p-Index From 2020 - 2025
7.853
P-Index
This Author published in this journals
All Journal MANAJEMEN HUTAN TROPIKA Journal of Tropical Forest Management Jurnal Gizi dan Pangan Buletin PSP Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan Marine Fisheries: Jurnal Teknologi dan Manajemen Perikanan Laut Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis Jurnal Ilmu-Ilmu Perairan dan Perikanan Indonesia Forum Pasca Sarjana Saintika Medika: Jurnal Ilmu Kesehatan dan Kedokteran Keluarga. Katalogis PHARMACON Jurnal Keperawatan Indonesia Saintek Perikanan : Indonesian Journal of Fisheries Science and Technology Rotasi MODUL Jurnal Natur Indonesia Proceedings of Annual International Conference Syiah Kuala University - Life Sciences & Engineering Chapter Proceedings of Annual International Conference Syiah Kuala University - Social Sciences Chapter Lingkungan dan Kesehatan Kerja JURNAL TEKNOLOGI LINGKUNGAN TRANSIENT: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian Jurnal Keperawatan Jiwa (JKJ): Persatuan Perawat Nasional Indonesia Prosiding Seminas Competitive Advantage Insignia: Journal of International Relations Jurnal Harpodon Borneo Jurnal Penelitian Hutan Tanaman JURNAL PERBENIHAN TANAMAN HUTAN Jurnal Kelautan : Indonesian Journal of Marine Science and Technology Pendidikan Bahasa Inggris KURVA S JURNAL MAHASISWA Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Bidang Keguruan dan Ilmu Pendidikan Physics Student Journal Dinamika Jurnal Master Pariwisata (JUMPA) U-JET: Unila Journal of English Teaching Teknofisika Research Journal of Life Science Jurnal Perikanan dan Kelautan REKAYASA JPM17: Jurnal Pengabdian Masyarakat Jurnal Pendidikan Biologi Indonesia Forum Geografi BAKI (Berkala Akuntansi dan Keuangan Indonesia) AJIE (Asian Journal of Innovation and Entrepreneurship) Jurnal Zeolit Indonesia GEA, Jurnal Pendidikan Geografi Pharmauho: Jurnal Farmasi, Sains, dan Kesehatan Jurnal Geosaintek Jurnal Keterapian Fisik Jurnal Sains dan Teknologi Pangan Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan Jurnal Edukasi dan Sains Biologi Indigenous: Jurnal Ilmiah Psikologi Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan FKIP e-PROCEEDING JLBG (Jurnal Lingkungan dan Bencana Geologi) (Journal of Environment and Geological Hazards) Jurnal Pendidikan Bahasa Jurnal Sumberdaya Akuatik Indopasifik Siimo Engineering : Journal Teknik Sipil JFMR (Journal of Fisheries and Marine Research) Jurnal Akuntansi Aktual Phinisi Integration Review Al-Daulah : Jurnal Hukum dan Perundangan Islam Faktor Exacta Educatio JURNAL AKUNTANSI, EKONOMI dan MANAJEMEN BISNIS Albacore : Jurnal Penelitian Perikanan Laut Mimbar Hukum - Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada Jurnal Pengabdian Masyarakat MIPA dan Pendidikan MIPA JURNAL SERAMBI ILMU Jurnal Perikanan Universitas Gadjah Mada Window of Health : Jurnal Kesehatan Preventif Journal EXTRAPOLASI: Jurnal Teknik Sipil ADMINISTRASI PUBLIK Jurnal Bahasa Lingua Scientia Jurnal Pengabdian Masyarakat AbdiMas Indonesian Fisheries Research Journal Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia Bawal : Widya Riset Perikanan Tangkap Buana Pendidikan: Jurnal Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unipa Surabaya Jurnal Kebijakan Perikanan Indonesia Jurnal BISNIS & KEWIRAUSAHAAN JURNAL PENDIDIKAN TAMBUSAI Jurnal Kelautan Nasional Jurnal Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan Seminar Nasional Lahan Suboptimal Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat MEMBANGUN NEGERI Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian Jaringan Laboratorium Medis Jurnal Sains Riset Gravitasi: Jurnal Pendidikan Fisika dan Sains SABILARRASYAD Jurnal Fisika dan Terapannya Jurnal Abdidas Aceh Anthropological Journal Akrab Juara : Jurnal Ilmu-ilmu Sosial Jurnal Real Riset Jurnal Kemaritiman: Indonesian Journal of Maritime Abdimas: Papua Journal Of Community Service Extrapolasi Hipotenusa: Journal of Research Mathematics Education (HJRME) Journal of Accounting and Management Innovation SRIWIJAYA JOURNAL OF ENVIRONMENT COJ (Coastal and Ocean Journal) Pawiyatan Jurnal Pusat Inovasi Masyarakat Jurnal Pembelajaran Fisika Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Sosiosaintifik Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan International Journal of Agriculture System Depik Jurnal Ilmu-Ilmu Perairan, Pesisir dan Perikanan Depik Jurnal Ilmu-Ilmu Perairan, Pesisir, dan Perikanan Journal of Aceh Aquatic Sciences
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 25 Documents
Search
Journal : Marine Fisheries: Jurnal Teknologi dan Manajemen Perikanan Laut

RUMPON HIDUP DAN HUBUNGANNYA DENGAN STRUKTUR KOMUNITAS IKAN SECARA SPASIAL-TEMPORAL DI PESISIR KABUPATEN LUWU (BIO-FADs and Its Association with Spatio-Temporal Fish Community Stucture of Cach in Luwu District Coastal Water) . Suardi; Budy Wiryawan; Am Azbas Taurusman; Joko Santoso; M. Riyanto
Marine Fisheries : Journal of Marine Fisheries Technology and Management Vol. 7 No. 1 (2016): Marine Fisheries: Jurnal Teknologi dan Manajemen Perikanan Laut
Publisher : Bogor Agricultural University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (599.68 KB) | DOI: 10.29244/jmf.7.1.83-95

