p-Index From 2020 - 2025
8.037
P-Index
This Author published in this journals
All Journal HAYATI Journal of Biosciences Jurnal Akuakultur Indonesia Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis Jurnal Ilmu-Ilmu Perairan dan Perikanan Indonesia Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan (Journal of Soil Science and Environment) ILMU KELAUTAN: Indonesian Journal of Marine Sciences Saintek Perikanan : Indonesian Journal of Fisheries Science and Technology Jurnal Ilmu Lingkungan Jurnal Ilmu-Ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan Jurnal Perikanan dan Kelautan Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan (Journal of Natural Resources and Environmental Management) Journal of Aquatropica Asia Agrokreatif Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Omni-Akuatika LIMNOTEK - Perairan Darat Tropis di Indonesia Jurnal Akuakultur Sungai dan Danau Jurnal Intek Akuakultur Sains Akuakultur Tropis : Indonesian Journal of Tropical Aquaculture Indonesian Aquaculture Journal Jurnal Riset Akuakultur Media Akuakultur Jurnal Kelautan Nasional Jurnal Kebijakan Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan Jurnal Iktiologi Indonesia (Indonesian Journal of Ichthyology) Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan JURNAL PERIKANAN TROPIS Jurnal Abdi Insani PELAGICUS: Jurnal IPTEK Terapan Perikanan dan Kelautan Nekton Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan Manfish Journal Jurnal Salamata Policy Brief Pertanian, Kelautan, dan Biosains Tropika LIMNOTEK Journal of Marine Studies Jurnal Perikanan JARI : Jurnal Akuakultur Rawa Indonesia
Claim Missing Document
Check
Articles

Effectiveness of ambon banana stem juice as immunostimulatory against Aeromonas hydrophila infections in catfish Clarias gariepinus Astria, Qorie; Nuryati, Sri; Nirmala, Kukuh; Alimuddin, Alimuddin
Jurnal Akuakultur Indonesia Vol. 16 No. 2 (2017): Jurnal Akuakultur Indonesia
Publisher : Indonesian Society of Scientific Aquaculture (ISSA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3453.412 KB) | DOI: 10.19027/jai.16.2.154-163

Abstract

ABSTRACT Outbreaks of infectious diseases due to Aeromonas hydrophila in catfish can cause high death rates (80–100%). Fish disease control can be done using phytopharmaceutical to prevent or treat diseases of fish. One of the phytopharmaceutical that known to prevent the fish diseases is ambon banana stem Musa cavendishii var. dwarf Paxton. This study was conducted to test the effectiveness of catfish immersion using banana stem juice as an immunostimulant against bacterial infections A. hydrophila. The observed parameters were a total performance of production, hematological test, and water quality. Immersion of catfish seeds with stem juice was performed at a concentration of 5 mL/L, 13 mL/L, and 21 mL/L for 30 minutes. Each treatment consisted of three replications. A  total of 15 fishes were immersed in 1.5 L water. At day-9 after immersion, fish was infected by A. hydrophila bacteria at a dose of 104 cfu/mL. The results showed that fish treated with banana stem juice at a concentration of 13 mL/L had the survival rate of 53.33±6.67% which is higher than positive control (33.33±6.67%). Based on hematology observations on the 3rd day post-challenge test (H12) with A. hydrophila, total erythrocytes, hemoglobin, total leukocytes, phagocytic activity, differential leukocyte, and lysozyme activity was highest in treatment13 mL/L. Lower feed conversion ratio (1.08±0.04) were also obtained in treatment 13 mL/L. Thus Immersion of seeds in stem juice can boost the immune system against infections A. hydrophila. Keywords: Aeromonas hydrophila, ambon banana stem juice, soaking, catfish, immune system  ABSTRAK Wabah penyakit akibat infeksi Aeromonas hydrophila pada ikan lele dapat menyebabkan tingkat kematian yang tinggi (80–100%). Penanggulangan penyakit ikan dapat dilakukan menggunakan fitofarmaka untuk mencegah ataupun mengobati penyakit ikan. Salah satu fitofarmaka yang dapat digunakan dalam upaya pencegahan penyakit ikan adalah batang pisang ambon lumut Musa cavendishii var. dwarf Paxton. Penelitian ini bertujuan untuk menguji efektivitas perendaman benih ikan lele dengan menggunakan air perasan batang pisang ambon sebagai imunostimulan terhadap infeksi bakteri A. hydrophila. Parameter yang diamati selama penelitian adalah kinerja produksi, uji hematologi dan pengukuran kualitas air. Perendaman benih ikan lele dengan air perasan  dilakukan pada konsentrasi 5 mL/L, 13 mL/L, dan 21 mL/L selama 30 menit. Pada hari ke-9 setelah perendaman, ikan diinfeksi bakteri A. hydrophila pada kepadatan 104 cfu/mL. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perendaman ikan dengan air perasan pada konsentrasi 13 mL/L memiliki kelangsungan hidup yakni sebesar 53,33±6,67%, lebih tinggi bila dibandingkan dengan kontrol positif  (33,33±6,67%). Berdasarkan pengamatan pada uji hematologi hari ke-3 pascauji tantang (H12) dengan bakteri A. hydrophila, total eritrosit, hemoglobin, total leukosit, aktivitas fagositik, dan aktivitas lisozim tertinggi terdapat pada perlakuan konsentrasi 13 mL/L. Rasio konversi pakan yang rendah (1,08±0,04) juga terdapat pada perlakuan 13 mL/L. Hal ini menunjukkan bahwa perendaman benih ikan lele pada air perasan dapat meningkatkan sistem imun terhadap infeksi bakteri A. hydrophila. Kata kunci: Aeromonas hydrophila, air perasan batang pisang ambon, perendaman, ikan lele, sistem imun
The application of phytoremediation Lemna perpusilla to increase the production performance of Nile tilapia Oreochromis niloticus in a recirculation system Utami, Rina Hesti; Nirmala, Kukuh; Rusmana, Iman; Djokosetiyanto, Daniel; Hastuti, Yuni Puji
Jurnal Akuakultur Indonesia Vol. 17 No. 1 (2018): Jurnal Akuakultur Indonesia
Publisher : Indonesian Society of Scientific Aquaculture (ISSA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3531.939 KB) | DOI: 10.19027/jai.17.1.34-42

