Claim Missing Document
Check
Articles

Aktivitas Antibakteri Ekstrak dan Fraksi N-Hexan Daun Benalu (Dendrophthoe Pentandra (L.) Miq.) Terhadap Pertumbuhan Bakteri Bacillus subtilis dan Enterobacter aerogenes: Antibacterial Activity of Extract And N-Hexan Fraction of Benalu Leaves (Dendrophthoe pentandra (L.) Miq.) Against the Growth of Bacteria Bacillus subtilis and Enterobacter aerogenes Yemima Hepriana; Kunti Nastiti; Darini Kurniawati; Ali Rakhman Hakim
Jurnal Surya Medika (JSM) Vol. 10 No. 2 (2024): Jurnal Surya Medika (JSM)
Publisher : Institute for Research and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33084/jsm.v10i2.7732

Abstract

Tanaman Benalu (Dendrophthoe pentandra (L.) Miq.) merupakan salah satu kelompok tanaman yang dapat tumbuh liar, melekat menjadi parasit pada tanaman lain. Tanaman ini juga dapat dimanfaatkan sebagai antioksidan, antiinflamasi dan antibakteri. Mengetahui aktivitas antibakteri ekstrak dan fraksi n-Hexan daun Benalu (Dendrophthoe pentandra (L.) Miq.) terhadap pertumbuhan bakteri Bacillus subtilis dan Enterobacter aerogenes. Metode yang digunakan adalah True Experimental yang membagi ekstrak dan fraksi n-Hexan menjadi beberapa kelompok perlakuan yaitu konsentrasi ekstrak dan fraksi 25%, 50%, dan 100%, serta kontrol negatif dan kontrol positif. Pengujian potensi antibakteri menggunakan metode difusi cakram dengan mengukur diameter zona hambat yang terbentuk.Hasil uji aktivitas antibakteri terhadap Bacillus subtilis dengan konsentrasi ekstrak 50; 100% diameter zona hambat sebesar 16,72; 22,28 mm. Sedangkan, dengan konsentrasi fraksi 50; 100% diameter zona hambat sebesar 9,90; 19,00 mm. Hasil uji aktivitas antibakteri terhadap Enterobacter aerogenes dengan konsentrasi ekstrak 25; 50; 100% diameter zona hambat sebesar 14,49; 17,43; 22,52 mm. Sedangkan, dengan konsentrasi fraksi 25; 50; 100% diameter zona hambat sebesar 2,19; 17,46; 18,18 mm. Pada penelitian ini ekstrak mempunyai zona hambat yang lebih besar terhadap bakteri Bacillus subtilis dan Enterobacter aerogenes daripada fraksi n-Hexan pada seluruh konsentrasi yang diujikan.
Analisis Cemaran Bakteri Coliform pada Air Isi Ulang di Jalan Pramuka Banjarmasin: Correlation of Public Knowledge on the use of Medicine for Tooth Pain in the Working Area of the Asam-Asam Health Center Desi Dwi Rahayu; Rohama Rohama; Kunti Nastiti; Ali Rakhman Hakim
Jurnal Surya Medika (JSM) Vol. 10 No. 3 (2024): Jurnal Surya Medika (JSM)
Publisher : Institute for Research and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33084/jsm.v10i3.8966

