p-Index From 2020 - 2025
11.303
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Semantik Nadwa : Jurnal Pendidikan Islam Al-Ulum ISLAMICA: Jurnal Studi Keislaman Heritage of Nusantara: International Journal of Religious Literature and Heritage Jurnal Pendidikan Islam JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT EL-IDARE: JURNAL MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM MIQOT: Jurnal Ilmu-ilmu Keislaman Jurnal Pendidikan Agama Islam (Journal of Islamic Education Studies) AL ISHLAH Jurnal Pendidikan Jurnal Ilmiah Peuradeun QALAMUNA: Jurnal Pendidikan, Sosial, dan Agama INTERNATIONAL JOURNAL ON LANGUAGE, RESEARCH AND EDUCATION STUDIES Yupa: Historical Studies Journal Jurnal Administrasi dan Manajemen Pendidikan Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam JURNAL TARBIYAH Islamic Management: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Journal Analytica Islamica Attazakki: Jurnal Kajian Ilmu Pendidikan Islam dan Humaniora Edu Riligia: Jurnal Ilmu Pendidikan Islam dan Keagamaan Journal of Contemporary Islam and Muslim Societies JURKAM: Jurnal Konseling Andi Matappa Jurnal EDUCATIO: Jurnal Pendidikan Indonesia International Journal for Educational and Vocational Studies Prosiding Temu Profesi Tahunan PERHAPI EDUTEC : Journal of Education And Technology JAMP : Jurnal Administrasi dan Manajemen Pendidikan Islamijah: Journal of Islamic Social Sciences EDU RILIGIA: Journal of Islamic and Religious Education Sustainable: Jurnal Kajian Mutu Pendidikan Didaktika: Jurnal Kependidikan Fitrah: Journal of Islamic Education JURIDICA : Jurnal Fakultas Hukum Universitas Gunung Rinjani Warisan: Journal of History and Cultural Heritage Proceeding International Seminar of Islamic Studies Ijtimā`iyya: Journal of Muslim Society Research Indonesian Journal of Instruction Journal of General Education and Humanities AT-TAZAKKI: Jurnal Kajian Ilmu Pendidikan Islam dan Humaniora Edukasia: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Jurnal Lektur Keagamaan Tadris: Jurnal Pendidikan Islam Heritage of Nusantara: International Journal of Religious Literature and Heritage Local History & Heritage SCHOULID: Indonesian Journal of School Counseling Jurnal Pendidikan Islam Dinika: Academic Journal of Islamic Studies. Journal of Social Work and Science Education FIKROTUNA: Jurnal Pendidikan dan Manajemen Islam
Claim Missing Document
Check
Articles

PERANAN SYEKH H. ABDUL HALIM HASAN DALAM PENGEMBANGAN PENDIDIKAN ISLAM DI KOTA BINJAI PADA TAHUN 1927 – 1969 Muhammad Alpan Daulay, Hasan Asari, Abd. Mukti
EDU-RILIGIA: Jurnal Ilmu Pendidikan Islam dan Keagamaan Vol 2, No 4 (2018): Oktober-Desember
Publisher : Pascasarjana UIN Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (217.996 KB) | DOI: 10.47006/er.v2i4.4074