Abstract

ABSTRACTBiological-Fish Aggregation Devices (Bio FADs) is FADs wich used seaweed or water plants as attractor. FADs live in this study is made using two species of seaweed i.e Eucheuma cottonii and Gracillaria sp. as attractor, so called cottonii FADs or RC and gracillaria FADs or RG. The purpose of this study was to analyze the catches based on its community structures such as the species, abundance, and ecological characteristics spatially and temporally. The research was conducted in Luwu district waters from October 2014-August 2015. RC and RG were installed in three different habitats as an observation station, i.e. river mouth habitat (MS), seagrass habitat (PL), and coral reef habitat (TK). Fish sampling on two types of FADs were collected using a scoop net. Shannon-Wienner diversity index (H') of the three habitats is relatively high. ANOSIM statistical test showed that there is a significance difference of catches abundance between habitats (R = 0.235; p = 0.001). Coral reef habitats have the highest abundance of the catch. Furthermore, there are also highly significant between the months of (R = 0.271; p = 0.001). The highest abundance of fish catches in December. The main species which contribute substantially in the two FADs are Siganus canaliculatus as well as in MS and PL habitat, while in TK habitat the main species is Caranx sp. SIMPER analysis showed that Siganus canaliculatus contribute about 66.42% of the PL habitat.Keywords: Bio- FADs, diversity index, Siganus canaliculatus-------ABSTRAKRumpon hidup atau Biological-Fish Aggregation Devices adalah rumpon yang dibuat dengan menggunakan rumput laut atau tanaman air sebagai atraktor. Rumpon hidup pada penelitian ini dibuat dengan menggunakan rumput laut jenis Eucheuma cottonii (RC) dan Gracillaria sp.(RG). Tujuan penelitian ini adalah menganalisis hasil tangkapan ikan berdasarkan jenis, kelimpahan, dan karakteristik ekologis secara spasial dan temporal. Penelitian ini dilaksanakan di perairan Kabupaten Luwu dari bulan Oktober 2014 hingga Agustus 2015. Sampel ikan dikumpulkan dengan menggunakan serok pada kedua jenis rumpon yang dipasang di tiga habitat yang berbeda sebagai stasiun pengamatan. Indeks diversitas Shannon-Wienner (H') secara spasial dan temporal relatif tinggi. Uji statistik ANOSIM menunjukkan bahwa kelimpahan hasil tangkapan ikan antar habitat berbeda sangat nyata, (R = 0,235; p = 0,001). Habitat terumbu karang memiliki kelimpahan hasil tangkapan tertinggi. Selanjutnya secara temporal antar bulan (musim) berbeda sangat nyata (R = 0,271; p = 0,001). Kelimpahan hasil tangkapan ikan tertinggi pada bulan Desember. Analisis SIMPER menunjukkan bahwa Siganus canaliculatus sebagai spesies utama (penciri) pada kedua rumpon, begitu pula dengan dua habitat MS dan PL. Adapun habitat TK, spesies utamanya adalah jenis Caranx sp. Kontsribusi Siganus canaliculatus cukup tinggi pada habitat padang lamun yaitu sebesar 66,42% .Kata kunci: rumpon hidup, indeks diversitas, Siganus canaliculatus
MODEL BIO-EKONOMI PERIKANAN CUMI-CUMI DI PERAIRAN KABUPATEN BANGKA, PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG (Bio-Economic Model of Squid Fisheries in The Waters of Bangka Regency, Bangka Belitung Islands Province) Wawan Oktariza; Budy Wiryawan; Mulyono S. Baskoro; Rahmat Kurnia; Sugeng H. Wisudo
Marine Fisheries : Journal of Marine Fisheries Technology and Management Vol. 7 No. 1 (2016): Marine Fisheries: Jurnal Teknologi dan Manajemen Perikanan Laut
Publisher : Bogor Agricultural University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (585.235 KB) | DOI: 10.29244/jmf.7.1.97-107

Abstract

ABSTRACTSquid captured in the waters of Bangka Regency has grown, both with traditional and modern fishing gear. Fishing gear used consisted of squid jigging and stationary lift net. Squid fisheries in this water have not been well managed as evidenced by the tendency of squid production decreased in Sungailiat Fishing Port 17.59% per year in the period 2010-2013, the number of outside fishers who caught squid and rampant illegal tin mining in coastal waters. This study aims to determine the optimal level of squid resource management in the waters of Bangka based on biological and economic aspects. The analysis used is Schnute bio-economic models because it is more appropriate to estimate squid stock in this water. The results showed squid resources utilized in this water was overfishing, both biologically and economically since 2010 in which the production rate for the year has been 116.12% of MEY and 115.94% of MSY. Optimal production levels at MEY conditions are 767.13 tons per year with efforts 5,544 trips per year. The production level at MSY conditions are 768.33 tons per year and the efforts 5,733 fishing trips per year.Keywords: Bangka Regency waters, MEY, MSY, overfishing, squid fisheries-------ABSTRAKPenangkapan cumi-cumi di perairan Kabupaten Bangka telah berkembang, baik dengan alat tradisional maupun modern. Alat tangkap yang digunakan terdiri dari squid jigging dan bagan tancap. Perikanan cumi-cumi di perairan ini belum dikelola dengan baik seperti terlihat dari kecenderungan produksi cumi-cumi di PPN Sungailiat yang menurun 17,59% per tahun pada periode 2010 – 2013, banyaknya nelayan luar yang menangkap cumi dan maraknya penambangan timah illegal di perairan pesisir. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan tingkat pengelolaan sumberdaya cumi-cumi yang optimal di perairan Kabupaten Bangka berdasarkan aspek biologi dan aspek ekonomi. Analisis yang digunakan yaitu model bio-ekonomi Schnute karena lebih sesuai untuk menduga stok cumi-cumi di perairan ini. Hasil penelitian menunjukkan pemanfaatan sumberdaya cumi-cumi di perairan ini sudah mengalami tangkap lebih baik secara biologi maupun ekonomi sejak tahun 2010. Dimana tingkat produksi pada tahun tersebut sudah mencapai 116,12% dari MEY dan 115,94 dari MSY. Tingkat produksi optimal pada kondisi MEY yaitu 767,13 ton/tahun dengan upaya tangkap 5.544 trip/tahun. Adapun pada kondisi MSY, tingkat produksi 768,33 ton per tahun dan upaya tangkap 5.733 trip per tahun.Kata kunci: perairan Kabupaten Bangka, MEY, MSY, tangkap lebih, perikanan cumi-cumi
KINERJA KELOMPOK USAHA BERSAMA (KUB) NELAYAN GILLNET DI BARSELA ACEH Muhammad Rizal; Budy Wiryawan; Sugeng Hari Wisudo; Iin Solihin; John Haluan
Marine Fisheries : Journal of Marine Fisheries Technology and Management Vol. 8 No. 1 (2017): Marine Fisheries: Jurnal Teknologi dan Manajemen Perikanan Laut
Publisher : Bogor Agricultural University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (398.809 KB) | DOI: 10.29244/jmf.8.1.73-86

