p-Index From 2020 - 2025
10.714
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal Teknologi Dan Industri Pangan Buletin Peternakan PROSIDING SEMINAR NASIONAL FIKkeS Cakrawala Pendidikan Jurnal Pendidikan Matematika Jurnal Energi Dan Manufaktur Masalah-Masalah Hukum NOTARIUS E-JUPEKhu Ganendra: Majalah IPTEK Nuklir Jurnal Perangkat Nuklir Semantik LITE: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Budaya TEKMAPRO Journal of Industrial Engineering and Management Jurnal Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian Forum Penelitian Agro Ekonomi Perspektif : Review Penelitian Tanaman Industri JURNAL EVALUASI PENDIDIKAN Jurnal Ketahanan Nasional Infestasi Jurnal Dinamika Penelitian Industri JITRO (Jurnal Ilmiah dan Teknologi Peternakan Tropis) Jurnal Pendidikan Matematika RAFA JPBM (Jurnal Pendidikan Bisnis dan Manajemen) BERITA BIOLOGI MALIH PEDDAS Jurnal Gantang Jurnal Sains Teh dan Kina Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Jurnal Selat MANAJERIAL Journal of Livestock Science and Production Faktor Exacta Majalah Kedokteran Nusantara The Journal Of Medical School al-Afkar, Journal For Islamic Studies EKONOMIS : Journal of Economics and Business Mimbar Hukum - Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada ASRO JOURNAL - STTAL Jusikom : Jurnal Sistem Komputer Musirawas JURNAL EDUCATION AND DEVELOPMENT Jurnal Kewirausahaan dan Bisnis International Journal of Social Science and Business International Journal of Supply Chain Management JMM UNRAM (Jurnal Magister Manajemen Universitas Mataram) EQIEN - JURNAL EKONOMI DAN BISNIS Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Jurnal Dunia Kesmas OIKOS: Jurnal Kajian Pendidikan Ekonomi dan Ilmu Ekonomi International Journal of Nursing and Health Services (IJNHS) Aptisi Transactions on Management Jurnal Yuridis Seminar Nasional Lahan Suboptimal Jurnal Akuntansi dan Bisnis JURNAL MANAJEMEN DAN BISNIS INDONESIA JPP Jurnal Kesehatan Poltekkes Palembang Jurnal Teknik Mesin Indonesia Dinasti International Journal of Management Science Jurnal Pengabdian Masyarakat Sains Indonesia (Indonesian Journal Of Science Community Services) Lentera Sriwijaya : Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika Jurnal Sains Manajemen dan Bisnis Indonesia Perspektif, Review Penelitian Tanaman Industri Budapest International Research and Critics Institute-Journal (BIRCI-Journal): Humanities and Social Sciences Jurnal Teknologi Informasi dan Komunikasi Nivedana : Jurnal Komunikasi dan Bahasa Indian Journal of Forensic Medicine & Toxicology Indonesian Journal of Laboratory Igya ser hanjop: Jurnal Pembangunan Berkelanjutan Juminten : Jurnal Manajemen Industri dan Teknologi ARBITRASE: JOURNAL OF ECONOMICS AND ACCOUNTING Jurnal Komunikasi dan Media Kosala : Jurnal Ilmu Kesehatan Sadharananikarana: Jurnal Ilmiah Komunikasi Hindu Tafkir: Interdisciplinary Journal of Islamic Education Buguh: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Jurnal Riset dan Aplikasi Mahasiswa Informatika (JRAMI) Jurnal Maternitas Aisyah (JAMAN AISYAH) Matriks Teknik Sipil International Journal of Humanities Education and Social Sciences Journal of Engineering, Electrical and Informatics (JEEI) Fahima: Jurnal Pendidikan dan Kajian Keislaman Jurnal Pembelajaran Fisika Jurnal Nasional Cosphi PENGABDIAN SOSIAL Mimbar Hukum Aktualita : Jurnal Hukum SAINSTECH: Jurnal Penelitian dan Pengkajian Sains dan Teknologi Cendekia: Jurnal Ilmu Sosial, Bahasa dan Pendidikan Jurnal Hukum Prioris Indonesia Law Reform Journal (ILREJ) Jurnal Agribisnis dan Sosial Ekonomi Pertanian (JASEP) JELLT (Journal of English Language and Literature Teaching) Cakrawala: Jurnal Pengabdian Masyarakat Global Jurnal Yoga Dan Kesehatan Jurnal Publikasi Teknik Informatika (JUPTI) E-JRM Moneter : Jurnal Keuangan dan Perbankan Jurnal Kendali Akuntansi JAKBS Agroista: Jurnal Agroteknologi Aspirasi : Publikasi Hasil Pengabdian dan Kegiatan Masyarakat Al-Tarbiyah: Jurnal Ilmu Pendidikan Islam Jurnal Ilmu Komputer dan Sistem Informasi Molang: Journal Islamic Education ABDIMAS KOSALA : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Jurnal Pajak dan Analisis Ekonomi Syariah International Journal of Economics, Management and Accounting International Journal of Mechanical, Electrical and Civil Engineering
Claim Missing Document
Check
Articles