Abstract

Penelitian ini bertujuan: (1) Untuk menjelaskan dan menganalisis kondisi sosial, keagamaan dan intelektualKota Binjai pada abad ke 20. (2) Aktivitas Syekh H. Abdul Halim Hasan dalam bidang pendidikanIslam. (3) Faktor pendukung dan penghambat perjuangan Syekh H. Abdul Halim Hasan dalam pengembanganpendidikan Islam di kota Binjai. (4) Relevansi warisan perjuangan Syekh H. Abdul Halim Hasanterhadap pendidikan di kota Binjai saat ini. Penelitian ini adalah penelitian studi tokoh dengan metodesejarah dan pendekatan sejarah sosial. Adapun tiga indikator yang akan dikaji yaitu; Pertama, integritastokoh tersebut. Kedua, karya-karya monumental. Ketiga, kontribusi dalam bentuk pikiran. Adapunprosedur yang digunakan dalam penelitian ini yaitu mencakup empat langkah, yakni heuristik, kritiksumber, analisis/ interpretasi, serta historiografi. Hasil penelitian menunjukkan: (1) Kondisi sosial Binjaisecara sosiologis, berkembang menjadi daerah kosmopolit dengan keberagaman warga kotanya, secarakultural mempunyai penduduk dengan kelompok etnik (Jawa, Aceh, Minang, Karo, Toba, Mandailing,Melayu dan lain-lain) dan religius (Islam, Katolik, Protestan, Hindu, dan Budha). Kondisi keagamaandi Binjai ditandai dengan lahirnya sebuah madrasah yang bernama Madrasah Jam’iyatul Khairiyah.Kondisi intelektual di Binjai tumbuh seiring dengan lahirnya Arabiyah School. (2) Aktivitas AbdulHalim Hasan di Kota Binjai mengajar dengan mengintegrasikan ilmu-ilmu agama dengan ilmu-ilmusains. (3) Faktor pendukung pendidikan di Kota Binjai, pertama, semangat dan keseriusan para saudagarIslam yang ada di Binjai dalam mensupport dana. Kedua, dukungan dari Sultan Langkat dalam bentukwakaf sebidang tanah. Ketiga, sumber daya manusia yang mumpuni dan memadai serta ahli dibidangnya.Keempat, mata pelajaran yang diajarkan pada madrasah Sementara faktor penghambat yaitu kecurigaanpemerintah Kolonial Belanda terhadap keberadaan madrasah (4) Pemikiran dan upayaAbdul HalimHasan tentang pendidikan Islam dari kelembagaan, menggagas perubahan nama madrasah dariJam’iyatul Khairiyah dengan Arabiyah School. Dari segi manajemen, memiliki gagasan agar gurumengajar sesuai dengan keahlian dan pendanaan di Arabiyah School dilakukan dengan swadayamasyarakat dan iuran secara gotong royong melalui zakat, infaq, dan sedekah.Kata Kunci: Peranan, Abdul Halim Hasan, Pengembangan Pendidikan Islam, Binjai
BAYT AL-HIKMAH: SEJARAH TRANSMISI ILMU PENGETAHUAN ANTAR PERADABAN Husni Laili, Hasan Asari, Siti Zubaidah
EDU-RILIGIA: Jurnal Ilmu Pendidikan Islam dan Keagamaan Vol 3, No 2 (2019): April- Juni
Publisher : Pascasarjana UIN Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (163.005 KB) | DOI: 10.47006/er.v3i2.4451

