Articles
The Urgency of Emotional Literacy Education for Elementary School Students
Seni Apriliya;
Cyntia Cyntia
Social, Humanities, and Educational Studies (SHES): Conference Series Vol 6, No 1 (2023): Social, Humanities, and Educational Studies (SHEs): Conference Series
Publisher : Universitas Sebelas Maret
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (671.168 KB)
|
DOI: 10.20961/shes.v6i1.71110
Penelitian ini bertujuan untuk menunjukkan urgensi edukasi literasi emosi, terutama bagi peserta didik SD. Studi ini menggunakan metode classroom ethnography dengan teknik pemilihan partisipan secara acak, yaitu peserta didik dan guru SD yang berkedudukan di salah satu kota di Jawa Barat. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi dan wawancara sedangkan teknik analisis data yang dilakukan, yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan simpulan data tentang literasi emosi peserta didik SD. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peserta didik SD mengalami beragam emosi; hanya mengetahui perasaannya tanpa mampu mengekpresikan perasaan dirinya; belum dapat mengelola emosi, beberapa peserta didik SD belum mampu memulihkan kerusakan emosi; serta beberapa peserta didik SD mengekspresikan emosi dengan cara destruktif (secara verbal dan fisik) dan ada kecenderungan menormalisasikannya. Dengan demikian, disimpulkan bahwa peserta didik SD belum memiliki literasi emosi memadai. Implikasinya perlu dilakukan edukasi literasi emosi secara massif dan intensif bagi peserta didik dan/atau anak-anak usia SD baik melalui lembaga pendidikan formal, nonformal, maupun informal.
Pelatihan Pembelajaran Apresiasi Sastra Berorientasi Afirmasi Literasi Diri Bagi Guru SD di Tasikmalaya
Seni Apriliya;
Erwin Rahayu Saputra
Publikasi Pendidikan Vol 13, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Negeri Makassar
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.26858/publikan.v13i1.27061
The concept of self-literacy can be interpreted as self-literacy. This understanding of self-literacy needs to be cultivated at the right time, especially at the elementary school level. For this reason, this training activity aims to make teachers in Tasikmalaya understand self-literacy and can implement the P-IKADKA model as a learning model for literary appreciation in the classroom oriented to self-literacy affirmations. The achievement of these goals is carried out through training activities with lecture methods, discussions, and guided exercises. The results of the training show that teachers can understand self-literacy and can apply the P-IKADKA model design well. This activity is able to provide new insights and experiences to teachers in implementing the concept of self-literacy and is able to improve the ability of teachers to carry out story appreciation learning, especially those oriented to self-literacy affirmations. After the teachers gain insight and experience, it is hoped that they will be able to implement it in learning at school so that it has an impact on elementary school students who have awareness about themselves, understand themselves and respect themselves and others..Keywords: literacy, self-literacy, literary appreciation, P-IKADKA model
KESALAHAN PENGGUNAAN TANDA BACA TITIK DAN KOMA DALAM KARANGAN NARASI SISWA KELAS V DI SEKOLAH DASAR
Enung Siti Nurjanah;
Aan Kusdiana;
Seni Apriliya
PEDADIDAKTIKA: Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar Vol 1, No 2 (2014): Pedadidaktika
Publisher : Program Studi PGSD UPI Kampus Tasikmalaya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (466.501 KB)
|
DOI: 10.17509/pedadidaktika.v1i2.4925
Penelitian ini mendeskripsikan kesalahan penggunaan tanda baca titik dan koma dalam karangan narasi siswa kelas V SDN 3 Nagarawangi Tasikmalaya yang dilihat dari letak dan bentuk kesalahannya. Latar belakang penelitian ini adalah berawal dari kurangnya pemahaman siswa terhadap penggunaan tanda baca sehingga menimbulkan interferensi dalam komunikasi tulis. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif, yakni menggambarkan secara rinci kesalahan penggunaan tanda baca titik dan koma yang terdapat dalam karangan narasi yang ditulis oleh siswa berdasarkan pengalamannya. Selain itu, penggunaan metode ini adalah untuk mendeskripsikan faktor penyebab terjadinya kesalahan penggunaan tanda baca titik dan koma dalam karangan narasi siswa kelas V. Kesalahan penggunaan tanda baca yang paling banyak terdapat dalam karangan narasi siswa adalah kesalahan tanda koma dengan persentase 69,37%. Letak kesalahan tersebut paling banyak terdapat di tengah kalimat. Bentuk kesalahan penggunaan tanda koma yang paling banyak adalah tidak menggunakan tanda koma setelah kata penghubung atau ungkapan penghubung di awal kalimat. Jumlah kesalahan penggunaan tanda titik tidak sebanyak jumlah kesalahan tanda koma. Persentase kesalahan penggunaan tanda titik adalah 37,91%. Letak kesalahannya paling banyak terdapat di akhir kalimat. Bentuk kesalahan penggunaan tanda titik yang paling banyak adalah tidak menggunakan tanda titik di akhir kalimat berita. Faktor penyebab kesalahan penggunaan tanda baca titik dan koma adalah faktor internal dan eksternal. Faktor internal meliputi rendahnya minat dan motivasi belajar, serta gangguan daya ingat. Faktor eksternal antara lain adalah lingkungan sekitar yang kurang kondusif, sarana prasarana sekolah yang kurang memadai, dan kurangnya pemahaman kebahasaan.
