Claim Missing Document
Check
Articles

KONSEP PENDIDIKAN KH. AHMAD DAHLAN A, FAIZAL; ROZA, ELLYA
HIKMAH: JURNAL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM Vol 12, No 2 (2023)
Publisher : STAI Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55403/hikmah.v12i2.553

Abstract

Konsep Pendidikan Islam Rahmah El Yunusiyah Padang Panjang Sumatera Barat Atlis, Linda Dea; Roza, Ellya
TA'DIB: JURNAL PENDIDIKAN ISLAM Vol 13, No 1 (2024): Ta'dib: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : Pusat Penerbitan Universitas (P2U) Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/tjpi.v13i1.13375

Abstract

Konsep pendidikan Islam adalah suatu pemikiran yang disampaikan oleh tokoh pendidikan untuk menerapkan aturan pembelajaran yang dilaksanakan sesuai dengan ajaran Islam. Artikel ini bertujuan untuk mengetahui konsep pendidikan Islam yang diterapkan oleh sosok Rahmah El Yunusiyah di Padang Panjang Sumatera Barat. Artikel ini menggunakan metodologi penelitian kepustakaan yang didasarkan pada hasil buku dan bacaan yang berkaitan dengan judul, fokus, dan permasalahan penelitian. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan artikel ini, maka Konsep pendidikan Islam Rahmah El Yunusiyah di Padang Panjang Sumatera Barat adalah menerapkan konsep pendidikan Islam dengan sistem pendidikan secara formal pada sekolah yang dapat dipraktekkan secara informal di lingkungan masyarakat. Rahmah El Yunusiyah mendirikan sekolah yang diberi nama Diniyah Putri Al-Madrasah Al-Diniyyah Al-Banat. Sekolah ini fokus pada pendidikan Islam untuk perempuan dengan konsep pendidikan Islam modernisasi kurikulum seperti melakukan pembaharuan atau menginterpretasikan konsep pendidikan Islam yang berlandaskan pada Al-Qur’an dan Hadis serta dengan melakukan pembelajaran pada penggabungan  ilmu agama dan umum.
Implementasi Moderasi Beragama dalam Konsep Pendidikan Sulthan Syarif Kasim II Yuhasnita, Yuhasnita; Roza, Ellya
Baitul Hikmah: Jurnal Ilmiah Keislaman Vol 1 No 2 (2023): Baitul Hikmah: Jurnal Ilmiah Keislaman
Publisher : Pascasarjana IAI Diniyyah Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46781/baitul_hikmah.v1i2.883

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Implementasi Moderasi Beragama Dalam Konsep Pendidikan Sultan Syarif Kasim II, bagaimana corak pendidikan Islam pada era Sultan Syarif Kasim II dan faktor apa saja yang mendukung pemikiran Sultan Syarif Kasim II tentang pengembangan pendidikan di Siak Sri Indrapura. Sultan Syarif Kasim II salah seorang Sultan yang memajukan pola pikir masyarakat Siak, dia memiliki rasa tanggungjawab yang tinggi untuk mencerdaskan masyarakatnya dengan mendirikan sekolah serta memberikan beasiswa kepada siswa berprestasi untuk disekolahkan keluar daerah. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan jenis penelitian studi kepustakaan (library research) dengan metode pengumpulan data dokumentasi dan analisis isi. Hasil dari kajian ini menunjukkan Sultan Syarif Kasim II telah menerapkan moderasi beragama dibidang pendidikan yang mana ia tidak hanya mendirikan sekolah Agama namun ia juga mendirikan sekolah Umum. Ia telah mendirikan beberapa sekolah diantaranya H.I.S pada tahun 1915, Latifah Scholl pada tahun 1926, sedangkan Pendidikan Agama didirikan pada tahun 1917 yang bernama Taufiqiyah Al Hasyimiyah hanya buat laki-laki, pada tahun 1929 mendirikan Madrasah An-nisa untuk kaum wanita. Corak yang digunakan sudah modern dalam penerapan dan kurikulumnya seperti kurikulum dalam sistem penerapan di pesantren terkhusus bagi pendidikan Agama, sedangkan yang mendorong dari pemikiran Sultan dalam mengembangkan pendidikan di era Sultan ini yaitu Sultan menyatakan Suatu Saat Indonesia akan Merdeka maka Pendidikan harus dikelola dengan sebaik mungkin.
TRADISI GHATIB BEGHANYUT SEBUAH PERADABAN ISLAM PADA MASYARAKAT SIAK SRI INDRAPURA, RIAU Roza, Ellya; Ayudia Pama, Sindi; Inayah Pama, Violeta; bin Nik Hasan, Nik Abdul Rakib
TSAQAFAH Vol. 19 No. 2 (2023): Tsaqafah Jurnal Peradaban Islam
Publisher : Universitas Darussalam Gontor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21111/tsaqafah.v19i2.9326