Abstract

Abstract: This research aims to analyze: 1) to know the history of socio-intellectual establishment of Bayt al-Hikmah 2) to determine the collection of books Greece in Bayt al-Hikmah 3) to determine the translation inBayt al-Hikmah and 4) to determine the theme -theme works translated in Bayt al-Hikmah. This researchuses qualitative research data collection is done through library research (library research) using historicaland sociological approach. The results of this study show that: 1) social and intellectual history of the establishmentof Bayt al-Hikmah, politically supported their stand family of Barmak-Persians, religiously at thistime the strong flow of Mu’tazila then to the development of government science and society have the samevision 2) the collection of books Greece in Bayt al-Hikmah can be done in various ways, among others, sentenvoys Islam to a foreign country and buy it as Constantinople, the result of the conquest of a country such asByzantium and Persia, also taking jizya (tax payments) were sometimes must be paid to book 3) Translatingin Bayt al-Hikmah done in two steps. The first foreign-language manuscripts translated into the language ofancient Syria and then in the second stage was translated into Arabic. Additionally translators provide Ta’liq(comment) on these books and writing such as context-adjust, enhance and correct any errors shortage. 4)The themes of the works translated in Bayt al-Hikmah are generally preferred in practical science such asmedicine, mathematics, astrology, astronomy and philosophy derived from Plato as Thatetus, Aristotle asCategoriae, Hellenism Roman as Poimandres and Neo-Platonism like Enneads and many more.Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis: 1) untuk mengetahui sejarah sosial-intelektual pendirianBayt al-Hikmah 2) untuk mengetahui pengumpulan buku-buku Yunani di Bayt al-Hikmah dan 3)untuk mengetahui penerjemahan di Bayt al-Hikmah dan 4) untuk mengetahui tema-tema karyayang diterjemahkan di Bayt al-Hikmah. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pengumpulandata dilakukan melalui riset kepustakaan (libarary research) dengan menggunakan metode sejarahdan pendekatan sosiologis. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) Sejarah sosial-intelektualpendirian Bayt al-Hikmah, secara politis berdiri didukung adanya keluarga Barmak-orang-orangPersia, secara agama pada masa ini kentalnya aliran Mu’tazilah kemudian untuk pengembanganilmu pengetahuan pemerintah dan masyarakat memiliki visi yang sama 2) Pengumpulan bukubukuYunani di Bayt al-Hikmah dapat dilakukan dengan berbagai cara antara lain mengirim utusanIslam ke negeri asing dan membelinya seperti Konstatinopel, hasil penaklukan sebuah negara sepertiByzantium dan Persia, juga pengambilan jizyah (pembayaran pajak) yang terkadang wajib dibayardengan buku 3) Penerjemahan di Bayt al-Hikmah dilakukan dengan dua langkah. Pertama manuskrip-manuskrip berbahasa asing diterjemahkan ke dalam bahasa Syiria kuno kemudian pada tahapkedua diterjemahkan kedalam bahasa Arab. Selain itu penerjemah memberikan ta’liq (komentar)terhadap kitab-kitab tersebut serta menukilnya seperti menyesuaikan konteks, menyempurnakankekurangan dan mengoreksi setiap kesalahan. 4) Tema-tema karya yang diterjemahkan di Baytal-Hikmah secara umum lebih diutamakan pada ilmu praktis seperti kedokteran, matematika,astrologi, astronomi dan filsafat yang berasal dari karya Plato seperti Thatetus, Aristoteles sepertiCategoriae, Hellenisme Romawi seperti Poimandres dan Neo-Platonisme seperti Enneads.
SISTEM PEMBELAJARAN KITAB KUNING DI PONDOK PESANTREN DARUL HIKMAH MEDAN Hazlina Agustina, Hasan Asari, Zulheddi
EDU-RILIGIA: Jurnal Ilmu Pendidikan Islam dan Keagamaan Vol 3, No 2 (2019): April- Juni
Publisher : Pascasarjana UIN Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (218.341 KB) | DOI: 10.47006/er.v3i2.4803

