Arif Syaifudin. NPM: 20510051. Pengaruh Kinerja Guru dan Budaya Sekolah Terhadap Mutu Sekolah Menengah Kejuruan Swasta di Kabupaten Kudus. Program Pascasarjana, Manajemen Pendidikan, Universitas PGRI Semarang, Pembimbing I Dr. H. Ngasbun Egar, S.Pd.,M.Pd. Pembimbing II Dr. Nurkolis, M.M. Rumusan masalah ini adalah 1) adakah pengaruh Kinerja Guru Terhadap Mutu Sekolah di SMK Swasta Kabupaten Kudus; 2) adakah pengaruh Budaya Sekolah Terhadap Mutu Sekolah di SMK Swasta Kabupaten Kudus; 3) adakah pengaruh Kinerja Guru dan Budaya Sekolah Terhadap Mutu Sekolah di SMK Swasta Kabupaten Kudus. Penelitian ini merupakan penelitian ex-post facto atau penelitian kausal komparatif. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif. Penelitian dilaksanakan di SMK Swasta di Kabupaten Kudus yang terdiri dari 26 SMK. Populasi dalam penelitian ini adalah semua guru SMK Swasta yang berjumlah 704 dan sampelnya 233 guru. Instrumen dalam penelitian ini berupa angket (kuesioner). Uji instrument meliputi uji validitas dan reliabilitas, uji prasarat meliputi uji linieritas, uji heteroksidasitas, uji normalitas. Kemudian juga ada uji dimensi. Teknik analisis data dalam penelitian dengan menggunakan Analisis Regresi dan Korelasi. Hasil penelitian 1) nilai Fhitung dari kinerja guru 553,064 Ftabel 3,90 (553,064 > 3,90) dengan nilai Sig 0,000 < 0,05 yang berarti. Hasil ini berarti kinerja guru memiliki kontribusi pengaruh sebesar 70,5% terhadap mutu sekolah di Sekolah Menengah Kejuruan Swasta di Kabupaten Kudus. 2) nilai Fhitung dari budaya sekolah 485,192 sedangkan Ftabel 3,90 (485,192 > 3,90) dengan nilai Sig 0,000 < 0,05 yang berarti budaya sekolah memiliki kontribusi pengaruh sebesar 67,7% terhadap mutu sekolah di Sekolah Menengah Kejuruan Swasta di Kabupaten Kudus. 3) kinerja guru dan budaya sekolah secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhahadap mutu sekolah. Hal ini dapat dilihat dari nilai Fhitung dari kinerja guru dan budaya sekolah secara bersama-sama sebesar 363,884 sedangkan Ftabel sebesar 3,90 (363,884 > 3,90) dengan nilai Sig sebesar 0,000 < 0,05 yang berarti H0 ditolak dan Ha diterima. Nilai R-square sebesar 0,760. Hasil ini berarti kinerja guru dan budaya sekolah secara bersama-sama memiliki kontribusi pengaruh sebesar 76% terhadap mutu sekolah di Sekolah Menengah Kejuruan Swasta di Kabupaten Kudus. Kesimpulan: ada pengaruh kinerja guru dan budaya sekolah terhadap mutu sekolah Menengah Kejuruan Swasta di Kabupaten Kudus. Saran: Guru harus memahami betul konsep dari kurikulum yang digunakan, sehingga guru dapat mengembangkan perangkat pembelajaran dengan baik dan melaksanakan proses pembelajaran dengan baik, serta guru perlu meningkatkan kompetensinya dalam mengembangkan perencanaan pembelajaran.