Abstract

This paper is the result of research that aims to reveal the ghatib beghanyut tradition carried out by the people of Siak Sri Indrapura as the implementation of Islamic civilization. Siak Sri Indrapura as a Malay 'palace country' has a religious cultural heritage from the Siak Kingdom, which is still practiced today. The implementation of ghatib beghanyut is led by the ulama and is carried out jointly between the community and the leadership. This paper is an exploratory field research to get data about ghatib beranyut while this type of research is descriptive qualitative. The data collection technique was through observation, interviews and documentation, after which a content analysis was carried out. The results of the study found that ghatib beghanyut is a ritual tradition carried out by the people of Siak Sri Indrapura to reject the calamities that befell the community and the village. Rejecting reinforcements is done by means of remembrance and prayer on a boat while drifting without being rowed to follow the flow of the river by involving the community and state leaders. Dhikr and prayers are guided by local clerics. Ghatib beghanyut is the pronunciation of the Siak Sri Indrapura community which comes from the word 'ratib berhanyut'. The ghatib beghanyut tradition can be said to be the implementation of Islamic civilization which has fused with the people of Siak Sri Indrapura as a Malay country. Malay identical to Islam is a statement that is inherent and formed in its religious traditions and culture so that it becomes an important part in the development of sharia tourism promotion in Siak Regency where the implementation of this tradition involves umara, ulama and the community. The procession is full of remembrance and prayer to Allah SWT so that the people of Siak Sri Indrapura are always in a religious nuance that builds Islamic cultural behavior including always praying, believing in Allah's grace, trying to avoid disease, and strengthening brotherhood and unity.
IMPLEMENTASI KONSEP PENDIDIKAN ISLAM JAMALUDDIN AL-AFGANI DI INDONESIA Jumrotun, Siti; Roza, Ellya
TAJDID: Jurnal Pemikiran Keislaman dan Kemanusiaan Vol 8 No 1 (2024): April
Publisher : LP2M IAI Muhammadiyah Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52266/tadjid.v8i1.2777

Abstract

Umat Islam mengalami masa kemunduran yang ditandai dengan perpecahan, kemiskinan dan hidup dalam penajajahan, kemunduran dari segi pendidikan dan ilmu pengetahuan setelah mengalami masa kejayaan dan pertumbuhan selama lebih dari 6 abad. Beberapa tokoh Muslim menyadari kemuduran tersebut akan menjadi ancaman bagi umat Muslim. Jamaluddin al-Afghani merupakan salah satu tokoh Muslim yang dan berusaha keluar dari masa sulit tersebut. Penelitian ini menggunakan metode kepustakaan, yaitu mengumpulkan data dengan cara mencari berbagai literasi hingga jurnal yang relevan dengan topic yang dibahas. Penelitian ini mengkaji implementasi konsep pendidikan yang diusung oleh Jamaluddin al-Afghani pada masa sekarang. Jamaluddin al-Afghani berusaha memberikan jiwa baru pada pendidikan dengan jalan krtik-membangun serta memadukan antara system pendidikan tradisional dengan system modern. Adapun konsep tersebut diterapkan pada masa sekarang yang banyak dijumpai di berbagai lembaga pendidikan.
METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN ISLAM IBNU SINA DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR Gita Morinda, Claudio; Roza, Ellya
TAJDID: Jurnal Pemikiran Keislaman dan Kemanusiaan Vol 8 No 1 (2024): April
Publisher : LP2M IAI Muhammadiyah Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52266/tadjid.v8i1.2779

