Claim Missing Document
Check
Articles

PERANAN HEMAGLUTININ Staphylococcus aureus DALAM PROSES ADHESI PADA SEL EPITEL AMBING SAPI PERAH Mahdi Abrar; I Wayan Teguh Wibawan; Bambang Pontjo Priosoeryanto; Mirnawati Soedarwanto; Fachriyan Hasymi Pasaribu
Jurnal Kedokteran Hewan Vol 7, No 1 (2013): March
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (352.365 KB) | DOI: 10.21157/j.ked.hewan.v7i1.564

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah mengetahui kemampuan hemaglutinin pada Staphylococcus aureus (S. aureus) dalam proses adhesi. Uji adhesi pada sel epitel ambing dilakukan dengan menggunakan metode Velentine-Weiggand. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa S. aureus yang memiliki hemaglutinin menunjukkan kemampuan adhesi yang jauh lebih baik (±380 bakteri/20 sel) dibandingkan dengan yang tidak memiliki hemaglutinin (±56 bakteri/20 sel).
Efektivitas Injeksi Intra-Artikular Sekretom Sel Punca Jaringan Adiposa terhadap Regenerasi Tulang Rawan pada Osteoartritis Sendi Lutut: Penelitian pada Domba Andri Lubis; Andra Hendriarto; Bambang Pontjo Priosoeryanto; Tri Isyani Tungga Dewi; Ziad Alaztha; Anissa Canintika
eJournal Kedokteran Indonesia Vol. 11 No. 2 - Agustus 2023
Publisher : Faculty of Medicine Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23886/ejki.11.386.109-17

Abstract

Saat ini tidak terdapat terapi efektif untuk mencegah osteoartritis lutut. Sel punca mesenkimal (SPM) telah mendapat banyak perhatian karena kapasitas regeneratifnya.Namun, penggunaan SPM berkaitan dengan berbagai kekurangan seperti biaya yang besar, sulitnya penanganan dan manufaktur sel, serta prosedur pengambilan yang invasif.  SPM memperbaiki osteoartritis lutut melalui aksi parakrin faktor pertumbuhan dan sitokin yang disekresi oleh SPM yang  disebut sekretom. Penelitian ini bertujuan untuk menguji efektivitas pemberian injeksi intra-artikular sekretom sel punca jaringan adiposa terhadap regenerasi tulang rawan pada osteoarthritis sendi lutut menggunakan metode post-test only control group experimental di Rumah Sakit Hewan Pendidikan Fakultas Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor pada bulan Juli hingga Oktober 2019. Sebanyak 15 domba dibagi menjadi tiga kelompok. Kelompok pertama mendapat sekretom SPM jaringan adiposa, kelompok kedua mendapat asam hyaluronat (AH), dan kelompok ketiga mendapat sekretom danAH.  Empat minggu setelah injeksi, seluruh domba dikorbankan. Lutut dari ketiga kelompok dibandingkan secara makroskopik dan mikroskopik menggunakan skor OARSI. Dalam 4 minggu setelah injeksi, terdapat fibrosis pada kelompok sekretom dan AH yang tidak terdapat di kelompok lainnya. Skor osteofit pada kelompok sekretom lebih rendah dibandingkan kelompok lainnya (p=0,031). Skor osteofit secara bermakna lebih rendah pada model domba yang diinjeksi sekretom asal SPM jaringan adiposa. Tidak terdapat perbedaan bermakna pada parameter lainnya, baik makroskopik mikroskopik, 4 minggu setelah injeksi.
ISOLASI DAN KARAKTERISASI HEMAGLUTININ Staphylococcus aureus PENYEBAB MASTITIS SUBKLINIS PADA SAPI PERAH Mahdi Abrar; I Wayan Teguh Wibawan; Bambang Pontjo Priosoeryanto; Mirnawati Soedarwanto; Fachriyan Hasymi Pasaribu
Jurnal Kedokteran Hewan Vol 6, No 1 (2012): March
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21157/j.ked.hewan.v6i1.347

