Articles
Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa Berkemampuan Matematis Rendah Pada Pembelajaran Creative Problem Solving
Roswanti, Roswanti;
Supandi, Supandi;
Nursyahidah, Farida
Imajiner: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Vol 2, No 3 (2020): Imajiner: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika
Publisher : Universitas PGRI Semarang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.26877/imajiner.v2i3.5878
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa pada pembelajaran matematika dengan menggunakan model pembelajaran Creative Problem Solving (CPS). Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII E SMP Negeri 37 Semarang, melalui purposive sampling. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, tes, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Kemampaun pemecahan masalah berdasarkan langkah-langkah Polya pada subjek berkemampuan rendah dengan menggunakan model pembelajaran Creative Problem Solving ( CPS ) yaitu (1) subyek berkemampuan matematis rendah belum dapat memehami masalah dengan baik, subyek berkemampuan matematis rendah kurang tepat memodelkan kalimat matematika yang ada pada soal.(2)Subjek berkemampuan matematis rendah tidak bisa membuat rencana penyelesaian, subjeklangsung melakukan penyelesaian masalah tanpa membuat rencana penyelesaian terlebih dahulu dalam menyelesaikan masalah dan jawabanyang diperoleh oleh subjek berkemampuan matematis rendah tidak tepat, hal tersebut karena subjekmelakukan kesalahan dalam memodelkan kalimat matematika. (3) Subjekberkemampuan matematis rendah juga tidak dapat memeriksa kembali jawaban yang sudah ia peroleh. Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa subjek berkemampuan rendah yaitu subjek RPR pada tes pertama dan kedua subyek tidak mampu melakukan tahap-tahap pemecahan masalah dengan baik. Hal ini menyebabkan subyek secara konsisten tidak mampu menjawab permasalahan dengan baik dalam waktu yang berbeda.
Efektivitas Model Pembelajaran Problem Based Learning dan Numbered Head Together Dengan Berbantuan Media Macromedia Flash Terhadap Hasil Belajar
Destyaningrum, Fristania Alfrida;
Supandi, Supandi;
Zuhri, Muhamad Saifudin
Imajiner: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Vol 4, No 6 (2022): Imajiner: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika
Publisher : Universitas PGRI Semarang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.26877/imajiner.v4i6.12569
Penelitian ini dilatarbelakangi karena siswa kurang aktif serta siswa kurang bersemangat dalam mengikuti pelajaran karena kurang termotivasi dan kurang adanya minat belajar yang terlihat. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan posttest di kelas XI SMA N 1 Karangtengah. Teknik Sampling yang digunakan adalah cluster random sampling. dengan sampel mengambil tiga kelas secara random yaitu dua kelas eksperimen dan satu kelas kontrol. Hasil penelitian menunjukan pada taraf signifikansi 5% dapat disimpulkan 1) terdapat perbedaan rata-rata hasil belajar siswa pada yang menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning berbantuan media macromedia flash, model pembelajaran Numbered Head Together dan model pembelajaran konvensional, 2) rata-rata hasil belajar matematika siswa yang menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning dan Numbered Head Together berbantuan media macromedia flash lebih efektif dari model pembelajaran konvensional, 3) pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning berbantuan macromedia flash dan model pembelajaran Numbered Head Together berbantuan macromedia flash terhadap hasil belajar sama baiknya, 4) terdapat ketuntansan secara klasikan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning berbantuan macromedia flash dan model pembelajaran Numbered Head Together berbantuan macromedia flash, 5) Dengan model pembelajaran yang berbantuaan macromedia flash siswa akan merasa lebih senang dengan suasana belajar yang berbeda sehingga siswa akan lebih berminat untuk menerima materi yang diajarkan.