Abstract

ABSTRACTNowadays, the development of fisheries strategic issues is related to poverty and welfare of fishermen. In 2010 - 2014, Ministry of Marine and Fisheries implemented Business Development Program of Rural Area by creating a Joint Business Group (JBG) to help traditional and small scale fishermen who categorized as poor. This study aimed to determine the performance of JBG of gillnet fishermen and to identify the attributes of performance (aspects of institutional, socio-cultural, economic, environmental and policy) in Barsela Aceh. Data was collected by purposive sampling method from 13 JBG of gillnet fishermen. IPA analysis and gap analysis were performed to measure each attribute and attribute's performance. The results showed that the value of the gap in the aspect of the institution of 1.87, and socio-cultural aspect of 1.91, which are categorized as good enough. Furthermore, the value of the economic aspect (2,12), environmental aspect (2,43) and policy aspect (2.21) are categorized as less good. The attributes which categorized as a top priority (in quadrant A) are the aspect of institution, namely; human resources quality of JBG, the level of utilization of information technology and marketing, participation in training event, frequency of training held by related agencies and traditional institutions and the effectiveness of PPTK. Socio-cultural aspects are the desire to be independent culture, work ethic culture, group cohesiveness, and JBG assets are jointly managed. In economic aspect are active savings and loan activities, the level of turnover development of JBG and the level of market opportunities for JBG fishermen's business. Environmental aspects are the effectiveness of target fish species catch, high economic value of fish and environment-friendly technologies. Policy aspects are sanctioned policies for fictitious JBG, policies about who can become a member of JBG, policy management in preparing a joint business plan and sanctions for members who violate the rules.Keywords: Barsela Aceh, JBG, gillnet fishermenABSTRAKPerkembangan isu strategis perikanan saat ini adalah kemiskinan dan kesejahteraan nelayan. Kementerian Kelautan dan Perikanan Tahun 2010-2014 melaksanakan Program Pengembangan Usaha Mina Perdesaan (PUMP) dengan membuat Kelompok Usaha Bersama (KUB) untuk membantu nelayan tradisional dan kecil yang masih tergolong miskin. Penelitian ini bertujuan yaitu mengetahui kinerja KUB nelayan gillnet dan mengidentifikasi atribut kinerjanya (aspek lembaga, sosial budaya, ekonomi, lingkungan dan kebijakan) di Barsela Aceh. Metode pengambilan data purposive sampling, dimana data diambil secara sengaja pada 13 KUB nelayan gillnet. Analisis data yang digunakan yaitu analisis IPA untuk menilai setiap atribut dan analisis kesenjangan (gap) untuk menilai kinerja setiap atribut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai kesenjangan pada aspek lembaga (1,87) dan aspek sosial budaya (1,91) yaitu katagori cukup baik. Selanjutnya nilai pada aspek ekonomi (2,12), aspek lingkungan (2,43) dan aspek kebijakan (2,21) yaitu katagori kurang baik. Serta atribut yang prioritas yaitu posisi atribut kuadran A (diprioritaskan) pada aspek lembaga adalah kualitas SDM KUB, tingkat pemanfaatan akses informasi teknologi dan pemasaran, keikutsertaan kegiatan pelatihan, intensitas pembinaan dari instansi terkait dan lembaga adat dan keefektifan PPTK. Aspek sosial budaya adalah budaya ingin mandiri, budaya etos kerja, kekompakan kelompok, dan aset KUB dikelola secara bersama. Aspek ekonomi adalah aktifnya kegiatan simpan pinjam, tingkat perkembangan omset KUB dan tingkat peluang pasar untuk usaha KUB nelayan. Aspek lingkungan adalah efektivitas jenis ikan target yang tertangkap, ikan ekonomis tinggi dan teknologi ramah lingkungan. Aspek kebijakan adalah aturan sanksi bagi KUB fiktif, kebijakan tentang yang bisa menjadi anggota KUB, kebijakan manajemen dalam menyusun rencana usaha bersama dan aturan sanksi bagi anggota yang melanggar.Kata kunci:  Barsela Aceh, KUB, nelayan gillnet
PRODUKTIVITAS ALAT TANGKAP YANG DIOPERASIKAN DI SEKITAR RUMPON LAUT DALAM (Productivity of Fishing Gears Operated Around Deep Sea Fish Aggregating Devices) Muhamad RE Prayitno; Domu Simbolon; Roza Yusfiandayani; Budy Wiryawan
Marine Fisheries : Journal of Marine Fisheries Technology and Management Vol. 8 No. 1 (2017): Marine Fisheries: Jurnal Teknologi dan Manajemen Perikanan Laut
Publisher : Bogor Agricultural University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (507.528 KB) | DOI: 10.29244/jmf.8.1.101-112