Abstract

Dalam penelitian ini isolasi dan karakterisasi hemaglutinin Staphylococcus aureus dilakukan dengan teknik afinitas kromatograf Karakterisasi hemaglutinin yang dihasilkan dilajutkan dengan teknik elektroforesis menggunakan metode sodium dodecyl sulphate gel electrophoresis (SDS-PAGE) dan dilanjutkan untuk melihat pengaruh suhu dan enzim terhadap aktivitas hemaglutinin. Hasil penelitia menunjukkan bahwa komponen hemaglutinin Staphylococcus aureus yang telah diisolasi memiliki berat molekul 46 kDa. Aktivit Staphylococcus aureus dalam meghemaglutinasi hilang pada pemanasan 60° C dan pengaruh enzim proteolitik. Hasil ini mengindikasika bahwa hemaglutinin Staphylococcus aureus adalah protein.
Goblet Cells Proliferation of Duodenum, Jejunum, and Ileum of Laying Hens Immunized with Protein of Excretory-Secretory of Ascaridia galli Ummu Balqis; Risa Tiuria; Bambang Pontjo Priosoeryanto; Darmawi D
Jurnal Kedokteran Hewan Vol 1, No 2 (2007): September
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21157/j.ked.hewan.v1i2.3129

Abstract

This research was conducted in order to examine the goblet cells proliferation in duodenum, jejunum, and ileum of laying hens due to exposured with protein of excretory/secretory (ES) of Ascaridiagalli adult worm. Thirty heads of laying hens were divided in to two groups. The first group was treated with 4,000 infective larva (L2) of A. galli and the second group was immunized with 380µg of ES andfour hours later was challenged with 4000 L2. All treatments were given orally using stainless steelcanule directly to the oesophagus. Data was taken on the 3, 6, 9, 12, and 15 days post immunization(p.i.). The goblet cells were determined by Periodic Acid Schiff (PAS) staining. The result showed that immunization was able to increased goblet cells proliferation significantly at 12 and 15 day p.i. on theduodenum, and at 9, 12, and 15 day p.i. on the jejunum, but goblet cells proliferation did notsignificantly on the ileum. From this result we suggested that ES would beneficial in the strengthen thehost’s defence mechanisms in the intestinal mucosa.Keywords: Ascaridia galli, excretory/secretory, goblet cells
PERANAN HEMAGLUTININ Staphylococcus aureus DALAM PROSES ADHESI PADA SEL EPITEL AMBING SAPI PERAH Mahdi Abrar; I Wayan Teguh Wibawan; Bambang Pontjo Priosoeryanto; Mirnawati Soedarwanto; Fachriyan Hasymi Pasaribu
Jurnal Kedokteran Hewan Vol 7, No 1 (2013): March
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21157/j.ked.hewan.v7i1.564

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah mengetahui kemampuan hemaglutinin pada Staphylococcus aureus (S. aureus) dalam proses adhesi. Uji adhesi pada sel epitel ambing dilakukan dengan menggunakan metode Velentine-Weiggand. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa S. aureus yang memiliki hemaglutinin menunjukkan kemampuan adhesi yang jauh lebih baik (±380 bakteri/20 sel) dibandingkan dengan yang tidak memiliki hemaglutinin (±56 bakteri/20 sel).
Meta-analysis on extraction methods, pharmacological activities, and cultivation techniques of Curcuma xanthorrhiza Roxb. Rahmadansah Rahmadansah; Dyah Sulistyani Rahayu; Fadila Raisyadikara; Bambang Pontjo Priosoeryanto; Waras Nurcholis
Jurnal Agronomi Indonesia (Indonesian Journal of Agronomy) Vol. 51 No. 2 (2023): Jurnal Agronomi Indonesia (Indonesian Journal of Agronomy)
Publisher : Indonesia Society of Agronomy (PERAGI) and Department of Agronomy and Horticulture, Faculty of Agriculture, IPB University, Bogor, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24831/ija.v51i2.44657