Abstract

ABSTRACTThis study aimed to evaluate the production performance and physiological of Nile tilapia using Lemna perpusilla as a phytoremediator in a recirculation system.  A completely randomized design with two treatments and three replications was applied. The treatments were Nile tilapia cultured with L. perpusilla (TL) and without L. perpusilla (L). The experimental fish in this study was the juvenile of Nile tilapia with a body length of 9.98 ± 0.08 cm and an average weight of 36.27 ± 1.07 g. The stocking density was 46 fish/pond and the container size was 275×100×60 cm3 and was separated in two areas using a fiber separator screen of 55.9% area for fish culture and 44.1% for L. perpusilla.  The Nile tilapias were reared for 60 days, fed with commercial diet and fresh L. Perpusilla with amount 2% and 1% of biomass, respectively. They were fed three times a day with fresh L. perpusilla  at noon and commercial diet in the morning and afternoon. The results showed that the Nile tilapia reared with L. perpusilla phytoremediation had normal physiological condition and production performance. The predominances of this system were lower feed conversion ratio value, more optimal values of feeding efficiency, and higher coefficient of weight uniformity. Keywords: Lemna perpusilla, physiological condition, phytoremediation, production performance.  ABSTRAKPenelitian ini bertujuan mengevaluasi kinerja produksi dan fisiologi ikan nila dengan penggunaan Lemna perpusilla sebagai fitoremediator pada sistem resirkulasi. Rancangan penelitian yang digunakan adalah acak lengkap dengan dua perlakuan dan tiga ulangan. Ikan nila dipelihara pada kolam tanpa L. perpusilla (TL) dan ikan nila dipelihara pada kolam dengan L. perpusilla (L). Ikan yang digunakan dalam penelitian ini adalah benih ikan nila dengan panjang baku 9,98 ± 0,08 cm dan bobot rata-rata 36,27 ± 1,07 g. Padat tebar ikan tiap kolam pemeliharaan 46 ekor/kolamdengan ukuran kolam 275×100×60 cm3. Setiap kolam diberi sekat dengan luasan 44,1% L. perpusilla dari luasan kolam. Ikan nila dipelihara selama 60 hari pemeliharaan dengan pakan berupa pakan komersial dan L. perpusilla dengan jumlah pakan masing-masing 2% dan 1% dari biomassa. Pada pagi dan sore hari diberi pakan komersial, dan siang hari ikan diberi pakan L. perpusilla. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ikan nila yang dipelihara dengan fitoremediasi L. perpusilla menghasilkan kinerja produksi dan kondisi fisiologis yang normal. Keunggulan sistem ini adalah menghasilkan nilai konversi pakan yang lebih rendah, nilai efisiensi pemberian pakan, dan koefisien keseragaman bobot yang lebih tinggi. Kata kunci : fitoremediasi, Lemna perpusilla, kondisi fisiologis, kinerja produksi. 
The used of chopped banana Musa paradisiaca stem for stimulating immune responses and streptococcosis resistance of Nile tilapia Oreochromis niloticus Nurjanah, Lilis; Nuryati, Sri; Alimuddin, Alimuddin; Nirmala, Kukuh
Jurnal Akuakultur Indonesia Vol. 17 No. 2 (2018): Jurnal Akuakultur Indonesia
Publisher : Indonesian Society of Scientific Aquaculture (ISSA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3812.1 KB) | DOI: 10.19027/jai.17.2.147-157