Abstract

ABSTRACTRumpon or Fish Aggregating Devices (FADs) had been used by purse seine and handline fishermen in Pacitan Regency since 2005. The use of rumpon has been associated with the catching of immature fishes in large number that would disrupt the sustainability of fish resources.  The aims of this study were to measure fishing productivity of purse seine and handline fleets operated around FADs deployed in eastern Indian Ocean waters and analyze the size distribution and gonad maturity index of the catch. This study was conducted at Tamperan Fishing Port of the Pacitan Regency, East Java Province. Daily fish landing data from both fishing fleets were collected from the Tamperan auction hall from January to December 2014 for productivity calculation. About 289 fish samples from 6 dominant species was taken randomly on-board of 3 purse seine and 2 handlines vessels from 8 different FADs for size distribution and gonad analysis. The average productivity of purse seine fleets in 2014were 6,7 tonnes/trip (s = 5 tonnes/trip) while handling fleets average productivity were 0,9 tons/trip (s = 0,6 tons/trip. Purse seine catch were dominated by immature and juvenile fish while handlines catch were larger and already mature fishes.Keywords: FADs, fishing productivity, gonad analysisABSTRAKRumpon atau Fish Aggregating Devices (FADs) telah digunakan oleh nelayan pukat cincin dan pancing ulur di Kabupaten Pacitan sejak tahun 2005. Penggunaan rumpon seringkali dihubungkan dengan penangkapan ikan yang belum dewasa dalam jumlah yang terlalu banyak sehingga dapat mengganggu keberlanjutan sumber daya ikan.  Penelitian ini bertujuan untuk menghitung produktivitas alat tangkap pukat cincin dan pancing ulur yang dioperasikan dengan menggunakan alat bantu rumpon yang dipasang di Samudera Hindia bagian timur dan menganalisis ukuran dan tingkat kematangan gonad hasil tangkapannya. Penelitian ini dilaksanakan di Pelabuhan Perikanan Tamperan, Kabupaten Pacitan, Propinsi Jawa Timur. Data pendaratan ikan harian selama bulan Januari hingga Desember 2014 diperoleh dari unit pelaksana teknis tempat pelelangan ikan Tamperan untuk perhitungan produktivitas.  Adapun sampel ikan sebanyak 289 ekor diambil dari 3 unit kapal pukat cincin dan 2 unit kapal pancing ulur yang beroperasi di 8 rumpon yang berbeda untuk analisis sebaran ukuran dan tingkat kematangan gonad ikan hasil tangkapan. Produktivitas rata-rata pada tahun 2014 untuk alat tangkap pukat cincin yaitu sebesar 6,7 ton/trip (s = 5 ton/trip), sedangkan pancing ulur yaitu sebesar 0,9 ton/trip (s = 0,6 ton/trip). Hasil tangkapan pukat cincin didominasi oleh ikan berukuran kecil dan belum dewasa, sedangkan pancing ulur menangkap ikan yang berukuran lebih besar dan telah dewasa.Kata kunci:  rumpon, produktivitas penangkapan, analisis gonad
SELEKSI KOMODITAS DAN TEKNOLOGI PENANGKAPAN IKAN UNGGULAN DI KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS (The Superior Commodity and Fishing Technology Selection in Anambas Island Regency) Lilly Aprilya Pregiwati; Budy Wiryawan; Sugeng Hari Wisudo; Arif Satria
Marine Fisheries : Journal of Marine Fisheries Technology and Management Vol. 8 No. 1 (2017): Marine Fisheries: Jurnal Teknologi dan Manajemen Perikanan Laut
Publisher : Bogor Agricultural University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (390.458 KB) | DOI: 10.29244/jmf.8.1.113-122

Abstract

ABSTRACTRumpon or Fish Aggregating Devices (FADs) had been used by purse seine and handline fishermen in Pacitan Regency since 2005. The use of rumpon has been associated with the catching of immature fishes in large number that would disrupt the sustainability of fish resources.  The aims of this study were to measure fishing productivity of purse seine and handline fleets operated around FADs deployed in eastern Indian Ocean waters and analyze the size distribution and gonad maturity index of the catch. This study was conducted at Tamperan Fishing Port of the Pacitan Regency, East Java Province. Daily fish landing data from both fishing fleets were collected from the Tamperan auction hall from January to December 2014 for productivity calculation. About 289 fish samples from 6 dominant species was taken randomly on-board of 3 purse seine and 2 handlines vessels from 8 different FADs for size distribution and gonad analysis. The average productivity of purse seine fleets in 2014were 6,7 tonnes/trip (s = 5 tonnes/trip) while handling fleets average productivity were 0,9 tons/trip (s = 0,6 tons/trip. Purse seine catch were dominated by immature and juvenile fish while handlines catch were larger and already mature fishes.Keywords:FADs, fishing productivity, gonad analysisABSTRAK Rumpon atau Fish Aggregating Devices (FADs) telah digunakan oleh nelayan pukat cincin dan pancing ulur di Kabupaten Pacitan sejak tahun 2005. Penggunaan rumpon seringkali dihubungkan dengan penangkapan ikan yang belum dewasa dalam jumlah yang terlalu banyak sehingga dapat mengganggu keberlanjutan sumber daya ikan.  Penelitian ini bertujuan untuk menghitung produktivitas alat tangkap pukat cincin dan pancing ulur yang dioperasikan dengan menggunakan alat bantu rumpon yang dipasang di Samudera Hindia bagian timur dan menganalisis ukuran dan tingkat kematangan gonad hasil tangkapannya. Penelitian ini dilaksanakan di Pelabuhan Perikanan Tamperan, Kabupaten Pacitan, Propinsi Jawa Timur. Data pendaratan ikan harian selama bulan Januari hingga Desember 2014 diperoleh dari unit pelaksana teknis tempat pelelangan ikan Tamperan untuk perhitungan produktivitas.  Adapun sampel ikan sebanyak 289 ekor diambil dari 3 unit kapal pukat cincin dan 2 unit kapal pancing ulur yang beroperasi di 8 rumpon yang berbeda untuk analisis sebaran ukuran dan tingkat kematangan gonad ikan hasil tangkapan. Produktivitas rata-rata pada tahun 2014 untuk alat tangkap pukat cincin yaitu sebesar 6,7 ton/trip (s = 5 ton/trip), sedangkan pancing ulur yaitu sebesar 0,9 ton/trip (s = 0,6 ton/trip). Hasil tangkapan pukat cincin didominasi oleh ikan berukuran kecil dan belum dewasa, sedangkan pancing ulur menangkap ikan yang berukuran lebih besar dan telah dewasa.Kata kunci: rumpon, produktivitas penangkapan, analisis gonad
Status Pemanfaatan Perikanan Tuna Madidihang (Thunnus albacares) Berdasarkan Model Biologi Schaefer Abgusta Fajri Wiranata; Budy - Wiryawan; Sugeng Hari Wisudo; Nimmi - Zulbainarni
Marine Fisheries : Journal of Marine Fisheries Technology and Management Vol. 9 No. 1 (2018): Marine Fisheries: Jurnal Teknologi dan Manajemen Perikanan Laut
Publisher : Bogor Agricultural University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (517.494 KB) | DOI: 10.29244/jmf.9.1.65-75