KINERJA TEKNOLOGI MESIN PENGOLAHAN SAGU SKALA KECIL DI KABUPATEN SUPIORI, PROVINSI PAPUA Darma -; Budi Santoso; Reniana -; Moh Arif Arbianto
Jurnal Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian Vol 23, No 2 (2020): Juli 2020
Publisher : Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/jpptp.v23n2.2020.p%p

Abstract

Performance of Small-Scale Sago Processing Machinery in Supiori Regency, Papua Province. Papua is one of the largest sago producing regions in Indonesia with a potential sago area of 4.7 million ha. The production and utilization of sago starch in Papua is still very low compared to its potential, so that millions of tons of starch in sago stems have not been used. Increasing sago starch production can be done by transforming traditional processing methods to mechanical processing methods at the farm level. The objective of this study was to identify the utilization of small-scale sago processing machinery innovation in Supiori District, Papua Province. In this research it was applied small-scale sago starch processing machine consisting of sago rasping machine and starch extraction machine, both made by agroindustry workshop of Agricultural Technology Faculty, Papua University. Study results showed that application of the processing machinery was able to increase processing capacity 6 times higher than traditional method. The processing capacity was one trunk per day or equivalent to starch production 324 kg of wet sago starch per day. The machines worked properly with high performace. The performance of the machines applied were (a) rasping capacity 1,065 kg/hour, (b) extraction capacity 561.24 kg/hour, (c) starch percentage 39.16 % (d) starch loss in waste 1.80 % as well as (e) fuel consumption 1.46 litre/hour and 0.95 litre per hour for rasping machine and extraction machine respectively.Keywords: sagu, processing, machinery, small scale, technology performanceABSTRAK Papua merupakan salah satu daerah penghasil sagu terbesar di Indonesia dengan potensi areal sagu mencapai 4,7 juta ha. Produksi dan pemanfaatan pati sagu di Papua masih sangat rendah dibandingkan dengan potensinya, sehingga banyak jutaan ton pati dalam batang sagu belum digunakan. Peningkatan produksi pati sagu dapat dilakukan dengan mengubah metode pengolahan tradisional ke metode pengolahan secara mekanis di tingkat petani. Penelitian bertujuan mengidentifikasi pemanfaatan inovasi mesin pengolahan sagu skala kecil di petani Kabupaten Supiori, Provinsi Papua.  Pada penelitian ini telah diaplikasikan mesin pengolahan sagu skala kecil terdiri dari mesin pemarut sagu dan mesin ekstraksi pati sagu hasil produksi bengkel permesinan agroindustri, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Papua. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi mesin pengolahan skala kecil yang digunakan dapat meningkatkan kapasitas pengolahan 6 kali lipat dibandingkan dengan metode pengolahan tradisional. Kapasitas pengolahan adalah 1 pohon per hari atau setara dengan produksi pati basah 324 kg per hari.  Mesin yang diaplikasikan berfungsi baik dengan kinerja tinggi. Kinerja tersebut ditunjukkan oleh hal-hal berikut (a) Kapasitas pemarutan 1.065 kg/jam, (b) Kapasitas ekstraksi 561,24 kg/jam, (c) Rendemen pati basah 39,16 % (d) Persentase kehilangan pati terikut ke ampas 1,80 % dan (e) Konsumsi bahan bakar untuk mesin pemarut 1,46 liter/jam dan mesin ekstraksi 0,95 liter/jam.Kata kunci: sagu, pengolahan, mesin, skala kecil, kinerja teknologi
PENAMPILAN TANAMAN KONSERVASI EX-SITU EBONI (Diospyros celebica Bakh.) Budi Santoso; Chairil Anwar
BERITA BIOLOGI Vol 6, No 2 (2002)
Publisher : Research Center for Biology-Indonesian Institute of Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14203/beritabiologi.v6i2.1506

Abstract

Kegiatan konservasi ex-situ dilaksanakan sejak tahun 1996.Materi konservasi berasal dari 7 tempat asal (Karaenta, Barru, Duapitue,Kaluku, Malili dan Maleali) dengan rancangan penanaman menggunakan rancangan acak lengkap berblok.Hasil pengamatan pada umur 3 tahun di antara tanaman eboni yang berasal dari berbagai tempat asal, tidak cukup bukti untuk mendeteksi adanya keragaman antara tempat asal untuk parameter persentase tumbuhan.Sedang untuk pertumbuhan tinggi dan diameter keragaman antara tempat tumbuh nampak jelas dan ada kecenderungan tempat asal yang lebih tinggi (dpi) menunjukkan lebih baik.Ruas tanaman eboni berbeda nyata di antara tempat asal, yang berarti ada indikasi faktor genetika memberikan konstribusi cukup besar terhadap munculnya keragaman jumlah ruas.
DAMPAK KANDUNGAN TIMBAL (Pb) DALAM UDARA TERHADAP KECERDASAN ANAK SEKOLAH DASAR Fine Reffiane; Mohammad Nur Arifin; Budi Santoso
Malih Peddas (Majalah Ilmiah Pendidikan Dasar) Vol 1, No 2 (2011): MALIH PEDDAS
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/malihpeddas.v1i2.305