Abstract

ABSTRACT Streptococcosis caused by Streptococcus agalactiae bacteria, is a type of disease that often found in Nile tilapia farming. This study was performed to determine the effectiveness of the concentration and frequency of giving chopped banana stem as the immunostimulant to stimulate the non‒specific immune system of tilapia against S. agalactiae infection. This study used factorial completely randomized design, consisted of two factors: concentration and changing frequency (replacement time interval) of banana stem on Nile tilapia rearing media with 11 treatment and each treatment was given three replications. The concentration of 5 g/L, 10 g/L and 15 g/L and the three days, seven days and no replacement time interval were used in this study. The immersion treatment with the chopped banana stem was done for 14 days, then the challenge test with S. agalactiae was on the 15th day for 14 days observation. The result showed that chopped banana stem contained active compounds of alkaloids, namely: 17.63% flavonoids, 0.02% tannin and 0.24% saponins. This active compounds could increase the non-specific immune system including respiratory burst, lysozyme activity, phagocyte activity, erythrocyte, leucocyte and haemoglobin. Treatment with a concentration of 5 g/L and no replacement of the chopped banana stem was the best treatment with 75% relative percent survival, highest than other treatments. In addition, it also has highest phagocytes (36.3%), respiratory burst (0.58 at O.D. 630), and lysozyme activity (72.7 unit/mL) after four days challenged with S. agalactiae. Keywords: Banana stem, immunostimulant, Nile tilapia, non-specific immune system, Streptococcus agalatiae   ABSTRAK Penyakit Streptococcosis yang disebabkan oleh bakteri Streptococcus agalactiae merupakan jenis penyakit  yang sering ditemukan pada budidaya ikan nilaPenelitian ini bertujuan untuk menentukan konsentrasi dan frekuensi pergantian cacahan batang pisang sebagai imunostimulan yang optimum sehingga dapat meningkatkan daya tahan tubuh ikan nila terhadap serangan penyakit streptococcosis yang disebabkan oleh bakteri S. agalactiae. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap faktorial. Perlakuan terdiri dari dua faktor yaitu konsentrasi dan frekuensi pergantian cacahan batang pisang pada media pemeliharaan ikan dengan 11 perlakuan dan 3 ulangan. Konsentras batang pisang yang digunakan yaitu 5 g/L, 10 g/L dan 15 g/L, sedangkan frekuensi pergantian batang pisang dalam penelitian ini yaitu tiga hari, tujuh hari dan tanpa pergantian batang pisang. Perlakuan perendaman dengan cacahan batang pisang dilakukan selama 14 hari, kemudian dilakukan uji tantang dengan bakteri S. agalactiae pada hari ke-15 selama 14 hari pengamatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa cacahan batang pisang ambon mengandung senyawa aktif berupa alkaloid, flavonoid (17,63%), tanin (0,02%) dan saponin (0,24%). Senyawa aktif tersebut mampu meningkatkan respons imun non-spesifik pada ikan nila yaitu respiratory burst, aktivitas lisozim, aktivitas fagositik, total leukosit, total eritrosit dan hemoglobin. Perlakuan dengan konsentrasi 5 g/L dan tanpa pergantian cacahan batang pisang merupakan perlakuan terbaik dengan nilai relative percent survival (RPS) mencapai 70%, lebih besar dibandingkan dengan perlakuan lainnya. Selain itu, perlakuan ini memiliki nilai tertinggi pada aktivitas fagositik (36,6%), respiratory burst (0,58 pada O.D. 630 nm) dan aktivitas lisozim (72,7 Unit/mL) setelah hari ke‒4 uji tantang dengan bakteri S. agalactiae. Kata kunci: batang pisang, ikan nila, imunostimulan, respons imun, Streptococcus agalactiae 
The performance of gold-mouth turban Turbo chrysostomus larvae in different temperature and salinity media Hamzah, Aris Sando; Nirmala, Kukuh; Supriyono, Eddy; Effendi, Irzal
Jurnal Akuakultur Indonesia Vol. 20 No. 1 (2021): Jurnal Akuakultur Indonesia
Publisher : Indonesian Society of Scientific Aquaculture (ISSA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19027/jai.20.1.14-23

