p-Index From 2020 - 2025
12.73
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal Keperawatan PROSIDING SEMINAR NASIONAL Jurnal Keperawatan Indonesia Jurnal Manajemen Keperawatan Jurnal Keperawatan Soedirman (The Soedirman Journal of Nursing) Jurnal Bidan Prada Juiperdo Jurnal NERS JKG (Jurnal Keperawatan Global) IJNP (Indonesian Journal of Nursing Practices) Jurnal Kesehatan Vokasional Belitung Nursing Journal Jurnal Keperawatan Silampari Jurnal Keperawatan Muhammadiyah The Indonesian Journal of Infectious Diseases Holistik Jurnal Kesehatan Jurnal Ilmiah Keperawatan Sai Betik Jurnal Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan Jurnal Keperawatan Komprehensif (Comprehensive Nursing Journal) International Journal of Nursing and Health Services (IJNHS) Faletehan Health Journal NERS Jurnal Keperawatan Jurnal Perawat Indonesia Jurnal Keperawatan Respati Yogyakarta Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Sciences Journal JIKP Jurnal Ilmiah Kesehatan PENCERAH Jurnal JKFT Health Information : Jurnal Penelitian Jurnal Kesehatan Poltekkes Kemenkes RI Pangkalpinang Jurnal Ilmiah Kesehatan Journal of Telenursing (JOTING) Jurnal Aisyah : Jurnal Ilmu Kesehatan Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat : Media Komunikasi Komunitas Kesehatan Masyarakat Indonesian Journal of Global Health research Journal of Health Sciences and Medicine Cendekia Medika : Jurnal Stikes Al-Ma`arif Baturaja MAHESA : Malahayati Health Student Journal JOSING: Journal of Nursing and Health Quality : Jurnal Kesehatan Makara Journal of Health Research Jurnal Afiat : Kesehatan dan Anak Pustaka Katulistiwa : Karya Tulis Ilmiah Keperawatan Journal Of Health & Cardiovascular Nursing DUNIA KEPERAWATAN: JURNAL KEPERAWATAN DAN KESEHATAN Jurnal Keperawatan Journal of Pubnursing Sciences Jurnal Kedokteran Meditek Jurnal Sahabat Keperawatan Malahayati International Journal of Nursing and Health Science Holistik Jurnal Kesehatan Jurnal Afiat : Kesehatan dan Anak NERS Jurnal Keperawatan
Claim Missing Document
Check
Articles

Peningkatan Pelaksanaan Keselamatan Pasien oleh Mahasiswa melalui Peran Pembimbing Klinik Lilis Suryani; Hanny Handiyani; Sutanto Priyo Hastono
Jurnal Keperawatan Indonesia Vol 18, No 2 (2015): July
Publisher : Faculty of Nursing Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jki.v18i2.412

Abstract

Pembimbing klinik sangat berperan dalam proses pembelajaran mahasiswa yang melaksanakan tindakan langsung kepada pasien di rumah sakit, namun peran pembimbing masih belum optimal dalam memberikan pembimbingan yang menjamin keselamatan pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan peran pembimbing klinik dengan pelaksanaan keselamatan pasien oleh mahasiswa di rumah sakit. Responden penelitian sebanyak 196 mahasiswa tingkat akhir Sekolah Tinggi Keperawatan yang terdiri dari program Ners, D3 Keperawatan, dan D3 Kebidanan. Desain penelitian menggunakan pendekatan potong lintang. Analisis regresi logistik menyampaikan ada hubungan bermakna antara peran pembimbing klinik dengan pelaksanaan keselamatan pasien yang dilaksanakan oleh mahasiswa setelah dikontrol dengan jenis pendidikan (p= 0,02; CI= 1,19–3,71). Rekomendasi antara lain peran pembimbing klinik perlu ditingkatkan dalam  pelaksanaan keselamatan pasien oleh mahasiswa. Abstract The Improvement of Student’s Behavior in Patient Safety towards Clinical Instructor’s Role. Clinical instructor has an important role in student’s learning process in implementing direct intervention toward patient within the hospital. The purpose of this study is to determine thecorrelation between the role of clinical instructor and patient safety implementation by the student in hospital. This is descriptive correlational method which is recruited 196 students in their final year in Stikes as respondents. These respondents were studying in bachelor nursing, diploma nursing and diploma in midwifery program. The study used cross sectional design. The result by regression logistic shows significant correlation between the role of clinical instructor and patient safety implementation by the student where education as a confounding factor were controlled (p= 0,02; CI= 1,19–3,71). It is recommended that increase for clinical instructor in patient safety and implementation of patient safety by students. Keywords: clinical instructor role,  patient safety, student
Peningkatan Fungsi Ventilasi Paru Pada Klien Penyakit Paru Obstruksi Kronis Dengan Posisi High Fowler Dan Orthopneic Nieniek Ritianingsih; Dewi Irawaty; Hanny Handiyani
Jurnal Keperawatan Indonesia Vol 14 No 1 (2011): Maret
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jki.v14i1.54

