Claim Missing Document
Check
Articles

Uji Kepekaan Bakteri Escherichia Coli O157:H7 Sapi Bali Asal Abiansemal – Badung – Bali Terhadap Antibiotik Adji, Iga Prassetyo; Utama, Iwan Hardjono; Suardana, I Wayan
Indonesia Medicus Veterinus Vol 4 (4) 2015
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (475.545 KB)

Abstract

Penelitian tentang pola kepekaan bakteri Escherichia coli O157:H7 yang diisolasi dari feses sapi bali terhadap antibiotik penisilin G, ampisilin, sulfametoksazol dan streptomisin dikerjakan di Laboratorium Biosains dan Bioteknologi Universitas Udayana, Bukit Jimbaran, Kuta, Badung, Bali. Penelitian ini menggunakan isolate positif E. coli O157:H7 yaitu FSA 14 Bongkasa, FSA 30 Ayunan, FSA 36 Mekarbuana, FSA 40 Sedang dan FSA 41 Darmasaba yang merupakan hasil isolasi feses sapi di Kecamatan Abiansemal. Isolat terlebih dahulu dikultivasi dengan cara penumbuhan pada media Sorbitol Mac Conkey Agar (SMAC). Selanjutnya dilakukan uji kepekaan menggunakan metode difusi cakram Kirby-Bauer dengan empat antibiotik sebagai perlakuan dan tiap-tiap isolate diulang sebanyak tiga kali. Hasil penelitian ini menunjukkan E. coli O157:H7 bersifat resisten terhadap penisilin G sebesar 100%, sedangkan terhadap ampisilin menunjukkan 20% resisten, 60% intermediet dan 20% sensitif. Hasil uji terhadap sulfametoksazol sebesar 20% resisten dan 80% sensitif. Serta hasil uji terhadap streptomisin menunjukkan 20% intermediet dan 80% sensitif. Hal ini menunjukkan bahwa sulfametoksazol dan streptomisin adalah antibiotik yang dapat dijadikan pilihan untuk pengobatan akibat infeksi E. coli O157:H7. Dapat disimpulkan bahwa E. coli O157:H7 peka terhadap antibiotik streptomisin dan sulfametoksazol.  
Insidensi Escherichia Coli O157:H7 pada Sapi Bali Di Kecamatan Petang dan Kecamatan Abiansemal Kabupaten Badung Perdana, Asyauqi Ilham; Putriningsih, Putu Ayu Sisyawati; Suardana, I Wayan
Indonesia Medicus Veterinus Vol 4 (5) 2015
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (208.378 KB)

Abstract

Escherichia coli O157:H7 merupakan satu dari ratusan strain bakteri E. coli yang berbahaya, dapat menghasilkan toksin yang sangat kuat dan dapat menyebabkan penyakit diantaranya hemorrhagic colitis dan hemolytic uremic syndrom. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keberadaan dan perbedaan Insidensi Escherichia coli O157:H7. Sampel diambil dari Kecamatan Petang dan Kecamatan Abisansemal Kabupaten Badung. Jumlah sampel yang diambil dari Kecamatan Petang sebanyak 58 sampel dan Kecamatan Abiansemal 60 sampel. Data hasil pengamatan disajikan dalam bentuk deskriptif dan selanjutnya dianalisis dengan uji Chi square untuk mengetahui signifikasi insidensi diantara kedua Kecamatan. Hasil penelitian menunjukkan keberadaan Escherichia coli O157:H7 pada sapi bali di Kecamatan Petang sebesar 8,62% dan Kecamatan Abiansemal sebesar 10%. Insidensi di Kecamatan Petang 8,62% tidak berbeda nyata (P>0,05) dibandingkan dengan Kecamatan Abiansemal sebesar 10%. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa keberadaan bakteri E.coli O157:H7 di Kecamatan Petang dan Kecamatan Abiansemal dan Insidensi E. coli O157:H7 pada sapi bali di Kecamatan Petang tidak berbeda nyata (P>0,05) dengan Kecamatan Abiansemal Kabupaten Badung.
Prevalensi Infeksi Escherichia coli O157:H7 pada Sapi Bali di Kecamatan Mengwi dan Kuta Selatan, Badung, Bali Praja, Rian Ka; Pinatih, Komang Januartha Putra; Suardana, I Wayan
Indonesia Medicus Veterinus Vol 4 (1) 2015
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (148.688 KB)

