Claim Missing Document
Check
Articles

Sebuah Kajian Filosofis: “Biar Kamu Tidak Gampang Terpengaruh Omongan Orang” Mul'aini, Tia Artika; Asbari, Masduki; Santoso, Gunawan
Jurnal Pendidikan Transformatif Vol. 2 No. 1 (2023): Maret 2023
Publisher : Yayasan Aya Sophia Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (284.964 KB) | DOI: 10.9000/jupetra.v2i1.7

Abstract

Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui kajian filosofis Dr. Fahruddin Faiz dari channel Youtube M Channel yang berjudul “Biar kamu tidak gampang terpengaruh omongan orang”. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Sumber data dalam penelitian ini adalah Kutipan yang diambil dalam tuturan youtuber yang terdapat dalam chanel youtube M channel. Data diperoleh dengan teknik menyimak video dan mencatat dialog youtube pada chanel youtube M channel. Instrumen penelitian adalah peneliti sendiri. Hasil telaah singkat dari kajian filosofis ini adalah supaya kamu lebih berhati-hati dalam berbicara dengan orang lain. Kajian ini membantu agar kita tidak gampang terpengaruh omongan orang lain.
Kenali Diri Agar Bahagia: Kajian Filosofis Fahruddin Faiz Azmi, Ahmad Fikrie; Asbari, Masduki; Santoso, Gunawan
Jurnal Pendidikan Transformatif Vol. 2 No. 1 (2023): Maret 2023
Publisher : Yayasan Aya Sophia Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (445.444 KB) | DOI: 10.9000/jupetra.v2i1.9

Abstract

Abstrak – Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kajian filosofis Dr. Fahruddin Faiz dari channel Youtube M Channel yang berjudul “Kenali Dirimu Agar Bisa Bahagia”. Dalam studi ini, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode simak catat karena sumber data yang peneliti peroleh melalui menyimak. Hasil telaah singkat dari proses menyimak kajian filosofis ini adalah bahwa kebahagiaan merupakan salah satu hal terpenting dalam kehidupan. Kebahagiaan juga tergantung pada sejauh mana kita mengenal diri kita masing-masing. Jadi, barang siapa mengenal dirinya, maka yang bersangkutan akan lebih mudah mengarungi kehidupan personal dan sosialnya. Kajian filosofis ini membuka ruang berfikir baru tentang self development yang bersifat intrinsik.
Nikmati dan Rasakan Pengalamanmu di Setiap Detik: Menyimak Kajian Filosofis Fahruddin Faiz Fahik, Marselina Consita Bete; Asbari, Masduki; Santoso, Gunawan
Jurnal Pendidikan Transformatif Vol. 2 No. 1 (2023): Maret 2023
Publisher : Yayasan Aya Sophia Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (393.112 KB) | DOI: 10.9000/jupetra.v2i1.10

Abstract

Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui kajian filosofis Dr. Fahruddin Faiz dari channel Youtube M Channel yang berjudul “Nikmati dan rasakan setiap detik yang kamu alami”. dalam studi ini, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode simak catat karena sumber data yang penulis peroleh melalui menyimak. Hasil telaah singkat dari proses menyimak kajian filosofis ini adalah pelajaran hidup agar kita selalu menikmati setiap hembusan nafas dan setiap detik yang kita alami, dengan penuh rasa syukur, kerendahan hati, pengaturan emosi, dan kasih sayang. Sikap tersebut akan memberikan dampak yang baik untuk kehidupan kita. Kajian ini juga menarasikan solusi terhadap gaya hidup hedonis dan mudah putus asa. Generasi milenial dapat mengambil banyak hikmah dari hasil kajian filosofis ini.
Hiduplah dengan Seimbang: Sebuah Kajian Filosofis Singkat Hermansyah, Rivaldy; Asbari, Masduki; Santoso, Gunawan
Jurnal Pendidikan Transformatif Vol. 2 No. 1 (2023): Maret 2023
Publisher : Yayasan Aya Sophia Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (265.516 KB) | DOI: 10.9000/jupetra.v2i1.20