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan dan mendeskripsikan: 1) model pembelajarankitab kuning di Pondok Pesantren Darul Hikmah Medan, 2) faktor yang mendukung sistem pembelajarankitab kuning di Pondok Pesantren Darul Hikmah Medan, 3) faktor yang menghambat sistem pembelajarankitab kuning di Pondok Pesantren Darul Hikmah Medan, serta 4) solusi yang dapat ditempuh untukmengatasi faktor penghambat sistem pembelajaran kitab kuning di Pondok Pesantren Darul HikmahMedan. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dan dengan menggunakan motodeanalisis-deskriptif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dengan cara observasi, wawancara(interview), serta studi dokumentasi. Setelah dilakukan penelitian, maka peneliti menyimpulkan bahwa,1) model pembelajaran kitab kuning di Pondok Pesantren Darul Hikmah Medan meliputi: hafalan ataumenghafal,weton ataubandongan,sorogan, serta modelmuzakarah atau musyawarah, 2) faktor yangmendukung sistem pembelajaran kitab kuning di Pondok Pesantren Darul Hikmah Medan, meliputikeinginan untuk mengetahui dan mendalami kitab kuning dari santri atau santriwati ketika pelaksanaanpembelajaran kitab kuning diterapkan, persiapan santri atau santriwati sebelum pembelajaran dimulai,penyediaan media pembelajaran yang cukup memadai, meskipun tidak begitu lengkap tetapi bisadigunakan untuk menunjang proses pembelajaran, 3) faktor yang menghambat sistem pembelajarankitab kuning di Pondok Pesantren Darul Hikmah Medan, meliputi latar belakang pendidikan santriyang berbeda, metode dan model pengajaran yang terkesan membosankan, banyaknya orang tualebih melirik janji sekolah apabila santri atau santriwati itu tamat kemudian orang tua sekarang lebihmelihat Alquran sehingga menyekolahkan anaknya di pondok pesantren tahfizh, pola pikir santri yangsudah terbentuk bahwa belajar kitab kuning sulit sekali, kitab-kitab terjemahan yang mulai hadir sehinggamemanjakan pembacanya, masuknya program pendidikan umum ke dalam kurikulum lembaga pendidikanpondok pesantren, 4) solusi dalam mengatasi faktor penghambat tersebut, meliputi menjalankan aturanaturanatau undang-undang yang telah ditetapkan oleh pesantren, menjalankan kurikulum sesuai denganyang semestinya, lebih menekankan kepada model praktek dan bimbingan pembelajaran kitab kuningdi luar dari pelajaran formal, mengutus santri atau santriwati yang berbakat dalam pembelajaran kitabkuning untuk mengikuti perlombaan kitab kuning (MQK) agar memotivasi dan menarik minat santriyang lainnya, ustaz atau ustazah memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada santri seputarnahwusaraf ketika pembelajaran berlangsung, dan selalu melakukan model sorogan atau setoran kepadaustaz atau ustazah, murid membacakan kitab kuning dihadapan ustaz atau ustazah.Kata Kunci: problematik, Pendidikan Tinggi Kader Ulama, Majelis Ulama Indonesia
HISTORICAL DYNAMICS MADRASAH MUALLIMIN UNIVA MEDAN (1958-2018) Ihyaur Rahmi, Hasan Asari, Ja’far
EDU-RILIGIA: Jurnal Ilmu Pendidikan Islam dan Keagamaan Vol 3, No 4 (2019): Oktober-Desember
Publisher : Pascasarjana UIN Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (159.201 KB) | DOI: 10.47006/er.v3i4.6517

Abstract

Abstract: This research aims to describe the historical dynamics Madrasah Muallimin UNIVA Medansince 1958 to 2018. This research use historical research, which is conducted four steps; 1). heuristics, 2).criticism, 3). interpretation, and 4). historiography. The sample of this research was the headmaster ofmadrasah, teachers, alumni, and the references which is related to research. The result of this study waswritten in three chapters; chapter II: The background of the establishment of Madrasah Muallimin UNIVAMedan which is seen from 3 aspects; a) Intellectual background: the establishment of Madrasah Mualliminwas to prepare students of Universitas of Al Washliyah (UNIVA) Medan and to prepare religion teacher; b)Religious background; the : the establishment of Madrasah Muallimin is to prepare Al Jam’iyatul Washliyah’sfuture Ulama; c) Social background of Madrasah Mualimin caused by high public interest to continue theireducation to Aliyah and Higher Education levels while at that time Aliyah’s institutions were limited.Chapter III: Historical dynamic Madrasah viewed from 3 aspect, a) Curriculum: Madrasah MualliminUNIVA Medan implemented in two curricula namely Al Jam’iyatul Washliyah curriculum and Nationalcurriculum from the beginning until now; b) Educator: educators in Madrasah Muallimin are profesionaleducator both educators for diniyah lessons and general lessons educators with traditions Madrasah ofrecruited especially for diniyah lesson educators with a lifetime of service or as long as the educator is ableto educate at Madrasah Muallimin UNIVA Medan; c) Students: The students of madrasah Muallimincomes from various regions in Indonesia, especially North Sumatera and some them comes from Malaysiawith the number of studets constantly increasing. Chapter IV: The historical dynamcs of social relevanceof madrasah while maintainng the characteristics of the learning by traditional Islamic texts andmadrsah program innovations in the form of Tahfiz progrmas and Alquran clinical programs.Keyword: Dynamics, Historrycal and Madrasah
‘ULAMÂ’ TRAINING AND MODERNIZING AL WASHLIYAH MADRASAH Hasan Asari
Journal of Contemporary Islam and Muslim Societies Vol 3, No 2 (2019)
Publisher : UIN Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (208.029 KB) | DOI: 10.30821/jcims.v3i2.6323