Abstract

Suhu dan salinitas merupakan parameter kualitas air yang berperan penting terhadap proses fisiologis siput mata bulan (T. chrysostomus) sehingga berdampak terhadap perkembangan, pertumbuhan dan kelangsungan hidup larva. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengevaluasi pengaruh suhu dan salinitas terhadap perkembangan, pertumbuhan dan kelangsungan hidup larva siput mata bulan (T. chrysostomus). Stadia pre-torsion veliger dicapai sekitar 11 jam 36 menit setelah fertilisasi atau sekitar 3 jam setelah trocophor. Stadia post-torsion veliger awal ditandai dengan cangkang yang telah terbentuk sempurna dan pada post-torsion veliger akhir, larva sudah mengembangkan operkulum, kaki, dan propodium. Hasil pengamatan menunjukan bahwa perlakuan A1B3 memberikan waktu pencapaian stadia post-torsion veliger awal dan post-torsion veliger akhir tercepat yaitu masing-masing 19 jam 36 menit dan 22 jam 36 menit setelah pembuahan. Sedangkan perlakuan A1B1 memberikan waktu pencapaian stadia post-torsion veliger awal dan post-torsion veliger akhir terlama yaitu masing-masing 20 jam 30 menit dan 23 jam 25 menit setelah pembuahan. Suhu tidak berpengaruh nyata sedangkan salinitas berpengaruh nyata terhadap laju pertumbuhan harian larva siput mata bulan. Laju pertumbuhan harian tertinggi pada suhu 27±0.5oC (A1) tercatat pada perlakuan B3 dan menunjukan nilai yang tidak berbeda nyata dengan perlakuan B2. Suhu dan salinitas memberikan pengaruh yang signifikan namun interaksi keduanya tidak menunjukan pengaruh yang signifikan terhadap tingkat kelangsungan hidup larva siput mata bulan. Perlakuan A1B3 memberikan persentase tingkat kelangsungan hidup tertinggi dan tidak menunjukan nilai yang berbeda nyata dengan perlakuan A1B2. Parameter kualitas air yang diperoleh masih mendukung performa larva siput mata bulan hingga mencapai stadia juvenil.
The effects of LED light spectrum manipulation on growth and color performance of giant gourami Osphronemus gouramy Lacepede Padang strain Gunawan, Bambang Kusmayadi; Nirmala, Kukuh; Soelistyowati, Dinar Tri; Djokosetiyanto, Daniel; Nurussalam, Wildan
Jurnal Akuakultur Indonesia Vol. 21 No. 1 (2022): Jurnal Akuakultur Indonesia
Publisher : Indonesian Society of Scientific Aquaculture (ISSA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19027/jai.21.1.11-21

Abstract

This study aimed to evaluate the effect of light spectrum on growth and color performance of giant giant gourami Padang strain. The experiment used a completely randomized design (RAL) with four light emitting diode (LED) treatments in different emission spectra (white, red, green, and blue) at 550 Lux intensity, compared to the control treatment (light room with white tubular lamp at 50 Lux intensity). The irradiation was carried out for 12 hours of photoperiod. The fish used had the total length of 82.90±4.2 mm and body weight of 9.87 ± 0.99 g. The highest growth performance was found in blue LED treatment with the specific growth rate of 2.73 ± 0.2% and feed efficiency of 86.26 ± 2.71%. The best color performance was found in red LED treatment with the RGB ratio of 44.57 ± 0.62% in dorsal fin, 38.41 ± 1.36% in pectoral fins, and 45.33 ± 2.25% in anal fin with the chromatophore cell concentration at 1.973±58 cells/mm2. Keywords : Osphronemus gouramy, blue LED, spectrum, chromatophore, light ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh spektrum cahaya terhadap kinerja pertumbuhan dan warna ikan gurami strain Padang. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan cahaya lampu light emitting diodes (LED) yang memiliki spektrum panjang gelombang berbeda (putih, merah, hijau dan biru) intensitas 550 Lux dan kontrol (cahaya ruang berasal dari lampu tubular putih intensitas 50 Lux). Penyinaran dilakukan selama 12 jam mengikuti fotoperiod. Ikan uji yang digunakan memiliki panjang total 82,90 ± 4,2 mm, dengan bobot 9,87 ± 0,99 g. Kinerja pertumbuhan terbaik terdapat pada perlakuan LED biru dengan laju pertumbuhan spesifik sebesar 2,73 ± 0,2% dan efisiensi pakan sebesar 86,26 ± 2,71%. Performa warna terbaik terdapat pada perlakuan LED merah dengan rasio warna merah pada RGB bagian dorsal sebesar 44,57 ± 0,62%, sirip pektoral sebesar 38,41 ± 1,36%, dan sirip anal sebesar 45,33 ± 2,25% dengan jumlah sel kromatofor sebanyak 1973 sel/mm2. Kata kunci : Osphronemus gouramy, LED biru, spektrum, kromatofor, cahaya
The health status of hybrid grouper Epinephelus fuscoguttatus (♀) x E.lanceolatus (♂) cultured in floating-net cage at Kelapa Dua Island, Seribu Islands, Indonesia Ratu Borut, Ruku; Sukenda; Sri Nuryati; kukuh Nirmala; Irzal Effendi; Widanarni
Jurnal Akuakultur Indonesia Vol. 22 No. 2 (2023): Jurnal Akuakultur Indonesia
Publisher : Indonesian Society of Scientific Aquaculture (ISSA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19027/jai.22.2.106-114