Abstract

Escherichia coli O157:H7 merupakan agen zoonosis yang dapat menyebabkan hemorrhagic colitis dan hemolytic uremic syndrome (HUS) pada manusia. Sapi diketahui sebagai reservoir utama dari bakteri E. coli O157:H7. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi infeksi E. coli O157:H7 pada sapi bali di Kecamatan Mengwi dan Kuta Selatan, Badung, Bali. Isolasi bakteri E. coli dilakukan pada media eosin methylene blue agar (EMBA) kemudian dilakukan pewarnaan Gram dan uji indol, methyl red, voges proskauer dan citrate (IMVIC). Identifikasi E. coli O157 dilakukan pada media selektif sorbitol Mac Conkey agar (SMAC) dan uji konfirmasi dengan uji aglutinasi lateks O157 serta uji antiserum H7 sebagai konfirmasi akhir dari E. coli O157:H7. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari 60 sampel feses sapi bali yang diambil di Kecamatan Mengwi, dua sampel (3,3%) positif E. coli O157:H7 dan lima sampel (8,3%) positif E. coli O157:H7 dari 60 sampel yang berasal dari Kuta Selatan. Hasil uji Chi Square menunjukkan nilai ?2 sebesar 0,243 yang berarti prevalensi infeksi E. coli O157:H7 pada sapi bali antara Kecamatan Mengwi dan Kecamatan Kuta Selatan tidak berbeda nyata (P > 0,05). Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa sapi bali di Kecamatan Mengwi dan Kuta Selatan terinfeksi E. coli O157:H7.
Deteksi Gen Shiga Like Toxin 1 isolat escherichia Coli O157:H7 Asal Sapi Bali di Kuta Selatan, Badung Lestari, Dwi; Pinatih, Komang Januartha Putra; Suardana, I Wayan
Indonesia Medicus Veterinus Vol 4 (4) 2015
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (331.521 KB)

Abstract

Salah satu bakteri pencemar adalah serotipe E. coli O157:H. Bakteri ini diketahui tumbuh dan berkembang dan menghasilkan toksin. Toksin yang dihasilkan oleh strain ini adalah verotoxin atau disebut sebagai shiga-like toxin (Stx).Penelitian ini menggunakan lima isolate E. coli O157:H7 yaitu FSKS 5 Pecatu, FSKS 17 Kutuh, FSKS 35 Ungasan, FSKS 44 Ungasan, dan FSKS 55 Jimbaran. Kegiatan penelitian diawali dengan kultivasi isolate melalui penumbuhan pada media Sorbitol MacConkey Agar (SMAC), dilanjutkan dengan konfirmasi E. coli O157 dengan uji latex agglutination test dan konfirmasi E. coli O157:H7 melalui pengujian dengan anti serum H7. Deteksi molekuler diawali dengan tahapan isolasi DNA genom, dilanjutkan dengan deteksi gen Stx 1 melalui metode Polimerase Chain Reaction (PCR), menggunakan primer LP 30 dan LP31. Hasil penelitian menunjukkan positif gen Stx 1 pada dua isolate yaitu FSKS 5 Pecatu dan FSKS 35 Ungasan yang dicirikan dengan terlihatnya band/pita dengan panjang produk 348 bp. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa isolate local FSKS 5 Pecatu dan FSKS 35 Ungasan, berpotensi sebagai agen zoonosis yang berpeluang besar menimbulkan diare berdarah.
Uji Kepekaan Escherichia coli O157:H7 Feses Sapi di Kecamatan Kuta Selatan Badung Bali Terhadap Antibiotik Mustika, Oktivia Chandra; Putra Pinatih, Komang Januartha; Suardana, I Wayan
Indonesia Medicus Veterinus Vol 4 (4) 2015
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (243.891 KB)