Abstract

There are two types of population growth function  of the basic formulation of Schaefer’s biology model, however in this study there is a difference in form and value of “r” as one of a biology parameter.   In addition  to the difference in the method by calculating the process of a and b coefficient. The calculating process of a and b coefficient in Schaefer’s biology model was conducted through linear regression which has not yet been exact.  This is  due to  the model itself which is quadratic. Therefore to provide the solution is through quadratic process. The linear regression shows the value of fmsy and Ymsy 1.40 and 1.34 times smaller than quadratic process respectively. Based on the two graphs from the calculating process of a and b coefficient, it can be concluded that the utilization of yellowfin tuna fishery was still not optimal. According to the result based on the linear and quadratic regression, the maximum production of yellowfin tuna  can be increased to 664,037 and 877,340 kg.Keywords: Population growth function, Schaefer’s Biology Model, Utilization status, Yellowfin tunaABSTRAKDua jenis fungsi pertumbuhan populasi menjadi dasar pembentukan model biologi Schaefer, namun dalam kajian ini terdapat perbedaan dalam bentuk dan nilai r sebagai parameter biologi ditambah juga berdasarkan perbedaan metode perhitungan koefisien a dan b. Metode perhitungan koefisien a dan b model biologi Schaefer melalui regresi linear masih kurang tepat, karena model biologi Schaefer berbentuk kuadratik, sehingga penyelesaiannya harus melalui proses kuadratik. Nilai fmsy dan Ymsy dari proses regresi linear memiliki nilai 1,40 dan 1,34 kali lebih rendah dari proses kuadratik. Berdasarkan kedua kurva dari kedua metode perhitungan koefisien a dan b, maka status pemanfaatan perikanan tuna madidihang diduga masih belum optimal. Sehingga berdasarkan proses regresi linear dan kuadratik, maka produksi maksimal tuna madidihang masih dapat ditingkatkan sampai dengan 664.037 dan 877.340 kg.Kata kunci:  Fungsi pertumbuhan populasi, Model biologi Schaefer, Status pemanfaatan Tuna madidihang
PENGELOLAAN PERIKANAN KARANG DI TAMAN NASIONAL WAKATOBI: PERSPEKTIF AKTOR DAN AGEN Mercy - Patanda; Sugeng Hari Wisudo; Daniel Rudolf Monintja; Budy - Wiryawan
Marine Fisheries : Journal of Marine Fisheries Technology and Management Vol. 9 No. 1 (2018): Marine Fisheries: Jurnal Teknologi dan Manajemen Perikanan Laut
Publisher : Bogor Agricultural University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (437.748 KB) | DOI: 10.29244/jmf.9.1.89-96

Abstract

Stakeholders, who are agents and actors in this matter play an important role in the management of reef fisheries in Wakatobi National Park. This study aims to identify the agents and actors in Wakatobi Regency and to identify similarities and differences of the perception between agents and actors in the management of conservation areas. The method used is  Principal Component Analysis (PCA). The result showed that there was a similar perception between agent and actor in which that the conservation gives benefit for the society in Wakatobi and the lack of regulation in Wakatobi Regency. Different perceptions between actors and agents occurred due to fishermen intention to fully utilize the resources for their welfare while the government intents to limit the fishing area in order to preserve the natural resources and the environment. Therefore, management related to the  regulation on legal-size of fish and the effectiveness of marine protected areas are needed. Keywords: Stakeholders, Coral Reef, Conservation, WakatobiABSTRAKPemangku  kepentingan sangat berperan penting dalam pengelolaan perikanan karang di Taman Nasional Kabupaten Wakatobi. Tujuan penelitian adalah mengidentifikasi agen dan aktor yang berada di Kabupaten Wakatobi serta melihat persamaan dan perbedaan persepsi antara agen dengan aktor dalam pengelolaan kawasan konservasi. Penelitian ini menggunakan analisis Principal Component Analysis (PCA). Hasil kajian menunjukkan adanya persamaan persepsi antara agen dan aktor yaitu konservasi memberikan manfaat bagi masyarakat yang ada di Wakatobi dan masih kurangnya peraturan di Kabupaten Wakatobi. Perbedaan persepsi pada aktor dan agen karena nelayan ingin memanfaatkan perairan Taman nasional Wakatobi semaksimal mungkin untuk kesejahteraan nelayan sedangkan pemerintah membatasi wilayah penangkapan dalam rangka menjaga sumber daya alam dan lingkungannya sehingga perlu tindakan pengelolaan yaitu penentuan ukuran ikan yang tertangkap dan pengefektifan daerah perlindungan laut.Kata kunci: Pemangku Kepentingan, Perikanan Karang, Konservasi, Wakatobi
DINAMIKA HASIL TANGKAPAN BARONANG (Siganus sp.) PADA RUMPON HIDUP SECARA SPASIAL-TEMPORAL DI PESISIR ULOULO KABUPATEN LUWU . Suardi; Budy Wiryawan; Am Azbas Taurusman; Joko Santoso; Mochammad Riyanto
Marine Fisheries : Journal of Marine Fisheries Technology and Management Vol. 10 No. 1 (2019): Marine Fisheries: Jurnal Teknologi dan Manajemen Perikanan Laut
Publisher : Bogor Agricultural University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1129.952 KB) | DOI: 10.29244/jmf.10.1.45-57