Buku Cerita Anak Berbasis Kearifan Lokal Bordir Tasikmalaya Untuk Siswa Sekolah Dasar
Santo Santoso;
Seni Apriliya;
E Kosasih
PEDADIDAKTIKA: Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar Vol 4, No 2 (2017): PEDADIDAKTIKA
Publisher : Program Studi PGSD UPI Kampus Tasikmalaya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (553.027 KB)
|
DOI: 10.17509/pedadidaktika.v4i2.7202
Penelitian ini dilatarbelakangi dengan belum tersedianya buku cerita anak bermuatan kearifan lokal Tasikmalaya yang menjelaskan tentang bordir Tasikmalaya untuk sekolah dasar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk (1) Mendeskripsikan ketersediaan buku cerita anak berbasis kearifan lokal di Kota Tasikmalaya; (2) Mendeskripsikan rancangan buku cerita anak berbasis kearifan lokal bordir Tasikmalaya; (3) Mendeskripsikan kelayakan buku cerita anak berbasis kearifan lokal bordir Tasikmalaya; (4) Mendeskripsikan produk akhir buku cerita anak berbasis kearifan lokal bordir Tasikmalaya. Penelitian ini menghasilkan produk berupa buku cerita anak berbasis kearifan lokal bordir Tasikmalaya dengan judul “Tiga Sekawan dan Bordir Tasikmalaya” sebagai bahan bacaan dan bahan ajar dalam pembelajaran di sekolah dasar. Metode penelitian yang digunakan yaitu kualitatif dengan pendekatan Educational Desain Research (EDR). Penelitian ini menghasilkan empat simpulan. Pertama, buku cerita anak berbasis kearifan lokal bordir Tasikmalaya belum tersedia. Rata-rata buku yang tersedia baik itu di sekolah dasar dan perpustakaan hanya memuat pengetahuan atau kearifan lokal umum. Kedua, buku cerita anak berbasis kearifan lokal bordir Tasikmalaya dirancang dan dibuat menggunakan aplikasi Ms. Word dan Adobe Photoshop. Ketiga, uji produk dilaksanakan melalui beberapa penilaian dari ahli. Buku cerita anak juga diuji respons kepada siswa sekolah dasar baik dari segi konteks dan konten. Keempat, buku cerita anak berbasis kearifan lokal ini diberi judul “Tiga Sekawan dan Bordir Tasikmalaya”. Buku cerita anak berbasis kearifan lokal merupakan salah satu sastra didaktis, yakni sastra dengan ilmu pengetahuan di dalamnya. Buku cerita anak dapat digunakan sebagai bahan ajar untuk kelas IV di sekolah dasar karena relevan dengan kurikulum 2013 dan memiliki kekhasan berupa muatan didaktis. Muatan didaktis yakni pengetahuan seputa bordir Tasikmalaya.Kata Kunci: buku cerita anak; kearifan local; bordir Tasikmalaya; sastra didaktis; bahan ajar.
