Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan dan mendeskripsikan: 1) model pembelajarankitab kuning di Pondok Pesantren Darul Hikmah Medan, 2) faktor yang mendukung sistem pembelajarankitab kuning di Pondok Pesantren Darul Hikmah Medan, 3) faktor yang menghambat sistem pembelajarankitab kuning di Pondok Pesantren Darul Hikmah Medan, serta 4) solusi yang dapat ditempuh untukmengatasi faktor penghambat sistem pembelajaran kitab kuning di Pondok Pesantren Darul HikmahMedan. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dan dengan menggunakan motodeanalisis-deskriptif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dengan cara observasi, wawancara(interview), serta studi dokumentasi. Setelah dilakukan penelitian, maka peneliti menyimpulkan bahwa,1) model pembelajaran kitab kuning di Pondok Pesantren Darul Hikmah Medan meliputi: hafalan ataumenghafal,weton ataubandongan,sorogan, serta modelmuzakarah atau musyawarah, 2) faktor yangmendukung sistem pembelajaran kitab kuning di Pondok Pesantren Darul Hikmah Medan, meliputikeinginan untuk mengetahui dan mendalami kitab kuning dari santri atau santriwati ketika pelaksanaanpembelajaran kitab kuning diterapkan, persiapan santri atau santriwati sebelum pembelajaran dimulai,penyediaan media pembelajaran yang cukup memadai, meskipun tidak begitu lengkap tetapi bisadigunakan untuk menunjang proses pembelajaran, 3) faktor yang menghambat sistem pembelajarankitab kuning di Pondok Pesantren Darul Hikmah Medan, meliputi latar belakang pendidikan santriyang berbeda, metode dan model pengajaran yang terkesan membosankan, banyaknya orang tualebih melirik janji sekolah apabila santri atau santriwati itu tamat kemudian orang tua sekarang lebihmelihat Alquran sehingga menyekolahkan anaknya di pondok pesantren tahfizh, pola pikir santri yangsudah terbentuk bahwa belajar kitab kuning sulit sekali, kitab-kitab terjemahan yang mulai hadir sehinggamemanjakan pembacanya, masuknya program pendidikan umum ke dalam kurikulum lembaga pendidikanpondok pesantren, 4) solusi dalam mengatasi faktor penghambat tersebut, meliputi menjalankan aturanaturanatau undang-undang yang telah ditetapkan oleh pesantren, menjalankan kurikulum sesuai denganyang semestinya, lebih menekankan kepada model praktek dan bimbingan pembelajaran kitab kuningdi luar dari pelajaran formal, mengutus santri atau santriwati yang berbakat dalam pembelajaran kitabkuning untuk mengikuti perlombaan kitab kuning (MQK) agar memotivasi dan menarik minat santriyang lainnya, ustaz atau ustazah memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada santri seputarnahwusaraf ketika pembelajaran berlangsung, dan selalu melakukan model sorogan atau setoran kepadaustaz atau ustazah, murid membacakan kitab kuning dihadapan ustaz atau ustazah.Kata Kunci: problematik, Pendidikan Tinggi Kader Ulama, Majelis Ulama Indonesia