Abstract

Salah satunya dampak aktivitas transportasi adalah terjadinya pencemaran udara, yaitu terjadinya emisi gas buang yaitu Timbal (Pb) merupakan logam berat yang bersifat toksin yang mempengaruhi lingkungan dan kesehatan manusia dan bersifat akumulatif.Penelitian ini bertujuan mengkaji kadar Pb di Udara di berbagai lokasi yang mempunyai tingkat kepadatan lalu lintas tinggi danmengontrol/mengendalikan kadar Timbal (Pb) udara di berbagai lokasi ruas jalan yang mempunyai tingkat kepadatan lalu lintas kendaraan tinggi terhadap dampak kecerdasan anak.Penelitian dilakukan dengan mengambil sampel pada waktu padat lalu lintas yaitu hari kerja dan masih pada musim kemarau. Sampel diambil pada 4 (empat) lokasi yang padat lalu lintas dan 1 (satu) lokasi yang tidak padat lalu lintas, kemudian di analisis laboratorium, dimana metode pengambilan sampel dilapangan dengan gravimetri dan analisis spektrofotometri.Berdasarkan hasil penelitian kadarTimbal (Pb) tertinggi di perempatan padat kendaraan sebesar 2,41 ?é?Ág/Nm3 dan terendah 0,86 ?é?Ág/Nm3, dengan melihat hasil data ada kecenderungan bahwa semakin padat kepadatan kendaraan yang menggunakan bahan bakar bensin kadar Pb dalam udara juga meningkat, sehingga kecenderungan pengaruh kadar pencemaran Timbal (Pb) terhadap kesehatan meningkat.
THE EFFECT OF CHEWING GUM ON IMPROVING THE INTESTINE PERISTALTIC AMONG POST CESAREAN SECTIO PATIENTS AT HOSPITAL OF KENDARI CITY Andi Herman; Budi Santoso; Esty Yunitasari
International Journal of Nursing and Health Services (IJNHS) Vol. 2 No. 3 (2019): International Journal of Nursing and Health Services (IJHNS)
Publisher : Alta Dharma Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (230.272 KB) | DOI: 10.35654/ijnhs.v2i3.129

Abstract

Cesarean section is a surgical intervention that most significantly affects the central nervous system and slows down bowel movements post section Caesarea. Intestinal function in women undergoing section caesarian surgery is essential, starting early. The study aimed at examining the effect of chewing gum on increasing the intestinal peristalsis in post-cesarean section. This study used a quasi-experimental, pre, and post with a control group was applied in this study. Seventy-two samples were recruited using a non-probability sampling such as consecutive sampling. CG was given to the intervention group 3 times, per 3 hours for 5 minutes with a frequency of chewing 30 times. Data analysis was performed and presented in descriptive statistics, and significant findings were computed using the paired t-test. The results showed that the mean Intestine Peristaltic intervention group increases from 11,47+1,647 to 16,61+2,487 after the intervention. Meanwhile, in the control group, the mean Intestine Peristaltic level slightly increases from 11,31+1,470 to 14,22+1,290. The t-test obtained a p-value of 0.000, indicating that there were significant differences in the increase Intestine Peristaltic between the intervention and the control group. Chewing gum can increase intestinal peristalsis in cesarean section patients. Based on the findings, The nurse profession can use chewing gum to become one of the nursing independent interventions because easy. Keywords: cesarean section, peristaltic, chewing gum.
KAJIAN KUAT LEKAT TULANGAN BAMBU ORI TAKIKAN BENTUK "V" DENGAN JARAK ANTAR TAKIKAN 2 CM DAN 3 CM PADA BETON Budi Santoso; Agus Setiya Budi; Purnawan Gunawan
Matriks Teknik Sipil Vol 2, No 3 (2014): September 2014
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (377.335 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v2i3.37412