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pola kepekaan bakteri Escherichia coli O157:H7 yang diisolasi dari feses sapi Bali di Kecamatan Kuta Selatan Badung Bali terhadap antibiotik penisilin G, ampisilin, sulfametoksazol, dan streptomisin. Penelitian ini menggunakan lima isolat lokal E. coli O157:H7 dengan kode FS.KS (Feses Sapi Kuta Selatan) yaitu FS.KS-5, FS.KS-17, FS.KS-36, FS.KS-44, dan FS.KS-55. Penelitian diawali dengan mengkultivasi isolat pada media Sorbitol Mac Conkey Agar (SMAC), yang diikuti dengan uji konfirmasi pada O157 latex aglutination test, dan diakhiri dengan uji menggunakan antiserum H7. Uji kepekaan isolat terhadap antibiotik dilakukan menggunakan metode Kirby-Bauer yaitu terhadap antibiotik penisilin G, ampisilin, sulfametoksazol, dan streptomisin. Hasil penelitian menunjukkan seluruh isolat E. coli O157:H7 bersifat resisten terhadap antibiotik penislin G (100%), terhadap ampisilin 80% resisten dan 20% sensitif, terhadap sulfametoksazol 20% resisten, 40% intermediet, dan 40% sensitif, serta terhadap streptomisin bersifat 20% resisten, 20% intermediet, dan 60% sensitif. Tiga dari lima isolat E. coli O157:H7 (60%) menunjukkan sifat resistensi terhadap dua jenis antibiotik yang diuji, yaitu FS.KS-17, FS.KS-44, dan FS.KS-55 terhadap penisilin G dan ampisilin. Disisi lain isolat FS.KS-5 telah menunjukkan sifat resistensi terhadap empat jenis antibiotik yang diuji. Hasil penelitian sekaligus menunjukkan antibiotik streptomisin merupakan antibiotik yang dapat dijadikan pilihan dalam mengobati infeksi bakteri E. coli O157:H7. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu bakteri E. coli O157:H7 sensitif terhadap antibiotik streptomisin.
Tingkat Pemahaman Pedagang Bakso Kota Denpasar terhadap Bahan Pengawet Formalin dan Boraks serta Kandungannya dalam Bakso Wulandari, Andi Dewi; Suardana, I Wayan; Suarsana, I Nyoman
Indonesia Medicus Veterinus Vol 11 (2) 2022
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19087/imv.2022.11.2.159

Abstract

Bakso merupakan produk olahan daging asal hewan yang sering ditemui di kalangan masyarakat karena rasanya yang enak, relatif murah, mudah disajikan, dan mudah ditemui. Pada tahap produksi, bakso seringkali ditambahkan bahan pengawet dengan maksud untuk memperpanjang masa simpan produk dalam 12-24 jam. Salah satu masalah yang dihadapi pedagang bakso yaitu produk bakso harus habis terjual sebelum mengalami pembusukan sehingga beberapa oknum ditemui mengawetkan produk dagangnya menggunakan bahan berbahaya seperti formalin dan boraks. Penggunaan formalin dan boraks dengan dosis terkecil pada makanan telah dilarang di dalam Peraturan Menteri Kesehatan No. 33 tahun 2012, termasuk pada produk bakso. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pemahaman penjual bakso sekaligus mendeteksi secara kualitatif adanya senyawa formalin dan boraks yang dijual di sekitar pasar tradisional di Kota Denpasar. Sampel yang diidentifikasi diambil dari sembilan pedagang menetap, lima pedagang kaki lima, dan enam pedagang keliling selama tiga minggu berturut-turut. Tingkat pemahaman penjual diambil berdasarkan sejumlah pertanyaan kuisioner. Pemeriksaan kualitatif senyawa formalin dilakukan menggunakan reagen NaOH, natrium nitroprusida, dan fenilhidrazin, sedangkan, pemeriksaan kualitatif senyawa boraks dilakukan menggunakan uji kertas kurkumin. Hasil studi menunjukkan persepsi pedagang terhadap penggunaan bahan pengawet berbahaya dinilai sudah baik. Hasil analisis kualitatif terhadap formalin dan boraks pada bakso menunjukkan hasil negatif di semua sampel, dari minggu pertama hingga ketiga.
Adherence Pheno-genotypic of Escherichia coli O157:H7 Isolated from Beef, Feces of Cattle, Chicken and Human I Wayan Suardana; Wayan Tunas Artama; Widya Asmara; Budi Setiadi Dayono
Indonesian Journal of Biotechnology Vol 16, No 1 (2011)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1601.412 KB) | DOI: 10.22146/ijbiotech.15990

