Kalimantan Timur, sebagai salah satu provinsi penghasil tambang terbesar di Indonesia, menghadapi tantangan besar terkait dengan dampak lingkungan akibat aktivitas penambangan. Metode penelitian menggunakan jenis kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. pengumpulan data dengan wawancara dengan melakukan analisis SWOT. Temuan menunjukkan bahwa Lahan pasca tambang yang terdegradasi membutuhkan kebijakan pengelolaan yang berkelanjutan. Salah satu alternatif yang menjanjikan adalah pemanfaatan lahan pasca tambang untuk ekoturisme. Ekoturisme menawarkan peluang untuk mengonservasi alam sekaligus memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat lokal. Kebijakan sangat dibutuhkan dalam rangka pengelolaan lahan pasca tambang untuk ekoturisme di Kalimantan Timur, termasuk rehabilitasi lahan, pemberdayaan masyarakat, pembangunan infrastruktur berkelanjutan, serta pengawasan yang ketat. Implementasi kebijakan ini dapat mendukung keberlanjutan lingkungan dan memperkuat sektor pariwisata di wilayah tersebut. Namun, tantangan terkait pendanaan, pengelolaan yang tepat, dan pengawasan tetap perlu dihadapi untuk mewujudkan potensi besar ekoturisme di Kalimantan Timur.