Claim Missing Document
Check
Articles

Negative Politeness Strategies Used By Characters In “Twilight” Movie Script Gede Andi Setiawan; Ketut Artawa; Ni Made Ayu Widiastuti
Humanis Volume 17. No. 1. Oktober 2016
Publisher : Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (287.414 KB)

Abstract

Studi ini bertujuan untuk mengetahui strategi-strategi Negative Politeness yang digunakan oleh Karakter dalam naskah filem Twilight dan untuk mengetahui faktor-faktor sosial yang mempengaruhi para Karakter di dalam naskah film Twilight. Pengumpulan data dilakukan dengan menonton film dan membaca script untuk mengetahui tentang konteks dan situasi dalam film Twilight yang merupakan data utama dari studi ini. Dianalisis dengan menggunakan metode kulitatif. Data yang dikumpulkan dan diselidiki berdasarkan strategi-strategi Negatif Politeness dari Brown dan Levinson (1978: 131-211). Kemudian dianalisis juga dengan teori yang dikemukakan oleh Holmes (1992) yang dikombinasikan dengan Brown dan Levinson (1987: 74-84) untuk mengetahui faktor-faktor sosial yang mempengaruhi Negative Politness para karakter. Berdasarkan hasil analisis menggunakan teori Brown dan Levinson, para karakter dalam filem ini menggunakan startegi 1 (Be Conventional Indirect), Strategi 2 (Question Hedge), Strategi 3 (Be Pessimistic), Strategi 4 (Minimize the imposition), Strategi 5 (Give Deference), Strategi 6 (Apologize). Dalam analisis ini, karakter dalam naskah film Twilight lebih sering menggunakan strategi terutama strategi 2 (Question Hedge) untuk berinteraksi dengan karakter lainnya dan tingkat kesopanan ini berlaku di seluruh percakapan sehingga menjadi prioritas pada naskah film Twilight. Faktor-faktor sosial yang mempengaruhi Negative Politeness dalam naskah film ini adalah tingkat sosial, kekuasaan, usia dan jenis kelamin para karakter.
THE NOMINALIZING SUFFIXES FOUND IN JOHN GREEN’S NOVEL “THE FAULT IN OUR STARS” Ni Made Vidia Dwi Antari; Ketut Artawa; Ni Ketut Sri Rahayuni
Humanis Volume 16. No. 2. Agustus 2016
Publisher : Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (510.609 KB)

Abstract

Penelitian ini berjudul The Nominalizing Suffixes Found in John Green’s Novel “The Fault in Our Stars”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi akhiran yang membentuk kata benda serta menjelaskan fungsi dan maknanya dalam kalimat. Data diambil dari sebuah novel yang ditulis oleh John Green berjudul The Fault in Our Stars diterbitkan di New York oleh Dutton Books di tahun 2012. Teori utama yang digunakan adalah teori yang dikemukakan oleh Quirk (1973) tentang proses afiksasi. Sebagai tambahan, penelitian ini juga menggunakan teori terkait yang dikemukakan oleh Bauer (1983), Katamba (1993), dan Frank (1972). Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat tujuh akhiran “class maintaining” dari kelas kata benda seperti akhiran –hood, -ship, -er, -ism, -ist, -ess, and –ette. Namun, dalam akhiran “class changing” terdapat sembilan akhiran dari kelas kata kerja menjadi kata benda seperti akhiran –ation, -al, -er/-or, -ment, -ure, -ant, -ion, -ing, -ence/-ance, dan dari kelas kata sifat menjadi kata benda seperti akhiran –ness, -cy, -ity, -dom, dan –th.
DEVERBAL ADJECTIVES IN ENGLISH WITH REFERENCE TO THE READER’S DIGEST MAGAZINE Nyoman Jaya Mahaswari; Ketut Artawa; Ni Luh Ketut Mas Indrawati
Humanis Volume 16. No. 2. Agustus 2016
Publisher : Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (386.884 KB)

Abstract

Penelitian yang berjudul Deverbal Adjectives in English with Reference to the Reader’s Digest Magazine dilakukan dengan tujuan untuk mengidentifikasi bentuk dan menganalisa fungsi dari kata sifat deverbal dalam bahasa Inggris yang ditemukan di majalah Reader’s Digest. Teori yang digunakan untuk menganalisa data adalah teori yang dikemukakan oleh Bauer (1983) dalam bukunya yang berjudul English Word-Formation dan Huddleston dan Pullum (2005) dalam bukunya yang berjudul A Student’s Introduction to English Grammar. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa ada dua bentuk dari kata sifat deverbal, yaitu bentuk dengan akhiran –ing dan –ed. Kemudian, arti dari kata sifat deverbal dapat berubah menjadi bentuk negative dengan menambahkan awalan –un. Selanjutnya, fungsi dari kata sifat deverbal bisa dalam bentuk frasa ataupun klausa. Fungsi dari kata sifat deverbal pada level frasa adalah sebagai subjek dan objek. Sedangkan, fungsi dari kata sifat deverbal pada level klausa adalah sebagai predikat.
Transitivity Of English Verbs In Reader’s Digest Magazine Dewa Ayu Made Gandariani; I Nyoman Udayana; Ketut Artawa
Humanis Vol 17 No 3 (2016)
Publisher : Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (336.653 KB)