Abstract

Javanese turmeric (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) is important for study due to its increasing economic value in many aspects including marker-associated compounds for curcuminoids and xanthorrhizol. This systematic review aimed to summarize and find information about C. xanthorrhiza starting from its pharmacological activity and mechanism as an anticancer, anti-inflammatory, and antioxidant extraction process, and cultivation techniques. The data were obtained from relevant journals in national and international scientific databases PubMed, Scopus, Google Scholar, Web of Science, SINTA, ScienceDirect, and Wiley Online from 2000 to 2023. Results showed that from the perspective of anti-inflammatory pharmacological activities, xanthorrhizol inhibits pain response and inflammatory response. Its antioxidant activity showed a contribution to inhibiting oxidation which also successfully inhibits cancer cell proliferation. The extraction method of xanthorrhizol and curcuminoid compounds with Ultrasonic-Assisted Extraction (UAE) 20-2000 kHz performs better than other methods. C. xanthorrhiza cultivation techniques under shading produce better rhizomes. Based on research on cultivation techniques, extraction methods, and pharmacological activities, C. xanthorrhiza has an important role in the future.
Antiproliferative Potency of God’s Crown Fruit (Phaleria macrocarpa) Extract Against Breast Cancer Cell Hasim Hasim; Yonathan Arderian Mantik; Husnawati Husnawati; Bambang Pontjo Priosoeryanto; Ratna Puspita
Borneo Journal of Pharmacy Vol. 5 No. 4 (2022): Borneo Journal of Pharmacy
Publisher : Institute for Research and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33084/bjop.v5i4.2822

Abstract

Breast cancer is a sickness caused by abnormal cell growth in the breast. Mahkota Dewa fruit or god’s crown fruit products (Phaleria macrocarpa) contain flavonoids, alkaloids, polyphenols, and tannins associated with active compounds. This work directs to influence the potency of P. macrocarpa fruit as an antiproliferative agent against breast cancer cells (MCF-7 cells). The antiproliferative potency of P. macrocarpa fruit was proved by extracting and fractionating P. macrocarpa fruit using maceration. The cytotoxicity of extracts and fractions was determined using Brine Shrimp Lethality Test (BSLT). The antiproliferative potency against MCF-7 cells was tested using the hemacytometer approach. This work demonstrates the crude ethanol extract, n-hexane fraction, ethyl acetate fraction, and water fraction. The LC50 values in crude ethanol extract, n-hexane fraction, ethyl acetate fraction, and water fraction were 13.72 ppm, 147.55 ppm, 405.81 ppm, and 149. 07 ppm severally. Phaleria macrocarpa fruit has shown antiproliferation potency against MCF-7 cells. The maximum part of crude ethanol extract antiproliferative potency (56 ppm) effectively suppressed MCF-7 cell growth by 70. 9% while doxorubicin (100 ppm) by 46. 92%. This work confirms that crude ethanol extract of P. macrocarpa fruit interacts synergistically as an antiproliferative compound against MCF-7 cells.
Palatabilitas Makanan Fungsional yang Mengandung Ekstrak Jintan Hitam (Nigella sativa) pada Kucing Domestik Bulu Pendek (Felis catus) Kusumawati, Nina; Priosoeryanto, Bambang Pontjo; Esfandiari, Anita; Purwono, Rini Madyastuti
Acta VETERINARIA Indonesiana Vol. 12 No. 2 (2024): Juli 2024
Publisher : IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/avi.12.2.133-140

