p-Index From 2020 - 2025
8.037
P-Index
This Author published in this journals
All Journal HAYATI Journal of Biosciences Jurnal Akuakultur Indonesia Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis Jurnal Ilmu-Ilmu Perairan dan Perikanan Indonesia Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan (Journal of Soil Science and Environment) ILMU KELAUTAN: Indonesian Journal of Marine Sciences Saintek Perikanan : Indonesian Journal of Fisheries Science and Technology Jurnal Ilmu Lingkungan Jurnal Ilmu-Ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan Jurnal Perikanan dan Kelautan Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan (Journal of Natural Resources and Environmental Management) Journal of Aquatropica Asia Agrokreatif Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Omni-Akuatika LIMNOTEK - Perairan Darat Tropis di Indonesia Jurnal Akuakultur Sungai dan Danau Jurnal Intek Akuakultur Sains Akuakultur Tropis : Indonesian Journal of Tropical Aquaculture Indonesian Aquaculture Journal Jurnal Riset Akuakultur Media Akuakultur Jurnal Kelautan Nasional Jurnal Kebijakan Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan Jurnal Iktiologi Indonesia (Indonesian Journal of Ichthyology) Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan JURNAL PERIKANAN TROPIS Jurnal Abdi Insani PELAGICUS: Jurnal IPTEK Terapan Perikanan dan Kelautan Nekton Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan Manfish Journal Jurnal Salamata Policy Brief Pertanian, Kelautan, dan Biosains Tropika LIMNOTEK Journal of Marine Studies Jurnal Perikanan JARI : Jurnal Akuakultur Rawa Indonesia
Claim Missing Document
Check
Articles

PELATIHAN PENGOLAHAN LINGKUNGAN BUDIDAYA UDANG VANAME UNTUK MENINGKATKAN PRODUKSI DI KABUPATEN TEGAL Supriyono, Eddy; Mahmud, Moh Burhanuddin; Nirmala, Kukuh; Nurussalam, Wildan; Nuradzani, Daffa
Jurnal Abdi Insani Vol 12 No 4 (2025): Jurnal Abdi Insani
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/abdiinsani.v12i4.2359

Abstract

ekonomi, serta mendukung pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan (SDG’s 8 dan 12). Kesimpulannya, pelatihan ini efektif dalam meningkatkan pengetahuan petani tambak dan mendukung pengelolaan budidaya udang vaname yang lebih berkelanjutan.
The effectiveness of calcium silicate in preventing ice-ice disease and production performance of Kappaphycus alvarezii Wirantari, Ayu Puspa; Nirmala, Kukuh; Supriyono, Eddy; Hamim, Hamim
Jurnal Akuakultur Indonesia Vol. 24 No. 2 (2025): Jurnal Akuakultur Indonesia
Publisher : Indonesian Society of Scientific Aquaculture (ISSA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19027/jai.24.2.288-298

