Claim Missing Document
Check
Articles

Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny. Y Umur 23 Tahun G1P0A0 di Rumah Sakit Balikpapan Baru Putri, Septiani Dewi; Hapsari Windayanti
Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo Vol. 3 No. 2 (2024): Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper Kebidanan Universitas Ngudi Waluy
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The Maternal Mortality Rate (AKI) and Infant Mortality Rate (AKB) are the main indicators of the success of maternal and infant health services. In order to reduce this number, continuous obstetric services or Continuity of Care (COC) is an important approach that includes pregnancy care, childbirth, postpartum, newborns, and family planning. This study aims to provide comprehensive obstetric care to Mrs. Y, 23 years old, at Balikpapan Baru Hospital, using a descriptive method through a case study. Data was obtained from interviews, observations, and simple physical and laboratory examinations. The results showed that pregnancy care was carried out eight visits, including the provision of nutrition education and danger signs in the third trimester. In normal childbirth, Mrs. Y went through a physiological process from stage I to stage IV without complications. The postpartum period is handled with four visits, involving education about nutrition, wound care, and contraceptive preparation. Newborn care is provided through vital monitoring, immunization, and education to mothers about exclusive breastfeeding. For family planning, Mrs. Y chooses a hormone-free contraceptive method based on counseling. All care is carried out in accordance with national health service standards and relevant midwifery theories. Comprehensive interventions have successfully improved client understanding and adherence to health recommendations, supporting a reduced risk of complications in mothers and babies. This study emphasizes the importance of implementing COC in improving the quality of midwifery services and reducing maternal and infant mortality. It is hoped that the implementation of COC can continue to be improved by health workers through training and the provision of adequate facilities.   Abstrak Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan indikator utama keberhasilan pelayanan kesehatan ibu dan bayi. Dalam rangka menurunkan angka ini, pelayanan kebidanan berkelanjutan atau Continuity of Care (COC) menjadi pendekatan penting yang meliputi asuhan kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir, dan keluarga berencana. Penelitian ini bertujuan memberikan asuhan kebidanan komprehensif kepada Ny. Y, usia 23 tahun, di RS Balikpapan Baru, menggunakan metode deskriptif melalui studi kasus. Data diperoleh dari wawancara, observasi, serta pemeriksaan fisik dan laboratorium sederhana.Hasil menunjukkan asuhan kehamilan dilakukan delapan kali kunjungan, meliputi pemberian edukasi gizi dan tanda bahaya trimester ketiga. Pada persalinan normal, Ny. Y melalui proses fisiologis dari kala I hingga kala IV tanpa komplikasi. Masa nifas ditangani dengan kunjungan empat kali, melibatkan edukasi tentang nutrisi, perawatan luka, dan persiapan kontrasepsi. Asuhan bayi baru lahir diberikan melalui pemantauan vital, imunisasi, dan edukasi kepada ibu mengenai pemberian ASI eksklusif. Untuk keluarga berencana, Ny. Y memilih metode kontrasepsi tanpa hormon berdasarkan konseling.Keseluruhan asuhan dilakukan sesuai standar pelayanan kesehatan nasional dan teori kebidanan yang relevan. Intervensi yang komprehensif berhasil meningkatkan pemahaman dan kepatuhan klien terhadap rekomendasi kesehatan, mendukung penurunan risiko komplikasi pada ibu dan bayi. Studi ini menekankan pentingnya pelaksanaan COC dalam meningkatkan kualitas pelayanan kebidanan dan mengurangi mortalitas ibu dan bayi. Diharapkan implementasi COC dapat terus ditingkatkan oleh tenaga kesehatan melalui pelatihan dan penyediaan sarana yang memadai.   