Abstract

Dunia pendidikan di Indonesia terus mengalami perubahan dan renovasi kurikulum dari tingkat Sekolah Dasar hingga Perguruan Tinggi. Namun, fokus pada hasil temuan, eksperimen, dan teknologi canggih telah mengabaikan pentingnya memikirkan tujuan akhir dari proses pendidikan. Kini, pemikir pendidikan mulai menyadari pentingnya mengembalikan pendidikan kepada nilai-nilai agama dan moralitas. Pendidikan Islam bertujuan menciptakan manusia yang bermakna dalam kehidupan dunia dan persiapan untuk kehidupan akhirat. Namun, tantangan dalam pendidikan Islam termasuk adanya dikotomi antara ilmu agama dan ilmu umum serta krisis metodologi keilmuan. Krisis ini mengakibatkan pendidikan Islam belum maksimal dalam menciptakan peradaban maju seperti masa kejayaan Islam pada abad silam. Berbagai persoalan dalam pendidikan Islam saat ini, seperti lemahnya visi, penekanan pada kesalehan individual, dan pola pikir normatif-deduktif, harus diatasi untuk mencapai perkembangan dan kemajuan. Melalui tinjauan filosofis dan epistemologis, pendidikan Islam dapat direformasi sesuai dengan tuntunan wahyu. Pemikiran Ibnu Sina tentang pendidikan Islam, meskipun dikenal sebagai seorang filosof dan dokter, tetap relevan dan dapat memberikan kontribusi solutif terhadap berbagai permasalahan pendidikan Islam saat ini. Artikel ini mengkaji pemikiran Ibnu Sina mengenai tujuan, kurikulum, metode pembelajaran, dan peran guru dalam pendidikan Islam. Seorang muslim sejati diharapkan menerjemahkan dan melaksanakan pendidikan Islam berdasarkan landasan ontologis, epistemologis, dan aksiologis yang bersumber dari al-Qur’an dan as-Sunnah.
The Kingdom of Siak a Symbol of Islamic Civilization in East Riau Santika , Mira; Roza, Ellya
Jurnal Al-Kifayah: Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Vol. 2 No. 2 (2023): Jurnal Al-Kifayah: Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al- Kifayah Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53398/ja.v2i2.451

Abstract

The purpose of writing this article is to explore information about the Siak Kingdom as a symbol of Islamic civilization in eastern Riau. This research uses the library research method or also called the library method where researchers use various literature to obtain information, and use a qualitative approach because the data produced is in the form of words or descriptions. Based on the results of research, Siak Kingdom has high historical and cultural value. This kingdom has unique architectural characteristics and is a place of social and cultural activities for the surrounding community. The Kingdom of Siak is also the center of cultural activities, and many great scholars and famous Islamic figures in Indonesia have visited the Kingdom of Siak. The Kingdom of Siak is also the center of cultural activities, and many great scholars and famous Islamic figures in Indonesia have visited the Kingdom of Siak. Every year, this mosque becomes a religious tourism destination for Indonesians who want to take part in traditional celebrations. With the existence of various buildings as historical relics and civilization of the Siak Kingdom, it can be said that the Siak Kingdom is a symbol of Islamic civilization in eastern Riau. These relics include Siak Palace, Syahabuddin Mosque, High Density Hall. Balairung Sri, royal crown, stump cannon, Koto Tinggi sultan tomb complex, Heroes Monument. In the end, this study recommends that the government and society should maintain and preserve various cultural heritage buildings as valuable cultural heritage for the Indonesian nation
Al Qur’an, Hadist, Dan Ijtihad Sebagai Sumber Pendidikan Islam Rohadi, Rohadi; Roza, Ellya
AL-MIKRAJ Jurnal Studi Islam dan Humaniora (E-ISSN 2745-4584) Vol 4 No 02 (2024): Al-Mikraj, Jurnal Studi Islam dan Humaniora
Publisher : Pascasarjana Institut Agama Islam Sunan Giri Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37680/almikraj.v4i02.5519