Abstract

Latar Belakang: Air adalah suatu kebutuhan dasar dalam kehidupan manusia yang biasa digunakan untuk mandi, mencuci, memasak, dan minum. Banyak penyakit yang sering menjumpai manusia berasal dari cemaran air. Mutu air minum secara biologis sangat penting karena diantaranya bisa menyebabkan munculnya berbagai macam penyakit salah satu nya diare yang disebabkan oleh bakteri Escerichia Coli. Menurut data DINKES Kalimantan Selatan pada tahun 2020 terjadi kasus diare sebanyak 5412 kasus, jumlah kasus ini mengalami kenaikan dari tahun 2019 yang terjadi sebanyak 1073 kasus. Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengatur bahwa maksimal cemaran mikroba dalam pangan olahan tidak boleh mengandung satupun bakteri Coliform. Coliform adalah salah satu penanda buruk nya kondisi air juga kebersihan pengelolaan pangan, penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa 5 sampel dari 16 DAMIU daerah kayutangi positif Coliform. Tujuan: Mengetahui cemaran bakteri coliform dan identifikasi bakteri Escerichia Coli pada air galon di jl Pramuka Banjarmasin. Metode: Metode observasional deskriptif menggunakan MPN meliputi penguat, penduga, dan pelengkap. Hasil: Hasil yang didapatkan pada penelitian ini dengan metode MPN pada uji penguat dan penduga dari 13 sampel semua positif mengandung bakteri Coliform dan kemudian pada metode MPN pada uji pelengkap 11 dari 13 sampel positif mengandung bakteri Coliform dan Escherichia Coli. Simpulan: Pada 11 dari 13 sampel menunjukkan bahwa sampel positif mengandung bakteri Coliform dan Escherichia Coli di Jl.Pramuka Banjarmasin.
Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Daun Pulutan (Urena lobata L) Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus: Antibacterial Activity Test of Pulutan Leaf Extract (Urea lobata L) Againt Staphylococcus aureus Dyah Fitriani; Rohama Rohama; Putri Vidiasari Darsono; Ali Rakhman Hakim
Jurnal Surya Medika (JSM) Vol. 10 No. 3 (2024): Jurnal Surya Medika (JSM)
Publisher : Institute for Research and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33084/jsm.v10i3.9006

Abstract

Penyakit infeksi merupakan suatu penyakit yang disebabkan karena virus, bakteri, protozoa ataupun jamur. Penggunaan antibiotik dalam pengobatan infeksi dapat menimbulkan efek samping dan resistensi. Daun pulutan secara empiris digunakan sebagai penurun panas, rematik, luka, bisul, dan sebagai antiseptik. Daun pulutan mengandung metabolit sekunder alkaloid, saponin, dan flavonoid yang diduga memiliki aktivitas antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk menguji aktivitas antibakteri ekstrak daun pulutan (Urena lobata L) terhadap bakteri Staphylococcus aureus, menentukan Konsentrasi Hambat Minimum (KHM) dan Konsentrasi Bunuh Minimum (KBM) ekstrak daun pulutan (Urena lobata L) Terhadap bakteri Staphylococcus aureus. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah true experimental. Pengujian aktivitas antibakteri menggunakan metode difusi cakram dan dilusi cair. Kemudian data dianalisis menggunakan Kruskal-Wallis dan Mann Whitney. Hasil ekstrak daun pulutan memiliki aktivitas antibakteri pada konsentrasi 100% zona hambat 14,09 mm dan konsentrasi 80% zona hambat 11,09 mm. Nilai KHM terdapat pada konsentrasi 80% dan tidak memiliki nilai KBM. Hasil uji statistik menunjukan terdapat perbedaan bermakna p value 0,004 pada Kruskall Wallis dan pada Mann Whitney menunjukan p value 0,025. Dapat disimpulkan Daun Pulutan (Urena lobata L) memiliki aktivitas antibakteri kategori kuat. Nilai KHM terdapat pada konsentrasi 80% dan tidak memiliki nilai KBM terhadap bakteri Staphylococcus aureus.
Aktivitas Antibakteri Ekstrak dan Fraksi N-Hexan Daun Benalu (Dendrophthoe Pentandra (L.) Miq.) Terhadap Pertumbuhan Bakteri Bacillus Subtilis dan Enterobacter Aerogenes : Antibacterial Activity of Ektract and N-Hexan of Benalu Leaves (Dendrophthoe Pentandra (L.) miq.) Against the Growth of Bacteria Bacilius Subtilis and Enterobacter Aerogenes Yemima Hepriana; Kunti Nastiti; Darini Kurniawati; Ali Rakhman Hakim
Jurnal Surya Medika (JSM) Vol. 10 No. 3 (2024): Jurnal Surya Medika (JSM)
Publisher : Institute for Research and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33084/jsm.v10i3.9071