Abstract

Abstrak: Training Ulama dan Modernisasi Madrasah Al Washliyah. Langkah penting dalam modernisasi pendidikan era kemerdekaan Indonesia adalah integrasi Madrasah ke dalam sistem sekolah nasional. Tulisan ini mengkaji bagaimana Madrasah Al Washliyah merespon perkembangan ini dan sejauh mana kebijakan tersebut telah memengaruhi visinya dalam mencapai tujuan sebagai lembaga pencetak ulama. Didirikan pada tahun 1930, Al Jam'iyatul Washliyah mendirikan sejumlah Madrasah dengan misi utama untuk melatih ulamâ masa depan, dengan mengembangkan kurikulum yang meliputi 70% subyek Islam dan 30% subyek umum, yang berdampak positif pada produksi lulusannya. Terbitnya SKB 3 Menteri tahun 1975 membuat Madrasah Al Washliyah tidak memiliki pilihan kecuali menyesuaikan kurikulum. Dengan kurikulum yang disponsori pemerintahan baru tersebut, Madrasah Al Washliyah kehilangan kemampuan untuk menghasilkan generasi muda ulama. Tahun 1990-an terjadi kelangkaan ulama pada tingkat mengkhawatirkan, dan belum ada tanda strategi yang layak untuk memenuhi tantangan ini.Kata Kunci: Al Washliyah, madrasah, ‘ulamâ’, Islamic education Abstract: One of the marked steps in education modernization in independence Indonesia is the integration of madrasas into national schooling system. This paper attempts to study how Al Washliyah Madrasah responds to this development and to what extent the policy has affected their vision in achieving the goal as an ‘ulama’ training institution. Founded in 1930, Al Jam’iyatul Washliyah established significant number of madrasas with a core mission of training future ‘ulamâ’ to fill the need of Muslim society. In order to achieve this mission Al Washliyah developed a curriculum that is made of 70% Islamic subjects and 30% general subjects, which made them delivering very well. The 1975 Joint Decree of Three Ministers (SKB 3 Menteri) gave Al Washliyah madrasa no choice but to adjust its curriculum. The author finds that with the new state-sponsored curriculum, Al Washliyah madrasa loses the ability to produce young generations of ‘ulamâ’. The 1990s witnessed the scarcity of ‘ulamâ’ and becoming more alarming ever since, nonetheless, viable strategy yet to be found to meet the challenge. Keywords: Al Washliyah, madrasah, ‘ulamâ’, Islamic education
Islamisasi Etnik Tionghoa di Kota Medan, 1961-1998 Annisa Sabrina; Hasan Asari; Zuhriah Zuhriah
Warisan: Journal of History and Cultural Heritage Vol 1, No 3 (2020)
Publisher : Mahesa Research Center

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (834.66 KB) | DOI: 10.34007/warisan.v1i3.578

Abstract

This article discusses the Islamization of ethnic Chinese in Medan City, 1961-1998. The entry of ethnic Chinese in Medan City has a different time span and two waves have occurred. The first wave began when the Chinese trade fleet came to visit the port and conducted trade relations, then the second wave when the Dutch needed workers engaged in plantations. In this study using historical methods. The procedures that have been implemented in this study are heuristics (collection of sources), verification (historical criticism), interpretation, and historiography. The Islamization of Chinese ethnics in the city of Medan is due to the belief that occurs in someone who wants to embrace Islam, not because of coercion that must be faced. This belief is attended by a special interest in getting to know Islamic teachings after comparing them with the teachings of other religions. In addition, because of the calm and comfort that is felt after embracing Islam.
Sejarah Kedatukan Urung Sepuluh Dua Kuta Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang, 1823-1946 Nur Aini; Hasan Asari; Zuhriah Zuhriah
Warisan: Journal of History and Cultural Heritage Vol 1, No 3 (2020)
Publisher : Mahesa Research Center