Pengembangan Buku Cerita Anak tentang Gedung Kesenian sebagai Landmark Kota Tasikmalaya untuk Siswa Sekolah Dasar
Dini Nur'andini;
Hodidjah Hodidjah;
Seni Apriliya
PEDADIDAKTIKA: Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar Vol 7, No 1 (2020): PEDADIDAKTIKA
Publisher : Program Studi PGSD UPI Kampus Tasikmalaya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (450.629 KB)
|
DOI: 10.17509/pedadidaktika.v7i1.19183
Penelitian ini merupakan pengembangan buku cerita anak tentang gedung kesenian sebagai landmark Kota Tasikmalaya untuk siswa sekolah dasar. Penelitian ini bertujuan untuk membuat rancangan buku cerita anak, mengetahui kelayakan, dan menghasilkan produk akhir buku cerita anak tersebut. Berdasarkan hasil studi pendahuluan, pengetahuan siswa tentang Gedung Kesenian sebagai landmark Kota Tasikmalaya masih sangat rendah dan sebagian siswa tidak mengetahui tentang adanya Gedung Kesenian sebagai landmark Kota Tasikmalaya. Di sisi lain, pengetahuan tersebut perlu dimiliki oleh siswa sesuai dengan kompetensi dasar muatan Ilmu Pengetahuan Sosial kelas IV pada kurikulum 2013 bahwa siswa harus mengetahui keragaman sosial dan budaya di provinsi setempat. Buku cerita yang bersifat menghibur dan mendidik dapat dijadikan sebagai alternatif pengenalan landmark Kota Tasikmalaya kepada siswa. Penelitian ini melibatkan pemerintahan kota Tasikmalaya yaitu Dinas Kepemudaan, Olahraga, Kebudayaan, dan Pariwisata; mahasiswa UPI Kampus Tasikmalaya, serta guru dan siswa sekolah dasar SDN Sambong Permai, SDN 1 Kalangsari, SDN 1 Nagarawangi dan SDN Pahlawan sebagai responden.Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara, kuesioner, dan studi dokumentasi. Metode penelitian yang digunakan adalah metode Educational Design Research (EDR) model Reeves. Penelitian ini menghasilkan produk buku cerita anak tentang Gedung Kesenian sebagai Landmark Kota Tasikmalaya yang telah diuji kelayakannya dengan melihat hasil validasi, serta respons guru dan siswa. Produk buku cerita anak tentang Gedung Kesenian sebagi Landmark Kota Tasikmalaya di susun dengan memuat konten tentang Gedung Kesenian sebagai Landmark Kota Tasikmalaya yang disertai dengan ilustrasi gambar yang menarik sehingga layak digunakan di kelas IV SD serta mendapat respons positif dari guru dan siswa sekolah dasar.
Perencanaan Pembelajaran Menulis Puisi Berbasis Model P-IKADKA di Sekolah Dasar
Jihan Sarah Irianti;
Seni Apriliya;
Ahmad Mulyadiprana
PEDADIDAKTIKA: Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar Vol 8, No 4 (2021): PEDADIDAKTIKA
Publisher : Program Studi PGSD UPI Kampus Tasikmalaya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (801.123 KB)
|
DOI: 10.17509/pedadidaktika.v8i4.41899
Perencanaan pembelajaran di beberapa sekolah dasar masih banyak yang menggunakan model atau metode pembelajaran yang belum menggunakan prosedur pembelajaran yang tepat sehingga kompetensi yang dimiliki peserta didik kurang berkembang. Perencanaan pembelajaran yang kurang berkembang menyebabkan kualitas pembelajaran menjadi rendah. Penelitian ini dilakukan untuk menghasilkan suatu produk perencanan pembelajaran menulis puisi menggunakan model P-IKADKA (Introduksi, Koneksi, Apresiasi, Diskusi, Komprehensi dan Afirmasi) di SD. Perencanaan pembelajaran ini memuat mata pelajaran PPKn dan Bahasa Indonesia secara tematik sesuai dengan kurikulum 2013 yang berlaku saat ini. Metode penelitian kualitatif digunakan dengan data dari hasil FGD (Focus Group Discuss). Data dikumpulkan melalui wawancara secara mendalam dan proses studi dokumen di beberapa sekolah dasar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perencanaan pembelajaran yang telah dikembangkan secara valid dibuktikan melalui uji kelayakan dari ahli pedagogika pada setiap komponen perencanaan pembelajaran menulis puisi di SD menggunakan model P-IKADKA ini setelah melalui beberapa revisi hingga akhirnya dapat digunakan. Proses validasi dilakukan dengan menggunakan pertimbangan ahli dan dari hasil diskusi FGD. Respon guru pada hasil FGD ini menyatakan sudah baik, mudah dipahami dan dapat diterapkan atau digunakan di sekolah dasar. Perencanaan pembelajaran menulis puisi menggunakan model P-IKADKA ini dapat dijadikan sebagai alternatif oleh guru dalam proses pembelajaran pada materi puisi di sekolah dasar.
ANALISIS RESPONS SISWA TERHADAP FOLKLOR THE GOLDEN CUCUMBER
Resti Amelia;
Dian Indihadi;
Seni Apriliya
PEDADIDAKTIKA: Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar Vol 1, No 1 (2014): Pedadidaktika
Publisher : Program Studi PGSD UPI Kampus Tasikmalaya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (355.043 KB)
|
DOI: 10.17509/pedadidaktika.v1i1.4695
Abstrak: Penelitian ini mendeskripsikan kemampuan respons siswa kelas V Sekolah Dasar terhadap cerita The Golden Cucumber ditinjau dari dimensi respons, yakni predicting, describing dan connecting. Latar belakang penelitian ini adalah berawal dari keprihatinan peneliti terhadap minimnya siswa untuk memperoleh pengalaman sastra khususnya dalam pembelajaran Bahasa Inggris. Melibatkan siswa pada sastra salah satunya dapat dilakukan melalui respons, memberikan keleluasaan pada siswa untuk menaggapi bacaan sastra yang dibacanya. Sumber bacaan yang cocok untuk tahap usia ini adalah memanfaatkan folklor atau dongeng cerita rakya misalnya cerita rakyat “The Golden Cucumber”, karena sesungguhnya folklor memiliki fungsi dan nilai edukatif terutama bagi anak.