Abstract

ABSTRACTBiological-Fish Aggregation Devices (Bio FADs) is FADs which designed used seaweed as an attractor.  Bio FADs in this study were made using two species of seaweed i.e Eucheuma cottonii, called cottonii FADs (FC) and Gracilaria sp. called gracilaria FADs (FG).  The purpose of this study was to analyze the dynamics of Siganus sp catch around Bio FADs based on species, abundance, and ecological characteristics spatially and temporally. The research was conducted in Uloulo coastal waters of Luwu district from October 2014 to August 2015.  Fish samples were collected by using scoop net on both types of FADs which were installed in three different habitats as observation stations. The Shannon-Wienner (H') diversity index is relatively moderate in spatially and temporally. ANOSIM  shows that the abundance of fish catches between habitats is significantly different (R = 0,268; p = 0,001).  River estuary habitat has the highest abundance of catches which is about 14.77 ind/m2.  Furthermore, the abundance of catches between monsoon was significantly different (R = 0,110; p = 0,001).  The highest abundance of fish catches in the west monsoon (WM) is about  20,67 ind/m2. SIMPER analysis shows that Siganus canaliculatus is the main species based on habitat and season. The contribution of Siganus canaliculatus is quite high in seagrass habitat which is about 96.38%. Keywords: Bio-FADs, dynamics of catch, Siganus sp.ABSTRAKRumpon hidup atau Biological-Fish Aggregation Devices adalah rumpon yang didesain menggunakan rumput laut  sebagai atraktor. Rumpon hidup pada penelitian ini  dibuat dengan menggunakan rumput laut jenis  Eucheuma cottonii sehingga disebut rumpon cottonii(RC) dan Gracillaria sp  atau rumpon gracillaria (RG). Tujuan penelitian ini adalah menganalisis dinamika hasil tangkapan ikan baronang (Siganus sp.) di sekitar rumpon hidup berdasarkan jenis, kelimpahan, dan karakteristik ekologis secara   spasial  dan temporal.  Penelitian  ini dilaksanakan di perairan pesisir Uloulo Kabupaten Luwu dari bulan Oktober 2014  sampai  Agustus 2015. Sampel ikan  dikumpulkan dengan menggunakan serok  pada kedua jenis rumpon   yang dipasang di tiga habitat yang berbeda sebagai stasiun  pengamatan.  Indeks diversitas Shannon-Wienner (H') secara  spasial dan temporal relatif moderat.  Hasil ANOSIM  menunjukkan  bahwa  kelimpahan hasil tangkapan ikan antar habitat berbeda  sangat nyata,   (R = 0,268; p = 0,001).  Habitat muara sungai memiliki kelimpahan hasil tangkapan tertinggi yaitu 14,77 ind/m2. Selanjutnya kelimpahan hasil tangkapan  berdasarkan musim berbeda  nyata (R = 0,110; p = 0,001).  Kelimpahan hasil tangkapan ikan  tertinggi  pada musim barat (MB) yaitu 20,67 ind/m2 .Analisis SIMPER  menunjukkan  bahwa Siganus canaliculatus sebagai spesies utama   berdasarkan habitat dan musim. Kontsribusi Siganus canaliculatus  cukup tinggi  pada habitat padang lamun yaitu  sebesar  96,34% .Kata kunci:  rumpon hidup, dinamika hasil tangkapan, Siganus sp.
EVALUASI KEBERLANJUTAN PERIKANAN GURITA DENGAN INDIKATOR EAFM (ECOSYSTEM APPROACH TO FISHERIES MANAGEMENT) DI KABUPATEN BANGGAI LAUT Daniel Julianto Tarigan; Domu Simbolon; Budy Wiryawan
Marine Fisheries : Journal of Marine Fisheries Technology and Management Vol. 10 No. 1 (2019): Marine Fisheries: Jurnal Teknologi dan Manajemen Perikanan Laut
Publisher : Bogor Agricultural University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (712.521 KB) | DOI: 10.29244/jmf.10.1.83-94

Abstract

ABSTRACTOctopus production data show that catch in Banggai Laut waters is decreasing.  In addition, some destructive or illegal fishing gear such as spears, bombs and poisons are still used to catch octopus.  Given this alarming situation,  this study is intended to assess the sustainability status of octopus fishery in Banggai Laut Regency by means of the Ecosystem Approach Fisheries Management (EAFM) indicator.  Octopus catch data incorporating species and amount of catch, number of fishing efforts, mantle size, weight, fishing ground, and the type of protected species are obtained through direct observation on handline fishing and interviews with fishermen. Furthermore, the same method was applied to collect fishing techniques data including fishing efforts, fleet size, crew certification and data on illegal fishing practices.  The result shows that the status of octopus resource and the domain of fishing technique in Banggai Laut Regency is in the medium category with a value of 63.33 and 68.75 respectively. Accordingly, the sustainability level of octopus fisheries is in the moderate category with a value of 66.04.  Fisheries management related to the fishing practice that is targeting undersize octopus and exceeding the annual quota require further investigation in order to maintain the sustainability level of octopus fisheries.Keywords: Banggai Laut Regency, EAFM, octopus, sustainability levelABSTRAKInformasi tentang produksi menunjukkan bahwa hasil tangkapan gurita di perairan Banggai Laut cenderung menurun. Selain itu, penangkapan gurita masih ada yang menggunakan alat tangkap yang destruktif atau illegal seperti tombak, bom dan racun. Hal ini sangat mengkhawatirkan keberlanjutan sumberdaya gurita.  Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi status atau tingkat keberlanjutan perikanan gurita di Kabupaten Banggai Laut. Kondisi keberlanjutan perikanan gurita di Kabupaten Banggai Laut dianalisis menggunakan indikator Ecosystem Approach Fisheries Management (EAFM).  Data sumberdaya gurita diperoleh melalui pengamatan langsung dalam kaitannya dengan pancing ulur dan wawancara yang meliputi jenis dan jumlah produksi hasil tangkapan pancing ulur, upaya penangkapan, ukuran panjang mantel gurita, bobot gurita, spot daerah penangkapan gurita dan spesies yang dilindungi. Data teknik penangkapan ikan diperoleh melalui wawancara, survey dan observasi data yang meliputi data upaya penangkapan, jumlah armada penangkapan pancing ulur, sertifikasi awak kapal perikanan dan pelanggaran operasi penangkapan pancing ulur. Domain sumberdaya gurita di Kabupaten Banggai Laut termasuk dalam kategori sedang dengan nilai 63,33. Domain teknik penangkapan termasuk kategori sedang dengan nilai 68,75. Tingkat keberlanjutan perikanan gurita secara keseluruhan termasuk kategori sedang dengan nilai 66,04. Pengelolaan terkait penangkapan gurita yang berukuran tidak layak tangkap dan membatasi hasil tangkapan maksimal yang boleh ditangkap per tahun perlu dilakukan untuk menjaga tingkat keberlanjutan perikanan gurita.Kata kunci:  Kabupaten Binggai Laut, EAFM, gurita, keberlanjutan
KLASTERISASI KARAKTERISTIK PERIKANAN TANGKAP SKALA KECIL DI KABUPATEN KAYONG UTARA Belvi Vatria; Budy Wiryawan; Eko Sri Wiyono; Mulyono S. Baskoro
Marine Fisheries : Journal of Marine Fisheries Technology and Management Vol. 10 No. 1 (2019): Marine Fisheries: Jurnal Teknologi dan Manajemen Perikanan Laut
Publisher : Bogor Agricultural University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (743.787 KB) | DOI: 10.29244/jmf.10.1.%p

