p-Index From 2020 - 2025
8.549
P-Index
This Author published in this journals
All Journal HAYATI Journal of Biosciences Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia Jurnal Penyuluhan Jurnal Manajemen dan Agribisnis Forum Pasca Sarjana Economic Journal of Emerging Markets SOCA: Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian Jurnal Ekonomi Kuantitatif Terapan Jurnal Pembangunan Wilayah dan Kota Jurnal Ilmu Lingkungan Jurnal Manajemen Teknologi JURNAL MANAJEMEN AGRIBISNIS Journal The Winners Jurnal Agro Ekonomi JAM : Jurnal Aplikasi Manajemen Indonesian Journal of Business and Entrepreneurship (IJBE) Jurnal Agribisnis Indonesia (Journal of Indonesian Agribusiness) Forum Agribisnis Habitat AGRICOLA Jurnal Aplikasi Bisnis dan Manajemen (JABM) E-Journal AGRARIS: Journal of Agribusiness and Rural Development Research Jurnal Tataloka Jurnal Kajian Informasi & Perpustakaan Jurnal Ekonomi Pertanian, Sumberdaya dan Lingkungan JEPA (Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis) Jurnal Manajemen Pembangunan Daerah Buletin Ilmiah Litbang Perdagangan Jurnal Agribest Agrisocionomics: Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian JRB-Jurnal Riset Bisnis Astonjadro Jurnal Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan Jurnal Kebijakan Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan JURNAL TEKNIK HIDRAULIK Agro Bali: Agricultural Journal International Journal of Economics Development Research (IJEDR) Jurnal Ilmiah Manajemen Kesatuan Jurnal Agro Ekonomi Budapest International Research and Critics Institute-Journal (BIRCI-Journal): Humanities and Social Sciences Business Review and Case Studies Jurnal Perspektif Pembiayaan dan Pembangunan Daerah Media Ekonomi Electronic Journal of Education, Social Economics and Technology MIMBAR : Jurnal Sosial dan Pembangunan Jurnal Ekonomi dan Pembangunan Indonesia Policy Brief Pertanian, Kelautan, dan Biosains Tropika IJAE
Claim Missing Document
Check
Articles

Peranan Koperasi terhadap Penurunan Biaya Transaksi Usaha Ternak Sapi Perah di Kabupaten Boyolali Aini, Anis Nur; Syaukat, Yusman; Rifin, Amzul
Jurnal Agro Ekonomi Vol 34, No 2 (2016): Jurnal Agro Ekonomi
Publisher : Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (124.511 KB) | DOI: 10.21082/jae.v34n2.2016.123-133

Abstract

EnglishBoyolali Regency is the largest milk-producer in Central Java Province. There are many market institutions serving the farmers in selling their products. Interaction between the dairy-cow farmers and market institutions incurs transaction costs. The farmers’ efforts to reduce risk of milk quality deterioration and to search market institutions create transaction costs resulting in profit reduction. Objective of this study is to analyze the transaction costs paid by the dairy-cow farmers. Transaction cost was computed using an accounting approach and its determinants were evaluated using a regression method. Primary data were collected through a survey conducted in Cepogo District, Boyolaly Regency, during April-May 2016 from 104 farmer respondents.The results showed that average transaction cost was Rp47,44/liter. Total monthly transaction costs paid by the village cooperative (KUD) members were Rp31.955, consisted of searching cost (Rp1.059 or 3.31%), negotiation cost (Rp724 or 2.27%), and enforcement cost (Rp30.173 or 94.42%). Total monthly transaction costs paid by the non-KUD members were Rp48.012 per month, consisted of Rp2.825 (5.88%), Rp1.204 (2.51%), and Rp43.983 (91,61%) for searching cost, negotiation cost, and enforcement cost, respectively. Transaction cost paid by the KUD members were lower than that paid by non-KUD members. Roles of cooperative in reducing transaction costs were not determined by membership status, but by its real services as reflected in increasing the number of cows per farm, shorter distance of the cooling unit to the farms and information provision to all members.IndonesianKabupaten Boyolali merupakan penghasil susu terbesar di Provinsi Jawa Tengah. Terdapat beberapa lembaga pemasaran yang bekerja sama dengan peternak dalam penjualan susu. Upaya peternak untuk mengurangi risiko susu cepat rusak dan mencari lembaga pemasaran akan memunculkan biaya transaksi yang menurunkan pendapatan peternak. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis biaya transaksi yang ditanggung peternak. Biaya transaksi dihitung dengan metode akuntansi, sementara determinan biaya transaksi ,dianalisis dengan metode regresi. Data dikumpulkan melalui survei di Kecamatan Cepogo, Kabupaten Boyolali selama bulan April hingga Mei 2016 dengan jumlah responden sebanyak 104 peternak. Penelitian menunjukkan bahwa rata-rata biaya transaksi yang dikeluarkan peternak adalah Rp47,44/liter susu. Total biaya transaksi per bulan yang dikeluarkan peternak anggota Koperasi Unit Desa (KUD) adalah Rp31.955, yang terdiri dari Rp1.059 (3,31%) biaya pencarian informasi, Rp724 (2,27%) biaya negosiasi, dan Rp30.173 (94,42%) biaya pelaksanaan kontrak. Total biaya transaksi yang dikeluarkan peternak bukan anggota KUD adalah Rp48.012, yang terdiri dari Rp2.825 (5,88%) biaya pencarian informasi, Rp1.204 (2,51%) biaya negosiasi, dan Rp43.983 (91,61%) biaya pelaksanaan kontrak. Biaya transaksi yang ditanggung peternak anggota KUD lebih rendah dibanding peternak bukan anggota KUD. Peranan KUD dalam penurunan biaya transaksi tidak ditentukan oleh status keanggotaan melainkan jasa layanan riil yang tercermin dalam peningkatan jumlah ternak piaraan, penurunan jarak kandang ke pabrik pengolahan susu (cooling unit), dan penyediaan informasi bagi seluruh anggotanya.
Peranan Teknologi Inseminasi Buatan (IB) pada Produksi Sapi Potong di Indonesia Kusriatmi, nFN; Oktaviani, Rina; Syaukat, Yusman; Said, Ali
Jurnal Agro Ekonomi Vol 32, No 1 (2014): Jurnal Agro Ekonomi
Publisher : Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/jae.v32n1.2014.57-74