Abstract

The cultivation of Kappaphycus alvarezii faces serious challenges due to ice-ice disease outbreaks. This disease is caused by fluctuating environmental conditions that induce stress in the seaweed. Ice-ice disease is characterized by thallus whitening, softening, and fragility, which can lead to a reduction in yield and directly impact the economic returns for seaweed farmers. This study aims to evaluate the effectiveness of calcium silicate (CaSiO3) dosing as a mineral source for the prevention of ice-ice disease and the growth of K. alvarezii seaweed. The experimental design used was a completely randomized design with three replications across four treatments: CaSiO3 doses of 0, 1.6, 1.8, and 2 g/L. The study used an initial weight of K. alvarezii of 100 g per tie. The experiment was conducted through a field trial in seawater using an off-bottom cultivation method. The results indicated that the group with the highest dose of CaSiO3 (2 g/L) produced the best ice-ice resistance, with treatment D showing 17.77 ± 5.09% at the population level and 0.25 ± 0.015 at the individual level, which was statistically significant (P<0.05). Optimal CaSiO3 dosing can be a potential cultivation strategy to improve resistance to ice-ice disease and increase the productivity of K. alvarezii. Keywords: ice-ice, Kappaphycus alvarezii, mineral, nutrient enrichment, seaweed ABSTRAK Budidaya rumput laut K. alvarezii menghadapi tantangan serius akibat serangan penyakit ice-ice. Penyakit ini disebabkan karena kondisi lingkungan yang berfluktuatif sehingga menyebabkan rumput laut menjadi stres. Penyakit ice-ice ditandai dengan pemutihan talus, talus menjadi lunak, dan mudah patah. Penyakit ini dapat mengurangi hasil panen yang berdampak langsung pada keuntungan ekonomi bagi pembudidaya rumput laut. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas pemberian dosis kalsium silikat (CaSiO3) sebagai sumber mineral terhadap pencegahan penyakit ice-ice dan pertumbuhan rumput laut K. alvarezii. Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap dengan tiga kali ulangan pada empat perlakuan yaitu dosis CaSiO3 0, 1,6, 1,8, dan 2 g/L. Penelitian ini menggunakan berat awal K. alvarezii sebesar 100 g per ikatan. Pengujian dilakukan dengan percobaan lapangan di perairan laut dengan metode lepas dasar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok dengan dosis CaSiO3 tertinggi (2 g/L) secara signifikan (p<0,05) menghasilkan persentase ice-ice terbaik yaitu pada perlakuan D sebesar 17,77 ± 5,09% pada level populasi dan sebesar 0,25 ± 0,01% pada level individu. Pemberian CaSiO3 pada dosis optimal dapat menjadi strategi budidaya yang potensial untuk meningkatkan ketahanan dari penyakit ice-ice dan produktivitas K. alvarezii. Kata kunci: ice-ice, Kappaphycus alvarezii, mineral, pengayaan nutrisi, rumput laut
KORELASI PARAMETER KUALITAS AIR DAN PRODUKTIVITAS UDANG VANAME (Litopenaeus vannamei) DALAM SISTEM KOLAM HDPE Adianto, Asep; Nirmala, Kukuh; Hastuti, Yuni Puji; Supriyono, Eddy
JARI : Jurnal Akuakultur Rawa Indonesia Vol. 12 No. 2 (2024): JARI : JURNAL AKUAKULTUR RAWA INDONESIA
Publisher : Program Studi Budidaya Perairan, Fakultas Pertanian, Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36706/jari.v12i2.23

Abstract

Vannamei shrimp remains one of the leading fisheries commodities in Indonesia. This study aims to analyze the correlation between measured parameters and identify the most influential water quality parameters affecting the productivity of vannamei shrimp reared in HDPE pond systems. This non-experimental research was conducted by directly sampling from a shrimp pond in Patrol, Indramayu, over a 49-day cultivation period. The measured data included water quality parameters (physical, chemical, and biological) and shrimp growth performance parameters (survival rate, feed conversion ratio, average body weight, and average daily gain). Measurements were carried out both in the field and in the laboratory. The results showed that several water quality parameters exceeded their optimal thresholds (e.g., hardness levels reached 7,000 mL⁻¹ in pond D3). However, growth performance parameters still indicated relatively high values. Based on survival rate calculations, pond D2 had the highest Survival Rate (96%), while pond C3 recorded the lowest (67%). These findings suggest that water quality parameters collectively support shrimp growth despite some of them being outside the ideal range. Total Organic Matter (TOM) and Dissolved Oxygen (DO) were identified as the most influential water quality parameters for shrimp productivity.
Kelangsungan Hidup Larva Yellow Fin Tuna (YFT) yang Dipelihara dengan Desain Aerasi Berbeda pada Bak Bundar Asri, Yuliana; Nirmala, Kukuh; Prihadi, Tri Heru; Hutapea, John Harianto
Jurnal Intek Akuakultur Vol. 7 No. 1 (2023): Intek Akuakultur
Publisher : Program Studi Budidaya Perairan Universitas Maritim Raja Ali Haji