Asuhan Kebidanan Continuity of Care (COC) pada Ny. “A” Umur 33 Tahun G6P5A0 di Desa Kebun Janda Kab.Bobong La Tanjo, Yunita; Hapsari Windayanti
Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo Vol. 3 No. 2 (2024): Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper Kebidanan Universitas Ngudi Waluy
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Continuity of care (COC) midwifery care is continuous midwifery care provided to mothers and babies starting during pregnancy, childbirth, newborns, postpartum and family planning. COC midwifery care is one effort to reduce the maternal mortality rate (MMR) and infant mortality rate (IMR)). Based on the description above, the author monitored Mrs. A pregnant, postpartum, neonate and family planning at the Bobong Community Health Center. Because the Puskesmas has met midwifery care standards and has an MOU with educational institutions. So the author is interested in carrying out midwifery care entitled "Continuity of care midwifery care for Mrs. A, 33 years old in Kebun Janda Village" by providing ongoing Midwifery Care for pregnant, maternity, postpartum, newborn (BBL) and family planning mothers. The method used is descriptive, data collection techniques using secondary data and primary data. After providing care, we have provided comprehensive midwifery care starting from Pregnant Women, Childbirth, Postpartum, Babies and the results are normal pregnancies, normal births, normal babies, and up to family planning. There is no gap between theory and cases in Comprehensive Midwifery Care for Mrs. A and By. Mrs.A in Kebun Janda Village.   Abstrak Asuhan Kebidanan Continuity Of Care (COC) merupakan asuhan kebidanan berkesinambungan yang diberikan kepada ibu dan bayi dimulai pada saat kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas dan keluarga berencana. Asuhan kebidanan secara COC adalah salah satu upaya untuk menurunkan Angka kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB). Penulis melakukan pemantauan pada Ny.A hamil bersalin, nifas, neonatus dan keluarga berencana di Puskesmas Bobong. Puskesmas tersebut sudah memenuhi standart asuhan kebidanan dan telah memiliki MOU dengan institusi pendidikan. Sehingga penulis tertarik untuk melakukan asuhan kebidanan yang berjudul “Asuhan Kebidanan Continuity of care pada Ny. A Umur 33 Tahun di Desa Kebun Janda” dengan melakukan Asuhan Kebidanan secara berkelanjutan pada Ibu hamil, bersalin, nifas, bayi baru lahir (BBL) dan keluarga berencana Metode yang digunakan adalah deskriptif. Teknik pengumpulan data mengunakan data sekundar dan data primer. Setelah melakukan asuhan telah memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif mulai dari ibu hamil, bersalin, nifas, bayi dan hasilnya hamil dengan normal, bersalin dengan normal, bayi dengan normal, dan sampai dengan KB. Tidak terdapat kesenjangan antara teori dan kasus pada Asuhan Komprehensif kebidanan pada Ny. A dan By. Ny.A di Desa Kebun Janda.
Asuhan Kebidanan Continuity Of Care pada Ny. F Usia 30 Tahun di RSIA Asih Kota Balikpapan Hidayah, Nurul; Hapsari Windayanti
Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo Vol. 3 No. 2 (2024): Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper Kebidanan Universitas Ngudi Waluy
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The maternal mortality rate has increased from 79 to 168 people. This increase also occurred in infants, from 600 to 702 people (BPS, 2022). Efforts to accelerate the reduction of AKI are carried out by ensuring that every mother is able to access quality health services, one of which is by means of continuous midwifery care (Continuity of Care). COC has been proven to have high leverage in reducing the mortality and morbidity rates that have been planned by the government (Yulivantina and Fadhilah, 2020). The purpose of this care is to provide comprehensive obstetric care (Continuity Of Care) to Mrs. F. The method used in this study is the data collection method, namely using interviews, observations with primary and secondary data through KIA books, physical examinations. This research started from July-September 2024. Documentation of the study using SOAP. Based on the results of a comprehensive case study on Mrs. F, it was found that the problem was 37 weeks and 2 days gestation, namely low back pain, Mrs. F gave birth SC at RSIA Asih on indications of induction failure and the newborn was in good condition, the postpartum period was normal and Mrs. S decided to use IUD. It is hoped that clients can apply the counseling that has been provided during pregnancy, postpartum, newborn, neonatal and family planning visits so that they can provide health benefits to mothers and babies and increase maternal knowledge about pregnancy, childbirth, postpartum, newborns, neonates and family planning.   Abstrak Angka kematian ibu mengalami peningkatan dari 79 jiwa menjadi 168 jiwa. Peningkatan ini juga terjadi pada bayi yakni dari 600 jiwa menjadi 702 jiwa (BPS, 2022). Upaya percepatan penurunan AKI dilakukan dengan menjamin agar setiap ibu mampu mengakses pelayanan kesehatan yang berkualitas salah satunya dengan cara pelayanan kebidanan yang berkesinambungan (Continuity of Care). COC secara lengkap terbukti mempunyai daya ungkit yang tinggi dalam menurunkan angka mortalitas dan morbiditas yang sudah direncanakan oleh pemerintah (Yulivantina and Fadhilah, 2020). Tujuan asuhan ini adalah memberikan asuhan kebidanan secara komperehensif (Continuity Of Care) pada Ny F. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode pengumpulan data yaitu menggunakan wawancara, observasi dengan data primer dan sekunder melalui Buku KIA, pemeriksaan fisik. Penelitian ini dimulai sejak bulan Juli-September 2024. Pendokumentasian penelitian menggunakan SOAP. Berdasarkan hasil studi kasus secara komperehensif pada Ny.F didapatkan masalah saat usia kehamilan 37 minggu 2 hari yaitu nyeri pinggang, Ny. F bersalin secara SC di RSIA Asih atas indikasi gagal induksi dan bayi baru lahir dalam keadaan baik, masa nifas berlangsung normal dan Ny. S memutuskan menggunakan KB IUD. Diharapkan klien bisa menerapkan konseling yang telah diberikan selama kunjungan hamil, nifas, bayi baru lahir, neonatus, dan KB sehingga dapat memberikan manfaat kesehatan pada ibu dan bayi dan menambah ilmu pengetahuan ibu tentang kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir, neonatus dan keluarga berencana.