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (833.055 KB) | DOI: 10.34007/warisan.v1i3.568

Abstract

This article discusses the history of Kedatuan Urung Sapuluh Dua Kuta Hamparan Perak. The establishment of Kedatuan Hamparan Perak originated from the migration made by Karo people. Those who originally lived in the highlands, moved to the lowlands. Some of the reasons are that the soil conditions in the lowlands are much more fertile than the highlands. In addition, in the Karo community, the king's son is required to migrate and also open a new kingdom outside of his father's power and kingdom, with the aim of making the power of their descendants be greater. This writing uses the historical writing method, with four stages, namely; heuristics, criticism or verification, interpretation and historiography. Based on the information the writer got, the arrival of the Karo people to the lowlands seemed to be welcomed by the Malays who inhabited the area. This is because there has always been a relationship between highland and lowland people, especially in terms of trade. Not only in the trade sector, but also in matters of marriage, religion and economy. Many Karo descendants are married or intermarried with Malays. During the time of the Aru Kingdom, many Karo people had settled and became residents who had embraced Islam, they married Malays. Generally, the Karo people who have settled in the lowlands have embraced Islam, the Islamization is carried out by the Malays.
THE ROLE OF KADIRUN YAHYA IN EDUCATION Hasan Asari; Danny Abrianto; Ali Imran Sinaga
Proceeding International Seminar of Islamic Studies INSIS 2 (January 2021)
Publisher : Proceeding International Seminar of Islamic Studies

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (160.955 KB)

Abstract

Kadirun Yahya is a figure in the world of education and started to establish and manage non-formal educational institutions, namely an educational institution and process that combines or integrates science and religion, between academic and spiritual, and between worldly and ukhrawi life. The non-formal educational institutions that were established became the forerunners to establish several formal educational institutions consisting of Kindergarten, Elementary School (SD), Junior High School (SMP), to Senior High School (SMU), Vocational High School (SMK). This formal educational institution under the auspices of Panca Budi College is managed professionally and with pure management. Likewise with the learning tools, gradually leading to modern learning devices that are adapted to multimedia and digital developments. Based on the research results, it can be seen from the criteria regarding the existence of non-formal education, slightly different from the formal education institutions established by Kadirun Yahya. In fact, the non-formal educational institutions that he founded tend to prepare for the afterlife, not to prepare a ready-made workforce. But what is unique is that he still facilitates his students to get formal education at school and even become a bachelor. The non-formal educational institutions that have been established by Kadirun Yahya are as follows: First, Houses of Worship in the form of Surau-Surau. The purpose of this surau-surau was established as a place to do and practice dhikrullah and mental spiritual training center training (i'tikaf / suluk). Second, the Youth Generation. The youth development activities carried out by Kadirun Yahya are placed in various existing surau. This activity is an effort to help underprivileged youth. They are given guidance in the form of talent development activities, while still carrying out worship, as well as guarding the mosque where they are stationed.Keywords: Educational Institutions, Modern Sufism, Education
NILAI-NILAI PENDIDIKAN MULTIKULTURAL DALAM BUKU-BUKU AJAR SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM (Telaah atas Buku Pelajaran SKI Kelas X Madrasah Aliyah) Taufik Kurniawan, Hasan Asari, Syamsu Nahar
At-Tazakki: Jurnal Kajian Ilmu Pendidikan Islam dan Humaniora Vol 3, No 2 (2019)
Publisher : Program Studi Pendidikan Islam Pascasarjana UIN Sumatera Utara Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (172.938 KB)