PENGARUH MEDIA PUZZLE GAMBAR TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS KOSAKATA BAHASA INGGRIS SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR
Intan Famela;
Dian Indihadi;
Seni Apriliya
PEDADIDAKTIKA: Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar Vol 3, No 1 (2016): PEDADIDAKTIKA
Publisher : Program Studi PGSD UPI Kampus Tasikmalaya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (357.663 KB)
|
DOI: 10.17509/pedadidaktika.v3i1.4797
Penelitian ini difokuskan untuk mengetahui pengaruh penggunaan media Puzzle Gambar terhadap keterampilan menulis kosakata bahasa Inggris siswa kelas III Sekolah Dasar. Metode penelitian ini menggunakan pre-eksperimen dengan desain penelitian One Group Pretest Posttest Design. Adapun populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas III di SDN Mangkubumi Kecamatan Mangkubumi Kota Tasikmalaya. Sedangkan sampel yang digunakan sebanyak 25 orang siswa di kelas IIIA SDN Mangkubumi. Instrumen utama yang digunakan peneliti adalah tes tertulis berupa isian singkat sebanyak 10 soal. Analisis data yang dilakukan adalah analisis kuantitatif dengan menggunakan Microsoft Excel 2010, dan SPSS 16.0 for windows. Temuan penelitian menujukkan hasil belajar siswa dalam menulis kosakata pada pembelajaran bahasa Inggris di kelas IIIA SDN Mangkubumi mengalami peningkatan. Hal ini, dilihat dari skor n-gain sebesar 0,71 dan temasuk dalam kategori tinggi. Data rata-rata skor pretest diperoleh sebesar 2,8 sedangkan rata-rata skor posttest sebesar 8,2. Hasil uji hipotesis dengan menggunakan Paired Sample T Test menunjukkan adanya perbedaan nilai rata-rata skor pretest dan posttest yaitu sebesar 16,660 sehingga Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa media Puzzle Gambar memberikan pengaruh yang signifikan terhadap keterampilan menulis kosakata bahasa Inggris siswa.
Analisis Kebiasaan Belajar Peserta Didik di Kampung Naga Pada Jenjang Sekolah Dasar
Ahmad Yuniar;
Elan Elan;
Seni Apriliya
PEDADIDAKTIKA: Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar Vol 8, No 1 (2021): PEDADIDAKTIKA
Publisher : Program Studi PGSD UPI Kampus Tasikmalaya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (772.725 KB)
|
DOI: 10.17509/pedadidaktika.v8i1.32893
Membiasakan anak untuk belajar merupakan salah satu faktor yang penting. Siswa yang memiliki kebiasaan belajar yang baik akan memperoleh hasil yang baik pula. Sebaliknya anak yang kebiasaan belajarnya tidak baik akan memperoleh hasil yang tidak baik pula. Tujuan dari penelitian ini untuk1)Mendeskripsikan kebiasaan belajar peserta didik di Kampung Naga,2) Mendeskripsikan hambatan – hambatan dalam melaksanakan kebiasaan belajar, 3) Mengetahui fasilitas – fasilitas belajar peserta didik di Kampung Naga, 4) Mendeskripsikan upaya orangtua dalam mendukung kegiatan belajar peserta didik.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif. Data dalam penelitian diambil dengan menggunakan observasi dan wawancara. Observasi dilakukan di lingkungan keluarga, lingkungan masyarakat, dan lingkungan sekolah. Wawancara dilakukan untuk menggali tentang situasi dan kondisi peserta didik di Kampung Naga. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menyiapkan data, mengorganisasikan data, mereduksi data, dan menyajikan data.Hasil penelitian menunjukan bahwa 1) secara umum kebiasaan belajar peserta didik di Kampung Naga tidak ada perbedaan dengan peserta didik luar Kampung Naga, 2) hambatan belajar peserta didik di Kampung Naga kurangnya sarana dan prasarana yang menunjang kebiasaan belajar peserta didik, 3) secara umum fasilitas belajar peserta didik di kampung naga kurang memadai terhadap kegiatan belajar, 4) peran orangtua dalam mendukung kebiasaan belajar peserta didik sangat mendukung dilihat dari upaya orangtua dalam menanamkan karakter peserta didik dengan budaya wasiat sepuh.