Abstract

Salah satu tindakan mandiri keperawatan guna mempertahankan fungsi ventilasi paru klien PPOK (penyakit paru obstrruksikronis) adalah mengatur posisi. Penelitian ini bertujuan untuk menguji perbedaan pengaruh antara posisi high fowler danorthopneic terhadap fungsi ventilasi paru pada klien PPOK. Penelitian kuasi eksperimen dengan pendekatan pre-test post-testgroup melibatkan 36 responden yang diambil secara consecutive. Hasil penelitian menunjukkan bahwa posisi high fowler danorthopneic dapat meningkatkan nilai arus puncak ekspirasi (APE) (p= 0,0005, α= 0,05). Fungsi ventilasi paru klien terlihatlebih baik dengan posisi orthopneic daripada posisi high fowler (p= 0,0005, α= 0,05). Ada hubungan antara usia dan fungsiventilasi paru. Tinggi badan, berat badan, dan jenis kelamin tidak mempengaruhi fungsi ventilasi paru. Berdasarkan hasiltemuan ini, direkomendasikan agar memberikan posisi orthopneic kepada klien PPOK dengan dispnea untuk meningkatkanfungsi ventilasi paru.
PENGARUH MANAJEMEN STRES TERHADAP KESIAPAN PASIEN STROKE DAN KELUARGA DALAM MERENCANAKAN PERILAKU ADAPTIF PASCA PERAWATAN DI RUMAH SAKIT Rr. Tutik Sri Hariyati; Made Sumarwati; Hanny Handiyani
Jurnal Keperawatan Indonesia Vol 8 No 1 (2004): Maret
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jki.v8i1.141

