Penelitian ini mengidentifikasi ajaran sesat sebagai tantangan signifikan dalam konteks perkembangan kekristenan di Indonesia, yang muncul dari pencampuran pengajaran Injil dengan kepercayaan lokal atau pengaruh asing. Tujuannya adalah menganalisis strategi efektif dalam misi pekabaran Injil dari masa awal hingga era modern dengan pendekatan teologis-historis dan kontekstual. Melalui wawancara dengan Gembala Jemaat, penelitian menemukan bahwa strategi sukses melibatkan pendidikan teologi inklusif, kontekstualisasi Injil yang relevan budaya, dan pengembangan apologetika untuk memperkuat pemahaman doktrin Kristen. Pelatihan kepemimpinan gereja yang fokus pada integritas spiritual dan apologetika juga ditemukan krusial dalam membentengi jemaat. Kolaborasi lintas denominasi dianggap penting dalam menghadapi tantangan ini melalui forum teologi, konferensi apologetika, dan lokakarya kepemimpinan, sementara implementasi bagi gereja masa kini mencakup penguatan komunitas berbasis Alkitab, penggunaan teknologi dalam pengajaran teologi, dan pembentukan jemaat yang tangguh secara doktrinal dan apologetis.