Abstract

Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui kajian filosofis Dr. Fahruddin Faiz dari channel Youtube M Channel yang berjudul ”Hiduplah dengan seimbang”. Dalam studi ini, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan metode simak catat karena sumber data yang peneliti peroleh didapatkan melalui menyimak. Hasil telaah singkat dari proses menyimak kajian filosofis ini adalah bahwa dalam sebuah kehidupan kita harus melakukan sesuatu dengan seimbang, tidak merasa kekurangan dan juga tidak berlebihan. Jadi, setiap apa yang dilakukan, lakukanlah dengan secukupnya karena setiap apa yang berlebihan, itu tidak baik, dan berkekurangan pun tidak baik. Kajian filosofis ini memberikan insight bermakna tentang pentingnya alokasi waktu hidup yang lebih seimbang dan adil pada diri sendiri, di tengah desakan adagium “kerja kerja dan kerja”.
Hakikat Manusia Sebagai Homo Faber Aulia, Adellia Rosita; Asbari, Masduki; Santoso, Gunawan
Jurnal Pendidikan Transformatif Vol. 2 No. 1 (2023): Maret 2023
Publisher : Yayasan Aya Sophia Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.9000/jupetra.v2i1.22

Abstract

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kajian filosofis Dr. Fahruddin Faiz dari Channel youtube M Channel yang berjudul “nilai kehidupan manusia ditemukan melalui apa yang ia kerjakan” dalam studi ini, penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode simak catat karena sumber data yang peneliti peroleh didapatkan melalui menyimak. Hasil telaah singkat dari proses menyimak kajian filosofis ini adalah Manusia merupakan makhluk yang dibuat berbeda oleh Tuhan. Bagaimana tidak, manusia dibekali kemampuan dalam berpikir dan juga diberikan akal untuk bisa berpikir menghadapi segala kehidupan manusia yang terjadi. Dalam bentuk kajian tersebut yang dimana manusia mampu menghasilkan perkembangan IPTEK dari hasil pemikirannya yang juga berkaitan dengan pengetahuan dalam agama, hal tersebut kemudian membuat manusia sendiri disebut dengan homo faber. Homo faber sendiri merupakan bagaimana manusia sebagai makhluk yang mampu menciptakan atau menghasilkan sesuatu. Aspek kehidupan manusia yang menjadikan manusia sebagai seorang yang mengutamakan kehidupan sosial, sehingga dalam implementasinya tersebut manusia memiliki ketergantungan pada perwujudan interaksi sosial yang menjadikan manusia dapat melakukan kegiatan sosialisasi. Manusia yang dikenal tidak hanya sebagai homo sapiens, namun juga sebagai homo faber, memiliki integritas untuk perkembangan nilai dalam aspek kehidupannya. Termasuk di dalamnya untuk bisa mengembangkan integrasi ilmu di dalam aspek kehidupannya. Dalam aspek ilmu pengetahuannya sendiri, hal tersebut memberikan nilai tambah bagi manusia dalam menerapkan hakikatnya, dimana ilmu pengetahuan tersebut digunakan untuk bisa menjalankan aspek perkembangan nilai kehidupannya.
Pancasila dan Agama: Telaah Singkat Pemikiran Yudi Latif Tsoraya, Nurul Dwi; Asbari, Masduki; Santoso, Gunawan
Jurnal Pendidikan Transformatif Vol. 2 No. 1 (2023): Maret 2023
Publisher : Yayasan Aya Sophia Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (208.61 KB) | DOI: 10.9000/jupetra.v2i1.23