Abstract

AbstrakSerangan stroke di masyarakat sering dianggap bencana karena menimbulkan kegagalan fungsi tubuh. Hal ini berdampak pada kehidupan biologi, psikologi, sosial, ekonomi, dan spiritual. Stres juga dapat muncul pasca serangan akut stroke berupa penolakan diri, rendah diri, marah, depresi, dan dihantui bayang-bayang kegagalan fungsi atau kematian. Stres pada pasien dan keluarga umumnya disebabkan karena kecemasan dan ketidaktahuan tentang kondisi penyakitnya. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi pengaruh manajemen stres terhadap kesiapan pasien stroke dan keluarga dalam merencanakan perilaku adaptif pasca perawatan di rumah sakit. Desain penelitian adalah eksperimental dengan post test control group di mana pasien dan keluarga mendapatkan manajemen stres yang dikembangkan dalam penelitian dan dinilai perencanaan perilaku adaptif pascaperawatan di rumah sakit. Data primer diperoleh dari 84 responden (42 pasien dan 42 keluarga) melalui kuisioner, pengkajian fisik, dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan 93,1% partisipasi keluarga dan pasien saat perawatan di rumah sakit nilainya baik, hanya 6,9 % yang mempunyai partisipasi sedang, dan 0 % partisipasi kurang. Perencanaan perilaku adaptif menunjukan 50% mempunyai perencanaan yang baik dan sisanya punya perencanaan yang cukup serta 73,35% responden punya perilaku yang baik dalam mengantisipasi kekambuhan. Perbandingan koping terhadap stres pada kondisi sebelum dilakukan manajemen stres dengan kondisi setelah diberikan manajemen stres dari 78,9 % meningkat menjadi 88,9 %. Responden juga melaksanakan perencanaan perilaku adaptif sesuai dengan kondisinya. AbstractStroke attact is considered to be a serious problem since it affects human biology, psychology, social, economic, and spirituality. Stress after acute attack can be manifested by depression, self-rejection, low self confident, and anger. Many stroke client feel afraid of loss of their functional ability and death. Anxiety and lack of knowledge abaout the disease is a common source of stress. This study investigated the impact of stress management to readiness of client and family in order to plan adapting behaviors after hospitalization. The experimental design with posttest conrol group was chosen. Primary data were collected through questionnaire, interview, and physical assesment from 84 respondent (42 clients and 42 families). Finding indicate that the quality of clients and families paticipation are 93,1% good, 6,9% moderate and none low quality. Half of respondent develop a good plan of adaptive behavior and the rest of them are fair. Majority of respondents (73,3%) constructed a good plan in anticipating stroke recurrent. Coping stress ratio before and after intervention increase from 78,9% to 88,9%. Respondents implement their adaptive behavior plan according to their condition.
Perbedaan Efektifitas Perawatan Luka Menggunakan Madu dengan Metronidazole Terhadap Tingkat Malodor dan Jumlah Eksudat Luka Maligna di RS. X Dudut Tanjung; Elly Nurachmah; Hanny Handiyani
Jurnal Keperawatan Indonesia Vol 11 No 2 (2007): September
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jki.v11i2.187

Abstract

AbstrakLuka maligna dengan tingkat malodor dan jumlah eksudat yang berlebihan dapat menyebabkan masalah ketidaknyamanan dan isolasi sosial sehingga berdampak negatif bagi kualitas hidup pasien. Penelitian ini bertujuan membandingkan efektifitas antara perawatan luka menggunakan madu dengan metronidazole dalam menurunkan tingkat malodor dan mengurangi jumlah eksudat luka maligna. Penelitian. Desain penelitian yang digunakan adalah kuasi eksperimen dengan non equivalent pretest-posttest controlled group design dan non equivalent posttest only controlled group design. Berdasarkan consecutive sampling diambil sampel sebanyak 12 responden, terdiri dari enam responden kelompok kontrol dan enam responden kelompok intervensi, dengan kriteria: luka maligna stadium lanjut, laki-laki dan perempuan berusia 23-59 tahun, luas luka = 4cm². Perawatan luka dengan madu menurunkan tingkat malodor menurut pasien berdasarkan Numeric Rating Scale (NRS) dari 6,0 sebelum intervensi menjadi 2,1 sesudah intervensi hari ke-6, sementara perawatan luka dengan metronidazole tingkat malodor dari 5,6 menjadi 4,6. Hasil uji t menunjukkan nilai p<0,05; pada perubahan tingkat malodor. Perawatan luka dengan madu menunjukkan peningkatan jumlah eksudat dari 66,6gr sesudah intervensi hari ke-3 menjadi 80,8gr hari ke-6, sementara perawatan luka dengan metronidazole menunjukkan peningkatan jumlah eksudat dari 44,5gr menjadi 51,1gr. Hasil uji t menunjukkan nilai p>0,05 pada perubahan jumlah eksudat. Peneliti menyimpulkan perawatan luka dengan madu lebih efektif dibandingkan dengan metronidazole menurunkan tingkat malodor. Sementara perawatan luka dengan madu dan metronidazole belum efektif mengurangi jumlah eksudat luka maligna. Para pengambil kebijakan di institusi pelayanan kesehatan perlu mengeluarkan kebijakan yang dapat mengakomodasi penggunaan madu sebagai agen topical perawatan luka maligna. AbstractMalodor and exudates of wounds in malignancy can cause problems of discomfort & social isolation for patients. Both of them can produce negative impact on their quality of life. The treatment of malignant wounds use the right topical agent is a major factor in reducing malodor and wounds exudates. A comparative study was conducted to evaluate the effectiveness of honey and metronidazole on malodor & exudates malignant wounds. A Quasi experimental with non equivalent pretest-posstest controlled group design and non equivalent posttest only controlled group design were used in this study. Twelve sample was taken by a consecutive sampling, consis of six patients of control group and six patients of intervention group with a final stage of malignancy, 23-59 years old in male and female, size of wound is = 4 cm2. The wounds which we treated with honey demonstrated a reduction in malodor from patient perspectives using a Numeric Rating Scale (NRS), from the mean score of malodor on onset was 6,0 and on the sixth days of the treatment, to 2,1. group, malodor also reduced from 5,6 before treatment and dropped to 4,6 after treatment. at test showed that there are a significant difference between honey and metronidazole in reducing malodor (p<0,05). On the other hand, the wounds treated with honey and metronidazole preduced more drainage. In the honey group, the increase in the amount of wound exudate was noticeable on the third days (66,6 gr) and the sixth days (80,8gr) after the treatment. While in the metronidazole group, the amount of wound exudate was increase on the third days (44,5 gr) and the sixth days (51,1gr) after the treatment. There are not statistically significant (p>0,05). The study concluded that the use of honey in the treatment of wounds in malignancy is more effective than metronidazole in reducing malodor patients perspectives. Base on findings, it is requested for decision makers in the healthcare institution to produce a policy that could accommodate usage of honey as a topical agent in the treatment of malignant wounds.
HUBUNGAN ANTARA WAKTU MEMBERSIHKAN RUNGAN DENGAN PENINGKATAN JUMLAH MIKROORGANISME MELALUI ALIRAN UDARA Hanny Handiyani
Jurnal Keperawatan Indonesia Vol 5 No 2 (2001): September
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jki.v5i2.106