Abstract

Generally, adherence of micro-organisms to host cells is the frst step of the colonization to host surfaces.Escherichia coli O157:H7 can colonize to the intestine and induce attaching-effacing (AE) lessions. The capacityof inducing AE lesions is encoded by a pahtogenicity island, the locus of enterocyte effacement (LEE) thatcontains genes involved in generation of attaching and effaching (A/E) lesions. Among which that, the eaegene is encoding intimin, an outer membrane protein that is responsible to intimate attachment to the intestinalepithelial cells. A total of 20 local isolates obtained from human clinically, beef, cattle, chicken, and humannon-clinically were tested to adherence pheno-genotypic of E. coli O157:H7. The eae gene was identifed usingpolymerase chain reaction with a specifc primer i.e AE19 forward and AE20 reverse. To confrm phenotypicof gene, further study was performed by culturing the bacteria in vero cell, followed by Giemsa staining andAcridine Orange Fluorescent staining 3 h and 6 h after incubation, respectivelly. Result of study showed thatthere were 19 out of 20 (95%) isolates identifed positive eae gene. Giemsa staining appeared that the bacteriawith positive eae gene performed a cluster arroud of cell (localized adherence). On the other hand, the negativeeae gene appeared as a diffuse adherence (DA). The study indicated that almost all of E. coli O157:H7 localisolates which was positive eae gene had potency to colonize to the intestine and induce attching-effachinglessions, and also cause cytopahatic effects in intestinal epithelial cell
The Analysis of Amount and Various Age of Productive Female Bali Cattle that Slaughtered at Abbatoirs I Wayan Suardana; I Made Sukada; I Ketut Suada; Dyah Ayu Widiasih
Jurnal Sain Veteriner Vol 31, No 1 (2013): JULI
Publisher : Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada bekerjasama dengan PB PDHI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (330.662 KB) | DOI: 10.22146/jsv.2642

Abstract

Abstract Base on the ability for surviving at the limited vegetations, bali cattle is famous  as a pioneer cattle.  Although the fertility of Bali cattle has  known   so high (up to 80%), but  the slaughter  of productive  female  of bali cattle from year to year is so high too, so that the existance of Bali cattle in the future is threatened extinct. The accurate data  indicating  the amount of Bali cattle slaughtered  at  the abbatoirs are  not available yet, exactly from the Pesanggaran and Mambal  abbatoirs as  the bigger abbatoirs in Bali.  The study used 246 heads of  Bali cattle originated from Pesanggaran, and 232 heads of  Bali cattle originated from Mambal abbatoirs, respectively. The study indicated as many as   81,7%, and 87,5% of Bali cattle slaughtered  at  those abbatoirs  were female. According to their  ages, most of them were  productive too, i.e.  99% at Pesanggaran, and 67,49% at Mambal abbatoirs, respectively. These  result  indicated  it is needed a  special attention from the Bali government exactly from the Animals Husbandry Officer in order to prevent the loss of Bali cattle populations  in the future.    
Identifikasi Bakteri Asam Laktat Isolat 9A dari Kolon Sapi Bali sebagai Probiotik melalui Analisis Gen 16S rRNA Dewa Gede Agung Widyadnyana; I Dewa Made Sukrama; I Wayan Suardana
Jurnal Sain Veteriner Vol 33, No 2 (2015): Desember
Publisher : Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada bekerjasama dengan PB PDHI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (532.142 KB) | DOI: 10.22146/jsv.17923