Abstract

EnglishAs a source of animal protein, beef has a strategic value in the Indonesian economy.  National beef production growth is slower than that of consumption. It leads to an increased import. Lower growth of national beef production is due to low productivity of beef cattle. One of steps to achieving beef self-sufficiency policy is beef cattle productivity improvement through optimizing artificial insemination (AI). This study aims to analyze the impact of technology improvements through increased application of AI dosage on the performance of beef cattle industry, the livestock subsector, and forecasting beef self-sufficiency achievement in Indonesia. This study utilized annual time series data from 1990 to 2011. The data were analysed using an econometric model with simultaneous equations. Parameters were estimated using a Two-Stage Least Squares (2SLS) method. Forecasting domestic beef production and demand uses the econometric models. Results of the study reveal that (a) increasing dosages of AI applications will increase domestic cattle population and beef production, lower domestic beef prices, increase national beef demand, as well as improve GDP and employment of livestock subsector, (b) technological improvements by increasing dosages of AI application will accelerate achievement of beef self-sufficiency in Indonesia.IndonesianSebagai salah satu sumber protein hewani, daging sapi mempunyai nilai strategis dalam perekonomian Indonesia. Pertumbuhan produksi daging sapi nasional relatif lebih lambat dibandingkan dengan pertumbuhan konsumsi sehingga impor daging sapi cenderung meningkat dari waktu ke waktu. Rendahnya pertumbuhan produksi daging sapi nasional sebagai akibat dari rendahnya tingkat produktivitas ternak sapi potong. Salah satu langkah dalam kebijakan swasembada daging sapi adalah peningkatan produktivitas ternak sapi potong melalui optimalisasi Inseminasi Buatan (IB) untuk mendorong pertumbuhan produksi daging sapi nasional. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak perbaikan teknologi melalui peningkatan aplikasi dosis IB terhadap kinerja industri sapi potong, subsektor peternakan, serta proyeksi pencapaian swasembada daging sapi di Indonesia. Penelitian ini menggunakan data time series tahunan selama periode 1990-2011. Analisis data menggunakan model ekonometrik dengan sistem persamaan simultan. Estimasi parameter menggunakan metode Two Stage Least Squares (2SLS). Proyeksi produksi dan permintaan daging sapi domestik menggunakan model ekonometrik. Hasil analisis adalah sebagai berikut: 1) peningkatan aplikasi dosis IB akan meningkatkan produksi ternak sapi dan produksi daging sapi domestik, menurunkan harga daging sapi domestik, meningkatkan permintaan daging sapi nasional, serta meningkatkan PDB dan kesempatan kerja subsektor peternakan; dan 2) perbaikan teknologi melalui peningkatan aplikasi dosis IB akan mempercepat pencapaian swasembada daging sapi di Indonesia.
Faktor-Faktor yang Memengaruhi Pilihan Petani Atas Pola Tanam di Agroekosistem Lahan Kering Yofa, Rangga Ditya; Syaukat, Yusman; Sumaryanto, nFN
Jurnal Agro Ekonomi Vol 38, No 1 (2020): Jurnal Agro Ekonomi
Publisher : Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/jae.v38n1.2020.55-76