Abstract

Tulangan baja adalah bahan bangunan yang tidak dapat diperbaharui. Bahan dasar pembuatan baja (biji besi) juga semakin terbatas dan tidak mungkin ditingkatkan produksinya. Bambu dipilih sebagai alternatif pengganti karena merupakan hasil alam yang murah, mudah ditanam, pertumbuhan cepat, dapat mereduksi efek global warming serta memiliki kuat tarik sangat tinggi yang dapat dipersaingkan dengan baja. Salah satu hal yang terpenting dalam beton bertulang adalah adanya kelekatan antara tulangan yang digunakan dengan beton sehingga beton tidak mengalami selip. Tulangan bambu bertakikan dapat mengurangi pengaruh penyusutan atau pengembangan karena kandungan air dengan adanya bagian saling mengunci antara permukaan tulangan dan beton. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen laboratorium yang dilakukan di Laboratorium Mesin dan Struktur Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta. Benda uji yang digunakan dalam penelitian ini beton silinder dengan diameter 150 mm dan tinggi 300 mm. Tulangan bambu yang digunakan adalah bambu ori takikan V dengan dimensi lebar 20 mm dan tebal 5,2 mm. Sebagai pembanding tulangan baja polos dengan diameter 8 mm. Tulangan ditanam pada pusat beton silinder sedalam 150 mm. Dari hasil pengujian diperoleh nilai kuat lekat rerata beton dengan tulangan bambu ori bernodia jarak 3 cm adalah 0,1092 MPa dan bambu ori bernodia jarak 2 cm adalah 0,1254 MPa. Nilai kuat lekat rerata beton dengan tulangan bambu ori tanpa nodia jarak 3 cm adalah 0,0412 MPa dan bambu ori tanpa nodia jarak 2 cm adalah 0,0571 MPa. Nilai kuat lekat tulangan baja polos diameter 8 mm adalah 0,2782 MPa. Dari data diatas dapat ditarik kesimpulan nilai kuat lekat rerata beton dengan tulangan bambu ori 3,3427 kali dari nilai kuat lekat tulangan baja polos diameter 8 mm..
Pemberdayaan Lahan Podsolik Merah Kuning dengan Tanaman Rosela (Hibiscus sabdariffa L.) di Kalimantan Selatan BUDI SANTOSO
Perspektif Vol 5, No 1 (2006): Juni 2006
Publisher : Puslitbang Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (260.771 KB) | DOI: 10.21082/p.v5n1.2006.%p

Abstract

ABSTRAKRosela  (Hibiscus  sabdariffa  L)  merupakan  tanaman penghasil serat alam yang dapat digunakan sebagai bahan baku kertas (pulp) berkualitas. Pengembangan rosela   di   lahan   podsolik   merah   kuning (PMK) memberikan harapan yang menjanjikan. Permasalahan yang dihadapi di lahan PMK sangat komplek, terutama mengenai tingkat kesuburan tanahnya. Perbaikan lahan melalui penambahan kapur dan   bahan   organik   serta   pemakaian galur-galur introduksi rosela yang tahan terhadap deraan lingkungan di lahan PMK merupakan langkah yang sesuai   untuk  mengatasi   masalah  tersebut.   Kapur (CaCO3)  yang  berasal  dari  kapur  pertanian  dapat meningkatkan pH, menetralisir pengaruh Al dan Fe serta menaikkan nilai basa dalam tanah. Dosis kapur di lahan  PMK  Kalimantan  Selatan  cukup 1,5  ton/ha. Disamping itu khasiat kapur pertanian mempunyai daya susul/residu dari tahun kedua sampai dengan tahun  ketiga.  Bahan  organik  yang  bersumber  dari blotong dan kotoran unggas memiliki kemampuan yang sama dengan CaCO3 walaupun sifatnya agak lamban.   Keistimewaan   bahan   organik dapat memperbaiki sifat kimia tanah, akibat dari aktivitas mikroorganisme. Penggunaan bahan organik untuk memperbaiki sifat kimia lahan PMK diperlukan sekitar 3 - 5 ton/ha.  Disamping itu, galur-galur introduksi rosela yang tahan terhadap keracunan Al dan Fe di lahan PMK yaitu Hs 53a, Thay 146-H dan CPI 115357. Tingkat produksi serat kering rosela di lahan PMK setelah diperbaiki kondisinya berubah dari 1 ton/ha Menjadi 2,649-2,870 ton/ha. Disamping itu, penerapan pola tumpang sari rosela +  jagung akan meningkatkan pendapatan petani dari Rp 5.400.000 menjadi Rp 7.858.000 atau sebanyak Rp 2.458.000/ha. Hasil  studi  yang  telah  dilaksanakan  menunjukkan bahwa pemberdayaan lahan podsolik merah kuning melalui   pengembangan   tanaman   rosela,   disertai dengan   perbaikan   sifat-sifat   kimia   tanah   dan penerapan pola tanam tumpang sari, rosela + jagung akan  mampu  memperbaiki  pendapatan  petani  di Kalimantan Selatan.Kata  kunci:  Rosela,  Hibiscus  sabdariffa  L.,  podsolik merah kuning, perbaikan lahan, produksi, Kalimantan Selatan  ABSTRACTDevelopment of Yellow Red Podzolic Land for Roselle Plantation in South KalimantanRoselle (Hibiscus sabdariffa L.) is a fiber crop that can produce raw material for paper industry (pulp). The development of roselle in yellow red podzolic land is potential.  However,  the  problems  in  yellow  red podsolic land is also complicated, particularly the soil infertility. Soil improvement through application of lime (CaCO3),  organic  materials,  and  utilization  of roselle promising lines which are resistant to YRP soil are good to solve the problems. The lime (CaCO3) derived from agriculture lime can increase soil pH, netralizer Al and Fe, and increase basa value of the soil. The dosage of lime for YRP soil in South Kalimantan is 1.5 tons/ha. Besides, the lime has residual effect for three years. The organic material which are derived from blotong and chicken manure have the same effect with that of CaCO3 but slower. The advantage of organic material is they improve. The soil chemical characteristics,  as  the  results  from  microorganism activities. It needs 3-5 tons organic materials per ha to improve the soil chemical characteristics. The roselle promising lines which are resistant to Al and Fe are Hs  53a, Thay 146-H, and CPI 115 357. The production of dry  fiber  in  the  YRP  soil  after  the  condition  is improved increased from 1 ton/ha up to 2.65-2.87 tons/ha.  Beside,  intercropping  roselle  with  maize increased farmers’ income from Rp 5,400,000 to Rp 7,858,000 or Rp 2,458,000/ha. The results of the studies that have been conducted showed that the utilization of YRP soil for roselle platnation implemented with the improvement    of    soil    chemical    characteristics, intercropping roselle and maize can increase farmes’ income in South Kalimantan.Key word: Roselle, Hibiscus sabdariffa L., Yellow Red Podzolic,  soil  improvement,  production, South Kalimantan.
Peluang Pengembangan Agave Sebagai Sumber Serat Alam BUDI SANTOSO
Perspektif Vol 8, No 2 (2009): Desember 2009
Publisher : Puslitbang Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/p.v8n2.2009.%p