Abstract

Bakteri asam laktat (BAL) merupakan bakteri yang mampu memfermentasi laktosa dan menghasilkan asam laktat sebagai produk utamanya. BAL berpotensi dalam memproduksi bakteriosin dan bersifat probiotik. Disisi lain, sapi bali diketahui memiliki banyak keunggulan salah satunya mampu memanfaatkan hijauan yang kurang bergizi, dan mempunyai daya cerna yang baik terhadap pakan, sehingga diharapkan dapat ditemukan BAL yang memiliki keunggulan spesifik. Penelitian ini bertujuan untuk dapat mengetahui aktivitas antimikroba BAL isolat9A asal kolon sapi bali sehingga bisa di manfaatkan sebagai kandidat probiotik, serta untuk menganalisis susunan nukleotida dan gambaran pohon filogenetiknya. Penelitian diawali dengan kultivasi isolat pada media MRS broth, dilanjutkan dengan uji katalase dan pewarnaan Gram. Isolat BAL yang sudah terkonfirmasi diuji aktivitas antimikrobanya dengan bakteri patogen (Escherichia coli dan Staphylococcus aureus). Analisis molekuler dilakukan dengan amplifikasi gen 16S rRNA menggunakan primer B27F dan U1492R. Hasil penelitian menunjukkan aktivitas antimikroba bakteri asam laktat isolat 9A mampu menghambat pertumbuhan S. aureus antara 37,56 - 61,47%, dengan rata-rata 50.35% jika dibandingkan dengan kontrol antibiotika. Dalam penelitian ini BAL tidak menunjukkan terjadinya penghambatan pada pertumbuhan E. Coli. BAL isolat 9A teridentifikasi sebagai Streptococcus bovis dengan tingkat similaritas 99% dan berada satu cluster denganspesies Streptococcus bovis dengan nilai bootstrap sebesar 100.
Isolasi dan uji kepekaan Escherichia coli O157:H7 Isolat lokal asal feses dapi terhadap berbagai jenis antibiotika I Wayan Suardana; I Nyoman Suarsana; Michael Haryadi Wibowo; Dyah Ayu Widiasih
Jurnal Sain Veteriner Vol 29, No 2 (2011): DESEMBER
Publisher : Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada bekerjasama dengan PB PDHI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (5938.951 KB) | DOI: 10.22146/jsv.39512