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan adanya hubungan antara waktu membersihkan ruangan dengan peningkatan jumlah mikroorganisme melalui aliran udara. Metoda yang digunakn adalah deskriptif eksploratif yang diambil secara cross sectional. Studi dilakukan di dua ruang rawat yaitu ruangan yang menggunakan sistem terbuka da tertutup. Hasil studi menunjukkan adanya peningkatan jumlah mikroorganisme yang berarti pada ruang rawat yang menggunkan sistem tertutup dengan semakin lamanya rentang waktu sejak ruangan dibersihkan sampai saat diperiksa. Penelitian ini sangat merekomendasikan untuk mengatur jadwal kegiatan perawatan di ruang rawat agar dilakukan minimal setelah 15 menit ruangan dibersihkan dan ruangan dibersihkan kembali setelah 4 jam kemudian. The purpose of this study is to prove correlation between the time of ward cleaning and the increasing the number of microorganism through air steam. The methodology used descriptive explorative with cross sectional. This study was used two wards, the ward uses open system and the other uses closes system. The result revered that there is significant increasing number of microorganism on the close system word. This study recommended to regulate the word activity schedule at least 15 minutes after cleaning and the ward should be re-clean next 4 hour.
Manfaat Jenjang Karir Bagi Staf Perawat Dan Rumah Sakit Amiruddin Amiruddin; Rr. Tutik Sri Haryati; Hanny Handiyani
JURNAL KESEHATAN POLTEKKES KEMENKES RI PANGKALPINANG Vol 7, No 2 (2019): JKP Desember 2019
Publisher : Poltekkes Kemenkes Pangkalpinang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32922/jkp.v7i2.87