Abstract

This study aimed to identify the fish health status, based on the total erythrocytes (cells/mm3), total leukocytes (cells/mm3), hemoglobin level (g %), hematocrit, and histopathological profiles. This study was performed on February, 2021 – January, 2022. The study was located in floating-net cage of Kelapa Dua Island, Seribu Islands, Jakarta, Indonesia. Sampling was performed by a purposive-sampling method, environmental parameter measurements, containing temperature and salinity, clinical symptom observation in fish, total erythrocytes, leukocytes, hemoglobin, hematocrit, histopathological profiles of hybrid grouper liver and kidney, and existence of VNN virus. The observation results present the behavior changes in sick fish, namely whirling on the net cage surface, dead-sleeping or death-like condition below the net cage. Hybrid grouper has total erythrocytes of 1.36 x 106 – 5.13 x 106 cells/mm3, total leukocytes of 2.9 x 104 – 7.9 x 104 cells/mm3, hemoglobin level of 5.56 - 10.94 g %, and hematocrit of 13.31 - 24.78 %. From the histopathological observation, hepatocyte, necrosis, vacuolysis was occurred in liver and tubular, leukocyte infiltasi, nicrosis was occurred in kidney and with the highest prevalence of VNN at 20 – 80 %. Therefore, hybrid grouper is sick due to increased number of leukocytes at 5.13 x 106 cells/mm3 above the normal range, followed by decreased hemoglobin and hematocrit levels at 5.56 - 10.94 g % and 13.31 - 24.78 %, respectively, due to organ damage. Keyword: must be written in not more than 5 words and alphabeticaly listed ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui status kesehatan ikan meliputi total eritrosit (sel/mm3), total leukosit (sel/mm3), kadar hemoglobin (gram %) dan hematokrit (%) dan gambaran histopatolgi. Penelitian ini dilaksanakan pada periode bulan Februari 2021 hingga Januari 2022. Lokasi penelitian pada keramba jaring apung (KJA) di Pulau Kelapa Dua Kepulauan Seribu. Metode pengambilan sampel ikan dilakukan secara purposive sampling, pengukuran parameter lingkungan perairan yaitu suhu dan salinitas, pengamatan gajala klinis ikan, perhitungan jumlah eritrosit, leukosit, kadar hemoglobin dan hematokrit serta gambaran histopatologi pada organ hati dan ginjal ikan kerapu cantang dan keberadaan virus VNN. Hasil pengamatan menunjukkan perubahan tingkah laku ikan sakit yaitu berputar ke atas permukaan KJA, terjadi sleeping dead atau ikan berada di dasar seperti mati. Ikan kerapu cantang memiliki jumlah eritrosit 1.36 x 106 – 5.13 x 106 sel/mm3, leukosit 2.9 x 104 – 7.9 x 104 sel/mm3, hemoglobin 5.56 - 10.94 gr %, dan hematokrit 13.31 - 24.78 %, hasil histopalogi ikan mengalami perubahan sel pada hati yaitu hepatosit, vakuolisasi, nekrosis dan ginjal mengalami perubahan infiltrasi leukosit, nicrosis, tubulus dan kehadiran virus VNN tertinggi berkisar 20 % - 80 %. Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa ikan kerapu cantang yang sakit karena jumlah leukosit meningkat 5.13 x 106 sel/mm3 melebihi kisaran normal, kadar hemoglobin menurun 5.56 - 10.94 % dan kadar hematokrit 13.31 - 24.78 % rendah dan terjadi kerusakan jaringan pada organ dalam ikan. Kata kunci: Ikan Kerapu Cantang, Hematology, Histopatologi, Parameter Fisika dan Kimia
Pemberian Kalsium Karbonat CaCO3 pada Media Bersalinitas 3 g L-1 Untuk Pertumbuhan Ikan Sepat Siam Trichopodus pectoralis Hastuti, Yuni Puji; Mahmud, Moh Burhanuddin; Anwar, Rifky Alwafi; Supriyono, Eddy; Nirmala, Kukuh; Nurussalam, Wildan
Jurnal Akuakultur Sungai dan Danau Vol 10, No 1 (2025): April
Publisher : Universitas Batangahari Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33087/akuakultur.v10i1.243

