Phubbing merupakan perilaku yang melibatkan pengabaian interaksi sosial demi penggunaan smartphone, fenomena ini kian marak di kalangan remaja. Berdasarkan data, sebagian besar anak-anak dan remaja di Indonesia memiliki akses dan menggunakan internet secara aktif. Penelitian ini mengkaji penyebab, dampak serta penanganan phubbing melalui literatur review dari peneliti terdahulu yang membahas terkait tema yang serupa. Adiksi media sosial, kecanduan smartphone, kontrol diri yang rendah, serta kecenderungan merasa bosan (boredom proneness) menjadi faktor utama yang memicu perilaku phubbing. Dampak dari perilaku phubbing terhadap remaja sangat signifikan, terutama dalam hal penurunan kualitas komunikasi dan interaksi sosial. Penanganan phubbing memerlukan pendekatan yang komprehensif dan berbasis kebutuhan individu. Berbagai metode seperti intervensi berbasis mindfulness, psikoedukasi, serta terapi perilaku kognitif (CBT) terbukti efektif dalam mengurangi perilaku phubbing dan meningkatkan keterhubungan sosial. Melalui pemahaman faktor penyebab, dampak maupun penanganan diharapkan perilaku phubbing dapat diminimalisir, sehingga remaja dapat kembali menjalin interaksi sosial yang sehat dan bermakna dalam kehidupan sehari-hari.