Prenatal Yoga untuk Mengurangi Nyeri Punggung pada Ibu Hamil di Desa Mundu Puskesmas Luwunggede Silvie Nurbaeni; Amilatun Azizah; Sairoh; Indriyani Suroso; Tri Fitriana Sakti; Hapsari Windayanti
Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo Vol. 3 No. 2 (2024): Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper Kebidanan Universitas Ngudi Waluy
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

During pregnancy, there are usually many common complaints or discomforts. One of them is back pain that occurs in pregnant women in the third trimester. One effort to overcome complaints of back pain is prenatal yoga. Prenatal yoga can stretch the muscles around the spine and flexibility, so to overcome this discomfort, non-conventional therapy is needed, one of which is prenatal yoga. Yoga exercises are currently widely used to improve the health of pregnant women, because the possibility of side effects of drugs on the fetus and pregnant women is very minimal. This community service activity aims to increase knowledge and involvement of pregnant women in doing prenatal yoga to improve health. This activity is carried out in several stages, namely establishing relationships, providing proposals and determining the schedule of activities, then, there will be an evaluation of the process of community service activities, namely a question and answer session. Counseling for this activity is carried out using lecture, discussion and practice methods, and is equipped with audio-visual media used when doing prenatal yoga.   Abstrak Selama kehamilan biasanya banyak sekali keluhan atau ketidaknyamanan yang umum terjadi. Salah satunya adalah nyeri punggung yang terjadi pada ibu hamil trimester ketiga. Salah satu upaya untuk mengatasi keluhan nyeri punggung adalah prenatal yoga. Prenatal yoga dapat melenturkan otot-otot di sekitar tulang belakang dan kelenturan, sehingga untuk mengatasi rasa ketidaknyamanan tersebut dibutuhkan terapi non konvensional salah satunya prenatal yoga. Latihan yoga saat ini banyak digunakan untuk meningkatkan kesehatan ibu hamil, karena kemungkinan efek samping obat pada janin dan ibu hamil sangat minim. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan serta keterlibatan ibu hamil dalam melakukan prenatal yoga untuk meningkatkan kesehatan. Kegiatan ini dilakukan dengan beberapa tahap yaitu menjalin hubungan, memberikan proposal dan menentukan jadwal kegiatan, kemudian, akan ada evaluasi proses dari kegiatan pengabdian masyarakat yaitu sesi Tanya jawab. Penyuluhan kegiatan ini dilakukan dengan metode ceramah, diskusi dan praktik, serta dilengkapi dengan media audio visual yang digunakan saat melakukan prenatal yoga..  Permaslahan yang masih banyak ditemui yakni ketidaknyamanan nyeri punggung  pada ibu hamil trimester II dan trimester III. Berdasarkan  masalah yang muncul, Maka diperlukanlah kegiatan pengabdian masyarakat untuk mengatasi hal tersebut. Kegiatan diawali dengan pre-tes yang berkaitan dengan yoga kemudian penyampaian materi menggunakan metode small discussion dan selanjutnya melakukan yoga yang dihadiri oleh 5 ibu hamil. kegiatan selanjutnya adalah evaluasi dengan post-test. Tujuan dari kegiatan tersebut adalah  untuk meningkatkan pemahaman, sikap dan perilaku ibu hamil tentang prenatal yoga, perubahan tubuh dan keluhan, perawatan kehamilan, mempersiapkan fisik dan mental untuk persiapan persalinan. Dari kegiatan tersebut didapatkan ada peningkatan pengetahuan ibu hamil setelah diberikan penyuluhan tentang prenatal yoga untuk ketidaknyaman trimester III pada ibu hamil .