Kemampuan Berpikir Kritis Ditinjau dari Self–Regulated Learning pada Pembelajaran Model Search, Solve, Create, and Share Materi Geometri Kelas VIII SMP
Prabawati, Diyah Ayu Shinta;
Supandi, Supandi;
Ariyanto, Lilik
Imajiner: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Vol 4, No 5 (2022): Imajiner: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika
Publisher : Universitas PGRI Semarang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.26877/imajiner.v4i5.11171
Kemampuan berpikir kritis matematis merupakan aspek penting yang harus dimiliki siswa. Banyak guru di sekolah dasar atau menengah masih kurang memperhatikan kemampuan ini. Dengan mengetahui kemampuan berpikir kritis siswa, guru memperoleh wawasan yang luas tentang potensi dan bakat yang dimiliki siswa-siswinya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah pembelajaran dengan model SSCS efektif terhadap kemampuan berpikir kritis matematis siswa kelas VIII Sekolah Menengah Pertama dan untuk mengetahui bagaimana deskripsi kemampuan berpikir kritis matematis siswa ditinjau dari self regulated leaning. Penelitian ini adalah penelitian kombinasi (mixed methods). Pengumpulan data dilakukan melalui dua tahap, yaitu tahap pengumpulan data kuantitatif dan data kualitatif. Untuk data kuantitatif diperoleh dari hasil nilai posttest. Untuk data kualitatif diperoleh dari hasil wawancara sebanyak 2 siswa dari masing-masing kategori self regulated learning. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) kemampuan berpikir kritis matematis siswa kelas eksperimen telah mencapai ketuntasan klasikal; (2) persentase ketuntasan belajar pada kemampuan berpikir kritis matematis siswa kelas eksperimen lebih dari persentase siswa kelas kontrol; (3) rata-rata hasil tes kemampuan berpikir kritis matematis siswa kelas eksperimen lebih dari rata-rata siswa kelas kontrol; (4) siswa regulation of cognition mempunyai kemampuan berpikir kritis matematis baik pada setiap tahap; (5) siswa regulation of motivation pada tahap klarifikasi dan asesmen terklasifikasi baik, terklasifikasi cukup pada dua tahap lainnya; (6) siswa regulation of behavior terklasifikasi baik pada tahap klarifikasi, cukup pada tahap asesmen, dan kurang pada dua tahap lainnya.
Profil Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis dalam Memecahkan Masalah Matematika Kontekstual pada Siswa Kelas VIII Ditinjau dari Gaya Kognitif
Syekhudin, Rizal;
Supandi, Supandi;
Wulandari, Dewi
Imajiner: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Vol 4, No 2 (2022): Imajiner: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika
Publisher : Universitas PGRI Semarang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.26877/imajiner.v4i2.8981
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan berpikir kreatif matematis dalam memecahkan masalah matematika kontekstual pada siswa kelas kelas VIII ditinjau dari gaya kognitif Field Independent (FI) dan gaya kognitif Field Dependent (FD). Penelitian ini dilakukan siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Slawi pada kelas VIII G yang terdiri dari empat siswa, dua subjek dengan gaya kognitif Field Dependent dan dua siswa dengan gaya kognitif Field Independent. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu tes, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan dengan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Teknik pemeriksaan keabsahan data menggunakan triangulasi metode. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Siswa dengan gaya kognitif Field Dependent subjek cenderung hanya memenuhi satu dari tiga aspek dalam indikator berpikir kreatif yaitu aspek kefasihan. Sehingga subjek berada pada tingkat kemampuan berpikir kreatif ke 1 (kurang kreatif). Sedangkan siswa dengan gaya kognitif Field Independent cenderung memenuhi tiga aspek dalam indikator berpikir kreatif yaitu kefasihan, kelenturan dan kebaruan. Sehingga subjek berada pada tingkat kemampuan berpikir kreatif ke 4 (sangat kreatif).
Pengaruh Model Pembelajaran Think Pair Share (TPS) Terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa
Meinalufi, Yuyun;
Supandi, Supandi;
Harun, Lukman
Imajiner: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Vol 3, No 2 (2021): Imajiner: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika
Publisher : Universitas PGRI Semarang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.26877/imajiner.v3i2.7475
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yang bertujuan untuk menganalisis pengaruh model pembelajaran Think Pair Share (TPS) terhadap prestasi belajar matematika siswa kelas VIII. Penelitian ini adalah penelitian Quasi Experimental Design dengan Nonequivalent Control Group Design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Ma’had Islam Semarang tahun 2020/2021. Melalui simple random sampling terpilih sampel yaitu kelas VIII B sebagai kelas eksperimen dan kelas VIII A sebagai kelas kontrol. Hasil penelitian menunjukkan: (1) Pembelajaran menggunakan model Think Pair Share (TPS) berpengaruh terhadap prestasi belajar matematika siswa, (2) Ketuntasan belajar siswa yang mendapatkan pembelajaran menggunakan model pembelajaran Think Pair Share (TPS) lebih tinggi daripada siswa yang mendapatkan pembelajaran menggunakan model pembelajaran konvensional, (3) Prestasi belajar matematika siswa yang mendapatkan pembelajaran menggunakan model pembelajaran Think Pair Share (TPS) lebih baik daripada siswa yang mendapatkan pembelajaran menggunakan model pembelajaran konvensional, (4) Pengaruh model pembelajaran Think Pair Share (TPS) adalah sebesar 35,5%, sedangkan sisanya dipengaruhi oleh variabel yang lain, (5) Ketuntasan belajar siswa yang mendapatkan model Think Pair Share (TPS) dengan pendekatan M-APOS lebih dari 85%, (6) Pembelajaran menggunakan model Think Pair Share (TPS) mampu meningkatkan prestasi belajar matematika siswa.