Abstract

Penelitian yang berjudul Transitivity of English Verbs in Reader’s Digest Magazine dilakukan dengan tujuan untuk mengidentifikasi jenis kata kerja dan menganalisa indeks transitivity dari kata kerja dalam bahasa Inggris yang ditemukan dimajalah Reader’s Digest. Teori yang digunakan untuk menganalisa data adalah teori yang dikemukakan oleh Givon (1984) dalam bukunya yang berjudul Syntax: A Functional-Typological Introduction dan Hopper dan Thomson (1980) dalam bukunya yang berjudul Transitivity in Grammar and Discourse. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa ada lima jenis kata kerja dalam bahasa Inggris, yaitu state, action, process, middle dan passive. State, action, dan process termasuk dalam kata kerja aktif, sedangkan midlle dan passive termasuk dalam kata kerja tidak aktif. Kemudian, indeks transitivity dari kata kerja berbeda-beda tergantung kepada jenis kata kerja tersebut.
Code Switching In The Short Story At The Cadian Ball By Kate Chopin Luki Widianita; Ketut Artawa; I Nyoman Arya Wibawa
Humanis Volume 16. No. 3. September 2016
Publisher : Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (233.162 KB)

Abstract

Makalah ini yang berjudul "Code Switching in the short story at the cadian ball by kate chopin". Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis alih kode di dalam cerita pendek yang berjudul at the cadian ball by kate chopin. Teori yang digunakan dalam penelitian ini berdasarkan pada teori Poplack (Dalam Romaine, 1995) yang membagi jenis alih kode dalam tag switching, inter sentential switching dan intra sentential switching. Dan untuk alasan code switching, berdasarkan teori dari Grosjean (1982). Data diambil dari seluruh bagian cerita pendek. Pengumpulan data dilakukan dengan mengindetifikasi dan mengklarifikasi ahli kode berdasarkan jenis ahli kode dan alasan ahli kode. Temuan dari penelitian ini menunjukkan ada tiga jenis ahli kode, mereka adalah:tag switching, inter sentential switching, dan intra sentential switching. code switching yang paling dominan ditemukan dalam short story ini adalah intra sentential switching, sedangkan yang paling sedikit adalah tag switching. untuk alasan, hanya ditemukan 4 dari 10 jenis alasan, yaitu: Continue the last language used (triggering). Specify addressee. Qualify message: amplify or emphasize (“topper” in argument). Convey confidentiality, anger, annoyance.
Cohesive Devices Used By Jay Gatsby In “The Great Gatsby” Movie Script Ni Komang Warma Ari Putri; I Ketut Artawa; I Gede Budiasa
Humanis Volume 17. No. 2. Nopember 2016
Publisher : Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (307.087 KB)

Abstract

Tulisan ini berjudul “Cohesive Devices Used by Jay Gatsby in “The Great Gatsby” Movie Script” yang bertujuan untuk mengidentifikasi jenis kohesi dan fungsinya yang digunakan oleh Jay Gatsby dalam naskah film “The Great Gatsby”. Sumber data diambil dari situs www.springfield.co.uk. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dalam menganalisis data dan metode deskriptif dalam penyajian data. Dialog dari Jay Gatsby yang mengandung kohesi dikumpulkan dan dianalisis menggunakan teori “Cohesion in English”karangan Halliday dan Hasan (1976) dan “Introduction to Discourse Studies” karangan Renkema (2004). Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa terdapat 67 kohesi yang digunakan Jay Gatsby dalam naskah film “The Great Gatsby”. Kohesi grammatical merupakan yang paling banyak ditemukan dan jenis kohesi yang tidak ditemukan dalam dialog Jay Gatsby adalah leksikal kohesi general word dan hiponimi. Fungsi dari penggunaan leksikal kohesi adalah pemberi harmonisasi pada text sekaligus pengikat agar text tersebut memiliki makna.
The Main Character of The Novel Assassin’s Creed Black Flag Putu Gede Budiartha; Ketut Artawa; Nyoman Udayana
Humanis Volume 17. No. 2. Nopember 2016
Publisher : Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (463.661 KB)