Asuhan Kebidanan Continuity of Care (Coc) pada Ny. N Umur 30 Tahun di Wilayah Kerja Puskesmas Bergas Siwi Indriatni; Hapsari Windayanti
Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo Vol. 3 No. 2 (2024): Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper Kebidanan Universitas Ngudi Waluy
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The number of maternal deaths in 2020 in Semarang Regency was 25 people with the highest number of deaths in postpartum mothers, namely 12 people, 8 maternity mothers and 5 pregnant women. The Infant Mortality Rate in Semarang Regency in 2020 was 120 cases per 1,000 KH and decreased in 2021 quarter 1 by 32 cases. (BPS Kabupaten Semarang. 2020). Deaths that occur in infants aged 0-11 months, which include neonatal death (age 0-28 days). The biggest causes of infant mortality are asphyxia (22), BBLR (18), and the rest (57) are due to infections, aspiration, congenital abnormalities, diarrhea, pneumonia, and others (Dinas Kesehatan Kabupaten Semarang, 2018). The method in this study is in the form of a case study, which is researching a problem through a case consisting of a single unit. The single unit in question can contain 1 person, a group of residents affected by a problem. Monitoring pregnant women was carried out by the author 2 times in the third trimester. The first pregnancy monitoring results obtained were complaints in the third trimester in the form of low back pain which is physiological and complementary therapy was given pelvic rocking with the results of Mrs. N feeling comfortable and complaints were reduced. Normal delivery at the Bergas Health Center on June 16, 2024 will be given complementary therapy with deep breathing techniques with the results of the pain scale when contractions are reduced. Furthermore, Mrs. N's baby was born in a healthy state, male gender. The visit from KN1 to KN 3 was carried out well and no problems were found. The care of KF 1 to KF 4 was carried out well by the author without any problems. In the care of KF 2, the author found complaints of smooth breastfeeding but still few so the author provided oxytocin massage therapy with the result that Mrs. N felt comfortable and breastfeeding was smooth after being done independently at home. Mrs. N chose to use 1 implant birth control and no problems were found. Care has been provided on a Continuity of Care basis or continuous and there is no gap between theory and case in Continuity of Care (Coc) Midwifery Care for Mrs. N aged 30 years in the working area of the Bergas Health Center.   Abstrak Jumlah kematian ibu pada tahun 2020 pada Kabupaten Semarang adalah 25 orang dengan jumlah kematian terbanyak pada ibu nifas yaitu 12 orang, ibu bersalin 8 orang dan ibu hamil 5 orang. Angka Kematian Bayi Kabupaten Semarang pada Tahun 2020 sebanyak  120  kasus  per  1.000  KH  dan  menggalami  penurunan  pada  tahun 2021 triwulan 1 sebanyak 32 kasus. (BPS Kabupaten Semarang. 2020). Kematian yang terjadi pada bayi usia 0-11 bulan, yang termasuk di dalamnya adalah kematian neonatus (usia 0-28 hari). Penyebab terbesar Angka Kemtian Bayi adalah asfiksia (22), BBLR (18), dan sisanya (57) adalah karena infeksi, aspirasi, kelainan kongenital, diare, pneumonia, dll (Dinas Kesehatan Kabupaten Semarang, 2018). Metode dalam penelitian ini berupa studi penelaahan kasus (case study) yaitu meneliti suatu permasalahan melalui suatu kasus yang terdiri dari unit tunggal. Unit tunggal yang dimaksud dapat berisi 1 orang, sekelompok penduduk yang terkena suatu masalah. Pemantauan ibu hamil dilakukan penulis sebanyak 2x di trimester III. Hasil pemantauan kehamilan pertama yang didapatkan adalah keluhan pada trimester III berupa nyeri pinggang yang merupakan hal fisiologis dan diberikan terapi komplementer pelvick rocking dengan hasil Ny. N merasa nyaman dan keluhan berkurang. Persalinan secara normal di Puskesmas Bergas pada tanggal 16 Juni 2024 diberikan terapi komplementer tehnik pernafasan dalam dengan hasil skala nyeri saat kontraksi berkurang. Selanjutnya bayi Ny. N lahir dalam keadaan sehat, jenis kelamin laki-laki. Pada kunjungan KN1 sampai KN 3 dilakukan dengan baik dan tidak ditemukan masalah. Asuhan KF 1 sampai KF 4 penulis laksanakan dengan baik tanpa masalah. Pada asuhan KF 2 penulis ditemukan keluhan ASI lancar tetapi masih sedikit sehingga penulis memberikan terapi pijat oksitosin dengan hasil Ny. N merasa nyaman dan ASI lancar setelah dilakukan secara mandiri dirumah. Ny. N memilih menggunakan KB implant 1 batang dan tidak ditemukan masalah. Asuhan telah diberikan secara Continuity of Care atau berkelanjutan dan tidak terdapat kesenjangan antara teori dan kasus pada Asuhan Kebidanan Continuity Of Care (Coc)Pada Ny. N Umur 30 Tahun Di Wilayah Kerja Puskesmas Bergas
Asuhan Kebidanan Continuity of Care (COC) Pada Ny. A G1P0A0 Umur 29 Tahun di Wilayah Kerja Puskesmas Bergas Herlina Tipuk Rosdiana; Hapsari Windayanti
Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo Vol. 3 No. 2 (2024): Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper Kebidanan Universitas Ngudi Waluy