Abstract

ABSTRACTOne of the main problems in the development of small-scale capture fisheries is their characteristics that vary in each region. Lack of information about the characteristics of small-scale capture fisheries in each region can make intervention by the Government in development programs ineffective. The purpose of this study is to describe the local characteristics of small-scale fisheries in Kayong Utara Regency based on six aspects of fisheries development, namely: natural, human, physical, financial, social and institutional aspects then grouping fishing villages in Kayong Utara Regency according to their characteristics. The method used to group fishing villages was using multi criteria analysis (MCA). The MCA is performed by simple linear evaluation and hierarchical clustering anaylisis. The results showed that the the most important characteristic were human aspect and the lowest was institutional aspect. The fishing villages in North Kayong Regency are grouped into 4 clusters according to their respective character similarities. Cluster 1 consisted 2 fishing villages, namely Dusun Besar and Sutra. In Cluster 2, there were 4 fishing villages, namely Dusun Kecil, Rantau Panjang, Pulau Kumbang, and Mas Bangun. Then cluster 3 there were 4 fishing villages namely Tanjung Satai, Pemangkat, TBS, and TBU. Whereas cluster 4 there were 2 fishing villages namely Riam Berasap and Alur Bandung. Keywords: development, fishing village, intervention, livelihoodABSTRAKSalah satu permasalahan utama dalam pembangunan perikanan tangkap skala kecil adalah karakteristiknya yang berbeda-beda di setiap daerah. Keragaman karakteristik perikanan skala kecil ini dapat membuat intervensi yang dilakukan pemerintah dalam program pembangunan menjadi tidak efektif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menggambarkan karakteristik perikanan tangkap skala kecil di Kabupaten Kayong Utara berdasarkan enam aspek pembangunan perikanan, yaitu: aspek alam, manusia, fisik, keuangan, sosial dan kelembagaan kemudian mengelompokan tipologi desa-desa nelayan di Kabupaten Kayong Utara sesuai dengan kemiripan karakteristiknya. Metode yang digunakan untuk mengelompokkan desa-desa nelayan menggunakan analisis multi kriteria (MCA). MCA dilakukan dengan simple linear evaluation dan hierarchical clustering anaylisis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik yang paling unggul adalah aspek manusia dan yang paling lemah adalah aspek kelembagaan. Desa-desa nelayan di Kabupaten Kayong Utara dikelompokkan menjadi 4 klaster sesuai dengan kemiripan karakteristiknya. Klaster 1 terdiri dari 2 desa nelayan, yaitu Dusun Besar dan Sutra. Pada klaster 2 terdapat 4 desa nelayan, yaitu Dusun Kecil, Rantau Panjang, Pulau Kumbang, dan Mas Bangun. Kemudian klaster 3 terdapat  4 desa nelayan yaitu Tanjung Satai, Pemangkat, TBS, dan TBU. Klaster 4 terdapat  2 desa nelayan yaitu Riam Berasap dan Alur Bandung.Kata kunci: desa nelayan, intervensi, mata pencaharian, pembangunan
Co-Authors . Neliyana . Suardi A Halim A Mukminin A. Fauzi A. Fauzi AA Sudharmawan, AA Abdul Hakim Abdul Halim Abdurrouf - Abgusta Fajri Wiranata Abi Saptadinata Achmad Djunaedy Ade Ikhsan Kamil Adi Irawan Setiyanto Adrian Hordyk Adrian Hordyk Ady Candra Afdhal Fuadi Agnes P. Sudarmo Agung Warsito Agus Atmadipoera Agusta Kurniati, Agusta Agustinus Isjudarto Ahmad Agus Setiawan Ahmad Fauzi Ahmad Fuad Ahmad Mustafa Aisyah Nur Nabila Akbar, Fazhar Akhiruddin Akib, Muhaiminah Alamsyah Alamsyah Alan T. White Alfan Zubaidi Ali Bekti Widodo Ali Djamhuri Ali Martinus Am Azbas Taurusman Amehr Hakim Amiruddin Taher Amirzan Ananto Nugroho, Ananto Andi Ratu Riskha Putri Andi Rusandi Andriani, Ririn Ari Pambudi Ari Purbayanto Arief Darmawan Arif Satria Ario Damar Aris Budiarto Arum Ariyani Astriana Astuti, Ely Setyo Bagoes Soenarjanto Bahri bahri Bahtiar, . Bambang Murdiyanto Bambang Murdiyanto Bambang Murdiyanto Bambang Murdiyanto Bambang Murdiyanto Bambang Subiyanto, Bambang Bantot Sutriono, Bantot Basri, Teuku Hasan Bawole, Dionisius Benjamin Kahn Besweni - Budhi H Iskandar Budhi H. Iskandar Budhi H. Iskandar Budhi Hascaryo Iskandar Budi Indra Setiawan BUDI SETIADI DARYONO Budianto, Sahono Budiman, Ismail Chairuddin Yunus Christiana Yuni Cica Tri Mandasari Ningsih Cicik Kurniawati Clara M Kusharto D. J. Djoko Herry Santjojo Dadan Rosana Dama Nuri Daniel R Minintja Daniel R Monintja Daniel R. Monintja Daniel Rudolf Monintja Darmawan, Regi Deddy Supriyadi Dedi Alfian Dedi Kuswandi Dedi S Adhuri Dedik Budianta Dedy Putra Wahyudi Despal Despal Devi Nuraini Santi Dewa Gede Raka Wiadnya Dheani Nadya Karinda Dian Pratiwi Dianita Ekawati Didik Setyawarno