Nyeri biasanya ditandai dengan ketidaknyamanan yang dirasakan oleh pasien. Terbebas dari rasa nyeri merupakan salah satu kebutuhan dasar yang merupakan tujuan diberikannya asuhan keperawatan kepada seorang pasien. Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan yang dikaitkan dengan kerusakan jaringan yang sebenarnya atau potensial disebut nyeri. Semua aspek kualitas hidup seseorang akan dipengaruhi oleh nyeri, yang merupakan salah satu keluhan paling sering yang disampaikan pasien. Tujuan Penelitian adalah untuk mengetahui perbedaan kualitas hidup antara berbagai metode manajemen nyeri pada pasien luka bakar. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan Correlational design. Penelitian ini dilakukan di klinik perawatan luka dalam wilayah kabupaten Bireun dan Kota Lhokseumawe, waktu penelitian ini telah dilaksanakan pada 15 Mei s/d 2 Juni 2023. Populasi pada penelitian ini adalah pasien di klinik keperawatan luka sebanyak 56 orang. Hasil analisa statistik menggunakan Chi Square Test didapatkan p value=0,000, α=0,05, nilai p ≤0,05 maka hasil statistik bermakna, artinya ada Hubungan antara berbagai metode manajemen nyeri dengan perbedaan kualitas hidup. Sehingga dapat diambil sebuah kesimpulan bahwa nyeri merupakan ketidaknyamanan yang perlu diberikan asuhan keperawatan dan melibatkan interaksi antara emosi,perilaku, kognitif dan faktor sensori fisiologi berhubungan dengan adanya kerusakan jaringan dan akan mempengaruhi aspek kualitas hidup terkait dengan berbagai metode manajemen nyeri. Peneliti dapat memberikan sarankepada perawat untuk menangani pasien luka bakar dengan memprioritaskan masalah nyeri.