Abstract

Tanaman Benalu (Dendrophthoe pentandra (L.) Miq.) merupakan salah satu kelompok tanaman yang dapat tumbuh liar, melekat menjadi parasit pada tanaman lain. Tanaman ini juga dapat dimanfaatkan sebagai antioksidan, antiinflamasi dan antibakteri. Mengetahui aktivitas antibakteri ekstrak dan fraksi n-Hexan daun Benalu (Dendrophthoe pentandra (L.) Miq.) terhadap pertumbuhan bakteri Bacillus subtilis dan Enterobacter aerogenes. Metode yang digunakan adalah True Experimental yang membagi ekstrak dan fraksi n-Hexan menjadi beberapa kelompok perlakuan yaitu konsentrasi ekstrak dan fraksi 25%, 50%, dan 100%, serta kontrol negatif dan kontrol positif. Pengujian potensi antibakteri menggunakan metode difusi cakram dengan mengukur diameter zona hambat yang terbentuk.Hasil uji aktivitas antibakteri terhadap Bacillus subtilis dengan konsentrasi ekstrak 50; 100% diameter zona hambat sebesar 16,72; 22,28 mm. Sedangkan, dengan konsentrasi fraksi 50; 100% diameter zona hambat sebesar 9,90; 19,00 mm. Hasil uji aktivitas antibakteri terhadap Enterobacter aerogenes dengan konsentrasi ekstrak 25; 50; 100% diameter zona hambat sebesar 14,49; 17,43; 22,52 mm. Sedangkan, dengan konsentrasi fraksi 25; 50; 100% diameter zona hambat sebesar 2,19; 17,46; 18,18 mm. Pada penelitian ini ekstrak mempunyai zona hambat yang lebih besar terhadap bakteri Bacillus subtilis dan Enterobacter aerogenes daripada fraksi n-Hexan pada seluruh konsentrasi yang diujikan.
Jahe (Zingiber Officinale): Tinjauan Fitokimia, Farmakologi, Dan Toksikologi Ahnafani, Miyada Nur; Nasiroh, Nasiroh; Aulia, Nina; Lestari, Noor Laili Mega; Ngongo, Marselina; Hakim, Ali Rakhman
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 11, No 10 (2024): Volume 11 Nomor 10
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jikk.v11i10.15945