Abstract

Tinjauan literatur ini bertujuan untuk mengidentifikasi manfaat jenjang karir bagi staf perawat dan rumah sakit .Metode penelitian ini menggunakan tinjauan literatur dengan cara mengidentifikasi 25 artikel jenjang karir perawat yang dipublikasikan antara tahun 1997 sampai dengan tahun 2015. Strategi pencarian menggunakan key words Clinical bladder dan career bladder. Literatur yang digunakan meliputi artikel, dan jurnal Indonesia dan internasional yang berasal dari JKI, proquest, ebscohost, dan scopus. Hasil evidence base terkait jenjang karir menggambarkan manfaat utama bagi staf perawat menerapkan jenjang karir, meningkatkan pengembangan profesional, meningkatkan kinerja, meningkatkan kepuasan kerja, menumbuhkan budaya kerja dan dan pengakuan. Manfaat bagi rumah sakit, meningkatkan kualitas pelayanan, rekruitmen dan retensi perawat, menghemat biaya dan menurunkan angka turnover. Program jenjang klinis memberikan manfaat besar bagi staf perawat dan rumah sakit bila didukung penuh oleh pimpinan rumah sakit dan manajer keperawatan, antusiasme perawat, dan komite keperawatan yang saling sinergis dan mampu bekerja sama.
EFEKTIVITAS PERENCANAAN HARIAN TERHADAP KINERJA HARIAN KEPALA RUANG DI RUANG RAWAT INAP RS TUGU IBU DEPOK Achmad Syaifudin; Rr. Tutik Sri Hariyati; Hanny Handiyani
PROSIDING SEMINAR NASIONAL & INTERNASIONAL 2013: PROSIDING KONFERENSI NASIONAL PPNI JAWA TENGAH
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (336.301 KB)

Abstract

Perencanaan merupakan bagian dari fungsi manajemen mendasar dan paling awal yang akan menyeleksi prioritas, hasil, dan metode untuk memperoleh hasil yang diinginkan. Efektifitas perencanaan harian kepala ruang mempengaruhi kinerja dan mutu pelayanan keperawatan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektifitas perencanaan harian terhadap kinerja harian kepala ruang di ruang rawat inap RS Tugu Ibu Depok. Desain penelitian yang digunakan adalah quasi experiment dengan pendekatan control group pre-test post-test. Uji validitas instrumen menggunakan content validity expert, dengan ujireabilitas interater reability. Pengambilan sampel penelitian dilakukan dengan purposive sampling. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 66 sampel, masing-masing 33 sampel kelompok intervensi dan kontrol. Hasil penelitian terdapat pengaruh yang sempurna perencanaan harian terhadap kinerja harian (r=1.00, α=0.05), terdapat perbedaan yang bermakna perencanaan harian dan kinerja harian antara sebelum dan sesudah mendapatkan pelatihan pada kelompok intervensi (p=0.001, α=0.05), terdapat perbedaan yang bermakna perencanaan harian dan kinerja harian antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol sesudahpelatihan perencanaan harian (p=0.001, α=0.05). RS Tugu Ibu perlu meningkatkan pendidikan kepala ruang untuk dapat berperan sebagai manager lini keperawatan, mengembangkan model perencanaan harian yang lebih lengkap dan sesuai dengan visi/misi ruangan dan rumah sakit Tugu Ibu Depok.Kata kunci: kepala ruang, kinerja harian, manager lini, perencanaan harian
Pengaruh Pelatihan Supervisi Terhadap Penerapan Supervisi Klinik Kepala ruang dan Peningkatan Kualitas Tindakan Perawatan Luka Di RS PKU Muhammadiyah Temanggung Puguh Widiyanto; Rr Tutik Sri Hariyati; Hanny Handiyani
PROSIDING SEMINAR NASIONAL & INTERNASIONAL 2013: PROSIDING KONFERENSI NASIONAL PPNI JAWA TENGAH
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (528.902 KB)