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tingkat kelangsungan hidup yang sangat rendah pada larva merupakan faktor pembatas dalam produksi benih ikan tuna sirip kuning. Larva mengalami kematian massal pada hari ke sepuluh hingga juvenil, dengan nilai kelangsungan hidup kurang dari 0,05%. Faktor utama penyebab kematian larva ikan tuna adalah lingkaran arus air dalam bak pemeliharaan yang mengakibatkan terjadinya kematian karna tegangan permukaan dan larva yang tenggelam. Maksud dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui apakah larva yellow fin tuna yang dipelihara dengan beberapa desain aerasi di dalam bak pemeliharaan memiliki dampak terhadap kelangsungan hidup larva. Penelitian dirancang menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan tiga perlakuan dan tiga ulangan: empat batu aerasi ditengah bak sebagai kontrol A, empat batu aerasi di bawah B dan gabungan dua batu aerasi di tengah dan dua batu aerasi di bagian bawah C. Pemeliharaan dengan desain aerasi pada bagian bawah dan gabungan memberikan pengaruh nyata pada kelangsungan hidup larva yellow fin tuna dengan sintasan 0,31±0,04% dan 0,30±0,06%.
EVALUASI TOKSISITAS AKUT DAN SUB-AKUT DARI INSEKTISIDA LAMBDA-CYHALOTHRIN PADA IKAN PATIN Pangasianodon hypophthalmus Mahmud, Moh Burhanuddin; Hastuti, Yuni Puji; Nirmala, Kukuh; Supriyono, Eddy; Nurussalam, Wildan
Jurnal Riset Akuakultur Vol 19, No 3 (2024): September (2024)
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Jembrana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/jra.19.3.2024.259-275

Abstract

Lambda-cyhalothrin adalah insektisida beracun yang seringkali digunakan untuk mengendalikan hama di lahan pertanian. Insektisida ini sangat beracun terhadap organisme akuatik dan berpotensi mengganggu keseimbangan metabolisme dan fisiologi ikan budidaya. Ikan patin (Pangasianodon hypophthalmus) merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang sangat rentan terpapar Lambda-cyhalothrin karena letak sistem budidaya yang berdekatan dengan lahan pertanian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek toksisitas akut Lambda-cyhalothrin dan efek sub-akut terhadap organ tubuh ikan patin. Ikan patin diperoleh dari pembudidaya ikan di Bogor, Jawa Barat, dengan berat dan Panjang rata-rata 8,59 ± 0,47 g dan 7,52 ± 0,83 cm. Bahan toksikan yang digunakan adalah insektisida Lambda-cyhalothrin. Ikan yang diuji dipelihara dalam akuarium berukuran 30x30x30 cm3 yang diisi air sebanyak 20 L. Penelitian dibagi menjadi tiga tahap, yaitu uji nilai kisaran, uji toksisitas akut LC50-96 jam, dan uji sub akut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa LC50-96 jam Lambda-cyhalothrin pada ikan patin adalah 5,2 µg L-1. Hasil uji sub akut dengan taraf perlakuan 2,6 µg L-1 menunjukkan pertumbuhan minimal 0,688% dan berdampak nyata (P<0,05) terhadap kadar glukosa yang mencapai 148,16 mg dL-1. Kesimpulan penelitian ini adalah Lambda-cyhalothrin bersifat merugikan terhadap ikan patin yang menyebabkan kerusakan yang nyata pada insang, usus, dan hati yang dibuktikan dengan adanya hiperplasia, proliferasi, vakuolisasi, kongesti, fusi, nekrosis, cloudy swelling dan inflamasi.Lambda-cyhalothrin is a toxic insecticide frequently used to control pests in agricultural settings. This insecticide is very toxic to aquatic organisms and can potentially disrupt the balance of metabolism and physiology of farmed fish. Striped catfish (Pangasianodon hypophthalmus) is one of farmed freshwater fish species highly susceptible to being exposed to Lambda-cyhalothrin due to the common shared location of the farming system with agricultural land. This study aimed to determine the acute toxicity effects of Lambda-cyhalothrin and the sub-acute effects on the organs of the striped catfish. The striped catfish was obtained from fish farmers in Bogor, West Java, with an average weight and length of 8.59 ± 0.47 g and 7.52 ± 0.83 cm, respectively. The toxicant material used was Lambda-cyhalothrin insecticide. The tested fish were reared in aquarium sized 30x30x30 cm3 filled with 20 L of water. This study was divided into three stages, i.e., range value test, acute toxicity test (96h-LC50), and sub-acute test. The result showed that 96h-LC50 of Lambda-cyhalothrin on striped catfish was 5.2 µg L-1. The results of the sub-acute test with a treatment level of 2.6 µg L-1 showed minimal growth at 0.688% and a significant impact (P<0.05) on glucose levels, which reached 148.16 mg dL-1. This study concludes that Lambda-cyhalothrin insecticide is detrimental to striped catfish, causing noticeable damage to the gill, intestine, and liver, as evidenced by hyperplasia, proliferation, vacuolization, congestion, fusion, necrosis, cloudy swelling, and inflammation.
PENAMBAHAN SHELTER UNTUK PENGENDALIAN RESPONS FISIOLOGI DAN PRODUKSI KEPITING BAKAU Scylla serrata PADA SISTEM RESIRKULASI AKUAKULTUR Hastuti, Yuni Puji; Priyo Handoyo Wicaksono; Wildan Nurusallam; Siska Tridesianti; Yuli Siti Fatma; Kukuh Nirmala; Iman Rusmana; Ridwan Affandi
Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis Vol. 12 No. 1 (2020): Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis
Publisher : Department of Marine Science and Technology, Faculty of Fisheries and Marine Science, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (632.563 KB) | DOI: 10.29244/jitkt.v12i1.30753

