Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan secara eksplisit untuk meningkatkan kapasitas guru-guru di Yayasan Uswatun Hasanah Kota Lubuklinggau dalam menyusun soal literasi Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) berbasis kearifan lokal dengan memanfaatkan aplikasi digital. Fokus kegiatan diarahkan pada pengembangan kompetensi guru dalam mengintegrasikan konteks budaya lokal ke dalam soal literasi, guna menciptakan pengalaman belajar yang relevan dan bermakna bagi siswa. Kegiatan ini menghasilkan produk konkret berupa bank soal digital berbasis kearifan lokal, yang dirancang menggunakan platform digital interaktif agar dapat digunakan secara berkelanjutan dalam proses pembelajaran dan asesmen di sekolah mitra. Metode pelaksanaan mencakup pelatihan, pendampingan teknis, praktik penyusunan soal, serta uji coba implementasi soal dalam lingkungan belajar terbatas. Proses evaluasi dilakukan secara menyeluruh melalui instrumen pre-test dan post-test untuk menilai peningkatan pengetahuan dan keterampilan guru, disertai lembar observasi, angket kepuasan, dan dokumentasi portofolio produk. Evaluasi juga mencakup refleksi partisipatif antara fasilitator dan peserta, guna mengidentifikasi keberhasilan maupun tantangan dalam pelaksanaan kegiatan. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan signifikan dalam pemahaman peserta terhadap konsep AKM, kemampuan menyusun soal berbasis kearifan lokal, serta keterampilan penggunaan aplikasi digital dalam pendidikan. Kegiatan ini tidak hanya berkontribusi pada peningkatan kualitas asesmen di tingkat sekolah mitra, tetapi juga membuka peluang replikasi di lembaga pendidikan lain. Ke depan, program ini diharapkan dapat menjadi model praktik baik dalam integrasi teknologi dan nilai budaya lokal untuk penguatan literasi siswa serta pengembangan profesionalisme guru di era Kurikulum Merdeka.