Abstract

EnglishThe condition of agriculture in dry land agroecosystems has many limitations both biophysically and socio-economically. As a result, farmers become less optimal in applying cropping patterns. This study aims to analyze factors that influence cropping patterns in dry land agroecosystems. The main data used for the study is the 2008 and 2017 Panel Petani Nasional (Patanas) PSEKP, Ministry of Agriculture. Descriptive statistics was used to describe cropping patterns association with household characteristics, land types, agroclimate, land tenure, and level of income. The influence of each factor on cropping pattern was measured with the Average Marginal Effect computed from the Random Effect Multinomial Logit estimation. Most respondents are self-land owner smallholders. The vegetable-corn-vegetable cropping is the cropping pattern that produces the highest income. The main factor affecting cropping pattern choice is volatility of water availability. Land type, maize price ratio, and level education of household head also significantly affect the cropping pattern choice. It is recommended that the farmers efficiently use the available rain water by appropriate selection of crops and using water conservation technique. Irrigation tools facilitation should create flexibility for the farmers in choosing the optimal cropping patterns.IndonesianKondisi pertanian pada agroekosistem lahan kering memiliki banyak keterbatasan baik secara biofisik maupun sosial ekonomi. Akibatnya petani menjadi kurang optimal dalam menerapkan pola tanam. Penelitian ini bertujuan menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi pemilihan pola tanam oleh petani di agroekosistem lahan kering. Data utama yang digunakan adalah Panel Petani Nasional (Patanas) tahun 2008 dan 2017 bersumber dari PSEKP, Kementerian Pertanian. Analisis statistik deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan hubungan asosiatif pola tanam dengan faktor-faktor yang diduga berpengaruh seperti karakteristik rumah tangga, jenis lahan, agroklimat, penguasaan lahan, harga, dan tingkat pendapatan. Pengaruh setiap faktor terhadap pola tanam diukur dengan Average Marginal Effect dari hasil estimasi Random Effect Multinomial Logit Model. Hasil analisis menunjukkan bahwa responden didominasi oleh petani gurem dengan lahan milik sendiri. Pola sayur-jagung-sayur merupakan pola tanam yang menghasilkan pendapatan paling tinggi dibandingkan pola tanam lain. Faktor utama yang memengaruhi pola tanam adalah volatilitas ketersediaan air. Jenis lahan, rasio harga jagung, dan tingkat pendidikan kepala keluarga juga berpengaruh signifikan dengan arah dan besaran pengaruh yang berbeda antarpola tanam. Disarankan agar petani melakukan efisiensi pemanfaatan air melalui pemilihan komoditas yang sesuai dan penggunaan teknik konservasi air. Fasilitasi penyediaan sarana pengairan dapat meningkatkan fleksibilitas petani dalam memilih pola tanam optimal.
STRATEGI PENINGKATAN PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH PADA PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS Syahputra, Khoirul; Syaukat, Yusman; Irwanto, Abdul Kohar
Jurnal Manajemen Pembangunan Daerah Vol. 10 No. 1 (2018)
Publisher : Program Studi Manajemen Pembangunan Daerah. Fakultas Ekonomi dan Manajemen. IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (207.679 KB) | DOI: 10.29244/jurnal_mpd.v10i1.22700

