AbstrakPeran komunikasi lingkungan sangatlah penting untuk mengatasi permasalahan lingkungan diperkotaan, salah satu untuk mengatasi pencemaran lingkungan melalui pengelolaan sampah rumah tangga. Inisiasi warga RW 06 Kelurahan Ciganjur Jakarta Selatan bersama Dinas Lingkungan Hidup dan Kelurahan Ciganjur telah membentuk bank sampah “Berseri†dan sekaligus telah mendapatkan penghargaan predikat salah satu kampung iklim dari Gubernur Anies Baswedan ditahun 2021. Tujuan penelitian ini ingin mengetahui sejauh mana peran komunikasi lingkungan wilayah RW06 dan dalam aktivitas pengelolaan bank sampah “Berseriâ€. Adapun teori digunakan: komunikasi lingkungan, strategi komunikasi, Menggunakan metode riset deskriptif kualitatif berjenis studi kasus tunggal terjalin. Teknik pengumpulan data: observasi, wawancara terstruktur, studi pustaka, sedangkan teknik analisis data menggunakan: deskripsi, reduksi, rekonstruksi dan interpretasi. Uji keabsahan menggunakan triangulasi sumber,data dan teori. Hasil penelitian menyatakan kemunculan peran komunikasi lingkungan ditandai adanya wacana dan isu lingkungan disertai media-media yang mempublikasikannya sedangkan inisiasi dan partisipasi melalui forum warga sebagai ruang publik yang menciptakan ruang dialog dan komunikasi persuasif. Sehingga terbentuklah bank sampah yang dimonitoring dari Dinas Lingkungan Hidup dan Kelurahan Ciganjur. Upaya pengelolaan bank sampah “Berseri†yang melibatkan Ibu-Ibu Dasawisma dari sisi: sosialisasi, edukasi, penyuluhan yang berkesinambungan (suistainable) mampu mengelola bank sampah serta memanfaatkan kembali hingga bernilai jual dengan cara metode 3R (recycle-reuse,reduce) dengan cara menabung ditabungan bank sampah. Peran komunikasi lingkungan dengan membentuk bank sampah berseri pada lingkungan di RW 06 mampu membentuk lingkungan yang asri, dan kepercayaan warga untuk menabung sampahKata Kunci: Strategi, Komunikasi Lingkungan, Dialog, Bank Sampah AbstractThe role of environmental communication is very important to overcome environmental problems in the city, one of which is to overcome environmental pollution through household waste management. The initiation of residents of RW 06 Ciganjur Village, South Jakarta together with the Environment Agency and Ciganjur Village has formed a waste bank "Serial" and at the same time has received an award for the title of one of the climate villages from Governor Anies Baswedan in 2021. The purpose of this study is to find out the extent of the role of environmental communication in the RW06 area and in the management activities of the "Serial" waste bank. The theory is used: environmental communication, communication strategies, Using qualitative descriptive research methods of the type of single case studies are intertwined. Data collection techniques: observation, structured interviews, literature studies, while data analysis techniques use: description, reduction, reconstruction and interpretation. Test validity using triangulation of sources, data and theory. The results of the study stated that the emergence of the role of environmental communication was marked by environmental discourses and issues accompanied by media that published them while initiation and participation through citizen forums as a public space that created a space for dialogue and persuasive communication. So that a waste bank was formed which was monitored from the Environment Agency and Ciganjur Village. Efforts to manage the "Serial" waste bank involving Dasawisma Mothers in terms of: socialization, education, sustainable counseling (suistainable) are able to manage waste banks and reuse to sell value by means of the 3R method (recycle-reuse, reduce) by saving in the waste bank. The role of environmental communication by forming a serial waste bank in the environment in RW 06 is able to form a beautiful environment, and the trust of residents to save waste Keywords: Strategy, Environmental Communication, Dialogue, Waste Bank