Abstract

Tanaman obat yang banyak digunakan dalam pengobatan tradisional dan modern. Berdasarkan penelitian, Jahe mengandung senyawa seperti alkaloid, flavonoid, fenolik, triterpenoid, gingerol dan saponin yang berperan sebagai analgesik, antioksidan, antiinflamasi, dan antitumor. Dari segi farmakologi, jahe memiliki efek karminatif, stimulan pencernaan, vasodilator, ekspektoran, antibakteri, antipiretik antibakteri, antiinflamasi, analgesic, dan antioksidan. Toksikologi menunjukkan jahe umumnya aman, tetapi konsumsi berlebih bisa menyebabkan nyeri ulu hati dan iritasi lambung, serta reaksi alergi jika terhirup. Studi pada hewan dan manusia mengindikasikan jahe tidak meningkatkan risiko malformasi pada bayi selama kehamilan. Penelitian ini menegaskan manfaat kesehatan jahe dan pentingnya konsumsi dalam dosis tepat untuk menghindari toksisitas.
Pengaruh Pengadukan Maserasi Terhadap Kadar Flavonoid Total Daun Jeruju (Acanthus ilicifolius L) Hakim, Ali Rakhman; Saputri, Rina; Jannah, Ghina Raudhatul; Syifa, Nur
Sains Medisina Vol 3 No 1 (2024): Sains Medisina
Publisher : CV. Wadah Publikasi Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Daun jeruju (Acanthus ilicifolius L) merupakan salah satu tumbuhan yang banyak diteliti karena kandungan senyawa metabolitnya yang bermanfaat untuk kesehatan. Berdasarkan hasil penelitian ekstrak daun jeruju mengandung berbagai senyawa metabolit seperti triterpenoid, saponin, alkaloid, fenolik, flavonoid, dan tanin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pengadukan pada maserasi terhadap kadar flavonoid total ekstrak etanol daun jeruju. Penelitian ini menggunakan tiga jenis maserasi yaitu maserasi normal, maserasi dengan pengadukan pada jam ke 0-6, dan maserasi dengan pengadukan pada jam 18-24. Pengadukan dengan magnetic stirrer kecepatan 500 rpm. Hasil dari pengujian didapatkan kadar flavonoid total ekstrak etanol daun jeruju yaitu 7.14 ± 0.21 mg QE/g untuk maserasi normal, 5.64 ± 0.17 mg QE/g untuk maserasi pengadukan jam ke 0-6, dan 5.94 ± 0.29 mg QE/g untuk maserasi pengadukan jam ke 18-24. Simpulan dari penelitian ini metode maserasi normal memiliki kadar flavonoid total yang lebih tinggi dari metode maserasi termodifikasi pengadukan.
The Potential of Sleeping Medicine Plants in Overcoming Insomnia Hakim, Ali Rakhman; Nisrina, Salwa; Asi, Seva Bela N.; Sarah, Siti; Gresia, Sola; Wulandari, Suci Sri
PROMOTOR Vol. 7 No. 5 (2024): OKTOBER
Publisher : Universitas Ibn Khaldun Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/pro.v7i5.821

Abstract

Insomnia is a common health problem that interferes with quality of life. This study examines the potential of a combination of herbal ingredients in overcoming insomnia, including Valerianae Radix, Myristicae Semen, Eleuthroginseng Radix, and Polygalae Radix. Each ingredient has active components that contribute to its pharmacological effects. The results of the study show that this combination can be an effective and safe alternative to the treatment of insomnia.
Development of Indonesian Original Medicines Study of Standardized Herbal Medicine Products "Antangin JRG" as Traditional Medicine Kornelia, Sindi; Hakim, Ali Rakhman; Sagita, Ririn; Azizah, Siti; Jubaidah, Siti
PROMOTOR Vol. 7 No. 5 (2024): OKTOBER
Publisher : Universitas Ibn Khaldun Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/pro.v7i5.824

Abstract

This study aims to examine the potential for the development of indigenous Indonesian medicines based on traditional medicinal plants. Herbal medicine has been used for generations in Indonesia and has great potential to be developed into more standardized and modern products. This study covers various aspects ranging from product name, content, class, composition, efficacy claims, empirical data, standardization of raw materials, preclinical tests, toxicity tests, to clinical trials. The results of the study show that with proper processing and standardization, Indonesian traditional medicine can compete with modern pharmaceutical products.
P Penetapan Kadar Flavonoid Total dan Nilai Sun Protection Factor (SPF) Fraksi Ekstrak Etanol Daun Sirih Muda (Piper betle L.) Deviani, Norma; Hakim, Ali Rakhman; Ikeh, Tri Sulapmi D.; Nastiti, Kunti
Jurnal Pelayanan Kefarmasian dan Sains Vol 5 No 1 (2024): Journal of Pharmaceutical Care and Sciences (JPCS)
Publisher : LPPM Universitas Sari Mulia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33859/jpcs.v5i1.617