Abstract

Ekstrak tanaman adalah salah satu bahan baku fungsional yang dapat meningkatkan kesehatan dan kekebalan tubuh. Jintan hitam (Nigella sativa) merupakan salah satu tanaman yang dikenal memiliki khasiat imunomodulator. Rasanya yang pahit dan aroma yang khas dapat mempengaruhi tingkat palatabilitas suatu produk jadi. Palatabilitas sangat penting dalam bidang pengembangan produk pada industri makanan hewan kesayangan. Palatabilitas menunjukkan tingkat kesukaan dan penerimaan suatu individu terhadap sebuah produk. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan tingkat palatabilitas makanan fungsional yang mengandung ekstrak jintan hitam pada kucing domestik bulu pendek (Felis catus). Metode two bowl test dengan modifikasi digunakan dalam penelitian ini. Penelitian ini menggunakan kucing domestik bulu pendek, 7 ekor betina steril, 2 ekor jantan steril, umur 1-6 tahun, belum divaksinasi, dan sehat secara klinis. Tiga buah mangkok berisi makanan fungsional yang mengandung ekstrak jintan hitam konsentrasi 89,1 mg, 222,75 mg, dan 445,5 mg ditawarkan secara bersamaan kepada kucing. Evaluasi dilakukan pada pilihan pertama yang dikonsumsi, durasi waktu konsumsi makanan, dan jumlah makanan yang dikonsumsi. Perbedaan yang nyata (p<0,05) ditemukan pada pilihan pertama yang dikonsumsi. Durasi waktu konsumsi dan jumlah makanan yang dikonsumsi tidak menunjukkan perbedaan yang nyata. Berdasarkan keseluruhan pengamatan pada penelitian ini menunjukkan bahwa makanan yang mengandung 222,75 mg ekstrak jintan hitam memberikan palatabilitas terbaik. Hasil penelitian ini akan dijadikan dasar penelitian selanjutnya. Kata kunci: jintan hitam, kucing, makanan, palatabilitas
Sitologi Vagina dan Kadar Estradiol pada Hewan Model Hipoestrogenik Kelinci (Oryctolagus cuniculus) Tungga Dewi, Tri Isyani; Noviana, Deni; Priosoeryanto, Bambang Pontjo; Gunanti
Acta VETERINARIA Indonesiana Vol. 12 No. 1 (2024): Maret 2024
Publisher : IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/avi.12.1.40-46

Abstract

Pembuatan hewan model hipoestrogenik dapat dilakukan melalui tindakan ovariektomi bilateral. Penentuan hipoestrogenik hewan dapat dilihat melalui sitologi vagina dan kadar estradiol dalam darah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran sitologi vagina dan kadar estradiol pada pembuatan hewan model hipoestrogenik kelinci (Oryctolagus cuniculus). Penelitian ini menggunakan 8 ekor kelinci betina (Oryctolagus cuniculus) breed New Zealand White, berumur 1 tahun dengan berat badan 3,0 – 3,5 kg. Semua kelinci diberi tindakan ovariektomi bilateral. Parameter pengamatan dilakukan sebanyak enam kali melalui pengambilan sitologi vagina dan pengambilan darah yaitu pada hari ke-0 (sebelum operasi ovariektomi), serta hari ke-7, ke-14, ke-30, ke-60, ke-90 setelah ovariektomi. Pengamatan sitologi vagina untuk melihat jenis sel epitel vagina meliputi sel epitel kecil berinti, sel epitel besar berinti dan sel epitel kornifikasi. Pemeriksaan darah untuk mengukur kadar hormon estradiol dalam darah. Data dianalisis dengan menggunakan ANOVA dan dilanjutkan dengan uji Duncan (software R-Studio). Hasil penelitian menunjukkan hewan model kelinci mengalami kondisi hipoestrogenik mulai hari ke-30 setelah ovariektomi ditandai penurunan kadar estradiol lebih dari 50% dari kadar estradiol sebelum ovariektomi. Gambaran sitologi vagina pada hari ke-30 menunjukkan peningkatan sel epitel berinti berukuran kecil, dan tidak ditemukan sel kornifikasi yang menunjukkan tidak terjadi siklus estrus. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan ovariektomi bilateral menghasilkan hewan model hipoestrogenik ditandai dengan penurunan kadar estradiol lebih dari 50 % dan tidak ditemukan sel epitel kornifikasi pada gambaran sitologi vagina.
Histopatologi hati ayam broiler (Gallus domesticus): sebuah model forensik veteriner pada 48 jam pasca kematian Shafiyyah Az Zahra; Eva Harlina; Mawar Subangkit; Rahayu Woro Wiranti; Bambang Pontjo Priosoeryanto
ARSHI Veterinary Letters Vol. 7 No. 4 (2023): ARSHI Veterinary Letters - November 2023
Publisher : School of Veterinary Medicine and Biomedical Sciences, Bogor Agricultural University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/avl.7.4.79-80