Abstract

ABSTRACTReformation agenda is in various fields. One of the reformation agenda is in implementing the good governance. Regulation of the home affairs minister No. 19 Year 2016 is the regulation to rule local government wealth becoming adequated, informative, transparent and accountable. The purpose of this study are evaluating, knowing and describing the regional management assets. This study also formulating priority strategies to improve regional assets management of the Anambas government. The data consists of primary and secondary data. Primary data was obtained from direct observation, interview and questioners with purposive sampling method. While the secondary data was obtained from literature and related documents. This study use rating scale analysis, SWOT and QSPM analysis. This study has shown the weaknesses of the human resources competeny in assets management was caused by lackig in guidance, supervision and controlling which influenced the assets managements performance. The priority strategy was improving the quality of human resources in managing and reporting the local goverment assets.Key words :  Strategy, improvement  management of BMDABSTRAKReformasi diberbagai bidang di pemerintahan salah satunya adalah manisfestasi pelaksanaan prinsip tata kelola pemerintahan yang baik (good governance), Permendagri No. 19 Tahun 2016 tentang pengelolaan BMD adalah wujudnya aturan yang mengatur suatu sistem pengelolaan kekayaan daerah yang memadai, informatif, transparan dan akuntabel. Tujuan penelitian ini untuk mengevaluasi, mengetahui dan mendeskripsikan proses pengelolaan BMD dan merumuskan strategi yang perlu diprioritaskan dalam meningkatkan pengelolaan BMD pada Pemerintah Kabupaten Kepulauan Anambas. Data penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder, data primer diperoleh dengan cara observasi langsung, wawancara dan penyebaran kuesioner kepada responden yang dipilih secara sengaja (purposive sampling). Sedangkan untuk mendapatkan data sekunder berasal dari studi pustaka dan kajian terhadap dokumen terkait. Metode analisis yang digunakan untuk menjawab tujuan penelitian adalah : analisis rating scale, analisis SWOT dan metode QSPM.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa lemahnya komptensi SDM pengelola BMD tidak terlepas dari kurang optimalnya pembinaan, pengawasan dan pengedalian pada pengurus BMD dan ini juga berdampak pada kinerja aparatur pengelola BMD. Strategi prioritas yang tepat untuk diimplementasikan yaitu peningkatan kualitas SDM pengurus BMD dalam mengelola dan menyusun laporan BMD.Kata kunci: Strategi, Peningkatan Pengelolaan BMD.
PENGEMBANGAN AGRIBISNIS DALAM RANGKA PEMBANGUNAN EKONOMI LOKAL DI KABUPATEN KAPUAS, KALIMANTAN TENGAH Syaukat, Yusman
Jurnal Manajemen Pembangunan Daerah Vol. 1 No. 1 (2009)
Publisher : Program Studi Manajemen Pembangunan Daerah. Fakultas Ekonomi dan Manajemen. IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (510.767 KB) | DOI: 10.29244/jurnal_mpd.v1i1.24167

Abstract

Agribusiness and local economic development have a close connection. Agricultural development through agribusiness approach has proven to improve local economic development in many countries: increase added value and income of farmers, and create job opportunities for the people. Main commodities grown in Kapuas District, Province of Central Kalimantan are rice, rubber, and fish and livestock products. However, those commodities have not yet developed according to agribusiness principals, since most of them are sold as raw materials, thus the region losses its economic potential from processing those products. The objective of this paper is to explore agribusiness development strategy in Kapuas Regency to be able to contribute to local economic development. To meet this objective, agribusiness in Kapuas Regency should be based on local condition and resources, by considering local agro-ecosystem, social principal (fairness, democracy), economic principal (market oriented, competitiveness, added value, and job opportunity), and supported by sufficient local government policy through institutional, technology and capital development.Keyword: agribusiness, local economy development, competitiveness, added value, Kapuas regency.
STRATEGI PENGELOLAAN SAMPAH PADA TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR BANTARGEBANG, BEKASI Winahyu, Djatmiko; Hartoyo, Sri; Syaukat, Yusman
Jurnal Manajemen Pembangunan Daerah Vol. 5 No. 2 (2013)
Publisher : Program Studi Manajemen Pembangunan Daerah. Fakultas Ekonomi dan Manajemen. IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (462.289 KB) | DOI: 10.29244/jurnal_mpd.v5i2.24626

Abstract

TPA Bantargebang is an asset owned by DKI Jakarta Provincial Government and the only final disposal site for all solid waste from Jakarta. The increase of solid waste volume buried in the site will have concequence of shorter use. The bad practice of sanitary landfill also makes the condition worse. The research is intended to know the existing condition of TPA Bantargebang and to determine the alternatives of management strategy of TPA Bantargebang that could be adopted by DKI Jakarta Provincial Government using qualitative approach with analytic descriptive design. The sample of the research is the stakeholder in solid waste sector namely government, expert and community. The data collection is through questionnaire, interview, observation and documentation. The technique of data analysis using SWOT analysis. Based on the result of analysis, can be conclude that optimizing the management of TPA Bantargebang could be achieved through four alternatives of strategy increasing infrastructures, involving investors in the construction and operation of TPA, promoting social participation and promoting the quality of human resources. The result of the research shows that priority of the choice is the development of investors in the construction and operation of TPA with a big government role in its management.Keywords: Final Disposal Site, SWOT Analysis, Waste ManagementABSTRAK Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bantargebang merupakan aset milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan satu-satunya TPA bagi seluruh sampah dari DKI Jakarta. Semakin meningkatnya volume sampah yang dibuang ke TPA tersebut akan memperpendek usia pemanfaatannya. Kondisi ini diperparah dengan belum diterapkannya SOP Sanitary Landfill. Penelitian ini ditujukan untuk mengevaluasi kinerja pengelolaan sampah TPA Bantargebang dan menentukan strategi pengelolaan TPA Bantargebang yang dapat digunakan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dengan menggunakan pendekatan deskriptif analitik dengan metode kualitatif. Sampel penelitian ini adalah para pakar di bidang persampahan baik dari pihak pemerintah, pakar maupun masyarakat. Pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner, wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis SWOT. Berdasarkan hasil analisis, dapat disimpulkan bahwa optimalisasi pengelolaan TPA Bantargebang dapat dicapai melalui empat alternatif strategi, yaitu: peningkatan infrastruktur, yang melibatkan investor dalam pembangunan dan pengoperasian TPA, mempromosikan partisipasi social, dan meningkatkan kualitas sumberdaya manusia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa prioritas pilihan adalah mengembangkan dari investor dalam pembangunan dan pengoperasian TPA dengan peran pemerintah yang besar dalam pengelolaannya.Kata kunci: Tempat Pembuangan Akhir, Analisis SWOT, Pengelolaan Sampah
TRATEGI DAN PROGRAM PEMBERDAYAAN FAKIR MISKIN MELALUI KELOMPOK USAHA BERSAMA DI KABUPATEN BOGOR Apriyadi, Andri; Syaukat, Yusman; Nasdian, Fredian Tonny
Jurnal Manajemen Pembangunan Daerah Vol. 5 No. 2 (2013)
Publisher : Program Studi Manajemen Pembangunan Daerah. Fakultas Ekonomi dan Manajemen. IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (368.56 KB) | DOI: 10.29244/jurnal_mpd.v5i2.24639

