Pendidikan Islam menyelami aspek individu yang mendalam, di mana ilmu dianggap sebagai anugerah Tuhan yang harus digunakan dalam peran manusia sebagai khalifah di bumi. Tantangan utama pendidikan Islam saat ini adalah dikotomi antara ilmu agama dan ilmu dunia. Penelitian ini mengeksplorasi pemikiran Mohammad Natsir, seorang intelektual Muslim Indonesia, yang berupaya merumuskan pendidikan Islam yang sesuai dengan tuntutan agama, bangsa, dan negara. Dengan pendekatan deskriptif kualitatif dan penelitian kepustakaan, penelitian ini menyimpulkan bahwa: 1) Pemikiran Natsir tentang pendidikan Islam berlandaskan Al-Qur'an dan As-Sunnah, menekankan pentingnya pendidikan yang integral, harmonis, dan universal untuk mengembangkan potensi manusia sebagai khalifah; 2) Kontribusi Natsir dalam pembaruan pendidikan Islam mencakup purifikasi—kembali ke ajaran Islam murni dengan tauhid sebagai dasar pendidikan—dan modernisasi melalui integrasi pendidikan agama dan umum untuk mengatasi dikotomi dalam sistem pendidikan di Indonesia.