Abstract

ABSTRAKAgave   merupakan   tanaman   penghasil   serat  alam potensial   dengan   keunggulan   serat   kuat,   tahan terhadap kadar garam tinggi, dapat diperbaharui dan ramah   lingkungan.   Serat   alam   agave   banyak dimanfaatkan   antara   lain   dalam   industri   rumah tangga, bahan interior mobil dan tali-temali. Produksi serat agave dunia pernah mencapai 300.000 ton yang dihasilkan dari Brazil, China, Kenya, Tanzania, Mada-gaskar,  Indonesia  dan  Thailand.  Agave  masuk  di Indonesia pada awal abad ke-19, yaitu sebelum perang dunia ke II.  Pada tahun 1939, salah satu perkebunan besar di Indonesia telah menanam agave seluas 10.000 hektar dengan produksi serat sebesar 23.000 ton, dan Indonesia pernah menghasilkan serat agave sebanyak 80.000 ton. Namun, dalam perkembangan selanjutnya pertanaman agave  semakin menurun.    Pada  tahun 2007 kebutuhan serat agave internasional 319.000 ton, namun produksi serat hanya mencapai 281.800 ton sehingga masih kekurangan pasokan sebanyak 37.200 ton.  Kebutuhan serat agave dalam  negeri periode 2006-2009 mencapai 1.982 ton/tahun; sebagian besar, yaitu 1.340 ton dipasok dari luar negeri, sisanya 642 ton diperoleh dari dalam negeri.  Rendahnya harga serat    agave    merupakan    salah    satu    kendala pengembangan  di  dalam  negeri; harga  serat agave dalam   negeri   hanya   Rp. 5.000,-/kg   dibandingkan dengan harga serat impor mencapai Rp. 9.000,-/kg. Input teknologi untuk mengembangkan industri serat agave sebenarnya sudah cukup memadai dan apabila tanaman  ini  diusahakan  dengan  asupan  teknologi yang   ada   maka   usahatani   agave memberikan keuntungan yang cukup signifikan dengan B/C ratio 1,29.  Dengan demikian pengembangan tanaman agave di dalam negeri masih prospektif, terutama di daerah yang secara tradisional sudah mengembangkan agave, seperti  di  Jawa  Timur  yang  memiliki    agroklimat, kesuburan tanah dan jenis tanah yang sesuai, seperti di Kabupaten Pamekasan, Sumenep, Sampang, Banyu-wangi,  Jember,  Lumajang,  Malang,  Blitar,  Tulung-agung, Trenggalek, Pacitan, Ngawi, Tuban, Bojonegoro dan Lamongan.Kata kunci: Agave cantala, A. sisalana, serat alam, lahan batu kapur, industri kelengkapan mobil.ABSTRACT Prospect of Agave Development as A Source of Natural FiberAgave is a prospective natural fiber-producing crop with superior fiber strength, resistant to high salinity, can   be   renewable,   and   environmentally   friendly. Agave natural fiber is widely used among others in household industry, interior materials and rigging. The world production of agave fiber had reached 300,000 tons  produced  by  Brazil,  China,  Kenya,  Tanzania, Madagaskar, Indonesia, and Thailand.  Agave was first introduced to Indonesia in the early 19th century that is before the World War II.  In 1939, one of the big estates in Indonesia planted 10,000 acres of agave with fiber production of 23,000 tons, and Indonesia had produced agave fiber as much as 80,000 tons. However, in the further  development  the  cultivation  of  agave  was declined. In 2007, the international demand of agave fiber   was            319,000   tons;   nevertheless,   the   fiber production  was  only  reached  281,800  tons,  so  still shortages of 37,200 tons.  In 2006-2009, the domestic demand of agave fiber reached 1,982 tons/year; most of 1,340 tons were supplied from abroad, the rest (642 tons)  was  supplied  from  the  country.  One  of  the constraints in the national development of agave fiber was the low of price. The domestic price of agave fiber was only Rp. 5,000/kg compared to the price of fiber import (Rp. 9, 000,-/kg). In fact, technological input to improve  the  fiber  industry  of  agave  was  quite sufficient,  if  this  crop  is  cultivated  with  existing technology  input;  thus,  the  agave  farming  system provides significant benefit with the B/C ratio of 1:29. Hence,  the  domestic  development  of  agave  is  still prospective especially in areas that traditionally had developed agave as in East Java that has suitable agro-climate,   soil   fertility,   and   soil   type   such   as   in Pamekasan, Sumenep, Sampang, Banyuwangi, Jember, Lumajang, Malang, Blitar, Tulungagung, Trenggalek, Pacitan, Ngawi, Tuban, Bojonegoro, and Lamongan districts.Key word: Agave cantala, A. sisalana, natural fiber, lime  stones area, car assesories industries.
KAJIAN KUAT LEKAT TULANGAN BAMBU ORI TAKIKAN BENTUK "V" DENGAN JARAK ANTAR TAKIKAN 2 CM DAN 3 CM PADA BETON Budi Santoso; Agus Setiya Budi; Purnawan Gunawan
Matriks Teknik Sipil Vol 2, No 4 (2014): Desember 2014
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (382.911 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v2i4.37383

