Desa Kampoeng Rajoet Binong Jati, sebagai salah satu desa wisata di wilayah Timur Kota Bandung, dengan bangga menonjolkan potensi dan keunikan yang menjadi daya tarik bagi wisatawan. Terkenal karena industri rajut yang dimulai pada tahun 1960-an, desa ini telah mengalami pertumbuhan pesat, dengan 400 pengrajin rajut yang memproduksi sekitar 4.500 lusin pakaian rajut per bulan dan berhasil mengekspor produknya ke berbagai negara. Namun, dengan masuknya era revolusi industri 4.0, desa ini dihadapkan pada tantangan teknologi dan informasi. Saat ini, proses pembuatan laporan dan pencatatan stok masih bersifat manual, menyebabkan ketidakefisienan dan tingkat kesalahan yang signifikan, mengakibatkan kerugian materi. Oleh karena itu, tim Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) telah mengembangkan aplikasi pencatatan inventori barang berbasis website yang diberi nama SiRajoet untuk membantu desa meningkatkan efisiensi, efektivitas, dan optimalisasi bisnisnya. Selain pembuatan aplikasi, kegiatan sosialisasi dan pelatihan diadakan untuk memberikan informasi dan keterampilan kepada masyarakat Kampoeng Rajoet. Meski sistem ini berhasil mengatasi masalah pencatatan stok barang dan laporan, namun SiRajoet masih memiliki beberapa kekurangan yang akan menjadi dasar untuk kegiatan PkM di Kampoeng Rajoet di masa mendatang.