Abstract

Tujuan dari studi ini adalah untuk mengetahui relasi antara Pancasila dan agama di tengah kehidupan masyarakat Indonesia. Pada laporan studi ini digunakan metode kualitatif deskriptif dengan melakukan simak catat dari channel Youtube Metro TV mengenai Pancasila dan Agama yang dipaparkan oleh Yudi Latif. Hasil studi ini menyebutkan bahwa hubungan Pancasila dan Agama dalam NKRI tertuang jelas pada sila pertama yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa. Selanjutnya, berdasarkan ideologi Pancasila yang merupakan dasar negara, Indonesia mengakui keberadaan agama dalam pemerintahan, dan menegaskan bahwa negara Indonesia bukan negara yang berdasarkan suatu agama tertentu. Namun demikian, negara ini, yang berketuhanan Yang Maha Esa menempatkan agama dan kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa sebagai pedoman dan jiwa bagi keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Studi ini juga menyebutkan bahwa hubungan Pancasila dan agama adalah hubungan yang saling membutuhkan, dimana agama memberikan peningkatan moral bangsa dengan Pancasila yang menjamin kehidupan beragama dapat berlangsung dengan nyaman, tentram dan damai. Ideologi Pancasila mendorong sesama umat beragama saling menghormati dan tidak melakukan permusuhan ataupun diskriminasi.
Mengapa Pacasila Perlu Ada? Telaah Singkat Pemikiran Yudi Latif Melani, Jelita Ayu; Asbari, Masduki; Wahyudi, Jodi; Santoso, Gunawan
Jurnal Pendidikan Transformatif Vol. 2 No. 1 (2023): Maret 2023
Publisher : Yayasan Aya Sophia Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (227.771 KB) | DOI: 10.9000/jupetra.v2i1.25

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perspektif Yudi Latif dari channel youtube podcast Indosatu News yang berjudul “Kenapa Pancasila perlu ada?”. Pada studi ini peneliti menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan melakukan simak catat karena sumber data yang diperoleh dengan menyimak. Hasil studi ini menjelaskan bahwa Pancasila sebagai dasar negara. Studi ini juga menyebutkan bahwa Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa, artinya nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan diyakini kebenarannya, kebaikannya, keindahannya, dan kegunaannya oleh bangsa Indonesia yang dijadikan sebagai pedoman kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Penelitian berawal dari pertanyaan kenapa Pancasila perlu ada. Pancasila sebagai dasar negara digunakan untuk mengatur semua tatanan kehidupan bangsa dan negara Indonesia. Artinya segala yang berkaitan dengan penyelenggaraan ketatanegaraan RI harus berlandaskan Pancasila.
Hargailah Orang Lain, Setiap Orang Mempunyai Pandangan Hidup Yang Berbeda – Beda: Sebuah Kajian Filosofis Hatta, Nadisya Rachelia; Asbari, Masduki; Novitasari, Dewiana; Purwanto, Agus; Santoso, Gunawan
Jurnal Pendidikan Transformatif Vol. 2 No. 1 (2023): Maret 2023
Publisher : Yayasan Aya Sophia Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.9000/jupetra.v2i1.33

Abstract

Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui kajian filosofis Dr. Fahruddin Faiz dari Youtube M Channel yang berjudul "Hargailah Orang Lain, Setiap Orang Mempunyai Pandangan Yang Berbeda - Beda ". Dalam studi ini, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode simak catat karena sumber data yang peneliti peroleh didapatkan melalui menyimak. Hasil proses menyimak singkat kajian filosofis ini adalah setiap orang mempunyai pandangan hidup masing-masing yang tentunya sangat unik dan berbeda-beda. Pandangan hidup setiap orang bisa kita ibaratkan sebuah kunci elemen data dalam suatu basis data pada database. Merupakan tanda pengenal unik yang mengidentifikasi seseorang sehingga setiap orang mempunyai keunikan tersendiri dalam pendapat yang di aspirasikan. Baik sikap dan perilaku yang positif, bermanfaat, dan inspiratif maupun sikap yang sebaliknya negative, merugikan dan tidak patut dicontoh. Setiap sikap dan perbuatan manusia pasti mempunyai konsekuensi dan membuat dampak yang nyata.
Kekuatan Pancasila Tangkal Propaganda Radikalisme: Telaah Singkat Menurut Pemikiran Yudhi Latif Wahyudi, Jodi; Asbari, Masduki; Melani, Jelita Ayu; Santoso, Gunawan; Rantina, Meilanta
Jurnal Pendidikan Transformatif Vol. 2 No. 2 (2023): Juni 2023
Publisher : Yayasan Aya Sophia Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.9000/jupetra.v2i2.36