Abstract

Bogor Recency as one region which has high economic growth in West Java practically has problems related to high number of poverty. One of programs applied to overcome poverty based on empowering society are in the form of Kelompok Usaha Bersama (KUBE) approach. The main objective of this research is to formulate strategic development of empowering the poor people through Kelompok Usaha Bersama (KUBE) relevant by needs, characteristic of poor people, and reducing of poverty policy in Bogor District. Data were collected through observation and interview and analyzed by using descriptive analysis, content analysis, and Analytic Hierarchy Process (AHP). This study has identified three alternatives of policy through AHP, namely: improving the rule and management program, empowering the poor people based community, increasing performance of KUBE, with 9 considered aspects and 19 strategic steps. The results showed that alternatives, such as increasing intensity of companion, facilitating non-formal education, and improving the selection of targets, were found to have the highest degrees of importance, those were 0,106, 0,091, and 0,076, respectively.Keywords: AHP, BLPS, Content Analysis, Empowering the Poor People, KUBEABSTRAK Kabupaten Bogor sebagai salah satu daerah yang memiliki pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi di Provinsi Jawa Barat ternyata juga memiliki permasalahan akan tingginya angka kemiskinan. Wujud dari program-program penanggulangan kemiskinan yang berbasis pemberdayaan masyarakat salah satunya adalah dengan pendekatan Kelompok Usaha Bersama (KUBE). Tujuan utama penelitian ini adalah merumuskan strategi pengembangan kebijakan pemberdayaan fakir miskin melalui KUBE yang tepat sasaran sesuai dengan karakteristik fakir miskin dan arah kebijakan penanggulangan kemiskinan di Kabupaten Bogor. Data dikumpulkan melalui observasi dan kuisioner lalu dianalisis menggunakan analisis deskripsi, analisis isi, dan AHP (Analytic Hierarchy Process). Penelitian ini berhasil mengidentifikasi tiga alternatif strategi, yaitu perbaikan tata kelola program, pelaksanaan pemberdayaan fakir miskin berbasis masyarakat, dan peningkatan kinerja KUBE fakir miskin, dengan 9 aspek pertimbangan dan 19 langkah strategis. Hasil analisis menunjukkan bahwa alternatif seperti meningkatkan intensitas pendampingan, memfasilitasi pendidikan non formal/pelatihan keterampilan, serta pembenahan dalam seleksi penerima program adalah langkah strategis yang paling diprioritaskan yaitu dengan bobot masing-masing 0,106, 9,091, dan 0,076Kata kunci: AHP, BPLS, Analisis Isi, Pemberdayaan Fakir Miskin, KUBE
STRATEGI PEMBIAYAAN TERHADAP PENGEMBANGAN PARIWISATA BERBASIS MASYARAKAT DI KOTA AMBON Latuconsina, Olivia CH; Syaukat, Yusman; Siregar, Hermanto
Jurnal Manajemen Pembangunan Daerah Vol. 5 No. 2 (2013)
Publisher : Program Studi Manajemen Pembangunan Daerah. Fakultas Ekonomi dan Manajemen. IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (438.334 KB) | DOI: 10.29244/jurnal_mpd.v5i2.24640