Model Pembelajaran Discovery Learning dengan Pendekatan Realistic Mathematics Education (RME) untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis
Ashari, Widya Aulia;
Harun, Lukman;
Supandi, Supandi
Imajiner: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Vol 5, No 2 (2023): Imajiner: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika
Publisher : Universitas PGRI Semarang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.26877/imajiner.v5i2.13693
Tujuan Penelitian ini adalah untuk menegtahui apakah ada perbedaan keefektifitasan dan nilai rata-rata pada model pembelajaran Discovery Learning dengan pendekatan Realistic Mathematics Education (RME) untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif matematis. Metode yang digunakan dalam penelitian ini True Experimental. Populasi dalam penelitian ini adalah kelas VIII SMP yang berjumlah dua kelas. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan purposive sampling, kelas VIII A sebagai kelas eksperimen dan VIII D sebagai kelas kontrol. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah model pembelajran Discovery Learning, pendekatan Realistic Mathematics Education (RME) dan pembelajaran konvensional, sedangkan variabel terikatnya adalah kemampuan berpikir kreatif matematis. Data diperoleh melalui nilai UAS Smester dua dan nilai PostTest kemudian diolah dengan uji normalitas, uji homogenitas, uji peningkatan (N-Gain) dan uji T-tes. Hasil penelitian yang diperoleh yaitu 0,3 ≤ g ˂ 0,7 kemudian ditolak dan diterima. Sehingga ada perbedaan kefektifitasan dan nilai rata-rata berpikir kreatif matematis siswa kelas eksperimen dibandingkan kelas kontrol. Dari penjelasan diatas, maka model pembelajaran Discovery Learning dengan pendekatan Realistic Mathematics Education (RME) lebih baik daripada model pembelajaran konvensional untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif matematis.
Analisis Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMP Kelas VIII dalam Menyelesaikan Soal Matematika pada Materi Aljabar
Pramuditya, Lalu Calvian;
Supandi, Supandi;
Nugroho, Aryo Andri
Imajiner: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Vol 1, No 6 (2019): Imajiner: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika
Publisher : Universitas PGRI Semarang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.26877/imajiner.v1i6.4854
Kemampuan berpikir kritis matematika merupakan salah satu kemampuan yang sangat penting bagi siswa. Penelitian ini bertujuan untukmengetahui gambaran kemampuan berpikir kritis siswa SMP ditinjau dari kemampuan pemecahan masalah matematika.Jenis penelitian yang digunakan adalah Diskriptif dengan subjek penelitian minimal satu siswa kelas VIII-B dari SMP Kesatrian 2 Semarang dari masing-masing kemampuan matematis tinggi, sedang, rendah. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, tes, dan dokumentasi. Keabsahan data menggunakan triangulais metode dengan membandingkan data tes yang dikerjakan oleh siswa yang mempunyai kemampuan yang berbeda-beda. Teknik analisis data dilakukan dengan tahap reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil dari penelitian ini adalah a) untuk siswa dengan kemampuan matematis tinggi memiliki kemampuan berpikir kritis sangat baik karena memenuhi semua indikator FRISCO. b) untuk siswa dengan kemampuan matematis sedang memiliki kemampuan berpikir kritis baik karena hanya memenuhi beberapa indikator FRISCO. c) untuk siswa dengan kemampuan matematis rendah memiliki kemampuan berpikir kritis yang rendah karena banyak indikator FRISCO yang tidak terpenuhi. Penyebab kurangnya berpikir kritis pada siswa adalah kurangnya pemahaman materi, keaktifan dalam bertanya kurang, serta kurangnya latihan soal dengan tingkat kesulitan yang berbeda
ANALISIS KEMAMPUAN SISWA BERPIKIR KREATIF DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DITINJAU DARI GAYA BELAJAR
Muminu, Muminu;
Supandi, Supandi;
Setyawati, Rina Dwi
Imajiner: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Vol 2, No 3 (2020): Imajiner: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika
Publisher : Universitas PGRI Semarang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.26877/imajiner.v2i3.5884