Abstract

Ketersediaan shelter (tempat perlindungan) pada kepadatan spesifik diharapkan dapat meningkatkan produksi kepiting bakau (Scylla serrata) dalam sistem resirkulasi. Shelter sebagai salah satu faktor abiotik berperan penting dalam mengurangi kematian yang disebabkan oleh kanibalisme kepiting dan menekan tingkat stres biota. Sistem Resirkulasi Akuakultur (RAS) dengan bak kotak kultur berkapasitas 60 L yang didukung oleh shelter diperkirakan menghasilkan respons fisiologis dan pertumbuhan kepiting bakau yang paling baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi dampak penambahan shelter pada lingkungan dengan sistem resirkulasi terhadap respons fisiologis dan produksi kepiting bakau S. serrata dengan kepadatan 10 kepiting per satu bak kultur yang berisi 60 L air laut. Penelitian ini dilakukan dengan tiga perlakuan penambahan shelter, yaitu 2 shelter (S2), 4 shelter (S4), 6 shelter (S6), dan kontrol tanpa shelter (C). S6 adalah perlakuan terbaik dengan tingkat kelangsungan hidup 73,33±5,8%, laju pertumbuhan spesifik 0,886±0,014%, pertumbuhan lebar karapas 0,024±0,004 cm/hari, dan rasio konversi pakan terendah dibandingkan dengan perlakuan lain. Perlakuan S6 secara signifikan mempengaruhi jumlah hemosit total kepiting pada awal budidaya (P <0,05). Penambahan 6 shelter dapat mengoptimalkan pertumbuhan kepiting lumpur dengan kepadatan 10 kepiting dalam satu bak kotak kultur.
Optimalisasi Potensi Pendederan dan Pembesaran Kerapu (Epinephelus sp.) berbasis Sumber Daya Alam di Desa Cangkring, Indramayu Hadiroseyani, Yani; Effendi, Irzal; Budiardi, Tatag; Diatin, Iis; Vinasyiam, Apriana; Nirmala, Kukuh; Astari, Belinda
Agrokreatif: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 11 No. 3 (2025): Agrokreatif Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Institut Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/agrokreatif.11.3.543-549