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The MMR in Semarang Regency in 2021 experienced a significant increase compared to 2020, if in 2020 it was 75.8 per 100,000 KH (7 cases), then in 2021 it will increase to 95.32 per 100,000 KH (10 cases). The greatest number of maternal deaths occurred in mothers aged > 35 years (5 cases), mothers aged 20-35 years (1 case) and mothers aged < 20 years (1 case). The highest mortality occurred during the delivery period (4 cases) and the postpartum period (3 cases).ontinuity of Care is fundamental in the midwifery practice model to provide holistic care, build ongoing partnerships to provide support, and foster relationships of mutual trust between midwives and clients, Astuti (2017).The method in this research is the case study method. Where researchers get information directly from patients based on Continuity of Care for pregnant women, giving birth, newborns, postpartum and family planning. Through the Varney and SOAP approaches. Results: Based on the results of a case study based on Continuity of Care from pregnancy to family planning counseling, it was found that midwifery care for Mrs. A during pregnancy, childbirth, newborns, postpartum and family planning was in accordance with theory and there were no gaps.Comprehensive midwifery care has been carried out on Mrs. A aged 29 years from pregnancy, childbirth, newborns, postpartum and family planning. The results show that the management is in accordance with theory and facts.   Abstrak AKI di Kabupaten Semarang 2021 mengalami peningkatan yang signifikan bila dibandingkan Tahun 2020, bila di Tahun 2020 yaitu sebanyak 75,8 per 100.000 KH (7 kasus) maka pada Tahun 2021 naik menjadi 95,32 per100.000 KH (10 kasus). Kematian ibu terbesar terjadi pada ibu pada usia > 35 tahun (5 kasus), usia ibu 20–35 tahun (1 kasus) dan usia ibu < 20 tahun (1 kasus). Kematian tertinggi terjadi pada masa bersalin (4 kasus) dan masa nifas (3 kasus).Continuity of Care adalah hal yang mendasar dalam model praktik kebidanan untuk memberikan asuhan yang holistik, membangun kemitraan yang berkelanjutan untuk memberi dukungan, dan membina hubungan saling percaya antara bidan dengan klien. Metode dalam penelitian ini adalah metode studi kasus. Peneliti mendapatkan informasi langsung dari pasien dengan berbasis Continuity of Care pada ibu hamil, bersalin,, bayi baru lahir, nifas dan KB.Berdasarkan hasil studi kasus berbasis Continuity of Care mulai dari kehamilan hingga konseling KB di dapatkan hasil bahwa asuhan kebidanan pada Ny.L selama masa kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas dan KBtelah dilakukan asuhan kebidanan secara komprehensif pada Ny.Aumur 29 tahun dari kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas dan KB didapatkan hasil bahwa penatalaksanaan sudah sesuai dengan teori dan fakta.
Literatur Review : Faktor Faktor yang Berhubungan dengan Persalinan Prematur Endah Pratiwi, Putri; Sonia Alice Da Costa; Nining Fuji Lestari; Tri Widi Murtiningsih; Hapsari Windayanti
Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo Vol. 3 No. 2 (2024): Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper Kebidanan Universitas Ngudi Waluy
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Preterm labor is labor that occurs at a gestational age of less than 37 weeks with an estimated fetal weight of less than 2500 grams. The risk of premature birth is a high death rate, in addition to unfavorable mental, intellectual and physical growth which can result in a high risk of premature birth. The impact of premature birth is the possibility that the baby born will experience disruption of several bodily organ functions and thus require intensive care to survive. live.Premature birth is labor too early which occurs at a gestational age of more than 20 weeks and 37. Preterm labor is one of the highest causes of infant death in the world, around 75% of perinatal deaths are caused by prematurity. to find out what factors influence premature birth in Indonesia, including environmental factors (region type), social and economic factors (mother's education level), maternal factors (mother's age, birth and gestational age), and period factors. delivery (labor process, birth attendant, complications during delivery, and place of delivery). The method used in this research is a literature review search from two electronic databases, namely Google Scholar and Pubmed, which were published between 2021 and 2024. From four articles used In this literature review, four of them show that there are factors that are related to premature birth. From the review of the entire article, it shows that there are several factors that are related to premature birth..   Abstrak Persalinan prematur (preterm) adalah persalinan yang terjadi pada usia kehamilan kurang dari 37 Minggu dengan perkiraan berat janin kurang dari 2500 gram. Resiko persalinan prematur tingginya angka kematian selain dapat terjadi pertumbuhan mental -intelektual dan fisik yang kurang menguntungkan sehingga dapat menjadi beban kelahiran prematur yang resiko tinggi.Dampak pada persalinan prematur adalah kemungkinan bayi yang dilahirkan akan mengalami gangguan beberapa fungsi organ tubuh sehingga membutuhkan perawatan intensif untuk bertahan hidup.persalinan prematur merupakan persalinan terlalu dini yang mana terjadi pada usia kehamilan lebih dari 20 Minggu dan 37, Persalinan preterm merupakan satu penyebab tertinggi kematian bayi di Dunia sekitar 75% kematian perinatal disebabkan prematur. , untuk mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi persalinan premature di Indonesia antara lain, faktor lingkungan  (tipe wilayah), faktor social dan ekonomi (Tingkat Pendidikan ibu ), faktor maternal (umur ibu, kelahiran, dan usia kehamilan), dan faktor masa persalinan (proses persalinan, penolong persalinan, komplikasi saat persalinan, dan tempat persalinan). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelusuran literature review dari dua database elektronik yaitu Google Scholar dan Pubmed yang dipublikasikan antara tahun 2021 hingga 2024. Dari empat artikel yang dipakai dalam literatur review ini empat diantaranya menunjukkan terdapat faktor faktor yang berhubungan dengan persalinan premature. Dari telaah keseluruhan artikel menunjukkan bahwa terdapat beberapa faktor yang berhubungan dengan persalinan premature.