Penelitian ini mendiskripsikan analisis tahapan berpikir kreatif siswa ditinjau dari gaya belajar pada materi pertidaksamaan kuadrat. Metode penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Subjek penelitian ini adalah 3 siswa kelas IX B SMP Hasanuddin 6. Data diambil melalui angket, tes, dan wawancara kemudian dilakukan deskripsi kualitatif untuk mengetahui deskripsi kemampuan berpikir kreatif siswa berdasarkan gaya belajarnya. Analisis tes berpikir kreatif matematis mengacu pada empat indikator berpikir kreatif yaitu kelancaran, kelenturan, keaslian dan elaborassi. Kemudian diidentifikasi ke dalam tingkat berpikir kreatif matematis (TBKM) yang meliputi sangat kreatif (level 4), kreatif (level 3), cukup kreatif (level 2), kurang kreatif (level 1), dan tidak kreatif (level 0). Dan hasil dari penelitian ini membuktikan bahwa pada siswa visual berada pada Tingkat Berpikir Kreatif Matematis Level 4. Berdasarkan data tersebut terdapat 21% siswa atau 5 siswa yang memiliki gaya belajar visual. Pada siswa kinestetik berada pada Tingkat Berpikir Kreatif Matematis Level 3. Berdasarkan data tersebut terdapat 38% siswa atau 9 siswa yang memiliki gaya belajar kinestetik, yang tergolong siswa kinestetik Pada siswa auditorial berada pada Tingkat Berpikir Kreatif Matematis Level 1. Berdasarkan data tersebut terdapat 37% siswa atau 9 siswa yang memiliki gaya belajar auditorial, yang tergolong siswa auditorial.
Analisis Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa dengan Pendekatan PMRI pada Materi Lingkaran Kelas VIII SMP
Saptana, Della Ayu;
Supandi, Supandi;
Buchori, Achmad
Imajiner: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Vol 4, No 2 (2022): Imajiner: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika
Publisher : Universitas PGRI Semarang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.26877/imajiner.v4i2.8986
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan komunikasi matematis siswa dengan pendekatan PMRI pada materi lingkaran kelas VIII SMP. Metode penelitian yang digunakan adalah dengan pendekatan kualitatif deskriptif. Subjek penelitian ini adalah 27 siswa kelas VIII SMP PGRI Purwareja Klampok kemudian dipilih 1 siswa dari kategori kemampuan komunikasi tinggi, 1 siswa dari komunikasi matematis sedang dan 1 siswa dari kategori komunikasi matematis rendah. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah hasil dari tes tertulis, dan wawancara. Hasil analisis dari penelitian ini menunjukkan siswa yang berada pada kategori kemampuan komunikasi matematis tinggi memiliki skors komunikasi matematis yang tinggi pula, siswa yang berada pada kategori komunikas matematis sedang memiliki skors komunikasi matematis berada di rata – rata dan siswa yang berada pada kategori rendah memiliki skors komunikasi matematis yang rendah pula. Siswa dengan kategori komunikasi tinggi mampu menggunakan indicator komunikasi matematis dengan baik dan benar, mampu menuliskan permasalahan kedalam model matematika. Siswa komunikasi matematis kategori sedang mampu menggunakan indicator komunikasi matematis dengan baik namun kurang lengkap. Siswa dengan kategori rendah kurang mampu menggunakan indicator komunikasi matematis.
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DENGAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME)
Amiruddini, Aula Aulia;
Supandi, Supandi;
Purwati, Heni
Imajiner: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Vol 2, No 3 (2020): Imajiner: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika
Publisher : Universitas PGRI Semarang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.26877/imajiner.v2i3.5875
Berpikir kreatif merupakan kebiasaan seseorang menemukan cara-cara baru yang mungkin tidak pernah terpikirkan oleh orang lain. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan kemampuan berpikir kreatif siswa Kelas VII SMP Negeri19 Semarang pada pembelajaran berbasis Pendekatan Realistic MathematicsEducation(RME). Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan subjek penelitian siswa kelas VII D SMP Negeri 19 Semarang yang terdiri dari 3 siswa dengan rincian 1 siswa dengan tingkat kemampuan berpikir kreatif tinggi, 1 siswa dengan tingkat berpikir kreatif sedang, dang 1 siswa dengan tingkat berpikir kreatif rendah. Teknik pengumpulan data menggunakantes tertulis, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan dengan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Teknik pemeriksaan keabsahan data dengan menggunakan triangulasi metode. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses pembelajaran dengan pendekatan RME berjalan dengan baik, siswa mampu berperan aktif selama proses pembelajaran. Hasil lain dari penelitian ini yaitu dua kategori berpikir kreatif indikator kelancaran tinggi dan sedang memiliki kesamaan yaitu pemahaman terhadap masalah termasuk kategori baik.