Abstract

The snakeskin gourami is a part of the superior commodity of freshwater fisheries in Indonesia because it has economic value and high demand. Technology is needed to optimize the growth of snakeskin gourami so that the production of snakeskin gourami from aquaculture becomes more stable. The method of adding calcium to the salinity water is a part of the technology to optimize the growth of cultured fish. The purpose of this research is to determine the best amount of CaCO3 calcium carbonate lime on the growth of snakeskin gourami that are maintained at 3 g L-1 of salinity. The tank is used in the form of an aquarium measuring 30x30x30 cm3 with a volume of water as much as 20 liters. The snakeskin gourami used were 8.7 ± 0.46 cm in length and weighed 8.3 ± 1.37 g. The fish are fed with the restricted method (5% of fish biomass). The study was conducted by applying calcium carbonate CaCO₃ at concentrations of 50, 100, 150, and 200 mg L⁻¹, with an additional control treatment that received no calcium carbonate application. The results showed that the best amount of CaCO3 calcium carbonate lime, as much as 100 mg L-1, showed 2.5 cm of total length growth, total weight growth of 6.35 g, daily growth rate of 2%, and survival rate of 93.3%. The best amount of CaCO3 calcium carbonate lime for 3 g L-1 of salinity water is 100 mg L-1. The best amount of CaCO3 calcium carbonate lime for the growth of snakeskin gourami that is maintained at 3 g L-1 of salinity is 100 mg L-1.
Acute toxicity of mercury to freshwater cultured milkfish Chanos chanos: Clinical symptoms and lethal concentration assessment Ezraneti, Riri; Khalil, Munawar; Affandi, Ridwan; Nirmala, Kukuh
Journal of Marine Studies Volume 1, Issue 2 (July, 2024)
Publisher : Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/joms.v1i2.17880

Abstract

The increasing use of mercury in the industrial sector poses significant risks to freshwater ecosystems and aquatic organisms. Milkfish (Chanos chanos), a widely consumed species, is now being reared in freshwater environments, raising concerns about mercury bioaccumulation and food safety. This study aimed to determine the median lethal mercury concentration for milkfish at 96 hours (LC50) in freshwater using an experimental approach and probit analysis. Five mercury concentrations were tested: 0 (control), 0 .110 mg Hg/L, 0.195 mg Hg/L, 0.347 mg Hg/L, and 0.618 mg Hg/L. The results indicated that mercury is highly toxic to milkfish, with a 96-hour LC50 of 0.147 mg Hg/L. Clinical symptoms observed included loss of reflex movements, irregular swimming, frequent surfacing with widened mouth and operculum openings, convulsions, and ventilation of the ram before mortality. These findings highlight the acute toxicity of mercury in freshwater milkfish and underscore the potential health risks associated with mercury contamination in aquaculture systems.
Kebijakan Inovatif untuk Akuakultur Berkelanjutan: Optimalisasi Peran Bivalvia dalam Pengolahan Limbah Pras, Eva Prasetiyono; Nirmala, Kukuh; Supriyono, Eddy; Sukenda; Hastuti, Yuni Puji
Policy Brief Pertanian, Kelautan, dan Biosains Tropika Vol 7 No 2 (2025): Policy Brief Pertanian, Kelautan, dan Biosains Tropika
Publisher : Direktorat Kajian Strategis dan Reputasi Akademik IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/agro-maritim.0702.1272-1276