Literatur Review: Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Preeklampsia pada Ibu Hamil Pagirik, Sintia; Desti, Fransisca; Ayu, Galih; Handayana; Febriana, Diana; Watmawati; Setyowati, Hesti; febria, Rizky; Sudarni; Heldayati; prihatiningsih; Windayanti, Hapsari
Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo Vol. 3 No. 2 (2024): Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper Kebidanan Universitas Ngudi Waluy
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Preeclampsia is a potentially dangerous pregnancy complication characterized by high blood pressure. This condition usually occurs when the gestational age reaches 20 weeks. Preeclampsia has an impact when the mother is pregnant and gives birth and also causes postpartum problems due to endothelial dysfunction in various organs. Long-term impacts can also occur in babies born to mothers with preeclampsia. With the still high incidence of preeclampsia in Indonesia and globally, this study aims to determine the risk factors for preeclampsia in pregnant women. The form of this research is a Literature Review using journal searches on Google Scholar. The keywords used are Preeclampsia; Causes; and Pregnancy. After being selected, six articles were obtained to be reviewed, four articles were cross-sectional studies and two other articles were case control studies. The conclusion of this study is that the risk factors for preeclampsia in pregnant women include a history of hypertension, a history of preeclampsia, age, BMI, parity, stress, knowledge, completeness of ANC, diet and exposure to cigarette smoke.   Abstrak Preeklampsia merupakan komplikasi kehamilan berpotensi berbahaya yang ditandai dengan tekanan darah tinggi. Kondisi ini biasanya terjadi ketika usia kehamilan mencapai 20 minggu. Preeklampsia berdampak ketika ibu hamil dan melahirkan juga mengakibatkan masalah pasca persalinan akibat disfungsi endotel di berbagai organ. Dampak jangka panjang juga dapat terjadi pada bayi yang dilahirkan dari ibu dengan preeklampsia. Dengan masih tingginya angka terjadinya preeklampsia di Indonesia maupun secara global penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor risiko terjadinya preeklampsia pada ibu hamil. Bentuk penelitian ini adalah Literature Review dengan menggunakan penelusuran jurnal pada Google Scholar. Kata kunci yang digunakan adalah Preeklampsia; Penyebab; dan Kehamilan. Setelah diseleksi maka didapatkan enam artikel yang akan direview, empat artikel merupakan cross-sectional study dan dua artikel lainnya merupakan case control study. kesimpulan penelitian ini yaitu faktor resiko terjadinya preeklampsia pada ibu hamil antara lain riwayat hipertensi, riwayat preeklampsia, usia, IMT, paritas, stress, pengetahuan, kelengkapan ANC, pola makan dan paparan asap rokok.
TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG YOGA UNTUK MENGURANGI NYERI HAID DI SMP NEGERI 5 UNGARAN: TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG YOGA UNTUK MENGURANGI NYERI HAID DI SMP NEGERI 5 UNGARAN Hermalia Andra Ristanti; Windayanti, Hapsari
Midwifery Science Care Journal Vol. 2 No. 1 (2023): Midwifery Science Care Journal
Publisher : STIKES Telogorejo Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63520/mscj.v2i1.338

Abstract

Latar Belakang: Masa remaja bagian dari proses tumbuh kembang, mulai dari masa peralihan anak menuju dewasa. Salah satu indikator biologis dari keremajaan adalah wanita mulai menstruasi/ haid. Meskipun begitu, pada kenyataannya wanita tetap mengalami masalah menstruasi, antara lain nyeri haid. penanganan nyeri haid dapat dilakukan menggunakan dua cara yaitu farmakologi serta non farmakologi. Yoga adalah salah satu langkah untuk mengurangi nyeri haid primer. Hasil studi pendahuluan berdasarkan informasi guru di SMP Negeri 5 Ungaran Kab. Semarang terdapat siswi yang datang ke Unit Kesehatan Sekolah (UKS) disebabkan oleh nyeri haid, dari hasil studi pendahuluan dengan 10 remaja putri seluruh remaja putri tidak mengetahui penanganan yoga untuk mengurangai nyeri haid. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan remaja putri tentang yoga untuk mengurangi nyeri haid. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan model rancangan deskriptif dan teknik sampling menggunakan total sampling yang melibatkan 104 siswa perempuan di SMP Negeri 5 Ungaran. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner tingkat pengetahuan remaja tentang yoga untuk mengurangi nyeri haid melalui google form. Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan analisis univariat dalam bentuk distribusi frekuensi. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan dari 104 responden sebesar 12 responden (11,5%) memiliki pengetahuan tentang yoga masuk dalam kategori baik, 40 responden (38,5%) pengetahuan tentang yoga masuk dalam kategori cukup, 52 responden (50,0%) memiliki pengetahuan tentang yoga masuk dalam kategori kurang. Kesimpulan: Sebagian besar responden yaitu remaja SMPN 5 ungaran memiliki pengetahuan yang kurang tentang Yoga untuk mengurangi nyeri haid yaitu sebesar 52 responden (50,0%).
TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANTENATAL CARE: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANTENATAL CARE Munasifah, Munasifah; Windayanti, Hapsari
Midwifery Science Care Journal Vol. 2 No. 2 (2023): Midwifery Science Care Journal
Publisher : STIKES Telogorejo Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63520/mscj.v2i2.475

Abstract

Background: The problem that occurs at the Banyubiru Health Center, Semarang Regency is that there are still pregnant women who do not fully know about Antenatal care, which affects the ANC coverage that has not been achieved at the Banyubiru Health Center, namely in July and August 2021 as many as 632 pregnant women target with an achievement target in July K1 58, 3%, K4 58.3% and K6 58.3%. In July there were 335 targets for pregnant women with achievements in K1 53%, K4 50.6% and K6 42.1%, and in August there were 388 targets for pregnant women with K1 66.6, K4 66.6%, and K6 66.6%. In August, the performance in K1 was 61.4%, K4 58.4% and K6 22.3%. The impact of not doing antenatal care checks will increase pregnant women with high risk due to lack of initial screening for screening pregnancy risks Research Objectives: To describe the level of knowledge of pregnant women about the meaning, purpose, benefits, service standards, and schedule of antenatal care visits. Methods: This study uses a quantitative descriptive research design, the number of samples is 35 respondents using a sampling technique using Simple Random Sampling with Stratified Random Sampling. The research instrument uses a questionnaire. Results: The results showed that the knowledge of pregnant women about antenatal care at the Banyubiru Health Center, Semarang Regency, was included in the sufficient category of 48.6%, with good knowledge of 25.7% and 25.7% with less knowledge. Conclusion: Based on the results of the study, it can be concluded that the knowledge of pregnant women about the definition of antenatal care is good as much as 77.1%. The majority of pregnant women's knowledge about the purpose of antenatal care is 51.4%. The majority of pregnant women's knowledge about the benefits of antenatal care is 57.1%. The majority of pregnant women's knowledge about antenatal care service standards is 42.9%. The majority of pregnant women's knowledge about antenatal care visits is 80% less.