Abstract

Tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui apa itu kekuatan pancasila dalam Radikalisme karena paham radikal yang berkembang terutama pada indonesia dia membawa pengaruh dari berbagai aspek sehingga menimbulkan permasalahan diindonsia baik dari segi sosial, politik atau lainnya. Karena paham Radikalisme itu adalah suatu paham yang dibuat oleh sekelompok orang yang menginginkan perubahan atau pembaharuan tatanan sosial dan politik secara drastis dengan menggunakan cara kekerasan. Sedangkan menurut Hafid (2020) menjelaskan bahwa gerakan radikalisme adalah sikap atau semangat yang membawa pada tindakan bertujuan melemahkan dan mengubah tatanan yang mapan dengan menggantinya dengan gagasan atau pemahaman baru. Namun Paham radikalisme di Indonesia ada yang sekedar memperjuangkan implementasi syari’at Islam tanpa keharusan mendirikan negara Islam, namun ada pula paham yang memperjuangkan berdirinya negara Islam Indonesia tersebut. Selain itu juga paham ini bertujuan memperjuangkan berdirinya paham kekhalifahan yang salah arti dengan menggunakan pola organisasi yang beragam.
Relakanlah untuk Sakit Sebentar: Sebuah Kajian Filsafat Singkat Baihaqi, Mochamad Fikri; Asbari, Masduki; Santoso, Gunawan
Jurnal Pendidikan Transformatif Vol. 2 No. 1 (2023): Maret 2023
Publisher : Yayasan Aya Sophia Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.9000/jupetra.v2i1.41