Abstract

Tulangan baja adalah bahan bangunan yang tidak dapat diperbaharui. Bahan dasar pembuatan baja (biji besi) juga semakin terbatas dan tidak mungkin ditingkatkan produksinya. Bambu dipilih sebagai alternatif pengganti karena merupakan hasil alam yang murah, mudah ditanam, pertumbuhan cepat, dapat mereduksi efek global warming serta memiliki kuat tarik sangat tinggi yang dapat dipersaingkan dengan baja. Salah satu hal yang terpenting dalam beton bertulang adalah adanya kelekatan antara tulangan yang digunakan dengan beton sehingga beton tidak mengalami selip. Tulangan bambu bertakikan dapat mengurangi pengaruh penyusutan atau pengembangan karena kandungan air dengan adanya bagian saling mengunci antara permukaan tulangan dan beton. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen laboratorium yang dilakukan di Laboratorium Mesin dan Struktur Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta. Benda uji yang digunakan dalam penelitian ini beton silinder dengan diameter 150 mm dan tinggi 300 mm. Tulangan bambu yang digunakan adalah bambu ori takikan V dengan dimensi lebar 20 mm dan tebal 5,2 mm. Sebagai pembanding tulangan baja polos dengan diameter 8 mm. Tulangan ditanam pada pusat beton silinder sedalam 150 mm. Dari hasil pengujian diperoleh nilai kuat lekat rerata beton dengan tulangan bambu ori bernodia jarak 3 cm adalah 0,1092 MPa dan bambu ori bernodia jarak 2 cm adalah 0,1254 MPa. Nilai kuat lekat rerata beton dengan tulangan bambu ori tanpa nodia jarak 3 cm adalah 0,0412 MPa dan bambu ori tanpa nodia jarak 2 cm adalah 0,0571 MPa. Nilai kuat lekat tulangan baja polos diameter 8 mm adalah 0,2782 MPa. Dari data diatas dapat ditarik kesimpulan nilai kuat lekat rerata beton dengan tulangan bambu ori 3,3427 kali dari nilai kuat lekat tulangan baja polos diameter 8 mm..
Implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) Dalam Rangka Menguatkan Reformasi Birokrasi PPPPTK TK DAN PLB Dearni Dewi Hasiany; Eeng Ahman; Suwatno Suwatno; Budi Santoso
APTISI Transactions on Management (ATM) Vol 5 No 1 (2021): ATM (APTISI Transactions on Management: January)
Publisher : Pandawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33050/atm.v5i1.1479