Abstract

Pertumbuhan industri tambak udang intensif di Indonesia telah memberikan kontribusi ekonomi yang signifikan. Namun tambak udang juga menimbulkan permasalahan lingkungan akibat buangan kaya nutrien seperti amonium, nitrat, ortofosfat, partikel organik dan tersuspensi. Kandungan nutrien yang tinggi dalam buangan tambak dapat memicu ledakan populasi mikroalga, menurunkan kualitas lingkungan dan terganggunya keseimbangan ekosistem perairan. Pemerintah telah mengeluarkan kebijakan yang mewajibkan setiap tambak udang memiliki unit pengolahan limbah sebagai bentuk pengendalian dampak lingkungan. Namun, implementasi kebijakan ini menghadapi tantangan besar terkait dengan besarnya biaya investasi dan operasional instalasi pengolahan limbah tersebut. Upaya untuk memberikan solusi alternatif yang lebih efisien dan ramah lingkungan harus dilakukan, diantaranya dengan menggunakan bivalvia. Pemanfaatan bivalvia— seperti kerang darah—dapat menjadi pendekatan biotreatment yang efektif. Bivalvia berperan sebagai filter feeder yang mampu mengasimilasi mikroalga dan partikel nutrien di dalam air. Filtrasi menggunakan kerang darah terbukti mampu menurunkan konsentrasi mikroalga dan nutrien, masing-masing sebesar 72,80% untuk mikroalga, 36,78% untuk amonia, 50,00% untuk nitrit, 78,77% untuk nitrat, dan 89,13% untuk ortofosfat.. Rekomendasi alternatif kebijakan diarahkan pada integrasi penggunaan bivalvia dalam sistem pengolahan limbah tambak, dan penyusunan pedoman teknis biotreatment yang lebih efisien sebagai bagian dari strategi pengelolaan limbah berkelanjutan. Strategi ini tidak hanya memperkuat upaya perlindungan lingkungan, tetapi juga membuka peluang ekonomi tambahan melalui produksi bivalvia sebagai komoditas konsumsi.
PELATIHAN PENGELOLAAN KUALITAS AIR TAMBAK UNTUK PENCEGAHAN SERANGAN PENYAKIT AHPND UDANG VANAME DI KABUPATEN PEMALANG Nirmala, Kukuh; Nurussalam, Wildan; Supriyono, Eddy; Mahmud, Moh Burhanuddin; Nuradzani, Daffa
Jurnal Abdi Insani Vol 12 No 2 (2025): Jurnal Abdi Insani
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/abdiinsani.v12i2.2358

