Pembelajaran yang berpihak pada murid akan lebih optimal apabila guru mampu memilih dan menerapkan model pembelajaran yang tepat. Penelitian ini bertujuan mengembangkan model pembelajaran berbasis budaya lokal Manggarai untuk meningkatkan pemahaman guru serta kualitas pembelajaran di SMP. Penelitian ini menggunakan pendekatan Research and Development (R&D) dengan model ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, Evaluation). Subjek penelitian melibatkan tokoh adat, guru, kepala sekolah, pengawas, dan pakar pendidikan. Metode pengumpulan data mencakup Focus Group Discussion (FGD), observasi, wawancara, dan validasi ahli, sementara analisis data dilakukan secara deskriptif. Hasil penelitian menemukan lima sintaks model pembelajaran berbasis budaya Manggarai yakni Toing, Toming, Tatang, Teing, dan Titong yang mampu memberikan struktur sistematis pada proses pembelajaran. Model pembelajaran berbasis budaya Manggarai yang dikembangkan ini sudah divalidasi oleh para pakar dan dinyatakan valid, praktis dan efektif. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran berbasis budaya lokal Manggarai efektif digunakan dalam kegiatan pembelajaran. Implikasi penelitian ini model ini mampu meningkatkan partisipasi aktif siswa, relevansi pembelajaran, serta pemahaman guru dalam penerapan metode inovatif. Temuan ini memberikan kontribusi pada pengembangan teori dan praktik pendidikan berbasis budaya, sekaligus menjadi panduan inovatif bagi guru dalam menciptakan pembelajaran yang interaktif dan berkualitas.