Abstract

Community-based tourism could increase local income and at the same time maintain the culture, arts and way of life of surrounding communities. The purpose of this research is to study the financing of community based tourism development in Ambon City. Methods used in this reseach are descriptive quantitative analysis, SWOT analysis, and QSPM analysis. Findings of the analysis are: 1) The role of government shoud be increased through friendly investment policy and sufficient government budget; 2) Increase in private financing done through the public private partnerships; 3) Communication, coordination and cooperation among local government and tourism entepreneurs are need to be improved; 4) Communities around the tourist objects can not yet utilize the potential of tourism as a source of their income so capacity building for them is a must; 5) Community can take advantage of the national program of tourism self empowerment (PNPM Mandiri Pariwisata) and “Kredit Usaha Rakyat” program to increase their welfare, and 6) There are six financing strategies for community-based tourism development in Ambon City that can be implemented in 2011-2016.Keywords: Ambon, Community-based tourism, Financing, Policy, Public Private PartnershipsABSTRAK Pariwisata berbasis kominitas dapat meningkatkan pendapatan masyarakat setempat dan sekitarnya sekaligus memelihara budaya, kesenian dan cara hidup masyarakat di sekitarnya. Tujuan penelitian adalah untuk mengkaji pembiayaan pengembangan pariwisata berbasis masyarakat di Kota Ambon. Metode yang digunakan yaitu analisis deskriptif kuantitatif, analisis SWOT, dan analisis QSPM. Hasil analisis yang ditemukan antara lain: 1) Perlu peningkatan peran pemerintah melalui kebijakan investasi dan anggaran yang cukup; 2) Peningkatan pembiayaan swasta melalui kemitraan sektor publik-swasta perlu dilakukan; 3) Komunikasi, koordinasi serta kerjasama antara pemerintah dan wirausaha pariwisata perlu ditingkatkan; 4) Komunitas di sekitar obyek wisata belum bisa memanfaatkan potensi pariwisata sebagai sumber pendapatan sehingga kapasitas pembangunan bagi komunitas perlu dilakukan; 5) Komunitas dapat mengambil keuntungan dari program nasional pemberdayaan masyarakat pariwisata (PNPM Mandiri Pariwisata) dan program “Kredit Usaha Rakyat” untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat; dan 6) Terdapat 6 strategi pembiayaan terkait pengembangan pariwisata berbasis komunitas di Kota Ambon yang dapat diterapkan pada 2011-2016.Kata kunci: Ambon, Pariwisata Berbasis Komunitas, Pembiayaan, Kebijakan, Kemitraan Sektor Publik-Swasta
VALUASI EKONOMI DAMPAK KEMACETAN LALU-LINTAS DI DKI JAKARTA Syaukat, Yusman; Sarma, Ma’mun; Falatehan, Ahmad Faroby; Bahtiar, Rizal
Jurnal Manajemen Pembangunan Daerah Vol. 6 No. 1 (2014)
Publisher : Program Studi Manajemen Pembangunan Daerah. Fakultas Ekonomi dan Manajemen. IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (285.037 KB) | DOI: 10.29244/jurnal_mpd.v6i1.24652

Abstract

Congestion that occurs in the Sudirman area of economic impact on society. Congestion can lead to a reduction in income and decrease the economic benefits for workers who work in the Sudirman. The decline in the perceived economic benefits of the workers can be called with a loss. Losses felt by workers is the value of wasted fuel loss due to increased purchases of fuel oil (BBM), a decrease in productivity in the form of wasted time akbitat jammed seen from income and working time. In addition, there is a loss of value where there is a decline in the health of the costs incurred for treatment due to declining health and psychological pressure value losses due to traffic. Total economic losses due to the impact of congestion on Jl. Sudirman Rp 19,716,239,573,128 / year. The loss is derived from the value of inefficiency fuel oil (BBM) Rp 15,008,423,787,414 / year, the value of reductions in labor productivity Rp 2,871,644,285,714 / year, the value of psychological distress as a result of congestion Rp 525.800.000.000/tahun, and health value of USD 1,310,371,500,000 / year.Key word : Congestion, Economic Losses, Inefficiency, Jakarta ABSTRAK Kemacetan yang terjadi di Jakarta, khususnya di daerah Jalan Sudirman berpengaruh pada ekonomi masyarakat. Kemacetan ini telah berdampak pada pengurangan penghasilan dan penurunan manfaat ekonomi bagi pekerja yang bekerja di daerah Sudirman. Kerugian yang sangat dirasakan para pekerja adalah nilai kerugian dari pemborosan bahan bakar akibat peningkatan pembelian bahan bakar minyak (BBM), penurunan produktivitas berupa waktu yang terbuang akibat kemacetan. Selain itu, kemacetan lalu-lintas juga menimbulkan kerugian nilai ekonomi akibat penurunan kondisi kesehatan, sehingga menimbulkan biaya dalam bentuk biaya pengobatan, serta kerugian nilai tekanan psikologis karena kemacetan. Kerugian total ekonomi akibat dampak kemacetan di Jl. Jenderal Sudirman tersebut mencapai Rp 19.72 trilyun per tahun atau sekitar 1,6 persen dari nilai PDRB DKI Jakarta. Kerugian tersebut sebagian besar berasal dari kerugian akibat: inefisiensi Bahan Bakar Motor (BBM) (76 persen), penurunan produktivitas pekerja (15 persen), peningkatan biaya kesehatan (7 persen), serta kerugian akibat tekanan psikologis (3 persen).Kata Kunci: Kerugian ekonomi, metoda valuasi, inefisiensi
STRATEGI PERLINDUNGAN LAHAN PERTANIAN PANGAN BERKELANJUTAN DI KABUPATEN TANGERANG Karenina, Anna; Rustiadi, Ernan; Syaukat, Yusman
Jurnal Manajemen Pembangunan Daerah Vol. 8 No. 2 (2016)
Publisher : Program Studi Manajemen Pembangunan Daerah. Fakultas Ekonomi dan Manajemen. IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (340.36 KB) | DOI: 10.29244/jurnal_mpd.v8i2.24827