Abstract

Cangkring Village has various fishery resources, including ponds, fishponds, and access to waters that support fish farming. The Lecturer Returning Home Program aims to disseminate innovations in systems and appropriate technologies for integrated grouper fish farming through survey and training activities. This study used a survey method combined with a descriptive approach. Sampling was carried out using purposive sampling to collect data from fish farmers in Cangkring Village. The survey research was conducted to identify and analyze the potential for grouper (Epinephelus sp.) nursery and rearing based on natural resources in Cangkring Village, Indramayu. Field observations, questionnaires, and interviews were used to collect data. The recommended stocking density is around 32 fish/m3 for grouper fish rearing in KJT measuring 3×6×1 m for an initial weight of 100‒200 g, and 1,500‒2,000 fish/m3 for grouper seeds in KJT measuring 1.5×1.0×0.5 m to 2.5×1.25×0.8 m. Trash fish have great potential for the development of grouper fish breeding in tanks and ponds as well as rearing in floating net cages/floating net cages (KJT) in the estuary waters of the Cimanuk River, Cangkring Village. In addition, the coastal waters and estuaries of Cangkring Village are rich in rebon shrimp, with an abundance of around 900‒1800 fish/L. The larger the fish seeds, the lower the stocking density. This community empowerment activity is an alternative for the community to improve education and skills in fish farming which can later increase income through an integrated system of grouper nursery and rearing based on natural resources.
Closed Transport Engineering of Comet Ornamental Fish (Carassius auratus) using Plant-Based Anesthesia: Effects on Water Quality and Physiological Responses Saputra, Henry Kasmanhadi; Hamka, Muhammad Subhan; Nurussalam, Wildan; Ammar, Muhammad; Supriyono, Eddy; Nirmala, Kukuh
Nekton Vol 5 No 2 (2025): Nekton
Publisher : Politeknik Negeri Sambas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47767/nekton.v5i2.1093