Abstract

Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah apa saja muatan nilai pendidikan multikultural dalammateri pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam, menjelaskan pentingnya nilai-nilai pendidikanmultikultural dalam materi pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam dan relevansi nilai pendidikanmultikultural dalam membangun pendidikan agama inklusif di tengah masyarakat multikultural.Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif, sementara berdasarkan objek kajian,maka penelitian ini termasuk penelitian library research dengan menggunakan metode analisiskonten, dengan dua model yaitu analisis kejelasan isi dan analisis isi tersembunyi (AbbasTashakkori dan Charles Teddlie) dan kemudian penyajian datanya dalam bentuk deskripsi,tabel, dan diagram lingkaran agar mudah dipahami. Temuan penelitian ini adalah, nilai pendidikanmultikultural dalam fitur, rubrikasi, dan uraian materi dalam buku pelajaran Sejarah KebudayaanIslam kelas X Madrasah Aliyah belum “proporsional”, dimana tidak semua nilai pendidikanmultikultural dalam fitur, rubrikasi, dan uraian materi pada setiap pokok bahasan diakomodasidan merata. Kedua, terintegrasinya nilai pendidikan multikultural dalam SKI akan melahirkanproduk yang kental muatan kelembutan sejarah daripada kekerasan sejarah, sehingga akanberkonstribusi positif dalam mewujudkan wajah sosial yang toleran, demokratis/kebersamaan,kesamaan/kesetaraan, dan keadilan untuk mewujudkan harmoni kehidupan kemanusiaan yangberkeadilan dan berkeadaban.Kata Kunci: Nilai Pendidikan, Multikultural, Bahan Ajar SKI
STRATEGI PENDIDIKAN MU’ALLIM AL-QURA DAN HUFFAZ AL-QUR’AN DI PONDOK PESANTREN ISLAM AL-MUKMIN NGRUKI SURAKARTA JAWA TENGAH Muhammad Luthfie Ramadhani, Hasan Asari, Wahyuddin Nur Nasution
At-Tazakki: Jurnal Kajian Ilmu Pendidikan Islam dan Humaniora Vol 3, No 1 (2019)
Publisher : Program Studi Pendidikan Islam Pascasarjana UIN Sumatera Utara Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (163.36 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang strategi pendidikan mu’allim al-qura danhuffaz al-Qur’an di Pondok Pesantren Islam Al-Mukmin Ngruki Surakarta Jawa Tengah. Jenis penelitianini adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Sumber informasi penelitian ini adalah pudir(pembantu mudir) pondok pesantren, para ustaz, di antaranya; kepala bagian ta’mir ta’lim dandakwah, kepala bagian tahfiz Alquran, pembimbing (musyrif) tahfiz, dan para santri. Teknik pengumpulandata dilakukan melalui wawancara, observasi partisipan, dan dokumentasi. Teknik analisis datadilakukan menggunakan model Miles dan Huberman. Temuan dalam penelitian ini ada delapan,yaitu: (1) Strategi pendidikan yang digunakan para ustaz dalam mempersiapkan santri tingkat IVPPIM menjadi mu’allim al-qura yaitu dengan tazwid (pembekalan) dan taujih (pengarahan). (2)Strategi pendidikan yang digunakan para ustaz dalam membentuk santri menjadi huffaz al-qur’anberupamusyafahah, muraja’ah, mudarasah, dan imtihan. (3) Faktor pendukung dalam strategi pendidikanmu’allim al-qura adalah dengan