Abstract

Kabupaten Pemalang, sebagai salah satu kawasan pesisir di Provinsi Jawa Tengah, memiliki potensi besar dalam pengembangan budidaya udang vaname yang menjadi komoditas unggulan berorientasi ekspor. Dengan luas wilayah tambak mencapai 1.728,31 hektar dan garis pantai sepanjang 35 km, budidaya udang vaname menjadi sektor prioritas dalam mendukung perekonomian lokal dan nasional. Namun, tantangan utama dalam budidaya ini adalah serangan penyakit seperti Acute Hepatopancreatic Necrosis Disease (AHPND) yang disebabkan oleh bakteri Vibrio parahaemolyticus, yang dapat menyebabkan kematian massal udang dan menurunkan produktivitas tambak. Pengelolaan kualitas air tambak, termasuk parameter seperti pH, suhu, oksigen terlarut, dan salinitas, menjadi faktor kunci dalam pencegahan penyakit tersebut. Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia (SDM) melalui pelatihan pengelolaan tambak udang vaname yang berfokus pada penerapan teknologi dan manajemen kualitas air untuk pencegahan penyakit AHPND. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan signifikan pada pemahaman peserta yang diukur melalui skor pre-test dan post-test. Sebagian besar peserta mengalami peningkatan skor post-test yang signifikan, menunjukkan efektivitas pelatihan dalam meningkatkan kompetensi teknis dan pemahaman peserta. Beberapa peserta dengan skor peningkatan minimal menjadi catatan untuk perbaikan metode pembelajaran melalui pendekatan yang lebih intensif. Secara keseluruhan, program ini berkontribusi pada pengembangan kapasitas SDM dan peningkatan produktivitas budidaya udang vaname di Kabupaten Pemalang. Keberhasilan program ini mendukung tujuan Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya SDG 8 tentang "Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi" serta SDG 12 tentang "Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab". Dengan meningkatnya produktivitas tambak, diharapkan tercipta lapangan kerja baru, peningkatan pendapatan masyarakat, dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di wilayah pesisir.
Co-Authors . Rasmawan Adianto, Asep Agus Priyadi Agus Waluyo Ahmad Habibie, Ahmad Alexander Burhani Marda, Alexander Burhani Alimuddin Alimuddin Anang Hari Kristanto Ani Widiyati Ani Widiyati Ani Widiyati Ani Widiyati Anwar, Rifky Alwafi Any Widiyati Apriana Vinasyiam Aras, Annisa Khairani Arfan Afandi Arif Faisal Siburian Arlina Ratnasari Asep Rachmat Pratama Asri, Yuliana Astari, Belinda Atma Jaya Salman Muin Aziz, Haikal Azril, Muh Berlianti . Berry Juliandi Bianingrum Bianingrum Cecep Kusmana Chandra Yudistira, Chandra Chrismadha, Tjandra D. Djokosetiyanto D. Djokosetyanto Daniel Djokosetiyanto Daniel Djokosetiyanto Daniel Djokosetiyanto DEDI JUSADI Dewi Puspaningsih Dinamella Wahjuningrum Dinar Tri Soelistyowati Dini Islama Dodi Hermawan E. M. Adiwilaga E. Yuniar Eddy Supriyono Enang Haris Enang Harris Enang Harris Enang Harris Enang Harris Surawidjaja, Enang Harris Erlania Erlania Erna Yuniarsih Ernik Yuliana Eva Prasetiyono Evi Susanti Farah Diana farida farida Farida Farida Febrina Amalia Fernando Jongguran Simanjuntak Gunawan, Bambang Kusmayadi Hamim Hamim Hamsiah, , Hamzah, Aris Sando Hanif Azhara, Muhammad Haris luthfi Harton Arfah Hastiadi Hasan Humairani, Humairani Hutapea, John Harianto I Nyoman Radiarta Idil Ardi Iis Diatin Ilyas, Anita Prihatini Imam Taufik Iman Rusmana Iman Sari Lubis, Vina Imron Imron Imron Imron, Imron Irzal Effendi Izhar Amirul Haq Jannesa Nasmi John Harianto Hutapea Joni Haryadi Julie Ekasari Kukuh Adiyana Kukuh Adiyana Kuntari, Wahyu Budi Kurnia Faturochman, Kurnia Kurnia Faturrohman Lilis Nurjanah M. Faisol Riza Ghozali M. Zairin Junior Melati, Aulia Firda Mia Setiawati Mochamad Nurdin Moh. Burhanuddin Mahmud Muh Azril Muhamad Yamin Muhammad Amien H Muhammad Ammar Muhammad Firmawan Muhammad Subhan Hamka Muhammad Zairin Jr. Munawar Khalil Nafisyah, Eva Nasrul, Muit Novi Susianti Nur Bambang Priyo Utomo Nur Fauziyah Nuradzani, Daffa Nurhidayat Nurhidayat Nurul Taufiqu Rochman Nurul Taufiqu Taufiqu Rochman Prama, Ega Aditya Pras, Eva Prasetiyono Pratama, Asep Rachmat Priyo Handoyo Wicaksono Puji Hastuti, Yuni Purnamawati, , Puspaningsih, Dewi Qorie Astria R. Wulandari Rahmadi Azis, Rahmadi Retnosari Retnosari Revfvi Al Ghaney Rizal Riani Rahmawati RIDWAN AFFANDI Ridwan Affandi Rina Hesti Utami Riri Ezraneti Riri Ezraneti Ris Dewi Novita Riza Purbo Widiasto Rizkiya, Iffi Rizky Armansyah Robin Robin Robin, , Ruku Ratu Borut Ruspindo Syahputra Sabilu, Kadir Sabilu, Murni Saputra, Henry Kasmanhadi Satya, Awalina Setyo Pertiwi Sheny Permatasari Sri Nuryati Sri Nuryati Sri Wahyuni Firman Sudarto Sudarto Sugeng Budiharsono Sugiarti Suhaiba Djai Suharyanto Sukenda . Sukenda Sukenda Sukenda Sukenda Sukenda Sukenda Sukenda Sukenda Sumi Lestari, Fajar Syarif Budiman T. Budiardi Tatag Budiardi Tri Heru Prihadi Tri Heru Prihadi Tri Widiyanto Tridesianti, Siska Triheru Prihadi, Triheru Tyas Setioaji Vika Yuniar Wa Iba, Wa Iba Wahyu Wahyu Wardani, Sulistia WIDANARNI WIDANARNI Widiatmaka Widiatmaka widiatmaka Widiyati, Any Wijianto Wijianto Wijianto Wijianto Wildan Nurusallam Wildan Nurusallam, Wildan Wildan Nurussalam Wirantari, Ayu Puspa Wisriati Lasima Wiwin Ambarwulan Wiyoto Wiyoto Y. Hadiroseyani Yogi Himawan yogi Himawan Yosmaniar Yosmaniar Yosmaniar Yosmaniar Yuli Siti Fatma Yuli Siti Fatma Yuliana Asri Yuni Puji Hastuti Yuni Puji Hastuti Yuni Puji Hastuti