Perikanan tangkap merupakan sektor penting yang berperan dalam penyediaan protein hewani sekaligus menopang perekonomian masyarakat pesisir. Keberhasilan operasi penangkapan ikan sangat dipengaruhi oleh kecukupan perbekalan, karena kekurangan logistik dapat berdampak pada kesehatan, produktivitas, hingga keselamatan anak buah kapal (ABK). Kapal Bouke Ami yang beroperasi di PPN Kejawanan Cirebon memiliki karakteristik melaut dalam durasi panjang, yaitu sekitar empat hingga lima bulan. Kondisi tersebut menuntut adanya manajemen perbekalan yang baik, khususnya terkait kebutuhan bahan bakar minyak (BBM), air tawar, dan makanan pokok agar kegiatan penangkapan berjalan optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi jenis kebutuhan perbekalan, menganalisis tingkat kecukupan aktual, serta mengevaluasi sistem penanganan logistik pada kapal Bouke Ami di PPN Kejawanan. Metode penelitian menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara terhadap 48 responden yang terdiri atas pemilik kapal dan nahkoda. Data dianalisis menggunakan tabulasi serta perhitungan persentase kecukupan berdasarkan perbandingan standar kebutuhan dengan realisasi lapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbekalan utama kapal Bouke Ami meliputi solar, air tawar, bahan makanan pokok (beras, lauk-pauk, mie instan, sayuran, bumbu, dan kopi), serta obat-obatan P3K. Tingkat kecukupan solar tergolong mencukupi dengan realisasi 100,84%, sedangkan ketersediaan air tawar dan bahan makanan belum terpenuhi secara optimal, masing-masing hanya 70,94% dan 61,43%. Sistem penanganan perbekalan masih dilakukan secara manual berdasarkan pengalaman nahkoda, antara lain melalui efisiensi penggunaan solar, penghematan air tawar, serta penyimpanan bahan makanan dalam cold storage dengan tambahan lauk dari hasil tangkapan.