memberikantausiyah, mengadakanta’lim al-kutub, qiyam al-lail,danmuhadarah. (4) Faktor pendukung dalam strategi pendidikan huffaz al-qur’an yaitu penargetanhafalan, minat/keinginan, waktu dan lingkungan menghafal. (5) Faktor hambatan dalam strategipendidikanmu’allim al-qura yaitu santri kurang perhatian dalam mengikuitazwid, dan penyalahgunaankegiatanmu’allim al-qura. (6) Faktor hambatan dalam strategi pendidikanhuffaz al-qur’an berupakurangnya pembimbing tahfiz (SDM), para santri awal sulit dalam menghafal, rasa malas dan kurangserius santri dalam menghafal. (7) Solusi hambatan dalam strategi pendidikan mu’allim al-quraadalah bekerja sama dengan mudabbir, yaitu santri tingkat V PPIM. (8) Solusi hambatan dalamstrategi pendidikanhuffaz al-qur’an berupa pengadaan wiyata bakti bagi para lulusan baru, mengadakantraining of trainer kepadamusyrif, memotivasi serta mengawasi.
Co-Authors Abd. Mukti Abd. Mukti Abd. Mukti, Abd. Abdul Mukti Ade Lestari Ahmad Ibrahim Hasibuan Ahyar, Saiful Al Rasyidin Al Zufri, Al Zufri Al-Rasyid, Harun Ali Imran Sinaga Amroeni Drajat Amsal Qori Dalimunthe Anas, Maulidah Hasnah Anggraini, Pauli Annisa Sabrina Arifin Arifin Aswan Azhari, Sarah Badaruddin, KMS. Barus, Muhammad Irsan Betti Megawati Budianti, Yusnaili Dahlan, Zaini Danny Abrianto Daulay, Haidar Putra Dewi Chandra El-Razy, KM. Ridho Erawadi Erawadi, Erawadi Fahira, Dina Fakhrurrazi Fakhrurrazi Faridah Faridah Firda Tubagus Ismail, Firda Tubagus Fitrahyani, Rizka Gultom, Yusrina Hafsah Hafsah Hafsah Hafsah Haidar Putra Daulay Haidar Putra Daulay Harahap, Mawaddatun Nikmah hasan, Lilis Hasibuan, Ahmad Ibrahim Hayatun Sabariah Ika Novita Dewi Ira, Miftahul Jannah Irvan Mustofa Sembiring Junaidi Arsyad Junaidi Arsyad, Junaidi Kahar, Syadidul Kawaid, A Irwan Santeri Doll Kenny Agusto Arie Wibowo Khadijah Khadijah Koto, Hidayatul Fikri Lathifah Hanum Lubis, Sopian Maisaroh Ritonga MARIA BINTANG Martinis Yamin Mesiono Miftahul Jannah Ira Muaz Tanjung Muhammad Aziz Batubara Muhammad Faishal Muhammad Luthfie Ramadhani Muhammad Ruslan Mukti, Abd Musa, Faisal Nabila Yasmin Nasution, Neysa Vania Nasution, Sapirin Neliwati Nelly Agustina Neng Nurcahyati Sinulingga Ning Arrumdani Nining Dia Ayu Nst, Sahkholid Nuhaliza, Siti Nur Aini Nur Fauziyah Nur Hidayati Nurmawati Nurmawati Nursalimah, Nursalimah Oktaviana, Anisa Pasubondo, Barno Joyo Pauli Anggraini Rabiatul Adawiyah Rahmadi Ali Rangkuti, Fatima Rahma Rangkuti, Rafiqa Ulfah Rasyid Anwar Dalimunthe Ricardus Anggi Pramunendar Ritonga, Aisahrani Romadhon Romadhon Ruwaidah, Ruwaidah Sabri, Hatta Sahkholid Nasution Sahkholid Nst Saidatul Khairiyah Saiful Akhyar Lubis Saiful Akhyar Lubis Siregar, Hendra Irwandi Siregar, Yusra Dewi Sofyan Sofyan solihah titin sumanti Sopian Sinaga Subri Subri Suherlan, Ano Sulaiman Sulaiman Ismail Sundowo, Edi Suri Daehsan Purba Surya Bakti Syadidul Kahar Syafaruddin Syafaruddin Tanjung, Muaz Tirta Yogi Aulia Wahdi, Wahdi Wirdani, Ika Yeny Nasril Yunus, Marzudi Muhammad Yusnaili Budianti Yusra Dewi Siregar Zailia, ST Zainal Abidin Zaini Dahlan Zuhriah Zuhriah Zulpina, Zulpina