Abstract

Escherichia coli O157:H7 is one of the bacteria infection agents that life threatening.
Co-Authors Abdul Manan Achjar, Komang Ayu Henny Adirinata, I Komang Pasek Agus Sri Lestari Amrulloh, Muhammad Faqih Anak Agung Gde Bagus Udayana Andi Isma Lestari Amin, Andi Isma Ardika, I Gusti Ngurah Putu Ari Yuniastuti Aribaten, Ni Nengah Zinnia Arimbawa, I Gede Artayani, Ida Ayu Gede Asyauqi Ilham Perdana, Asyauqi Ilham Bambang Sumiarto Bq Nurlita Anugrah BUDI SETIADI DARYONO Budi Setiadi Dayono Chandra Yowani D. A. Widiasih Denny Widaya Lukman Devi Dwi Jayanti Dewa Gede Agung Widyadnyana Dewa Putu Oka Prasiasa Dewi, Ni Putu Diah Trisna Dewintasari, Ni Nyoman Paramitha Dwi Lestari Dyah Ayu Widiasih Dyah Ayu Widiasih Dyah Ayu Widiasih Eka Putri Suryantari Emmanuella Felice’anna Dije Karisoh Febrianti, Andri Nurdiana Franciska, Juliana Gama, I Ketut Gama, Ketut Gede Arimbawa, I Made Hana Kristal Alamanda Septiara Harini, I Gusti Ayu Hartati, Ni Nyoman Henny Achjar, Komang Ayu I Dewa Made Sukrama I G. Wijana I Gede Gian Saputra, I Gede I Gusti Agung Ayu Suartini I Gusti Made Krisna Erawan I Gusti Putu Bagus Sasrawan Mananda I Ketut Adi Sugita I Ketut Mangku Budiasa I Ketut Muka I Ketut Suada I Ketut Suardana I Ketut Suatha I Komang Gede Wiryawan I Made Adikampana, I Made I Made Kardena I Made Sukada I Made Sukarja I Made Walesa Putra I Nengah Kerta Besung I Nengah Sujaya I Nengah Wirakesuma, I Nengah I Nyoman Ariana I Nyoman Suarsana I Nyoman Sudiarta I Nyoman Sukma Arida I Nyoman, suardina I Putu Sampurna I Putu Sudiarta I Wayan Adnyana I Wayan Mustika I Wayan Seriyoga Parta I. H. U Utama Ida Bagus Ngurah Swacita Iga Prassetyo Adji, Iga Prassetyo INDAYATI LANYA Iwan Harjono Utama Karuni, Ni Kadek Khamid Yusuf Baehaqi, Khamid Yusuf Komang Januartha Putra Pinatih Kondra, I Wayan Korbinianus Feribertus Rinca Kumalasari, Ni Putu Putri Laba, I Nyoman MAS DJOKO RUDYANTO Meitisrilatifatulain Fitriadewi Mariana Mertanadi, I Made Michael Haryadi Wibowo Mita Ekamelinda Ngurah, I Gusti Ketut Gede Ngurah, IGK Gede Ni Kadek Lyming Lestari Ni Ketut Suwiti Ni Luh Sustiawati Ni Luh Watiniasih Ni Made Ariani Ni Made Ayu Aryati Dinarini Ni Made Ruastiti Ni Putu Ratna Sari Nuria Fitrianti Putri Nyoman Dewi Pebryani NYOMAN SEMADI ANTARA Oktivia Chandra Mustika, Oktivia Chandra P. Sampurna Padmi, Luh Sri Anggayoni Julia Piartrini, Saroyeni Pitriyantini, Putu Eka Pramesti, Kadek Diah Pratiwi, Ida Ayu Windhari Kusuma Putra, I Kadek Aldi Margareta Perdana Putu Ayu Sisyawati Putriningsih Putu Cahaya Semesta Putu Januari Ratna Apsari Putri R Susanti Raharjo, Anis Rasdianah Rasdianah Remawa, Anak Agung Gede Rai Reny Navtalia Sinlae Rian Ka Praja Ribek, Nyoman Richard Christian Daud Ruspawan, Dewa Made Ruta, I Made Satriawati, Ni Nyoman Ayu Siti Helmyati Sri Anggreni Lindawati Sri Wahyuni Suarya Putra, I Nyoman Agus Sudiantara, I Ketut Sudiantara, Ketut Suharsono, Hamong Sukoco, Hendro Sunatha Putra, Agus Surya, I Kadek Adi Tjokorda Sari Nindhia Totton, Mary Louise Victor Bangun Mulia Wahyu Hananto, Wahyu Wayan Tunas Artama Wayan Tunas Artama Widya Asmara Wilantari, Ni Nyoman Ayu Wulandari, Andi Dewi Wulandari, Kadek Dina Yan Ramona Yuli Darmawan, Yuli Yunita Sri Hastuti, Yunita Sri