Abstract

Penelitian ini berjudul The Main Character of the Novel Assassin’s Creed Black Flag. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi kualitas sebuah karakter terutama karakter utama dalam novel dengan menganilisa karakter tersebut dengan 3 aspek dimensi yakni phisiologi, sosiologi dan psikologi serta menjelaskan masing-masing aspek dari karakter tersebut. Sumber data diambil dari novel Assassin’s Creed Black Flag novel yg memiliki judul yang sama dengan game yg dibuat oleh Ubisoft Entertainment. Teori-teori utama yg digunakan dalam penelitian ini diadopsi dari teori 3 dimensi karakter yg dikemukakan olen Fulfer (1996) dan Kretschmer (1925) dalam aspek phisiologi, oleh Egri (1987) dalam aspek sosiologi, dan oleh Bernhardt (1953) dalam aspek psikologi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode laporan kualitatif. Diawali dengan membaca novel Assassin’s Creed Black Flag dan memilih beberapa kalimat yang mengandung nilai ketiga aspek tersebut.. Setelah itu, mencatat data yang berhubungan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa karakter utama dalam novel tersebut memiliki nilai ketiga aspek tersebut dan memiliki jalan kehidupan yg unik dan kompleks dalam cerita novel tersebut.
TYPES OF WORD FORMATIONS ON INSTAGRAM HASHTAGS Luh Putu Laksmi Prema Dewi; Ni Luh Kt Mas Indrawati; Ketut Artawa
Humanis Volume 16. No. 2. Agustus 2016
Publisher : Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (332.143 KB)

Abstract

Skripsi ini berjudul “Types of Word Formations on Instagram Hashtags”. Tujuan penelitian ini adalah untuk menklasifikasikan dan mendeskripsikan tipe-tipe pembentukan kata yang membentuk tanda tagar di Instagram serta menentukan makna yang terkandung dalam istilah tersebut. Data-data yang dikumpulkan untuk penelitian ini diambil dari jejaring sosial Instagram. Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data di penelitian ini adalah metode dokumentasi; dan dengan teknik mencatat. Metode kualitatif deskriptif digunakan untuk menganalisa tipe pembentukan kata serta makna. Metode kuantitatif berhubungan dengan persentase dari tipe-tipe pembentukan kata yang membentuk tanda tagar tersebut. Teori yang digunakan dalam peneltian ini adalah teori pembentukan kata oleh Lieber (2009) dan teori tentang makna oleh Chaer (2007). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada 8 (delapan) tipe pembentukan kata yang membentuk tanda tagar di Instagram yakni: (1) affixation; (2) compounding; (3) coinage; (4) blending; (5) acronym; (6) initialism; (7) clipping; and (8) multiple processes. Dari segi semantis terdapat makna gramatikal, dan makna leksikal, serta makna kontekstual yang berkaitan dengan istilah-istilah dalam Instagram.
10.24843 The Variation of Sentence Structure in the Dyslexic Children’s Speech Mulyono Mulyono; Ketut Artawa; I Wayan Pastika; Agus Subiyanto
e-Journal of Linguistics Vol 12 No 2 (2018): eJL-July
Publisher : Doctoral Studies Program of Linguistics of Udayana University Postgraduate Program

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (485.552 KB) | DOI: 10.24843/eJL.2018.v12.i02.p.04

Abstract

This study aims to describe the variation of sentence structure generated in the speech of dyslexic children. The design of this research is descriptive-qualitative with pospositivisme approach of interpretive phenomenology of naturalistic model. The research subjects were nine dyslexic children who used Indonesian as the first language and aged 8 to 10 years. The method used is listening and speaking method. In practice, the distributional method used by researcher are the IC technique. As an aid, the IC technique is supported by special techniques as an advanced techniques: Deletion, Substitution, Paraphrase, Perversion, and Expansion. From the research, it concluded that the Indonesian sentences produced by dyslexic children are dominated by incomplete sentences (59.61%), while complete sentences (40.39%) are the rest. Most complete sentences are basic sentences, while some are derivative sentences. From the basic sentence that appears, 38.66% basic sentence predicated verbs with the pattern of NP + VP, predicated noun patterned NP1 + NP2 with percentage 26.66%, predicated adjective with NP + AP pattern of 23.55%, predicate the preposition patterned NP + PP of 5.78%, and the last predicate numeral with NP + NumP pattern of 4.88%. The derivation sentence is dominated by single sentence with percentage value 97,62%, compound sentence equal to 0,44%, and multi-story sentence equal to 1,94%. The incomplete sentences conveyed by DC consist of the SUBJ only structure pattern, PRED only, OBJ only, ADJ only, or combined functions of SUBJ-OBJ, SUBJ-ADJ, PRED-OBJ, PRED-ADJ, and PRED-OBJ-ADJ.
Lingual Investigation of President Soekarno Speech: A Report David Samuel Latupeirissa; I Ketut Darma Laksana; Ketut Artawa; IGAG Sosiowati
e-Journal of Linguistics Vol 13 No 2 (2019): e-jl-July
Publisher : Doctoral Studies Program of Linguistics of Udayana University Postgraduate Program

