Critical thinking is a necessary skill for problem-solving in learning, especially for prospective teacher students. This study investigates the critical thinking skills of prospective teacher students at Universitas Sindang Kasih Majalengka through literary analysis. This research is based on the claim that there is a low number of graduates with critical thinking abilities. Meanwhile, courses that focus on literary analysis involve critical thinking skills by utilizing various literary approaches. Critical thinking in this context focuses on indicators such as the ability to provide simple explanations, develop basic skills, summarize/conclude, provide more detailed explanations, and decide on the next strategy. Specifically, this research examines critical thinking skills in the context of literary analysis activities, including poetry, prose, and drama. The findings show that literary analysis activities provide space for prospective teacher students to train their critical thinking skills. The critical thinking abilities of each student vary, but the essay assignment framework in literary analysis provides a framework for critical thinking among students. This directly impacts the development of literacy and the ability to read critically literary works in Indonesia. AbstrakBerpikir kritis adalah kemampuan yang diperlukan untuk memecahkan masalah dalam pembelajaran, khususnya pada mahasiswa calon guru. Studi ini menyelidiki kemampuan berpikir kritis mahasiswa calon guru di Universitas Sindang Kasih Majalengka melalui telaah karya sastra. Penelitian ini didasari oleh klaim rendahnya lulusan yang memiliki kemampuan berpikir kritis. Sementara itu, mata kuliah yang berorientasi pada telaah karya sastra melibatkan kemampuan berpikir kritis dengan memanfaatkan berbagai pendekatan sastra. Kemampuan berpikir kritis dalam hal ini berpusat pada indikator kemampuan memberikan penjelasan sederhana, mengembangkan keterampilan dasar, meringkas/kesimpulan, memberikan penjelasan yang lebih rinci, dan memutuskan strategi selanjutnya. Secara khusus, penelitian ini meneliti kemampuan berpikir kritis dalam kegiatan telaah karya sastra, baik puisi, prosa, maupun drama. Temuan menunjukkan bahwa kegiatan telaah karya sastra memberikan ruang untuk mahasiswa calon guru dapat melatih kemampuan berpikir kritis. Kemampuan berpikir kritis setiap mahasiswa relatif berbeda, tetapi konstruk penugasan esai dalam telaah sastra memberikan kerangka kerja berpikir kritis di kalangan mahasiswa. Hal ini berimplikasi langsung pada perkembangan literasi dan kemampuan membaca kritis karya sastra di Indonesia.