Abstract

The aim of this research is the Qur'an, Hadith, and Ijtihad as sources of Islamic education. This type of research is a library study. Data collection with documentation. Data analysis with SLR. The research results Al-Qur'an, Hadith, and ijtihad are the main pillars in the Islamic education system. The Qur'an serves as the main source of law and life guidance for Muslims, providing comprehensive moral and spiritual guidance. Hadith, which is a collection of sayings, actions and agreements of the Prophet Muhammad SAW, complements and explains the teachings of the Qur'an, providing concrete examples of the application of Islamic values ​​in everyday life. Meanwhile, ijtihad, namely the sincere efforts of ulama to interpret Islamic law based on the Al-Qur'an and Hadith, ensures the relevance of Islamic teachings to the times and the ever-changing social context. The combination of these three sources forms a strong and dynamic foundation for Islamic education, ensuring that its teachings remain contextual, applicable and sustainable.
Relevansi Konsep Pendidikan Islam Pada Masa Khulafaurrasyidin Dengan Pendidikan Indonesia Amyus, Randi Saputra; Roza, Ellya
AL-MIKRAJ Jurnal Studi Islam dan Humaniora (E-ISSN 2745-4584) Vol 4 No 02 (2024): Al-Mikraj, Jurnal Studi Islam dan Humaniora
Publisher : Pascasarjana Institut Agama Islam Sunan Giri Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37680/almikraj.v4i02.5520

Abstract

The aim of this research is to analyze the relevance of the concept of Islamic education during the Khulafaurrasyidin period to Indonesian education. This type of research is a library study. Data collection with documentation. Data analysis with SLR. The research results The concept of Islamic education during the Khulafaurrasyidin era has strong relevance to education in Indonesia today, especially in terms of moral and ethical values ​​that are integrated into the education curriculum. During Khulafaurrasyidin's time, education did not only focus on mastering knowledge but also on character formation based on Islamic teachings, such as honesty, justice and social responsibility. These principles are reflected in the Indonesian education system which prioritizes the development of national character and the formation of individuals with integrity and noble character. By adopting these values, Indonesian education seeks to produce a generation that is not only intellectually intelligent but also moral and contributes positively to society.
Pengaruh Dinasti Fatimiyah Terhadap Perkembangan Peradaban Islam di Mesir Lyadi, Muslim; Roza, Ellya
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 3 No. 6 (2023): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pembahasan dalam artikel ini mengupas tentang pengaruh Dinasti Fatimiyah terhadap perkembangan Peradaban Islam di Mesir. Kebaruan dari penelitian ini adalah ruang lingkup penelitian yang berfokus pada perkembangan Peradaban dan budaya yang digunakanya.  Adapun pendekatan penelitian yang dilakukan peneliti yaitu dengan metode secara studi kepustakaan yang memperoleh data melalui bacaan yang berkaitan dengan penelitian yang dibahas, seperti buku, majalah, jurnal, dan lainnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Dinasti Fatimiyah termasuk Dinasti Syi’ah yang didirikan oleh Ubaidillah Al-Mahdi. Dinasti ini berkuasa dari tahun 909 M sampai dengan tahun 1171 M, atas dasar legitimasi klaim keturunan Nabi lewat Fahtimah dan Ali bin Abi Thalib dari Ismail anak Jafar Sidik. Dinasti ini didirikan sebagai tandingan bagi penguasa dunia muslim saat itu yang terpusat di Bagdad, yaitu Bani Abbasiyah. Wilayah kekuasaan Dinasti Fatimiyah meliputi Afrika Utara, Mesir, dan Suriah. Pada masa Dinasti Fatimiyah, lembaga peradaban yang digunakan sebagai basis pengembangan peradaban terdiri dari; Masjid, Istana, Perpusakaan, Dar al-‘Ilm atau biasa disebut Jamiah Ilmiyah Akademi (lembaga riset) dan Al Azhar. Universitas Al-azhar merupakan lembaga peradaban tinggi, sekaligus menjadi bukti sejarah peradaban Dinasti Fatimiyah dalam pengembangan peradaban, dan sampai sekarang menjadi kiblat peradaban yang bernuansa Islam. Alasan keberadaan Al Azhar sebagai Univeritas yang terkait erat dengan perkembangan peradaban Islam pada masa Dinasti Fatimiyah, antara lain: Pertama Sistem Pembelajaran di Al Azhar Kedua Kurikulum pembelajaran Al – Azhar, dan ketiga Peran Al Azhar Dalam Produksi Ulama.