Abstract

Background: Betel leaf (Piper betle L.) is a plant that contains many important secondary metabolite compounds, one of which is the flavonoid group. empirically in the community, especially in South Kalimantan, who use these leaves as a mixture of cold powder using young betel leaves as protection against sunlight.Objective: To determine the total flavonoid content of the young betel leaf extract fraction (Piper betle L.) and the sun protection factor (SPF) value in the distilled water and ethyl acetate fractions.Methods: The experimental method with a posttest-only control group design involved qualitative analysis using thin layer chromatography (TLC) and quantitative data using UV-Vis spectrophotometry to determine total flavonoid levels and sun protection factor (SPF) values using the Mansur method.Results: The TLC analysis confirmed the presence of flavonoid compounds. Quantitative analysis using UV-Vis spectrophotometry showed total flavonoid content of 14.4 mg EQ/g (1.44%) in distilled water and 16.4 mg EQ/g (1.64%) in the ethyl acetate fraction. The highest SPF value was 17.29 at 600 ppm in the ethyl acetate fraction (ultra protection), while the lowest was in the distilled water fraction at 200 ppm (minimum category).Conclusion: The young betel leaf extract fractions showed that the distilled water fraction contained 14.4 mg EQ/g (1.44%) flavonoids, while the ethyl acetate fraction had 16.4 mg EQ/g (1.64%). The highest SPF value of 17.29 (ultra protection) was found in the ethyl acetate fraction at 600 ppm.
P Penetapan Kadar Flavonoid Dan Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etaanol Daun Bangkal (Nauclea subdita (Korth) Menggunakan Spektrofotometri Uv-Vis Ulfah, Annisa; Nastiti, Kunti; Kurniawati, Darini; Hakim, Ali Rakhman
Jurnal Pelayanan Kefarmasian dan Sains Vol 5 No 1 (2024): Journal of Pharmaceutical Care and Sciences (JPCS)
Publisher : LPPM Universitas Sari Mulia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33859/jpcs.v5i1.650