Abstract

Ornamental comet fish are highly sought after by Indonesians and command high prices. These fish are generally distributed throughout Indonesia in plastic bags using closed transportation. Efforts are made to minimize stress on the fish and reduce the deterioration of water quality during transportation by using the chemical MS 222. However, awareness of the side effects of chemicals has led to the need for organic alternatives. One such solution is the bandotan leaf (Ageratum conyzoides), which contains anesthetic properties. The extraction method for bandotan leaves involves maceration, which is the mixing of bandotan leaves and 96% ethanol in a ratio of 7.5:1. A single factor was used in the experimental design, consisting of 3 treatments and 3 replications, totaling 9 experimental units, with statistical analysis conducted using ANOVA. Metabolic waste plays a role in reducing water quality and physiological responses, which can be suppressed by adding bandotan leaf extract. The treatment with the addition of bandotan leaf extract showed superior results in increasing the Survival Rate (SR). Therefore, bandotan leaf has been proven effective in supporting in good water quality and physiological responses of fish.
Co-Authors . Rasmawan Adianto, Asep Agus Priyadi Agus Waluyo Ahmad Habibie, Ahmad Alexander Burhani Marda, Alexander Burhani Alimuddin Alimuddin Anang Hari Kristanto Ani Widiyati Ani Widiyati Ani Widiyati Ani Widiyati Anwar, Rifky Alwafi Any Widiyati Apriana Vinasyiam Aras, Annisa Khairani Arfan Afandi Arif Faisal Siburian Arlina Ratnasari Asep Rachmat Pratama Asri, Yuliana Astari, Belinda Atma Jaya Salman Muin Aziz, Haikal Azril, Muh Berlianti . Berry Juliandi Bianingrum Bianingrum Cecep Kusmana Chandra Yudistira, Chandra Chrismadha, Tjandra D. Djokosetiyanto D. Djokosetyanto Daniel Djokosetiyanto Daniel Djokosetiyanto Daniel Djokosetiyanto DEDI JUSADI Dewi Puspaningsih Dinamella Wahjuningrum Dinar Tri Soelistyowati Dini Islama Dodi Hermawan E. M. Adiwilaga E. Yuniar Eddy Supriyono Enang Haris Enang Harris Enang Harris Enang Harris Enang Harris Surawidjaja, Enang Harris Erlania Erlania Erna Yuniarsih Ernik Yuliana Eva Prasetiyono Evi Susanti Farah Diana farida farida Farida Farida Febrina Amalia Fernando Jongguran Simanjuntak Gunawan, Bambang Kusmayadi Hamim Hamim Hamsiah, , Hamzah, Aris Sando Hanif Azhara, Muhammad Haris luthfi Harton Arfah Hastiadi Hasan Humairani, Humairani Hutapea, John Harianto I Nyoman Radiarta Idil Ardi Iis Diatin Ilyas, Anita Prihatini Imam Taufik Iman Rusmana Iman Sari Lubis, Vina Imron Imron Imron Imron, Imron Irzal Effendi Izhar Amirul Haq Jannesa Nasmi John Harianto Hutapea Joni Haryadi Julie Ekasari Kukuh Adiyana Kukuh Adiyana Kuntari, Wahyu Budi Kurnia Faturochman, Kurnia Kurnia Faturrohman Lilis Nurjanah M. Faisol Riza Ghozali M. Zairin Junior Melati, Aulia Firda Mia Setiawati Mochamad Nurdin Moh. Burhanuddin Mahmud Muh Azril Muhamad Yamin Muhammad Amien H Muhammad Ammar Muhammad Firmawan Muhammad Subhan Hamka Muhammad Zairin Jr. Munawar Khalil Nafisyah, Eva Nasrul, Muit Novi Susianti Nur Bambang Priyo Utomo Nur Fauziyah Nuradzani, Daffa Nurhidayat Nurhidayat Nurul Taufiqu Rochman Nurul Taufiqu Taufiqu Rochman Prama, Ega Aditya Pras, Eva Prasetiyono Pratama, Asep Rachmat Priyo Handoyo Wicaksono Puji Hastuti, Yuni Purnamawati, , Puspaningsih, Dewi Qorie Astria R. Wulandari Rahmadi Azis, Rahmadi Retnosari Retnosari Revfvi Al Ghaney Rizal Riani Rahmawati RIDWAN AFFANDI Ridwan Affandi Rina Hesti Utami Riri Ezraneti Riri Ezraneti Ris Dewi Novita Riza Purbo Widiasto Rizkiya, Iffi Rizky Armansyah Robin Robin Robin, , Ruku Ratu Borut Ruspindo Syahputra Sabilu, Kadir Sabilu, Murni Saputra, Henry Kasmanhadi Satya, Awalina Setyo Pertiwi Sheny Permatasari Sri Nuryati Sri Nuryati Sri Wahyuni Firman Sudarto Sudarto Sugeng Budiharsono Sugiarti Suhaiba Djai Suharyanto Sukenda . Sukenda Sukenda Sukenda Sukenda Sukenda Sukenda Sukenda Sukenda Sumi Lestari, Fajar Syarif Budiman T. Budiardi Tatag Budiardi Tri Heru Prihadi Tri Heru Prihadi Tri Widiyanto Tridesianti, Siska Triheru Prihadi, Triheru Tyas Setioaji Vika Yuniar Wa Iba, Wa Iba Wahyu Wahyu Wardani, Sulistia WIDANARNI WIDANARNI Widiatmaka Widiatmaka widiatmaka Widiyati, Any Wijianto Wijianto Wijianto Wijianto Wildan Nurusallam Wildan Nurusallam, Wildan Wildan Nurussalam Wirantari, Ayu Puspa Wisriati Lasima Wiwin Ambarwulan Wiyoto Wiyoto Y. Hadiroseyani Yogi Himawan yogi Himawan Yosmaniar Yosmaniar Yosmaniar Yosmaniar Yuli Siti Fatma Yuli Siti Fatma Yuliana Asri Yuni Puji Hastuti Yuni Puji Hastuti Yuni Puji Hastuti