Abstract

Ilmu forensik veteriner belum mendapat perhatian yang memadai di Indonesia, sehingga perlu ditingkatkan pengembangannya. Penelitian ini bertujuan mempelajari ilmu forensik veteriner melalui histopatologi hati ayam broiler 48 jam pasca kematian. Ayam broiler sebanyak 75 ekor berumur 7 hari dieutanasia dan dibagi menjadi 25 kelompok berdasarkan jam nekropsi pasca-eutanasia (n=3). Kadaver ayam dinekropsi setiap 2 jam postmortem, organ hati dikoleksi untuk dibuat potongan histopatologi dan diwarnai dengan Hematoksilin-Eosin (HE). Histopatologi hati evaluasi dan hasil yang didapat dianalisis menggunakan software ImageJ versi 1.53a. Hubungan peubah histopatologi dengan waktu postmortem dianalisis dengan metode Pearsons. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembusukan dimulai pada jam ke-18 post mortem yang ditandai dengan jumlah inti sel hepatosit, jam ke-20 ditemukan bakteri pembusuk, dan jam ke-22 terjadi peningkatan jarak antar hepatosit. Berdasarkan nilai korelasi Pearson, jumlah inti sel hepatosit, jarak antar hepatosit dan keberadaan bakteri pembusuk mempunyai hubungan kuat hingga sangat kuat dengan waktu postmortem sehingga hasil ini dapat menjadi parameter penentu waktu kematian (Post Mortem Interval/PMI) pada hewan.
Co-Authors . CHURIYAH . Darmawi Adhi Rahmat Hariyadi Aditya Primawidyawan Agus Susanto Ahmad Aulia Ahmad Aulia Andra Hendriarto Andri Hardianto Andri Lubis Andri Prasetiyo Anggraeny Putri Sekar Palupi Anggraini, Lutvi Anissa Canintika Anita Esfandiari Annisa Fitriyana Ardi Sandriya Ari Fahrial Syam Ari Fahrial Syam Aria Kekalih Asri, Lia Amelia Tresna Wulan Aulia Andi Mustika Azhari Azhari Bambang Sunendar Purwasasmita, Bambang Sunendar Bayu Febram Bayu Febram Bayu Febram Prasetyo Benny Syariefsjah Latief Bethy Suryawathy Hernowo Betty S.L. J Betty Sri Laksmi Jenie Budi Arifin Chudahman Manan Chudahman Manan Dahlia Sutanto Daldiyono Daldiyono Daldiyono Daldiyono Dara Juliana Deddy Muchtadi Dede Robiatul Adawiyah Deni Noviana Denny Widaya Lukman Dewi Fatma Suniarti Dewi Ratih Agungpriyono Djarot Sasongko Hami Seno Dwi Kesuma Sari Dyah Sulistyani Rahayu Edy Djauhari Purwakusumah Eka Nurul Qomaliyah Endang Prangdimurt Endang Prangdimurti Endang Sjamsudin Erniati, Erniati Esti Mumpuni Eva Harlina Evy Damayanthi Fachriyan Hasymi Pasaribu Fachrul Razi Fadila Raisyadikara Farra Sasmita Franky Oscar Franky Oscar, Franky Fransiska R. Zakaria Fransiska