Abstract

The study was based on the issue faced by the agricultural sector in Tangerang Regency which is the conversion of irrigated land. This conversion occurred due to increased population growth and economic development in Tangerang Regency, as the buffer zone of Special Capital Region of Jakarta. This issue led to the shrinkage of irrigated land area and endangerment of food security in Tangerang Regency, which acted as one of the national granary. The purpose of this study was to formulate a strategy for the protection of sustainable food crop agricultural land in Tangerang Regency. A review of Regional Regulation (Perda) No.13, 2011 on Regional Spatial Planning (RTRW) of Tangerang Regency was carried out to achieve that purpose. Methods used in this study were the analytical overlay model and descriptive analysis in which the formulation of protection strategy was performed using the SWOT analysis model. The results showed that there was a potential reclamation of irrigated land area into non-irrigated land or conversion of 23,755.19 ha irrigated land area in Tangerang Regency. The results of SWOT analysis which is to identify internal and external factors, several strategies could be formulated, among others was doing protection against agricultural land conversion through the implementation control of RTRW.Keywords: conversion of irrigated land, strategy for protection of food crop agricultural land, regional spatial planning (RTRW) ABSTRAKPenelitian ini dilakukan berdasarkan pada permasalahan yang dihadapi oleh sektor pertanian di Kabupaten Tangerang berupa alih fungsi lahan sawah irigasi. Alih fungsi ini terjadi karena adanya pertumbuhan penduduk dan perkembangan ekonomi di wilayah Kabupaten Tangerang sebagai wilayah penyangga Daerah Khusus Ibukota Jakarta. Akibatnya adalah berdampak pada berkurangnya lahan sawah irigasi dan terancamnya ketahanan pangan di Kabupaten Tangerang yang berperan sebagai lumbung padi nasional. Tujuan penelitian ini adalah untuk merumuskan strategi perlindungan lahan pertanian tanaman pangan berkelanjutan di Kabupaten Tangerang. Tinjauan Peraturan Daerah (Perda) No.13, 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Tangerang dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah model overlay analitis dan analisis deskriptif di mana perumusan strategi perlindungan dilakukan dengan menggunakan model analisis SWOT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada potensi reklamasi lahan sawah irigasi menjadi lahan non-irigasi atau konversi lahan sawah irigasi seluas 23.755,19 ha di Kabupaten Tangerang. Hasil analisis SWOT yaitu untuk mengidentifikasi faktor internal dan eksternal, beberapa strategi dapat dirumuskan, antara lain melakukan perlindungan terhadap konversi lahan pertanian melalui pengendalian pelaksanaan RTRW.Kata kunci: konversi lahan beririgasi, strategi perlindungan lahan pertanian tanaman pangan, perencanaan tata ruang wilayah (RTRW)