Abstract

Background: One of the typical Kalimantan plants that can be used as a source of medicine and can be used as an herbal ingredient is the Bangkal Plant. On the leaves there are various compounds such as alkaloids, steroids, tannins and flavonoids. Compounds that have a strong pharmacological effect and have a role as an antioxidant are flavonoid compounds.Objective: This study aims to determine the levels of flavonoids and antioxidant activity of ethanol extract of Bangkal Leaf (Nauclea subdita (Korth).Methods: This study uses an extraction method using 70% ethanol solvent and is soaked for 3 × 24 hours, the viscous extract produced is carried out a qualitative test with the identification of metabolite compounds and a quantitative test with the determination of flavonoid levels and antioxidant activity.Results: The results of the identification of metabolite compounds using color reagents obtained ethanol extract of Bangkal Leaf (Nauclea subdita (Korth) containing alkaloid compounds, steroids, tannins and flavonoids. The flavonoid level is 9.524 mgQE/g. The antioxidant activity of ethanol extract of Bangkal Leaf (Nauclea subdita (Korth) showed an IC50 value of 3.424 ppm.Conclusion: Based on the results of research that has been carried out, public knowledge relates to the rational use drugs for toothache. The need for information and education related to the use of drugs for tootchache rationally
Co-Authors AA Sudharmawan, AA Adriana Palimbo, Adriana Agenia Rahman Agustin, Nur Syafa Ahmad Hidayat Ahmad Hidayat Ahmad Syahlani Ahnafani, Miyada Nur Aima Pitriya Alya Ramadhani amanah, nurul Amanda Shelvia Savitri Amanda Shelvia Savitri Amanda Shelvia Savitri Amanda Shelvia Savitri Anggia Puteri Anisa Ujuldah Anisa Ujuldah Annisa Fitria Ariani, Malisa Aryzki, Saftia Asi, Seva Bela N. Asi, Seva Bela Nata Asti Wulan Ariani Auli Damayanti Aulia Damayanti Aulia Rahmah Aulia, Nina AYU LESTARI Azhimia, Faida Bamikha Priskila Natantri Carolin, Putri Dahlia Syahrina Darini Kurniawati Dede Mahdiyah Dede Mahdiyah, Dede Defitamira, Olvi Desi Dwi Rahayu Deviani, Norma Dian Bardiansyah Diana Diana Donaretsi, Olga Nathania Dwi Salmarini, Desilestia Dyah Fitriani Endang Susilawati Enzelia, Yoan Esti Susilowati Evana, Nur Qomara Fadhiyah Noor Anisa Fahriani, Fahriani Fatthiya Lisyanti Faulina, Siti Emi Az-Zahra Fitri Sadlia Fitri Sadlia Fitri Yuliana Fitri Yuliana, Fitri Fitriyana, Rahma Ghina Raudhatul Jannah Giopani, Dea Lailani Gresia, Sola Gumarus, Ellora Griselda Habibah, Nor Hariyanto, Ario Yudo Heny Novarita Holilah, Shafira Nor I Ketut Purnama Putra Ikeh, Tri Sulapmi D. Indriyani, Reni Inggrit Windy Lisaura Jannah, Ghina Raudhatul Jesika Claudia Karina, Diah Karinda, Niken Adkah Khaliza Natasya Dilla Kornelia, Sindi Kunti Nastiti Kurniawati, Darini Kusuma D, Muhammad Chandra Hadi L. Lisnawati Laetare, Tresy Patricia Laurensia Yunita Lestari, Noor Laili Mega Lestari, Yayuk Puji M. Sobirin Mohtar Madschen Sia Mei Ol Siska Selvija Tambun Maharani Fitria Sudarya Maharani, Silvia Atwi Maharani, Tri Anita Mahdalena Mahdalena Malisa Ariani Martha, Dhea Yolanda Maskura, Nur Maulani, Eka Febrianti Ma’rifah, Nurul Mela Julia Putri Melviani, Melviani Mia Audina Mia Audina, Mia Michael Elieser Miftahul Jannah Miranda Rubina Mohammad Basit, Mohammad Muhammad Aldi, Muhammad Mustaqimah Mustaqimah Mustaqimah Mustaqimah Nabila, Putri Nasiroh Nasiroh, Nasiroh Nastiti, Kunti Natantri, Bamikha Priskila Nayaken, Putri Olivia Ngongo, Marselina Nisa, Karimatun Nisrina, Salwa Nita Hestiyana nofrizal, deni Noorhaliza Nor Habibah Noval Noval Noval Novalia Widiya Ningrum, Novalia Widiya Novalina Rossa Ramadhan Novalis, Rima Nur Hidayah Nur Muzdalifah Nurul Amanah NURUL HIDAYAH Nurul Hidayah Oktavia, Regina Pebriana, Olvia Putri Pratiwi, Sinta Puji Lestari, Yayuk Puteri Putri Vidiasari Darsono Putri Vidiasari Darsono, Putri Vidiasari Putri, Mela Julia Rabiatul Adawiyah Rahmadani Rahmadani Rahman, Agenia Ramadhan, Ahmad Dian Raudhatul Jannah, Ghina Reny Indriyani Ria Fitriani Rina Saputri Rina Saputri Rizali, Muhammad Rohama Rohama Rohama, Rohama Rubina, Miranda Rustiana Rustiana Sadlia, Fitri Saftia Aryzki Sagita, Ririn Samara, Akhmad Fadhil Saniah, Husnus Sari, Nita Wulan Sari, Rani Normaya Satria, Romi Savitri, Amanda Shelvia Setia Budi Shafira Nor Holilah Siti Azizah Siti Fatimah Siti Jubaidah, Siti Siti Malahayati Siti Sarah, Siti Sitti Khadijah Sofiya Maulida Syifa Khairunnisa syifa, Nur Syifa, Umi Tuti Alawiyah Tuti Alawiyah Ujuldah, Anisa Ulfah, Annisa Utami, Putri Nadila Vania, Risma Ananda Weliyanto, Yupi Wineiniati, Noni Wulandari, Suci Sri Yasnatasya Ys, Jian Yayuk Puji Lestari Yemima Hepriana Yuditha Mutia Windy Yuli Yanti Sholehah Yustian, Alifira Adhany Yuwindry, Iwan Zahratunnisa, Zahratunnisa Zhafirah, Nurul Zulianur, Riska Ali Zulliati Zulliati