Abstract

Prosedur perawatan luka yang tidak standar menjadi penyebab infeksi pascabedah. Supervisi klinik dapat meningkatkan kualitas praktik keperawatan. Penelitian bertujuan untuk mendapatkan gambaran pengaruh supervisi klinik terhadap kualitas tindakan perawatan luka. Metoda yang digunakan adalah quasi experimental pre-post test with kontrol group, teknik accidental pada pengambilan data sebelum dan purposive sampling pada pengambilan sesudah pelatihan terhadap 66 sampel: 33 kontrol dan 33 intervensi. Hasil penelitian ditemukanterdapat perbedaan antara kelompok yang diberi pelatihan dan tidak diberi pelatihan (p =0.005) dan ditemukan adanya pengaruh supervisi terhadap kualitas tindakan perawatan luka (r=0.613, p= 0.005; α=0.05). Kepala ruang perlu diberikan pelatihan supervisi secara berkesinambungan agar dapat melakukan supervisi dengan baik.Kata Kunci: kepala ruang, keperawatan, supervisi klinik, tindakan perawatan luka
Pengembangan Dokumentasi Keperawatan Berbasis Elektronik Di RS X Kota Depok Dengan Menggunakan Teori Perubahan Lewins Dyah Fitri Wulandari; Hanny Handiyani
(JKG) Jurnal Keperawatan Global Vol 4 No 1 (2019): JKG (JURNAL KEPERAWATAN GLOBAL)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37341/jkg.v4i1.66

Abstract

Background: Nursing documentation in Indonesia is still much in the form of paper based documentation. Many weaknesses in this documentation model, so it needs to be innovated by using electronic-based nursing documentation. Problems that occur in RS X in the development of electronic-based nursing documentation are the factors of leadership, factors of means and factors of follow-up development of electronic nursing documentation. Method: In solving this problem, it is recommended to use Lewin's theory of change which consists of three phases: unfreezing, moving, and refreezing. Result: Stages of unfreezing: conducting evidence-based and literature review studies on the importance of electronic documentation, and brainstorming with the nurse actors change Phase Moving implementing the stages of implementation of electronic documentation development using the principles of 5 management functions namely planning, organizing, staffing, leading and controlling. Refreezing stages: provide supervisors, make Decree of Director and Standard of Operational Procedure about implementation of electronic-based nursing documentationin X Hospital Depok. Conclusion: In solving this problem, Lewin's theory of change consists of three pairs, namely unfreezing, moving, and refreezing.
Hubungan Jarak Pemasangan Terapi Intravena Dari Persendian Terhadap Waktu Terjadinya Flebitis Dewi Gayatri; Hanny Handiyani
Jurnal Keperawatan Indonesia Vol 11 No 1 (2007): Maret
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jki.v11i1.178