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (767.866 KB) | DOI: 10.24843/e-JL.2019.v13.i02.p07

Abstract

The current research aims at investigating the most important speech of Soekarno and the ideologies behind the speech. Since Soekarno was the proclaimer of Indonesian independence as well as the first president of Indonesia, we would claim that his speeches were important to be investigated. Among the speeches, we tried to reveal the most important one through a lingual investigation. This investigation was based on grounded theory and hermeneutic theory. It was focused on the text as a part of the language. The results have shown that the most important speech of Soekarno is the speech entitled, ‘Tahun Berdikari’. It is viewed as a high novelty finding because there is no researcher who has ever claimed ‘Tahun Berdikari’ as the most important speech in the history of Indonesia. The speech contained three main ideologies, namely (1) unity as the most important thing for Indonesians, (2) revolution must be in the Indonesian soul, and (3) imperialism and capitalism as Indonesia’s main enemy.
Co-Authors A. A. PT. SUARI, A. A. PT. A.A. Putu Suari Agus Subiyanto Alit Putrini, Desak Ketut Amtiran, Santi Yuliana Anak Agung Putu Putra Annisa Putri Yunita Aron Meko Mbete Aryawibawa, Nyoman Asako Shiohara Ayu Putu Yulyana Anjani Ben Ambridge Boru Simorangkir, Sherly Lusiana David Samuel Latupeirissa Dewa Ayu Made Gandariani Dewi, Komang Trisna Fia Vauliany Br Siringo-ringo Fransiscus Sanur Gede Andi Setiawan Gede Eka Wahyu, Gede Eka Gede Primahadi Wijaya Rajeg Gita Maharani Kristina Kattu Gusti Nyoman Ayu Sukerti Hanny Hafiar Hariawati, Ni Nyoman I Gede Budiasa I Gusti Ayu Agung Dian Susanthi I Gusti Ayu Agung Sintha Satwika I Gusti Ayu Gede Sosiowati I Gusti Made Sutjaja I Gusti Ngurah Parthama I Ketut Darma Laksana I Ketut Sudewa I Ketut Yudha I Made Budiarsa I Made Madia I Made Netra I Nengah Sudipa I Nyoman Arya Wibawa I Nyoman Aryawibawa I Nyoman Kardana I Nyoman Sedeng I Nyoman Sukendra I NYOMAN SUPARWA I Nyoman Udayana I Wayan Mulyawan I WAYAN PASTIKA I Wayan Suardiana Ida Bagus Putra Yadnya Jeladu Kosmas Jro Balian Meilany Eka Yanti Karang, Ni Putu Dinda Nata Pramesti Kartika, Ajeng Dianing Ketut Widya Purnawati Kletus Erom Komang Trisna Dewi La Yani Lery Prasetyo Lien Darlina Luh Devi Puspa Sari Luh Komang Anggi Waisnawati Luh Putu Laksmi Prema Dewi Luki Widianita Made Budirasa Made Sri Satyawati Made Sri Satywawati Mirsa Umiyati Muhammad Yusdi Mulyono Mulyono Nadaraning, Hasbulloh Nazara, Wa’özisökhi Ni Ketut Ratna Erawati Ni Ketut Sri Rahayuni Ni Ketut Sri Rahayuni, Ni Ketut Ni Komang Warma Ari Putri Ni Luh Ketut Mas Indrawati Ni Luh Nyoman Seri Malini Ni Luh Putu Krisnawati Ni Luh Putu Widi Saraswati Ni Made Ayu Widiastuti Ni Made Dhanawaty Ni Made Suryati Ni Made Vidia Dwi Antari Ni Nyoman Tri Sukarsih Ni Nyoman Yudianti Ni Wayan Sartini Ni Wayan Sri Darmayani Ni Wayan Suastini Nidya Fitri Nurul Khasanah, Nurul Nyoman Jaya Mahaswari Paramarta, I Made Suta Pradhana, Ngurah Indra Prof. Dr.Aron Meko Mbete Putri Utami, Ni Putu Cahyani Putu Ayu Prabawati Sudana Putu Eka Dambayana Suputra Putu Gede Budiartha Putu Sutama Said, Rahmat Sawirman Sawirman Sherly Lusiana Boru Simorangkir Titaley, Audrey Gabriella Upadani, Ida Ayu Agung Kardina Utama, Luh Gde Titah Madriyanthi Wa’özisökhi Nazara Yana Qomariana Yana Qomariana Yendra Yosef Demon YUNANFATHUR RAHMAN