Sebagai umat Islam, perintah untuk menunaikan zakat, infaq, dan sedekah merupakan bagian dari ibadah yang memiliki dampak sosial besar. Namun, dalam kenyataannya, masih banyak umat Muslim yang enggan menunaikan kewajiban ini. Kajian ini bertujuan untuk memahami faktor-faktor yang mempengaruhi kecenderungan mukallaf dalam menunaikan kewajiban zakat serta praktik infaq dan sedekah di wilayah kecamatan Cempaga. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif-evaluatif dengan menganalisis, menyajikan, dan menilai data secara analitik-argumentatif. Penilaian didukung teori untuk verifikasi dan justifikasi, kemudian disimpulkan secara jelas dan rinci. Hasil penelitian menunjukkan pemahaman masyarakat tentang zakat, infaq, dan sedekah masih terbatas akibat minimnya edukasi dan sosialisasi. Faktor seperti sifat materialistis, ketidakpercayaan terhadap pengelolaan dana, serta lemahnya kesadaran spiritual turut memengaruhi kepatuhan berzakat. Selain itu, gaya hidup konsumtif dan kurangnya edukasi dari tokoh masyarakat memperburuk kebiasaan berbagi. Oleh karena itu, diperlukan peran aktif lembaga zakat, pemerintah, dan tokoh agama dalam meningkatkan edukasi, transparansi, serta kesadaran sosial dan spiritual.   As Muslims, the command to give zakat, infaq, and sadaqah is a form of worship that carries significant social impact. However, in reality, many Muslims are still reluctant to fulfill this obligation. This study aims to understand the factors that influence the tendency of mukallaf (those obligated by Islamic law) in fulfilling the obligation of zakat, as well as the practice of infaq and sadaqah in the Cempaga sub-district. The research uses a descriptive-evaluative qualitative approach by analyzing, presenting, and assessing data in an analytical-argumentative manner. The evaluation is supported by theory for verification and justification, followed by clear and detailed conclusions. The findings show that public understanding of zakat, infaq, and sadaqah remains limited due to a lack of education and outreach. Factors such as materialistic attitudes, distrust in fund management, and weak spiritual awareness affect compliance with zakat obligations. Additionally, a consumptive lifestyle and the lack of education from community leaders worsen the habit of giving. Therefore, the active role of zakat institutions, the government, and religious figures is needed to enhance education, transparency, and social and spiritual awareness.