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan jarak pemasangan terapi intravena dari persendian dengan waktu terjadinya flebitis. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian kohort prospektif dengan lama pengamatan 72 jam. Sampel yang diambil berjumlah 120 responden. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah survival analysis. Penelitian ini menyimpulkan bahwa semakin jauh jarak pemasangan terapi intravena dari persendian maka risiko untuk terjadi flebitis akan semakin meningkat. Hal ini dapat disebabkan karena kurangnya fiksasi dan dekatnya persambungan selang kanul dengan persendian lainnya. Faktor lain yang akan meningkatkan risiko terjadinya flebitis adalah cairan dengan osmolalitas tinggi dan pemakaian balutan konvensional. Hal utama yang direkomendasikan dari penelitian ini adalah pemasangan terapi intravena sebaiknya berjarak minimal 3-7 cm dari persendian serta diperlukan penelitian lanjutan di mana jumlah sampel dan desain yang lebih baik diterapkan. AbstractThis research aimed to identify the relationship between the distance vein puncture site from joint and survival rate of phlebitis. This research used cohort design with 72 hour observation. The size sample of this research was 120 respondents. Analysis methods which using in this research was survival analysis. The conclusions of this research are the distance vein puncture which far joint can increase phlebitis probability, osmolality and types of dressing can increase phlebitis probability too. The recommendations of this research are the inserting of infusion therapy is minimum 3-7 cm from joint and use the modern dressing. Besides that, the research have been recommending the next research which is using better design and bigger samples size.
Co-Authors Aam Sumadi Aat Atnikasari Aat Yatnikasari Abd Rahman, La Abu Bakar Achir Yani S. Hamid Achmad Djojo Achmad Djojo Achmad Djojo Achmad Nizar Hidayanto Achmad Syaifudin Afifah, Efy Agnes Defi Agnes Rini Agung Waluyo Agus Rachmadi Agus Susanto Agustina, Frima Ulfa Aldri Frinaldi Ali Ahmad Keliobas Allenidekania Allenidekania Alpan Habibi Amiruddin Amiruddin Ana Nurhani Andi Nur Indah Sari Anggie Aprizal Anggita Dian Puspita Anitha Anitha Annisa Rahmi Galleryzki Antia Antia Ardi Findyartini, Ardi Arni Sunarti Arsad Suni Asra Dewi Astuti Giantini Astuti Lestari Astuty Yuni Nursasi Ati Surya Mediawat Ati Surya Mediawati Ayu, Vergeina Bardah, Dadan Baskoro Abdiansyah Basyir, Akhmad Azhar Bejo Utomo Budi Anna Keliat Chandra, Muhammad Cicilia Ika Wulandari Citra Hafilah Shabrina Cori Tri Suryani Cori Tri Suryani Cori Tri Suryani Cori Tri Suryani Dadan Bardah Dadan Erwandi Deby Zulkarnain Rahadian Syah Deby Zulkarnain Rahadian Syah Deby Zulkarnain Rahadian Syah, Deby Zulkarnain Rahadian Delsy Cantika Sari Desyi Prana Napitupulu Devi Nurmalia Dewi Gayatri Dewi Irawaty Diah Arruum Dian Ayubi Diantha Soemantri Diki Armansyah Diki Armansyah Damanik Dina Lestari Dita Sulistyowati Dita Sulistyowati Djojo, Achmad Dodi Wijaya Dudut Tanjung Dyah Fitri Wulandari Ede Surya Darmawan Efi Afifah Efi Riani Efy Afifah Elly Nurachmah Endang Nilaprapti Endang Sudjiati Endang Sudjiati Enggriani, Yesica Tria Enie Novieastari Ermi Rabiuliya Erna Puspita Sari Eti Masiyati Eva Eva Eva Metalita Eva Riyani Evi Martha Febriani, Nelly Fitriadi, Khairul Fitriana Dewi Frima Ulfa Agustina Frima Ulfa Agustina Friska, Friska Grace Irma Gorean Grace Solely Hadi, Muhammad Hana Mutiasari Hariyati, Roro Tutik Sri Harpendewisasmita, Harpendewisasmita Harwina Hellen Sindim Hening Pujasari Hulu, Soni Roy Kurniawan