Dietriech G. Bengen Dietriech Geoffrey Bengen Domu Simbolon Dwa Desa Warnana Dwi Cahyadi Wibowo, Dwi Cahyadi Dwijayanto, Pebru Edi Purnama Eko Sri Wiyono Ekojono, Ekojono Endar Pituringsih Endratno Endratno Enny Widyati Ernani Lubis Erry Yudhya Mulyani Evi Maulida Yanti Farida, Anif Fatchur Rohman Fatmawati, Laily Endah Fatmayanti Fatmayanti Febrianti Utami Felicia Suranto Fernando Dayandri Willem Dangeubun Fis Purwangka Fitriani Kahar Flora Flora Gede Sarya, Gede Gondo Puspito Halimahtussaddiyah, Halimahtussaddiyah Hamizi Hamizi, Hamizi Handy Chandra Haqqa, La Ode Izzatil Hariyanto Hariyanto Hasriani Hedi Sutomo Hedi Sutomo, Hedi Helman Nur Yusuf Hendriwan Hendriwan Hendro Wahyudi Herry Widhiarto, Herry Histiarini, Aprisa Rian Hordyk, Adrian I Made Yuliara I Made Yuliara Ibrahim Ibrahim Ichwanudin, Muhammad Ihwanto, Muhammad Arif Iin Solihin Ikbal Rachmat Ilham, Iromi Illah Sailah Imam Setiadi Imam Yuwono Indo Ume Indrayani Indrayani Iqnatius Tri Hagiyatno Irfan Yulianto Irham Irham Isdahartati - Iwan Gunawan Jacomina Tahapary Jafaruddin Jafaruddin Jamaluddin P, Jamaluddin P Jeannie Valinda Auditha John Haluan John Haluan John Haluan John Haluan Joko Santoso Joyce Kumaat Junaiti Sahar Junedi Juniarti karmila karmila Khairul Umam Kleinertz, Sonja Krisna Rendi Awalludin L Aryati Laitupa, Jufri Pachri Lilly Aprilya Pregiwati Loneragan, Neil R. Luky Adrianto m rezeki muamar M. Fedi A Sondita M. Fedi A. Sondita M. Fedi A. Sondita M. Jahiding, M. M. Khairi Ikhsan M. Nizar Dahlan M. Nizar Dahlan M. Riyanto M. T. Kamaluddin M.Pd S.T. S.Pd. I Gde Wawan Sudatha . Made Mahendra Jaya Mahiswara Maidina, Maidina Marjiyono Marjiyono Marsoedi Marsoedi Martina Wulandari Maruapey, Azis Marungkil Pasaribu Mashuni Mashuni Mastura Karateng Mercy Patanda Mochammad Riyanto Mochammad Riyanto Mohamad Natsir Mohamad Sahid Rahman Mohammad Imron Mohammad Kholid Ridwan Monintja, Daniel Rudolph Oktavianus MS. Baskoro Muhamad RE Prayitno Muhammad Fathi Muhammad Fedi Alfiadi Sondita Muhammad Iqbal Muhammad Jamal Muhammad Natsir Kholis Muhammad Rizal Muhammad Shoufie Ukhtary Muhammad Sumarjo Mulyono S. Baskoro Muslim Tadjuddah Mustari Mustari Mustaruddin Nanlohy, Lona H Naslina Alimina Nefianto, Tirton Neil R Loneragan Neil R. Loneragan NFN Danu NFN Danu Ni Luh Putu Trisnawati Nimmi Zulbainarni Nina Dwisasanti Nina Mindawati Nono Sampono Nugroho, Tezar Mega Nur Afmi Nur Muhammad Syadli Nuraini, Hasna Mufida Nurhidaya Nurhidaya Nurhikmah H Nurmaini Nurmaini Nurul Rochmah Oetomo, Wateno Oktariza, Wawan Onesimus Dhyas Dwi Atmajaya P., Alhakim B. P., Biyan B. Panggabean, Donwill Permana, Sofiyan Muji Pomeroy, Robert S. Praja, Arief Kusuma Among Prasetyo Catur Utomo Prasetyo, Agus Mudo Prihatin Ika Wahyuningrum Pulung, Karto Putri Anggraeni Novitasari RA Hangesti Emi Widyasari Rahmat Kurnia Rahmawati, Rahmawati Ratna Uli Damayanti Regi Darmawan Regi Fiji Anggawangsa Reymon, Reymon RH. Fitri Faradilla Richa Meliza Richard J. Stanford Richard Stanford Rifky Ismail Riri Zelmiyanti Ririn Irnawati Ririn Irnawati Ririn Irnawati Risah Palevi Riska Novitasari Risna Yunita Rita Damayanti Robert S. Pomeroy Robiyanto H. Susanto Rosmina Zuchri, Rosmina Rosyid, Rizal Roza Yusfiandayani RR. Ella Evrita Hestiandari Ruchimat, Toni Rudi Febriamansyah S.Pd. M Kes I Ketut Sudiana . Sagisolo, Adam Sahrul Saehana Sahumena, Muh Handoyo Salwiyah, Salwiyah Sari, Irmanaya Sarmintohadi Satrio Budiraharjo SATRIYAS ILYAS setianingsih, wita Sigit Mulyono Siti Aisyah Siti Farhana Sjafruddin Sjafruddin Soewarso Soewarso Sofwan Bustomi Solly Aryza Sonny Koeshendrajana Sopian Sopian SRI RAHAYU Sri Setiadji Sudjadi Sudjadi Sugeng H. Wisudo Sugeng Heri Suseno Sugiyanto Sugiyanto Suhartono Suhartono Suhesti Randa Sukartono Sukartono Sulaeman Martasuganda Sulfiani Sulfiani Sulfianti Sulfianti Sumarno, Agung Supeno Supeno Suriah Suriah Suryani Suryani Suryanto Suryanto, Kelik Syahrilfuddin Syahrilfuddin, Syahrilfuddin Syam Rachma Marcillia Syamsuddin Syamsul Bahri Agus, Syamsul Bahri Tamrin Tamrin Tan Malaka Tarigan, Daniel Julianto Tarigan, Mazmur Tati Suharti Tati Suharti Tia Dini Pratiwi Toni Ruchimat Tri Wiji Nurani Tri Yuliyanti Triastuti, Triastuti Triono Probo Pangesti Tukul R Adi Ummanah Ummanah, Ummanah Ummi Maksum Marwati Vatria, Belvi Vita R. Kurniawati Wahyu Endra Kusuma Wan Maharani S.S Wanda Warahma Wazir Mawardi White, Alan T. Wida Darwiati Widya Utama Wijaya, Rahmat Wikanti Asriningrum Windaryoto Windaryoto Wiwiek Dianawati Yanto, Subari Yoga Yuniadi Yogi Yanuar Yopi Novita Yuanita Windusari Yuli Purwanto Yuliara, I Made Yulisti, Maharani Yuni, Christiana Yusriani, Yusriani Zubaydah, Wa Ode Sitti Zulfikar Afandy Zulkarnain Zulkarnain