Co-Authors Adeya Ilma Permana Afriyani, Luvi Dian Agustin Dwiningrum Ainun Mardiah ainun Akhid Suraiya Alif’fah Setiyana Putri Alya Fernanda Khairani Alya Fernanda Khairani amanda putri Amandha Rassya D Ameliana Friskia Rahmadini Amilatun Azizah Ana Sulisnani Ana Zully Astuti Ananda, Ayu Anasa Laila Wiradani Andaeni, Wahyu Retno Anggi Anggun Puspita Dewi Anisa Indarti Aprilia, Nia Aprillia Rahmasanti Ari Budiawati Ari Widayaningsih Ari Widyaningsih Arina Manasika Pridanti Rimbawati Arsfandi, Asraria Asmanah Asmida Erliana Simatupang Asraria Arsfandi Avisha Ladyana Fitri Ayu Ananda Ayu, Galih Cahyaningrum Cahyaningrum Cahyaningrum Cahyaningrum Calista Desy R Christania R.L Hawa Dania Aprilia Delvianti Tandean Denil Shintiya Desti, Fransisca Dewi Siyamti Dewianti, Azelia Dhini Kusumastuti Dian Ayu Tias Pradani Diana Rosanti Dina Dina Fitrianingtyas Dita Sintama Domingas Da Costa Dwi Prasetyo Rini Eka Adimayanti Eka Setyawati Endah Pratiwi, Putri Endang Rahayu Erliyani Ernawati Eti Salafas Eva Desitasari Fatchiyah, Siti Febria, Rizky Febriana, Diana Feni Dwiyanti Feni Noviyani Finoria Vitoria Fitri Nuraeni KD Fitri Rismawati Fitria Primi Astuti Fitriyani, Windy Fitriyatul Munawaroh Frisca Anggraeni Manik Goncalves, Josefina Handayana Hanik Ekowati hapita Hapitha Hartini Hartini Haryati Hawa, Christania R.L Heldayati Heni Rusmayani Heni Setyowati Herlina Sri Komala Dewi Herlina Tipuk Rosdiana Hermalia Andra Ristanti Hermin Limbu Hidayanti, Nur Ikka Bella Seftiyani Ilya Wanawati Indawati Indriani Kasih Sabwan Indriyani Suroso Intan Permata Sari Isfaizah Istatik Ulyanita Izzah, Lu’luul Fitrotul Jumiati Kamini Kartika Sari Khairani, Alya Fernanda Khoeriah, Hanifah Kinanti Kurniawati La Tanjo, Yunita Laeli Fauzia Lailatul Farihah Lia Indah Fil Mina Lidia Arjulia Sari Lilis Jayanti Lisa Komalasari Listyaningsih, Moneca Diah Lu’luul Fitrotul Izzah Maemunah Maemunah Manik, Frisca Anggraeni Marjini Martiningsih Masruroh Masruroh . Masruroh Masruroh Maya Kurnia Dewi Maya Kurnia Dewi Maya Kurnia Dewi, Maya Kurnia Meisya Tiara Herlina Melna Mila Elvi Ekayanti Moneca Diah Listiyaningsih Muhdia Muliana Mulyani Mulyani Mulyani Mulyani Munasifah, Munasifah Nadia Oktaviana Nafa Nofitasari Nanda Azabi Ni Kadek Cahyaningsih Nia Aprilia Nining Fuji Lestari Novi Ridianti nugraheni latifah Nur Azizah Nur Hidayanti nur risqiyati, mufatikha Nurida Dyah Nurlela NURUL HIDAYAH Oktaviani, Ismi Pagirik, Sintia Pinto, Martinha Pipit Ariani Pirawati prabaningrum, titis dwicahya Prihatiningsih Purwati Putri Ayuni Sari Putri Lestari Aulia Putri Rahmawati Putri, Alif’fah Setiyana Putri, Septiani Dewi qurratul ain , aprilia Rahayu, Nisfia rahmadani, mutia Rahmadini, Ameliana Friskia Rambu Anggi Hunga Meha Retnowati, Aryani Rika Yunita Ernanda Rinawati Rinawati Rinawati Rinawati Rinawati Rini Septianasari Rini Susanti Risa Khalisah Riska Selviana Riski Febriana Dewi Rosita Sekar Tanjung Sabwan, Indriani Kasih Sairoh Sari Kusmiati Sari, Lidia Arjulia Sari, Putri Ayuni Sasminayati Septabela Mahardika Septiningrum Setyowati, Hesti Silvie Nurbaeni Siti Aisyah Siti Shofia Luthfiyati Annisa Siti Suwarsih Siti Waslikhah Siwi Indriatni Sofiyanti, Ida Sonia Alice Da Costa Sri Sutarti Sri Widyawati Suci Rohandayani Sudarni Sugeng Maryanto Sulistyani, Tyas Susiani Heni I Syarifah Zaidah Putri Al-Hinduan Tasuib, Maria Jessyca Titik Nor Hidayah Tri Fitriana Sakti Tri Widi Murtiningsih Trianingsih Tristiana Uci Nurmala Ucia Rorin Ulfi Amalia Uli Che Agutine Ulya Sesa Febriani Vanisa Veftisia, Vistra Vidya Efliliana Wahyu Indah Lestari Wahyu Kristiningrum Wahyu Retno Andaeni Watmawati Widayati Widayati Widayati Widayati Widyaningsih, Ari Wijayanti, Desi yance kristiani lodo Yenny Rahmawati Yesinta Mona Agustin Yuli Nur Asiyah Yulia Nur Khayati Yulianti, Rizkhiana Yuliastuti, Evy Yuni Frischila