Abstract

The aim of this study is to findings to prove significance value of the implementation of SAKIP that occurred in PPPPTK TK and PLB Bandung. And urgency to mainstream bureaucratic reform at the work unit level needs to be supported by all the pillars of the embodiment of good governance, including the evaluation of bureaucratic reforms that are evaluative in measuring the implementation of the Government Agencies Performance Accountability System (SAKIP), especially in PPPPTK TK and PLB Bandung. As a form of the strategic plan of an accountable work unit, PPPPTK TK and PLB Bandung need to evaluate the extent to which this has been implemented. Novelty : Different form previous research that conducted the research with independent variables, this research analysing descriptively for led and findings to prove the significance value and direct influences each indicators of the implementation of SAKIP. Research Methods : This research was carried out through participation with 115 people or 89.1% of the population who were willing to participate through filling out online questionnaires due to the Covid-19 pandemic on Google form and analyzed through a semantic differential scale. using two models, descriptive analysis and Structural Equation Model (SEM) using SmartPLS software. Finding/Results : The result of this study shows that the SAKIP implementation variable in HR PPPPTK TK and PLB Bandung was influenced by the influence of Performance planning (32.4%), Performance data management (10.6%), Performance reporting. (15.3%), Performance measurement (13.4%), review of performance reports (13.4%) and Performance evaluation (10.6%) of SAKIP implementation in PPPPTK TK and PLB Bandung. Conclusion : Based on these findings, it can be concluded that performance planning is the dominant factor affecting SAKIP implementation in PPPPTK TK and PLB Bandung. Performance planning is one of the indicators that has the most significant effect in improving SAKIP implementation. The better the role of performance planning, the more SAKIP implementation will be in the PPPPTK TK and PLB Bandung.
Penambahan Sayuran Bayam pada Pengolahan Stik Berbasis Tepung Mocaf dan Tepung Terigu Budi Santoso; Herfriyanti Ronasari; Parwiyanti Parwiyanti; Hermanto Hermanto
Seminar Nasional Lahan Suboptimal 2020: Prosiding Seminar Nasional Lahan Suboptimal ke-8 “Komoditas Sumber Pangan untuk Meningkatkan K
Publisher : Pusat Unggulan Riset Pengembangan Lahan Suboptimal (PUR-PLSO) Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Santoso B, Ronasari H, Parwiyanti P, Hermanto H.  2020. Addition of Spinach in Proccesing Stick Base on Cassava Flour Modification and Wheat Flour, In: Herlinda S et al. (Eds.),  Prosiding Seminar Nasional Lahan Suboptimal ke-8 Tahun 2020, Palembang 20 Oktober 2020. pp. xx. Palembang: Penerbit & Percetakan Universitas Sriwijaya (UNSRI).Research objective was to study physical and chemical characteristics stick base on pureed spinach and combination of cassava flour modification and wheat flour. Experimental research used non factorial block randomized design with two treatments.  The treatment were pureed spinach and combination of cassava flour modification and wheat flour ratio A=0:100%; B=10:90%; C=20:80%; D=30:70%, and E=40:60%, respectively.  Observed parameters were color (lightness, coma, and hue), texture, water content, carotene total, and fiber content.  The result showed that pureed spinach and combination of cassava flour modification and wheat flour ration had significantly effected on color, texture, water content, carotene total, and fiber content.  Physical and chemical characteristic of stick were lightness 35,15-55,30%, croma 12,28-23,23%, hue 96,83-176,85%, texture 796,23-1278%, water content 1,64-7,57%, fiber content 0,39-1,48%, and carotene total 13,51-56,36%.