Rungkat Zakaria Fransiska Rungkat Zakaria Gatot T. Mulyadi Gatot Trimulyadi Rekso Gunanati Soedjono Gunanti Gunanti . GUSTAF ADOLF WATTIMENA Hamny Sofyan Hartanti Hartanti Hartanti Hartanti, Hartanti Hasim Hasim Hatibie, Mendy Juniaty Hatta, Isnur Herwin Pisestyani Hidayat Syarief Husnawati, . I Made Kardena I Nyoman Suarsana I Nyoman Suartha I Wayan Gorda I wayan Teguh Wibawan IETJE WIENTARSIH Irmanida Batubara Iwan Harjono Utama Jimmy Pangihutan Juliana, Dara Kazuyuki Uchida Koeswinarning Sigit Komariah Komariah Kreshanti, Prasetyanugraheni Kuroki, Yutaka KUSMARDI KUSMARDI Lanniari, Nafrina Latifah Darusman Lilis Nuraida Lina Noviyanti Sutardi Lisni Noraida Lucky Riawan Lusi Epsilawati Madyastuti, Rini Mahdi Abrar Makmuri Yusuf Makmuri Yusuf MARIA BINTANG Maya Shofa Mieke Hemiawati Satari Mieke Hemiawati Satari Mieke Hermiawati Satari Miksusanti Miksusanti Mirnawati Soedarwanto Mirnawati Soedarwanto Monica Septiani Muharty, Annisya Najmah Najmah Nancy Dewi Yuliana Naoaki Misawa NASRIANTI SYAM, NASRIANTI Nina Kusumawati Nur Fathonah Sadek Nurhidayat - Nurhidayat, Nurhidayat Okabayashi, Tamaki Prangdimurt, Endang Priskila Priskila Putu Angga Wiradana Putu Eka Sudaryatma Rachmi Ridho Rahayu WoroWiranti Rahmadansah Rahmadansah Rahminiwati, Min Rahyussalim Ratna Puspita Rayendra, Raendi Retno Wulansari Rifki Septawendar Riki Siswandi Rimbawan , Rini, Dian Cipta Ripta Mustafa Nugraha Risa Tiuria Riski Rostantinata Riski Rostantinata Rizal Syarief Rizal Syarief Rizki Fitria Rizki Rostantinata Ros Sumarny Rostantinata, Riski Ryoji Yamaguchi Sabri Mustafa Sadek, Nur Fathonah Safrida Safrida Sajida Sajida Samuel Leonardo Silitonga SANTOSO CORNAIN Sarifah, Norlaila Sebayang, Shalina Septina Sabilla Lubis Shafiyyah Az Zahra SILMI MARIYA Slamet Budijanto Sri Anna Marliyati Sri Estuningsih Sri Kayati Widyastuti Subangkit, Mawar Sugeng Supriadi, Sugeng Sukasah, Chaula Luthfia Sunardhi Mangundjaja Sunardhi Mangundjaja, Sunardhi Surachmi Setiyaningsih Surachmi Setyaninigsih Surya Pangidoan Nasution Suryani Suryani Suryani Suryani Susi Susanah Susumu Tateyama Syamsudin Abdillah Takeshi Katayama Tangkonda, Elisabet Tena Djuartina, Tena Toshisada Suzuki Tri Isyana Tungga Dewi Tri Isyani Tungga Dewi Tungga Dewi, Tri Isyani Tutik Wresdiyati Ummu Balqis Vetnizah Juniantito Wahyuni, Sri Waras Nurcholis Wasmen Manalu Wati, Vivi Septya Weko Adhiarto Weko Adhiarto, Weko Yonathan Arderian Mantik Ziad Alaztha