Dwi Prasetyo Rini Eka Adimayanti Eka Setyawati Endah Pratiwi, Putri Endang Rahayu Erliyani Ernawati Eti Salafas Eva Desitasari Fatchiyah, Siti Febria, Rizky Febriana, Diana Feni Dwiyanti Feni Noviyani Finoria Vitoria Fitri Nuraeni KD Fitri Rismawati Fitria Primi Astuti Fitriyani, Windy Fitriyatul Munawaroh Frisca Anggraeni Manik Goncalves, Josefina Handayana Hanik Ekowati hapita Hapitha Hartini Hartini Haryati Hawa, Christania R.L Heldayati Heni Rusmayani Heni Setyowati Herlina Sri Komala Dewi Herlina Tipuk Rosdiana Hermalia Andra Ristanti Hermin Limbu Hidayanti, Nur Ikka Bella Seftiyani Ilya Wanawati Indawati Indriani Kasih Sabwan Indriyani Suroso Intan Permata Sari Isfaizah Istatik Ulyanita Izzah, Lu’luul Fitrotul Jumiati Kamini Kartika Sari Khairani, Alya Fernanda Khoeriah, Hanifah Kinanti Kurniawati La Tanjo, Yunita Laeli Fauzia Lailatul Farihah Lia Indah Fil Mina Lidia Arjulia Sari Lilis Jayanti Lisa Komalasari Listyaningsih, Moneca Diah Lu’luul Fitrotul Izzah Maemunah Manik, Frisca Anggraeni Marjini Martiningsih Masruroh Masruroh . Masruroh Masruroh Maya Kurnia Dewi Maya Kurnia Dewi Maya Kurnia Dewi, Maya Kurnia Meisya Tiara Herlina Melna Mila Elvi Ekayanti Moneca Diah Listiyaningsih Muhdia Muliana Mulyani Mulyani Mulyani Mulyani Munasifah, Munasifah Nadia Oktaviana Nafa Nofitasari Nanda Azabi Ni Kadek Cahyaningsih Nia Aprilia Nining Fuji Lestari Novi Ridianti nugraheni latifah Nur Azizah Nur Hidayanti nur risqiyati, mufatikha Nurida Dyah Nurlela NURUL HIDAYAH Oktaviani, Ismi Pagirik, Sintia Pinto, Martinha Pipit Ariani Pirawati prabaningrum, titis dwicahya Prihatiningsih Purwati Putri Ayuni Sari Putri Lestari Aulia Putri Rahmawati Putri, Alif’fah Setiyana Putri, Septiani Dewi qurratul ain , aprilia Rahayu, Nisfia rahmadani, mutia Rahmadini, Ameliana Friskia Rambu Anggi Hunga Meha Retnowati, Aryani Rika Yunita Ernanda Rinawati Rinawati Rinawati Rinawati Rinawati Rini Septianasari Rini Susanti Risa Khalisah Riska Selviana Riski Febriana Dewi Rosita Sekar Tanjung Sabwan, Indriani Kasih Sairoh Sari Kusmiati Sari, Lidia Arjulia Sari, Putri Ayuni Sasminayati Septabela Mahardika Septiningrum Setyowati, Hesti Silvie Nurbaeni Siti Aisyah Siti Shofia Luthfiyati Annisa Siti Suwarsih Siti Waslikhah Siwi Indriatni Sofiyanti, Ida Sonia Alice Da Costa Sri Sutarti Sri Widyawati Suci Rohandayani Sudarni Sugeng Maryanto Sulistyani, Tyas Susiani Heni I Syarifah Zaidah Putri Al-Hinduan Tasuib, Maria Jessyca Titik Nor Hidayah Tri Fitriana Sakti Tri Widi Murtiningsih Trianingsih Tristiana Uci Nurmala Ucia Rorin Ulfi Amalia Uli Che Agutine Ulya Sesa Febriani Vanisa Veftisia, Vistra Vidya Efliliana Wahyu Indah Lestari Wahyu Kristiningrum Wahyu Retno Andaeni Watmawati Widayati Widayati Widayati Widayati Widyaningsih, Ari Wijayanti, Desi yance kristiani lodo Yenny Rahmawati Yesinta Mona Agustin Yuli Nur Asiyah Yulia Nur Khayati Yulianti, Rizkhiana Yuliastuti, Evy Yuni Frischila