Co-Authors . Parwiyanti 12.520.20.206 Shinta Ratnawati, 12.520.20.206 Aam Rachmat Mulyana Abdollah Abdollah Abdul Azis Bagis Abdul Aziz Bagis Abdul Multi ABDUL RACHMAD BUDIONO Ade Sobandi Ade Sobandi, Ade Ade Sutrisna Aditya Muhammad Nur Ady Rendra Bachtiar Afi Rachmat Slamet Agung Wahyu Handaru Agus Hidayat AGUS RIYANTO Agus Setiya Budi Agus Sulistyono Agus Wijaya Agustinus Budi Santoso Ahmad Fauzi Ahmad Mustafa AHMADI Aji Sukarno Aldila Din Pangawikan Ambo Tang Amiral Emeraldo Zahari Andi Hallang Lewa Andi Hallang Lewa Andi Herman Anggi Pasca Arnu Annisa Nur Fitriyana Aqsyari, Rizki Ardi Nuryadi Ari Prasetyo Ariel Sabella Siva Shan Arif Ardiansyah Aris Eddy Sarwono Arnan Jinawi Arnes Sembiring Arwan Bin Laeto Asep Jajang K Ash Shiddiq, Muhammad Abdurahman Asnani Asnani Astiyani Lestari Aswin Fitriansyah Ayu Rahayu Ayu Rahayu A`im Matun Nadhiroh Bachtiar Marbun Bambang, Bambang Hermanto, M.Cs Bang Rozali Basuni Hamzah Bayu Aryanto Betti Yuniasih Chairil Anwar Daniel Saputra Darma - Dearni Dewi Hasiany Desy Khoirun Nisa Dewi Saptantinah PA Dian Nurul Huda Dikdik Japar Sidik Dila Annisa Dimas A. Prasetiyo Dimas Prayitno Rivai Dita Hendriani Dominicus Danardono Edwin Zusrony Eeng Ahman, Eeng eka yati, Sri Ekaning Setyarini Eko Siswanto Eko Sugeng Supriyanto Endah Setyaningrum Endang Lestari Hastuti Endi Ruhaendi Enna Aslina Erna Yusnina Eka Putri Esti Yunitasari Faisal Danu Tuheteru Faisol Faisol Fine Reffiane Fitra Syawal Harahap Gatot Priyanto Giri Susanto Hamzah Hanif Nur Widhiyanti Hari Basuki Notobroto Harsito, Catur HARYONO Hasnia Arami Hendra Dwi Kurniawan Hendri Rahmayani Asri Hendri Winata, Hendri Herawati Herawati Herfriyanti Ronasari Heri Syahrian Hermanto Hermanto Heru Santoso Wahito Nugroho Husna I Nyoman Nugraha Ardana Putra I Putu Buda Yasa Idayanti, Rahma Wulan Ike Alfiyani Imam_Mahdilawa Mahdilawa Indaryanti Indaryanti Isha Wijayanti Istini Istini Izza Ulumuddin Ahmad Asshofi Jumadi Jumadi Ketut Surasni Khairul Rizal Khusnul Prasetyo Komsi Koranti Kurjono . Kurjono Kurjono Kurnia Islamia Kusumawardani, Emi La Sara Larasta Shabillia Lilik Handajani Liyya Hernawati Lukman Hakim M. Imam Mahdilawa M. Naely Azhad M. Zahran Gibran Maragustam Siregar Marsofiyati Marsofiyati Masbah R.T. Siregar Maulana Tri Andhani Meidy Putra Hermanda Meike Meilan Lisangan Meta Arief Moh Arif Arbianto Mohamad Haris Septian MOHAMMAD NUR ARIFIN Monica Sonia Indri Pradipta MT Safirin Muhamad Ridwan Muhammad Akbar Rausyan Fikri Muhammad Nur Alamsyah Muhammad Ridwan Muhammad Thohri MUHAMMAD YUSUF Muharrir Muharrir Nadia Ade Lutfiana Nadia Ade Luthfiana Nailah Amaliya Nairul Ulfa Putri Ahmy Naslina Alimina Nenik Diah Hartanti nFN Hermanto Ni Larasati Kartika Sari Noviawan Rasyid Ohorella Nur Aida Arifah Nur Fitriah Nursaidah Nursaidah Nursalam Nursanty Nursanty Nurul Qomariah Paramita Paraningtyas Pipiet Furisari Priyadi Hartoko Puji Hartoyo Purnawan Gunawan Rachmi Sulistyarini Rafsi Azzam Hibatullah Albar Rahayu, Emik Rahayugo Rahayugo Rahman, Sayuti Rahmanti Asmarani Raymundus Lullus Lambang Govinda Hidajat Rendy Adhi Rachmanto Reniana, Reniana Reza Fahlevi Richard Martin Rifka Triyanto Rina Adelia Rina Anggriana Rina Puspita Rindit Pambayun Rini Bikarindrasari Rinie Arifianti Rio Kayisa Riska Hediya Putri Robby Pramono Saiful Romadon Sambas Ali Muhidin, Sambas Ali Simon Fuad Sonda SITI AMINAH Siti Rusdiana Puspa Dewi Sjafrudin Redjab Soleman Karayopi Sri Agustini Sri Oemiati Sri Widodo Suhariningsih , Suhariningsih Suhatno Surasni Sutrisno Sutrisno Suwatno Suwatno Syahril Abd. Raup Syaiful Iqbal Syamsul Arifin Tandri B. Tejasyahputra Taxwim Taxwim Teguh Triyono Thalia Aisyah Zahrani Tri Adi Nugroho Tri Mulyani W Tri Oktaria Tri Sumarsono Triono, Mukhlas Triyanto Triyanto Try Hikmawan Tuti Andriani Tuti Binastuti Ujan Satrio Vitria Puspita Rahadi Wartariyus Wellem H. Muskita Widarko, Agus Widjiati Widya Lestari Wijananto Wijananto Wijaya, Muhammad Askha Rafliansyach Windhu Purnomo Winnugroho Wiratman, Manfaluthy Hakim, Tiara Aninditha, Aru W. Sudoyo, Joedo Prihartono Wiranto Budi Santoso Yenny Puspitasari Yenny Sugiarti Yetti Supriyati Yosephine Laura Raynardia Esti Nugrahini Yovita Prabawati Yovita Prabawati Tirta Dharma Yudin Citriadin Yunanto Yunanto Yunita Dian Eka Sari Yureana Wijayanti Yusuf Hartono Zulfikar Mahmud