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kajian filosofis Dr. Fahruddin Faiz dari channel Youtube M Channel yang berjudul “Relakanlah untuk sakit sebentar”. Dalam studi ini, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode simak catat karena sumber data yang peneliti peroleh melalui menyimak. Hasil telaah singkat dari proses menyimak kajian filosofis ini adalah bahwa kebahagiaan merupakan salah satu hal terpenting dalam kehidupan. Tapi tidak semua Kebahagiaan itu juga harus dipenuhi. Jadi, ketika kita ke dokter kemungkinan akan dapat kesulitan sementara tapi kalau kamu tidak mau sakit sebentar ya kamu akan merasakan sakit yang lama maka ikhlaskanlah sakit sebentar minum obat itu pahit Tapi kan sebentar Setelah itu kamu nyaman dan dapat kesenangan lebih lama. Kajian filosofis ini membuka pola fikir kita menjadi positif.
Co-Authors Abdul Mufid Adhisty Septia Hidayat Adilya, Nur Rahma Adiyanto Admiral Agistiawati, Eva Agung Ali Fikri, Muhamad AGUS PURWANTO Agus Purwanto Agustina ahmad yani Ahsyan, Diyaul Almuffi, Hafiz Alpiah, Siti Amaria, Laila Aminiar, Cica Anggraeni, Vira Anggraini, Devi Marlita Angin, Sharon Hillary Br Perangin Aniyah Aprilia, Merita Aprilyanti, Siva Ardelia, Metha Abidah Ariansyah Asbari, Danish Akbar Firdausy Asbari, Raihan Arsyad Firdausy Atfal, Marwiyatul Aulia, Aan Fitri Aulia, Adellia Rosita Auliya, Niki Azmi Ramadhania Azmi, Ahmad Fikrie Azzahra, Filosophia Baihaqi, Mochamad Fikri Cahyaningsih, Najwa Dias Cahyono, Yoyok Cannavaro, Juliano Chidir, Gusli Claudiawan, Salza Damayanti , Annisa DARMAYANTI, EULIS Dela Safitri Desrifitri, Arum Dalu Dewi, Nadya Sucia Dwitarahma, Martya Eka, Ismalia Ely Eneng Martini Erno Rusadi, Bobi Fadli, Septi Aulia Fahik, Marselina Consita Bete Fajrin, Andira Fajrin, Siti Fadilah Faliza, Tengku Aisha Faznur, Lutfi Syauki Febiyanti, Nabila Firlyana , Robby Gazali Gazali Gazali Geifira, Ghaitsa Goestjahjanti, Fransisca Sestri Gumelar, Abih Gunawan Santoso Gunawan, Ayub Hapizi, Muhamad Zikri Hasanah, Indah Maulidia Hatta, Nadisya Rachelia Hermansyah, Rivaldy Hidayat, Muhammad Nur Syahroni hutagalung, leo Hyun, Choi Chi Imam Asrofi Imawati, Sri Imelda, Donna Imun, Margareta Innocentius Bernarto, Innocentius Irhamni Isnawati, Bella Jebaru, Petrus Jodyapati, Satrio Juliana Juliana Juliana, Juliana Jum'a, Hikmatis Jumiran Junaedi, Nurasikin Kamila, Qurota A'yun Ning Karnawi Kamar, Karnawi Kimas, Taufiq Kotamena, Fredson Kumoro, Dwi Ferdiyatmoko Cahya Kusnaedi, Edi Kusumaningsih, Sekundina Williana Kusumawati, Agustin Nadiya Lafendry, Ferdinal Lestari, Bela Lestari, Silvi Limbong, Ayu Miranda Lismawati, Lismawati Madania, Devona Bunga Manalu, Lorence Manurung, Irna Marcelin Marissa Grace Haque, Marissa Grace Martinus Tukiran Maulana, Akbar Meilanta Rantina Melani, Jelita Ayu Mintari, Nia Misri, Miftahul Jannah Muhammad Reza Muhammad, Banginda Mul'aini, Tia Artika Murod , Ma’mun Nadeak, Multi Naja, Rif'atun Natasya, Vara Nazelina, Meisya Nofiyanti Nofiyanti, Nofiyanti Novitasari, Dewiana Nugroho, Yunianto Agung Nur Aripin, Muhamad Nuraida Nurhayati, Wakhida Nurhidayah Nurhidayah Nurhuda, Vivit Nurmayanti, Rini Nuryanti, Yulis Otisia Arinindyah Pebrina, Erni Taruli Permata, Indah Prameswari, Mirza Pramono, Rudy Praptoyo Putra, Alfaroz Rizki Putra, Firdaus Putri, Shena Ananda Rafzan Rahmaleli sakinah Rahmawati , Putri Rahmayanti, Stevfani Ramadhan, Mohamad Biazt Ramadhan, Rikky Erlangga Ramdan, Mohamad Rantina, Meilanta Reni, Siti Ristiani, Dewi Riyanto royana, ida Rozi, Ahmad Fahrul Rusadi, Bobi Erno Sakinah, Rahmaleli Salsabilla , Endah Santoso, Keke Ayuning Tiyas Santoso, Priyono Budi Saputri, Indah Ayu Sasono, Ipang Sede, Gratiana Rendhebara Sefthian Sefthian, Sefthian setiyaningsih, dewi Setyaningrum, Rahmita Sevtriani, Melanny Sihite, Otto Berman Silalahi, Daniel Silalahi, Yetty Novel Silitonga, Nelson Sinta Sinuraya, Ananda Mardianus Siska Amelia, Siska Siswo Wardoyo Solehudin Sriyanti, Siti Subandi, Endi Sudiyono, Rachma Nadhila Suhartono, Bambang Sukmawati, Klara Iswara Sulistiyadi, Andi SULISTYO, RIZKY Sunarsi, Denok Suprapti Suprapti Supriyanti, Alfiana Supriyanto Suroso Susanto, Renaldy Susilahati Sutardi, Didi Tambunan, Elsadai Rezeki Uli Tantri Wenny Sitanggang Teguh Iman Santoso Teguh Yuwono Tiara Nur sabila Tsoraya, Nurul Dwi Tunisa, Resti Latipa Utami, Ulan Rizki Wahyudi, Jodi Wahyuni, Dela Sri Wardah, Hani Wardani, Silvia Wea, Yanuarius Wijayanti, Laksmi Mayesti Wijayanti, Ratna Nur WINANTI, WINANTI Wulandari, Siti Ayu yanthy, Evy Yanuar, Hanif Fadli Yuhelmis Yulia Wulandari, Yulia yuniar, adilla cahya Yunika, Irmi Yunilestari, Eta Zawirrahmi, Zawirrahmi