Stomatitis aftosa adalah peradangan rongga mulutyang ditandai dengan luka sariawan, menimbulkan rasa nyeridan ketidaknyamanan. Penelitian ini bertujuanmengembangkan patch berbasis kitosan dan polyvinyl alcohol(PVA) sebagai terapi lokal, menggunakan metode solvent castingdengan variasi konsentrasi PVA (2,5% dan 7,5%). Patchdikeringkan dengan dua metode, yaitu suhu ruang dan oven.Evaluasi karakteristik patch dilakukan melalui uji FTIR,mekanik, degradasi, swelling, dan SEM. Hasil FTIRmenunjukkan adanya interaksi kuat antara kitosan dan PVAmelalui ikatan hidrogen, ditandai oleh pergeseran dan pelebaranpuncak -OH dan -NH₂, serta terbentuknya struktur komposityang homogen. Uji mekanik menunjukkan peningkatankohesivitas (hingga 0,38), elastisitas (hingga 1,90 mm), danadhesi (hingga 59,85 mJ) seiring bertambahnya konsentrasiPVA, terutama pada sampel dengan rasio 1:3 yang dikeringkandi suhu ruang. Uji degradasi menunjukkan membran Oven 1:3dan Ruang 1:3 mengalami penurunan berat masing-masingsebesar 4% dan 6,25%, menandakan sifat biodegradabel yangsesuai untuk durasi aplikasi di rongga mulut. Uji swellingmemperlihatkan kemampuan penyerapan air yang sangattinggi, melebihi 1000% dalam waktu 60 menit, namunberpotensi menyebabkan disintegrasi dini pada patch jika tidakdikendalikan. Hasil SEM menunjukkan struktur permukaanyang berpori namun belum sepenuhnya homogen,mengindikasikan perlunya modifikasi formulasi, sepertipenambahan plasticizer, untuk meningkatkan kestabilan. Secarakeseluruhan, kombinasi kitosan dan PVA, terutama pada rasio1:3 dengan pengeringan suhu ruang, menunjukkankarakteristik fisikokimia dan mekanik yang paling optimaluntuk aplikasi patch stomatitis aftosa.Kata kunci— kitosan, PVA, patch, stomatitis aftosa, solventcasting.