Co-Authors ,, Hastuti ., Harianto A. Faroby Falatehan Abdul Kohar Irwanto Aceng Hidayat Adwiyah, Rabiatul Ahmad Fanani Ahmad Yousuf Kurniawan Ahyar Ismail Aini, Anis Nur Akhmad Fauzi Amalia Amalia Amas Priatna, Isep Amzul Rifin Anggara Ajeng Nilam Siwi Anggita Tresliyana Suryana Anto Ariyanto Apriyadi, Andri Arief Daryanto Arif Imam Suroso Arsyianti, Dwi Astari Miranti Atien Priyanti Atikah, Raden Muhammad Jiddan Aziz Ayu Puspito , Deffi Azhari Muslim Bahtiar, Rizal Bambang Juanda Bayu Krisnamurthi Bonar M. Sinaga BONAR M. SINAGA Bonar M. Sinaga Budi Yoko Bugi Biruloma Lagaida Bunasor Sanim Bustanul Arifin D. A. Rahim D. S. Priyarsono Dadang DADANG DADANG Dea Amanda Dedi Budiman Hakim Desrial, Ahmad Devi Analia, Devi Diah Khairani Dian Kurniasih Diana La Haris Djoni Hartono Dominicus Savio Priyarsono Drajad Listiyawan Dwi Rachmina Erliza Noor Ernan Rustiadi Falatehan, Falatehan Falatehan, Sriwulan Ferindian Fariyanti, Anna Feryanto Feryanto Fitri Kartiasih Fitria Dewi Raswatie Fredian Tonny Nasdian Hamdan Handoko Handayani Boa Hansen Tandra Hansen Tandra Hardjanto , Arini Harianto Hariyadi Hariyadi Harjanto, Arini Harmini Harmini, Harmini Hartoyo Hartoyo Hastuti Hastuti Hastuti Hastuti Hendrik Johannes Nadapdap Hendro Sasongko Heny K Daryanto Heny K Suwarsinah, Heny K Hermanto Siregar Hernawati Hernawati Herwan Junaidi, Herwan Heti Mulyati Husnul Insan Ida Zulfida Idqan Fahmi IKA APRILIA Imam Teguh Saptono Indrawan, Dikky Indupurnahayu Irfan Syauqi Beik JAENAL EFFENDI Januarisky, Hanna Aditya Jibria Ratna Yasir, Jibria Ratna Jiddan Aziz, Raden Muhammad Karenina, Anna Ketsia Aprilianny Laya Khafid, Mohammad Abdul Khatimah, Khusnul Ktut Silvanita Mangani Kusriatmi, nFN Laily Dwi Arsyianti Lala M Kolopaking Latuconsina, Olivia CH Lilis Imamah Ichdayati Linda Tri Wira Astuti Listiana Widya Wanti Lukman M Baga Lukman M. Baga Lukytawati Anggraeni M. Syamsul Maarif Ma'mun Sarma Mahayana, Ni Putu Ayuning Wulan Pradnyani Malinda Noviarini Mangara Tambunan Mangara Tambunan Maria Maghdalena Diana Widiastuti, Maria Maghdalena Diana Mariyah Mariyah Marpaung, Katherine Yuliana Martokoesoemo, Dewi Ratna Sjari Ma’mun Sarma Meilina Pudjiani Meliany, Birka Septy Meti Ekayani Millenia Aurelia Moch Amron Muh Saiful Djafri Muhammad - Firdaus Muhammad Fadil Hidayat Muhammad fauzan Muhammad Firdaus Muhammad Teguh Iman Aris Bandriyo Mukhamad Najib Muryani Muryani Nastiti Siswi Indrasti nFN Sumaryanto Ni Putu Ayuning Wulan Pradnyani Mahayana Nia Kurniawati Hidayat, Nia Kurniawati NITA APRILIA NIZAR NASRULLAH Novyanti Nora Purba Nunung Kusnadi Nurlela Machmudin Nyak Ilham Oktaviani, Rina Pantjar Simatupang Pini Wijayanti Pini Wijayanti Pratama, Ahmad Herlyasa Sosro Prihantini, Campina Illa Pudji Muljono Pudjiani, Meilina Putri, Lovina Aresta Rahim, Dian Anggraeny Rangga Ditya Yofa Relita Novianti Renea Shinta Aminda Risna Eka Pertiwi Rita Nurmalina Rustandi, Ernan Sa'id, Endang Gumbira Said, Ali Saragih, Juliando Sarma, Ma’mun Siti Allifah Slametto Slametto Sri Hartoyo Sri Hartoyo Sri Hartoyo Sri Hartoyo Sri Herliana Sri Utami Kuntjoro Sri Utami Kuntjoro Sri Utami Kuntjoro Sugeng Budiharsono Suharno Suharno Suharno Sumaryanto, nFN Supena Friyatno Suryana, Anggita Syachbudy, Qiki Qilang Syahputra, Khoirul Syauqi, Muhamad Syifa Putri Kusumaningrum Tandra, Hansen Tanti Novianti Tb. Nur Ahmad Maulana Titing Suharti Tommi Febrian Tony Irawan Tridoyo Kusumastanto Urip Rahmani Vadilaksono, Muhammad Ivan W.H Limbong Wahyudi, Bobby Walneg Sopia Jas Wanti Fitrianti Widodo W Purwanto Widyastutik Winahyu, Djatmiko Wisnu Surianugraha Yesi Dewita Sari Yofa, Rangga Ditya Yuhendra Yusiana, Ekalia