Ichsan Rizany Ida Rosyada Ignatius Nandang Ikhsan Sodik Imami Nur Rachmawati Imelda Avia Imelda Liana Ritonga Irawati Novita Iwan Wahyudi Izza, Syarifatul J Junaidi Jathu Dwi Wahyuni Joaquin, Hinoveva Natalia Junaidi, J Kapadia, Raju Kartika Mawar Sari Kartika Mawar Sari Sugianto Khairul Fitriadi Khairul Nasri Krisna Yetti Krisna Yetti Krisna Yetti Kuntarti Kusumawardhani Kusumawardhani La Ode A Rahman La Ode A. Rahman La Ode A. Rahman La Ode Abdul Rahman Laksono Trisnantoro Laurentia Dewi Lestari, Astuti Lia Dwi Jayanti Lilis Rayatin Lilis Rayatin Lilis Rayatin Lilis Rayatin lilis suryani Lily Yuniar Luknis Sabri Made Sumarwati Magdalena, Helen Margareta Susilowati Maria Merry Marthalena Siahaan Masfuri - Masfuri Masfuri Masiyati, Eti Masyati, Eti Mayanti Mahdarsari Merry, Maria Mery Anglelia Sirait Metalita, Eva Moh. Heri Kurniawan Muhammad Fandizal Munezarah Munezarah Naadiyah Zakiyyah Nanang Miftakhul Wakhdi Nandang, Ignatius Nasri, Khairul Ni Putu Emy Darma Yanti Nieniek Ritianingsih Nilaprapti, Endang Noraliyatun Jannah Novi Sandra Hasibuan Novita Kurnia Sari Novita, Irawati Nurbaeti, Reidha Fitri Nurdiana Nurdiana Nurdiana Nurdiana Nurdiana Nurdiana Nurdiana Nurdiana Nurdiana Nurdiana Nurdiana Nurdiana Nurdiana Nurdiana Nurdiana Nurdiana Nurdiana Nurdiana Nurhayati Nurhayati Nurhayati Nurhayati Nurhayati Nurhayati Nuridha Fauziyah Octary, Tiara Oktaviarini, Eva Prayetni Prayetni Pringgayuda, Fitra Puguh Widiyanto Purwaningsih, Sri Rachmadi, Agus Rachmi, Shanti Farida Rahma Dwi Syukrini Rahma Dwi Syukrini Rahma Jumila Rahman, La Ode Abd Raju Kapadia Raju Kapadia Raldi Artono Koestoer Ratna Meilina Reidha Fitri Reidha Fitri Nurbaeti Rio Verdiansyah Ririn Anantasari, Ririn Rista Tri Wulandari Rizaldi, Fakhri M Rizany, Ichsan Roro Tutik Sri Hariyati Rosari - Tarigan Rosdelima Simarmata Rosyada, Ida Rr Tutik Sri Hariyati Rr Tutik Sri Hariyati Rr Tutik Sri Hariyati Rr Tutik Sri Hariyati RR Tutik Sri Hariyati Rr Tutik Sri Hariyati Rr Tutik Sri Haryati Rr. Tutik Sri Hariyati Rr. Tutik Sri Hariyati Rr. Tutik Sri Hariyati Rr. Tutik Sri Hariyati Rr. Tutik Sri Hariyati Rr. Tutik Sri Haryati Rr. Tutik Sri Haryati Rr.Tutik Sri Hariyati S Suhariyanto Santi Purna Sari Santi Surbakti Sari, Delsy Cantika Sari, Erna Puspita Saripah, Eli Sarvita Dewi Sarvita Dewi Sepni Walvri Setyowati Setyowati Setyowati Setyowati Setyowati Setyowati Setyowati Setyowati Setyowati Setyowati, Setyowati Shanti Farida Rachmi Sitorus, Ratna Sitta Diani Fichara Situmeang, Widiya Yulian Soni Roy Kurniawan Hulu Sri Herni Wigiarti sripurwanti, Enny Sudaryati Sudaryati Suganda, Tomy Sugihasih, Sugihasih Suhariyanto Suhariyanto Suhariyanto Suhariyanto Suhariyanto, S Sukihananto Sukihananto Sukihananto, Sukihananto Sunarti, Arni Suni Hariati Susana Helen Tanlain Sutanto Priyo Hastono Teresa Teresa Tiara Octary Tini Sumiarti Tomy Suganda Tomy Suganda Tri Ilmiah Fattah Tris Eryando Tulende, Alfani Turyatiningsih Tuti Afriani Tuti Nuraini Tuti Nuraini Tuti Nuraini Tuti Nuraini Tutik Sri Hariyati Tutik Sri Hariyati Uminah Uminah Uminah, Uminah Verdiansyah, Rio Vergeina Ayu Mandalike Mastur Wahyu Kusumadi Retnoningtyas Wibowo, Nurhadi Widiasari Widiasari Widiasari Widiasari Widyaningsih, Neni Wilda, Andi Amalia Wildan Wildan Wildani, Andi Amalia Wilma Wilma winesa, tifane Yandih Mardean Yasephin Megapurwara Yati Afiyanti Yatnikasari, Aat Yeni Rustina Yiyin Qamariah Takaredas Yiyin Qamariah Takaredas Yogi Ervandi Yudi Yudi Yudi Yudi Yuliana Yuliana Yulistiana Rudianti Yuni Susiana Nur Yuniar Mansye Soeli Zifriyanthi Minanda Putri Zifriyanthi Minanda Putri